Anda di halaman 1dari 3

Dasar Teori Percobaan Hidrokarbon (C-1) non-kimia FMIPA UGM

Dasar teori hidrokarbon


Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H).
Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan
rantai tersebut.
Tiap-tiap atom karbon tersebut dapat mengikat empat atom lain atau maksimum hanya 4 buah
atom hidrogen. Jumlah atom hidrogen dapat ditentukan dari jenis hidrokarbonnya. Berdasarkan
rantainya Hidrokarbon dibagi menjadi dua
Rantai terbuka (alifatis) co: alkana, alkena, dan alkuna
Rantai tertutup (siklis) co: aromatik,

Alkana: CnH2n+2

Alkena: CnH2n

Alkuna: CnH2n-2

Alkana
Alkana adalah sebuah hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata
lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. itu berarti Alkana
tidak memiliki Ikatan rangkap. Rumus umum Alkana adalah Alkana: CnH2n+2.

Alkena
Alkena dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan setidaknya sebuah ikatan
rangkap dua antara atom karbon. Rumus umumnya adalah CnH2n.

Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga antara dua atom karbon,
dengan rumus umum CnH2n-2. Alkuna lebih jenuh dari Alkena.

Petroleum Ether
PE atau Petroleum Ether adalah cairan campuran hidrokarbon yang Mudah sekali terbakar dan
biasanya digunakan sebagai pelarut nonpolar . Petroleum eter terutama terdiri atas pentana, dan
kadang-kadang digunakan sebagai pengganti pentana karena dengan biaya lebih rendah. pada
suhu 20 0C PE memiliki densitas sebesar 0,64 g/ml.

Toluena
Toluena adalah cairan bening yang memiliki bau khas seperti thinner cat. Toluena termasuk
hidrokarbon Aromatik yang banyak digunakan dalam industri sebagai pelarut. Pada suhu 20 0C
toluena memiliki densitas sebesar 0,869 g/ml

Karbit
Karbit atau Kalsium karbida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CaC2. Karbit
digunakan dalam proses las karbit dan juga dapat mempercepat pematangan buah.
Persamaan reaksi Kalsium Karbida dengan air adalah:
CaC2 + 2 H2O C2H2 + Ca(OH)2
Reaksi ini ditemukan oleh Friedrich Wohler di 1862. 1 gram CaC2 menghasilkan 349ml asetilen.
Pada proses las karbit, asetilen yang dihasilkan kemudian dibakar untuk menghasilkan panas
yang diperlukan dalam pengelasan.

Asetilena
Asetilena (Nama sistematis: etuna) adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna,
dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri
dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Reaksinya dengan oksigen menghasilkan CO2 dan
H2O

Hidrokarbon Aromatik
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon dengan struktur molekul sambung melingkar yang
lebih stabil daripada rancangan molekul hipotesis sebelumnya. kata aromatis berasal dari
banyaknya senyawa dari golongan ini yang memiliki aroma manis.

Hidrokarbon Siklik
Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin.
Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena, tetapi tidak memiliki
ikatan rangkap dua dan membentuk struktur cincin.
okey isih draft iki...
tambahi dhewe yoh
Cara kerja percobaan
Tes kelarutan
tiga tabung reaksi disiapkan. tabung reaksi pertama diisi dengan larutan pe 1ml, lalu dimasukkan
pula 5ml air. tabung reaksi kedua diisi dengan toluena 1ml, lalu dimasukkan pula 5ml air.
sedangkan tabung ketiga diisi dengan PE dan toluena masing masing sebanyak 1ml. lalu masingmasing tabung dikocok dan diamati apakah campuran terlarut atau tidak.

pembakaran hidrokarbon
PE sebanyak 1ml dimasukkan kedalam cawan penguap. kemudian disulut dengan korek api
hingga terbakar. karakteristik nyala api dicatat meliputi besar-kecil api, lama pembakaran, adatidaknya jelagadan warna api yang dihasilkan.
Tes baeyer dan kerosene
tiga buah tabung reaksi disiapkan. tabung pertama diisi dengan PE sebanyak 1ml, Tabung kedua
diisi dengan Kerosene, Tabung ketiga diisi dengan toluena. kemudian masing-masing tabung
diberi 2 tetes KMnO4. reaksi yang terjadi diamati meliputi perubahan warna pada KMnO4. hasil
dicatat pada laporan
asetilen dan tes penyalaan (combustility)
gelas beker diisi dengan air sebanyak yang dibutuhkan. Tabung reaksi disiapkan, tabung pertama
diisi air sebanyak 6ml, tabung kedua diisi dengan air sebanyak 16ml, dan tabung ketiga diisi
dengan air hingga penuh.
kalsium karbida diambil dari tabung penyimpanan lalu dimasukkan kedalam gelas bekekr berisi
air. tabung reaksi pertama diambil, lalu tabung ditutup dengan ibu jari. tabung dimasukkan
kedalam gelas beker dengan ujung tabung yang tertutup ibu jari berada dibawah. tabung
diposisikan diatas gelembung asetilen sehingga semua air didalam tabung tergantikan dengan gas
asetilen. setelah itu tabung diangkat lalu mulut tabung didekatkan dengan burner. nyala api dan
karakteristiknya diamati. kemudian lakukan langkah yangsama untuk tabung kedua dan ketiga.

Anda mungkin juga menyukai