Anda di halaman 1dari 157

Cetakan 1

Cetakan 1
Pembelajaran Sosial
Emosional
Mata Kuliah Inti

Pendidikan Profesi Guru


Prajabatan Tahun 2022

Cetakan 1

Penulis :
Dr. Clara Moningka, S.Psi., M.Si.

Penelaah :
Dr. Selviana, M, Si, M.Psi.
Caesilia Ika W, M.Psi.
Maryam Mursadi, S.Sos., M.Pd.

Desain Grafis & Ilustrasi :


Tim Desain Grafis

Copyright © 2022
Direktorat GTK Pendidikan Menengah
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi
Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga
Kependidikan

Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (UUGD). mengamatkan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selanjutnya dalam Pasal 8
UUGD menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta mampu mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.

Sesuai dalam Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi bahwa pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah
program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan
persyaratan keahlian khusus.

Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan program pendidikan yang


menyiapkan guru sebagai sumber daya manusia berkualitas untuk memenuhi
kondisi ideal guru di Indonesia yang meliputi aspek kuantitas, distribusi, kualifikasi,
dan kompetensi. PPG Prajabatan bertujuan menghasilkan guru profesional
pemula yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila, semangat gotong royong, dan
mampu menggunakan teknologi digital, serta melahirkan hal-hal yang inovatif dan
kreatif. Selain itu, PPG Prajabatan menekankan pada konsep Merdeka Belajar,
yang berpusat kepada peserta didik dan pembelajarannya, berkomitmen menjadi
teladan dan pembelajar sepanjang hayat serta memiliki dasar-dasar
kepemimpinan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, PPG Prajabatan mengedepankan penguatan


kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional melalui clinical practice atau program praktik lapangan
yang diintegrasikan dalam perkuliahan. Sebagai calon guru pemula, mahasiswa
PPG Prajabatan perlu dibekali pengalaman pembelajaran yang bermakna yang
nantinya akan bermanfaat ketika mereka mengajar di kelas. Hal ini dilaksanakan

ii | PPG Pra Jabatan 2022


dengan perkuliahan berbasis kegiatan dan refleksi yang dikombinasikan dengan
praktik lapangan, termasuk di sekolah tempat guru pemula akan ditugaskan.
Pelaksanaan PPG Prajabatan melibatkan pengajar dari unsur akademisi, praktisi
pendidikan, dan Guru Penggerak. Keterlibatan pengajar dari berbagai unsur ini
bertujuan untuk menjembatani teori dan praktik di lapangan.

Paket-paket modul digunakan dalam perkuliahan yang dilaksanakan selama dua


semester melalui tiga kelompok mata kuliah, yaitu: Mata Kuliah Inti, Mata Kuliah
Pilihan Selektif, dan Mata Kuliah Pilihan Elektif. Setiap modul perkuliahan
mencakup komponen Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dan asesmen,
perangkat pembelajaran, dan isi modul. Asesmen ketercapaian CPMK
dilaksanakan di antaranya melalui projek, studi kasus, portofolio, dan tes.
Perangkat pembelajaran meliputi Lembar Kerja (LK), media, dan sumber belajar
yang dilengkapi dengan pranala ke sumber belajar lainnya sebagai pengayaan.

Isi modul disusun berdasarkan alur MERDEKA, yaitu: Mulai dari diri (M),
Eksplorasi konsep (E), Ruang kolaborasi (R), Demonstrasi kontekstual (D),
Elaborasi pemahaman (E), Koneksi antar materi (K), dan Aksi nyata (A). Modul
dengan alur MERDEKA diharapkan dapat membantu mahasiswa mempersiapkan
diri dalam mencapai tuntutan profesi sebagai agen yang mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mampu mencetak generasi yang membawa perubahan ke hal yang
lebih baik.

Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim
penyusun dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif
mewujudkan penyelesaian modul ini serta membantu terlaksananya PPG
Prajabatan. Semoga Allah Yang Mahakuasa senantiasa memberkati upaya yang
kita lakukan demi pendidikan Indonesia. Amin.

Jakarta, September 2022


Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan,

Dr. Iwan Syahril, Ph.D

Pembelajaran Sosial Emosional | iii


Kata Pengantar Direktur Pendidikan Profesi Guru

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah mengambil


kebijakan untuk secara bertahap mengganti guru-guru yang memasuki masa
pensiun/purna tugas melalui pengangkatan guru baru yang telah lulus Pendidikan
Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan).

Kebijakan tersebut menuntut kesiapan Lembaga Pendidikan Tenaga


Kependidikan (LPTK) menyelenggarakan PPG Prajabatan dengan jumlah peserta
PPG Prajabatan sesuai dengan kebutuhan dan kualitas lulusan untuk menjawab
tantangan kebutuhan pendidikan di sekolah.

Menanggapi tuntutan tersebut, Direktorat Pendidikan Profesi Guru (Direktorat


PPG) mengkoordinasikan proses peningkatan kapasitas LPTK dalam
menyelenggarakan PPG Prajabatan dalam hal jumlah dan mutu pendidikan. Untuk
menanggapi tuntutan kualitas penyelenggaraan PPG Prajabatan, salah satu
aktivitas yang telah dilakukan oleh Direktorat PPG, di bawah arahan Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, telah mengembangkan Modul PPG
Prajabatan. Hasil pengembangan tersebut dimuat di dalam dokumen ini.

Modul PPG Prajabatan memuat materi, alur, aktivitas, dan penugasan mahasiswa
PPG Prajabatan. Kami berharap dengan adanya Modul PPG Prajabatan ini
penyelenggaraan PPG Prajabatan di seluruh LPTK dapat terselenggara secara
terstandar agar dihasilkan guru yang memiliki profil dan kompetensi sesuai
kebutuhan perkembangan dunia pendidikan secara global.

Kami berterimakasih kepada LPTK penyelenggara PPG Prajabatan atas


dukungan dan kerjasama dalam menyelenggarakan amanat Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Jakarta, September 2022


Plt. Direktur Pendidikan Profesi Guru,

Temu Ismail, S.Pd., M.Si.

iv | PPG Pra Jabatan 2022


Kata Pengantar Penyusunan Modul

Modul ini disusun untuk membantu para mahasiswa dalam Program Profesi Guru
(PPG) memahami pentingnya pembelajaran sosial emosional. Modul ini dibuat
agar para mahasiswa dapat mengaplikasikan langsung pembelajaran sosial
emosional, bagi diri sendiri, bagi peserta didik dan pada akhirnya menciptakan
lingkungan sekolah yang lebih sejahtera.

Modul pembelajaran sosial emosional ini juga dibuat dengan alur MERDEKA yang
dimulai dari Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi,
Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan
Aksi nyata. Dengan alur ini mahasiswa dapat memiliki keterampilan sosial
emosional yang membantu profesinya sebagai guru di kemudian hari. Modul ini
juga dilengkapi dengan kasus, lembar kerja, dan ruang diskusi antara mahasiswa,
dosen, atau rekan mahasiswa lainnya untuk melakukan elaborasi dan juga
menambah wawasan mereka.

Semoga modul ini dapat berguna bagi mahasiswa PPG dan meningkatkan kualitas
guru di Indonesia.

Pembelajaran Sosial Emosional | v


Daftar isi

Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan .............. ii

Kata Pengantar Direktur Pendidikan Profesi Guru ......................................... iv

Kata Pengantar Penyusunan Modul ................................................................. v

Daftar isi ............................................................................................................ vi

Daftar Gambar .................................................................................................... x

Daftar Tabel ....................................................................................................... xi

CPMK & Assessment...................................................................................... xiii

Ringkasan Alur Merdeka ................................................................................ xvi

Topik 1. Kompetensi Sosial Emosional Berdasar Kerangka Collaborative


For Academic, Social, And Emotional Learning (Casel) ............................... 29

A. Pertemuan 1.1 : Mulai dari Diri ............................................................ 29

1. Mulai dari diri: Bagaimana mengenal atau mengidentifikasi emosi diri


dalam kehidupan Anda sehari-hari? ................................................. 30

2. Mulai dari diri: relasi dengan orang lain............................................. 31

3. Berikut adalah beragam situasi kegiatan belajar dan mengajar di kelas


maupun lingkup sekolah. Anda diminta membayangkan kondisi
tersebut. Bagaimana respon Anda terhadap situasi tersebut? .......... 32

B. Pertemuan 1.2 : Eksplorasi Konsep .................................................... 34

1. Definisi Pembelajaran Sosial Emosional ........................................... 34

2. Lembar Kerja B1............................................................................... 37

C. Pertemuan 2.1 : Ruang Kolaborasi ..................................................... 38

1. Sesi Diskusi ...................................................................................... 38

D. Pertemuan 2.2 : Ruang Kolaborasi ..................................................... 43

E. Pertemuan 2.3 : Demonstrasi Kontekstual ......................................... 50

F. Pertemuan 2.4 : Elaborasi Pemahaman .............................................. 51

vi | PPG Pra Jabatan 2022


G. Pertemuan 3.1 : Koneksi Antar Materi ................................................ 52

H. Pertemuan 3.2 : Aksi Nyata ................................................................. 53

Topik 2. Peran Guru Sebagai Teladan Pembelajaran Keterampilan Sosial


Emosional (Casel)............................................................................................ 54

A. Pertemuan 4.1 : Mulai Dari Diri ............................................................ 54

1. Lembar Kerja A1 : Mulai dari diri ....................................................... 55

B. Pertemuan 4.2 : Eksplorasi Konsep .................................................... 58

1. Definisi EMC2 (Empathy, Mindfulness, Compassion, Critical Inquiry)


dalam pembelajaran Sosial-Emosional ............................................. 59

2. Lembar Kerja B2............................................................................... 63

3. Lembar Kerja B3............................................................................... 64

C. Pertemuan 5.1 : Ruang Kolaborasi ..................................................... 65

1. Lembar Kerja C1 .............................................................................. 66

2. Lembar Kerja C2: Catatan ................................................................ 67

D. Pertemuan 5.2 : Demonstrasi Kontekstual ......................................... 70

E. Pertemuan 6.1 : Elaborasi Pemahaman .............................................. 73

1. Lembar Kerja 1 ................................................................................. 74

F. Pertemuan 7.1 : Koneksi Antar Materi ................................................ 75

G. Pertemuan 7.2 : Aksi Nyata ................................................................. 76

1. Ringkasan ........................................................................................ 76

2. EMC2 ............................................................................................... 78

Topik 3. Experiential Learning ........................................................................ 83

A. Pertemuan 9.1 : Mulai Dari Diri ............................................................ 83

1. Lembar Kerja A1: Mulai Dari Diri ...................................................... 84

B. Pertemuan 9.2 : Eksplorasi Konsep .................................................... 86

1. Lembar Kerja B1............................................................................... 89

C. Pertemuan 9.3 : Ruang Kolaborasi ..................................................... 90

Pembelajaran Sosial Emosional | vii


1. Lembar Kerja C1 .............................................................................. 90

D. Pertemuan 10.1 : Demonstrasi Kontekstual ....................................... 97

E. Pertemuan 10.2 : Elaborasi Pemahaman .......................................... 100

F. Pertemuan 10.3 : Koneksi Antar Materi ............................................ 102

G. Pertemuan 10.4 Aksi Nyata ................................................................ 104

Topik 4. Experiential Learning untuk Pembelajaran Sosial Emosional .... 106

A. Pertemuan 11.1 : Mulai Dari Diri ........................................................ 106

1. Lembar Kerja A1: Mulai Dari Diri..................................................... 107

B. Pertemuan 11.2 : Eksplorasi Konsep ................................................ 109

1. Memahami Gaya Belajar Siswa ...................................................... 109

2. Ruang Belajar Untuk Siswa ............................................................ 111

3. Lembar Kerja B1............................................................................. 115

C. Pertemuan 11.3 : Ruang Kolaborasi ................................................. 116

1. Lembar Kerja C1 ............................................................................ 116

D. Pertemuan 12.1 : Demonstrasi Kontekstual ..................................... 122

E. Pertemuan 12.2 : Elaborasi Pemahaman .......................................... 123

1. Lembar kerja E1 ............................................................................. 123

F. Pertemuan 12.3 : Koneksi Antar Materi ............................................ 124

G. Pertemuan 12.4 : Aksi Nyata.............................................................. 126

1. Lembar Kerja G1 ............................................................................ 127

Topik 5. School Well-Being ........................................................................... 130

A. Pertemuan 13.1 : Mulai Dari Diri ........................................................ 130

1. Lembar Kerja A1 : Mulai Dari Diri.................................................... 131

B. Pertemuan 13.2 : Eksplorasi Konsep ................................................ 133

1. School Well-being ........................................................................... 133

2. Dimensi School well-being .............................................................. 134

3. Lembar Kerja B1............................................................................. 139

viii | PPG Pra Jabatan 2022


C. Pertemuan 14.1 : Ruang Kolaborasi ................................................. 141

1. Lembar Kerja C1 ............................................................................ 141

D. Pertemuan 14.2 : Demonstrasi Kontekstual ..................................... 142

E. Pertemuan 14.3 : Elaborasi Pemahaman .......................................... 145

1. Lembar kerja E1 ............................................................................. 145

F. Pertemuan 15.1 : Koneksi Antar Materi ............................................ 146

G. Pertemuan 15.2 : Aksi Nyata.............................................................. 147

1. Dimensi School well-being .............................................................. 148

2. Lembar Kerja G1 ............................................................................ 149

Daftar Pustaka ............................................................................................... 152

Ujian Mata Kuliah ........................................................................................... 154

Profil Pengembang Modul ............................................................................. 155

Pembelajaran Sosial Emosional | ix


Daftar Gambar

Gambar 1. Kerangka Pembelajaran Sosial Emosional dari CASEL ................... 36

Gambar 2 Koneksi Antar Materi Topik 1 ............................................................ 52

Gambar 3 Elemen EMC2 berdasarkan UNESCO .............................................. 61

Gambar 4. Situasi di sekolah dalam film Laskar Pelangi (1)............................... 67

Gambar 5. Situasi di sekolah dalam film Laskar Pelangi (2)............................... 67

Gambar 6 Koneksi Antar Materi Topik 2 ............................................................ 76

Gambar 7 Pembelajaran Sosial Emosional Berbasis Empathy, Mindfulness,


Compassion and Critical Inquiry (EMC2) ............................................ 78

Gambar 8 Proses Experiential Learning............................................................. 87

Gambar 9. Contoh Grafik Sebelum dan Sesudah Intervensi ............................ 121

Gambar 10 Koneksi antar Materi Topik 4 ......................................................... 125

Gambar 11 School Well-being Konu & Rimpela ............................................... 136

Gambar 12. Koneksi antar Materi Topik 5 ........................................................ 147

x | PPG Pra Jabatan 2022


Daftar Tabel

Tabel 1. 1 Identifikasi Emosi diri dalam Kehidupan Sehari-hari .......................... 30

Tabel 1. 2 Identifikasi Relasi dengan orang lain ................................................. 31

Tabel 1. 3 Situasi Kegiatan Belajar Mengajar .................................................... 32

Tabel 1. 4 Respon Tugas 2 Harapan dan Ekspektasi ........................................ 33

Tabel 1. 5 Lembar Kerja Video 1 ....................................................................... 37

Tabel 1. 6 Ruang Lingkup Rutin dalam CASEL ................................................. 44

Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL .... 45

Tabel 1. 8 Ruang Lingkup Protokol (Budaya/ Tata Tertib) dalam CASEL .......... 47

Tabel 2. 1 Pengalaman mahasiswa saat di bangku sekolah .............................. 55

Tabel 2. 2 Lembar Kerja EMC2 Materi 1............................................................. 63

Tabel 2. 3 Lembar Kerja EMC2 Materi 2............................................................. 64

Tabel 2. 4 Lembar Kerja Diskusi Kelompok 1 .................................................... 66

Tabel 2. 5 Rubrik Penilaian Presentasi Kelompok.............................................. 71

Tabel 2. 6 Keterangan Indikator Rubrik Penilaian Presentasi ............................ 71

Tabel 2. 7 Panduan Koneksi Antar Materi Topik 2 ............................................. 75

Tabel 2. 8 Lembar Kerja EMC2 .......................................................................... 81

Tabel 2. 9 Indikator Penilaian Pembuatan Modul ............................................... 82

Tabel 3. 1 Refleksi Diri Topik 3 .......................................................................... 84

Tabel 3. 2 Lembar Kerja Experiential Learning .................................................. 89

Tabel 3. 3 Lembar kerja Diskusi Kelompok Experiential Learning ...................... 91

Tabel 3. 4 Ruang Lingkup Rutin dalam Experiential Learning ............................ 92

Tabel 3. 5 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran Experiential


Learning ............................................................................................ 94

Pembelajaran Sosial Emosional | xi


Tabel 3. 6 Ruang Lingkup Protokol Budaya dalam Experiential Learning .......... 96

Tabel 3. 7 Indikator Pengamatan Role Play ....................................................... 99

Tabel 4. 1 Refleksi Diri Terapan Experiential Learning untuk Pembelajaran Sosial


Emosional ....................................................................................... 107

Tabel 4. 2 Lembar Kerja Video ........................................................................ 115

Tabel 4. 3 Lembar Kerja Diskusi Kelompok ..................................................... 117

Tabel 4. 4 Contoh Aspek Pengamatan Perilaku Siswa .................................... 119

Tabel 4. 5 Contoh Tabel Pencatatan Pengamatan pada Siswa ....................... 120

Tabel 4. 6 Panduan Observasi dan Pencatatan ............................................... 125

Tabel 4. 7 Lembar Kerja Rancangan Aksi Nyata Topik 4 ................................. 127

Tabel 4. 8 Tabel Indikator Penilaian Tugas ...................................................... 128

Tabel 5. 1 Refleksi Diri Topik 5 ........................................................................ 131

Tabel 5. 2 Iklim atau Situasi Ruang Kelas ........................................................ 138

Tabel 5. 3 Lembar Kerja School well-being ...................................................... 140

Tabel 5. 4 Lembar Kerja Diskusi Kelompok ..................................................... 142

xii | PPG Pra Jabatan 2022


CPMK & Assessment

1. Meningkatkan mutu kehidupan masyarakat, toleran, multikultur, kolaboratif,


peduli lingkungan. (S1)

2. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut


“Collaborative for Academic, Social & Emotional Learning” CASEL pada diri
sendiri dan pada murid. (P1)

3. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional siswa/peserta didik dengan


mempertimbangkan latar belakang kebutuhan dan tahap perkembangan
siswa/peserta didik. (P2)

4. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional


diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individual. (P3)

5. Mampu merencanakan indikator perkembangan kompetensi sosial emosional


sebagai bagian dari belajar sepanjang hayat. (P3)

6. Mampu merencanakan strategi pengembangan kompetensi sosial emosional


dengan melibatkan seluruh siswa sebagai kolaborator baik di dalam maupun
di luar kelas. (P3)

7. Mampu mengevaluasi keberhasilan strategi yang diterapkan dalam


mengembangkan kelima kompetensi sosial emosional menurut CASEL. (P4)

8. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)

9. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif.
(KU2)

10. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan
orangtua. (KU6)

Pembelajaran Sosial Emosional | xiii


11. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya
sebagai guru. (KU9)

12. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan
pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri
sendiri dan peserta didik. (KK4)

Pokok Pembahasan:

1. Lima kompetensi sosial-emosional berdasar kerangka ”Collaborative for


Academic, Social, & Emotional Learning” (CASEL) beserta definisi, faktor-
faktor yang mempengaruhinya, dan dampaknya bagi diri sendiri dan bagi
lingkungan. → salah satu faktor yang mempengaruhi adalah keteladanan.

2. Asesmen SEL pada peserta didik (pemetaan perkembangan sosial emosi diri
sendiri dan siswa, serta pemetaan kemampuan belajar sosial emosi diri sendiri
dan siswa).

3. Teknik refleksi sebagai bagian dari pengembangan kompetensi kesadaran diri.

Deskripsi Tugas:

1. Pada setiap topik, mahasiswa akan mengerjakan lembar kerja atau tugas
tertentu yang diberikan untuk pengantar ataupun pendalaman materi.

2. Tugas atau lembar kerja mengikuti alur merdeka dimulai dari sesi refleksi
(mulai dari diri) sampai dengan aksi nyata, di mana mahasiswa akan
mempraktikkan materi yang diberikan.

3. Dosen bisa saja menambahkan tugas atau projek lain sesuai dengan
kebutuhan/kondisi siswa.

xiv | PPG Pra Jabatan 2022


No Tugas Bobot (%) Keterangan

Dosen pengampu menentukan tugas-tugas


1 LK di Topik 1 5% di Topik 1 yang harus dikumpulkan
mahasiswa

Dosen pengampu menentukan tugas-tugas


Quiz dan LK di di Topik 2 yang harus dikumpulkan
2 15%
Topik 2 mahasiswa, kecuali tugas Aksi Nyata
adalah bagian dari UTS.

Dosen pengampu menentukan tugas-tugas


Quiz dan LK di
3 15% di Topik 3 yang harus dikumpulkan
Topik 3
mahasiswa.

Dosen pengampu menentukan tugas-tugas


Quiz dan LK
4 15% di Topik 4 yang harus dikumpulkan
Topik 4
mahasiswa.

10%
Untuk bagian Dosen pengampu menentukan tugas-tugas
Quiz dan LK aksi nyata akan di Topik 5 yang harus dikumpulkan
5
Topik 5 dijadikan UAS mahasiswa, kecuali tugas Aksi Nyata
(bobot adalah bagian dari UAS.
tersendiri)

Membuat modul pelajaran (1 topik) dengan


6 UTS 20% penerapan SEL pada pelajaran tersebut.
(Aksi nyata topik 2)

Membuat rancangan/rencana aksi nyata


terkait dengan program perubahan perilaku
7 UAS 20% yang akan anda lakukan di sekolah.
Terapkan program tersebut dan lakukan
evaluasi!

Pembelajaran Sosial Emosional | xv


Ringkasan Alur Merdeka

Nama MK : Social Emotional Learning


Jumlah Topik : 5

Kebutuhan
Jumlah Pertemuan Alur
Judul Topik Rincian Kegiatan (Learning
Pertemuan Ke- MERDEKA
Resources)

1. Mahasiswa memahami tujuan


TOPIK 1: Mengenali pembelajaran
kompetensi sosial 2. Mahasiswa menjawab pertanyaan
emosional dari CASEL tentang CASEL
M Infografik
dan mengidentifikasi 3 1 3. Mahasiswa melakukan refleksi dengan
(mulai dari diri) LK
indikator dari masing- menjawab pertanyaan yang
masing aspek berhubungan dengan menjawab dan
kompetensi SEL pentingnya kompetensi sosial
emosional bagi guru

xvi
Kebutuhan
Jumlah Pertemuan Alur
Judul Topik Rincian Kegiatan (Learning
Pertemuan Ke- MERDEKA
Resources)

E 1. Mahasiswa mempelajari link materi


(eksplorasi tentang CASEL dan kompetensi sosial Link materi
konsep) emosional

1. Mahasiswa mendiskusikan topik materi


tentang (1) Pentingnya kompetensi
sosial emosional pada guru (2)
karakteristik guru dengan kompetensi
sosial emosional yang baik.
R Forum
2. Mahasiswa melakukan analisis
2 (ruang LK 1
mengenai bagaimana kemampuan
kolaborasi) Upload
sosial emosional akan mempengaruhi
kegiatan pembelajaran dan aktivitas
peserta didik.
3. Mahasiswa menganalisis karakteristik
peserta didik saat ini dan tantangan

Pembelajaran Sosial Emosional | xvii


Kebutuhan
Jumlah Pertemuan Alur
Judul Topik Rincian Kegiatan (Learning
Pertemuan Ke- MERDEKA
Resources)

yang akan dihadapi saat mengajar


peserta didik tersebut.

1. Mahasiswa menyusun strategi atau


D rancangan, apa saja yang perlu
LK 2
(demonstrasi dilakukan dalam pembelajaran
Upload
Kontekstual) dikaitkan dengan karakteristik peserta
didik.

1. Mahasiswa menyusun pertanyaan-


pertanyaan tentang CASEL dan
E kompetensi sosial emosional,
LK 3
(elaborasi kemudian melakukan diskusi.
Upload
pemahaman) Kemudian adakah hasil diskusi dan
perenungan yang kemudian perlu
diperdalam..

xviii | PPG Pra Jabatan 2022


Kebutuhan
Jumlah Pertemuan Alur
Judul Topik Rincian Kegiatan (Learning
Pertemuan Ke- MERDEKA
Resources)

LK 4 (poster, mind
K 1. Mahasiswa mengkoneksikan materi
map, atau
(koneksi antar dengan topik materi lain di luar mata
infografis)
materi) kuliah
Upload

1. Mahasiswa membuat ringkasan


materi (resume) yang telah dipelajari
2. Mahasiswa merefleksikan materi
3
dengan menjawab pertanyaan yang LK 5
A disajikan Upload
(aksi nyata) 3. Mahasiswa bisa mengadakan role play Tugas video atau
daring atau luring mengenai kasus role play
yang terjadi di sekolah dan bagaimana
kompetensi sosial emosional dapat
berperan.

Pembelajaran Sosial Emosional | xix


Kebutuhan
Jumlah Pertemuan Alur
Judul Topik Rincian Kegiatan (Learning
Pertemuan Ke- MERDEKA
Resources)

Topik 2: Memahami 1. Mahasiswa mampu memahami tujuan

konteks pembelajaran pembelajaran emosional dan


M Infografik
sosial emosional bagaimana selama ini penerapan
(mulai dari diri) Quiz
(konteks tingkat dalam lingkungan pembelajaran
4 individu.
pendidikan, tahap
perkembangan
E 1. Mahasiswa mempelajari link materi
peserta didik, latar
4 (elaborasi mengenai CASEL Link materi
belakang budaya dan
pemahaman)
kebutuhan peserta
didik) - mampu 1. Mahasiswa mendiskusikan topik
menganalisis R materi berkenaan dengan
kebutuhan (ruang Forum
5 pembelajaran sosial emosional
kolaborasi) LK 1
instruksional untuk 2. Mahasiswa melakukan analisa kasus
pengembangan

xx | PPG Pra Jabatan 2022


Kebutuhan
Jumlah Pertemuan Alur
Judul Topik Rincian Kegiatan (Learning
Pertemuan Ke- MERDEKA
Resources)

kompetensi sosial 3. Mahasiswa menyusun rancangan


emosional peserta mendemonstrasikan bagaimana guru
D
didik berperan dalam pembentukan sosial LK 2
(demonstrasi
emosional yang baik di sekolah. Upload
kontekstual)
4. Mahasiswa mendemonstrasikan
metode mengelola emosi.

1. Mahasiswa membuat daftar


E
pertanyaan-pertanyaan mengenai LK 3
(elaborasi
konsep sosial emosional dan Upload
pemahaman)
mendiskusikannya.
6
LK 4 (poster,
K 1. Mahasiswa mengkoneksikan materi
mind map, atau
(koneksi antar dengan topik materi lain di luar mata
infografis)
materi) kuliah
Upload

Pembelajaran Sosial Emosional | xxi


Kebutuhan
Jumlah Pertemuan Alur
Judul Topik Rincian Kegiatan (Learning
Pertemuan Ke- MERDEKA
Resources)

2. Mahasiswa membuat ringkasan materi


(resume) yang telah dipelajari LK 5
A
7 3. Mahasiswa merefleksikan materi Upload
(aksi nyata)
dengan menjawab pertanyaan yang Quiz
disajikan

8. UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Mahasiswa memahami tujuan


pembelajaran
2. Mahasiswa menjawab pertanyaan Infografik
TOPIK 3: Experiential M
4 9 tentang teknologi dan media Quiz
Learning (mulai dari diri)
pembelajaran Forum
3. Mahasiswa menuliskan pengalaman
menyusun rancangan pembelajaran

xxii | PPG Pra Jabatan 2022


Kebutuhan
Jumlah Pertemuan Alur
Judul Topik Rincian Kegiatan (Learning
Pertemuan Ke- MERDEKA
Resources)

yang mengintegrasikan teknologi dan


media

E 1. Mahasiswa mempelajari link materi


Link materi
(eksplorasi experiential learning
Link video
konsep) 2. Mahasiswa mempelajari link materi

3. Mahasiswa mendiskusikan topik


R Forum
materi tentang mengenai experiential
(ruang LK 1
learning dalam ruang lingkup sekolah.
10 kolaborasi) Upload
4. Analisis kasus

D 1. Mahasiswa menyusun rancangan


LK 2
(demonstrasi pembelajaran menggunakan
Upload
kontekstual) experiential learning..

Pembelajaran Sosial Emosional | xxiii


Kebutuhan
Jumlah Pertemuan Alur
Judul Topik Rincian Kegiatan (Learning
Pertemuan Ke- MERDEKA
Resources)

E 1. Mahasiswa mengeksplorasi kasus


LK 3
(elaborasi dan kemudian menuliskan ide atau
Upload
pemahaman) pertanyaan yang muncul.

K 1. Mahasiswa mengkoneksikan materi LK 4 (poster,


(koneksi antar dengan topik materi lain di luar mata mind map, atau
materi) kuliah infografis)

2. Mahasiswa membuat ringkasan


materi (resume) yang telah dipelajari LK 5
A
3. Mahasiswa menyusun indikator Upload
(aksi nyata)
experiential learning untuk Quiz
pembelajaran.

1. Mahasiswa memahami tujuan Infografik


TOPIK 4: Experiential M
2 11 pembelajaran Quiz
learning untuk (mulai dari diri)
Forum

xxiv | PPG Pra Jabatan 2022


Kebutuhan
Jumlah Pertemuan Alur
Judul Topik Rincian Kegiatan (Learning
Pertemuan Ke- MERDEKA
Resources)

pembelajaran sosial 2. Mahasiswa memahami proses belajar


emosional yang menyenangkan berdasarkan
pengalamannya.

E 1. Mahasiswa mempelajari link materi


Link materi
(eksplorasi tentang gaya dan lingkungan belajar
Link video
konsep) peserta didik.

1. Mahasiswa mendiskusikan topik


R Forum
mengenai gaya belajar dan fungsi
(ruang LK 1
lingkungan sekolah dalam mendukung
kolaborasi) Upload
pembelajaran.

D
LK 2
12 (demonstrasi 1. Peserta praktik
Upload
kontekstual)

Pembelajaran Sosial Emosional | xxv


Kebutuhan
Jumlah Pertemuan Alur
Judul Topik Rincian Kegiatan (Learning
Pertemuan Ke- MERDEKA
Resources)

1. Mahasiswa menyusun pertanyaan


E
mengenai hal-hal yang masih kurang LK 3
(elaborasi
dipahami mengenai lingkungan Upload
pemahaman)
pembelajaran.

LK 4 (poster,
K 1. Mahasiswa mengkoneksikan materi
mind map, atau
(koneksi antar dengan topik materi lain di luar mata
infografis)
materi) kuliah
Upload

1. Mahasiswa membuat ringkasan materi


(resume) yang telah dipelajari
A LK 5
2. Mahasiswa merefleksikan materi
(aksi nyata) Upload
dengan menjawab pertanyaan yang
disajikan

xxvi | PPG Pra Jabatan 2022


Kebutuhan
Jumlah Pertemuan Alur
Judul Topik Rincian Kegiatan (Learning
Pertemuan Ke- MERDEKA
Resources)

1. Mahasiswa dapat merefleksikan


M
pengalaman selama bersekolah dan LK
(mulai dari diri)
pengajaran yang diperoleh.
13
E LK
1. Memahami konsep school well-being
(eksplorasi Link materi
TOPIK 5: dan dimensinya.
konsep) Tabel
School Well-being
3 R
1. Mahasiswa dapat berkolaborasi LK/tugas
(ruang
menyelesaikan kasus yang ada. Diskusi
kolaborasi)

14 1. Memahami kasus dan


D
mendemonstrasikan bagaimana
(demonstrasi Tugas
pemecahan masalah terhadap kasus
kontekstual)
tersebut.

Pembelajaran Sosial Emosional | xxvii


Kebutuhan
Jumlah Pertemuan Alur
Judul Topik Rincian Kegiatan (Learning
Pertemuan Ke- MERDEKA
Resources)

1. Mahasiswa memperdalam
E pemahaman mengenai school well-
Diskusi
(elaborasi being dan memberikan pertanyaan
LK
pemahaman) pendalaman pada narasumber atau
dosen.

K 1. Mahasiswa mengkoneksikan materi


(koneksi antar dengan mata kuliah/materi lain. LK
materi)
15
1. Membuat rancangan projek untuk
A
menciptakan school well-being. Tugas
(aksi nyata)

16. UJIAN AKHIR SEMESTER

xxviii | PPG Pra Jabatan 2022


Topik 1. Kompetensi Sosial Emosional Berdasar
Kerangka Collaborative For Academic, Social, And
Emotional Learning (Casel)

Durasi 3 Petemuan (I s.d. III)

Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa dapat

1. mengelola aspek sosial dan emosional.


2. mengelola kemampuan sosial-emosional dalam dalam lingkup kelas,
lingkungan sekolah, dan masyarakat.

A. Pertemuan 1.1 : Mulai dari Diri

Moda : Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2 dan 3):

1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut


CASEL pada diri sendiri dan pada siswa.
2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan
mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan, dan tahap perkembangan
peserta didik.

We do not learn from experience…we learn from reflecting on experience


– John Dewey

Selamat datang para Mahasiswa,

Kita akan mulai pembelajaran ini dengan memulai dari diri sendiri. Pada bagian ini
Anda diminta untuk merefleksikan apa yang Anda alami dalam keseharian Anda,
berkaitan dengan emosi.

Pembelajaran Sosial Emosional | 29


Tujuan:

1. Mengidentifikasi emosi dan situasi yang dapat menimbulkan emosi pada diri
Anda.
2. Mengetahui respon Ada terhadap situasi tertentu berdasarkan pada
pengalaman selama ini.

1. Mulai dari diri: Bagaimana mengenal atau mengidentifikasi emosi diri


dalam kehidupan Anda sehari-hari?

Pada bagian ini Anda diminta untuk melakukan refleksi emosi saat melakukan
relasi dengan orang lain dalam ruang lingkup pembelajaran.

Tabel 1. 1 Identifikasi Emosi diri dalam Kehidupan Sehari-hari

Refleksi Respon

Apakah Anda menyadari emosi Anda


pada kondisi atau situasi tertentu?

Misal: saat bertengkar/memiliki konflik,


apakah Anda menyadari bahwa Anda
kesal, marah, dll.)

Apakah Anda mengalami kesulitan


mengelola emosi tersebut?

Misal: saya tahu saya marah, apakah


mampu mengontrol? Apakah saya
marah dengan meledak-ledak, atau
bagaimana?

Pada situasi seperti apa Anda sulit


mengelola/mengontrol emosi?

Misal: saat saya sedih, dll.

Refleksi Respon

30 | PPG Pra Jabatan 2022


Apa saja yang Anda rasakan saat
berada di dalam situasi tersebut?

Misal: Saat saya sedih karena ada


anggota keluarga yang meninggal,
perasaan yang muncul adalah
kebingungan, merasa bersalah, dll
(respon bisa disesuaikan dengan
kondisi yang Anda paparkan).

Usaha apa sajakah yang Anda lakukan


untuk mengelola emosi Anda?

Misal: berusaha menahan air mata,


mengalihkan perhatian ke kegiatan lain, dll.

Apakah usaha yang sudah Anda


terapkan tersebut efektif? Jelaskan!

Menurut Anda, mengapa kita perlu


mengelola emosi khususnya dalam
pergaulan sehari-hari?

2. Mulai dari diri: relasi dengan orang lain

Pada bagian ini Anda diminta untuk melakukan refleksi emosi saat melakukan
relasi dengan orang lain dalam ruang lingkup pembelajaran.

Tabel 1. 2 Identifikasi Relasi dengan orang lain

Refleksi Respon

Anda pasti pernah menjadi seorang


siswa. Menurut Anda bagaimana
karakter guru yang baik?

Pembelajaran Sosial Emosional | 31


Refleksi Respon

Bagaimana emosi yang seharusnya


ditampilkan guru?

Menurut Anda, apakah Anda dapat


menjadi guru yang inspiratif; menjadi
teladan bagi siswa?

Melihat kondisi siswa saat ini dan


metode pembelajaran yang beragam,
tantangan apa yang akan dijumpai
seorang guru?

Bagaimana cara menghadapi tantangan


tersebut?

Apa dampaknya bila Anda tidak dapat


mengelola emosi Anda ketika
menghadapi tantangan tersebut?

3. Berikut adalah beragam situasi kegiatan belajar dan mengajar di kelas


maupun lingkup sekolah. Anda diminta membayangkan kondisi
tersebut. Bagaimana respon Anda terhadap situasi tersebut?

Berikut adalah beragam situasi kegiatan belajar dan mengajar di kelas maupun
lingkup sekolah. Anda diminta membayangkan kondisi tersebut. Bagaimana
respon Anda terhadap situasi tersebut?

Tabel 1. 3 Situasi Kegiatan Belajar Mengajar

Situasi Refleksi Respon

Bagaimana respon emosi


Guru menjelaskan tetapi
Anda?
mahasiswa sibuk dengan
aktivitas lain. Bagaimana perasaan
Anda?

32 | PPG Pra Jabatan 2022


Atau

Selama pembelajaran
daring, siswa tidak
on-cam (tidak
menyalakan kamera).
Mereka juga jarang
merespon.

Guru mengajukan Bagaimana perasaan Anda


pertanyaan, siswa tidak ketika bisa mengontrol
ada yang menjawab emosi Anda?
Bagaimana bila
Atau
sebaliknya?
Menjawab sekenanya. Apakah efeknya?

Setelah mengerjakan Lembar kerja A1 sampai dengan A3, apakah Anda sudah
mendapatkan gambaran tentang apa yang akan dipelajari dalam modul
pembelajaran sosial dan emosional ini? Apa hal yang ingin Anda pelajari lebih
lanjut? Silakan kemukakan harapan dan ekspektasi Anda dan tulis di kolom berikut
ini (bisa dikumpulkan/diunggah pada tautan berikut)

Tabel 1. 4 Respon Tugas 2 Harapan dan Ekspektasi

Harapan dan ekspektasi bagi diri Harapan dan ekspektasi bagi


sendiri siswa Anda nantinya

Pembelajaran Sosial Emosional | 33


Peran Dosen:

1. Mengingatkan Mahasiswa melalui media komunikasi yang disepakati


(misalnya grup WhatsApp) untuk mempelajari materi yang disediakan,
dan menjawab pertanyaan reflektif yang ada, serta upload respon mereka.
2. Mendorong mahasiswa untuk bersikap terbuka dalam merespon
pertanyaan. Proses pembelajaran sosial dan emosional dapat berhasil
apabila dimulai dengan pengenalan diri yang baik.

B. Pertemuan 1.2 : Eksplorasi Konsep

Moda : Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2 dan 3)

1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut


CASEL pada diri sendiri dan pada siswa.
2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan
mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan, dan tahap perkembangan
peserta didik.

1. Definisi Pembelajaran Sosial Emosional

Pembelajaran emosional adalah bagian penting dalam pendidikan dan dalam


relasi sosial manusia. Casel.org menjelaskan bahwa pembelajaran sosial
emosional adalah proses untuk membantu individu (anak dan dewasa)
mengembangkan kemampuan dasar untuk hidup dengan baik. Dalam hal ini
individu tidak hanya fokus pada diri sendiri ataupun hanya pada keterampilan,
kompetensi, tetapi juga pada relasi yang baik dengan orang lain dan lingkungan.

Elias dkk (1997), Elias & Arnold (2006) mendefinisikan bahwa proses belajar sosial
emosional (social-emotional learning) adalah proses belajar mengenali dan
mengelola emosi, menyelesaikan masalah, mengembangkan relasi sosial yang
baik, dapat berempati, membuat keputusan yang tepat, dan bertanggung jawab.

34 | PPG Pra Jabatan 2022


Pembelajaran sosial emosional, merupakan pengembangan dari teori kecerdasan
emosi dari Goleman (2001) dan multiple intelligence (kecerdasan majemuk) dari
Gardner (1990).

Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk program preventif dan promotif
(peningkatan). Preventif artinya mencegah masalah perilaku dengan
meningkatkan kompetensi sosial emosional. “Collaborative for Academic, Social
and Emotional Learning” (CASEL) mengelompokkan komponen pembelajaran
sosial emosional menjadi 5 komponen yaitu:

a. Self-awareness (Kesadaran diri)

Kemampuan untuk memahami emosi, pemikiran, dan nilai-nilai yang


mempengaruhi perilaku dalam berbagai situasi.

b. Self -management (Manajemen diri)

Kemampuan untuk mengatur emosi, pemikiran dan perilaku secara efektif


pada situasi yang berbeda.

c. Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang


bertanggung jawab)

Membuat pilihan yang tepat dan konstruktif pada situasi tertentu

d. Social awareness (kesadaran sosial)

Kemampuan memahami perspektif yang berbeda termasuk berempati


terhadap kondisi individu dengan latar belakang yang berbeda.

e. Relationship skills (keterampilan sosial)

Kemampuan menjalin dan mempertahankan hubungan/relasi yang sehat


dan efektif dengan individu dari latar belakang yang berbeda.

Pembelajaran Sosial Emosional | 35


Kaitan kelima dimensi ini dengan lingkungan sekolah dan masyarakat dapat dilihat
pada gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pembelajaran Sosial Emosional dari CASEL

Pembelajaran sosial dan emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara


kolaboratif pada komunitas sekolah. Pembelajaran sosial dan emosional dapat
diajarkan:

1. Secara rutin: situasi atau kondisi ditentukan kemudian. Biasanya dilakukan di


luar jam belajar akademik.

2. Terintegrasi dalam mata pelajaran tertentu: Pembelajaran sosial emosional


juga dapat terintegrasi pada pelajaran tertentu. Siswa dapat berdiskusi dengan
kasus tertentu, kerja kelompok, role play, atau aktivitas lainnya.

3. Budaya: menjadi budaya dalam lingkungan sekolah, misalnya membiasakan


untuk menyelesaikan masalah dengan damai, menghargai pendapat orang
lain, dan lain sebagainya.

36 | PPG Pra Jabatan 2022


Materi 1 :

Mari kita tonton video berikut ini dan jawablah pertanyaan di bawah ini!

Video 1 :

https://www.youtube.com/watch?v=ikehX9o1JbI

2. Lembar Kerja B1

Lengkapi lembar kerja berikut dari materi yang telah Anda pelajari!

Tabel 1. 5 Lembar Kerja Video 1

Pertanyaan Respon

Apakah fungsi pembelajaran sosial


dan emosional secara umum?

Mengapa penting bagi guru untuk


memahami dan menerapkan
pembelajaran sosial dan
emosional?

Sebutkan lima kompetensi sosial


dan emosional!

Tuliskan hal-hal yang sudah Anda


ketahui sebelumnya tentang lima
kompetensi sosial dan emosional!

Tuliskan hal-hal baru yang Anda


pelajari dari video tersebut!

Apa hal-hal yang ingin Anda


pelajari lebih lanjut?

Pembelajaran Sosial Emosional | 37


Kesimpulan

Apa yang bisa Anda simpulkan sebagai Mahasiswa?

C. Pertemuan 2.1 : Ruang Kolaborasi

Setelah Anda mempelajari 5 Kompetensi Sosial-Emosional (KSE), sekarang


saatnya Anda berkolaborasi untuk menyusun teknik-teknik pembelajaran
pembelajaran sosial dan emosional tersebut.

Pertanyaan pemantik untuk diskusi:

1. Jelaskan dengan singkat, padat, dan jelas masalah apa yang dialami oleh
Butet!
2. Berdasarkan pemaparan sebelumnya terkait pembelajaran sosial dan
emosional yang sudah dipelajari sebelumnya, hal apa yang akan Anda
sarankan untuk Butet ?

1. Sesi Diskusi

Selamat datang kembali dalam pembelajaran kita! Mahasiswa akan


mendapatkan kesempatan untuk mendiskusikan penerapan lima kompetensi
sosial dan emosional yang dibutuhkan dalam sebuah kasus bersama para
mahasiswa lain.

Tujuan dalam diskusi adalah pengembangan gagasan dan pencapaian


pemahaman bersama, sehingga dapat memperkuat pemahaman konsep yang

38 | PPG Pra Jabatan 2022


lebih baik. Sebelum Anda melakukan diskusi pada waktu yang telah ditentukan,
mohon untuk membaca aturan untuk forum diskusi berikut ini:

a. Aturan forum diskusi daring:

Sebelum kita melanjutkan sesi diskusi, ada beberapa hal yang perlu kita
lakukan agar diskusi dapat berjalan dengan efektif dan produktif:

1) Bentuklah kelompok minimal beranggotakan dua orang, maksimal tiga


orang.
2) Diskusi ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman bersama
penerapan kompetensi sosial emosional dalam suatu situasi.
3) Sikap terbuka menjadi nilai dasar dari proses diskusi ini.
4) Membangun pendapat dengan mempertimbangkan tanggapannya
terhadap respon/jawaban mahasiswa lain.

b. Pertanyaan pemantik untuk diskusi:

1) Jelaskan dengan singkat, padat, dan jelas masalah apa yang dialami
oleh Butet!
2) Berdasarkan pemaparan terkait pembelajaran sosial dan emosional
yang sudah dipelajari sebelumnya, hal apa yang akan Anda sarankan
untuk Butet ?

c. Latar belakang

Konteks : Guru baru yang humanis, role model, dan belum berpengalaman

Butet adalah seorang lulusan Sarjana Pendidikan yang sangat mencintai


belajar dan berbagi ilmu dengan orang lain. Visi yang dimilikinya adalah
seluruh anak-anak di Indonesia, dapat memperoleh pendidikan yang memadai
supaya dapat menjadi generasi penerus bangsa yang baik. Penerus bangsa
yang menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan toleransi dalam setiap
perbedaan individu.

Pembelajaran Sosial Emosional | 39


Walau dirinya termasuk seorang pribadi yang sulit bersosialisasi dan bergaul,
Butet selalu bersemangat ketika dirinya menyiapkan materi dan metode untuk
pembelajaran. Selain itu Butet selalu memiliki kesulitan untuk mencairkan
suasana sebelum memulai pembelajaran. Butet seringkali merasa khawatir
akan respon yang akan diperolehnya saat dirinya berusaha mencairkan
suasana kelas. Ia seringkali merasa dirinya sukar mengatur prioritas karena
baginya semua hal penting dan mendesaknya untuk segera menyelesaikan
secepat mungkin.

d. Studi Kasus

Para mahasiswa, mari kita baca kasus yang ada di bawah ini. Buatlah refleksi
pada kasus. Selamat membaca dan berefleksi!

1) Kasus 1

Hari ini adalah pertama Butet masuk ke dalam kelas. Ia merasa sangat
bersemangat namun juga merasa khawatir. Saat orientasi guru baru, Butet
diberi pengarahan bahwa Butet akan menjadi wali kelas dari kelas
yang sangat sulit dikelola. Sebagian besar anak-anak di kelas tersebut
adalah anak-anak yang sangat aktif dan seringkali tidak mau mengikuti
aturan yang diberikan dari guru-guru sebelumnya. Mendengar hal itu,
Butet pun sudah mempersiapkan beberapa rencana dalam
memperkenalkan dirinya di depan kelas nantinya. Ketika mendekati masuk
ke kelas, Butet merasa khawatir namun cukup percaya diri bahwa dirinya
akan mampu menghadapi mereka. Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB
tepat, Butet memasuki ruangan kelas dan tiba-tiba seember air jatuh di atas
kepala Butet. Seluruh kelas pun tertawa terbahak-bahak. Seketika itu juga
Butet terbelalak hingga wajahnya memerah. Butet rasanya ingin berteriak
namun tidak mampu. Butet hanya berjalan menuju meja guru dan langsung
duduk sembari mengeringkan dirinya yang basah kuyup.

Pertanyaan diskusi:

a) Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.

40 | PPG Pra Jabatan 2022


b) Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya,
bagaimana penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada
masalah tersebut?

2) Kasus 2

Dua bulan telah berlalu sejak peristiwa di hari pertama yang lalu. Butet
mulai terbiasa dengan ritme pekerjaan yang dimilikinya.Meskipun
demikian, Butet merasa lelah dan kehilangan semangat memasuki bulan
ketiga. Pada bulan ketiga ini merupakan jadwal penilaian masa percobaan
Butet sebagai guru baru. Butet merasa kesulitan mendekatkan diri dengan
siswa siswi di kelasnya. Ada lima siswa yang selalu tidak mengumpulkan
tugas mandiri dan seringkali mengabaikan peringatan yang diberikan oleh
Butet saat proses belajar mengajar berlangsung. Butet kemudian menjadi
khawatir hasil evaluasi tiga bulanan ini akan terpengaruh karena hal itu,
sehingga Butet mencoba untuk mendekati kelima siswa tersebut. Kelima
siswa tersebut sama sekali tidak mengindahkan penggilan dari Butet. Butet
bingung dan merasa tidak berdaya.

Pertanyaan diskusi:

a) Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
b) Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya,
bagaimana penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada
masalah tersebut?

3) Kasus 3

Satu semester akhirnya berhasil dilalui oleh Butet dengan segala


tantangan dan peristiwa yang beragam. Butet merasa senang walaupun
masih sering khawatir dirinya belum mampu menjadi contoh yang baik
untuk anak-anak. Beberapa kali di kelas, Butet sering berteriak saat ingin
diperhatikan. Butet merasa bersalah karena harus berteriak-teriak seperti
itu, namun Butet pun bingung harus bagaimana mencari perhatian siswa-
siswanya itu. Akhirnya Butet pun memutuskan untuk memberikan tugas di

Pembelajaran Sosial Emosional | 41


beberapa mata pelajaran. Hal ini dilakukan Butet dengan harapan ada
siswa yang bingung dan bertanya kepada Butet terkait tugas tersebut.
Setelah tugas diberikan, Butet menanti siswa-siswinya akan bertanya,
namun kenyataannya tidak ada yang bertanya. Butet kemudian merasa
diabaikan dan merasa dirinya semakin tidak berdaya.

Pertanyaan diskusi:

a) Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
b) Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya,
bagaimana penerapan kompetensi Sosial-Emosional (KSE) pada
masalah tersebut?

Berdasarkan studi kasus yang Anda diskusikan, tuliskan refleksi yang Anda
peroleh dan diskusikan dengan mahasiswa lain!

42 | PPG Pra Jabatan 2022


D. Pertemuan 2.2 : Ruang Kolaborasi

Moda : Diskusi Daring Sinkronus


Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2 dan 3)

The aim or argument, or of discussion, should not be victory, but progress.


- Joseph Joubert

1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut


CASEL pada diri sendiri dan pada murid.
2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan
mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan, dan tahap perkembangan
peserta didik.

Pertanyaan pemantik untuk pembelajaran ruang kolaborasi:

1. Apakah kelebihan Anda dalam bekerja sama dengan orang lain?


2. Apa saja tantangan/ hambatan dalam bekerja sama dengan orang lain?
3. Bagaimana Anda mengelola kekuatan dan hambatan tersebut untuk bisa
bersinergi dengan rekan kerja Anda dalam menyusun teknik-teknik untuk
menerapkan pembelajaran lima kompetensi sosial dan emosional sesuai
jenjang pendidikan yang Anda ampu nantinya?

Pada topik sebelumnya Anda bekerja sendiri, kali ini Anda akan melakukan
aktivitas berkelompok. Ini saatnya Anda memperdalam pemahaman Anda melalui
aktivitas yang memungkinkan Anda saling bertanya, melempar ide, mengklarifikasi
pemahaman atau kesalahpahaman yang mungkin masih Anda miliki.

Tugas 1 :

1. Buatlah teknik penerapan pembelajaran sosial emosional di jenjang


pendidikan Anda pada tabel di bawah ini
2. Diskusikan dan tuliskan teknik penerapan pembelajaran sosial emosional,
penjelasan tentang apa yang dilakukan oleh guru, penjelasan tentang apa
yang dikatakan guru pada murid (disesuaikan dengan karakteristik murid pada

Pembelajaran Sosial Emosional | 43


jenjang pendidikan yang Anda ampu), dan penjelasan tentang tujuan teknik
tersebut
3. Anda dan kelompok dapat memutuskan sendiri platform apa yang ingin Anda
gunakan untuk bekerja (misalnya dengan menggunakan google docs).
4. Setelah selesai, unggah hasil kerja kelompok Anda dalam Ruang Kolaborasi
Kelompok.

Tabel 1. 6 Ruang Lingkup Rutin dalam CASEL

Kompetensi Teknik Pembelajaran Kse


Ruang Lingkup Pembelajaran Sosial (Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan
Emosional Murid)

1. Teknik:
2. Penjelasan tentang apa yang
Kesadaran diri dilakukan guru:
pengenalan emosi 3. Penjelasan tentang apa yang
dikatakan pada murid:
4. Penjelasan tentang tujuan:

1. Teknik:
RUTIN (waktu 2. Penjelasan tentang apa yang
Pengelolaan diri -
khusus di luar dilakukan guru:
mengelola emosi dan
kegiatan 3. Penjelasan tentang apa yang
fokus
akademik) dikatakan pada murid:
4. Penjelasan tentang tujuan:

1. Teknik:
2. Penjelasan tentang apa yang
Kesadaran sosial -
dilakukan guru:
keterampilan
3. Penjelasan tentang apa yang
berempati
dikatakan pada murid:
4. Penjelasan tentang tujuan:

44 | PPG Pra Jabatan 2022


Kompetensi Teknik Pembelajaran Kse
Ruang Lingkup Pembelajaran Sosial (Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan
Emosional Murid)

1. Teknik:
2. Penjelasan tentang apa yang
Keterampilan
dilakukan guru:
berhubungan sosial -
3. Penjelasan tentang apa yang
daya lenting (resiliensi)
dikatakan pada murid:
RUTIN (waktu
4. Penjelasan tentang tujuan:
khusus di luar
kegiatan
1. Teknik:
akademik)
2. Penjelasan tentang apa yang
Pengambilan
dilakukan guru:
Keputusan yang
3. Penjelasan tentang apa yang
Bertanggung Jawab
dikatakan pada murid:
4. Penjelasan tentang tujuan siklus:

Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL

Kompetensi
Pembelajaran Teknik Pembelajaran Kse
Ruang Lingkup
Sosial (Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan Murid)
Emosional

1. Teknik:
Kesadaran diri 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
pengenalan 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
emosi murid:
Terintegrasi 4. Penjelasan tentang tujuan:
dalam mata
pelajaran Teknik:
Pengelolaan
1. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
diri -mengelola
2. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
emosi dan
murid:
fokus
3. Penjelasan tentang tujuan:

Pembelajaran Sosial Emosional | 45


Kompetensi
Pembelajaran Teknik Pembelajaran Kse
Ruang Lingkup
Sosial (Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan Murid)
Emosional

1. Teknik:
Kesadaran
2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
sosial -
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
keterampilan
murid:
berempati
4. Penjelasan tentang tujuan:

Keterampilan 1. Teknik:
berhubungan 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
sosial - daya 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
lenting murid:
(resiliensi) 4. Penjelasan tentang tujuan:

Pengambilan 1. Teknik:
Keputusan 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
yang 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
Bertanggung murid:
Jawab 4. Penjelasan tentang tujuan siklus:

46 | PPG Pra Jabatan 2022


Tabel 1. 8 Ruang Lingkup Protokol (Budaya/ Tata Tertib) dalam CASEL

Kompetensi
Ruang Pembelajaran Teknik Pembelajaran Kse
Lingkup Sosial (Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan Murid)
Emosional

1. Teknik:
Kesadaran diri 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
pengenalan 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
emosi murid:
4. Penjelasan tentang tujuan:

1. Teknik:
Pengelolaan diri 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
-mengelola 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
emosi dan fokus murid:
Protokol 4. Penjelasan tentang tujuan:
(Budaya atau
Tata Tertib) 1. Teknik:
Kesadaran
2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
sosial -
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
keterampilan
murid:
berempati
4. Penjelasan tentang tujuan:

Keterampilan 1. Teknik:
berhubungan 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
sosial - daya 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
lenting murid:
(resiliensi) 4. Penjelasan tentang tujuan:

1. Teknik:
Pengambilan
2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
Keputusan yang
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
Bertanggung
murid:
Jawab
4. Penjelasan tentang tujuan siklus:

Pembelajaran Sosial Emosional | 47


Refleksi:

1. Apakah hal yang menarik yang telah Anda pelajari?

2. Apakah ada hal baru yang dapat Anda terapkan dalam kegiatan mengajar
nantinya?

3. Apakah tantangan yang akan Anda hadapi dalam proses pembelajaran materi
ini? Mengapa?

48 | PPG Pra Jabatan 2022


4. Sebutkan tiga hal menarik yang telah Anda pelajari! Kemukakan dengan
alasan atau contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda.

5. Sebutkan dua hal penting yang Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau
contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda.

6. Sebutkan satu hal yang Anda ingin coba dan terapkan dalam kelas! Jelaskan
alasan Anda!

Pembelajaran Sosial Emosional | 49


E. Pertemuan 2.3 : Demonstrasi Kontekstual

Moda : Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2 dan 3)

1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut


CASEL pada diri sendiri dan pada murid.
2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan
mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan, dan tahap perkembangan
peserta didik.

Pertanyaan pemantik:

Apakah saya mampu menyusun teknik-teknik yang dapat digunakan untuk


menerapkan pembelajaran kompetensi sosial-emosional pada mata pelajaran
yang Anda ampu nantinya?

Tugas 1:

Menyusun teknik-teknik yang akan digunakan untuk mengembangkan kompetensi


sosial-emosional pada mata pelajaran yang Anda ampu.

Berikut langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:

1. Tentukan kompetensi sosial - emosional yang akan Anda kembangkan dalam


mata pelajaran yang Anda ampu nantinya ( Anda dapat memilih mata pelajaran
tertentu yang dapat Anda kuasai).
2. Tentukan teknik pembelajaran yang menurut Anda dapat mengembangkan
kompetensi sosial-emosional yang Anda pilih pada no1. dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran mata pelajaran yang Anda ampu. Anda dapat melihat
kembali hasil ruang kolaborasi
3. Tuliskan detil dari teknik pembelajaran yang Anda pilih sesuai dengan tabel
pemetaan dalam Ruang Kolaborasi. Sertakan lampiran/tautan yang diperlukan
(topik diskusi, artikel, skenario, kasus, dll)

50 | PPG Pra Jabatan 2022


4. Siapkan perangkat untuk mendokumentasikan kinerja murid pada saat teknik
pembelajaran dilakukan. (Lembar refleksi diri, lembar observasi, daftar-
periksa, dll)
5. Masukkan teknik pembelajaran tersebut dalam salah satu RPP mata pelajaran
yang akan Anda ampu

F. Pertemuan 2.4 : Elaborasi Pemahaman

Moda : Konferensi Daring Synchronus


Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2 dan 3)

1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut


CASEL pada diri sendiri dan pada murid.
2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan
mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan, dan tahap perkembangan
peserta didik.

Pertanyaan pemantik untuk diskusi:

1. Apa hal-hal yang masih menantang/masih sulit Anda pahami mengenai materi
ini? Apakah Anda merasa mengalami kesulitan dalam penerapannya kelak?

2. Bagaimana saya merefleksikan pemahaman mengenai pembelajaran


emosional dalam revisi RPP saya? (Anda dapat meminta contoh RPP yang
sudah ada dan kemudian merevisinya).

Pembelajaran Sosial Emosional | 51


G. Pertemuan 3.1 : Koneksi Antar Materi

Moda : Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2, 4, dan 8)

1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut


CASEL pada diri sendiri dan pada murid.
2. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional
diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu.
3. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional

Gambar 2 Koneksi Antar Materi Topik 1

Apakah hubungan antara apa yang telah saya pelajari dengan modul-modul
sebelumnya dalam memenuhi pembelajaran yang berpihak pada murid?

1. Sintesis berbagai materi. Buatlah sebuah bagan (peta konsep, peta pikiran
(mind map), spider web, dll), sebuah artikel ataupun info grafis untuk
menggambarkan kaitan antara materi dalam modul ini, dan juga kaitan dengan
dengan topik yang sudah Anda pelajari sebelumnya.
2. Gunakan sumber daya yang Anda miliki. Jangan ragu untuk menggali referensi
sebanyak mungkin untuk berkreasi.

52 | PPG Pra Jabatan 2022


H. Pertemuan 3.2 : Aksi Nyata

Moda : Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2, 4, dan 8)

1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut


CASEL pada diri sendiri dan pada murid.
2. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional
diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu.
3. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional

Berikut adalah langkah-langkah untuk aksi nyata Anda:

1. Merevisi RPP yang sudah Anda buat pada tahap Demonstrasi Kontekstual
berdasarkan umpan balik dari fasilitator.
2. Praktikkan RPP Anda
3. Rekamlah proses pembelajaran yang Anda lakukan. Anda dapat
menggunakan berbagai strategi untuk merekam pembelajaran tersebut:

a. Apabila kelas dilakukan secara daring, Anda dapat merekam dirinya sendiri
ketika mengajar. Mohon ingat, video yang Anda kirimkan tidak lebih dari 5
menit. Anda tidak perlu merekam keseluruhan proses pembelajaran.
Cukup bagian yang menunjukkan saat di mana Anda mempraktekkan
pembelajaran kompetensi sosial- emosional.

b. Apabila kelas dilakukan secara luring (tatap muka) maka silakan merekam
menggunakan tripod dari belakang kelas. Pastikan di video tidak
memperlihatkan wajah murid.

4. Unggah RPP revisi dan video Anda.

Anda telah tiba di sesi pembelajaran terakhir dari Topik Pembelajaran


Kompetensi Sosial dan Emosional.

Pembelajaran Sosial Emosional | 53


Topik 2. Peran Guru Sebagai Teladan
Pembelajaran Keterampilan Sosial Emosional
(Casel)

Durasi 4 Petemuan (IV s.d. VII)

Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa mampu

1. mengelola aspek sosial dan emosional.


2. mengelola kemampuan sosial-emosional dalam dalam lingkup kelas,
lingkungan sekolah, dan masyarakat.

A. Pertemuan 4.1 : Mulai Dari Diri

Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,4,8)

1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut


CASEL pada diri sendiri dan pada murid.
2. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional
diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu.
3. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional.

Self-study, in a sense of learning by yourself without anybody teaching you


anything, has an enormous value – Robert Kraft

Selamat datang para mahasiswa,

Pada modul kedua ini kita akan memahami peran guru sebagai teladan dan juga
mampu merencanakan pengembangan diri.

Tujuan:

54 | PPG Pra Jabatan 2022


1. Memahami peran guru sebagai teladan orang yang memiliki kemampuan
sosial emosional.
2. Mampu melihat dan merefleksikan keterampilan sosial emosional.
3. Mampu merencanakan pengembangan kompetensi diri.

Sekolah seringkali dianggap siswa sebagai tempat yang melelahkan, memiliki


tugas yang tidak berkesudahan. Siswa terkadang tidak memahami maksud dibalik
tugas yang diberikan. Dalam hal ini, guru atau pendidik perlu memiliki keterampilan
sosial emosional yang dapat membantu siswa dalam komunitas pembelajaran.
Guru dapat menjadi teladan; contoh dan agen yang dapat menciptakan perubahan
di lingkungan sekolah.

Berikut akan disajikan beberapa pertanyaan yang dapat Anda tanggapi


berdasarkan pengalaman yang dialami selama ini:

1. Lembar Kerja A1 : Mulai dari diri

Tabel 2. 1 Pengalaman mahasiswa saat di bangku sekolah

Refleksi Respon

Berdasarkan pengalaman Anda selama berada


di lingkungan sekolah, apakah ada yang dapat
Anda banggakan dari sekolah Anda?

(bisa dari pengalaman Anda di bangku sekolah,


atau bila Anda sudah mengejar sebelumnya,
maka bisa dari sekolah tempat Anda mengajar)

Seberapa puas diri Anda terhadap iklim/kondisi


di sekolah Anda? (Sesuai dengan yang pernah
Anda alami, sebagai siswa atau pengajar).

Pembelajaran Sosial Emosional | 55


Refleksi Respon

Jelaskan respon Anda.


Puas karena….
Tidak puas karena….

Refleksi Respon

Apakah guru dan siswa memiliki


performansi yang baik? Apakah
mereka antusias, berprestasi?
Jelaskan.

Apakah sering terjadi konflik di


sekolah Anda?
Konflik antar siswa
Konflik antar guru
Konflik siswa dan guru

Bagi Anda apakah yang membuat


komunitas sekolah menjadi bersatu
dan bangga atas sekolahnya?

Apakah siswa di sekolah Anda


sudah dibekali keterampilan untuk
hidup dan belajar sepanjang waktu
(continuous learning)?

Peran Dosen:

1. Mengingatkan mahasiswa melalui media komunikasi yang disepakati


(misalnya grup WhatsApp) untuk mempelajari materi yang disediakan, dan
menjawab pertanyaan reflektif yang ada, serta upload respon mereka.

56 | PPG Pra Jabatan 2022


2. Mendorong mahasiswa untuk bersikap terbuka dalam merespon
pertanyaan. Proses pembelajaran sosial dan emosional dapat berhasil
apabila dimulai dengan pengenalan diri yang baik.

Pembelajaran Sosial Emosional | 57


B. Pertemuan 4.2 : Eksplorasi Konsep

Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3)

1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut


CASEL pada diri sendiri dan pada murid.
2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan
mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan dan tahap perkembangan
peserta didik.

Mengapa guru memerlukan pembelajaran sosial emosional? Novick, Kress, &


Elias (2002) menjelaskan tiga hal yang perlu diingat oleh guru sebagai pendidik
dan agen perubahan:

1. Kepedulian (caring relationship) sebagai dasar pembelajaran. Selama


pembelajaran, hubungan antara siswa dengan guru, mentor, instruktur adalah
hal yang penting. Hubungan ini akan membuat siswa bisa mengeksplorasi,
berani bertanya, mengemukakan pendapat bahkan mengekpresikan diri.

2. Emosi mempengaruhi suasana belajar dan bagaimana pembelajaran


dapat diterima siswa. Siswa yang belajar dengan situasi yang
menyenangkan, merasakan lingkungan kelas yang menyenangkan dan
kondusif akan cenderung bisa menikmati kelasnya,

3. Tujuan yang mau dicapai dan pemecahan masalah mengarahkan individu


(guru atau siswa) dan juga memberikan motivasi/energi untuk melakukan
pembelajaran. Adanya tujuan dan pemecahan masalah yang terjadi kelas dan
lingkungan sekolah akan membantu guru dan siswa untuk mengarahkan
dirinya untuk mencapai tujuan dengan tepat. Misalnya guru mengetahui tujuan
pembelajaran dan mengetahui fungsi aktivitas yang dilakukan, maka guru
dapat menikmati proses mengajar. Begitu juga siswa yang mengetahui tujuan
pembelajaran dan aktivitas yang ada akan lebih termotivasi karena
mengetahui tujuan aktivitas tersebut.

58 | PPG Pra Jabatan 2022


1. Definisi EMC2 (Empathy, Mindfulness, Compassion, Critical Inquiry)
dalam pembelajaran Sosial-Emosional

UNESCO dan Mahatma Gandhi Institute of Education menjelaskan empat


kompetensi yang diperlukan dalam pendidikan dan relasi sosial yaitu EMC2 atau
Empathy, Compassion, Mindfulness, dan Critical Inquiry. Program pendidikan
yang didasari oleh kerangka kerja EMC2 terbukti membangun situasi belajar yang
positif (Parry, 2020).

Keempat kompetensi tersebut perlu diasah oleh seorang guru agar proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Empathy merupakan sebuah
kemampuan yang dimiliki dalam memahami siswa secara mendalam baik dalam
situasi pribadi maupun sosial serta peduli dan perhatian terhadap emosi yang
dimiliki oleh siswa yang ditunjukkan melalui perilaku mereka (Meyers et al., 2019).
Goleman (2007) dalam Hoerr (2010) menjelaskan tiga kategori Empathy:

a. Cognitive empathy

Kemampuan individu dalam mengetahui dan memahami perasaan yang


dimiliki oleh orang lain. Cognitive empathy diperoleh melalui receptive learning
(pembelajaran yang terbuka, bersahabat) melalui information gathering dan
mempelajari situasi serta perspektif orang lain.

b. Emotional empathy

Kemampuan individu dalam merasakan apa yang orang lain rasakan. Hal ini
biasanya diperoleh dari interaksi dengan orang lain sehingga dapat memahami
dan menghargai perasaan orang lain.

c. Actionable empathy

Kemampuan individu dalam memberikan respon atau tindakan sesuai dengan


perasaan orang lain. Goleman menyebut empathy ini sebagai compassionate
empathy.

Pembelajaran Sosial Emosional | 59


Perlu diketahui bahwa keterampilan empathy juga dapat menyebabkan burn out
apabila individu tidak memiliki keterampilan untuk membatasi diri dari emosi atau
perasaan negatif. Oleh karena itu perlu diimbagi dengan compassion yaitu
kemampuan individu dalam merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang
lain namun tetap dengan batasan tertentu.

MacBeth & Gumley (2012) menjelaskan bahwa jarak yang terbentuk akibat
compassion justru membuat individu fokus dalam membantu orang lain secara
objektif namun juga bisa mundur untuk mengobservasi dari situasi dari jauh
sehingga dapat menentukan cara terbaik dalam menghadapi tantangan tersebut.
Melalui compassion seorang individu dapat membatasi perasaannya terhadap
orang lain sehingga dapat mengurangi personal distress akibat respon yang
berlebihan terhadap perasaan orang lain (Barton & Garvis, 2019).

Gilbert melihat compassion sebagai kemampuan yang ditunjukkan melalui enam


atribut (Strauss et al., 2016), yaitu :

a. Sensitivity, sikap individu yang responsif terhadap perasaan orang lain


sehingga mampu memahami bantuan apa yang dibutuhkan.
b. Sympathy, kemampuan individu dalam menunjukkan kepedulian terhadap
orang lain
c. Empathy, kemampuan individu untuk memahami perspektif orang lain.
d. Motivation/caring, mampu menunjukkan respon peduli yang memberikan
motivasi terhadap orang lain
e. Distress tolerance, kemampuan untuk menoleransi emosi yang dimiliki
ketika dihadapkan dengan penderitaan orang lain tanpa merasa
kewalahan.
f. Non-judgement, kemampuan untuk menerima kondisi atau perasaan
orang lain tanpa menunjukkan rasa frustasi, marah, atau jijik.

60 | PPG Pra Jabatan 2022


Gambar 3 Elemen EMC2 berdasarkan UNESCO

Terkadang, sebuah pembelajaran tidak selalu berjalan dengan mulus.


Mindfulness diperlukan dalam proses mengajar. Mindfulness merupakan
kemampuan individu untuk sadar akan pengalaman yang dimiliki sehingga mau
menerima situasi apapun tanpa menghakimi diri sendiri (Keng et al., 2011).
Kemampuan ini dapat ditunjukkan dengan perilaku meditasi atau menenangkan
diri yang dianggap dapat mengurangi bias dan perilaku negatif dalam menghadapi
sesuatu (Lueke & Gibson, 2015). Terdapat beberapa teknik mindfulness yang
dapat dilakukan (Conden & Gonchar, 2017), yaitu :

a. Two feet one breath, mengambil nafas dalam sembari berdiam di satu posisi.
b. Set intentions, mengingatkan kembali tujuan dan niat utama sehingga tetap
positif dalam situasi yang dimiliki.
c. “I am aware” technique, kemampuan individu untuk selalu sadar dan
mengingatkan diri terkait apa yang dilakukan.

Melalui ketiga kompetensi tersebut, tentu diperlukan critical inquiry. UNESCO.org


mendefinisikan critical inquiry sebagai kemampuan individu dalam memperoleh
sebuah informasi melalui pengamatan, pengalaman, pemikiran, penalaran, dan
penilaian diri sendiri kemudian dianalisis untuk dipahami.

Pembelajaran Sosial Emosional | 61


Materi 1:

Mari kita tonton video berikut ini dan jawablah pertanyaan pada bagian selanjutnya

Video 1 (Empathy) :

Video ini memberikan contoh, bagaimana seorang guru/pendidikan dapat


berempati di kelas.

https://www.youtube.com/watch?v=rhx05tvnoUA

Video 2 (Compassion) :

Video menjelaskan mengapa welas asih (compassion) sangat penting termasuk


welas asih terhadap diri sendiri. Guru dapat menjadi individu yang memiliki
compassion, namun juga harus bisa memaklumi bahwa mereka juga individu yang
memiliki keterbatasan.

https://www.youtube.com/watch?v=9ylsG5zx6Mo

Video 3 (Mindfulness) :

Video ini menjelaskan mengenai mindfulness, bagaimana individu mampu


menghayati, menyadari secara utuh peran dan profesinya, juga keadaan
sekitarnya.

https://www.youtube.com/watch?v=1L69DBtwQk4

Video 4 (Critical Inquiry) :

Pada video ini Anda akan memperoleh sebuah informasi melalui pengamatan,
pengalaman, pemikiran, penalaran, dan penilaian diri sendiri kemudian dianalisis
untuk dipahami.

https://www.youtube.com/watch?v=xlX32gB_e-w

62 | PPG Pra Jabatan 2022


2. Lembar Kerja B2

Lengkapi lembar kerja berikut dari materi yang telah Anda pelajari.

Tabel 2. 2 Lembar Kerja EMC2 Materi 1

Pertanyaan Respon

Apakah fungsi pembelajaran EMC2


secara umum?

Mengapa penting bagi guru untuk


memahami dan menerapkan EMC2?

Sebutkan empat kompetensi EMC2!

Tuliskan hal-hal yang sudah Anda ketahui


sebelumnya tentang empat kompetensi
EMC2 !

Tuliskan hal-hal baru yang Anda pelajari


dari video (link youtube) yang diberikan
sebelumnya!

Apa hal-hal yang ingin Anda pelajari lebih


lanjut berkenaan dengan konsep EMC 2 ?

Kesimpulan

Apa yang bisa Anda simpulkan sebagai Mahasiswa?

Pembelajaran Sosial Emosional | 63


Materi 2

Mari kita tonton video berikut ini dan jawablah pertanyaan pada bagian selanjutnya

Video 1

Pada video ini, Karl menjelaskan bahwa guru dapat menjadi agen perubahan
dalam lingkungan sekolah. Ia percaya bahwa sekolah dan pendidik harus fokus
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan meningkatkan pemahaman
siswa. Siswa harus didorong untuk berperan aktif dan bersemangat ketika berada
di sekolah. Dalam hal ini guru memiliki peranan penting.

https://www.youtube.com/watch?v=n5n3Zo5T8BY

Video 2:

Pada video ini dijelaskan bahwa pembelajaran sosial emosional (Social Emotional
Learning) memberikan dasar bagi pembelajaran positif dan dapat meningkatkan
kemampuan siswa. Dalam hal ini guru atau instruktur merupakan agen yang dapat
memberikan contoh atau mengajarkan kemampuan sosial emosional.

https://www.youtube.com/watch?v=ww40dqJByzY

3. Lembar Kerja B3

Lengkapi lembar kerja berikut dari materi yang telah Anda pelajari.

Tabel 2. 3 Lembar Kerja EMC2 Materi 2

Pertanyaan Respon

Mengapa ketika guru memiliki


kemampuan sosial emosional yang
baik, ia dapat menjadi agen
perubahan di sekolah? Jelaskan!

64 | PPG Pra Jabatan 2022


Pertanyaan Respon

Seberapa penting keterampilan


sosial dalam proses pembelajaran?
Apa fungsinya?

Apa yang bisa Anda simpulkan?

C. Pertemuan 5.1 : Ruang Kolaborasi

Moda: Kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3,4,8)

1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut


CASEL pada diri sendiri dan pada murid.

2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan


mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan dan tahap perkembangan
peserta didik.

3. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional


diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu.

4. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional

Halo para mahasiswa,

Pada bagian ini Anda akan diminta untuk berkolaborasi dan berdiskusi dengan
rekan Anda (bisa dilakukan daring atau luring sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan).

Pembelajaran Sosial Emosional | 65


1. Lembar Kerja C1

Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok (minimal 2 orang –
atau sesuai pembagian dalam kelas)

Tabel 2. 4 Lembar Kerja Diskusi Kelompok 1

Kondisi Diskusi

Apa tantangan bagi guru untuk menjadi


contoh/teladan khususnya dalam hal
sosial emosional?

Kasus yang ada berkaitan dengan hal di


atas berdasarkan pada pengalaman Anda
mengamati proses belajar mengajar yang
pernah Anda ikuti!

Bagaimana sekolah bisa mendukung


pembelajaran sosial emosional? Apa saja
tantangan bagi sekolah?

Apakah karakteristik siswa bisa


mempengaruhi penerapan pembelajaran
sosial emosional? Jelaskan? Bagaimana
menghadapi kendala tersebut?

Apakah Anda pernah menonton film LASKAR PELANGI?


Trailer dapat dilihat pada tautan ini :

https://www.youtube.com/watch?v=fFZVM8EDbKA

66 | PPG Pra Jabatan 2022


Gambar 4. Situasi di sekolah dalam film Laskar Pelangi (1)
Sumber : https://www.jatimnetwork.com/pendidikan/pr-432187429/cita-cita-andrea-hirata-kunci
-jawaban-tema-6-kelas-4-sd-mi-halaman-138

Gambar 5. Situasi di sekolah dalam film Laskar Pelangi (2)


Sumber: https://regional.kompas.com/read/2020/12/21/07164721/sekolah-laskar-pelangi-wisata-
memori-tempo-dulu-yang-tetap-ramai-saat?page=all

2. Lembar Kerja C2: Catatan

Anda dapat mencatat hal penting yang muncul di pikiran Anda pertama kali saat
menonton atau teringat pada film itu.

Pembelajaran Sosial Emosional | 67


Bila Anda sudah menonton film tersebut, apa yang bisa Anda pelajari dari film
tersebut berhubungan dengan guru yang menjadi agen perubahan?

Anda bisa menonton alternatif film lain berhubungan dengan guru sebagai agen
perubahan, seperti:

a. Dead Poet Society


b. Sokola Rimba

Apa yang bisa Anda pelajari dari kejadian/film tersebut dan apa hubungannya
dengan pembelajaran sosial emosional?

Dead Poet Society

Sokola Rimba

68 | PPG Pra Jabatan 2022


Pembelajaran Sosial Emosional | 69
D. Pertemuan 5.2 : Demonstrasi Kontekstual

Moda: Kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3,4,8)

1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut


CASEL pada diri sendiri dan pada murid.
2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan
mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan dan tahap perkembangan
peserta didik.
3. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional
diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu.
4. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional

Tugas 1 : Presentasi

Setelah menyelesaikan tugas secara berkelompok, saat ini Anda akan


mempresentasikan hasil kerja kelompok Anda (bisa dalam bentuk presentasi
secara lisan atau gallery walk/pameran hasil kerja, dll).

1. Presentasikan hasil diskusi di lembar kerja sebelumnya


2. Berdasarkan film yang sudah Anda tonton berkaitan dengan guru sebagai
agen perubahan, analisis isi film dan presentasikan apa yang bisa kalian
pelajari dari film tersebut.
3. Presentasi dapat dilakukan secara daring/luring
4. Presentasikan dengan menarik! (Bisa dengan lagu, video, dsb.)
5. Durasi 10-15 menit

70 | PPG Pra Jabatan 2022


Rubrik Penilaian

Tabel 2. 5 Rubrik Penilaian Presentasi Kelompok

Nilai
Indikator
Persentase Angka Keterangan
Penilaian
(1-100)

Penguasaan
40%
materi

Penyajian/
interaksi dengan 30%
penonton

Kesimpulan/
Insight yang 20%
diambil

Sumber/ referensi 10%

Tabel 2. 6 Keterangan Indikator Rubrik Penilaian Presentasi

KETERANGAN INDIKATOR PENILAIAN

1. Bagaimana individu/kelompok dapat menjelaskan


dengan baik dan lancar
Penguasaan materi
2. Ada ekplorasi bagian lain, membandingkan
3. Ada hal baru yang muncul/dijelaskan

1. Disajikan dengan menarik, interaktif


Penyajian/interaksi dengan 2. Ada video, ada role play, dan ada inovasi lain
penonton 3. Disajikan dengan lancar, bahkan melibatkan
penonton

Pembelajaran Sosial Emosional | 71


Kesimpulan/insight 1. Bagaimana individu/kelompok membuat
yang diambil kesimpulan/apakah insight dan pemahaman tepat

1. Sumber referensi ditulis rapi


Sumber/ referensi
2. Minimal 10 tahun terakhir

Demonstrasikan

Teknik mindfulness yang dapat dilakukan (Conden & Gonchar, 2017), yaitu :

1. Two feet one breath, mengambil nafas dalam sembari berdiam di satu posisi.
Adapun langkahnya yaitu:

a. Pastikan Anda mengambil posisi yang nyaman, bisa berdiri atau duduk
bersila, atau duduk di kursi yang nyaman.
b. Pejamkan mata Anda, rileks
c. Pikirkan hal yang positif
d. Kemudian tarik nafas paanjang selama 10 detik, tahan selama 5 detik
kemudian hembuskan perlahan-lahan

2. Set intentions, mengingatkan kembali tujuan dan niat utama sehingga tetap
positif dalam situasi yang dimiliki. Adapun langkahnya yaitu:

a. Duduk dengan tenang, tarik nafas dan hembuskan


b. Tunggu sampai posisi tenang
c. Kemudian ingat kembali tujuan/niat utama Anda sebagai pengajar
d. Setelah itu, bisa Anda tuliskan kembali niat dan tujuan Anda. Tempelkan di
tempat yang mudah Anda lihat kembali.

3. “I am aware” technique, kemampuan individu untuk selalu sadar dan


mengingatkan diri terkait apa yang dilakukan. Adapun langkahnya yaitu:

a. Carilah tempat yang tenang


b. Tutup mata Anda, sadarilah keberadaan Anda di tempat tersebut
c. Emosi apa yang Anda rasakan
d. Pikirkan mengenai pekerjaan Anda dan apa yang sudah Anda lakukan

72 | PPG Pra Jabatan 2022


e. Sadari apakah perilaku/Tindakan Anda yang sudah baik dalam mengajar
f. Sadari apa yang perlu Anda tingkatkan, peristiwa/ critical incident apa yang
mengingatkan Anda.
g. Tuliskan pada kertas dan tempelkan di tempat yang Anda ingat/bisa
dikumpulkan hasil perenungan tersebut.

Hal lain yang bisa Anda lakukan :

Mindfulness

Aktivitas ini bisa dilakukan dengan daring dan luring. Kalau Anda sudah mengajar
sebelumnya, Anda dapat membayangkan atau melakukan aktivitas berjalan
mengelilingi gedung sekolah. Tengoklah kelas-kelas, bayangkan ada siswa yang
ada di dalamnya. Bila Anda melakukan pembelajaran daring, maka bayangkan
kelas daring Anda, dan aktivitas yang sudah Anda lakukan. Kemudian tanyakan
kepada diri Anda:

1. Kapankah Anda merasakan emosi positif, seperti rasa bangga, bahagia dan
bersemangat?

2. Kapankah Anda merasakan emosi negatif?

3. Apa yang memicu emosi positif atau negatif Anda sehubungan dengan profesi
pekerjaan Anda?

The more we elaborate our means of communication, the less we communicate


– J. B. Priestley

E. Pertemuan 6.1 : Elaborasi Pemahaman

Moda: Kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3,4,8)

1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut


CASEL pada diri sendiri dan pada murid.

Pembelajaran Sosial Emosional | 73


2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan
mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan dan tahap perkembangan
peserta didik.

3. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional


diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu.

4. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional

1. Lembar Kerja 1

Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang konsep sosial emosional, buatlah


pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep yang masih Anda belum pahami.
Pertanyaan ini akan didiskusikan dengan rekan, dosen atau instruktur tamu.

74 | PPG Pra Jabatan 2022


F. Pertemuan 7.1 : Koneksi Antar Materi

Moda: individu/kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3,4,8)

1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut


CASEL pada diri sendiri dan pada murid.
2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan
mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan dan tahap perkembangan
peserta didik.
3. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional
diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu.
4. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional

Buatlah koneksi antar materi ini dengan topik lain yang berkaitan misalnya,
menghubungkan SEL (Social Emotional Learning) dengan hubungan
interpersonal, dengan kebahagiaan, dengan metode pembelajaran. Koneksi antar
materi ini bisa berupa poster, infografis, mind map, dsb.

Panduan Koneksi Antar Materi

Tabel 2. 7 Panduan Koneksi Antar Materi Topik 2

Refleksi Respon

Apakah kaitan SEL


dengan mata pelajaran
lain yang akan Anda
ajarkan?

Dampak SEL

Pembelajaran Sosial Emosional | 75


Apakah kaitan pembelajaran sosial emosional dengan materi lain?

Gambar 6 Koneksi Antar Materi Topik 2

G. Pertemuan 7.2 : Aksi Nyata

Moda: individu/kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3,4,8)

1. Menguasai dan menerapkan konsep kompetensi sosial emosional menurut


CASEL pada diri sendiri dan pada murid.
2. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan
mempertimbangkan latar belakang, kebutuhan dan tahap perkembangan
peserta didik.
3. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional
diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individu.
4. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi sosial emosional

1. Ringkasan

Zins & Elias (2007) mendefinisikan bahwa proses belajar sosial emosional (Social-
emotional Learning) adalah proses belajar mengenali dan mengelola emosi,
menyelesaikan masalah, mengembangkan relasi sosial yang baik, dapat

76 | PPG Pra Jabatan 2022


berempati, membuat keputusan yang tepat, dan bertanggung jawab.
Pembelajaran sosial emosional, merupakan pengembangan dari teori teori
kecerdasan emosi dari Goleman dan multiple intelligence dari Gardner.

Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk program preventif dan promotif
(peningkatan). Preventif artinya mencegah masalah perilaku dengan
meningkatkan kompetensi sosial emosional. Collaborative for Academic, Social
and Emotional Learning (CASEL) mengelompokkan komponen pembelajaran
sosial emosional menjadi lima komponen yaitu:

a. Self-awareness (Kesadaran diri)

Kemampuan untuk memahami emosi, pemikiran, dan nilai-nilai yang


mempengaruhi perilaku dalam berbagai situasi.

b. Self-management (Manajemen diri)

Kemampuan untuk mengatur emosi, pemikiran dan perilaku secara efektif


pada situasi yang berbeda.

c. Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang


bertanggung jawab)

Membuat pilihan yang tepat dan konstruktif pada situasi tertentu

d. Social awareness (kesadaran sosial)

Kemampuan memahami perspektif yang berbeda termasuk berempati


terhadap kondisi individu dengan latar belakang yang berbeda.

e. Relationship skills (keterampilan sosial)

Kemampuan menjalin dan mempertahankan hubungan/relasi yang sehat


dan efektif dengan individu dari latar belakang yang berbeda.

Pembelajaran Sosial Emosional | 77


Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif pada komunitas sekolah. Pembelajaran sosial dan emosional dapat
diajarkan:

a) Secara rutin: situasi/kondisi ditentukan kemudian. Biasanya diluar belajar


akademik.
b) Terintegrasi dalam mata pelajaran tertentu: Pembelajaran sosial emosional
dapat terintegrasi pada pelajaran tertentu. Siswa dapat berdiskusi dengan
kasus tertentu, kerja kelompok, atau aktivitas lain.
c) Budaya: menjadi budaya dalam lingkungan sekolah, misalnya
membiasakan untuk menyelesaikan masalah dengan damai, menghargai
pendapat orang lain, dan lain sebagainya.

Gambar 7 Pembelajaran Sosial Emosional Berbasis Empathy, Mindfulness,


Compassion and Critical Inquiry (EMC2)

2. EMC2

Berkaitan dengan keterampilan sosial emosional yang telah dipaparkan


sebelumnya, perlu adanya pemahaman konsep terkait keterampilan-keterampilan
EMC2:

78 | PPG Pra Jabatan 2022


a. Empathy

Empati merupakan kemampuan untuk memahami orang lain,


khususnya terkait bagaimana mereka berpikir dan merasa. Esensi dari
empati adalah memahami emosi orang lain melalui pengambilan
perspektif, sehingga kita dapat berfungsi sebagai proyeksi emosi dan
pikiran yang dimiliki oleh orang tersebut.

Terdapat dua jenis empati, yaitu:

a) Cognitive Empathy merupakan kemampuan seseorang untuk dapat


memahami pikiran dan keyakinan orang lain tentang suatu hal. Contoh:
Saya ingin pergi ke bioskop hari ini tetapi saya mengerti bahwa Anda
sibuk. Mari kita cari waktu lain.

b) Affective Empathy merupakan kemampuan seseorang untuk dapat


merasakan perasaan orang lain. Contoh: Hai! Maaf mendengar Anda
kalah dalam pertandingan. Saya membuat Anda kesal tetapi adakah
yang bisa saya lakukan untuk Anda?

b. Mindfulness

Mindfulness dapat diartikan sebagai kesadaran yang muncul ketika


seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi saat
sekarang dilAndasi rasa ingin tahu dan kebaikan. Mindfulness adalah
melihat secara jelas, menerima, dan menghadapi kenyataan tanpa
menghakimi terhadap apa yang terjadi di dalam suatu situasi.

Mindfulness mengacu pada tindakan untuk melihat pengalaman yang


dialami dengan perspektif yang objektif. Mindfulness diperlukan agar
individu tidak terlalu teridenfikasi dengan pikiran atau perasaan negatif.
Konsep dasar mindfullness adalah melihat segala sesuatu seperti apa
adanya dalam artian tidak dilebih-lebihkan atau dikurangi sehingga mampu
menghasilkan respon yang benar-benar objektif dan efektif.

Pembelajaran Sosial Emosional | 79


c. Compassion

Compassion (welas asih) merupakan keterampilan yang terkait erat


dengan kompetensi empati. Terkadang, empati saja tidak cukup. Anda
mungkin merasakan rasa sakit seseorang karena Anda berempati, tetapi
Anda mungkin tidak memiliki kemampuan untuk meringankannya karena
Anda tidak memiliki belas kasih. Compassion melibatkan perasaan terbuka
terhadap penderitaan diri sendiri dan orang lain, dalam cara yang non-
defensif dan tidak menghakimi. Compassion sulit untuk ditunjukkan dan
membutuhkan seseorang untuk mengevaluasi situasi dengan hati-hati. Ini
membutuhkan seseorang untuk sepenuhnya sadar dan terlibat secara
kognitif dan emosional.

Seseorang yang memiliki compassion tinggi mempunyai ciri:

1) Mampu menerima diri sendiri baik kelebihan maupun kelemahan diri


2) Mampu menerima kesalahan atau kegagalan sebagai suatu hal umum
yang juga dialami oleh orang lain
3) Mempunyai kesadaran tentang keterhubungan antara segala sesuatu

d. Critical Inquiry

Proses mengumpulkan informasi, melakukan evaluasi terhadap ide


atau perspektif yang berbeda sehingga bisa melakukan analisis yang tepat
terhadap situasi/kondisi tertentu.

Setelah Anda mengetahui dan memahami konsep SEL maka :

a. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari konsep


SEL?
b. Apa saja tantangan/hambatan dalam menerapkan pembelajaran sosial
emosional?
c. Buatlahlah program untuk Anda sendiri sebagai guru, apa saja yang perlu
Anda persiapkan untuk mengajar? Apa kelebihan dan kekurangan Anda

80 | PPG Pra Jabatan 2022


terkait masalah emosi? Bagaimana Anda akan mengembangkan
kemampuan sosial emosional Anda?

Setelah melakukan refleksi, tuliskan rancangan / rencana aksi nyata terkait


konsep SEL, yaitu kegiatan yang bisa Anda lakukan ketika mengajar
dengan konsep SEL di kelas Anda.

Tabel 2. 8 Lembar Kerja EMC2

Hambatan/tantangan
Rencana Bagaimana aplikasinya
yang akan dihadapi

Pembelajaran Sosial Emosional | 81


Tugas 1:

Buatlah modul pelajaran dengan 1 topik bagaimana cara mengajar Anda dengan
menerapkan SEL pada mata pelajaran tertentu!

Tabel 2. 9 Indikator Penilaian Pembuatan Modul

Nilai Angka
Indikator Penilaian Persentase Keterangan
(1-100)

Penerapan SEL dalam


40%
modul

Materi kuliah terkini atau


30%
metode penyajian kuliah

Layout/tampilan modul 20%

Sumber/ referensi 10%

82 | PPG Pra Jabatan 2022


Topik 3. Experiential Learning

Durasi 2 Petemuan (IX s.d. X)

Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa mampu

1. menunjukkan kompetensi keterampilan sosial emosional berdasarkan


refleksi dirinya sendiri.
2. membuat rencana pembelajaran yang sistematis, kreatif, dan reflektif
3. bekerjasama dan membangun jejaring dengan pihak lain, seperti guru dan
orangtua
4. bekerja dengan sistematis dan rapi secara administratif
5. menjadi contoh bagi peserta didik

A. Pertemuan 9.1 : Mulai Dari Diri

Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12)

1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)
2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan
mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif.
(KU2)
3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan
orangtua. (KU6)
4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya
sebagai guru. (KU9)
5. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan
pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri
sendiri dan peserta didik. (KK4)

Pembelajaran Sosial Emosional | 83


Selamat datang para mahasiswa,

Pada topik ketiga ini kita akan memahami bagaimana experiential learning sangat
dibutuhkan dalam menumbuhkan iklim positif dalam pembelajaran.

Tujuan:

1. Guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan


2. mampu melakukan observasi terhadap siswanya untuk melihat pendekatan
apa yang tepat dalam pengajaran.

“We will learn no matter what! Learning is as natural as rest or play. With or
without books, inspiring trainers or classrooms, we will manage to learn.
Educators can, however, make a difference in what people learn and how
well they learn it. If we know why we are learning and if the reason fits our
needs as we perceive them, we will learn quickly and deeply.”

(Malcolm Knowles)

1. Lembar Kerja A1: Mulai Dari Diri

Tabel 3. 1 Refleksi Diri Topik 3

Refleksi Respon

Selama ini, bagaimana Anda belajar


untuk menambah pengetahuan
Anda, khususnya untuk proses
pembelajaran yang Anda lakukan?

Materi dari mana yang Anda


gunakan untuk sarana pembelajaran
diri Anda sendiri? Bisa lewat buku,
internet, buku seperti apa? Web
apa? Atau hanya dari buku yang
diberikan oleh guru?

84 | PPG Pra Jabatan 2022


Refleksi Respon

Apakah Anda puas dengan proses


pembelajaran yang Anda alami?

Apakah Anda mengupdate materi


Anda setiap saat sesuai dengan
perkembangan jaman? Jelaskan
dengan bukti-bukti!

Apakah siswa Anda merasa puas


dengan proses pembelajaran yang
Anda lakukan? Jelaskan!

Menurut Anda apa yang perlu Anda


perbaiki/tingkatkan, terlebih Anda
ingin menjadi seorang guru?

Peran Dosen:

1. Mengingatkan mahasiswa melalui media komunikasi yang disepakati


(misalnya grup WhatsApp) untuk mempelajari materi yang disediakan, dan
menjawab pertanyaan reflektif yang ada, serta upload respon mereka.
2. Mendorong mahasiswa untuk bersikap terbuka dalam merespon
pertanyaan. Proses pembelajaran sosial dan emosional dapat berhasil
apabila dimulai dengan pengenalan diri yang baik.

Pembelajaran Sosial Emosional | 85


B. Pertemuan 9.2 : Eksplorasi Konsep

Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12)

1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)
2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan
mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif, dan reflektif.
(KU2)
3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan
orangtua. (KU6)
4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya
sebagai guru. (KU9)
5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)

Knowledge isn-t power until is applied – Dale Carnegie

Apa yang dimaksud dengan Experiential Learning?

Guru harus mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan
pengetahuan. Kolb (1984) mengemukakan model holistik mengenai proses
pembelajaran pada perkembangan orang dewasa.

Terdapat enam proposisi dari proses pembelajaran ini:

1. Belajar adalah suatu proses dan bukan hanya dilihat dari hasil akhir saja.
Dalam pembelajaran, guru seharusnya berfokus pada proses, termasuk
memberikan umpan balik pada siswa. Dalam hal ini siswa harus bisa
menikmati proses yang ada. Dalam hal ini siswa harus bisa memahami makna
pembelajaran untuk mereka.

86 | PPG Pra Jabatan 2022


2. Pada dasarnya proses belajar merupakan proses “re-learning” atau belajar
kembali. Dengan berproses, kita dapat mengetahui pemahaman siswa, ide
ataupun pemikiran mereka, bahkan bagaimana mereka mengaitkan
pembelajaran tersebut dengan pembelajaran lain.

3. Belajar merupakan proses adaptasi dan juga proses menyelesaikan konflik


yang ada. Adanya perbedaan dan konflik mendorong siswa untuk mempelajari
hal baru. Siswa dapat belajar dari pengalaman yang ada, dapat berefleksi atas
keadaan yang dialami.

4. Belajar adalah proses menyeluruh dan proses adaptasi lingkungan. Belajar


tidak hanya melibatkan fungsi kognisi, tetapi juga totalitas berpikir, beremosi,
persepsi, dan berperilaku.

5. Belajar adalah transaksi sinergis antara individu dengan lingkungan. Belajar


juga melibatkan proses asimilasi pembelajaran baru dengan pembelajaran
sebelumnya

6. Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. Mendapatkan pengetahuan


bisa diperoleh dengan experiential learning; belajar melalui mengalami, melalui
pengalaman. Dengan experiential learning, siswa dapat mengalami proses
dan mendapatkan pengetahuan.

Gambar 8 Proses Experiential Learning

Pembelajaran Sosial Emosional | 87


Sumber: https://www.researchgate.net/figure/The-Experiential-LearningCycle_fig2_288172293

Experiential Learning melibatkan dua cara mendapatkan pengetahuan yaitu


Concrete experience (pengalaman konkret) dan Abstract Conceptualization
(Konseptualisasi abstrak). SEL juga melibatkan dua cara transformasi
pengetahuan yaitu Reflective observation (observasi reflektif) dan active
experimentation (Eksperimentasi aktif), dimana individu melakukan observasi dan
bisa menjelaskan peristiwa yang terjadi disertai pemahaman, dan kemudian aktif
mempraktikkan.

Experiential learning adalah proses yang melibatkan konstruksi pengetahuan


dimana guru sebagai agen harus kreatif dan juga harus bisa mendorong kreativitas
siswa. Guru juga harus bisa memberikan materi sesuai dengan tuntutan jaman.
Guru adalah FASILITATOR. Proses pembelajaran ini melibatkan siklus dasar yaitu
mengalami (experiencing), refleksi diri (reflecting), berpikir (thinking), melakukan
(acting). Pengalaman konkret adalah dasar observasi dan refleksi diri.

Materi 1:

Mari kita tonton video berikut ini dan jawablah pertanyaan pada bagian selanjutnya

Video 1 (Learning Cycle):

Kedua Video ini menjelaskan kembali mengenai learning cycle atau siklus belajar
dari Kolb.

https://www.youtube.com/watch?v=rvqoFhk6N2A
https://www.youtube.com/watch?v=7-wvCIwEiC0

Video 2 (Learning by Doing):

Video menjelaskan mengenai “learning by doing”

https://www.youtube.com/watch?v=GDchcHORheM

88 | PPG Pra Jabatan 2022


1. Lembar Kerja B1

Lengkapi lembar kerja berikut dari materi yang telah Anda pelajari.

Tabel 3. 2 Lembar Kerja Experiential Learning

Pertanyaan Respon

Apa yang dimaksud dengan


experiential learning?

Bagaimana peran guru dalam


experiential learning?

Bagaimana model holistic


pembelajaran dari Kolb?

Tuliskan hal-hal yang sudah Anda


ketahui sebelumnya mengenai
experiential learning!

Tuliskan hal-hal baru yang Anda


pelajari dari video yang telah diberikan
tautannya pada Anda sebelumnya!

Apa hal-hal yang ingin Anda pelajari


lebih lanjut?

Kesimpulan

Apa yang bisa Anda simpulkan dari topik ini sebagai Mahasiswa?

Pembelajaran Sosial Emosional | 89


C. Pertemuan 9.3 : Ruang Kolaborasi

Moda: diskusi kelompok


Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12)

1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)

2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan
reflektif. (KU2)

3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan
orangtua. (KU6)

4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan


menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya
sebagai guru. (KU9)

5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)

Halo para Mahasiswa,

Pada bagian ini Anda akan diminta untuk berkolaborasi dan berdiskusi dengan
rekan Anda (bisa dilakukan daring atau luring sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan).

1. Lembar Kerja C1

Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok (minimal 2 orang –
atau sesuai pembagian dalam kelas)

90 | PPG Pra Jabatan 2022


Tabel 3. 3 Lembar kerja Diskusi Kelompok Experiential Learning

Kondisi Diskusi

Apakah experiential learning bisa


diterapkan di semua mata
pelajaran? Berikan alasannya!

Apakah manfaat experiential


learning?

Bagaimana sekolah bisa


mendukung experiential
learning? Apa saja tantangan
bagi sekolah?

Apakah karakteristik siswa bisa


mempengaruhi penerapan
pembelajaran experiential
learning? Jelaskan? Bagaimana
menghadapi kendala tersebut?

Pada kondisi daring (on-line)


bagaimana penerapan
experiential learning?

Setelah mendiskusikan kondisi-kondisi pada lembar kerja C1, Anda kemudian


diminta untuk mendiskusikan dan membuat rencana proses pembelajaran
yang sesuai dengan siklus dari experiential learning yaitu mengalami
(experiencing), refleksi diri (reflecting), berpikir (thinking), melakukan (acting).
dan melibatkan orangtua sebagai rekan fasilitator pembelajaran saat siswa
sedang berada di rumah.

Pembelajaran Sosial Emosional | 91


Tugas Kelompok:

1. Buatlah siklus penerapan experiential learning pada jenjang pendidikan


tertentu pada tabel di bawah ini.

2. Diskusikan dan tuliskan siklus penerapan experiential learning, penjelasan


tentang apa yang dilakukan oleh guru, penjelasan tentang apa yang dikatakan
guru pada murid (disesuaikan dengan karakteristik murid pada jenjang
pendidikan yang Anda ampu), dan penjelasan untuk orangtua dalam
membantu proses penerapan siklus tersebut saat di rumah serta penjelasan
tentang tujuan siklus tersebut,

3. Anda dan kelompok dapat memutuskan sendiri platform apa yang ingin Anda
gunakan untuk bekerja (misalnya dengan menggunakan google docs).

4. Setelah selesai, unggah hasil kerja kelompok Anda dalam Ruang Kolaborasi
Kelompok.

Tabel 3. 4 Ruang Lingkup Rutin dalam Experiential Learning

Kompetensi
Ruang Siklus Experiential Learning
Pembelajaran
Lingkup (Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan Murid)
Sosial Emosional

1. Siklus:
2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
Kesadaran diri murid:
RUTIN pengenalan emosi 4. Penjelasan ntuk orangtua dalam membantu
(waktu proses penerapan siklus tersebut saat di
khusus di rumah:
luar kegiatan 5. Penjelasan tentang tujuan siklus:
akademik)
1. Siklus:
Pengelolaan diri -
2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
mengelola emosi
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
dan fokus
murid:

92 | PPG Pra Jabatan 2022


Kompetensi
Ruang Siklus Experiential Learning
Pembelajaran
Lingkup (Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan Murid)
Sosial Emosional

4. Penjelasan ntuk orangtua dalam membantu


proses penerapan siklus tersebut saat di
rumah:
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:

1. Siklus:
2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
Kesadaran sosial -
murid:
keterampilan
4. Penjelasan untuk orangtua dalam membantu
berempati
proses penerapan siklus tersebut saat di
rumah:
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:

1. Siklus:
2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
Keterampilan 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
berhubungan sosial murid:
- daya lenting 4. Penjelasan untuk orangtua dalam membantu
(resiliensi) proses penerapan siklus tersebut saat di
rumah:
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:

1. Siklus:
2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:
Pengambilan 3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
Keputusan yang murid:
Bertanggung 4. Penjelasan untuk orangtua dalam membantu
Jawab proses penerapan siklus tersebut saat di
rumah:
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:

Pembelajaran Sosial Emosional | 93


Tabel 3. 5 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran Experiential Learning

Kompetensi Siklus Experiential Learning


Ruang Lingkup Pembelajaran Sosial (Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan
Emosional Murid)

1. Siklus:
2. Penjelasan tentang apa yang
dilakukan guru:
3. Penjelasan tentang apa yang
Kesadaran diri
dikatakan pada murid:
pengenalan emosi
4. Penjelasan ntuk orangtua dalam
membantu proses penerapan siklus
tersebut saat di rumah:
Terintegrasi
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:
dalam mata
pelajaran 1. Siklus:
2. Penjelasan tentang apa yang
dilakukan guru:
Pengelolaan diri - 3. Penjelasan tentang apa yang
mengelola emosi dan dikatakan pada murid:
fokus 4. Penjelasan ntuk orangtua dalam
membantu proses penerapan siklus
tersebut saat di rumah:
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:

1. Siklus:
2. Penjelasan tentang apa yang
dilakukan guru:
Kesadaran sosial - 3. Penjelasan tentang apa yang
keterampilan dikatakan pada murid:
berempati 4. Penjelasan untuk orangtua dalam
membantu proses penerapan
siklus tersebut saat di rumah:
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:

94 | PPG Pra Jabatan 2022


Kompetensi Siklus Experiential Learning
Ruang Lingkup Pembelajaran Sosial (Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan
Emosional Murid)

1. Siklus:
2. Penjelasan tentang apa yang
dilakukan guru:
Keterampilan
3. Penjelasan tentang apa yang
berhubungan sosial
dikatakan pada murid:
- daya lenting
4. Penjelasan untuk orangtua dalam
(resiliensi)
membantu proses penerapan
siklus tersebut saat di rumah:
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:

1. Siklus:
2. Penjelasan tentang apa yang
dilakukan guru:
Pengambilan 3. Penjelasan tentang apa yang
Keputusan yang dikatakan pada murid:
Bertanggung Jawab 4. Penjelasan untuk orangtua dalam
membantu proses penerapan
siklus tersebut saat di rumah:
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:

Pembelajaran Sosial Emosional | 95


Tabel 3. 6 Ruang Lingkup Protokol Budaya dalam Experiential Learning

Kompetensi Siklus Experiential Learning


Ruang Lingkup Pembelajaran Sosial (Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan
Emosional Murid)

1. Siklus:
2. Penjelasan tentang apa yang
dilakukan guru:
3. Penjelasan tentang apa yang
Kesadaran diri
dikatakan pada murid:
pengenalan emosi
4. Penjelasan ntuk orangtua dalam
membantu proses penerapan siklus
tersebut saat di rumah:
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:

1. Siklus:
2. Penjelasan tentang apa yang
dilakukan guru:
Protokol (Budaya
Pengelolaan diri - 3. Penjelasan tentang apa yang
atau tata tertib.
mengelola emosi dan dikatakan pada murid:
fokus 4. Penjelasan ntuk orangtua dalam
membantu proses penerapan siklus
tersebut saat di rumah:
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:

1. Siklus:
2. Penjelasan tentang apa yang
dilakukan guru:
Kesadaran sosial - 3. Penjelasan tentang apa yang
keterampilan dikatakan pada murid:
berempati 4. Penjelasan untuk orangtua dalam
membantu proses penerapan siklus
tersebut saat di rumah:
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:

96 | PPG Pra Jabatan 2022


Kompetensi Siklus Experiential Learning
Ruang Lingkup Pembelajaran Sosial (Sesuai Dengan Jenjang Pendidikan
Emosional Murid)

1. Siklus:
2. Penjelasan tentang apa yang
dilakukan guru:
Keterampilan
3. Penjelasan tentang apa yang
berhubungan sosial -
dikatakan pada murid:
daya lenting
4. Penjelasan untuk orangtua dalam
(resiliensi)
membantu proses penerapan siklus
tersebut saat di rumah:
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:

1. Siklus:
2. Penjelasan tentang apa yang
dilakukan guru:
Pengambilan 3. Penjelasan tentang apa yang
Keputusan yang dikatakan pada murid:
Bertanggung Jawab 4. Penjelasan untuk orangtua dalam
membantu proses penerapan siklus
tersebut saat di rumah:
5. Penjelasan tentang tujuan siklus:

D. Pertemuan 10.1 : Demonstrasi Kontekstual

Moda: kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12)

1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)

2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan
reflektif. (KU2)

Pembelajaran Sosial Emosional | 97


3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain
dan orangtua. (KU6)

4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan


menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya
sebagai guru. (KU9)

5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)

Pertanyaan Pemantik:

Apakah saya mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman


sejawat lain dan orangtua untuk menerapkan pembelajaran kompetensi sosial
emosional dalam siklus experiential learning?

Halo para Mahasiswa,

Pada topik 1 dan 2, Anda sudah diajak untuk lebih memahami terkait proses
pembelajaran sosial-emosional serta tentang metode EMC2 (Empathy,
Compassion, Mindfulness, Critical Inquiry) dalam pembelajaran Sosial-Emosional.

Sekarang saatnya Anda melakukan role play sesuai dengan hasil tugas diskusi
kelompok yang sudah dilakukan pada ruang kolaborasi pertemuan ke sembilan.

Langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:

1. Tentukan siklus pembelajaran experiental learning yang menurut Anda dapat


mengembangkan kompetensi sosial-emosional dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran mata pelajaran yang Anda ampu. Anda dapat melihat kembali
hasil ruang kolaborasi
2. Tuliskan detil dari metode pembelajaran yang Anda pilih sesuai dengan tabel
pemetaan dalam Ruang Kolaborasi. Sertakan lampiran/tautan yang diperlukan
(topik diskusi, artikel, skenario, kasus, dll. )
3. Siapkan perangkat untuk mendokumentasikan kinerja murid pada saat teknik
pembelajaran dilakukan. (Lembar refleksi diri, lembar observasi, daftar-
periksa, dll)

98 | PPG Pra Jabatan 2022


4. Masukkan teknik pembelajaran tersebut dalam salah satu RPP mata pelajaran
yang akan Anda ampu
5. Demonstrasikan salah satu pertemuan mata pelajaran yang Anda ampu
dengan menggunakan RPP yang sudah disusun.

Anggota kelompok yang lain akan menjadi pengamat (observer) Ketika proses role
play sedang berlangsung. Masing-masing observer harus mengisi sesuai dengan
pengamatan yang dilakukan.

Berikut adalah lembar observasi untuk proses role play:

Tabel 3. 7 Indikator Pengamatan Role Play

Ruang Lingkup Terintegrasi dalam mata pelajaran

1. Kesadaran diri pengenalan emosi


Kompetensi
2. Pengelolaan diri -mengelola emosi dan fokus
Pembelajaran
3. Kesadaran sosial -keterampilan berempati
Sosial
4. Keterampilan berhubungan sosial – daya lenting (resiliensi)
Emosional
5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab.

1. Experiencing
Siklus
2. Reflecting
Experiential
3. Thinking
Learning
4. Acting

1. Online/offline
2. Case study
Metode
3. Presentation
Pembelajaran
4. Debates
5. Quiz, dsb.

1. Guru
Pihak yang
2. Rekan sejawat
Terlibat
3. Orangtua, dsb.

Pembelajaran Sosial Emosional | 99


Gambar 3. 1 Indikator Pengamatan Role Play

Elaboration is not beauty, and sand-paper never finished a piece of bad work
– William Morris Hunt

E. Pertemuan 10.2 : Elaborasi Pemahaman

Moda: Daring asinkronus


Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12)

1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)

2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan
reflektif. (KU2)

3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain


dan orangtua. (KU6)

100 | PPG Pra Jabatan 2022


4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja
profesinya sebagai guru. (KU9)

5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)

Setelah melakukan role play dan mengamati jalannya proses role play, sekarang
saatnya kita mendiskusikan dan mengevaluasi bagian mana yang sudah baik dan
masih kurang dalam proses role play tersebut.

Pertanyaan pemantik untuk diskusi:

1. Apa saja hal-hal yang sudah baik dilakukan dalam proses role play tersebut?

2. Apa saja hal-hal yang masih belum maksimal dilakukan dalam proses role play
tersebut?

3. Bagaimana sebaiknya saya dapat membuat metode dan siklus lebih sinkron
satu sama lain?

4. Bagaimana saya menempatkan pihak terkait seperti rekan sejawat dan


orangtua dalam proses experiential learning?

Pembelajaran Sosial Emosional | 101


5. Hal apa yang sebaiknya saya rencanakan untuk memaksimalkan proses
experiential learning tersebut?

6. Bagaimana sebaiknya saya merefleksikan pemahaman saya dalan revisi RPP


saya?

In order to carry a positive action we must develop here apositive vision


– Dalai Lama

F. Pertemuan 10.3 : Koneksi Antar Materi

Moda: Daring asinkronus


Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12)

1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)

2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan
reflektif. (KU2)

3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain


dan orangtua. (KU6)

102 | PPG Pra Jabatan 2022


4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja
profesinya sebagai guru. (KU9)

5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)

Apakah hubungan antara apa yang telah saya pelajari dengan modul-modul
sebelumnya dalam memenuhi pembelajaran yang berpihak pada murid?

1. Sintesis berbagai materi. Buatlah sebuah bagan (peta konsep, peta pikiran
(mind map), spider web, dll), sebuah artikel ataupun infografis untuk
menggambarkan kaitan antara materi dalam modul ini, dan juga kaitan dengan
dengan topik yang sudah Anda pelajari sebelumnya.

2. Gunakan sumber daya yang Anda miliki. Jangan ragu untuk menggali referensi
sebanyak mungkin untuk berkreasi.

Pembelajaran Sosial Emosional | 103


Knowing is not enough! You must take action – Tony Robbins

G. Pertemuan 10.4 Aksi Nyata

Moda: Kelompok, daring asinkronus


Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12)

1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)

2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan
reflektif. (KU2)

3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain


dan orangtua. (KU6)

4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan


menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja
profesinya sebagai guru. (KU9)

5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)

Anda telah tiba di sesi pembelajaran terakhir dari Topik Pembelajaran


Experiential Learning. Anda diminta untuk:

1. Merevisi RPP yang sudah Anda buat pada tahap demonstrasi konkstual
berdasarkan umpan balik dari fasilitator

2. Sesuaikan kembali RPP experiential learning yang Anda buat dengan


masukan yang diberikan juga oleh para observer.

3. Selanjutnya unggah hasil revisi RPP Anda

104 | PPG Pra Jabatan 2022


Pembelajaran Sosial Emosional | 105
Topik 4. Experiential Learning untuk
Pembelajaran Sosial Emosional

Durasi 2 Petemuan (XI s.d. XII)

Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa mampu

1. menunjukkan kompetensi keterampilan sosial emosional berdasarkan


refleksi dirinya sendiri.
2. membuat rencana pembelajaran yang sistematis, kreatif, dan reflektif.
3. bekerjasama dan membangun jejaring dengan pihak lain, seperti guru dan
orangtua.
4. bekerja dengan sistematis dan rapi secara administratif
5. menjadi contoh bagi peserta didik

A. Pertemuan 11.1 : Mulai Dari Diri

Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12)

1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)

2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan
reflektif. (KU2)

3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain


dan orangtua. (KU6)

4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan


menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja
profesinya sebagai guru. (KU9)

106 | PPG Pra Jabatan 2022


5. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan
pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri
sendiri dan peserta didik. (KK4)

“Give the pupils something to do, not something to learn; and the doing
is such a nature as to demand thinking; learning naturally results
- John Dewey

Selamat datang para mahasiswa,

Pada bagian ini kita akan memahami bagaimana experiential learning bisa
dilakukan untuk mendukung pembelajaran sosial emosional.

Tujuan:

1. Mahasiswa dapat menerapkan pembelajaran sosial emosional dengan


pendekatan experiential learning.

Pada bagian ini Anda diminta untuk merefleksikan kembali pengalaman Anda di
dalam proses belajar mengajar.

1. Lembar Kerja A1: Mulai Dari Diri

Tabel 4. 1 Refleksi Diri Terapan Experiential Learning untuk Pembelajaran Sosial Emosional

Refleksi Respon

Bagi Anda apa yang dimaksud dengan


proses belajar yang menyenangkan?
Jelaskan indikator menyenangkan
tersebut!

Apakah selama ini proses belajar yang


Anda lakukan sudah menyenangkan?
Berikan contoh!

Pembelajaran Sosial Emosional | 107


Refleksi Respon

Bagaimana proses belajar yang bisa


Anda lakukan bisa memotivasi siswa?

Bagi Anda, apakah tantangan untuk


membuat proses pembelajaran
menjadi menyenangkan untuk siswa?

Peran Dosen:

1. Mengingatkan mahasiswa melalui media komunikasi yang disepakati


(misalnya grup WhatsApp) untuk mempelajari materi yang disediakan, dan
menjawab pertanyaan reflektif yang ada, serta upload respon mereka.
2. Mendorong mahasiswa untuk bersikap terbuka dalam merespon
pertanyaan. Proses pembelajaran sosial dan emosional dapat berhasil
apabila dimulai dengan pengenalan diri yang baik.

108 | PPG Pra Jabatan 2022


Exploration is really the essence of the human spirit – Frank Borman

B. Pertemuan 11.2 : Eksplorasi Konsep

Moda : Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12)

1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)

2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan
reflektif. (KU2)

3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain


dan orangtua. (KU6)

4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan


menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja
profesinya sebagai guru. (KU9)

5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)

1. Memahami Gaya Belajar Siswa

Pada dasarnya setiap individu memiliki perbedaan cara belajar. Perbedaan


tersebut terjadi karena faktor bawaan, pengalaman tertentu dalam kehidupan,
bahkan dari tuntutan situasi/lingkungan. Dengan keadaan tersebut, individu
mengembangkan cara tertentu untuk mempelajari sesuatu. Kolb (1984)
mengemukakan bahwa gaya belajar dapat dipengaruhi oleh kepribadian,
Pendidikan tertentu, pemilihan karir, dan tugas yang diberikan. Joy dan Kolb
(2009), Yamazaki (2005) mengemukakan bahwa budaya dimana tempat individu
menetap juga akan mempengaruhi cara belajarnya. Misalnya pada budaya
kolektif, individu akan cenderung menggunakan gaya pembelajaran yang aktif,
mau bertanya dan melibatkan diskusi.

Pembelajaran Sosial Emosional | 109


Pada pembelajaran dengan model experiential learning, guru perlu memahami
gaya belajar siswanya. Memang kita tidak bisa memperhatikan satu-persatu,
namun variasi dalam pemberian materi dan tugas yang disesuaikan dengan gaya
belajar dapat memotivasi siswa.

Pada topik sebelumnya kita sudah mempelajari experiential learning dan sudah
memahami adanya 4 siklus pembelajaran dari Kolb, yaitu mengalami
(experiencing), refleksi (reflecting), berpikir (thinking), dan melakukan/
berperilaku (acting). Berdasarkan siklus pembelajaran tersebut, Kolb kemudian
mengidentifikasi beberapa gaya belajar:

a. Diverging (Divergen), gaya ini merupakan kombinasi elemen Pengalaman


Konkrit dan Observasi Reflektif. Individu dengan gaya belajar ini mencoba
melihat situasi/pengalaman dari beragam perspektif. Individu ini cenderung
mengumpulkan informasi yang ada. Mereka memiliki minat sosial yang tinggi,
cukup peka terhadap lingkungannya. Dalam situasi belajar formal, individu
cenderung menikmati bekerja dalam kelompok, mendapatkan umpan balik.
Individu ini cenderung terbuka terhadap saran dan umpan balik.

a. Assimilating (Asimilasi), gaya yang merupakan kombinasi konseptualisasi


abstrak dan observasi Reflektif. Individu dengan gaya ini cukup terampil
mengolah informasi dan dapat menjelaskan dengan logis. Secara umum,
individu dengan gaya belajar ini cenderung mementingkan nilai logis
ketimbang praktis. Dalam situasi belajar formal, individu ini cenderung suka
membaca, melakukan analisa dan melakukan mengekplorasi ide.

b. Converging (Konvergen), merupakan kombinasi Konseptualisasi Abstrak dan


Ekperimen Aktif. Individu dengan gaya ini akan berusaha menemukan
kegunaan praktis dari teori. Individu ini cenderung mampu memecahkan
masalah dengan baik. Dalam situasi belajar formal, individu dengan gaya ini
cenderung melakukan simulasi dan mencoba penerapan praktis.

c. Accommodating (Akomodasi), merupakan kombinasi pengalaman konkrit dan


eksperimentasi aktif. Individu ini senang belajar dari pengalaman langsung.
Dalam menyelesaikan masalah, ia akan mencari informasi terlebih dahulu dan

110 | PPG Pra Jabatan 2022


menggunakan cara yang sudah tersedia. Dalam situasi belajar formal, individu
cenderung menikmati bekerja dengan orang lain, menikmati kerja atau belajar
di lapangan.

Ketika kita mempelajari gaya belajar, kita juga bisa menerapkan pembelajaran
sosial emosional. Dengan memahami gaya belajar yang berbeda sebagai guru kita
bisa memotivasi siswa, membuat situasi belajar lebih kondusif dan
menyenangkan.

Materi 1 :

Mari kita tonton video berikut ini dan jawablah pertanyaan pada bagian selanjutnya

Video 1 (Learning style):

Video ini menjelaskan kembali mengenai gaya belajar dari Kolb.

https://www.youtube.com/watch?v=_IopcOwfsoU

Video 2:

Video menjelaskan mengenai “learning how to learn”

https://www.youtube.com/watch?v=O96fE1E-rf8

2. Ruang Belajar Untuk Siswa

Seorang ahli psikologi, Urie Bronfenbrenner (1917-2005) merumuskan teori


ekologi yang menjelaskan bagaimana interaksi anak dan lingkungan tempatnya
berinteraksi dapat mempengaruhi perkembangan anak. Bronfenbrenner membagi
lingkungan menjadi beberapa lapisan yaitu:

a. Mikrosistem

Mikrosistem adalah lingkungan yang paling kecil tempat anak berinteraksi


langsung. Mikrosistem yang paling dekat dengan anak adalah lingkungan

Pembelajaran Sosial Emosional | 111


rumah/keluarga. Lingkungan ini juga mencakup tempat penitipan anak,
teman sepermainan, sekolah bahkan lingkungan sekitar rumah. Interaksi
yang terjadi biasanya adalah interaksi antar pribadi dengan keluarga
(dengan anggota keluarga), dengan guru, care taIker (pengasuh) yang
dapat memberikan pengaruh langsung pada anak.

Gaya pengasuhan orang tua juga dapat mempengaruhi perkembangan


anak, termasuk kepribadian, sikap, motivasi dan banyak aspek lain.

Terdapat beberapa pola asuh yang seringkali diterapkan orang tua:

1) Pola asuh otoriter – Gaya pengasuhan ini banyak menggunakan


hukuman untuk anak, supaya menuruti perintah. Orang tua
memberikan batasan yang tegas dan anak cenderung tidak dapat
memberikan pendapatnya. Pola asuh ini cenderung dihubungkan
dengan banyaknya perilaku bermasalah pada anak, termasuk dalam
pergaulan sosial. Tetapi pada budaya tertentu, pola asuh ini juga
diterapkan, (khususnya pada budaya Asia) dan bisa menghasilkan
anak yang berhasil.

2) Pola asuh otoritatif – Pada pola asuh ini, orang tua memang
menetapkan batas yang tegas untuk mengendalikan anak, tetapi orang
tua juga masih mau mendengarkan pendapat anak. Pola asuh ini
mendorong anak untuk mandiri dan juga memiliki tanggung jawab.
Pada pola asuh ini orang tua mau terlibat berdiskusi dengan anak dan
tidak canggung menunjukkan emosi atau perasaan mereka. Anak
dengan pola asuh ini kerap dianggap memiliki fungsi sosial yang baik.

3) Pola asuh permisif – Pola asuh ini dapat dikategorikan lagi menjadi
permissive indifferent di mana orang tua memperbolehkan anak
melakukan apa saja, namun orang tua tidak terlibat dalam kehidupan
anaknya. Secara sosial anak-anak dengan pola asuh ini akan tidak
kompeten dan cenderung tidak dapat mengendalikan diri/tidak
memahami batasan yang ada. Kategori lain adalah permissive
indulgent di mana orang tua sangat memanjakan anaknya dan

112 | PPG Pra Jabatan 2022


memberikan sedikit batasan pada anak. Dalam hal ini, anak akan
menjadi kurang bertanggung jawab dan tidak kompeten secara sosial.

b. Mesosistem

Pada dasarnya, mesosistem adalah hubungan antar rumah/keluarga,


sekolah, teman sebaya atau antar mikrosistem yang berbeda. Suasana
yang kondusif di rumah, memungkinkan anak berinteraksi sehat dengan
teman sebaya. Mereka juga dapat mengembangkan hubungan yang baik
dengan guru dan memiliki motivasi berprestasi yang cukup baik.

c. Eksosistem

Eksosistem berkaitan dengan lingkungan yang lebih besar. Interaksi yang


terjadi belum tentu terjadi secara langsung, namun dapat mempengaruhi
perkembangan anak, seperti kondisi ekonomi, sistem politik, sistem
pendidikan atau seringkali merupakan faktor situasional.

Keluarga dengan ekonomi yang baik dan stabil, bisa menyediakan


kebutuhan anak. Mereka bisa saja memberikan waktu dan fasilitas untuk
anak. Pada keluarga dengan kondisi ekonomi yang buruk; fokus mereka
tidak hanya membesarkan anak, tetapi mencari uang untuk memenuhi
kebutuhan sehari- hari. Dalam hal ini, bisa saja anak merasa diabaikan,
atau tidak diperhatikan dengan baik. Perlu diingat bahwa kasus ini
merupakan contoh, banyak hal lain yang bisa dikorelasikan dan banyak
faktor lain yang mempengaruhi.

d. Makrosistem

Lingkungan yang lebih besar meliputi sistem nilai dan budaya yang ada
dan memberikan pengaruh cukup besar pada perkembangan anak. paling
besar dan jauh dari orang – orang dan tempat yang masih dapat
memberikan pengaruh signifikan pada anak. Budaya atau nilai yang

Pembelajaran Sosial Emosional | 113


berlaku di masayarakat dapat mempengaruhi kehidupan suatu keluarga,
termasuk perkembangan anak pada keluarga tersebut.

e. Chronosistem

Chronosistem adalah lingkungan yang sangat bergantung dengan dimensi


waktu, namun memberikan dampak pada perkembangan anak.
memberikan kegunaan dari dimensi waktu yang mempertunjukkan
pengaruh akan perubahan dan kontinuitas dalam lingkungan seorang
anak, seperti perubahan kondisi lingkungan, transisi pada keadaan yang
berbeda, transisi dalam kehidupan, dan perubahan lain yang terjadi.

Pada saat pandemi Covid-19, anak mengalami transisi yang tidak terduga.
Pada tahap perkembangan mereka yang seharusnya aktif secara fisik,
mereka harus melakukan aktivitas di rumah, termasuk berinteraksi secara
daring. Peristiwa pandemi ini membuat anak mengalami banyak hal,
kebosanan, stres, konflik dengan orang tua dan kesulitan belajar. Di satu
sisi, bisa saja mereka belajar beradaptasi, menjadi lebih memiliki
pengetahuan mengenai penggunaan teknologi, bahkan bisa menimbulkan
strategi belajar baru.

Materi

Mari kita tonton video berikut ini dan jawablah pertanyaan pada bagian selanjutnya

a. Video 1 (Ruang Belajar Siswa)

Video ini menjelaskan mengenai ruang belajar siswa

https://www.youtube.com/watch?v=eKIHRVWxYPI

b. Video 2 :

Video menjelaskan mengenai Ecological system

https://www.youtube.com/watch?v=g6pUQ4EDHeQ

114 | PPG Pra Jabatan 2022


3. Lembar Kerja B1

Lengkapi lembar kerja berikut dari materi yang telah Anda pelajari.

Tabel 4. 2 Lembar Kerja Video

Pertanyaan Respon

Mengapa gaya belajar setiap orang


berbeda dan bagaimana kaitannya
motivasi siswa?

Untuk apakah Anda sebagai guru


mengetahui gaya belajar siswa Anda?

Bagaimana lingkungan dapat


mempengaruhi perkembangan siswa,
termasuk cara belajar, motivasi dan
emosi siswa?

Tuliskan hal-hal yang sudah Anda


ketahui sebelumnya mengenai gaya
belajar!

Tuliskan hal-hal baru yang Anda


pelajari dari topik atau video pada
tautan yang diberikan di bagian
sebelumnya!

Apa hal-hal yang ingin Anda pelajari


lebih lanjut?

Kesimpulan

Apa yang bisa Anda simpulkan sebagai Mahasiswa?

Pembelajaran Sosial Emosional | 115


C. Pertemuan 11.3 : Ruang Kolaborasi

Moda: kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12)

1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)

2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan
reflektif. (KU2)

3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain


dan orangtua. (KU6)

4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan


menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja
profesinya sebagai guru. (KU9)

5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)

A group becomes a team when each member is sure enough or himself and
his contribution to proise the skills of others – Norman Shidle

Halo para Mahasiswa,

Pada bagian ini Anda akan diminta untuk berkolaborasi dan berdiskusi dengan
rekan Anda (bisa dilakukan daring atau luring sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan).

1. Lembar Kerja C1

Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok (minimal 2 orang –
atau sesuai pembagian dalam kelas)

116 | PPG Pra Jabatan 2022


Tabel 4. 3 Lembar Kerja Diskusi Kelompok

Kondisi Diskusi

Dalam satu kelas, setiap siswa memiliki


gaya belajar tertentu. Bagaimana Anda
menyikapi hal tersebut, dan bagaimana
Anda mengakomodasi kebutuhan
mereka?

Apa fungsi lingkungan sekolah dalam


mendukung perkembangan siswa?
Berikan contoh!

Kasus yang bisa dibahas:

Anda dapat menonton film berjudul “Hichki” yaitu kisa seorang guru yang memiliki
Tourette syndrome. Guru tersebut diminta menjadi wali kelas di kelas yang tidak
ada guru lain yang sanggup mengajar karena perilaku siswanya.

Untuk trailer dapat dilihat pada link ini:

https://www.youtube.com/watch?v=4empvZXCOo4

Anda diminta untuk menonton film ini, lalu menjawab pertanyaan terkait film:

a. Berdasarkan film tersebut, bagaimana lingkungan dapat mempengaruhi


individu?

b. Bagaimana guru dengan keterbatasannya dapat merangkul siswanya?

c. Hal apa yang dimiliki guru tersebut sehingga bisa merubah suasana kelas
menjadi menyenangkan?

d. Apakah Anda bisa menjadi guru yang demikian?

Pembelajaran Sosial Emosional | 117


Pada kondisi di kelas kita dapat melakukan pencatatan perilaku. Apa yang
dimaksud dengan perilaku? Contoh perilaku di sekolah:

Amelia mendapat tugas membuat karangan mengenai program merdeka belajar


oleh gurunya. Ketika diperiksa, ternyata karangan tersebut merupakan hasil
plagiasi. Sebagian besar isi karangan tersebut mengambil dari tulisan orang lain
dan sudah dipublikasikan. Gurunya kemudian menanyakan kepada Amelia
mengapa ia melakukan hal tersebut. Amelia menyangkal dan bersikeras ia tidak
melakukan plagiasi. Ketika didesak, ia tetap tidak mengaku, sampai gurunya akan
memanggil orang tua Amelia. Pada akhirnya Amelia mengakui perbuatannya. Ia
melakukan hal tersebut karena terpaksa. Ia tidak menguasai materi dan ingin nilai
yang baik. Karena perilaku tersebut Amelia mendapat nilai 0, mendapat surat
peringatan, dan orang tuanya harus dipanggil ke sekolah.

Ada beberapa perilaku yang bisa terlihat dari ilustrasi di atas, yaitu ada perilaku
berbohong, kemudian ada perilaku tidak mengaku (yang frekuensinya 2 kali).
Perilaku lain yang muncul adalah perilaku mau enaknya sendiri (melakukan
plagiasi karena ingin nilai baik). Dalam hal ini ada hubungan antara perilaku
plagiasi dengan keinginan mendapat nilai bagus tanpa usaha keras, dan ada
juga hubungan plagiasi dengan hukuman (konsekuensi yang diterima).

Untuk bisa membantu siswa membentuk perilaku yang baik dalam belajar
termasuk mengenali gaya belajar, memperhatikan lingkungan siswa (pertemanan,
keluarga, relasi dengan guru), guru harus mampu melakukan observasi dan
pencatatan perilaku.

118 | PPG Pra Jabatan 2022


Hal yang penting diketahui:

a. Dengan melakukan pengamatan perilaku, kita sebagai guru bisa mendapatkan


informasi yang berguna untuk menentukan Tindakan atau intervensi yang
tepat untuk siswa.

b. Dengan melakukan pencatatan perilaku, guru dapat mengetahui apakah


perilaku siswa mengalami perubahan (entah positif/negatif).

Bagaimana langkah melakukan pengamatan dan pencatatan perilaku


terhadap siswa?

a. Menentukan target perilaku (perilaku apa yang mau diamati, apakah perilaku
aktif menjawab, perilaku merespon dengan sopan, gaya belajar, komunikasi,
dll). Tentukan target perilaku dan fokus pada target tersebut.

b. Tentukan siapa yang akan melakukan observasi. Observasi dilakukan lebih


dari satu orang. Ada baiknya berjumlah ganjil, supaya bisa terjadi kesepakatan.
Bisa saja guru kelas, guru BK, ataupun orang tua, bahkan siswa dapat diminta
untuk mencatat perilaku mereka. Tentukan juga kapan observasi dilakukan
apakah ketika kerja kelompok, ada projek tertentu, dll.

c. Tentukan durasi/lama mengamati perilaku tersebut dan pada peristiwa apa saja.

d. Memilih alat untuk melakukan pengamatan, misalnya bisa dilakukan sendiri,


dibantu camera video, dll.

Tabel 4. 4 Contoh Aspek Pengamatan Perilaku Siswa

Target perilaku Melamun atau tidak memperhatikan di kelas

Guru beberapa mata pelajaran (misal dalam 3 mata pelajaran


Observer
berbeda, Matematika, Bahasa Indonesia, IPS)

Durasi Berapa lama waktu perilaku terjadi

Alat pencatat Kertas/catatan, dibantu camera (CCTV) jika ada

Pembelajaran Sosial Emosional | 119


Tabel 4. 5 Contoh Tabel Pencatatan Pengamatan pada Siswa

Pada mata pelajaran Perilaku melamun/tidak


Frekuensi dan durasi Keterangan
Matematika memperhatikan

Ada/muncul Paling lama ada 10 menit di mana

Adakah perilaku lain yang siswa hanya menundukkan kepala,

positif/yang baik yang muncul? kelihatan mengantuk atau terdistraksi


Selama 2 jam ada 5 kali perilaku hal lain. Bila ditegur memperhatikan
Minggu 1 Misalnya: Melamun, namun ini muncul, durasi berkisar sebentar dan kemudian kembali
sangat aktif pada pelajaran 5-10 menit. melakukan hal yang sama.
menggambar/seni. 🡪 ada
potensi apa pada siswa yang Perilaku baik/positif yang muncul saat

bisa dikembangkan? observasi terjadi

Dalam 2 jam ada 4 kali siswa


Sama seperti sebelumnya, bila ditegur
Minggu 2 Ada/muncul tidak memperhatikan berkisar
akan memperhatikan.
3-4 menit setiap kalinya.

Pembelajaran Sosial Emosional | 120


Dalam hal ini sebagai guru, Anda harus membuat rancangan intervensi supaya
siswa dapat belajar dengan baik dan mau memperhatikan. Langkah yang dapat
diambil:

a. Memanggil siswa yang bersangkutan, menanyakan masalahnya langsung.

b. Bisa berkonsultasi dengan ortu dan guru lain.

c. Melakukan intervensi untuk merubah perilaku, misal: memindahkan siswa


duduk di depan, memberi tugas yang membuat ybs. lebih aktif.

Setelah intervensi dilakukan pengukuran perilaku diulangi kembali untuk melihat


apakah ada perubahan yang ada. Hasil pencatatan harus disimpan dan dapat
dijadikan catatan untuk evaluasi siswa dan proses pengajaran.

Gambar 9. Contoh Grafik Sebelum dan Sesudah Intervensi

121 | PPG Pra Jabatan 2022


D. Pertemuan 12.1 : Demonstrasi Kontekstual

Moda: Kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 7,9,11,12)

1. Mampu mengevaluasi keberhasilan strategi yang diterapkan dalam


mengembangkan kelima kompetensi sosial emosional menurut CASEL.
(P4)

2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan
reflektif. (KU2)

3. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan


menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja
profesinya sebagai guru. (KU9)

4. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan


pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri
sendiri dan peserta didik.

Pada bagian ini Anda sebagai guru Anda diminta untuk membuat program
intervensi/tindakan untuk merubah perilaku belajar siswa yang menjadi lebih
positif, dengan mempertimbangkan potensi siswa dan bukan hanya
kelemahannya. Anda sebagai guru diminta:

1. Menentukan target perilaku (bisa kelemahan siswa, namun alangkah baiknya


bila juga bisa menemukan kekuatan /potensi siswa) berdasarkan apa yang
Anda alami sebagai guru

2. Menentukan siapa yang melakukan observasi

3. Menentukan durasi dan kapan dilakukan (bisa daring atau luring)

4. Menentukan alat bantu pencatatan

Demonstrasikan di depan kelas/dengan video rancangan program ini!

122 | PPG Pra Jabatan 2022


Left to themselves, people will elaborate, not simplify solutions Chester
- Barnard

E. Pertemuan 12.2 : Elaborasi Pemahaman

Moda : Kelompok
Moda : Individu/kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 7,9,11,12)

1. Mampu mengevaluasi keberhasilan strategi yang diterapkan dalam


mengembangkan kelima kompetensi sosial emosional menurut CASEL.
(P4)

2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan
reflektif. (KU2)

3. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan


menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja
profesinya sebagai guru. (KU9)

4. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan


pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri
sendiri dan peserta didik.

1. Lembar kerja E1

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai experiential learning dan


bagaimana menciptakan kondisi pembelajaran yang baik, buatlah pertanyaan-
pertanyaan mengenai konsep yang masih Anda belum pahami. Pertanyaan ini
akan didiskusikan dengan rekan, dosen atau instruktur tamu.

Pembelajaran Sosial Emosional | 123


F. Pertemuan 12.3 : Koneksi Antar Materi

Moda: kelompok
Moda: individu/kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 7,9,11,12)

1. Mampu mengevaluasi keberhasilan strategi yang diterapkan dalam


mengembangkan kelima kompetensi sosial emosional menurut CASEL. (P4)
2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan
mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif.
(KU2)
3. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya
sebagai guru. (KU9)
4. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan
pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri
sendiri dan peserta didik.

124 | PPG Pra Jabatan 2022


Buatlah koneksi antar materi mengenai experiential learning, termasuk
pengamatan dan pencatatan yang Anda lakukan dengan mata kuliah lain atau
dengan kehidupan sehari-hari yang berkaitan. Koneksi antar materi ini bisa
berupa poster, info grafis, mind map, dsb.

Tabel 4. 6 Panduan Observasi dan Pencatatan

Refleksi Respon

Mengapa perlu melakukan observasi


dan pencatatan? Pada perkuliahan
apa kiranya topik ini juga relevan dan
dapat diterapkan?

Materi lain/MK apa yang dapat Anda


terapkan bersamaan dengan MK ini?
Uraikan!

Gambar 10 Koneksi antar Materi Topik 4

Pembelajaran Sosial Emosional | 125


G. Pertemuan 12.4 : Aksi Nyata

Durasi : 1 SKS tatap muka


Moda : individu/kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 7,9,11,12)

1. Mampu mengevaluasi keberhasilan strategi yang diterapkan dalam


mengembangkan kelima kompetensi sosial emosional menurut CASEL.
(P4)

2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan
reflektif. (KU2)

3. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan


menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja
profesinya sebagai guru. (KU9)

4. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan


pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri
sendiri dan peserta didik.

Untuk bisa menciptakan suasana belajar yang baik, guru harus mampu:

1. Mengidentifikasi gaya belajar siswa dan kondisi psikologis siswa saat ini.
2. Melakukan pencatatan perilaku untuk membuat program perubahan.
3. Merancang program intervensi/tindakan untuk menciptakan lingkungan belajar
yang baik.

Refleksi:

Setelah Anda mengetahui bagaimana pembelajaran berbasis pengalaman


(experiential learning) dan bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan, bagaimana Anda sebagai guru membuat rancangan yang diminta
pada bagian sebelumnya menjadi projek nyata?

126 | PPG Pra Jabatan 2022


1. Lembar Kerja G1

Tuliskan rancangan/rencana aksi nyata terkait dengan program perubahan


perilaku yang akan Anda lakukan di sekolah:

Tabel 4. 7 Lembar Kerja Rancangan Aksi Nyata Topik 4

Rencana Sesuai Dengan


Hambatan/Tantangan
Apa Yang Telah Anda Bagaimana Aplikasinya
Yang Akan Dihadapi
Demonstrasikan

1. Menentukan target
perilaku berdasarkan
apa yang Anda alami
sebagai guru

2. Menentukan siapa yang


melakukan observasi

3. Menentukan durasi dan


kapan dilakukan (bisa
daring atau luring)

4. Menentukan alat bantu


pencatatan

Buatlah program, lakukan pencatatan, dan bagaimana hasilnya?


Apakah ada perubahan?
Lakukan evaluasi dari hasil tersebut.

Pembelajaran Sosial Emosional | 127


Tugas 1

Tabel 4. 8 Tabel Indikator Penilaian Tugas

Nilai Angka
Indikator Penilaian Persentase Keterangan
(1-100)

Asesmen awal/analisis
kebutuhan program, 20%
target perilaku.

Metode yang akan


diterapkan dan
visibilitas (apakah 20%
program bisa
diterapkan)

Pelaksanaan di
sekolah bisa
40%
daring/luring,
pencatatan, dll.

Metode evaluasi
keberhasilan program 20%
dan hasil evaluasi.

128 | PPG Pra Jabatan 2022


Topik 5. School Well-Being

Durasi 3 Petemuan (XIII s.d. XV)

Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa mampu

1. membuat program pengembangan kompetensi sosial emosional siswa


2. membuat laporan lengkap yang menggambarkan proses pengembangan
kompetensi sosial emosional
3. mengevaluasi strategi yang diterapkan.
4. membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan mendasarkan
pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif
5. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja
profesinya sebagai guru

A. Pertemuan 13.1 : Mulai Dari Diri

Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 3,4,7,9,11,12)

1. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan


mempertimbangkan latar belakang kebutuhan dan tahap perkembangan
peserta didik. (P2) (3)
2. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional
diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individual. (P3) (4)
3. Mampu mengevaluasi keberhasilan strategi yang diterapkan dalam
mengembangkan kelima kompetensi sosial emosional menurut CASEL. (P4) (7)
4. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan
mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif.
(KU2) (9)
5. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya
sebagai guru. (KU9) (11)

Pembelajaran Sosial Emosional | 130


6. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan
pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri
sendiri dan peserta didik. (KK4) (12)

Selamat datang para mahasiswa,

Pada bagian ini kita akan memahami bagaimana guru dapat menciptakan school
well-being; sekolah yang sejahterah dan menyenangkan.

Tujuan:

1. Mahasiswa mampu merancang program atau kegiatan yang dapat mendorong


sekolah menjadi tempat yang menyenangkan.
2. Mampu mengelola data dan menganalisis data dengan baik memberikan
umpan balik pada sekolah dan siswa.

1. Lembar Kerja A1 : Mulai Dari Diri

Pada bagian ini Anda diminta untuk merefleksikan kembali pengalaman Anda
dalam lingkungan sekolah/pembelajaran!.

Tabel 5. 1 Refleksi Diri Topik 5

Refleksi Respon

Internal :

Identifikasi stres atau tantangan apa


yang seringkali Anda hadapi di
lingkungan sekolah? Eksternal :

Bagaimana Anda menghadapi


keadaan/tantangan tersebut?

Pembelajaran Sosial Emosional | 131


Refleksi Respon

Bagaimana kondisi lingkungan di


sekolah yang pernah Anda rasakan?
Jelaskan apakah menyenangkan,
bersih, dll. Apa yang Anda rasakan
sebagai siswa di sana?

Bagaimana tanggapan/pendapat
Anda mengenai profesi guru?
Apakah profesi tersebut
membahagiakan untuk Anda?
Mengapa?

Peran Dosen:

1. Mengingatkan mahasiswa melalui media komunikasi yang disepakati


(misalnya grup WhatsApp) untuk mempelajari materi yang disediakan, dan
menjawab pertanyaan reflektif yang ada, serta upload respon mereka.
2. Mendorong mahasiswa untuk bersikap terbuka dalam merespon
pertanyaan. Proses pembelajaran sosial dan emosional dapat berhasil
apabila dimulai dengan pengenalan diri yang baik.

132 | PPG Pra Jabatan 2022


B. Pertemuan 13.2 : Eksplorasi Konsep

Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 3,4,7,9,11,12)

1. Mampu memetakan kompetensi sosial emosional peserta didik dengan


mempertimbangkan latar belakang kebutuhan dan tahap perkembangan
peserta didik. (P2) (3)

2. Mampu merencanakan tujuan pengembangan kompetensi sosial emosional


diri sendiri dan siswa dengan memahami perbedaan individual. (P3) (4)

3. Mampu mengevaluasi keberhasilan strategi yang diterapkan dalam


mengembangkan kelima kompetensi sosial emosional menurut CASEL. (P4) (7)

4. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif.
(KU2) (9)

5. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan


menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya
sebagai guru. (KU9) (11)

6. Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dalam hal mengembangkan


pengetahuan untuk semakin memahami kompetensi sosial emosional diri
sendiri dan peserta didik. (KK4) (12)

1. School Well-being

Secara umum, setiap orang berusaha mencari kebahagiaan dan keseimbangan


dalam hidupnya. Diener (1984) menjelaskan bahwa well-being atau kesejahteraan
kita akan berdampak pada sikap dan emosi. Bila individu merasa bahagia,
sejahterah dalam kondisinya, maka ia dapat menunjukkan sikap dan emosi yang
positif. Demikian pula sebaliknya, bila individu tidak merasa bahagia dengan
kondisinya maka yang bersangkutan akan merasa cemas, dapat memiliki sikap
dan emosi negatif.

Pembelajaran Sosial Emosional | 133


Istilah sejahtera atau bahagia dalam ruang lingkup sekolah memang
kurang mendapat perhatian. Istilah yang lebih umum digunakan adalah
kesehatan mental siswa, padahal sekolah tidak hanya terdiri dari siswa saja.
Guru atau pendidik juga harus sehat secara mental supaya bisa menciptakan
lingkungan pembelajaran yang menyenangkan. Pada lingkungan sekolah School
well-being merujuk pada konsep yang dikemukakan Allardt (sebagaimana dikutip
Konu & Rimpela, 2002). Dalam konteks ini, well-being adalah terpenuhinya
kebutuhan tertentu dalam diri manusia. Terdapat tiga dimensi well-being yaitu
having, loving dan being. Konsep well-being ini kemudian dikonstruksi oleh Konu
dan Rimpela (2002) dalam konteks sekolah (school well-being). School well-being
adalah kondisi dimana individu dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik materiil
maupun non-materiil di sekolah yang terdiri atas empat dimensi yaitu (1) having
(kondisi/situasi sekolah), (2) loving (mengarah pada hubungan sosial), (3) being
(pemenuhan diri), dan (4) health (kesehatan siswa/guru secara umum).

2. Dimensi School well-being

Ada beberapa dimensi dapat menggambarkan kondisi sekolah yang


sehat/sejahterah. Hascher (dalam Jarvela, 2011) menjelaskan 6 dimensi
school well-being atau kondisi sekolah yang membahagiakan, yaitu:

a. sikap dan emosi positif terhadap situasi sekolah secara keseluruhan baik dari
siswa ataupun guru.
b. siswa memiliki konsep diri yang positif dalam hal akademik. Dalam hal ini siswa
di sekolah percaya diri dan termotivasi untuk berprestasi.
c. guru dan siswa menikmati aktivitas sekolah
d. guru dan siswa bebas dari kecemasan untuk pergi bersekolah
e. guru dan siswa bebas dari berbagai keluhan mengenai kondisi sekolah
f. tidak ada masalah/konflik yang berat di sekolah

Konu dan Rimpela (2002) menjelaskan empat dimensi yaitu:

a. Having yaitu bagaimana persepsi dan perasaan individu terhadap kondisi sekolah.
Dimensi ini meliputi lingkungan fisik sekolah, termasuk kenyamanan, rasa aman,
kebisingan, pertukaran udara, ruang terbuka, dan lain sebagainya. Aspek lain dari

134 | PPG Pra Jabatan 2022


kondisi sekolah berhubungan dengan kondisi pembelajaran, seperti kurikulum,
jumlah peserta kelas.
Aspek lain adalah bagaimana siswa merasa mendapatkan dukungan
atau pelayanan selama bersekolah, seperti kantin, ruang kesehatan, wali kelas,
guru bimbingan konseling.

b. Loving mengacu pada lingkungan sosial saat pembelajaran, meliputi hubungan


dengan guru, dengan teman sekelas, interaksi dalam kelompok. Dimensi ini pada
dasarnya mengacu pada iklim atau suasana di sekolah. Relasi yang baik antara
siswa, guru dan siswa, dan guru dengan sesama guru menciptakan iklim sekolah
yang baik; harmonis.

c. Being mengacu pada bagaimana individu di sekolah menghargai keberadaan


mereka. Dalam hal ini guru dapat bekerja dengan baik dan menghargai perannya.
Siswa atau peserta didik juga merasa percaya diri, bahagia mendapatkan
pendidikan. Being juga mengacu sampai seberapa besar sekolah melibatkan
siswa, mendorong kreativitas siswa.

d. Health (status kesehatan) mengacu pada kesehatan fisik dan mental


siswa/peserta didik dan guru.

Dalam hal ini, kebahagiaan/kesejahteraan siswa sangat dipengaruhi oleh kondisi


sekolah, seperti rencana pembelajaran, budaya sekolah, orientasi pendidikan,
infrastruktur, fasilitas, kondisi kelas, dan dukungan dari guru maupun pihak
manajemen sekolah.

Pembelajaran Sosial Emosional | 135


Gambar 11 School Well-being Konu & Rimpela

Gambar berikut menggambarkan lingkungan sekolah yang menyenangkan.


Lingkungan yang bersih dengan situasi yang menyenangkan. Tidak hanya
lingkungan, tetapi siswanyapun merasa bahagia dan termotivasi.

Sumber: https://pelatihguruterbaik.com/wpcontent/uploads/20
16/08/sekolah-sehat.jpg

136 | PPG Pra Jabatan 2022


Sumber:https://givingcompass.org/article/creating-a-happier-schoo
l-environment-yields-benefits-for-students-and-teachers

Pada dasarnya anak akan memodel orang tua atau orang yang lebih tua dari
mereka. Oleh karena itu guru sebagai pendidik harus menjadi model/teladan yang
baik. Guru juga harus sejahterah dan sehat secara mental supaya bisa
mengusahakan lingkungan yang sehat bagi peserta didik.

a. Faktor yang mempengaruhi School well-being

Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi school-well-being. Ramberg,


dkk (2019) menjelaskan bahwa stress pada guru dapat mempengaruhi
kesejahteraan sekolah, khususnya siswa. Beban kerja dan kewajiban guru
membuat guru rentan terhadap stres. Stres pada guru membuat komunikasi
antar siswa dan guru menjadi kurang lancar. Guru juga tidak dapat memberikan
dukungan penuh pada siswa. Dalam hal ini, guru adalah agen penting untuk
menciptakan lingkungan sekolah yang sejahtera.

Hal lain yang dapat mempengaruhi school well-being adalah kemampuan


memahami orang lain dalam hal ini bagaimana kemampuan sosial emosional.
Roffey (2008) menjelaskan kemampuan ini sebagai emotional literacy.
Kemampuan ini dapat mendukung siswa beradaptasi dengan budaya sekolah
dan meningkatkan proses belajar siswa. Selain faktor guru dan sekolah, pada
dasarnya siswa juga berperan dalam menciptakan school well-being.

Pembelajaran Sosial Emosional | 137


Kepribadian siswa, termasuk motivasi belajar, kemampuan berkomunikasi,
disiplin dan kemampuan bekerjasama juga sangat mempengaruhi school well-
being. Dalam hal ini semua warga sekolah berperan dalam menciptakan
school well-being.

b. Iklim Ruang kelas

Borich (2015) menjelaskan empat tipe iklim dalam ruang kelas yang dapat
mempengaruhi kesejahteraan di sekolah. Pada topik-topik sebelumnya sudah
dibahas mengenai bagaimana guru dapat menjadi agen perubahan; dapat
membuat iklim sekolah lebih sehat. Berikut adalah empat iklim/situasi yang
bisa terjadi di ruang kelas:

Tabel 5. 2 Iklim atau Situasi Ruang Kelas

1. Sangat berorientasi pada tugas.


2. Menggunakan hukuman atau membuat malu.
High Control
3. Jarang/tidak pernah memberikan pujian.
Low Warmth
4. Guru yang memiliki inisiatif
5. Lebih berpusat pada guru 🡪 guru lebih banyak berbicara.

1. Memberikan hadiah/pujian bagi perilaku yang diinginkan


2. Menanggapi siswa.
High Control
3. Berfokus pada tugas.
High Warmth
4. Kebanyakan inisiatif dari guru.
5. Guru banyak menjadi fokus/lebih banyak berbicara.

1. Seringkali memberikan pujian.


Low Control 2. Peraturan yang informal.
High Warmth 3. Siswa dapat menanggapi dengan spontan.
4. Guru berperan sebagai moderator atau partisipan.

1. Guru seringkali membentak.


Low Control 2. Sedikit peraturan di kelas.
Low Warmth 3. Guru berbicara untuk meminimalisir perilaku siswa.
4. Kurang adanya kegiatan atau tugas.

138 | PPG Pra Jabatan 2022


Sumber: https://siedoo.com/berita-23981-guru-berkualitas-dukung-
iklim-sekolah-nyaman-dan-menyenangkan/

Materi

Mari kita tonton video berikut ini dan jawablah pertanyaan pada bagian selanjutnya

Video 1 (Learning style)

Video ini menjelaskan pentingnya school well-being

https://www.youtube.com/watch?v=vD0w_gOEbUI

Video 2 :

Video menjelaskan mengapa guru juga harus bahagia/sejahtera.

https://www.youtube.com/watch?v=9GPss6swg88

3. Lembar Kerja B1

Lengkapi lembar kerja berikut dari materi yang telah Anda pelajari.

Pembelajaran Sosial Emosional | 139


Tabel 5. 3 Lembar Kerja School well-being

Pertanyaan Respon

Apa saja dimensi school well-being?


Identifikasi apakah dimensi tesebut
sudah ada di sekolah Anda? (tempat
Anda menimba ilmu sebelumnya atau
sekolah lain yang pernah Anda amati)

Faktor apa yang dapat mempengaruhi


school well-being?

Bagaimana peran pembelajaran sosial


emosional dalam menciptakan school
well-being?

Tuliskan hal-hal yang sudah Anda


ketahui sebelumnya mengenai school
well-being!

Tuliskan hal-hal baru yang Anda


pelajari dari topik ini atau dari video
yang sudah Anda tonton pada bagian
sebelumnya!

Apa hal-hal yang ingin Anda pelajari


lebih lanjut?

140 | PPG Pra Jabatan 2022


Pertanyaan Respon

Kesimpulan

Apa yang bisa Anda simpulkan sebagai Mahasiswa?

C. Pertemuan 14.1 : Ruang Kolaborasi

Moda : kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12)

1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)

2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif.
(KU2)

3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan
orangtua. (KU6)

4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan


menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya
sebagai guru. (KU9)

5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)

1. Lembar Kerja C1

Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok (minimal 2 orang –
atau sesuai pembagian dalam kelas)

Pembelajaran Sosial Emosional | 141


Tabel 5. 4 Lembar Kerja Diskusi Kelompok

Tugas Diskusi

Observasi kelas Anda saat ini dan


kemudian jelaskan iklim kelas Anda?
Siapa yang lebih berperan dalam
pembelajaran? Bagaimana peran
guru, bagaimana peran siswa di
kelas?

Tugas Diskusi

Pada bagian sebelumnya Anda


diminta untuk menonton film “Laskar
Pelangi” dan “HICHKI” bagaimana
iklim kelas pada dua setting tersebut?
Observasilah bagaimana perilaku guru
dan siswa yang ada di film tersebut.
Bagaimana peran guru? Bagaimana
tingkah laku awal siswa apakah ada
perubahan perilaku? Mengapa?

D. Pertemuan 14.2 : Demonstrasi Kontekstual

Moda: kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12)

1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)

2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan
reflektif. (KU2)

142 | PPG Pra Jabatan 2022


3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain
dan orangtua. (KU6)

4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan


menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja
profesinya sebagai guru. (KU9)

5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)

Halo para Mahasiswa,

Pada bagian ini Anda diminta untuk melakukan observasi melalui dialog berikut:

Dialog ini berlangsung dalam kelas antara seorang guru (Sebut saja Ibu Anda)
dengan siswanya. Dalam dialog ini Ibu guru Anda sedang mengajarkan mengenai
keberagaman.

Hari ini kita akan mempelajari apa yang dimaksud dengan keberagaman.
Ibu
Pada akhir pelajaran ini saya akan memberikan pada kalian contoh
Ananda
mengenai keberagaman dan hal apa yang terjadi karena adanya
(IA)
keberagaman. Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan keberagaman?

Saya mau mencoba menjawab. Saya rasa keberagaman berarti berbeda-


Budi
beda.

IA Bisa.. Apa saja yang berbeda? Ika?

Ika Tidak tahu Bu

IA Reni?

Reni Saya tidak yakin Bu

Tomi Beragam bisa bermacam-macam, Bu. Bisa agama, suku bangsa

Bagus Tomi.
IA Yang lain apakah bisa memberikan contoh bagaimana keberagaman di
Indonesia?

Pembelajaran Sosial Emosional | 143


Reni Beragam dalam suku, agama, Bahasa, makanan

Bagus.. keberagaman banyak sekali di Indonesia.


IA
Lalu menurut kalian, apakah ada konsekuensi dari keberagaman?

Aldi Ada bu. Negara kita rentan terhadap konflik.

Tomi Ah.. tidak bu… negara kita jadi kaya akan berbagai budaya.

IA Oke ibu tampung dulu.. Apakah ada pendapat lain?

Hm, sepertinya jadi banyak perbedaan dan benar jadi mudah terjadi
Reni
konflik.

Keberagaman jelas membuat negara kita jadi kaya.


IA Benar bahwa konflik bisa terjadi karena perbedaan yang sulit dijembatani.
Bagaimana caranya agar tidak terjadi konflik?

Tomi Toleransi, Bu. Harus bisa toleransi

IA Selain Tomi?

Ika Harus bisa menghormati

IA Bagaimana bisa membuat orang lain toleran dan menghormati?

Aldi Harus didik kan yah bu. Diedukasi.

IA Diedukasi seperti apa?

Aldi Hm… Gimana yah?

Tomi Diedukasi di sekolah? Sejak dini dini

Diajarkan bahwa kita bisa beragam. Tapi sama-sama manusia

IA Bagus. Apa lagi yang is akita lakukan?

Dst.

Berdasarkan kondisi kelas tersebut bagaimana interaksi guru dan murid?

144 | PPG Pra Jabatan 2022


Demonstrasikan lewat video atau jika berada dalam kelas, bagaimana kalian
sebagai guru bisa memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran!

E. Pertemuan 14.3 : Elaborasi Pemahaman

Moda: kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12)

1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)
2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan
mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif.
(KU2)
3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan
orangtua. (KU6)
4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya
sebagai guru. (KU9)
5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)

1. Lembar kerja E1

Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang school well-being dan kondisi


pembelajaran, buatlah pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep yang masih
Anda belum pahami.

Pertanyaan ini akan didiskusikan dengan rekan, dosen atau instruktur tamu.

Pembelajaran Sosial Emosional | 145


F. Pertemuan 15.1 : Koneksi Antar Materi

Moda : individu/kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3,4,8)
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 8,9,10,11,12)

1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)
2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan
mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif.
(KU2)
3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan
orangtua. (KU6)
4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya
sebagai guru. (KU9)
5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)

Tugas 1

Buatlah koneksi antar materi tentang School well-being dengan topik lain yang
berkaitan atau dengan kehidupan sehari-hari yang berkaitan.

Misalnya, menghubungkan School well-being dengan experiential learning,


dengan mata pelajaran literasi untuk guru, dll.

Koneksi antar materi ini bisa berupa poster, infografis, mind map, dsb.

Tabel 5. 5 Panduan Koneksi Antar Materi Topik 5

Refleksi Respon

Bagaimana membuat kelas Anda menjadi


lebih aktif dan mau terlibat? Bagaimana
Anda nantinya dapat mengakomodir siswa
Anda? Materi apa saja yang Anda pelajari
yang dapat digunakan?

146 | PPG Pra Jabatan 2022


Refleksi Respon

Materi lain/MK apa yang dapat Anda


terapkan bersamaan dengan MK ini?
Uraikan!

Social
Well-being

Gambar 12. Koneksi antar Materi Topik 5

G. Pertemuan 15.2 : Aksi Nyata

Moda: individu/kelompok
Tujuan Pembelajaran Khusus (CPMK 2,3,4,8)

1. Mampu bekerja sebagai guru yang menunjukkan kompetensi Sosial


Emosional. (KU1)

2. Mampu membuat keputusan sebagai guru yang independen dengan


mendasarkan pada keterampilan berpikir kritis, sistematis, kreatif dan reflektif.
(KU2)

3. Mampu membangun jejaring dan berkolaborasi dengan teman sejawat lain dan
orangtua. (KU6)

Pembelajaran Sosial Emosional | 147


4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan hasil kerja profesinya
sebagai guru. (KU9)

5. Memahami kompetensi sosial emosional diri sendiri dan peserta didik. (KK4)

Rangkuman:

School Well-being

Konsep well-being ini kemudian dikonstruksi oleh Konu dan Rimpela (2002) dalam
konteks sekolah, terdiri atas empat dimensi yaitu (1) having (kondisi/situasi
sekolah), (2) loving (mengarah pada hubungan sosial), (3) being (pemenuhan diri),
dan (4) health (kesehatan siswa/guru secara umum).

1. Dimensi School well-being

Ada beberapa dimensi dapat menggambarkan kondisi sekolah yang sehat atau
sejahtera. Hascher (dalam Jarvela, 2011) menjelaskan enam dimensi school well-
being atau kondisi sekolah yang membahagiakan, yaitu:

1. sikap dan emosi positif terhadap situasi sekolah secara keseluruhan baik dari
siswa ataupun guru.
2. siswa memiliki konsep diri yang positif dalam hal akademik.
3. guru dan siswa menikmati aktivitas sekolah
4. guru dan siswa bebas dari kecemasan untuk pergi bersekolah
5. guru dan siswa bebas dari berbagai keluhan mengenai kondisi sekolah
6. tidak ada masalah/konflik yang berat di sekolah

Konu dan Rimpela (2002) menjelaskan empat dimensi school well-being yaitu:
having, loving, being dan health.

Faktor yang mempengaruhi School well-being

1. Stres guru (Anda dapat merujuk pada topik 2)


2. Potensi/kemampuan dan motivasi siswa
3. Kondisi sosial emosional siswa dan guru (emotional literacy).

148 | PPG Pra Jabatan 2022


Refleksi

Setelah Anda memahami bagaimana lingkungan, kondisi emosi, kepribadian, dan


banyak hal lain mempengaruhi school well-being:

1. Bagaimana Anda sebagai guru mengelola emosi Anda supaya bisa


berpengaruh positif pada lingkungan pembelajaran Anda?
2. Bagaimana menciptakan lingkungan positif dengan kemampuan siswa yang
beragam?

Tugas 2

Setelah melakukan refleksi, tuliskan rancangan / rencana aksi nyata terkait konsep
School well-being, program apa yang akan Anda lakukan di sekolah untuk
membuat sekolah Anda lebih sejahtera? Gunakan panduan dari pembelajaran
observasi dan pencatatan pada topik sebelumnya untuk pengamatan awal di
sekolah Anda!

Buatlah Projek berkaitan dengan school well-being pada mata pelajaran tertentu
atau secara umum di sekolah. Contoh dengan program 3S (Senyum, Salam dan
Sapa) bagi semua siswa dan guru, program anti perundungan di sekolah:

2. Lembar Kerja G1

Berdasarakan hasil pengamatan dan laporan awal mengenai school well-being di


tempat Anda buatlah rencana intervensi:

Rencana

Bagaimana
aplikasinya

Pembelajaran Sosial Emosional | 149


Waktu pelaksanaan

Hambatan/
tantangan yang
akan dihadapi

Siapa yang akan


terlibat

Pelaksanaan :

Evaluasi :

150 | PPG Pra Jabatan 2022


Nilai Angka
Indikator Penilaian Persentase Keterangan
(1-100)

Asesmen awal/analisis
kebutuhan program, 20%
tujuan dan manfaat

Metode yang akan


diterapkan dan
visibilitas (apakah 30%
program bisa
diterapkan)

Pelaksanaan di
sekolah bisa 30%
daring/luring

Metode evaluasi
keberhasilan program 20%
dan hasil evaluasi.

Pembelajaran Sosial Emosional | 151


Daftar Pustaka

Alice Y. K & David Kolb. (2009). Experiential Learning Theory: A Dynamic, Holistic
Approach to Management Learning, Education and Development. London:
Sage

Barton, G., & Garvis, S. (2019). Compassion and Empathy in Educational


Contexts. In Compassion and Empathy in Educational Contexts.
https://doi.org/10.1007/978-3-030-18925-9

Conden, A., & Gonchar, M. (2017). Cultivating Mindfulness for Educators Using
Resources From The New York Times. The New York Times.
https://www.nytimes.com/2017/09/07/learning/lesson-plans/cultivating-
mindfulness-for-educators-using-resources-from-the-new-york-times.html

Hoerr, T. R. (2010). Taking Social Emotional Learning Schoolwide: The Formative


Fice Sucess for Students and Staff. Library of Congress Cataloging-in-
Publication Data.

Jarvela, S. (2011). Social and emotional aspect of learning. Oxford: Academic


Press.

Keng, S. L., Smoski, M. J., & Robins, C. J. (2011). Effects of mindfulness on


psychological health: A review of empirical studies. Clinical Psychology
Review, 31(6), 1041–1056. https://doi.org/10.1016/j.cpr.2011.04.006

Kolb, D.A. (1984). Experiential Learning: Experience as The Source of Learning


And Development. New Jersey (NJ): Prentice-Hall.

Konu, A.,Lintonen, T & Rimpela,M, 2002. Factor structure of the School Well-being
Model. Health Education Research .Vol.17. No.6 HLM. 732–742

Konu, A., & Rimpela, M. (2002). Well-being in school: A Conceptual Model. Health
Promotion International, Vol. 17 (1). Hlm. 79 – 89

152 | PPG Pra Jabatan 2022


Lueke, A., & Gibson, B. (2015). Mindfulness Meditation Reduces Implicit Age and
Race Bias: The Role of Reduced Automaticity of Responding. Social
Psychological and Personality Science, 6(3), 284–291.
https://doi.org/10.1177/1948550614559651

Meyers, S., Rowell, K., Wells, M., & Smith, B. C. (2019). Teacher Empathy: A
Model of Empathy for Teaching for Student Success. College Teaching,
67(3), 160–168. https://doi.org/10.1080/87567555.2019.1579699

Parry, L. (2020). The social emotional revolution: Centralising the whole learner in
education systems.
https://static1.squarespace.com/static/5f3a60f80638305e031c31bd/t/602c8
a55c1532b66c5916eed/1613531738984/Occasional+Paper+168-
October+2020-secure.pdf

Strauss, C., Lever Taylor, B., Gu, J., Kuyken, W., Baer, R., Jones, F., & Cavanagh,
K. (2016). What is compassion and how can we measure it? A review of
definitions and measures. Clinical Psychology Review, 47, 15–27.
https://doi.org/10.1016/j.cpr.2016.05.004

Yamazaki, Y. (2005). Learning styles and typologies of


cultural differences: A theoretical
and empirical comparison. International journal of intercultural relation, 29,
521-548.

Pembelajaran Sosial Emosional | 153


Ujian Mata Kuliah

UTS Topik II, Aksi nyata

UAS Topik V, Aksi nyata

154 | PPG Pra Jabatan 2022


Profil Pengembang Modul

Lulusan Program Doktor Psikologi Universitas Gunadarma, Jakarta dan berkarir


sebagai dosen sejak tahun 2002. Sejak 2017, menjadi dosen tetap di Universitas
Pembangunan Jaya. Pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Psikologi di
Ukrida, Kaprodi Psikologi dan Manager Students Advisory Center Universitas
Bunda Mulia. Clara juga merupakan narasumber beberapa media dan terlibat aktif
di Konsorsium Psikologi Ilmian Nusantara (KPIN) sebagai anggota Komisi Etik.
Clara juga terpilih mengikuti program summer school Asian Association of Social
Psychology 2012 (Yogyakarta) dan 2015 (Filipina). Clara sudah menulis chapter
book baik nasional maupun internasional dan memiliki 9 HKI untuk modul, dan lain
sebagainya. Saat ini juga berperan sebagai reviewer Jurnal Psikologi Ulayat,
biopsikososial, Journal of Social and Political Psychology dan Editorial board
Jurnal Widyakala Universitas Pembangunan Jaya dan pengembang modul untuk
internal dan eksternal.

Pembelajaran Sosial Emosional | 155

Anda mungkin juga menyukai