Anda di halaman 1dari 7

Biologi B PPG Prajabata Gelombang 1 UNESA

Nama Kelompok:
1. Irfan Ariffianto Suwondo 7000032147
2. Wildan Sholihan Amien 7000036536
3. Violita Yusi Adistiara 7000043712
4. Aushofusy Syarifah Agustin 7000046078
5. Izza Hilma Rusyady 7000050955
6. Nor Azizah 7000051541
7. Yolanda Hanani Shofiyulloh 7000053238
8. Natasya Ajeng Gupita 7000045102
9. Elva Fithria Nigrum 7000040842
10. Ais Agustining Syamsiar 7000051541

Koneksi antar materi-Refleksi 5M


Topik 5
Mata Kuliah Projek Kepemimpinan

1. Mendeskripsikan (Reporting)
Kegiatan penyusunan proyek yang akan dilakukan oleh mahasiswa diawali dengan
membuat visi pribadi terlebih dahulu, kemudian dengan melihat visi antar anggota kelompok
maka secara bersamaan menyusun visi kelompok. Penyusunan visi berdasarkan dengan
penggunaan kata yang tepat, agar visi memiliki makna mendalam bagi setiap individu dan
kelompok. Visi yang disusun menjadi manifesto bagi diri setiap individu.
Pada saat melaksanakan kegiatan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) 1, mahasiswa
melakukan kegiatan pembelajarannya dengan didasarkan visi yang telah dibuat. Hal ini yang
dapat mengantarkan mahasiswa untuk menganalisis lingkungan sekitar, tempat mahasiswa
melakukan PPL1. Di sekolah mitra tempat pelaksanaan PPL1, mahasiswa melakukan kegiatan
observasi. Kegiatan observasi ini dilanjutkan dengan beragam kegiatan lainnya. Salah satu
hasil dari kegiatan observasi adalah pemetaan tantangan dan kekuatan yang dimiliki oleh
sekolah.
Mahasiswa menentukan sasaran untuk pemetaan dan melakukan identifikasi
Suistanability NEWS berdasarkan dengan visi yang ada, Pemetaan tantangan dan kekuatan
yang ada dilakukan dengan mengunakan metode BAGJA 5-D Inkuiri Apresiatif, Hasilnya
berupa prakarsa perubahan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dijadikan acuan untuk
penyusunan proyek ke depannya. Acuan tersebut tidak semata-mata langsung paten dijadikan
pandangan, tetapi juga memerlukan penyesuaian.
Kegiatan pemetaan tantangan dan kekuatan yang telah selesai dilaksanakan akan
disusun menjadi suatu proyek yang akan dilakukan oleh mahasiswa. Berdasarkan dari hasil
sebelumnya, proyek yang akan dilakukan berupa ajakan anak untuk hidup lebih sehat. Proyek
ini dilakukan di salah Sekolah Dasar di Surabaya. Penentuan proyek ini didasari dengan
maraknya beberapa penyakit yang dialami oleh anak. Hidup sehat merupakan salah satu
tonggak dalam kehidupan manusia. Asupan gizi yang seimbang juga merupakan bagian dari
hidup sehat seorang anak.
Proyek yang dilakukan, disusun dengan sistematis. Berdasarkan Work Breakdown
Structure (WBS) yang telah dibuat. Kegiatan proyek akan berlangsung dengan adanya kerja
sama bersama pihak Puskesmas terdekat. Perencanaan anggaran telah disusun oleh tim
mahasiswa sesuai dengan pemasukan dan pengeluaran proyek. Adanya kegiatan proyek ini
disertai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pelaksanaannya, maka hal ini ditunjukkan
dengan adanya hasil pre-tes dan post-tes. Jalur komunikasi tim mahasiswa dengan mitra dan
dosen pembimbimg, dipusatkan pada satu mahasiswa dengan jobdesc tersebut. Pembagian
jobdesc setiap anggota tim, dilakukan dengan persetujuan masing-masing.
Akhir dari pelaksanaan proyek adalah adanya pemantauan berupa kegiatan monitoring,
evaluasi, dan pelaporan. Rencana pemantauan proyek ini dilakukan dengan survei dan
kunjungan lapangan. Survei dilakukan untuk melihat luaran dan dampak dari kegiatan proyek,
yang dilakukan secara langsung terhadap pengamatan perilaku peserta didik yang dinilai dari
beberapa indikator. Kunjungan lapangan minimal satu kali setelah kegiatan proyek terlaksana.
Hasil dari pemantauan ini akan dilaporkan dalam bentuk laporan tertulis.
2. Merespon (Responding)
Dalam penyusunan visi kelompok, seluruh anggota kelompok berkontribusi secara aktif.
Mulai dari saling memberikan opini, tanggapan dan komentar terhadap visi misi pribadi lain
hingga akhirnya menemukan kesimpulan yang tepat untuk digunakan sebagai visi kelompok.
Kemudian saat proses diskusi dalam menyampaikan pemetaan Kekuatan berdasarkan
tahapan-tahapan BAGJA, kami secara kelompok berdiskusi untuk mengidentifikasi kekuatan
dan manfaat yang dijabarkan dalam tahapan BAGJA. Selanjutnya, mahasiswa diminta untuk
membuat kembali pemetaan kekuatan berdasarkan kondisi lingkungan sekolah masing-
masing.
Selama proses diskusi yang berlangsung banyak umpan balik yang diberikan oleh sesama
teman satu kelompok. Selanjutnya mulai direncanakan projek yang akan dilakukan. Dalam
penentuan projek yang akan disusun, kami saling berdiskusi dan meninjau kembali kekuatan
dan tantangan yang ada, apakah telah selaras dengan BAGJA yang kami usulkan sebelumnya.
Setelah melalui diskusi kami menyimpulkan untuk membuat projek yang berkaitan dengan
kesehatan anak-anak. Seluruh anggota kelompok sangat antusias dalam pengerjaan proposal,
rencana monitoring, evaluasi, hingga laporan akhir. Penyusunan proposal dilakukan atas dasar
kesepakatan bersama. Setiap anggota kelompok dengan bebas menyampaikan pertanyaan
yang masih belum dipahami terkait kegiatan ataupun opini yang sifatnya untuk perbaikan.
Lalu proposal yang telah disusun tersebut dipresentasikan di kelas dan diberikan komentar
oleh dosen pengajar Mata Kuliah Projek Kepemimpinan. Saran dan kritik dari dosen menjadi
poin penting dalam proses revisi proposal dan dilanjutkan dengan rencana monitoring,
evaluasi, dan laporan akhir. Sama halnya dengan proposal yang dipresentasikan rencana
monitoring, evaluasi, dan format laporan akhir juga disampaikan ke dosen pengajar dan
kelompok lain. Pertanyaan serta saran perbaikan dari kelompok lain dan dosen tentu sangat
bermanfaat bagi kelompok kami.

3. Mengaitkan (Relating)
Kegiatan penyusunan dan perencanaan pelaksanaan proyek yang dilakukan
memberikan pemahaman, pengatahuan, dan katerampilan bagi kelompok. Kami dapat
mengetahui bagaimana menyiapkan suatu proyek dengan menentukan tema, mitra dan
komunitas sasaran, menjabarkan fungsional setiap anggota pelaksana proyek, menyusun
anggaran dana yang diperlukan selama kegiatan berlangsung, merancang berbagai kegiatan
dalam pelaksanaan proyek, menyusun rencana monitoring, evaluasi, dan pelaporan hasil akhir
kegiatan proyek. Dalam pelaksanaannya, kami melakukan kegiatan proyek dengan
melibatkan lembaga pendidikan Sekolah Dasar sebagai sekolah sasaran proyek. Karena kami
melakukan kegiatan dalam lingkup sekolah, kami harus melakukan identifikasi lingkugan
sekolah meliputi kekuatan, kelebihan, kekurangan, dan kelemahan yang ada. Kemampuan
identifikasi tersebut sudah kami peroleh pada saat pelaksanaan observasi di PPL 1. Kami
melakukan identifikasi sebagai pijakan dalam memutuskan berbagai kebijakan yang berkaitan
dengan kelancaran pelaksanaan proyek. Kegiatan proyek yang kami rancang juga melibatkan
peserta didik pada jenjang Sekolah Sasar yang tentunya berbeda dengan peserta didik di
Sekolah Menengah Atas terlebih dalam hal tahap perkembangan. Keadaan tersebut
mengakibatkan kami harus melakukan profiling atau identifikasi karakteristik peserta didik
terutama tahap perkembangan mereka yang meliputi psikologis, fisik, emosional, dan sosio-
emosional. Dari hasil tersebut kami jadikan dasar dalam mengevaluasi kegiatan proyek yang
telah kami susun sebelumnya yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik . Hal
tersebut juga berlaku pada bagaimana perlakuan yang seharusnya kami terapkan untuk anak
yang berada di Sekolah Dasar.
Berbagai keterampilan yang kami miliki sebelumnya diterapkan dalam penyusunan dan
perencanaan proyek ini. Keterampilan yang diterapkan seperti kolaborasi yang berguna dalam
menyelesaikan tugas-tugas, bekerja sama dalam menyusun rancangan kegiatan, dan secara
bersama dalam menyelesaikan berbagai persoalan/permasalahan yang muncul selama
penyusunan rencana kegiatan proyek. Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
kami gunakan dalam merumuskan dan menentukan langkah antisipasi terhadap berbagai
persoalan/permasalahan yang muncul selama penyusunan rencana ataupun pada saat
pelaksanaan proyek berlangsung. Keterampilan yang penting bagi kami untuk diterapkan dan
juga dikembangkan selama mata kuliah ini adalah kepemimpinan. Sikap seorang pemimpin
bukan berarti dia adalah pemimpin dalam komunitas atau organisasi tertentu. Akan tetapi,
sikap seorang pemimpin perlu dimiliki oleh setiap orang untuk meregulasi diri mereka supaya
dapat secara tertib melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan
dengan sebaik mungkin, tanpa adanya rasa egoisme, ingin menang sendiri, ingin tampil lebih
dari yang lain, namun melalui kepemimpinan tersebut dapat menjadikan segala kegiatan yang
dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan dapat
terlaksana dengan baik secara bersama-sama sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.

4. Menganalisis ( Reasoning)
Dalam setiap aspek kegiatan yang dilakukan baik itu yang berhubungan dengan
pembelajaran atau berkaitan dengan kemampuan umum maka diperlukan kemampuan untuk
menganalisis semua masalah atau mungkin tantangan yang terjadi. Selain itu kita dituntut
untuk mampu untuk menganalisis suatu program ataupun proyek yang kita rencanaakan baik
itu dari segi positif ataupun negatifnya sehingga kita dapat melakukan prediksi dan
mengurangi kesalahan ataupun miss dalam program dan projek yang kita laksanakan.
Seorang pemimpin bukanlah seseorang yang mampu untuk memimpin suatu kelompok
atau pun kegaitan saja akan tetapi seorang pemimnpin wajib dan harus memiliki kemampuan
untuk menganaliasis kemungkinan terjadinya hal baik dan buruk yang terjadi dalam
pelaksanaan. Misalnya ketika kita akan mengadakan program penyuluhan kepada anak-anak
Sekolah Dasar maka pada saat penyusunan rencana pelaksanaan program seseorang pemimpin
harus mampu untuk menganalisis kemungkinan yang akan terjadi kepada program yang akan
dilaksanakan. Hal tersebut meliputi kemampuan menganalisis kemampuan kinerja para
anggota, menganalisis perkiraan anggaran dana yang akan digunakan, menganalisis
kemungkinan keuntungan yang didapat serta kerugian yang akan diterima oleh semua pihak.
Menganalisis kemampuan anggota yang ada membantu seorang pemimpin untuk
menempatkan orang-orang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Kemampuan menganalisis anggaran dana membantu seorang pemimpin untuk
memeriksa laporan rancangan dan aliran dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaann acara
tersebut. selain dari analisis kedua aspek tersebut kemampuan untuk menganalisis keuntungan
dan kerugian merupakan hal yang paling penting dimiliki oleh seorang pemimpin. Hal ini
dikarenakan dengan kemampuan menganalisis yang baik mengenai keuntungan dan kerugian
maka seorang pemimpin mampu memprediksi dan memperkirakan startegi yang baik untuk
dijalankan dalam program atau projek yang akan dilakukan. Hal ini berlaku juga bagi seorang
guru yang ingin melaksanakan pembelajaran di kelas. Dengan kemampuan analisis yang baik,
maka seorang guru mampu untuk menilai apakah pembelajaran yang dilakukan sudah
maksimal atau memerlukan perubahan dan penyesuaian kembali sehingga pelaksanaan
menjadi leibih maksimal dan bermakna.

5. Merancang ulang (Reconstructing)


Kegiatan proyek diawali dengan merumuskan visi dan misi pribadi yang dilanjutkan
dengan membuat visi dan misi kelompok. Formulasi visi sangat penting sebagai arah strategi
dan pedoman melaksanakan strategi yang diformulasikan. Visi yang baik memuat deskripsi
tentang apa yang ingin dicapai setelah mengimplementasikan strateginya dan mencapai
potensi sepenuhnya. Dalam menyusun sebuah visi kedepanya setidaknya memuat beberapa
hal yakni: 1) menyatakan cita-cita atau keinginan kelompok di masa depan; 2) singkat, jelas,
fokus, dan merupakan standart of excellence; 3) realistis dan sesuai dengan kompetensi
kelompok; 4) Atraktif dan mampu menginspirasi komitmen serta antusiasme; 5) Mudah
diingat dan dimengerti seluruh anggota serta mengesankan bagi pihak yang berkepentingan;
6) dapat ditelusuri tingkat pencapaiannya.
Begitu pula dalam menyusun misi kelompok. Misi harus memuat beberapa hal yakni:
1) menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh kelompok dan bidang
kegiatan utama dari kelompok yang bersangkutan; 2) secara eksplisit mengandung apa yang
harus dilakukan untuk mencapainya; 3) Mengandung partisipasi masyarakat luas terhadap
perkembangan bidang utama yang digeluti kelompok tersebut. Banyak kelompok yang
memiliki dan menyatakan visi dan misinya dengan kalimat yang sangat bagus, namun
seringkali pernyataan visi dan misi tersebut tidak memberikan makna bagi anggotanya karena
mereka tidak mengerti esensi yang terkandung dalam visi dan misi serta implikasinya bagi
pekerjaan mereka. Begitu pentingnya pernyataan visi dan misi ini bagi kelompok dan lebih
penting lagi untuk bisa dimengerti dan dihayati oleh seluruh anggota.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan yakni menghasilkan rumusan strategi pemetaan
tantangan dan kekuatan sekolah/komunitas pendidikan yang dibantu lewat projek
kepemimpinan. Dalam menghasilkan rumusan strategi pemetaan tantangan dan kekuatan
kedepannya, sebaiknya tidak hanya menggunakan satu metode saja, bisa menggunakan lebih
dari satu misalnya menggunakan metode perubahan BAGJA - 5D Inkuiri Apresiatif dan juga
analisis SWOT untuk memperkuat rumusan tantangan dan kekuatan.
Kegiatan dilanjutkan dengan mnyusun rencana kolaborasi yang efektif dengan seluruh
anggota kelompok serta kemungkinan kemitraan dengan pihak yang dapat memberdayakan
dan memungkinkan dampak yang berkelanjutan bagi peserta didik/anak di sekolah/komunitas
sasaran. Kelompok juga perlu memikirkan rencana kegiatan monitoring dan evaluasi yang
harus dilakukan kelompok. Pelaksanaan proyek kedepannya sebaiknya dilaksanakan dalam
lingkup yang lebih luas melalui kerjasama dengan masyarakat sekitar sekolah dan
menggandeng orang tua peserta didik sehingga dapat terbentuk kondisi lingkungan masyarakat
yang lebih sinergis. Pelaksanaan proyek perlu adanya keberlanjutan sehingga ada rutinitas dan
berkala pasca kegiatan sehingga dapat menjadi pembiasaan perilaku hidup sehat di sekolah
dan di lingkungan masyarakat. Kedepannya perlu juga membuat rencana cadangan terhadap
pelaksanaan proyek dengan mengasumsikan kondisi yang kemungkinan dapat terjadi yang
tidak diinginkan/ menghambat dalam pelaksanaan proyek, misalnya untuk menghindari
kekurangan anggaran pada saat pelaksanaan proyek, perlunya direncanakan kas cadangan
dengan melakukan beberapa kegiatan seperti membut wirausaha mini dan mencari
sponsorship.

Anda mungkin juga menyukai