Anda di halaman 1dari 66

“Visi Guru Penggerak”

Penulis modul:
Aditya Dharma, S.Si, M.B.A.
Khaerul Umur, S.Pd

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS SEKOLAH DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
2022
Bahan Ajar
Program Pendidikan Guru Penggerak
Daerah Khusus dan Intensif

Paradigma dan Visi Guru Penggerak


Modul “Visi Guru Penggerak”

Edisi Kedua

Penulis Modul:
Edisi Pertama (Maret 2022) : Aditya Dharma, S.Si., M.B.A.
Edisi Kedua (Desember 2022) : Aditya Dharma, S.Si., M.B.A.
Khaerul Umur, S.Pd

Editor:
Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga
Kependidikan, Kemdikbudristek

__________________________________________________________________________________
Hak Cipta © 2022 pada Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah,
dan Tenaga Kependidikan,

Dilindungi Undang-undang
Diterbitkan oleh Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga
Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Lembar Pengesahan

Tahapan Nama Tanda Tangan Tanggal

Review Dr. Rita Dewi Suspalupi, M.Ak.

Verifikasi Dr. Kasiman, M.T.

Validasi Dr. Praptono, M.Ed.


Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan

Pemimpin sekolah, dalam berbagai literatur, disebut berperan besar dalam


menentukan keberhasilan sekolah karena ia mempunyai tanggung jawab dalam
menyinergikan berbagai elemen di dalamnya. Seorang pemimpin sekolah yang
berkualitas akan mampu memberdayakan seluruh sumber daya di ekosistem
sekolahnya hingga dapat bersatu padu menumbuhkan murid-murid yang
berkembang secara utuh, baik dalam rasa, karsa dan ciptanya. Tak dipungkiri,
pemimpin sekolah merupakan salah satu aktor kunci dalam terwujudnya Profil
Pelajar Pancasila.

Untuk dapat menjalankan peran-peran tersebut, seorang pemimpin sekolah


perlu mendapatkan pendidikan yang berkualitas sebelum ia menjabat. Program
Pendidikan Guru Penggerak (PPGP), sebagai bagian dari rangkaian kebijakan
Merdeka Belajar episode kelima, didesain untuk mempersiapkan guru-guru
terbaik Indonesia untuk menjadi pemimpin sekolah yang berfokus pada
pembelajaran (instructional leaders). Melalui berbagai aktivitas pembelajaran
dalam PPGP, kandidat kepala sekolah masa depan diharapkan dapat memiliki
kompetensi dalam pengembangan diri dan orang lain, pengembangan
pembelajaran, manajemen sekolah serta pengembangan sekolah. Kami memiliki
harapan besar agar lulusan PPGP dapat mewujudkan standar nasional
pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan di seluruh wilayah negeri ini, di
mana keberpihakan pada murid menjadi orientasi utamanya.

Upaya pemenuhan kandidat kepala sekolah yang lebih optimal menuntut


penyesuaian pada desain pembelajaran PPGP. Karena itu, terhitung dari
angkatan kelima durasi program diefisiensikan dari sembilan menjadi enam
bulan. Selain itu, PPGP juga menerapkan diferensiasi proses untuk peserta di
daerah yang memiliki akses terbatas, baik dari segi transportasi maupun
telekomunikasi. Namun, terlepas dari moda penyampaian yang beragam, para

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | i


Calon Guru Penggerak (CGP) di seluruh Indonesia sama-sama mempelajari
materi-materi bekal kepemimpinan dengan sistem on-the-job learning di mana
selama belajar, guru tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus
menerapkan pengetahuan yang didapat dari ruang pelatihan ke dalam
pembelajaran di kelas. Pendekatan pembelajaran juga tetap menggunakan siklus
inkuiri yang sarat dengan refleksi dan praktik langsung, baik bersama sesama
CGP maupun rekan sejawat di sekolah. Pendampingan di lapangan juga tetap
menjadi kunci dari keberhasilan implementasi konsep di kelas atau sekolah CGP.

Tentu saja, seluruh upaya tersebut tidak akan berhasil tanpa peran berbagai tim
pendukung yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif mewujudkan
penyelesaian bahan ajar ini serta membantu terlaksananya PPGP. Kami
mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para
pengembang modul, tim digitalisasi, serta fasilitator, pengajar praktik dan
instruktur. Semoga Allah Yang Mahakuasa senantiasa memberkati upaya yang
kita lakukan demi transformasi pendidikan Indonesia. Amin.

Jakarta, Maret 2022

Direktur Jenderal Guru


dan Tenaga Kependidikan,

Dr. Iwan Syahril, Ph.D.

ii | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. VisiGuru Penggerak


Surat dari Instruktur

“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat
merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.”

Ki Hajar Dewantara

Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak di Modul 1.3!

Dunia mengalami perubahan yang sangat ekstrim saat ini. Perubahannya begitu cepat
dan mampu mempengaruhi berbagai sendi kehidupan baik perilaku individu,
struktur sosial maupun praktek berorganisasi. Dalam melihat dunia yang
berkembang dengan sangat cepat ini, kita perlu belajar melihat dengan jernih apa
yang sungguh-sungguh bermakna buat kita sekarang dan di masa depan.

Derasnya perubahan dan belenggu rutinitas dunia membuat kita lupa akan makna.
Kita jarang menilik kembali makna hidup kita dan harapan kita. Padahal, harapan itu
bagaikan bahan bakar untuk tetap berputarnya dunia seorang manusia. Manusia yang
berpengharapan akan memiliki peluang untuk mencapai lebih banyak ketimbang
mereka yang tidak berpengharapan.

Murid yang memiliki pengharapan tinggi dapat mengonseptualisasikan tujuan


mereka dengan jelas, sedangkan murid yang memiliki pengharapan rendah lebih
ragu-ragu dan tidak jelas akan tujuan mereka. Murid dengan pengharapan tinggi
menentukan tujuan mereka berdasarkan kinerja mereka sebelumnya. Mereka
memasang target belajar dan standar kinerja yang sedikit lebih tinggi dari apa
yang dapat mereka capai, karena mereka dapat menyelaraskan diri dengan
tujuan mereka sendiri dan mengendalikan bagaimana mereka akan
mencapainya. Murid seperti itu termotivasi secara intrinsik dan berkinerja baik
secara akademis (Snyder et.al., 2002, p.824).

Dari kenyataan empirik tersebut, kemudian muncullah pertanyaan mengenai


bagaimana kita sebagai guru dapat mendesain lingkungan belajar yang
memungkinkan tumbuhnya murid yang memiliki kemandirian dan motivasi

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | iii


intrinsik yang tinggi? Maka atas pertanyaan itulah, guru perlu terus berlatih
meningkatkan kapasitas dirinya dalam memvisualisasikan harapan,
menggandeng sesama dan mentransformasikannya menjadi harapan bersama.
Dari sana, baru kemudian dilanjutkan dengan segala upaya gotong-royong yang
diperlukan demi pencapaian harapan bersama tersebut. Harapan kita adalah visi
kita. Visi kita sekarang adalah masa depan murid kita. Masa depan murid kita
adalah masa depan bangsa kita, Indonesia.

Bapak/Ibu sekalian juga diajak untuk menelusuri visi mendasar dari pendidikan,
betapa pentingnya pendidik memiliki visi, dan mengembangkan visi untuk
mewujudkan keberpihakan pada murid-murid di daerah Bapak/Ibu sehingga
mereka bertumbuh dengan maksimal.

Selamat belajar!

Salam,

Penulis Modul 1.3

iv | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. VisiGuru Penggerak


Peta Perjalanan Guru Penggerak & Daerah Khusus

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | i


ii | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. VisiGuru Penggerak
Daftar Isi

Hlm.
Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan ........................... i
Surat dari Instruktur ................................................................................................................ iii
Peta Perjalanan Guru Penggerak & Daerah Khusus .......................................................... i
Daftar Isi .......................................................................................................................................... i
Daftar Gambar ............................................................................................................................. ii
Capaian yang Diharapkan .........................................................................................................1
Alur pembelajaran Modul PGP Daerah Khusus dan intensif ..........................................2
Ringkasan Alur Pembelajaran .................................................................................................3
Pendahuluan Berpikir Strategis Dalam Memimpin Perubahan Positif ......................5
Pembelajaran 1. Visi Guru Penggerak ...................................................................................9
A. Jelajahi Konsep: Visi .................................................................................................................................... 9
B. Kuatkan Pemahaman .............................................................................................................................. 13
C. Lakukan.......................................................................................................................................................... 16
D. Tarik Kesimpulan ...................................................................................................................................... 17
Pembelajaran 2. Inkuiri Apresiatif Sebagai Paradigma ............................................... 19
A. Jelajahi Konsep: Paradigma Inkuiri Apresiatif (IA) .................................................................. 19
B. Kuatkan Pemahaman .............................................................................................................................. 22
C. Lakukan: Menurunkan Visi Menjadi Prakarsa Perubahan Individu................................. 25
D. Tarik Kesimpulan ...................................................................................................................................... 30
Pembelajaran 3. Inkuiri Apresiatif Sebagai Pendekatan Manajemen
Perubahan .................................................................................................................................. 31
A. Jelajahi Konsep ........................................................................................................................................... 31
B. Lakukan.......................................................................................................................................................... 41
C. Tarik Kesimpulan ...................................................................................................................................... 41
Surat Penutup ............................................................................................................................ 43
Daftar Pustaka ........................................................................................................................... 44
Profil Penulis Modul ................................................................................................................ 45
Lampiran ..................................................................................................................................... 48

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | i


Daftar Gambar

Hlm.
Gambar 1 Ilustrasi Visi ...................................................................................................................... 9
Gambar 2 ATAP ...................................................................................................................................26
Gambar 3 Tahapan BAGJA..............................................................................................................31
Gambar 4 Proses Inkuiri Apresiatif – BAGJA.........................................................................38
Gambar 5 Kurva belajar ..................................................................................................................39

ii | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. VisiGuru Penggerak


Glosarium

gambaran jelas mengenai tujuan dan arah yang hendak dicapai,


menyatukan berbagai tujuan dan arah, tujuan bersama yang
Visi
menyemangati semua pihak untuk bersabar, bergotong-royong, dan
berpijak kepada kekuatan-aset-hal positif yang telah dimiliki

inisiatif perubahan yang dibuat berdasarkan filosofi dan keberpihakan


Prakarsa
pada peningkatan kualitas pembelajaran murid, menjadi tujuan antara
Perubahan
yang diperlukan sebagai wujud upaya mencapai visi

pola pikir yang fokus pada analisis dampak pemanfaatan kekuatan


Berpikir apa/siapa yang ada dalam lingkaran pengaruh Guru Penggerak demi
Strategis mewujudkan prakarsa perubahan dan mencapai visi jangka panjang
yang berpihak pada murid

pola pikir tentang perubahan sekaligus upaya melakukan perubahan


yang diawali dengan semangat gotong-royong untuk menemukan hal
Pola Pikir
baik (positif-kekuatan-aset) pada individu-individu, pada organisasi
Inkuiri
mereka, dan pada dunia di sekitar mereka untuk kemudian
Apresiatif dimanfaatkan dalam pencapaian tujuan perubahan tersebut bersama-
sama

keadaan emosional murid yang ditandai dengan suasana hati dan sikap
Kesejahteraan positif, hubungan positif dengan guru serta murid lain, berdaya lenting,
Murid optimalisasi diri, dan tingkat kepuasan tinggi pada pengalaman belajar
mereka di sekolah secara berkelanjutan

semangat mengapresiasi- dan proses bertahap dalam menyelidiki-


segala kekuatan, aset, dan hal positif di sekolah yang memungkinkan
Bagja terjadinya upaya gotong-royong dalam mewujudkan prakarsa
perubahan yang diperlukan demi mencapai visi yang berpusat pada
peningkatan kualitas pembelajaran murid

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | iii


Capaian yang Diharapkan

Kompetensi Lulusan yang Dituju

1. Guru Penggerak secara aktif menetapkan tujuan, membuat rencana, dan


menentukan cara untuk mencapainya dalam meningkatkan kompetensi dan
kematangan dirinya.

2. Guru Penggerak mampu menggerakkan komunitas sekolah untuk bersama-


sama mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada
murid dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal.

Capaian Umum Modul

1. Calon Guru Penggerak dapat merumuskan visi yang menggerakkan hati dan
gotong-royong dalam menumbuhkembangkan Profil Pelajar Pancasila pada
murid-murid.

2. Calon Guru Penggerak mengupayakan pencapaian visi melalui prakarsa


perubahan yang positif dan apresiatif.

Capaian Khusus Modul

1. merumuskan kalimat visi yang menggerakkan hati untuk


menumbuhkembangkan pada profil pelajar pancasila pada murid,

2. Menentukan prakarsa perubahan dengan pendekatan berbasis ases (inkuiri


apresiatif),

3. memahami bahwa prakarsa perubahan adalah bagian dari upaya untuk


mencapai visi yang telah dirumuskan,

4. membuat rencana prakarsa perubahan di tempat di mana mereka berkarya


menggunakan paradigma dan model inkuiri apresiatif,

5. menjalankan rencana prakarsa perubahan dengan keterampilan menyusun


BAGJA untuk dirinya sendiri

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 1


Alur pembelajaran Modul PGP Daerah Khusus
dan Intensif

2 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


Ringkasan Alur Pembelajaran

Pendahuluan

Aku Melihat Indonesia - Ir. Soekarno

Pembelajaran 1. Visi Guru Penggerak

1. Jelajahi konsep
a. Visi
b. Draft #1 rumusan visi Guru Penggerak

2. Kuatkan pemahaman
a. Imajiku tentang murid di masa depan
b. Melengkapi kalimat tentang visi dan sekolah idaman

3. Lakukan
a. Mengartikulasikan nilai-nilai, filosofi, harapan yang diyakini atas murid di
sekolah dalam sebuah rumusan VISI pribadi Bapak/Ibu sebagai Guru
Penggerak (individu)
b. Membuat prakarsa perubahan dari visi yang disepakati (kelompok)

4. Tarik Kesimpulan
Pembelajaran utama dari proses membuat visi dan membuat prakarsa
perubahan individu

Pembelajaran 2. Inkuiri Apresiatif sebagai Paradigma

1. Jelajahi konsep
Paradigma Inkuiri Apresiatif

2. Kuatkan pemahaman
a. Kuadran definisi, karakteristik, contoh situasi, dan bukan contoh situasi,
dari kata inkuiri dan apresiatif
b. Refleksi pemahaman akan inkuiri apresiatif sebagai paradigma

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 3


3. Lakukan
Menyusun daftar prakarsa perubahan diri sendiri yang perlu diwujudkan
untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan bagi murid di kelas

4. Tarik Kesimpulan
Refleksi tentang kekuatan paradigma Inkuiri Apresiatif bagi Guru Penggerak

Pembelajaran 3. Inkuiri Apresiatif sebagai Pendekatan


Manajemen Perubahan

1. Jelajahi Konsep

a. BAGJA sebagai Pendekatan Manajemen Perubahan


b. Gambar proses inkuiri apresiatif - BAGJA
c. 4 contoh Rencana BAGJA dan Video ATM BAGJA
d. Refleksi bagaimana BAGJA membantu Guru Penggerak dalam memimpin
perubahan di sekolah

2. Kuatkan pemahaman
a. Membuat rencana BAGJA individu (kanvas BAGJA)
b. Mengubahsuaikan dari 4 contoh Rencana BAGJA yang telah diberikan

3. Lakukan
Eksekusi (sekaligus revisi sambil jalan) rencana BAGJA individu yang sudah
dibuat di PTM 1

4. Tarik Kesimpulan
Refleksi 5M usai eksekusi rencana BAGJA

4 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


Pendahuluan
Berpikir Strategis Dalam Memimpin Perubahan Positif

AKU MELIHAT INDONESIA


Karya: Ir. Soekarno

Jikalau aku berdiri di pantai Ngliyep


Aku mendengar Lautan Hindia bergelora membanting di pantai Ngliyep itu
Aku mendengar lagu, sajak Indonesia

Jikalau aku melihat sawah-sawah yang menguning-menghijau


Aku tidak melihat lagi batang-batang padi yang menguning menghijau
Aku melihat Indonesia

Jikalau aku melihat gunung-gunung


Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Merbabu, Gunung Tangkuban Perahu,
Gunung Kelebet, dan gunung-gunung yang lain
Aku melihat Indonesia

Jikalau aku mendengarkan Lagu-lagu yang merdu dari Batak


bukan lagi lagu Batak yang kudengarkan
Aku mendengarkan Indonesia

Jikalau aku mendengarkan Pangkur Palaran


bukan lagi Pangkur Palaran yang kudengarkan
Aku mendengar Indonesia

Jikalau aku mendengarkan lagu Olesio dari Maluku


bukan lagi aku mendengarkan lagu Olesio
Aku mendengar Indonesia

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 5


Jikalau aku mendengarkan burung Perkutut
menyanyi di pohon ditiup angin yang sepoi-sepoi
bukan lagi aku mendengarkan burung Perkutut
Aku mendengarkan Indonesia

Jikalau aku menghirup udara ini


Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia

Jikalau aku melihat wajah anak-anak


di desa-desa dengan mata yang bersinar-sinar
“Pak Merdeka; Pak Merdeka; Pak Merdeka!”
Aku bukan lagi melihat mata manusia
Aku melihat Indonesia

Bagaimana perasaan Bapak/Ibu usai membaca puisi di atas? Apakah ada yang
bergelora dalam darah Bapak/Ibu? Ya, puisi di atas menunjukkan visi Presiden
Pertama kita akan wujud kesatuan dari ragam kekayaan yang ada di Indonesia.
Beliau begitu kuat menggambarkan pesan beliau tersebut lewat sepotong puisi.
Kita belajar, bahwa visi dapat disajikan dalam bentuk yang beraneka ragam dan
apapun bentuknya, visi itu harus menyemangati, menggerakkan hati dan
mendorong gotong-royong tiap anggota dalam suatu komunitas.

Menjadikan sekolah sebagai rumah yang aman, nyaman dan bermakna bagi
murid sepertinya sudah menjadi hal yang umum diinginkan semua pihak.
Mungkin saja, sebagian dari Bapak/Ibu juga menuliskan mimpi itu pada
gambaran visinya. Namun, dalam prakteknya, kalimat tersebut bukan kalimat
yang mudah untuk diwujudkan. Perlu perubahan yang mendasar dan upaya yang
konsisten. Inilah salah satu tujuan visi, yaitu untuk mencapai perubahan yang
lebih baik dari kondisi saat ini. Visi membantu kita untuk melihat kondisi saat ini
sebagai garis “start” dan membayangkan garis “finish” seperti apa yang ingin
dicapai. Ini bagaikan seorang pelari yang perlu mengetahui garis “start” dan garis
“finish” bahkan sebelum ia benar-benar berlari melintasi jalur lari tersebut.

6 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


Guru Penggerak kelak diharapkan dapat berperan menjadi Pemimpin yang
Menggerakkan murid, rekan sejawat, kepala sekolah dan komunitasnya untuk
berjalan bersama menuju perubahan yang lebih baik. Sebagai seorang pemimpin,
Guru Penggerak harus memiliki visi atau gambaran yang jelas tentang arah dan
tujuan yang hendak mereka capai. Pemimpin adalah pemersatu dari berbagai
tujuan dan arah, menjadi satu tujuan bersama. Pemimpin adalah penyemangat
semua pihak untuk berpijak kepada kekuatan-aset-hal positif yang telah dimiliki
sekaligus pelayan semua pihak untuk meyakini bahwa demi mencapai tujuan
perubahan yang diharapkan dibutuhkan strategi, upaya gotong-royong, dan
kesabaran.

Menurut Evans (2001), untuk memastikan bahwa perubahan terjadi secara


mendasar dalam operasional sekolah, maka para pemimpin sekolah hendaknya
mulai dengan memahami dan mendorong perubahan budaya sekolah. Budaya
sekolah berarti merujuk pada kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dilakukan di
sekolah. Kebiasaan ini dapat berupa sikap, perbuatan, dan segala bentuk kegiatan
yang dilakukan warga sekolah. Walaupun sulit, reformasi budaya sekolah
bukanlah hal yang tidak mungkin. Untuk melakukannya diperlukan orang-orang
yang bersedia untuk terus berinovasi dan terbuka terhadap perubahan zaman.
Untuk mewujudkan hal ini seorang pemimpin membutuhkan partisipasi dari
semua warga sekolah.

Perubahan yang positif dan konstruktif di sekolah biasanya membutuhkan waktu


dan bersifat bertahap. Oleh karena itu, sebagai pemimpin, Bapak/Ibu CGP
hendaknya terus berlatih berpikir strategis dengan mengelola diri dan terus
berupaya menggerakkan orang lain yang berada di dalam lingkaran pengaruh
Bapak/Ibu untuk menjalani proses perubahan ini bersama-sama, tidak sendirian.
Bapak/Ibu bukanlah penyedia semua jawaban dan jalan keluar bagi sekolah,
Bapak/Ibu adalah pemersatu dan penggerak pencapaian tujuan dari perubahan
yang memang dibutuhkan murid di sekolah (penyelaras konteks dan pembangun
koherensi perubahan). Hal ini perlu dilakukan dengan niatan belajar yang tulus
demi mewujudkan visi sekolah yang Bapak/Ibu impikan. Bapak/Ibu perlu

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 7


mendalami peran strategis rekan guru dan segenap komunitas orang dewasa di
sekitar murid dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bagi murid. Bapak/Ibu
tidak mungkin dapat menjangkau semua murid seorang diri.

Dalam modul ini, selain Bapak/Ibu akan diajak untuk merumuskan visi atas
murid dan sekolah yang diimpikan, Bapak/Ibu juga akan diajak untuk belajar
membawakan (memimpin dan mengelola) perubahan positif yang diperlukan
untuk mewujudkan visi tersebut dalam lingkaran pengaruh dan lingkungan
sekolah dimana Bapak/Ibu mendedikasikan diri. Jalan yang akan ditempuh untuk
mewujudkan visi tersebut bukanlah jalan untuk memperoleh kemenangan
semata. Jalan yang harus dipilih adalah jalan kesinambungan atau keberlanjutan.
Dengan demikian, yang dibangun bukanlah hubungan transaksional, yang
dibangun adalah hubungan antar-manusia dan gotong-royong sehingga sekolah
menjadi wahana utama untuk mengedepankan kepentingan murid,
memberdayakan murid sehingga mampu duduk di kursi kendali pembelajaran
mereka sendiri. Bapak/Ibu akan mengejawantahkan makna “tut wuri handayani”.

8 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


Pembelajaran 1. Visi Guru Penggerak

A. Jelajahi Konsep: Visi

Dalam Pembelajaran 1 ini kita akan menggali pemahaman tentang visi. Ingatkah,
Bapak/Ibu? Pada masa kecil, kita pernah ditanya mengenai cita-cita. Pertanyaan
yang sering diajukan adalah, “Mau jadi apa jika sudah besar?”. Pada masa itu,
sebagian besar dari kita dapat menjawab dengan percaya diri. Kita menjawab
dengan bersemangat tentang profesi yang ingin kita geluti di masa depan.
Padahal, kita belum tahu apakah hal itu dapat dicapai atau tidak. Seperti itulah
visi.

Gambar 1 Ilustrasi Visi

Apakah Bapak/Ibu masih ingat apa cita-cita semasa kecil dulu?

Visi itu bagaikan membayangkan sebuah lukisan lengkap pada kanvas yang
masih kosong. Visi juga dapat diibaratkan sebagai bintang penunjuk arah yang
memandu penjelajah untuk mencapai tujuannya. Visi memang belum terjadi saat
ini, namun begitu kuat kita inginkan untuk terwujud di masa depan. Visi adalah
representasi visual kita akan masa depan. Penggambaran visi yang jelas tentang
keadaan di masa depan dapat membantu kita untuk merencanakan dan
menyelaraskan upaya-upaya mewujudkannya.

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 9


Kita semua mengenal “Sumpah Palapa” dari Gajah Mada. Beliau menyatakan
sumpahnya di saat Nusantara belum berada dalam naungan Kerajaan Majapahit.
Saat itu Gajah Mada bersumpah untuk tidak berhenti ‘prihatin’ (puasa dari
makanan berbahan baku kelapa) sebelum seluruh Nusantara dapat disatukan.

Lewat sejarah kita belajar bagaimana kemudian visi yang Gajah Mada
artikulasikan sebagai sumpah tersebut menggerakkan Kerajaan Majapahit
menjadi kerajaan besar di Nusantara. Hingga pada akhirnya, berdasarkan
Kakawin Nagarakretagama, sebuah karya sastra yang ditulis oleh Mpu Prapanca,
wilayah Majapahit berhasil mempersatukan nusantara.

Visi pribadi beliau begitu kuat, dipercaya, hingga didukung oleh warga dan
kerajaannya. Visi itu menguatkan hatinya, menggerakkan hati semua orang, dan
mempersatukan gerak bersama dalam pencapaiannya.

Kita pun ingat bahwa Gajah Mada adalah Mahapatih. Beliau bukanlah Raja dari
Kerajaan Majapahit saat itu. Kisah Gajah Mada itu dapat kita tarik ke dalam
konteks guru dan sekolahnya. Guru memang bukan Kepala Sekolah, namun jika
visi seorang guru memiliki makna yang kuat maka visi tersebut berpeluang
menghubungkan hati lebih banyak pihak hingga kemudian mampu mendorong
upaya gotong-royong demi mewujudkannya. Visi seorang guru harus dapat di-
amini semua pihak karena sangat jelas keberpihakannya pada murid.

Nah, ketika kita sebagai seorang guru membayangkan suatu visi, apakah kita
telah menyertakan gambaran murid ke dalamnya? Sebagai seorang guru,
mendidik bukanlah pekerjaan administratif. Target pekerjaan kita bukan sebuah
dokumen, selembar kertas, atau daftar angka. Mendidik tidak hanya berbicara
tentang dimensi waktu “sekarang”. Sasaran pekerjaan kita adalah manusia.
Target pekerjaan kita adalah pertumbuhan manusia demi manusia. Hasil
pekerjaan kita baru akan terlihat saat manusia ini berkarya di masa depan nanti.
Oleh karena itu, memiliki visi tentang pertumbuhan murid menjadi hal yang
sangat penting bagi seorang guru. Visi yang diharapkan terwujud pada murid
Bapak/Ibu di masa depan. Visi mengenai murid inilah yang nantinya menjadi

10 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


bintang penunjuk arah bagi guru dalam menentukan program dan strategi
pembelajaran.

Pada kesempatan ini kita juga akan membayangkan tanggung jawab kita sebagai
seorang guru dengan peran sebagai Guru Penggerak. Kita memiliki peran untuk
mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin
manajemen sekolah, dan memimpin pengembangan sekolah. Peran ini
memunculkan harapan bahwa ada hal besar yang kita harapkan dapat kita capai
di masa depan. Sebagai Guru Penggerak kelak, peran kita akan melampaui
dinding dan pintu kelas di mana kita mengajar. Oleh karena itu, Guru Penggerak
perlu mengartikulasikan harapan besar mengenai dirinya, murid, rekan kerja,
sekolah, dan kedigdayaan Indonesia dalam kalimat-kalimat yang sifatnya pribadi,
sehingga paling tidak dapat menggerakkan hatinya, menyemangati dirinya, di
tengah jatuh-bangun perjuangannya kelak.

Dalam merumuskan visi sebagai pendidik, Bapak/Ibu perlu mengambil waktu


dan kesempatan agar visi yang dibuat memiliki makna pribadi, bukan untuk
sekedar memenuhi tugas sebagai peserta Program Pendidikan Guru Penggerak
ini. Beberapa pertanyaan-pertanyaan berikut dapat digunakan untuk memandu
dan mengarahkan pemikiran Bapak/Ibu ketika merumuskan visi:

1. Apa makna pernyataan visi bagi Bapak/Ibu?

2. Apa harapan, cita-cita Bapak/Ibu untuk murid, rekan pendidik, komunitas


sekolah, kehidupan masyarakat di daerah Bapak/Ibu, dan bangsa-negara
Indonesia?

3. Apa yang selama ini jadi keyakinan bersama dan menyatukan sekolah kita?

4. Apa yang diharapkan menjadi pembeda antara murid di sekolah Bapak/Ibu


dengan murid di sekolah lain?

5. Apa kontribusi orang dewasa dan para pemangku kepentingan di sekolah kita
dalam mewujudkan murid dengan Profil Pelajar Pancasila?

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 11


Pada bagian ini Bapak/Ibu perlu mengartikulasikan visi menggunakan kalimat-
kalimat dengan kata-kata yang;

1. gambaran masa depan yang ingin dicapai sebagai arahan dan motivasi

2. bermakna kuat, realistis, namun mudah dipahami,

3. spesifik dan singkat,

4. siswa sebagai subjek, dan berfokus pada mutu pembelajaran yang sesuai
dengan konteks sekolah masing-masing.

Nikmati proses perumusan visi Bapak/Ibu ini, jangan terburu-buru. Sebagai guru
dan Guru Penggerak, Bapak/Ibu kelak akan terlibat dalam proses menyusun atau
menelaah kembali visi sekolah. Diharapkan, proses belajar dalam modul ini dapat
menguatkan Bapak/Ibu sehingga membantu sekolah melihat pentingnya
melibatkan murid dan komunitas sekolah dalam merumuskan sebuah visi
sekolah.

Draft #1 Rumusan visi Bapak/Ibu sebagai Guru Penggerak:

_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________

12 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


B. Kuatkan Pemahaman

1. Imajiku tentang murid di masa depan

Untuk membantu Bapak/Ibu dalam memaknai bagaimana pentingnya visi


tentang murid, cobalah Bapak/Ibu membuat “gambar” yang bertemakan
“Imajiku tentang murid di masa depan”. Buatlah satu gambar mengenai murid
yang Bapak/Ibu dambakan 10-20 tahun mendatang. Sertakan juga dalam gambar
itu, lingkungan pembelajaran yang sesuai untuk murid sebagaimana Bapak/Ibu
cita-citakan.

Baca kembali visi yang telah Bapak/Ibu buat di atas. Bayangkan kalimat visi
tersebut dalam bentuk gambar situasi murid, peran guru, juga suasana sekolah.
Konsentrasikan diri pada substansi pesan pribadi Bapak/Ibu, bukan pada
keindahan gambarnya.

Kegiatan PTM:

Gambarlah imaji mengenai murid dan sekolah Bapak/Ibu sekarang di masa 10-
20 tahun ke depan!

_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 13


Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah membuat “gambar”? Semoga gambar
mengenai mimpi tentang murid dan lingkungan pembelajaran di masa depan ini
mendatangkan perasaan bahagia dalam diri sebagai guru. Gambar yang
Bapak/Ibu buat sesungguhnya adalah visi mengenai layanan dan lingkungan
pembelajaran di masa depan yang akan kita berikan pada murid kita. Ketika kita
menggambar visi, maka yang muncul adalah keyakinan dalam diri untuk
mewujudkannya. Akhirnya, kita pun terpacu untuk melakukan peningkatan
kualitas diri serta menguatkan gotong-royong di sekolah agar terjadi upaya
perbaikan dan perubahan berkesinambungan yang diperlukan agar visi menjadi
kenyataan.

2. Melengkapi kalimat tentang visi dan sekolah idaman

Pada kesempatan ini, Bapak/Ibu juga akan diajak untuk merangkai mimpi dalam
gambar yang telah dibuat ke dalam kata-kata yang lebih jelas sebagai panduan
dalam membuat sebuah visi Bapak/Ibu sebagai pendidik. Kalimat rumpang
dalam paragraf berikut ini menyediakan panduan untuk menuliskan visi yang
telah Bapak/Ibu gambar. Diharapkan kegiatan ini dapat membantu Bapak/Ibu
menunjukkan apa yang sebetulnya telah dan perlu terus diyakini demi kebaikan
murid-murid.

Kegiatan PTM

Silakan lengkapi kalimat rumpang ini dengan sungguh-sungguh sepenuh hati dan
pikiran, sehingga tersusun sebuah paragraf utuh yang dapat menggambarkan visi
tentang murid dan sekolah yang Bapak/Ibu idam-idamkan. Sebuah sekolah yang
berpihak pada murid, dan menuntun murid mengejawantahkan Profil Pelajar
Pancasila.

Lengkapilah kalimat-kalimat di bawah ini, sehingga dapat menceritakan visi


Bapak/Ibu tentang murid dan sekolah yang diidamkan

14 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


Saya memimpikan murid-murid yang Saya percaya bahwa murid adalah…

_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________

Saya pun memimpikan murid saya benar-benar sadar bahwa diri mereka
adalah…

_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________

Dalam mendidik mereka di sekolah, saya mengutamakan…

_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 15


C. Lakukan

Tantangan bagi Bapak/Ibu di bagian ini adalah untuk mengartikulasikan nilai-


nilai, filosofi, harapan atas murid dan sekolah yang Bapak/Ibu yakini lewat
sebuah visi. Baca kembali jawaban-jawaban Bapak/Ibu dalam kegiatan
melengkapi kalimat rumpang di atas untuk membayangkan apa yang sebenarnya
Bapak/Ibu dambakan terhadap kondisi murid di masa depan.

Tuliskan visi Bapak/Ibu dengan jelas sehingga mampu menggambarkan


keyakinan, Bapak/Ibu dalam pencapaiannya. Pastikan kalimat-kalimat yang
digunakan memiliki makna tersendiri bagi Bapak/Ibu secara pribadi sehingga
ketika dibaca, kalimat itu akan menyemangati Bapak/Ibu sendiri, sekaligus
menggerakkan hati tiap orang yang turut membacanya.

Bapak/Ibu dapat melihat kriteria visi yang efektif berikut untuk mengecek
kembali apakah visi yang dibuat sudah efektif dan jelas menggambarkan harapan
masa depan:

1. Gambaran masa depan yang ingin dicapai sebagai arahan dan motivasi
2. Realistis, singkat, dan mudah dipahami
3. Berfokus pada murid

Kegiatan PTM:

Rumuskan VISI Bapak/Ibu sebagai Guru Penggerak mengenai “murid dan


sekolah” melalui sebuah pernyataan atau tulisan yang mengandung makna
tersendiri bagi Bapak/Ibu. Sehingga kelak dapat terus menyemangati Bapak/Ibu
di tengah berbagai tantangan perjuangan yang dihadapi sebagai Guru Penggerak.
Silakan kembangkan rumusan visi yang telah dibuat sebelumnya.

_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________

16 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________

D. Tarik Kesimpulan

Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta untuk menarik kesimpulan dari proses
membuat visi individu. Di bawah ini ada beberapa pertanyaan pemandu untuk
membantu Bapak/Ibu. Jangan membuat tulisan dengan model pertanyaan lalu
jawaban, tetapi gunakan pertanyaan pemandu tersebut untuk menyusun tulisan
yang utuh dan mengalir.

Pertanyaan Pemandu:

1. Refleksikan apa yang selama ini Bapak/Ibu lakukan terhadap visi sekolah?
Bapak/Ibu bisa jawab sejujur-jujurnya.

2. Setelah mengikuti pembelajaran 1, pemaham apa yang berubah terkait visi


berdasarkan hasil refleksi?

3. Apa yang menjadi pemahaman baru/pencerahan dan ingin Bapak/Ibu


terapkan?

4. Bagaimana agar pemahaman baru/pencerahan tersebut dapat memberikan


dampak positif yang konkret serta dirasakan langsung oleh murid?

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 17


Rangkailah jawaban Bapak/Ibu menjadi sebuah kalimat kesimpulan yang
utuh.

_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________

18 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


Pembelajaran 2. Inkuiri Apresiatif Sebagai Paradigma

“Perubahan di sekolah dapat diinisiasi oleh pihak luar, tetapi perubahan yang paling penting
dan berkesinambungan akan datang dari dalam.”

~ Roland Barth, “Improving schools from within” (1990)

A. Jelajahi Konsep: Paradigma Inkuiri Apresiatif (IA)

Inkuiri Apresiatif (IA) adalah adalah pola pikir tentang perubahan sekaligus
upaya melakukan perubahan yang diawali dengan semangat gotong-royong
untuk menemukan hal baik pada individu-individu, organisasi, dan lingkungan di
sekitar untuk dimanfaatkan dalam pencapaian tujuan perubahan tersebut
bersama-sama. Kata kunci yang perlu diingat dalam IA adalah positif-kekuatan-
aset.

IA mendorong proses penyelidikan bersama tentang apa yang telah membuat


suatu organisasi: secara ekonomi berjalan baik, harmonis dengan alam
sekitarnya, serta membawa manfaat bagi kemanusiaan (disadur dari Cooperrider
& Whitney, 2005).

Dalam melakukan perubahan, banyak organisasi dan institusi, termasuk sekolah,


sering lebih berfokus pada masalah, apa yang salah, siapa yang salah, dan
bagaimana mengatasi masalahnya (negatif). Akhirnya mencari-cari solusi di luar
diri sendiri atau di luar organisasi mereka. Dalam pencapaian tujuan atau visi
sekolah, seharusnya tidak hanya beranjak dari upaya menyelesaikan masalah di
sekolah/ekosistem pendidikan, namun juga perlu melihat berbagai aset yang
dimiliki. Fokus kepada aset membantu organisasi/sekolah untuk mencari solusi
di dalam diri sendiri dan melakukan perubahan berdasarkan kekuatan yang
dimiliki.

Dalam pola pikir IA, pencapaian tujuan dan misi diawali dengan identifikasi
kekuatan, aset, dan hal positif yang sudah dimiliki untuk dimanfaatkan sesuai
kebutuhan pencapaian tujuan atau visi. Pandangan ini mendorong kita untuk

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 19


mengapresiasi sekecil apapun hal positif dalam individu-individu, organisasi, dan
lingkungan sekitar kita yang membawa kita lebih dekat dengan tujuan atau visi
kita bersama.

IA mengajak kita untuk fokus pada kekuatan, pada apa yang telah baik, pada apa
yang sudah dimiliki, dan pada apa yang dapat dilakukan. Hal ini akan mendorong
organisasi, termasuk sekolah, untuk berusaha menemukan aset atau harta
terpendam dan mengembangkannya menjadi berlipat ganda.

Dengan menggunakan pola pikir IA, bukan berarti kita melupakan masalah yang
ada, namun kita memandang masalah tersebut dengan cara yang berbeda, yaitu
dengan menjadikannya sebagai tantangan yang dapat dilampaui bersama-sama
dengan hal positif yang digali dan dimanfaatkan. Bahkan, ketika kita berfokus
pada bagaimana kita dapat memanfaatkan segala kekuatan, aset, dan hal positif
yang telah kita miliki, maka kelemahan, kekurangan, dan ketidakpunyaan
menjadi tidak relevan lagi. Ini selaras dengan yang dikatakan Peter F. Drucker,
seorang tokoh besar di dunia manajemen, mengenai Inkuiri Apresiatif: “Tugas
kepemimpinan adalah menciptakan keselarasan kekuatan dengan cara membuat
kelemahan dalam suatu sistem tidak relevan lagi” (The Drucker School, 2011).

Setelah memiliki visi sekolah seperti dirumuskan di Pembelajaran 1, tahapan


pendekatan IA di sekolah meliputi;

1. mengidentifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah (aset),


2. mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan,
3. dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik,
dan
4. menyelaraskan kekuatan tersebut dengan visi bersama dan harapan warga
sekolah.

Inkuiri Apresiatif (IA) memungkinkan kita membawakan perubahan di sekolah


dengan suasana dan atmosfer positif, yang mendorong rasa kekeluargaan pada
semua yang terlibat. Karena memahami bahwa tujuan dan harapan mereka
bersama berpusat pada kepentingan murid dan anak mereka sendiri. Perubahan

20 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


yang positif di sekolah tidak akan terjadi jika pertanyaan yang diajukan mengenai
kondisi sekolah saat ini diawali dengan permasalahan yang terjadi atau mencari
aktor di sekolah yang melakukan kesalahan.

Jika pertanyaan yang sering diajukan adalah, “Mengapa capaian hasil belajar
siswa rendah?”, “Apa yang membuat rencana kegiatan sekolah tidak berjalan
lancar?”, dan sebagainya, maka motivasi untuk melakukan perubahan tentu akan
berangsur menurun karena seringkali diskusi kemudian mengarah pada apa dan
siapa biang masalahnya.

Suasana dan atmosfer psikologis yang terbangun tentu akan berbeda jika
pertanyaan diawali dengan pertanyaan positif seperti ini:

1. “Hal-hal baik apa yang pernah dicapai murid di kelas?”,

2. “Apa pelajaran menarik yang dapat dipetik dari setiap guru di kelas?”,

3. “Bagaimana mengembangkan praktik baik setiap guru untuk dipertahankan


sebagai budaya sekolah?”,

4. “Apa yang perlu dan harus saya lakukan sendiri dan apa yang perlu dan harus
dilakukan bersama-sama?”

Setelah membaca tulisan di atas, tuangkan hasil pemikiran Bapak/Ibu tentang


bagaimana Paradigma Inkuiri Apresiatif mempengaruhi cara pandang Bapak/Ibu
untuk menjalankan peran sebagai Guru Penggerak!

1. Apakah awalnya Bapak/Ibu mencari masalah yang ingin diperbaiki? Apa


contoh masalah yang ingin diperbaiki oleh Bapak/Ibu dalam menjalankan
peran Guru Penggerak nantinya?

_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 21


2. Setelah menyimak penjelasan tentang Inkuiri Apresiatif di atas, apa saja
langkah yang akan Bapak/Ibu lakukan untuk menjalankan peran Guru
Penggerak nantinya?

_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________

B. Kuatkan Pemahaman

Untuk memahami lebih mendalam tentang Inkuiri Apresiatif, Bapak/Ibu akan


menguatkan pemahaman mengenai konsep Inkuiri Apresiatif dengan terlebih
dahulu memahami makna kata “inkuiri” dan “apresiatif” menggunakan dua
lembar kerja di bawah ini. Menurut pemahaman yang didapat sejauh ini, isilah
latihan di bawah ini secara mandiri.

“ inkuiri ”

Definisi: Karakteristik:
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________

22 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


Contoh situasi inkuiri: Contoh yang bukan situasi inkuiri:
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________

“ apresiatif ”

Definisi: Karakteristik:
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________

Contoh situasi inkuiri: Contoh yang bukan situasi inkuiri:


_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________
_________________________________________ ______________________________________________

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 23


Setelah melengkapi dan melihat hasil yang ada di dua lembar kerja di atas, apakah
makna yang dapat Bapak/Ibu petik dari menerapkan paradigma inkuiri
apresiatif?

_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________

Kegiatan PTM:

Pemetaan Aset dan Langkah pemanfaatannya untuk mencapai visi bersama.

1. Buka kembali visi yang telah Bapak/Ibu rumuskan!

2. Buka kembali lingkaran pengaruh yang telah Bapak/Ibu identifikasi! Kita


akan bersama-sama menjadikan pihak-pihak yang ada dalam lingkaran
pengaruh sebagai Aset.

Untuk merealisasikan visi tersebut, lakukan tiga hal berikut:

1. Refleksikan dan analisis, pihak mana saja dalam lingkaran pengaruh yang
dapat membantu Bapak/Ibu dalam mencapai visi bersama?

2. Bantuan seperti apa yang dapat diberikan oleh pihak-pihak yang ada di dalam
lingkaran pengaruh?

3. Bagaimana memanfaatkan segala kekuatan, aset, dan hal positif yang telah
dimiliki?

Ingat! Aset tidak selalu tentang benda. Aset bisa jadi manusia, keterampilan dan
pengetahuan Bapak/Ibu, lingkungan, lingkaran sosial, dsb.

24 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


C. Lakukan: Menurunkan Visi Menjadi Prakarsa Perubahan Individu

Prakarsa adalah upaya, tindakan awal yang dimunculkan oleh seseorang yang
berbentuk inisiatif sebagai ikhtiar/usaha. Prakarasa Perubahan dalam konteks di
sini adalah inisiatif yang dituangkan dalam bentuk kalimat sebagai usaha
melakukan perubahan untuk mencapai visi yang telah dibuat berdasarkan aset
(IA) yang dimiliki.

Sebagai tantangan individu, Bapak/Ibu akan membuat daftar prakarsa


perubahan yang perlu dilakukan. Dalam membuat prakarsa perubahan,
Bapak/Ibu membutuhkan hal-hal berikut;

1. Membuka kembali visi yang telah dibuat

2. Membuka kembali pemetaan aset (IA) yang telah dibuat

3. Membuat kalimat prakarsa perubahan berbentuk usaha-usaha yang


dilakukan untuk mencapai visi sesuai aset yang dimiliki.

Bapak/Ibu dapat mengingat kembali tujuan pendidikan nasional yang telah


dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, bahwa pendidikan diselenggarakan
agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.

Saat ini, Profil Pelajar Pancasila telah dirumuskan dan diharapkan dapat menjadi
pegangan para pendidik di ruang belajar yang lebih kecil. Profil tersebut
diharapkan tidak hanya dimiliki oleh murid berprestasi secara akademik atau
murid yang menonjol dalam bakat lainnya, profil tersebut diharapkan dimiliki
oleh seluruh murid Bapak/Ibu di dalam kelas.

Untuk mengejawantahkan visi yang telah Bapak/Ibu susun, mengelaborasi


konsep yang telah dipahami hingga titik ini, serta memanfaatkan apa yang
diharapkan dalam elemen-elemen Profil Pelajar Pancasila, maka Bapak/Ibu akan
menyusun sebuah daftar prakarsa perubahan dalam kotak berikut ini.

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 25


Dalam proses penyusunan pernyataan prakarsa perubahan dalam bentuk
kalimat, kita terlebih dulu dapat memperjelas gambar mental prakarsa
perubahan yang ingin kita susun. Ketika kita memiliki visi, kita pasti akan merasa
lebih peka terhadap hal-hal yang dapat membantu atau menghalangi kita dalam
mencapai visi. Kita menjadi lebih peka dalam melihat bagaimana kita dapat
makin dekat dengan visi kita melalui aset-awal-kekuatan-potensi yang telah
dimiliki, tantangan yang harus dihadapi/dilampaui, aksi-tindakan-upaya yang
diri kita (sebagai pendidik) dapat kontribusikan, serta pembelajaran-
pembelajaran yang makna dan manfaatnya akan murid bawa hingga akhir hayat.

Dalam memperjelas gambar mental prakarsa perubahan yang ingin kita susun,
kita akan belajar menggunakan sebuah alat bantu yang kita sebut A-T-A-P yang
kepanjangannya adalah:

Gambar 2 ATAP

1. A - Aset/Awal:

kekuatan/aset/modal/potensi sekolah/murid/komunitas yang teridentifikasi


dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran murid. Misalnya: “anak
berkemampuan untuk mengakses sumber-sumber di dunia maya yang beragam
adalah awal yang baik untuk anak dalam mengkreasi narasi/makna/ide-opini
mereka”.

26 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


2. T - Tantangan:

tantangan/keresahan yang perlu dilampaui demi mewujudkan harapan atau


mencapai visi. Dalam menuliskan tantangan, kita dapat menangkap masalah atau
keterbatasan yang dihadapi dalam sebuah pernyataan, lalu kita mengubahnya
menjadi pernyataan tantangan. Misalnya:

> pernyataan masalah: “murid terbiasa melakukan copas atau salin-tempel tak
peduli bersumber dari mana”

DIUBAH MENJADI…

> pernyataan tantangan: “mengarahkan kebiasaan murid melakukan copas


atau salin-tempel sehingga mereka menjadi lebih awas dengan sumber, gagasan,
hak cipta atau copyright orang lain, serta ide-opini-kreasi mereka sendirI”

1. A - Aksi:

kontribusi individu pendidik yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan


harapan atau mencapai visi. Misalnya: “membantu anak untuk belajar/berlatih:
membuat acuan (citation), membuat pesan yang efektif (captioning), mengkreasi
narasi/makna dari ide-opini mereka sendiri”.

2. P - Pembelajaran:

pembelajaran bermakna atau adab-kebiasaan yang diharapkan tumbuh dan


melekat, serta dibawa murid hingga dewasa, merupakan turunan konkret dari
Profil Pelajar Pancasila sesuai konteks (diolah dari kata/frasa yang ada di
elemen/sub-elemen dimensinya).

Misalnya: “anak memahami mengapa mereka perlu: menjunjung tinggi


kreativitas dan integritas akademik di era informasi dengan kemajuan teknologi
digital, menghargai dan memproses gagasan/informasi yang ada ketika
mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sendiri dalam bentuk karya
(turunan dari Profil Pelajar Pancasila)”.

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 27


INGAT! Kita dapat mulai melengkapi setiap bagian A-T-A-P dari bagian yang manapun,
tidak harus berurut (A lalu T lalu A lalu P).

Dalam menyusun A-T-A-P, pikirkan pertanyaan-pertanyaan untuk memandu


diskusi kelompok terlebih dahulu. Berikut adalah contoh pertanyaan-pertanyaan
pemandu yang mungkin dapat digunakan dengan penyesuaian.

1. Jika visi kelompok seperti demikian, apa prakarsa perubahan atau upaya yang
perlu dilakukan pertama kali?

2. Dari aset yang telah dimiliki (baik sosial-politik, ekonomi, lingkungan,


maupun SDM) mana yang dapat dimanfaatkan, bagaimana caranya?

3. Dari program atau pembiasaan yang telah ada di sekolah, mana yang dapat
menguatkan atau dijadikan sebagai prakarsa perubahan sehingga berdaya
ungkit bagi pencapaian visi?

4. Dari elemen-elemen dalam 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila, elemen atau


sub-elemen mana yang dapat kita turunkan menjadi bagian dari pernyataan
prakarsa perubahan?

5. Dan lain sebagainya.

Setelah melengkapi A-T-A-P tersebut, kelompok diharapkan mulai berpikir


secara strategis, dan menyusun sebuah pernyataan prakarsa perubahan berupa
satu kalimat yang diawali dengan kata kerja agar dapat membuka kesempatan
untuk menggerakkan gotong-royong dengan murid, guru, orang tua, dan para
pemangku kepentingan lainnya dalam proses mewujudkannya nanti ketika
menggunakan model manajemen perubahan B-A-G-J-A. Jika kita ikuti rangkaian
contoh yang kita gunakan di atas, maka pernyataan prakarsa perubahannya
dapat disusun menjadi: “Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
yang dapat meningkatkan kreatifitas murid”.

Berikut beberapa contoh redaksi prakarsa perubahan yang dapat dijadikan pola
acuan, atau untuk menginspirasi, atau juga dapat Bapak/Ibu modifikasi sehingga
sesuai dengan keadaan nyata (konteks/keunikan) yang dihadapi. Oleh karena itu,
Bapak/Ibu perlu menyusun A-T-A-P nya terlebih dahulu, karena A-T-A-P akan

28 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


membantu Bapak/Ibu untuk membuat pernyataan prakarsa perubahan yang
kontekstual, relevan, dan menantang baik bagi Bapak/Ibu sendiri maupun
komunitas di sekolah Bapak/Ibu sekalian.

Contoh redaksi prakarsa perubahan yang dapat dijadikan pola acuan dam
inspirasi.

1. Mengubah lahan tidur menjadi lahan hijau di sekolah untuk menguatkan


sikap gotong-royong murid/anak,

2. Menyediakan kesempatan berlatih berpikir kritis dan kreatif untuk


murid/anak di sekolah melalui pojok baca yang menyenangkan dan
berkelanjutan,

3. Menguatkan keterampilan pola asuh orangtua agar anak-anak di rumah


termotivasi secara intrinsik, mampu mengatur pikiran, perasaan, semangat,
perilaku dirinya, dan memiliki kemampuan untuk menetapkan, mencapai,
dan mengevaluasi tujuan-tujuan positif mereka,

4. dan lain sebagainya.

Kegiatan PTM:

Buatlah sebuah kalimat prakarsa perubahan:

1. Prakarsa bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan murid di kelas


Bapak/Ibu.

2. Prakarsa merupakah salah satu usaha mewujudkan visi yang telah Bapak/Ibu
buat sebelumnya

3. Prakarsa perubahan dijalankan bersama pihak-pihak yang ada di dalam


lingkaran pengaruh Bapak/Ibu dan menggunakan aset lain yang dimiliki
sekolah.

Ingat! Aset tidak selalu tentang benda. Aset bisa jadi manusia, keterampilan dan
pengetahuan Bapak/Ibu, lingkungan, lingkaran sosial, dsb.

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 29


D. Tarik Kesimpulan

Setelah Bapak/Ibu sampai di bagian pembelajaran 2 modul 1.3 ini, buatlah


sebuah tulisan yang merefleksikan “Sebagai Guru Penggerak, paradigma Inkuiri
Apresiatif akan menguatkan saya karena…”.

_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________

30 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


Pembelajaran 3. Inkuiri Apresiatif Sebagai Pendekatan
Manajemen Perubahan

A. Jelajahi Konsep

1. BAGJA sebagai Pendekatan Manajemen Perubahan

Dalam modul 1.3 ini, kita mempelajari Inkuiri Apresiatif (IA) lebih dalam sebagai salah
satu model manajemen perubahan di lingkungan pembelajaran, baik itu di kelas
maupun sekolah. Kita akan mencoba menerapkannya melalui tahap lanjutan dalam IA
yang di dalam bahasa Indonesia disebut dengan BAGJA; Buat Pertanyaan, Ambil
Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi).

Pada konteks perubahan di sekolah, BAGJA dapat diartikan sebagai semangat


mengapresiasi dan proses bertahap dalam menyelidiki segala kekuatan, aset, dan hal
positif di sekolah yang memungkinkan terjadinya upaya gotong-royong dalam
mewujudkan prakarsa perubahan yang diperlukan demi mencapai visi yang berpusat
pada peningkatan kualitas pembelajaran murid.

Gambar 3 Tahapan BAGJA

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 31


BAGJA adalah susunan tahapan Inkuiri Apresiatif sebagai pendekatan
manajemen perubahan yang pertama kali diperkenalkan oleh Cooperrider ke
dalam langkah 4D Discover-Dream-Design-Deliver (Cooperrider & Whitney,
2005). Kemudian dalam praktik-praktik selanjutnya tahapan Discover dipecah
menjadi Define dan Discover (Cooperrider et.al, 2008).

Tahapan-tahapan tersebut akan menjadi langkah-langkah yang perlu Bapak/Ibu


ikuti dalam menerapkan perubahan sesuai dengan visi yang Bapak/Ibu telah
telah dirancang berdasarkan tahapan BAGJA, sesuai penjelasan di bawah ini:

a. Tahap pertama, Buat Pertanyaan Utama (Define)

Di tahap ini, Bapak/Ibu merumuskan pertanyaan sebagai penentu arah


penelusuran terkait perubahan yang diinginkan atau diimpikan.

b. Tahap kedua, Ambil Pelajaran (Discover)

Pada tahapan ini, Bapak/Ibu mengumpulkan berbagai pengalaman positif


yang telah dicapai di kelas maupun sekolah serta pelajaran apa yang dapat
diambil dari hal-hal positif tersebut.

c. Tahap ketiga, Gali Mimpi (Dream)

Pada tahapan ini, Bapak/Ibu dapat menyusun narasi tentang kondisi ideal
apa yang diimpikan dan diharapkan terjadi di lingkungan pembelajaran.
Disinilah visi benar-benar dirumuskan dengan jelas.

d. Tahap keempat, Jabarkan Rencana (Design)

Di tahapan ini, Bapak/Ibu dapat merumuskan rencana tindakan tentang


hal-hal penting apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi.

e. Tahapan terakhir, Atur Eksekusi (Deliver)

Di bagian ini, Bapak/Ibu memutuskan langkah-langkah yang akan


diambil, siapa yang akan Bapak/Ibu ajak dan pasti mau untuk terlibat,

32 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


bagaimana strateginya, dan aksi lainnya demi mewujudkan visi perlahan-
lahan.

Setiap tahapan terdapat dua aksi yang akan dilakukan; (1) Merumuskan
pertanyaan dan (2) merumuskan tindakan untuk mengumpulkan jawaban dari
pertanyaan yang dirumuskan di poin 1.

Sebagai contoh, biasanya Bapak/Ibu memasak nasi di atas kompor menggunakan


panci. Kemudian Bapak/Ibu memiliki prakarsa perubahan:

“Memasak nasi yang lebih pulen dan praktis dengan menggunakan rice cooker.”

Maka, tahapan pertanyaan dan tindakan yang akan dilakukan dalam tahan B dari
B-A-G-J-A akan menjadi seperti berikut:

Buat Pertanyaan Utama (Define)

Pertanyaan:

Apa yang akan saya tanyakan agar saya mengetahui apa yang harus saya lakukan
untuk “Memasak nasi yang lebih pulen dan praktis dengan menggunakan rice
cooker”?

Maka pertanyaannya adalah:

Apa yang harus saya lakukan untuk “Memasak nasi yang lebih pulen dan praktis
dengan menggunakan rice cooker”?

Pertanyaan utama di atas dibuat sebagai penentu arah penelusuran terkait


perubahan yang diinginkan atau diimpikan. Maka, penentu arah penelusuran
akan berfokus pada cara memasak nasi sesuai perubahan yang diinginkan,
yaitu; pulen dan praktis dengan menggunakan rice cooker.

Ingat! Pertanyaan utama dalam tahapan B harus memuat kalimat prakarsa


perubahan.

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 33


Tindakan:

Agar saya mengetahui apa yang harus saya lakukan untuk “Memasak nasi yang
lebih pulen dan praktis dengan menggunakan rice cooker”, saya akan melakukan:

Maka tindakan yang saya lakukan untuk mendapatkan jawaban di atas adalah:
a. Meminta teman yang sering menggunakan rice cooker untuk
menunjukkan cara memasak nasi dengan rice cooker

b. Membaca petunjuk penggunaan rice cooker

c. Menonton video tentang tahapan memasak nasi menggunakan rice cooker

Ingat! Tindakan yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan jawaban dari


pertanyaan yang telah dibuat

Tahapan berikutnya akan Bapak/Ibu praktikkan dalam kegiatan PTM bersama


fasilitator dan rekan-rekan yang lain.

Jika bapak/Ibu berpendapat bahwa BAGJA sebenarnya hanya satu dari sekian
banyak manajemen perubahan, tepat sekali. Banyak metode kerangka berpikir
yang dapat menjadi panduan dalam mengimplementasikan suatu ide menjadi
aktivitas perubahan.

Apakah melakukan suatu perubahan harus menggunakan BAGJA sebagai sarana?

Jawabannya, tentu tidak harus menggunakan BAGJA. Banyak cara yang dapat
dilakukan untuk memastikan suatu perubahan dapat dilaksanakan. Tetapi yang
perlu diresapi bersama, apakah sebuah rencana perubahan dapat lebih mudah
dijalankan bersama dan terarah tanpa panduan dan perencanaan yang rinci?

Lalu kenapa harus menggunakan BAGJA dalam Program Guru Penggerak?

Dalam Program Guru Penggerak ini, BAGJA dipilih karena dapat berfungsi
sebagai sarana yang menguatkan hubungan antar manusia di sekolah.
Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat dalam tahap demi tahap memungkinkan
Guru Penggerak sebagai pemrakarsa (pemimpin dan pengelola) perubahan

34 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


untuk menguatkan hubungan antar manusia dan gotong-royong. Hal itu selaras
dengan apa yang dinyatakan oleh Lewis (2016) tentang maksud dari Inkuiri
Apresiatif yaitu: memungkinkan anggota komunitas sekolah untuk menyamakan
pemahaman akan makna kesuksesan dan sumber-daya yang telah mereka
peroleh atau miliki kemudian melakukan kerjasama dalam menciptakan (ko-
kreasi) kesuksesan masa depan yang relevan dengan konteks kenyataan mereka.

Setiap tahapan terdapat dua aksi yang akan dilakukan; (1) Merumuskan
pertanyaan dan (2) merumuskan tindakan untuk mengumpulkan jawaban dari
pertanyaan yang dirumuskan di poin 1.

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 35


Tabel 1. Rangkuman (ciri) tiap tahapan BAGJA

B A G J A
Buat pertanyaan utama Ambil pelajaran Gali mimpi Jabarkan rencana Atur Eksekuasi
(Define) (Discover) (Dream) (Design) (Deliver)

Pertanyaan utama yang dibuat Pertanyaan di tahap ini bertujuan Pertanyaan dirumuskan Pertanyaan dibuat untuk Pertanyaan disusun untuk
untuk menentukan arah untuk menemukan untuk mendapatkan membantu mengidentifikasi menentukan siapa yang akan
penyelidikan kekuatan/aset/potensi/peluang jawaban yang digunakan bentuk tindakan konkret dan berperan dalam pengambilan
kekuatan/aset/potensi/peluang, melalui kegiatan penyelidikan, untuk menyusun narasi menjabarkan langkah-langkah keputusan, memuliau ‘budaya
mendefinisikan tujuan, mengidentifikasi, mengapresiasi, kolektif ketika prakarsa yang dilakukan. Baik langkah belajar yang apresiatif’ secara
memprovokasi atau mengambil praktik baik dari perubahan telah terwujud, kecil/sederhana ataupun berkelanjutan,
menginisiasi perubahan prakarsa serupa yang pernah membuat gambaran di masa langkah berani/terobosan menyelaraskan interaksi
(prakarsa). Biasanya hanya 1 dilakukan oleh organisasi/orang depan yang dimulai dari yang akan memudahkan setiap orang, termasuk
atau 2 saja. Secara redaksional, lain. Setiap pertanyaan dibuat kondisi sebelumnya dalam keseluruhan proses mengelola konflik, mengambil
bentuk kalimatnya mengandung dengan nada positif. bentuk kalimat yang positif. pencapaian pelajaran dari proses yang
bunyi prakarsa perubahan. telah dilakukan.
Tindakan yang diharapkan adalah Tindakan yang dilakukan Tindakan dilakukan untuk
Tindakan yang diharapkan pada apa saja yang dapat dilakukan ditujukan untuk menggali mewujudkan organisasi yang Tindakan dilakukan untuk
tahap ini dapat dilakukan untuk untuk menggali fakta, banyak jawaban dan ideal dalam pencapaian mimpi mendesain pola komunikasi
menggalang atau membangun memperoleh data. Apakah lewat memaknai hasil temuan, , mempertahankan proses dan pengelolaan rutinitas.
tim perubahan, mendapatkan diskusi, survei/kuesioner, dan menggali mimpi bersama perubahan positif, dan Misal, protokol/SOP, budaya
dukungan, serta melibatkan berbagai pihak/aktor. secara detail; kapan, menetapkan kriteria belajar; monitoring, evaluasi,
mengkonfirmasi tingkat bagaimana di mana, dan kesuksesan pencapaian tahap refleksi.
prioritas dari prakarsa dengan siapa saja. demi tahap.
perubahan yang dibuat

36 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


BAGJA menuntut Guru Penggerak beranjak dari cara berpikir defisit ke cara
berpikir aset, menjadi tangguh, pantang menyerah, dan terus meningkatkan diri
agar semakin efektif dalam memimpin dan mengelola perubahan. Kekuatan
BAGJA ada pada proses penggalian jawaban pertanyaan yang didasari oleh rasa
ingin tahu, kebaikan, dan kebersamaan. BAGJA mewujud menjadi pengalaman
kolaboratif yang apresiatif dan bermakna bagi peningkatan kualitas belajar
murid di sekolah.

Pertanyaan-pertanyaan di setiap tahapan akan membawa individu dan


komunitas di sekolah untuk berefleksi, menggali lebih dalam hal-hal yang
bermakna, untuk kemudian diinternalisasi dan dijadikan sebagai bahan
perbaikan-peningkatan dalam menjalankan perubahan demi perubahan.

Gambar 3 di bawah ini berupaya menggambarkan proses BAGJA, yang harus


dimulai dengan filosofi dan visi yang berpusat pada kepentingan murid,
kemudian dari sana diturunkan menjadi tujuan-tujuan rinci berupa prakarsa
perubahan. Bagian ini diwakili dalam gambar dengan warna biru.

Karena telah memiliki visi yang kuat, prakarsa perubahan dapat muncul dari
keresahan. Dari sana kemudian pertanyaan-pertanyaan dan rencana-tindakan
yang perlu-dilakukan disusun. Ini diwakili oleh bagian gambar yang berwarna
oranye.

Tahap demi tahapnya lalu direalisasikan, rencana-tindakan yang perlu-dilakukan


dijalankan, pertanyaan-pertanyaan yang ada digali bersama tim dan anggota
komunitas sekolah hingga membuahkan temuan (data, cerita, fakta). Ini dalam
gambar ditandai dengan warna hijau.

Temuan itulah yang kemudian menjadi dasar untuk menelaah kembali rancangan
pertanyaan dan tindakan yang telah dibuat. Ini diwakili oleh warna merah.
Barulah kemudian, rencana (sebagai dokumen resmi) dapat dibuat hingga
akhirnya di-eksekusi, di-monitoring, serta di-evaluasi keselarasannya dengan
visi. Ini bagian terakhir, dan ditandai oleh warna kuning.

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 37


Gambar 4 Proses Inkuiri Apresiatif – BAGJA

Lewis (2016) menguatkan bahwa pertanyaan-pertanyaan Inkuiri Apresiatif harus mampu


mengarahkan perhatian pada hal positif, mengidentifikasi nilai-nilai positif, mengidentifikasi
kekuatan-kekuatan, berfokus pada apa yang diinginkan terjadi atau ada lebih banyak, berfokus
pada aspek kehidupan sehari-hari di sekolah, mengungkap narasi ‘baru’, mengungkap makna
yang spesifik (akrab dan kontekstual). Dengan demikian, lewat pertanyaan-pertanyaan dalam
tahapan BAGJA, Guru Penggerak diharapkan dapat mengejawantahkan pola pikir yang tepat, visi
yang kuat, serta spirit gotong-royong yang membara.

Untuk memulai belajar membuat pertanyaan bermakna yang tepat, relevan, dan
apresiatif pada tiap tahapan BAGJA, Bapak/Ibu diharapkan dapat memodifikasi
pertanyaan-pertanyaan yang telah dicontohkan dalam Lampiran 1 BAGJA dari
contoh prakarsa perubahan.

Semoga semua yang telah Bapak/Ibu pelajari memperkaya “persenjataan”


Bapak/Ibu dalam meniti langkah-langkah kecil hingga terwujudnya visi
Bapak/Ibu mengenai murid yang telah Bapak/Ibu jabarkan sebelumnya. Pada
awal penerapannya, mungkin Bapak/Ibu akan merasakan kejanggalan atau
meragukan keberhasilannya. Namun, kami mengajak Bapak/Ibu untuk
mencobanya dan menikmati kurva belajarnya. Kurva belajar yang Bapak/Ibu
akan alami mirip seperti seekor anak burung yang belajar terbang (Gambar 4).

38 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


Pada saat pertama kali terbang, jalur terbang anak burung tidak akan langsung
ke atas, tapi akan ke bawah dahulu kemudian meliuk ke atas sebagaimana terlihat
pada gambar berikut.

Gambar 5 Kurva belajar


[sumber: “Business School” Kiyosaki & Lechter, 2001]

Dengan merujuk pada kurva belajar di atas, maka marilah terus percaya bahwa
pendekatan positif akan membuahkan hasil yang lebih luar biasa. Ini adalah
kebiasaan baru.

Setelah menyimak penjelasan di atas dan mengikuti sesi pertemuan tatap muka,
menurut Bapak/Ibu, apa yang membuat BAGJA dapat membantu Bapak/Ibu
dalam memimpin perubahan di sekolah masing-masing?

_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 39


_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________

2. Kuatkan Pemahaman: Membuat Rencana BAGJA Individu

Pada bagian ini, Bapak/Ibu diminta membuat rencana tindakan perubahan


berdasarkan tahapan B-A-G-J-A untuk mulai melakukan perubahan pada diri
sendiri sehingga semakin berdaya dalam berpihak pada murid.

a. Temukan potensi dan kekuatan, juga hal baru dalam diri Bapak/Ibu yang
dapat membawa manfaat untuk murid. Fokuskan diri Bapak/Ibu untuk
menjalankan B-A-G-J-A tahap demi tahap.

b. Susunlah pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengungkap hal paling


menyenangkan, positif atau menarik yang Bapak/Ibu rasakan saat
berinteraksi dengan murid.

c. Bukalah ruang dialog bersama murid-murid ini untuk menghasilkan


pertanyaan-pertanyaan yang sesuai di tiap tahapan B-A-G-J-A bagi
pengembangan diri Bapak/Ibu. Model B-A-G-J-A merupakan praktik
membawakan proses perubahan berbasis kekuatan.

40 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


Kegiatan PTM:

Setelah Bapak/Ibu:
a. Merancang visi pribadi
b. Mengidentifikasi aset dan cara memanfaatkannya
c. Membuat kalimat prakarsa perubahan berdasarkan visi.

Selanjutnya, untuk merencanakan implementasi dari prakarsa perubahan yang


telah dibuat, Bapak/Ibu akan menyusun tahapan B-A-G-J-A dalam PTM.

Gunakan dokumen Kanvas BAGJA yang akan dibagikan oleh fasilitator dalam
PTM. Bapak/Ibu juga dapat mengakses dokumen secara mandiri dalam link
berikut https://bit.ly/kanvasbagjapgp

B. Lakukan

Bapak/Ibu akan menjalankan (sekaligus melakukan revisi sambil jalan) tindakan


yang sudah dirumuskan dalam BAGJA di dokumen Kanvas BAGJA Bapak/Ibu
pada PTM 1. Baca kembali modul ini agar lebih memahami apa yang perlu
diperbaiki.

C. Tarik Kesimpulan

Untuk tahap Tarik Kesimpulan ini, secara mandiri, Bapak/Ibu diminta untuk
menuliskan Refleksi menggunakan model 5M (Mendeskripsikan, Merespon,
Mengaitkan, Menganalisis, Merancang ulang) usai menjalankan semua Rencana
BAGJA individu yang dibuat di sekolah masing-masing.

__________________________________________________________
Mendeskripsikan __________________________________________________________
(menceritakan kembali __________________________________________________________
peristiwa yang telah __________________________________________________________
terjadi) __________________________________________________________
__________________________________________________________

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 41


__________________________________________________________
__________________________________________________________
Merespon (menanggapi
__________________________________________________________
peristiwa yang
__________________________________________________________
diceritakan)
__________________________________________________________
__________________________________________________________

Mengaitkan __________________________________________________________
(mengaitkan peristiwa __________________________________________________________
dengan pengetahuan, __________________________________________________________
keterampilan, __________________________________________________________
keyakinan atau __________________________________________________________
informasi lain yang __________________________________________________________
dimiliki) __________________________________________________________

Menganalisis __________________________________________________________
(menganalisis mengapa __________________________________________________________
peristiwa tersebut __________________________________________________________
dapat terjadi, lau __________________________________________________________
bagaimana mengambil __________________________________________________________
beberapa perspektif __________________________________________________________
lain) __________________________________________________________

__________________________________________________________
__________________________________________________________
Merancang Ulang
__________________________________________________________
(menuliskan rencana
__________________________________________________________
alternatif jika
__________________________________________________________
menghadapi kejadian
__________________________________________________________
serupa)
__________________________________________________________
__________________________________________________________

42 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


Surat Penutup

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak. Selamat! Bapak/Ibu telah menyelesaikan


Modul 1.3 ini. Terimakasih atas semangat dan upaya Bapak/Ibu yang maksimal
dalam menyelesaikan semua tantangan yang diberikan. Semoga segala proses
yang Bapak/Ibu jalani dalam Modul 1.3 ini dapat membawa manfaat bagi mimpi
tentang murid-murid Bapak/Ibu di masa depan kelak. Oleh karena itu, Bapak/Ibu
tetap harus memperhatikan bahwa sama dengan Modul 1.2, status penyelesaian
Modul 1.3 ini sebetulnya sangat bergantung pada bagaimana Bapak/Ibu
mengaplikasikannya di sekolah masing-masing.

Semoga modul ini berhasil membuat Bapak/Ibu memberanikan diri untuk


bermimpi dan terlebih penting lagi mewujudkan mimpi demi menyediakan
lingkungan belajar terbaik bagi bertumbuhnya murid-murid Bapak/Ibu secara
maksimal. Selamat menemukan, menumbuhkan dan menguatkan jati diri
Bapak/Ibu sebagai Guru Penggerak.

Salam dan bahagia!

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 43


Daftar Pustaka

AITSL. (n.d.). Spotlight: Reframing feedback to improve teaching and learning.


Australian Institute for Teaching and School Leadership. Retrieve from
https://bit.ly/3dQnMsg

Cooperrider, D. L., & Whitney, D. K. (2005). Appreciative inquiry: A positive revolution


in change. Berrett-Koehler Publishers.

Cooperrider. D, D. Whitney, & J. Stavros. (2008). Appreciative Inquiry Handbook for


Leaders of Change. Berrett-Koehler Publishers.

Evans, R. (2001). The human side of school change: Reform, resistance, and the real-
life problems of innovation. San Francisco: Jossey-Bass.

Hattie, J. & H. Timperley. (2007). The power of feedback. Review of educational


research 77 (1), p.81-112. Retrieved form
http://www.columbia.edu/~mvp19/ETF/Feedback.pdf

Kiyosaki, R.T. & S.L. Lechter. (2001). The Business school for people who like helping
people: Delapan nilai tersembunyi dari bisnis pemasaran jaringan, selain
memperoleh uang. Gramedia Pustaka Utama.

Lewis, S. (2016). Positive psychology and change: How leadership, collaboration and
appreciative inquiry drive transformational results. Wiley Blackwell.

Noble, T. & H. McGrath. (2016). The PROSPER school pathways for student wellbeing:
Policy and practices. SpringerBriefs in well-being and quality of life research.
Springer, Australia.

Snyder, C.R., H.S. Shorey, K.M. Pulvers, V.H. Adam III, & C. Wiklund. (2002). Hope and
academic success in college. Journal of educational psychology 94 (4): 820-826.
Retrieved from

https://www.ofyp.umn.edu/ofypmedia/pdfs/highered/fye/hope_and_academic_su
ccess_snyder.pdf

TheDruckerSchool. (2011, September 2). Appreciative Inquiry: A Conversation with


David Cooperrider [Video]. Youtube.
https://www.youtube.com/watch?v=3JDfr6KGV-k

44 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


Profil Penulis Modul

Aditya Dharma

adalah seorang sarjana sains yang lulus tahun 2000 dari Departemen Biologi,
Universitas Indonesia, dan telah menyelesaikan program MBA dari University of
The People Pasadena California pada tahun 2021. Aditya sempat bergabung
sebagai konsultan di Bappenas dan terlibat aktif menyusun Dokumen Nasional
Strategi dan Rencana Aksi tahun 2003-2020 untuk Keanekaragaman Hayati
Indonesia. Ia kemudian memutuskan banting setir ke dunia pendidikan dengan
menjadi guru SD di Global Jaya School, Tangerang Selatan.

Di sana ia belajar banyak tentang dunia pendidikan yang menjadi renjana-nya


hingga sekarang. Sebagai guru, ia berkesempatan menjadi pelatih dan penyusun
Modul Program Pelatihan Pendukung Pembelajaran bagi Tutor Lokal di Aceh &
Sumatera Utara sebagai respon pemulihan komunitas pendidik pasca tsunami
bersama International Baccalaureate, Kemendikbud & UNESCO. Untuk
meluaskan dampaknya, ia kemudian bergabung dengan Putera Sampoerna
Foundation yang memberinya kesempatan untuk belajar dan mengenal
keberagaman dunia pendidikan Indonesia. Di sana, Aditya belajar pengelolaan
proyek peningkatan kualitas pendidikan, program pengembangan sumber daya
pelatih guru, hingga diberi tanggung jawab mengelola Departemen Learning &
Knowledge Management. Aditya pun adalah pelatih di bidang Pendidikan untuk
Pembangunan Berkelanjutan sejak 2010, turut menulis Change Project:
Embedding Education for Sustainable Development (ESD) into School Development
Program, Teacher Learning Center and Teacher Congress bersama Sampoerna
Foundation Teacher Institute (SFTI), & The Swedish International Development
and cooperation Agency (SIDA). Pada tahun 2014, Aditya mendapatkan lisensi
untuk menggunakan Sustainability Tools and Skills for Leading Change dari Center
for Sustainability Transformation (AtKisson Group).

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 45


Sejak awal 2017 ia turut mendirikan Sinambung Indonesia, lembaga konsultasi
peningkatan kualitas dan fasilitasi perubahan yang berkesinambungan bagi
pendidik maupun sekolah. Kini ia adalah Direktur Pengembangan Program dan
Inovasi. Motto Sinambung Indonesia yang juga menjadi motto hidupnya adalah
“menginspirasi sesama, memberdayakan bangsa”. Sebagai pendidik partikelir,
Aditya pun terlibat aktif dalam serial pelatihan kompetensi sosial dan
kepribadian guru di DKI Jakarta, turut memfasilitasi penyusunan Modul
Penumbuh-kembangan Karakter Siswa Nenemo-SSL untuk Kabupaten Tulang
Bawang Barat, dan Modul Pengembangan Karakter berbasis Budaya Jawa Barat
dalam program Jabar Masagi. Di sela-sela itu semua, Aditya tetap menyempatkan
diri untuk mempraktikkan mindfulness, membaca manga dan menonton anime
yang difavoritkannya sejak usia remaja.

Khaerul Umur, S.Pd

Khaerul Umur, atau biasa dipanggil Umur, mengawali perjalanan karir dalam
dunia pendidikan dan pengembangan setelah lulus dari Universitas Pendidikan
Indonesia di Bandung, jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, pada tahun 2010.
Tidak lama setelah menyelesaikan pendidikan, Umur sempat mengajar di
beberapa tempat, lembaga bimbingan belajar, memberi les tambahan di rumah,
dan di sebuah kampus swasta di Cirebon, dalam waktu yang bersamaan untuk
satu semester.

Selanjutnya, Umur menjadi sukarelawan Gerakan Indonesia Mengajar untuk


menjadi fasilitator pendidikan dari tahun 2011-2014. Fakta pada saat itu, jumlah
guru di Indonesia masih kurang merata. Karena sebagian besar suplai guru hanya
tersebar di kota-kota besar saja. Umur ditugaskan di Pulau Rote, NTT, selama 12
bulan. Tidak lama kemudian, kembali bertugas untuk 14 bulan di Kabupaten
Paser, Kalimantan Timur.

Sebagai fasilitator pendidikan, Umur mendapatkan kesempatan untuk


berkolaborasi bersama pemerintah daerah dalam mengembangkan
keterampilan guru dalam menyajikan pembelajaran kreatif, kontekstual, dan

46 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


berpusat pada siswa. Di dua lokasi di atas, Umur bersama tim berhasil
memberikan pelatihan kepada semua guru sekolah dasar. Di Paser, bahkan
pelatihan tersebut terlaksana tanpa biaya.

Sejak saat itu, Umur menekuni dunia pendidikan dan pengembangan orang
dewasa hingga saat ini. Tidak hanya dalam konteks pendidikan formal,
pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang perancangan program
pelatihan, pengembangan kurikulum, dan evaluasi program diaplikasikan untuk
pengembangan karyawan start-up company hingga mensukseskan program
pengembangan kompetensi bersama lembaga non-profit.

Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 47


Lampiran

Selain menyimak langsung di bawah, contoh Pengisian Kanvas BAGJA di atas


dapat juga diakses di sini: https://bit.ly/contohkanvasbagjapgp

Blanko Kanvas BAGJA: https://bit.ly/kanvasbagjapgp

Prakarsa Perubahan:
Mengembangkan pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas siswa

48 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak


Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak | 49
50 | Modul GP Dasus/Intensif 1.3. Visi Guru Penggerak

Anda mungkin juga menyukai