Anda di halaman 1dari 20

A.

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR

PERCOBAAN
Alkana, Alkena, dan Alkuna

Oleh :

NAMA : Diyah Ayu Murti Ningsih No. Regs : 18030194001 / Kls : PKA 2018
Dwi Arifianti No. Regs : 18030194022 / Kls : PKA 2018
Sastika Melda Aprilia No. Regs : 18030194062 / Kls : PKA 2018
Sitti Kholifah Amartyah No. Regs : 18030194077 / Kls : PKA 2018
…………………………..………… No. Regs : ……..…..……………… / Kls :

Program/Program Studi : S1 Pendidikan Kimia

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
1 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna
B. Judul Percobaan :
Alkana, Alkena dan Alkuna
C. Tujuan Percobaan:
1. Membedakan jenis reaksi yang terjadi pada Alkana, Alkena dan Alkuna.
2. Mengetahui sifat alkana dan alkuna yang dapat dibakar.
D. Dasar Teori
1. Pengertian Alkana, Alkena dan Alkuna
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa organik yang paling sederhana,
karena atom – atom penyusun hanya terdiri dari hidrogen dan karbon.
Hidrokarbon digolongkan menjadi 3 golongan yaitu hidrokarbon alifatik,
hidrokarbon alisiklik dan yang terakhir adalah hidrokarbon aromatik
[ CITATION SRu07 \l 1033 ].
Alkana merupakan hidrokarbon jenuh. Alkana dinyatakan sebagai
senyawa jenuh karena hanya memiliki ikatan tunggal yaitu C-C dan C-H
saja. Berdasarkan bentuk rantai karbon, alkana digolongkan sebagai
hidrokarbon alifatik, yaitu tersusun dalam satu rantai terbuka (ujung
rantainya tidak saling bertemu)[ CITATION KCT02 \l 1033 ].
Alkena merupakan hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua
(─C═C─) pada atom karbonnya. Alkena digolongkan sebagai senyawa
tak jenuh karena memiliki ikatan rangkap. Alkena sering disebut sebagai
olefin dalam literatur lama dan industri kimia[ CITATION Tro07 \l 1033 ].
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki
ikatan rangkap tiga diantara atom C yang saling berututan (─C≡C─).
Untuk membentuk ikatan rangkap tiga diperlukan 6 elektron, sehingga
jumlah atom H yang dapat diikat hanyalah 2. Alkuna memiliki sifat fisis
dan sifat kimia yang serupa dengan alkuna. Alkuna merupakan bahan awal
berbagai senyawa organik. Etuna merupakan alkuna yang paling
sederhana dan lazimnya disebut asetilena. Asetilena merupakan senyawa
yang penting sebab merupakan bahan dasar untuk pembuatan senyawa-
senyawa lainnya yang mempunyai arti penting dalam industri. Asetilena

2 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


merupakan suatu gas yang dihasilkan dari reaksi senyawa karbida dengan
air. Nyala asetilena dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi sampai
dapat memotong logam[ CITATION KCT02 \l 1033 ].
2. Sifat – sifat Alkana, Alkena dan Alkuna
Alkana adalah komponen utama dalam gas alam dan minyak bumi.
Alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam air tetapi
cenderung larut dalam pelarut – pelarut nonpolar, seperti ester dan CCl 4.
Alkana memiliki dua reaksi utama, yaitu reaksi dengan halogen dan reaksi
pembakaran. Tidak hanya alkana yang mengalami reaksi tersebut. Alkena
dan alkuna juga dapat bereaksi dengan halogen yang disebut dengan adisi
halogen. Pada reaksi pembakaran hanya dimiliki oleh alkana dan alkuna
saja[ CITATION PVo14 \l 1033 ].
3. Reaksi Subtitusi
Reaksi substitusi adalah reaksi yang melibatkan penggantian atom / gugus
atom pada molekul dengan atom lainnya. Reaksi substitusi umumnya
terjadi pada senyawa jenuh tanpa terjadi perubahan ikatan
karakteristik[ CITATION San09 \l 1033 ]
Suatu reaksi subtitusi terjadi bila sebuah atom atau gugus yang berasal
dari pereaksi menggantikan atom atau gugus dari molekul yang bereaksi.
Subtitusi dapat terjadi pada karbon jenuh maupun tidak jenuh [ CITATION
AAr06 \l 1033 ].
4. Reaksi dengan Halogen
Adisi Halogen (Halogenasi) Gas halogen seperti klorine (Cl2), bromine
(Br2), dan iodine (I2) bisa mengadisi ikatan rangkap tiga. Jika 1 mol
halogen direaksikan dengan alkuna, maka produk yang dihasilkan adalah
campuran senyawa dihaloalkana[ CITATION AAr06 \l 1033 ].
Persamaan reaksi umumnya adalah:

3 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


Gambar 1. Reaksi Halogenasi pada Propuna[ CITATION AAr06 \l 1033 ]
Jika pereaksi yang digunakan untuk mengadisi berlebih, maka produk
yang dihasilkan adalah tetrahalida.

Gambar 2. Reaksi adisi berlebih[ CITATION AAr06 \l 1033 ].


Adisi Br2 biasanya digunakan sebagai uji kualitatif untuk identifikasi
adanya ikatan rangkap. Uji positif adanya ikatan rangkap ditandai dengan
hilangnya warna coklat kemerahan dari reagen (pelarut) Br2[ CITATION
AAr06 \l 1033 ].

4 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


5. Reaksi Adisi halogen pada alkena dan alkuna
Adisi brom dan klor, klor dan brom dapat mengadisi ikatan rangkap
karbon-karbon akan menghasilkan senyawa diklorida dan dibromida.
Suatu alkena (tak berwarna) jika direaksikan dengan larutan brom dalam
CCl4 (coklat) maka akan dihasilkan senyawa bromoalkana yang tidak
bewarna. Perhatikan contoh reaksi di bawah ini.

Gambar 3. Reaksi 2-Butena dengan Bromin[ CITATION AAr06 \l 1033 ]


Florin (F2) dan iodin (I2) bukanlah reagensia yang berguna dalam
reaksi adisi alkena. Hal ini dikarenakan ketika F2 ditambahkan ke alkena
reaksinya berlangsung dengan sangat cepat dan susah untuk dikontrol.
Sedangkan ketika I2 ditambahkan produknya tidak stabil dan cenderung
melepaskan I2 untuk membentuk kembali alkena. Oleh karena itu reaksi
adisi ini hanyalah umum untuk klorin (Cl2) dan bromin (Br2)[ CITATION
AAr06 \l 1033 ].
6. Reaksi pembakaran
Pembakaran adalah reaksi cepat suatu senyawa dengan oksigen.
Pembakaran campuran organik tidak selalu berupa pengubahan sederhana
menjadi CO2 dan H2O. Molekul gas yang lebih kecil yang dihasilkan dari
proses pembakaran apabila bereaksi dengan oksigen akan menghasilkan
nyala. Pembakaran dapat terjadi secara sempurna dan tidak sempurna.
Pembakaran sempurna ialah pengubahan suatu senyawa menjadi CO2 dan
H2O. Namun, apabila oksigen tidak cukup untuk pembakaran maka
terjadilah pembakaran tidak sempurna. Pembakaran tidak sempurna akan
menghasilkan karbon monoksida dan terbentuk arang atau
jelaga[ CITATION San09 \l 1033 ]. Pembakaran sempurna:

5 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


Pembakaran tak sempurna:
2CH3CH2CH3 + 7O2 6CO + 8H2O
Karbon monoksida

CH3CH2CH3 + 2O2 3C + 4H2O


karbon
Garmbar 4. Reaksi
Pembakaran Sempurna dan Tak Sempurna [ CITATION San09 \l 1033 ].
7. Liquid Petroleum Gas (LPG)
LPG adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal
dari gas alam. Dengan menambahkan dan menurunkan suhunya, gas
berubah menjadi cair. Komponen LPG terdiri dari Propana dan butana,
selain itu isobutana sebagai komponennya[ CITATION Sup14 \l 1033 ].
8. Kalsium Karbida (CaC2)
Kalsium karbida (CaC2) merupakan suatu senyawa yang diperoleh
dengan mereaksikan CaO dan C pada suhu di atas 2000°C dalam tungku
elektrik. Reaksi antara CaC2 dengan air menghasilkan gas asetilena (etuna)
[ CITATION Pin88 \l 1033 ].
Kalsium karbida dalam keadaan murni dia tidak berwarna. Namun
karbit yang biasa digunakan memiliki warna abu – abu atau hitam.
Apabila karbit direaksikan dengan air, maka reaksi yang terjadi adalah
CaC 2 ( s)+ 2 H 2 O(aq) →Ca ¿
Gas yang dihasilkan adalah gas asetilen suatu hidrokarbon golongan
alkuna[ CITATION PMD06 \l 1033 ].
E. Alat dan Bahan
1. Alat – alat
 Tabung Reaksi 4 buah
 Selang plastik 1 buah
 Sumbat karet 1 buah
 Pipet tetes 2 buah

6 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


 Korek api 1 buah
 Kompor gas 1 buah
 Klem dan statif 1 buah
2. Bahan
 Kalsium Karbida (CaC2)
 Gas elpiji (propana + butana + isobutana)
 Air brom (Br2)
F. Alur Percobaan

5 mL air Brom

Dimasukkan kedalam tabung reaksi.


Dialirkan gas elpiji kedalam tabung reaksi sampai warna air brom
hilang.
Diamati dan dicatat perubahan warna yang terjadi.

Hasil Pengamatan

Butiran-butiran karbid

Dimasukkan kedalam tabung reaksi A


Dimasukkan dengan pipa bengkok B ketabung C
Ditambah air kedalam tabung A dengan menggunakan pipet
Ditutup kembali tabung A
Diambil dan dibalik tabung C yang telah berisi penuh dengan gas
Ditutup dengan tissue
Disalut dengan menggunakan korek api
Diamati dan dicatat yang terjadi

Hasil Pengamatan

7 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


Butiran-butiran karbit

1. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi A


2. Ditambah air kedalam tabung reaksi A dengan menggunakan
pipet tetes

Butiran karbit dalam tabung reaksi A

2 mL air Brom

Dimasukkan kedalam tabung reaksi B


Dihubungkan tabung reaksi A menggunakan dengan selang plastic
kecil
Dialirkan gas ke tabung reaksi A sampai warna air brom hilang
Diamati dan dicatat yang terjadi

Tabung reaksi B

Gas LPG

Dinyalakan melalui pembakar Bunsen


Diamati warna yang terjadi
Tabung reaksi B

8 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


G. Laporan Sementara

No. Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan/ Reaksi Kesimpulan


Perc. Sebelum Sesudah
1.  Air brom = Air brom H2 C3H8 dan C4H10
5 mL air Brom  H3C C CH3 (g) +
bereaksi dengan
larutan dialiri gas
Br2 (aq) → larutan bromin
berwarna LPG menjadi
Dimasukkan kedalam tabung
kuning larutan tidak mengalami
reaksi. H
 Gas LPG berwana H3C C CH3 subtitusi
Dialirkan gas elpiji kedalam tabung
berbau
reaksi sampai warna air brom Br (g) +
hilang. H2 H2
Diamati dan dicatat perubahan H3 C C C Br

warna yang terjadi. (g) + HBr (aq)


CH3
Hasil Pengamatan
H3C C CH3
 H (g) +
Br2 (aq) →

9 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


CH3

H3C C CH3

Br (g) +

CH3

H3C C Br

CH3 (g) +
HBr(aq)
H2 H2
 H3C C C CH3 (g)

+ Br2 (aq) →

H2 H
H3C C C CH3

Br
(g) +

10 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


H2 H2
H3C C C CH2

Br
(g) + HBr (aq)
2. Butiran-butiran karbit  Butiran Butiran CaC2 (s) + H2O (l) → Warna nyala api
karbid karbit+air Ca(OH)2 (s) + CH≡CH (g) gas asetilen adalah
1. Dimasukkan kedalam tabung
berwarna timbul gas CH≡CH (g) + O2 (g) → C merah, karena
reaksi A pembakaran tidak
abu-abu asetilen (s) + CO2 (g) + H2O (l)
2. Dimasukkan dengan pipa sempurna.
berbau berbau
bengkok B ketabung C
menyengat. menyengat
3. Ditambah air kedalam tabung A
 Aquades = Gas yang
dengan menggunakan pipet
larutan tidak dihasilkan
4. Ditutup kembali tabung A
berwarna memenuhi
5. Diambil dan dibalik tabung C
tabung dan
yang telah berisi penuh dengan
disulut
gas
menggunakan
6. Ditutup dengan tissue
bara lidi
7. Disalut dengan menggunakan
terjadi
korek api
letupan.
Hasil Pengamatan

11 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


3.  Butiran  Butiran CaC2 (s) + H2O (l) → Gas C2H2 bereaksi
Butiran-butiran karbit
karbit karbit + air Ca(OH)2 (s) + CH≡CH (g) dengan larutan
1. Dimasukkan ke dalam tabung berwarna menghasilka CH≡CH (g) + Br2 (aq) → brom mengalami
reaksi A abu-abu n gas reaksi adisi
HC CH
2. Ditambah air kedalam tabung  Aquades = asetilen
reaksi A dengan menggunakan larutan berbau Br Br (aq)
pipet
Butiran tetes dalam tabung
karbit tidak menyengat HC CH
reaksi A berwarna  Air brom
Br Br (aq) + Br2 (aq)
 Air brom = dialiri gas 
Butiran-butiran karbit
larutan asitilen
1. Dimasukkan kedalam tabung terjadi
warna Br Br
reaksi B perubahan
kuning
2. Dihubungkan tabung reaksi A HC CH
bening larutan
menggunakan dengan selang menjadi Br Br (aq)

plastik kecil larutan
3. Dialirkan gas ke tabung reaksi jernih tidak
A sampai warna air brom
hilang 12 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna
4. Diamati dan dicatat yang terjadi
berwarna

Tabung reaksi B
4.  Gas LPG Gas LPG yang H2 Warna nyala api
Gas LPG  H3C C CH3 (g) +
gas LPG adalah
menyala
5O2 (g) → 4H2O (l) + biru karena terjadi
berwarna
Dinyalakan melalui pembakar
3CO2 (g) pembakaran
biru
Bunsen H2 H2
sempurna.
Diamati warna yang terjadi  H3C C C CH3 (g)

+ 13/2O2 (g) → 5H2O (l)


Tabung reaksi B
+ 4CO2 (g)
CH3

H3C C CH3
 H (g) +
13/2O2 (g) → 5H2O (l) +
4CO2 (g)

13 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


H. Analisis dan Pembahasan
1. Percobaan Pertama
Uji gas elpiji kedalam 5 ml larutan brom yang berwarna kuning dimasukkan
ke dalam tabung reaksi, dialirkan gas elpiji melalui selang ke dalam tabung
reaksi. Larutan brom mengalami perubahan warna dari larutan berwarna
kuning menjadi larutan tidak berwarna. Perubahan warna terjadi karena gas
elpiji mengandung senyawa alkana antara lain propana (C3H8), butana (C4H10)
dan isobutana. Alkana biasa disebut dengan senyawa hidrokarbon jenuh,
karena alkana hanya mempunyai atom karbon dan hydrogen atau ikatan
tunggal C-H dan C-C saja[ CITATION AAr06 \l 1033 ] . Maka pada saat gas elpiji
dialirkan kedalam air brom, senyawa alkana yang terkandung di dalam gas
elpiji bereaksi dengan air brom sehingga terjadi reaksi substitusi. Reaksi
subtitusi merupakan reaksi penggantian atom senyawa hidrokarbon oleh atom
senyawa lain. Reaksi subtitusi (halogenasi) disebut sebagai reaksi brominisasi,
karena halogen yang digunakan adalah bromine. Reaksi halogenasi berupa
reaksi substitusi, dengan mengganti 1 atom Br dari Br2 (bromine) dengan 1
atom H dari sampel senyawa hidrokarbon, sehingga dihasilkan gas
HBr[ CITATION Sup14 \l 1033 ] . Berikut adalah reaksi senyawa alkana yang
terdapat didalam gas elpiji dengan air brom ;
a. Reaksi pada propana
H
H3C C CH3
H2
H3C C CH3 (g) + Br (aq) → Br (g) +
2

H2 H2
H3 C C C Br (g) + HBr (aq)

[ CITATION Dia16 \l 1033 ]

14 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


b. Reaksi pada isobutana
CH3
CH3
H3C C CH3
H3C C CH3
H (g) + Br2 (aq) → Br (g) +

CH3

H3C C Br

CH3 (g) + HBr (aq)

c. Reaksi pada Butana

H2 H2
H3C C C CH3 (g) + Br2 (aq) →

H2 H H2 H2
H3C C C CH3 H3C C C CH2

Br (g) + Br (g) +
HBr (aq)

Brom yang direaksikan dengan gas LPG akan menyebabkan warna


berubah yang semula berwarna kuning menjadi memudar karena konsentrasi
Br2 berkurang yang menyebabkan larutan tidak berwarna. Perubahan warna
yang dialami oleh air brom yang semula berwarna kuning berubah menjadi
tak berwarna, ini menunjukkan adanya reaksi penggantian atom H dengan
Halogen (reaksi substitusi).
2. Percobaan kedua
Butiran butiran karbit (CaC2) ditambah dengan air, gas yang dihasilkan
diuji dengan uji nyala. Fungsi penambahan air pada tabung yang berisikan
butiran karbit adalah membentuk gas etuna[CITATION Dia16 \l 1033 ]. Pada

15 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


reaksi tersebut menghasilkan gas etuna atau asetilena. Reaksi butiran karbit
dengan air sebagai berikut:
CaC2 (s) + H2O (l) → Ca(OH)2 (s) + CH≡CH (g)

Setelah tabung reaksi sudah terisi penuh oleh gas asetilena atau etuna,
maka tabung tersebutdiuji dengan nyala api. Api yang dihasilkan berwarna
merah, terdapat letupan dan terdapat karbon. Persamaan reaksi yang terjadi
adalah :
CH≡CH (g) + O2 (g) → C (s) + CO2 (g) + H2O (l)
Pembakaran gas asetilena merupakan pembakaran tidak sempurna karena
adanya karbon dan timbus gas karbondioksida. Warna nyala api gas asetilena
berwarna merah. Warna nyala api pada alkuna berbeda dengan nyala pada
alkana karena perbedaan kuat ikatan di dalam senyawa tersebut[ CITATION
Dia16 \l 1033 ].
3. Percobaan Ketiga
Gas karbit direaksikan dengan 5 mL air brom. Warna air brom yang
awalnya berwarna kuning berubah menjadi larutan tidak berwana. Perubahan
warna air brom tersebut menandakan bahwa senyawa asetilena pada gas karbit
telah mengalami reaksi adisi dengan Bromin[ CITATION Dia16 \l 1033 ].
Brom dapat mengadisi ikatan rangkap karbon-karbon akan menghasilkan
senyawa dibromida. Suatu alkena (tak berwarna) jika direaksikan dengan
larutan brom berwarna kuning maka akan dihasilkan senyawa bromoalkana
yang tidak bewarna[ CITATION AAr06 \l 1033 ]. Ketika jumlah air brom yang
sedikit akan mengadisi alkuna menjadi alkena dan air bromnya berlebih maka
dapat mengadisi alkena menjadi alkana. Persamaan reaksinya adalah :
a. Butiran karbid dengan air menghasilkan gas asetilen
CaC2 (s) + H2O (l) → Ca(OH)2 (s) + CH≡CH (g)
b. Gas asetilen bereaksi dengan Br2 (aq)

16 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


HC CH

CH≡CH (g) + Br2 (aq) → Br Br (aq)

c. 1,2 brom etena bereaksi dengan Br2 (aq)

Br Br

HC CH HC CH

Br Br (aq) + Br2 (aq) → Br Br (aq)

Persamaan reaksi di atas menunjukkan bahwa alkuna (ikatan rangkap


tiga) akan mengalami reaksi adisi jika direaksikan dengan halogen menjadi
alkena (ikatan rangkap) dan jika terus direaksikan dengan halogen berlebih
maka akan membentuk ikatan tunggal (alkana)[ CITATION AAr06 \l 1033 ]. Hal
ini dibuktikan dengan larutan bromin menjadi tidak berwarna.
4. Percobaan Keempat
Tujuan uji nyala pembakaran gas elpiji untuk menunjukkan sifat alkana
yang dibakar. Gas elpiji yang dinyalakan pada kompor menimbulkan nyala
api berwarna biru. Hal ini menunjukkan bahwa pembakaran yang terjadi pada
gas elpiji adalah pembakaran sempurna. Pembakaran sempurna merupakan
reaksi cepat suatu senyawa dengan oksigen yang disertai dengan pembebasan
energi dalam bentuk panas (kalor)[ CITATION Dia16 \l 1033 ]. Bila alkana
beraksi dengan oksigen dalam jumlah yang memadai (teroksidasi sempurna)
akan membentuk CO2 dan H2O yang disertai dengan pembebasan energi.
Pembakaran propana akan menghasilkan kalor sekitar 531 kkal/mol (ΔH =
-531 kkal/mol). Sedangkan pembakaran butana akan menghasilkan kalor
sekitar 688 kkal/mol (ΔH = -688 kkal/mol) [ CITATION Sir88 \l 1033 ]. Gas LPG
mengalami pembakaran sempurna, gas LPG yang mengandung senyawa
alkana akan bereaksi dengan oksigen menghasilkan gas karbon dioksida dan
air. Persamaan reaksi yang terjadi:

17 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


a. Reaksi pada Propana:
H2
H3C C CH3 (g) + 5O (g) → 4H O (l) + 3CO (g)
2 2 2

b. Reaksi pada Butana:

H2 H2
H3C C C CH3 (g) + 13/2O2 (g) → 5H2O (l) + 4CO2 (g)

c. Reaksi pada Isobutana:

CH3

H3C C CH3
H (g) + 13/2O2 (g) → 5H2O (l) + 4CO2 (g)

I. Kesimpulan
1. Percobaan pertama, alkana dapat mengalami reaksi substitusi. Reaksi
subtitusi merupakan reaksi penggantian atom hidrogen dengan halogen
(halogenasi).
2. Percobaan kedua, alkuna mengalami reaksi pembakaran tidak sempurna
dengan menghasilkan karbon monoksida, karbon dan air.
3. Percobaan keempat, alkuna dapat diadisi oleh halogen menjadi alkena
kemudian pada alkena diadisi oleh halogen menjadi alkana. Gas etuna
bereaksi dengan larutan brom, larutan brom awalnya kuning menjadi tidak
berwarna. Gas etuna mengalami reaksi adisi.
4. Percobaan ketiga, alkuna mengalami rekasi pembakaran sempurna
menghasilkan karbondioksida dan air, dibuktikan uji nyala api berwarna
biru dan tidak timbul karbon.
J. Daftar Pustaka
Arora, A. (2006). Hydrocarbon (Alkanes, Alkenes, and Alkynes). New Delhi:
Discovery Publishing House. .
Dewick, P. (2006). Essentials of Organic Chemistry. England: John Wiley &
Sons Ltd.

18 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


Ernawati, D., & Ikhsan, j. (2016). Hidrokarbon. Bandung: Armedia.
Justiana, S. (2009). Organic Chemistry. Jakrta: Penerbit Yudhistira.
Pine. (1988). Kimia Organik terbitan keempat. Bandung: ITB.
Russo, S., & Silverl, M. (2007). Introductory Chemistry (3th ed.). San
Francisco: Pearson Benjamin Cummings.
Siregar, M. (1988). Dasar Dasar Kimia Organik. Jakarta: Depdikbud.
Supono. (2014). MENGENAL LEBIH DEKAT LPG (LIQUIFIED
PETROLEUM GAS) SEBAGAI BAHAN BAKAR UNTUK KOMPOR
GAS. Malang: Widyaiswara Madya .
Timberlake, K. C. (2002). Organic & Biological Chemistry Structure of Life.
San Francisco: Benjamin .
Tro, N. J. (2007). Chemisry in Focus A Molecular View of Our World (3rd
ed.). Singapura: Thomson Brook/Cole .
Vollhardt, P., & Schore, N. (2014). Organic Chemistry, Structure and
Function (7th ed.). New York: W. H. Freeman and Company.

K. Jawaban dan Pertanyaan


1. Apakah isi dari gas elpiji ? tulis rumus kimianya!
Jawab : LPG adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang
berasal dari gas alam. Komponen LPG didominasi oleh Propana (C3H8)
dan butana (C4H10). Selain itu terdapat pula isobutana sebagai
komponennya.
2. Gas apakah yang terjadi sewaktu karbit diberi air ?
Jawab : CaC2(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq) + C2H2(g)
Jadi, gas yang terbentuk saat karbit diberi air adalah gas asetilen(C2H2)
3. Tuliskan reaksi – reaksi yang terjadi dari gas tersebut setelah dimasukkan
dalam air brom!
Jawab :

19 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna


Br Br

HC CH + Br2 HC CH + Br2 HC CH

Br Br Br Br

20 | Kimia Organik Alkana, Alkena dan Alkuna

Anda mungkin juga menyukai