Anda di halaman 1dari 106

BUKU AJAR

PANDUAN PROJEK KEPEMIMPINAN PPG PRAJABATAN

Oleh

Dessy Sophianty, S.S.

Nida Nidiana Tolibin, S.Pi.

i
Mata Kuliah
Projek Kepemimpinan

Cetakan 2

Penulis:
Nida Nidiana, S.Pi.
Dessy Sophianty, S.S.

Penelaah:
Dr. Rer. Nat Nandi, S.Pd., M.T., M.Sc.
Dr. Stien J. Matakupan, M.Pd.

Penyunting:
Dr. Pujiarto, M.Pd.

Desain Cover:
Shintia Ira Claudia, S.Pd.

Tata Letak:
Chassanova Z., S.I.P.

Copyright © 2023
Direktorat Pendidikan Profesi Guru
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

ii
Halaman Pengesahan

Koordinator PPG Prajabatan Direktur PPG

iii
Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan

Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (UUGD). mengamatkan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selanjutnya dalam Pasal 8
UUGD menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta mampu mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.

Sesuai dalam Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi bahwa pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah
program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan
persyaratan keahlian khusus.

Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan program pendidikan yang


menyiapkan guru sebagai sumber daya manusia berkualitas untuk memenuhi
kondisi ideal guru di Indonesia yang meliputi aspek kuantitas, distribusi, kualifikasi,
dan kompetensi. PPG Prajabatan bertujuan menghasilkan guru profesional
pemula yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila, semangat gotong royong, dan
mampu menggunakan teknologi digital, serta melahirkan hal-hal yang inovatif dan
kreatif. Selain itu, PPG Prajabatan menekankan pada konsep Merdeka Belajar,
yang berpusat kepada peserta didik dan pembelajarannya, berkomitmen menjadi
teladan dan pembelajar sepanjang hayat serta memiliki dasar-dasar
kepemimpinan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, PPG Prajabatan mengedepankan penguatan


kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional melalui clinical practice atau program praktik lapangan
yang diintegrasikan dalam perkuliahan. Sebagai calon guru pemula, mahasiswa
PPG Prajabatan perlu dibekali pengalaman pembelajaran yang bermakna yang
nantinya akan bermanfaat ketika mereka mengajar di kelas. Hal ini dilaksanakan

iv
dengan perkuliahan berbasis kegiatan dan refleksi yang dikombinasikan dengan
praktik lapangan, termasuk di sekolah tempat guru pemula akan ditugaskan.
Pelaksanaan PPG Prajabatan melibatkan pengajar dari unsur akademisi, praktisi
pendidikan, dan Guru Penggerak. Keterlibatan pengajar dari berbagai unsur ini
bertujuan untuk menjembatani teori dan praktik di lapangan.

Paket-paket modul digunakan dalam perkuliahan yang dilaksanakan selama dua


semester melalui tiga kelompok matakuliah, yaitu: Mata Kuliah Inti, Mata Kuliah
Pilihan Selektif, dan Mata Kuliah Pilihan Elektif. Setiap modul perkuliahan
mencakup komponen Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dan asesmen,
perangkat pembelajaran, dan isi modul. Asesmen ketercapaian CPMK
dilaksanakan di antaranya melalui projek, studi kasus, portofolio, dan tes.
Perangkat pembelajaran meliputi Lembar Kerja (LK), media, dan sumber belajar
yang dilengkapi dengan pranala ke sumber belajar lainnya sebagai pengayaan.

Isi modul disusun berdasarkan alur MERDEKA, yaitu: Mulai dari diri (M),
Eksplorasi konsep (E), Ruang kolaborasi (R), Demonstrasi kontekstual (D),
Elaborasi pemahaman (E), Koneksi antar materi (K), dan Aksi nyata (A). Modul
dengan alur MERDEKA diharapkan dapat membantu mahasiswa mempersiapkan
diri dalam mencapai tuntutan profesi sebagai agen yang mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mampu mencetak generasi yang membawa perubahan ke hal yang
lebih baik.

Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim
penyusun dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif
mewujudkan penyelesaian modul ini serta membantu terlaksananya PPG
Prajabatan. Semoga Allah Yang Mahakuasa senantiasa memberkati upaya yang
kita lakukan demi pendidikan Indonesia. Amin.

Jakarta, Juli 2023


Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan,

Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.

v
Kata Pengantar Direktur Pendidikan Profesi Guru

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah mengambil


kebijakan untuk secara bertahap mengganti guru-guru yang memasuki masa
pensiun/purna tugas melalui pengangkatan guru baru yang telah lulus Pendidikan
Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan).

Kebijakan tersebut menuntut kesiapan Lembaga Pendidikan Tenaga


Kependidikan (LPTK) menyelenggarakan PPG Prajabatan dengan jumlah peserta
PPG Prajabatan sesuai dengan kebutuhan dan kualitas lulusan untuk menjawab
tantangan kebutuhan pendidikan di sekolah.

Menanggapi tuntutan tersebut, Direktorat Pendidikan Profesi Guru (Direktorat


PPG) mengkoordinasikan proses peningkatan kapasitas LPTK dalam
menyelenggarakan PPG Prajabatan dalam hal jumlah dan mutu pendidikan. Untuk
menanggapi tuntutan kualitas penyelenggaraan PPG Prajabatan, salah satu
aktivitas yang telah dilakukan oleh Direktorat PPG, di bawah arahan Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, telah mengembangkan Modul PPG
Prajabatan. Hasil pengembangan tersebut dimuat di dalam dokumen ini.

Modul PPG Prajabatan memuat materi, alur, aktivitas, dan penugasan mahasiswa
PPG Prajabatan. Kami berharap dengan adanya Modul PPG Prajabatan ini
penyelenggaraan PPG Prajabatan di seluruh LPTK dapat terselenggara secara
terstandar agar dihasilkan guru yang memiliki profil dan kompetensi sesuai
kebutuhan perkembangan dunia pendidikan secara global.

Kami berterimakasih kepada LPTK penyelenggara PPG Prajabatan atas


dukungan dan kerjasama dalam menyelenggarakan amanat Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Jakarta, Juli 2023


Direktur Pendidikan Profesi Guru,

Temu Ismail

vi
Prakata Penulis

Salam sejahtera.

Panduan Projek Kepemimpinan ini dirancang untuk membantu para mahasiswa


dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang dibutuhkan di dunia
pendidikan modern yang dinamis.

Kepemimpinan adalah kualitas yang sangat penting dalam menghadapi tantangan


masa depan. Dalam panduan ini, mahasiswa akan diajak untuk mengenali,
mengeksplorasi, dan mencoba mencari jalan keluar yang efektif atas persoalan
yang dihadapi di lingkungannya. Mahasiswa juga dapat berlatih untuk menjelajahi
konsep dasar kepemimpinan yang dapat memberdayakan masyarakat di
sekitarnya.

Setiap individu memiliki potensi untuk menjadi pemimpin yang luar biasa. Oleh
karena itu, panduan ini juga akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
mengidentifikasi dan mengembangkan kekuatan kepemimpinan yang unik dalam
diri mahasiswa. Di dalam berbagai aksi nyata, mahasiswa akan melatih
keterampilan komunikasi yang efektif, serta mempelajari bagaimana mengelola
konflik dengan bijaksana, melalui kegiatan interaktif, studi kasus, dan latihan
simulasi yang memungkinkannya untuk menerapkan konsep kepemimpinan
dalam konteks kehidupan yang sesungguhnya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada tim pengajar dan Dosen Pembimbing
Projek yang akan mengimplementasikan panduan ini menjadi nyata, serta kepada
seluruh mahasiswa yang telah memberikan semangat dalam perjalanannya
sebagai pemimpin di masa depan. Semoga panduan ini memberikan manfaat
yang berkelanjutan.

Terakhir, kami mengajak mahasiswa untuk terbuka, bertanya, dan aktif


berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Bersama-sama, kita akan

vii
mengeksplorasi potensi kepemimpinan yang ada di dalam diri masing-masing dan
bersama-sama pula, kita akan menciptakan perubahan positif di dunia ini.

Terima kasih, selamat memulai perjalanan kepemimpinan Anda!

Tim penulis

Dessy Sophianty, S.S.


Nida Nidiana Tolibin, S.Pi.

viii
Daftar Isi

Halaman Pengesahan ........................................................................................ iii

Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru dan ....................................................... iv

Tenaga Kependidikan ......................................................................................... iv

Kata Pengantar Direktur Pendidikan Profesi Guru .............................................. vi

Prakata Penulis ................................................................................................. vii

Daftar Isi ............................................................................................................. ix

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) ...................................................... xi

Daftar Tugas Mata Kuliah Projek Kepemimpinan ............................................... xii

Asesmen Mata Kuliah Projek Kepemimpinan .................................................... xv

Ringkasan Tahapan Projek Kepemimpinan ...................................................... xvi

Daftar Tabel Penilaian Dilakukan oleh Dosen ................................................... xix

BAB I ORIENTASI ............................................................................................... 1

Subbab 1.1 Visi Guru Profesional .................................................................... 3

Subbab 1.2 Service Learning Kepada Komunitas di Masyarakat ................... 17

BAB II PREMANAND ......................................................................................... 30

Subbab 2.1 Deskripsi Projek Kepemimpinan .................................................. 30

Subbab 2.2 Deskripsi Projek Kepemimpinan .................................................. 35

Subbab 2.3 Deskripsi Projek Kepemimpinan .................................................. 44

Subbab 2.4 Deskripsi Projek Kepemimpinan .................................................. 50

Subbab 2.5 Deskripsi Projek Kepemimpinan .................................................. 57

Ujian Tengah Semester.................................................................................. 60

BAB III PELAKSANAAN .................................................................................... 67

Subbab 3.1 Implementasi dan Manajemen Projek ......................................... 67

ix
Subbab 3.2 Projek Monitoring ........................................................................ 70

Subbab 3.3 Projek Monitoring ........................................................................ 76

BAB IV PELAPORAN ........................................................................................ 80

Subbab 4.1 Evaluasi dan Laporan Akhir........................................................ 80

Subbab 4.2 Strategi Komunikasi .................................................................... 82

Ujian Akhir Semester...................................................................................... 83

Profil Penulis...................................................................................................... 87

x
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

Capaian pembelajaran mata kuliah Projek Kepemimpinan agar mahasiswa dapat


memiliki keterampilan sebagai berikut.
1. Mengembangkan kerangka kepemimpinan belajar (leadership for learning)
melalui refleksi dan empati (S1, KU1);
2. Mengembangkan kerangka service-learning menerapkan ethics of care
(P1, KU1);
3. Mengaitkan dan menganalisa kerangka service-learning ke prosedur
Projek Kepemimpinan (P1, P2);
4. Mendeskripsikan dan tujuan Projek Kepemimpinan (P3,P4, KU3, KU4);
5. Mengembangkan kerangka service-learning menerapkan ethics of care
(KU5, KU6);
6. Mengembangkan kerangka projek sebagai community-led problem solving
(KU8, KU9, KU10);
7. Merancang Projek Kepemimpinan (Project Launch) (KU6, KU7, KU8);
8. Mengimplementasikan kerangka projek yang sudah dibuat (KU1-KU10)
9. Menindak lanjuti perancangan Projek Kepemimpinan (KK1, KK2);
10. Mengkomunikasikan pelajaran berharga dari Projek Kepemimpinan (KK4);
11. Membuat gelar karya (KK3, KK4).

xi
Daftar Tugas Mata Kuliah Projek Kepemimpinan
Bab Tugas LK Kelompok LK Individu Bobot

BAB I. Tugas 1.1 - LK Individu 1 -


ORIENTASI Perspective taking
Minggu ke-1 (VTR): mencari kata
Subbab 1.1 Visi
kunci dari sosok
Guru Profesional
guru profesional

Tugas 1.2 - LK Individu 2 -


Melakukan
pemetaan
tantangan dan
kekuatan seorang
guru profesional

Tugas 1.3 - LK Individu 3 10%


Refleksi tugas 1.1
dan tugas 1.2 dalam
sebuah tulisan
minimal 100 kata

BAB I Tugas 2.1 Berbagi - -


ORIENTASI Laporan hasil refleksi
Minggu ke-2 observasi temuan individu dalam
Subbab 1.2
permasalahan yang kelompok kecil
Service
Learning kepada ditemui di
Komunitas di lingkungan
Masyarakat

Tugas 2.2 - LK Individu 4 10%


Quiz/pretest tentang
prosedur projek dan
gelar karya
(backward design)

BAB II Tugas 3.1 LK Kelompok 1 - -


PERENCANAAN Eksplorasi ide
Minggu ke3 (tuning in, finding
Subbab 2.1
out, sorting out)
Deskripsi Projek
Kepemimpinan

Minggu ke-4 Tugas 4.1, LK Kelompok 1 - -


Subbab 2.1 Pemetaan peran
dan tanggung jawab

xii
Bab Tugas LK Kelompok LK Individu Bobot

Deskripsi Projek setiap anggota


Kepemimpinan kelompok dalam
rancangan Projek
Kepemimpinan
menggunakan VTR:
step inside.

Minggu ke-5 Tugas 5.1 LK Kelompok 2 - -


Topik 2 Mindmap
Subbab 2.1
Deskripsi Projek
Tugas 5.2
Kepemimpinan
Gallery Walk: LK Kelompok 3 -
Visible Thinking
Routine: Circle of
View Point

Minggu ke-6 Tugas 6.1 LK Kelompok 4 - 10%


Subbab 2.1 Draft SMART
Deskripsi Projek proposal Projek
Kepemimpinan
Kepemimpinan,
dinilai dengan
menggunakan
rubrik

Minggu ke-7 Tugas 7.1 - LK Individu 5 -


Subbab 2.1 Refleksi I used to
Deskripsi Projek think but now I think
Kepemimpinan

UTS Tugas 8.1 LK Kelompok LK Individu 6 25%


Tugas Kelompok: 5
Proposal Final
Tugas 8.2 LK Individu 7
Tugas Individu: Self
Assessment
Tugas 8.3
Tugas Individu:
Peer Assessment

BAB 3 Tugas lapangan


PELAKSANAAN
Minggu ke-9
Subbab 3.1
Implementasi dan
Manajemen
Projek

xiii
Bab Tugas LK Kelompok LK Individu Bobot

Minggu ke-10 Tugas lapangan


Subbab 3.1
Implementasi
dan Manajemen
Projek

Minggu ke-11 Tugas lapangan


Subbab 3.1
Implementasi dan
Manajemen
Projek

Minggu ke-12 Tugas 12.1 LK Individu 8 15%


Subbab 3.2 Jurnal refleksi
Project
Monitoring

Minggu ke-13 Tugas 13.1 LK Kelompok 6


Subbab 3.2 FGD atau survei
Project
Monitoring

BAB 4 Tugas 14.1 LK Kelompok 7


PELAPORAN Berbagi/sharing
Minggu ke-14
Topik 4
Subbab 4.1
Evaluasi dan
Laporan Akhir

Minggu ke-15 Tugas 15.1 LK Kelmpok 8


Subbab 4.2 Persiapan Gelar
Strategi Karya
Komunikasi

UAS Gelar Karya Projek LK Kelompok 30%


Kepemimpinan 9
UAS = Gelar Karya
Projek
Kepemimpinan

xiv
Asesmen Mata Kuliah Projek Kepemimpinan

No Jenis Tugas Bobot Kode Keterangan


CPMK
(%)

LK KU6, KU7,
1 Kelompok 30 LKK4
KU8
(LKK)

(S1, KU1),
LK Individu
2 15 (P1, KU1), LKI 3, LKI4, LKI8
(LKI)
(KK4)

3 UTS 25 KK1, KK2. LKK5

4 UAS 30 KK3, KK4. LKK9

xv
Ringkasan Tahapan Projek Kepemimpinan

Jumlah Pertemuan
No Tahapan Rincian Kegiatan Kebutuhan
Pertemuan Ke-

1 Orientasi 2 1 Membaca modul, mencari kata kunci dari 1.1


sosok guru profesional, memetakan Perspective taking (VTR): mencari kata kunci
tantangan dan kekuatan guru profesional, dari sosok guru profesional
menulis 200 kata tulisan 1.2
Melakukan pemetaan tantangan dan kekuatan
seorang guru profesional
1.3
Refleksi Tugas 1.1 dan Tugas 1.2 dalam sebuah
tulisan minimal 200 kata.

2 Melaporkan hasil observasi temuan 2.1 Laporan hasil Observasi temuan


permasalahan yang ditemui di lingkungan permasalahan yang ditemui di lingkungan
2.2 Quiz/post test tentang prosedur projek dan
gelar karya (backward design)

xvi
Jumlah Pertemuan
No Tahapan Rincian Kegiatan Kebutuhan
Pertemuan Ke-

2 Perencanaan 5 3 Mengeksplorasi ide, memformulasikan Diskusi


tujuan Projek Kepemimpinan

4 Collaboration evidence, pembagian peran Validasi


dalam project Role Play
4.1. Pembagian peran dalam projek

5 Membuat mindmap berisi kerangka


rencana projek
5.2. Gallery walk evidence
5.2. Melakukan gallery walk

6 6.1. Draf SMART proposal projek


Menyusun proposal SMART
7 7.1. Membuat refleksi dengan menggunakan
Melakukan diskusi dengan mengundang VTR: I used to think but now I think
narasumber ahli mengenai projek

3 UTS 1 8 Membuat proposal final, menilai diri pribadi 8.1. Tugas kelompok: proposal
(self assessment), menilai teman 8.2. Tugas individu: self assessment
sekelompok (peer assessment) 8.3. Tugas individu: peer assessment

xvii
Jumlah Pertemuan
No Tahapan Rincian Kegiatan Kebutuhan
Pertemuan Ke-

4 Pelaksanaan 5 9-11 Lini masa pelaksanaan Projek Melaksanakan Projek Kepemimpinan


Kepemimpinan
12 12.1. Membuat jurnal refleksi
Membuat jurnal refleksi
13 13.1. Membuat FGD atau survei evaluasi
Melaksanakan FGD atau survei evaluasi mengukur ketuntasan pelaksanaan projek
untuk mengukur ketuntasan pelaksanaan
projek

5 Pelaporan 2 14 Melakukan sharing 14.1. Melakukan sharing dengan VTR digging


into ideas
15 Mempersiapkan gelar karya,
mempersiapkan lembar monitoring Lembar monitoring

6 UAS 1 16 Melaksanakan gelar karya 16.1.


Melaksanakan gelar karya, dengan
memperlihatkan seluruh hasil proses
pelaksanaan projek dari minggu 2 sampai
minggu 11

xviii
Daftar Tabel Penilaian Dilakukan oleh Dosen

Tabel 1.1 Rubrik Penilaian Refleksi


Tabel 2.1 Rubrik Observasi Lingkungan
Tabel 5.1 Rubrik Penilaian Mindmap/Presentasi
Tabel 6.1 Rubrik Penilaian SMART
Tabel 9.1 Formulir Monitoring Pelaksanaan Projek Kepemimpinan
Tabel 12.1 Jurnal Refleksi Projek Kepemimpinan
Tabel 12.2 Rubrik Kelengkapan Jurnal Refleksi
Tabel 12.3 Tabel Refleksi Mentor di Komunitas
Tabel 16.1 Rubrik Gelar Karya

xix
BAB I ORIENTASI

Salam bahagia Ibu dan Bapak Dosen Pembimbing Projek (DPP),

Panduan Modul Kepemimpinan yang tengah Anda simak saat ini berisi informasi
teknis mengenai kegiatan Projek Kepemimpinan yang akan dilakukan oleh
mahasiswa.

Kegiatan perkuliahan akan dilaksanakan selama satu semester sebanyak 16 kali


pertemuan, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Akhir dari
kegiatan Projek Kepemimpinan ini adalah berupa gelar karya. Secara umum,
setiap kegiatan perkuliahan akan dilaksanakan selama 170 menit dalam satu kali
tatap muka.

Berikut alur perkuliahan kegiatan Projek Kepemimpinan:

Setiap kegiatan pengelompokan projek terdiri dari minimal 8-12 orang mahasiswa.
Ada pengelompokan untuk kegiatan diskusi pada pertemuan di minggu ke-2, ada
juga pengelompokkan untuk kegiatan projek yang dimulai dari minggu ke-3.

1
Dalam mata kuliah ini, ada 4 bab yang menjadi panduan pelaksanaan projek pada
semester ini (sebagaimana dapat dilihat di tabel di bawah ini) yaitu bab I orientasi
dengan topik 1, yaitu visi guru profesional sebanyak 1 kali pertemuan. Topik kedua
adalah service learning kepada komunitas di masyarakat, yang akan dibahas pada
minggu 2 sampai minggu 7, kemudian dilanjutkan dengan UTS pada minggu ke-
8. Topik ketiga adalah Implementasi dan manajemen projek, yang akan dilakukan
pada minggu ke-9 sampai minggu ke-11. Topik keempat yaitu project monitoring,
evaluasi dan laporan akhir, akan dihabiskan selama 3 minggu, yaitu minggu ke-12
sampai minggu ke-14. Topik yang terakhir, yaitu strategi komunikasi, akan
dilakukan pada minggu ke-15. UAS akan dilaksanakan pada minggu ke-16.

Bab Topik Waktu

Bab I Visi Guru Profesional Pekan 1

Service Learning

Bab II Deskripsi Projek Kepemimpinan Pekan 2-7

Perencanaan Projek Kepemimpinan

UTS Pekan 8

Bab III Implementasi dan Manajemen Projek Pekan 9-11

Project Monitoring, Evaluasi dan Laporan


Pekan 12-14
Akhir

Bab IV Strategi Komunikasi Pekan 15

UAS Pekan 16

Pelaksanaan Projek Kepemimpinan yaitu kelompok projek mahasiswa akan turun


ke lapangan di minggu ke-10 dan 11 dengan durasi pelaksanaan projek 2 x 170
menit.

Pendekatan dalam perkuliahan ini banyak menggunakan berbagai metode visible


thinking routines. Visible thinking routines (VTR) adalah serangkaian langkah atau

2
struktur yang dirancang untuk membantu pembelajar dalam mengembangkan
pemikiran kritis, reflektif, dan kreatif. Alat pendidikan dengan rutinitas berpikir yang
terlihat digunakan untuk membimbing proses berpikir secara aktif, meningkatkan
komunikasi dan kolaborasi, membantu menghubungkan konsep, dan memperkuat
keterampilan berpikir kritis.

Dalam kegiatan perkuliahan Projek Kepemimpinan, mahasiswa akan seringkali


dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok diskusi dan kerja bersama yang
harapannya akan selalu berganti untuk memperkaya pengalaman interaksi dan
komunikasi. Akan tetapi, kelompok untuk projek akan berbeda dengan kelompok
diskusi. Kelompok projek adalah terdiri dari 8-12 mahasiswa yang akan dibimbing
oleh 1 orang dosen pembimbing projek.

Penilaian akan diambil dari berbagai kegiatan di setiap topik, berupa penugasan
individual, kelompok, hasil tulisan, produk presentasi, dan kegiatan projek sendiri.
Penilaian UTS berbobot 25% dan UAS berbobot 30%. Sisanya (55% penilaian)
didapatkan dari tugas-tugas yang dilakukan di setiap topik seperti terlampir dalam
RPS. Selain dosen pembimbing projek (DPP), penilaian juga dilakukan secara
holistik, yaitu dari diri sendiri (self assessment), rekan kerja kelompok (peer
assessment), dan juga penilaian dari mentor di komunitas dimana Projek
Kepemimpinan dilaksanakan.

Subbab 1.1 Visi Guru Profesional


Subbab 1.1 terdiri dari 1 kali pertemuan yang dilaksanakan pada minggu ke-1

Minggu ke- : 1

Durasi projek : 170 menit x 1

CP : 1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung


tinggi nilai-nilai Pancasila, meningkatkan mutu
kehidupan masyarakat, patriotis, toleran,
multikulturalis, kolaboratif, peduli lingkungan, disiplin,
menjunjung tinggi etika profesi, bertanggung jawab,
mandiri, dan berjiwa wirausaha (S1)
2. Bekerja sebagai guru secara profesional (KU1)

3
CPMK : Mahasiswa dapat mengembangkan kerangka
kepemimpinan belajar (leadership for learning) melalui
refleksi dan empati

Indikator : 1. C.4 Dapat menelaah definisi guru profesional, karakter


unggul yang terdapat pada guru profesional.
2. C.4 Dapat menelaah guru yang mengenali potensi diri
dan lingkungannya.

Asesmen :
Tugas 1.1 Perspective taking (VTR): mencari kata kunci dari sosok
guru profesional

Tugas 1.2 Melakukan pemetaan tantangan dan kekuatan seorang


guru profesional

Tugas 1.3 Refleksi Tugas 1.1 dan Tugas 1.2 dalam sebuah tulisan
minimal 100 kata.

Bobot : Tugas 1.3 (10%)


Penilaian

Metode : Diskusi kelompok hasil perspective taking (VTR) dan


Pembelajaran refleksi

Materi : Connecting Leadership with Learning, Appreciative Inquiry,


Pembelajaran Learning, Teaching and Community, Teacher Reflection in
(Pustaka) a Hall of Mirrors, Teacher Empathy, Visible Thinking
Routine.

Peran : Melaksanakan tugas:


Mahasiswa ● tugas 1.1 secara individu dan kelompok kecil
(jumlah 3 orang per kelompok untuk berbagi
refleksi),
● tugas 1.2 secara individu, dan
● tugas 1.3 secara individu.

Peran DPP : 1. Memberikan tugas membaca materi pustaka/sumber


lain yang terkait sebelum kelas dimulai
2. Memberikan contoh cara mengerjakan VTR
perspective taking

4
3. Berdiskusi mengenai cara mengerjakan pemetaan
tantangan dan kekuatan dengan menggunakan
fishbone graphic organizer

Kerangka Teori

Seperti kita ketahui, dunia pendidikan Indonesia sedang menjalani transformasi


dimana perubahan-perubahan mendasar sedang diupayakan untuk menguatkan
sistem dan ekosistem pendidikan nasional sehingga diharapkan dapat semakin
berkualitas di masa mendatang. Dengan keadaan tersebut, tidaklah berlebihan
jika kita berharap untuk dapat menyediakan generasi guru yang berdaya, siap, dan
tangguh dalam memimpin serta mengelola apapun yang diperlukan untuk
perbaikan kualitas pendidikan. Generasi guru yang tentunya berkarakter
pemimpin.

Oleh karena itu, ada satu hal penting yang perlu dibangun mahasiswa sejak awal
menjalani profesinya, yaitu mengartikulasikan harapan-optimisme ke dalam
sebuah visi. Visi ini perlu kuat menggambarkan diri mahasiswa sebagai seorang
guru profesional, sebagai seorang pemimpin dalam ekosistem pendidikan, dan visi
yang akan membantu mahasiswa memusatkan segala daya upaya mereka demi
peningkatan kualitas pembelajaran peserta didiknya.

Dengan visi yang kuat, paling tidak, ketika mahasiswa kelak menjalani profesinya
sebagai guru, mereka telah memiliki arah-tujuan yang jelas di tengah segala
tantangan dan tuntutan perjuangan yang akan dihadapi di masa depan, sehingga
dapat terus bersemangat untuk menggerakkan diri beserta segenap pihak dalam
ekosistem pendidikan dimana mereka berkarya.

“Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan


bersama ialah memerdekakan manusia sebagai anggota dari persatuan
(rakyat).”

Manusia Merdeka Berprofil Pelajar Pancasila, Ki Hajar Dewantara, 1928,


Pendidikan dan Pengajaran Nasional, poin 7

5
Kebijakan Merdeka Belajar yang dimulai oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2019-2024, saat ini
sangat mengharapkan dan mengandalkan guru untuk mendorong implementasi
kebijakan tersebut di lapangan. Bagi para guru, sesungguhnya ini bukan sekedar
soal bagaimana mereka dapat memahami kebijakan Merdeka Belajar, namun
ternyata ini pun adalah soal bagaimana mereka “belajar merdeka”.

Menurut ajaran Ki Hajar Dewantara, manusia merdeka adalah manusia yang


secara lahir bebas dan secara batin mandiri. Disukai atau tidak, di luar kelebihan
dan kelemahannya, baik atau tidak karakternya, profesi guru hingga kini masih
dipandang sebagai profesi yang dianggap tinggi derajatnya di tengah masyarakat.
Dari kenyataan itu, dapatlah kita lihat bahwa guru sesungguhnya memiliki
kesempatan untuk mencontohkan karakter kebaikan yang diharapkan oleh
masyarakatnya. Pilihannya sekarang, apakah ingin memanfaatkan kesempatan
tersebut dengan kesadaran penuh, atau membiarkannya lewat begitu saja dan
tidak melakukan apa-apa. Guru perlu menangkap dan memanfaatkan segala
peluang yang tersedia untuk menumbuhkan lebih banyak manusia-manusia
merdeka.

Ki Hajar Dewantara pernah menyatakan bahwa pendidikan adalah tempat


persemaian benih-benih kebudayaan, dengan demikian kebudayaan dan
pendidikan merupakan satu kesatuan yang utuh. Kebudayaan tersebut adalah
sebuah peradaban, sebuah cita-cita masyarakat yang ingin dibentuk oleh sebuah
bangsa, mimpi sebagai bangsa, di mana semua disemaikan benihnya, dimulai
pengerjaannya, dari apa yang dikerjakan di pendidikan. Pada periode ini, dunia
pendidikan Indonesia telah merumuskan sebuah harapan besar mengenai
manusia dengan profil seperti apa yang akan ditumbuhkan lewat layanan
pendidikan di Indonesia. Kita menyebutnya sebagai Profil Pelajar Pancasila. Inilah
hasil yang diharapkan dari benih yang disemai dalam lahan ekosistem pendidikan
Indonesia.

Rumusan Profil Pelajar Pancasila tersebut berupaya menerjemahkan tujuan


pendidikan nasional ke dalam wujud karakter seorang manusia Indonesia yang
merdeka. Silakan Anda baca Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
6
Teknologi Nomor 009/H/Kr/2022 Tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil
Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka berikut ini,
https://bit.ly/Dimensi_Pelajar5sila yang lebih rinci dalam menjelaskannya.

Menumbuhkan manusia merdeka berprofil Pelajar Pancasila membutuhkan usaha


sadar dan terencana, sekaligus upaya yang disengaja untuk menyediakan contoh
keteladanan dan pembiasaan sistemik yang konsisten. Guru adalah teladan,
mereka adalah pemimpin di dunia pendidikan. Merekalah yang menjadi ujung
tombak upaya menyediakan layanan pembelajaran berkualitas bagi peserta didik.
Dengan begitu, sikap melayani dalam diri guru perlu terus dibiasakan dan
ditumbuhkan dengan sengaja. Isyarat karakter guru pemimpin yang dapat
menuntun kekuatan kodrat peserta didiknya demi menuju keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya telah tampak dalam wejangan Ki Hajar
Dewantara yang paling kita kenal: ing ngarsa sung tuladha (di depan peserta didik,
menjadi contoh keteladanan), ing madya mangun karsa (di tengah-tengah peserta
didik, membangun semangat dan kehendak kebaikan), tut wuri handayani
(mengikuti di belakang untuk memberdayakan murid dan mendatangkan manfaat
bagi peserta didik). Sikap ini harus dibangun, bukan untuk menjadi yang terbaik
tetapi untuk menjadi pendidik yang lebih baik dari hari ke hari. Lumpkin (2008),
menyatakan bahwa guru dengan karakter baik mengajarkan peserta didik mereka
tentang bagaimana keputusan dibuat melalui proses pertimbangan moral.

Guru dengan karakter yang baik akan melestarikan nilai-nilai kebaikan di tengah
masyarakat melalui peserta didik mereka. Guru adalah insan yang senantiasa
7
belajar dan menguatkan karakter baik dalam dirinya. Sebagai calon guru,
mahasiswa harus mulai belajar menumbuhkan karakter baik sejak masa
pendidikan mereka. Lewat Projek Kepemimpinan ini mahasiswa berkesempatan
untuk mengembangkan karakter baik itu dengan service-learning di mana mereka
akan masuk langsung ke dalam suatu sekolah/komunitas untuk melayani
kepentingan menumbuhkan karakter manusia merdeka pada peserta didik/anak di
sana. Dengan service-learning diharapkan mahasiswa dapat lebih meresapi,
menangkap, sekaligus berupaya menyediakan kebutuhan dan kepentingan
peserta didik/anak di sekolah/komunitas sasaran.

Untuk memahami bagaimana mendesain penumbuhan karakter manusia merdeka


di sekolah, kita gunakan perumpamaan gunung es. “Diagram Identitas Gunung
Es” ini berusaha menggambarkan bagaimana karakter seseorang ditumbuhkan.
Guru adalah petani, yang merawat tumbuhnya nilai-nilai kebajikan yang
diharapkan sebagai manusia merdeka dalam diri peserta didik. Guru dapat
menyediakan sebanyak mungkin kesempatan, merekayasa suasana, dan
mengembangkan lingkungan yang secara konsisten kemudian dapat
mempengaruhi “kotak identitas” peserta didik sehingga mereka dapat berproses
menumbuhkan nilai-nilai kebajikan tersebut. Oleh karena itu, guru harus terus
mengembangkan diri menjadi teladan nilai-nilai kebajikan dan memanfaatkan
ekosistem lingkungan sadar dan bawah-sadar, lingkungan fisik dan psikis,
maupun lingkungan ekstrinsik dan intrinsik untuk menumbuhkan nilai-nilai
8
kebajikan dengan konsisten melalui gotong-royong bersama segenap anggota
komunitas di sekolahnya.

Tugas 1.1
Perspective taking (Visible Thinking Routine/Rutinitas Berpikir Terlihat):
menuliskan visi dari sosok guru profesional.

Dari bacaan di atas secara individu, temukan visi sosok guru profesional.
Refleksikan bagaimana Anda menemukan diri Anda sebagai figur seorang guru
dengan menggunakan salah satu dari instrumen berikut.

a. Visible Thinking Strategies (Strategi Pemikiran Terlihat)


b. Perspective Taking (Pemerolehan Sudut Pandang).

Anda dapat melakukannya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah


ini. Pikirkan tentang siapa Anda dan kemudian tentang orang lain. Pertimbangkan
bagaimana Anda menjadi diri Anda saat ini, di mana Anda berada dan apa artinya
itu di dunia kita yang terus berubah.

“Siapa saya” sebagai …“Hubungan”, hubungan saya dengan …


Siapa lagi dan dengan apa lagi saya terhubung?... “Identifikasi”, jika
saya ingin dikenal orang, apa yang membuat saya dikenal orang?
Apakah saya memiliki lebih dari satu identitas? “Keberadaan”,
Lingkungan seperti apa yang cocok dengan saya? Mungkinkah saya
bisa diterima di lebih dari satu lingkungan kelompok atau komunitas?

9
Who am I as a teacher? (Siapakah saya sebagai seorang guru?)

Explore/Eksplorasi Who am I? How has my identity developed?/“


“Siapa saya” sebagai …

Connect/Hubungan I am connected to … & Who else and what else am I connected to


“Hubungan”, hubungan saya dengan … Siapa lagi dan dengan apa lagi saya terhubung?...

Identify/Identifikasi If I wanted others to know who I am, what would identify me? Do we have more than one identity?
Jika saya ingin dikenal orang, apa ciri khas dari saya yang membuat saya dikenal orang? Apakah saya
memiliki lebih dari satu identitas/peran?

Belong/Keberadaan Where do I think I belong? Do I have a sense of belonging to more than one group, more than one
place?
Lingkungan seperti apa yang cocok dengan saya? Mungkinkah saya bisa diterima di lebih dari satu
lingkungan kelompok atau komunitas?

Reflection/Refleksi:

Consider how you have become who you are, where you belong and what that can mean in our changing world. Tuliskan
bagaimana Anda menjadi diri Anda saat ini, di mana Anda berada dan apa artinya itu di dunia kita yang terus berubah.

10
Contoh:

Who am I as a child? (Siapakah saya sebagai seorang anak?)

Pikirkan tentang siapa Anda dan kemudian tentang orang lain. Pertimbangkan bagaimana Anda menjadi diri Anda saat ini, di
mana Anda berada dan apa artinya itu di dunia kita yang terus berubah.

Explore/Eksplorasi Who am I? How has my identity developed?/“Siapa saya” sebagai …

Identitas yang saya pilih adalah identitas sebagai seorang anak perempuan yang memiliki
kemampuan beradaptasi cepat dengan lingkungan baru. Bagaimana saya bisa memiliki kemampuan
tersebut, karena saya dibesarkan dalam lingkungan yang dinamis. Ibu saya memberikan pengaruh
yang besar terhadap kemampuan saya. Saya ingat beberapa kondisi yang membuat saya menjadi
diri saya yang sekarang. Saya ingin menuliskan salah satunya …

Connect/Hubungan I am connected to … & Who else and what else am I connected to?/ Siapa lagi dan dengan
apa lagi saya terhubung?

Sebagai seorang anak saya terhubung dengan kuat pada Ibu saya karena menurut saya Ibu saya
adalah seorang yang tangguh dan memberikan banyak inspirasi. Saya juga terhubung dengan kuat
pada lingkungan teman-teman baik saya yang sudah seperti keluarga. Saya juga terhubung dengan
tempat saya bekerja.

Identify/Identifikasi If I wanted others to know who I am, what would identify me? Do we have more than one
identity?/ Jika saya ingin dikenal orang, apa yang membuat saya dikenal orang? Apakah saya

11
memiliki lebih dari satu identitas?

Jika saya ingin dikenal orang, saya ingin dikenal sebagai seorang anak perempuan yang dekat
dengan Ibunya, berbakti pada Ibunya, dan ingin membahagiakan Ibunya. Orang lain akan melihat
saya sebagai seorang anak yang selalu berusaha meluangkan waktu untuk ibunya. Selain sebagai
seorang anak, saya juga memiliki peran sebagai seorang pekerja di suatu perusahaan.

Belong/Keberadaan Where do I think I belong? Do I have a sense of belonging to more than one group, more than
one place?/Lingkungan seperti apa yang cocok dengan saya? Mungkinkah saya bisa diterima
di lebih dari satu lingkungan kelompok atau komunitas?

Saya merasa lingkungan tempat saya tinggal banyak menginspirasi saya bagaimana menjadi
seorang anak yang berbakti kepada orang tua. Di lingkungan ini, saya dan Ibu saya sudah tinggal
lebih dari 20 tahun. Tetangga-tetangga yang tinggal bersama kami memberikan banyak contoh
pengasuhan anak dan contoh pengabdian kepada orang tua, Selain itu, saat ini saya bekerja di
salah satu perusahaan. Saya dapat diterima dan dapat beradaptasi dengan baik. Tetapi lingkungan
kerja selama 1 tahun berjalan masih belum sesuai dengan apa yang saya perlukan. Di lingkungan
ini, masih dijumpai sebagian orang yang sering mengeluhkan mengenai pekerjaan mereka. Alih-alih
memberi solusi, mereka hanya bisa berbicara negatif mengenai banyak hal, tanpa melakukan
klarifikasi sudah langsung memberikan opini. Saya sedang memikirkan untuk mencari lingkungan
kerja yang jauh lebih cocok untuk saya, dimana saya dapat memiliki rekan tim kerja yang positif,
solid dan kreatif.

Reflection/Refleksi:

12
Consider how you have become who you are, where you belong and what that can mean in our changing world.

Tuliskan bagaimana Anda menjadi diri Anda saat ini, di mana Anda berada dan apa artinya itu di dunia kita yang terus berubah.

Saya adalah sosok seorang anak perempuan yang mandiri dan memiliki kemampuan yang baik dalam beradaptasi dengan
cepat. Saya cepat belajar dan mau belajar dari banyak kesalahan yang saya lakukan. Saya merasa semakin baik setiap
harinya untuk menjadi sosok anak yang bisa berbakti kepada Ibu yang saya cintai. Menurut saya, saat ini dengan
berkiprahnya saya di tempat saya bekerja, saya merasa saya juga merupakan aset bangsa yang perlu dipertimbangkan
dan sangat berharga. Tentunya dengan kebaikan dan semua skill yang saya miliki.

Secara berkelompok kecil (3 orang dalam 1 kelompok), silakan melakukan sesi berbagi/sharing selama masing-masing 3 menit.

13
Tugas 1.2

Melakukan pemetaan tantangan dan kekuatan seorang guru professional Secara Individu, buatlah sebuah Diagram Fishbone/Tulang
Ikan sebagai pemikiran sebab akibat, yang dapat Anda tuliskan di dalamnya. Tuliskan apa saja tantangan sebagai guru lalu kekuatan
apa yang diperlukan untuk menjawab tantangan tersebut.

14
Tugas 1.3 (Bobot 10%)

Secara Individu, membuat refleksi. Tulislah sebuah refleksi yang terdiri dari 200 kata, untuk merangkum temuan Anda tentang sudut
pandang menjadi guru profesional (tugas 1.1) dan tantangan dan kekuatan seorang guru (tugas 1. 2). Setelahnya, Anda dapat berbagi
dengan teman Anda.

Tabel 1.1 Rubrik Penilaian Refleksi


(penilaian dilakukan oleh dosen)

Keterangan 5 4 3 2 1

Kejelasan Pemikiran sangat Pemikiran cukup Pemikiran cukup Pemikiran agak Pemikiran tidak jelas
Pemikiran jelas dan terstruktur jelas dan terstruktur jelas, tetapi kabur dan tidak dan tidak terstruktur.
dengan baik. Ide-ide dengan baik. Ide-ide terdapat beberapa terstruktur dengan Ide-ide utama tidak
utama disampaikan utama disampaikan kekurangan dalam baik. Ide-ide utama disampaikan dengan
dengan sangat jelas dengan cukup jelas struktur dan kurang jelas dan jelas.
dan terperinci. dan terperinci. kejelasan ide-ide terperinci.
utama.

15
Keterangan 5 4 3 2 1

Kedalaman Refleksi Refleksi Refleksi Pemahaman tentang Tidak terdapat


Pemahaman menggambarkan mencerminkan mencerminkan topik terbatas dan pemahaman yang
pemahaman yang pemahaman yang pemahaman yang pemikiran kritis yang jelas tentang topik.
mendalam tentang solid tentang topik. memadai tentang terbatas. Analisis Pemikiran kritis dan
topik. Pemikiran Terdapat beberapa topik, tetapi ada dan interpretasi analisis tidak ada.
kritis, analisis, dan pemikiran kritis dan sedikit kekurangan sangat terbatas.
interpretasi analisis yang baik. dalam pemikiran
mendalam terlihat kritis dan analisis
jelas. yang mendalam.

Jumlah kata 150-200 kata 150-100 kata 80-100 kata 50-80 kata <50 kata

Panduan fasilitator dalam menilai

Nilai tertinggi 5 x 3 = 15

Nilai terendah 1x5=5

Rekomendasi range penilaian:

A = 91-100 ~ 13-15
B = 75-90 ~ 10-12
C < 75 ~ <10

16
Subbab 1.2 Service Learning Kepada Komunitas di Masyarakat
Subbab 1.2 terdiri dari 1 kali pertemuan yang dilaksanakan pada minggu ke-2.

Minggu ke-2

Durasi : 170 menit x 1

CP : ● Memiliki pengetahuan untuk memetakan tingkat


penguasaan peserta didik dengan
mempertimbangkan proses belajar, kebutuhan, tahap
perkembangan, dan latar belakang peserta didik
untuk kepentingan pembelajaran (P1)
● Bekerja sebagai guru secara profesional (KU1)

CPMK : ● Mahasiswa dapat mengembangkan kerangka


Service-Learning, menerapkan Ethics of Care
● Mahasiswa dapat mengaitkan dan menganalisa
kerangka Service-Learning ke prosedur Projek
Kepemimpinan

Indikator : C.3 Mengidentifikasi Service-Learning kepada komunitas


di masyarakat.

C.3 Menghubungkan prosedur Projek Kepemimpinan


dengan kondisi di lapangan.

Asesmen :

Tugas 2.1 ● Laporan hasil observasi temuan permasalahan yang


ditemui di lapangan/lingkungan.
Tugas 2.2 ● Menyelesaikan quiz/postest tentang prosedur projek
dan gelar karya (backward design)

Bobot Penilaian : Tugas 2.1 (10%)

Metode : Diskusi kelompok hasil perspective taking (VTR), dan


Pembelajaran refleksi

17
Materi : Connecting Leadership with Learning, Appreciative
Pembelajaran Inquiry, Learning, Teaching and Community, Teacher
(Pustaka) Reflection in a Hall of Mirrors, Teacher Empath, Visible
Thinking Routine.

Peran : Melaksanakan secara berkelompok Tugas 2.1, bekerja


Mahasiswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang
mahasiswa dalam 1 kelompok.

Menyelesaikan secara Individu Tugas 2.2, pretest


mengenai gelar karya.

Peran : Melakukan penilaian kelompok kecil dengan


Fasilitator/ menggunakan rubrik pada tabel 2.1
Dosen
Memeriksa hasil pretest tugas 2.2

Kerangka Teori

A. Konsep Berpikir Sistem: Mengenal Sustainability NEWS

“Sistem adalah sekumpulan potongan-potongan bagian, yang saling mempunyai


hubungan, dan menjalankan sebuah fungsi yang jauh lebih besar daripada kerja
potongannya secara sendiri-sendiri.”

Bruce Cameron (MIT xPRO, 2022)

Pada zaman ini, rasanya perkembangan di segala bidang mengalami perubahan


yang semakin cepat dan kompleksitas yang semakin meningkat. Kita tidak lagi
dapat dengan mudah memahami perubahan jika kita tidak mampu memahami
kompleksitasnya begitu pula sebaliknya, bagaimana tingkat kompleksitas dapat
mempengaruhi kecepatan suatu perubahan. Nah, untuk memahami kompleksitas,
kita perlu menggunakan pola berpikir sistem (systems thinking). Pola berpikir
sistem ini bukanlah sekedar berpikir yang terorganisasi. Berpikir sistem bukan pula
berpikir secara sistematis. Berpikir sistematis memperkenankan kita berpikir di
level sub sistem, kerja bagian demi bagian. Berpikir sistem mengajak kita berpikir
UTUH, melihat sesuatu sebagai suatu sistem yang satu, tidak terpisah-pisah.
18
Untuk memperjelas, kita coba gunakan ilustrasi sebuah mobil. Di sebuah mobil
ada ban, ada roda, poros roda, mesin penggerak roda, bahan bakar yang
menggerakkan mesin dan seterusnya. Untuk memahami bagaimana mobil dapat
bergerak lebih cepat dari satu titik ke titik lainnya kita tidak dapat sekedar melihat
satu komponen saja dari mobil tersebut. Kita perlu melihat keseluruhan komponen
sehingga melihat sejauh mana mobil tersebut dapat memproduksi tenaga yang
menghasilkan kecepatan bergerak secara utuh. Mungkin kita juga perlu melihat
siapa yang mengendarai mobil tersebut, seberapa ahli dia dalam membawa mobil,
sehingga dapat memacu mobil bergerak pada performa yang paling optimal atau
lebih jauh lagi, seperti apa keadaan jalan dimana mobil tersebut bergerak, apakah
aspal jalannya dalam keadaan baik, atau seberapa macet jalan tersebut. Jadi,
sistem adalah sekumpulan potongan-potongan bagian, yang saling mempunyai
hubungan, dan menjalankan sebuah fungsi yang jauh lebih besar dari kerja
potongannya secara sendiri-sendiri. Sistem di mana kita berada jauh lebih besar
dibandingkan besarnya peran-bagian kita di dalam sistem tersebut.

Untuk memahami sistem kita dapat melihat kompleksitasnya lewat dua tingkatan,
tingkat pertama adalah kompleksitas teknis, dan kedua adalah kompleksitas
projek.

1. Kompleksitas teknis adalah soal bagaimana proses pembuatan rancang


bangunnya, komponen-komponennya, hubungan antar komponen, dan
seberapa besar komponen yang ada memungkinkan konfigurasi teknis
yang berbeda.
2. Kompleksitas projek merupakan tingkatan kompleksitas yang melihat
bagaimana kita dapat menghasilkan produk akhir dapat melayani lebih
banyak atau melayani beraneka ragam tujuan tidak hanya dengan
memanfaatkan komponen-komponen dan konfigurasi teknis yang kita telah
miliki tadi, tapi juga dengan memahami sistem lain yang terkait atau
mempengaruhi. Demi memahami kenyataan suatu sistem kita pun perlu
terbuka dan waspada akan asumsi (sudah mempunyai anggapan tertentu
tentang suatu situasi), sikap menghakimi atau memberi label (pada
sesuatu/seseorang dalam situasi tertentu), dan asosiasi atau mengaitkan

19
dengan pengalaman pribadi yang tentu konteksnya tidak akan sama persis
dengan sistem yang sedang kita hadapi.

Dari hal tersebut, kita jadi mengetahui bahwa untuk membawakan perubahan ke
dalam sebuah sistem, penting sekali kita melakukan analisis para pemangku
kepentingan dengan baik. Dalam konteks sekolah/komunitas pendidikan, ada
peserta didik, guru, orangtua, anggota-anggota masyarakat dengan peran-peran
tertentu, penentu kebijakan, para penguasa, dan lain-lain, yang setiap dari mereka
pasti memiliki harapan, pandangan, kepentingan yang berbeda mengenai sistem
di mana sekolah/komunitas mereka berada. Selain itu kita juga perlu hati-hati
dalam menyusun konsep perubahannya, sehingga tidak malah kontraproduktif
dan tidak selaras dengan komponen-komponen yang telah ada, dan menjadi
boros atau tidak efisien. Hal terakhir kita perlu melakukan dekomposisi untuk
memahami bagaimana fungsi dan peran komponen-komponen yang telah ada,
bagaimana hubungan antar (interdependensi) komponen tersebut, dan
bagaimana kita dapat menguatkannya, sehingga inisiatif perubahan kita dapat
memberikan lebih banyak manfaat bagi peserta didik/anak di sekolah/komunitas
pendidikan yang menjadi sasaran dengan lebih konsisten dan berkelanjutan.

B. Sustainability NEWS

Kita perlu memahami bahwa setiap komunitas dalam suatu sistem pasti telah
memiliki pandangan dan pemaknaan atas fungsi, peran serta interdependensi
komponen-komponen di dalamnya. Pemahaman kita akan kompleksitas dalam
sistem yang kita bantu tergantung pada sejernih apa kita dapat melihat fungsi,
peran dan interdependensi komponen-komponen tersebut. Salah satu alat bantu
yang dapat kita gunakan agar lebih fokus dalam upaya kita memahami sistem
yang ada dalam komunitas adalah Sustainability NEWS. Alat ini membantu kita
untuk meneropong suatu sistem melalui empat dimensi kesinambungan atau
keberlanjutan sehingga kita dapat melihat sistem tersebut dalam satu kesatuan
yang lebih utuh, dan dapat mendorong kita untuk menelaah fungsi, peran, dan
interdependensi komponen-komponennya dengan lebih jernih.

Sustainability NEWS adalah sebuah akronim yang menganalogikan semangat


kabar baik yang dibawa oleh kesinambungan, bahwa kesinambungan itu perlu

20
menjadi berita baik bagi sekolah/komunitas terkait. Sustainability NEWS
merupakan akronim dari empat dimensi dalam suatu sistem.

a) N-nature atau sistem alam, ini terdiri dari komponen yang ada dalam
ekosistem, lingkungan, apa saja yang dapat membuatnya terus lestari, atau
upaya-upaya konservasi atau pengelolaan sumber daya alam sebagai
penyangga kehidupan atau eksistensi manusia di dunia.

b) E-economy atau sistem ekonomi yang diciptakan manusia seperti: pekerjaan,


keuangan, bisnis, industri, teknologi, dan konversi alam menjadi sumber daya
ekonomi untuk keberlanjutan hidup manusia.

c) W-wellbeing atau sistem yang menyangkut kesejahteraan psikologis sumber


daya manusia, kesehatan mental, indeks kebahagiaan, kepuasan hidup, dan
lain sebagainya.

d) S-society atau sistem kemasyarakatan, sistem budaya, institusi pemerintahan,


unsur-unsur politik, sumber daya sosial, kehidupan kolektif manusia.

Kita dapat menggunakan Sustainability NEWS ini untuk mengidentifikasi


aset/potensi telah dimiliki atau telah ada di ekosistem di mana komunitas
sasaran projek berada. Sustainability NEWS akan mendorong pengungkapan
tentang bagaimana aset/potensi yang ada tersebut saling terhubung dan
berinteraksi dalam rangkaian sistem yang kompleks, serta bagaimana empat
dimensi tersebut telah/dapat mempengaruhi komunitas sasaran projek kita.
Misalnya, komunitas sasaran kita adalah para orang tua di kampung nelayan,
maka identifikasi Sustainability NEWS yang kita lakukan boleh jadi akan
menghasilkan temuan bahwa para orang tua di sana adalah pekerja keras
yang hidup dengan status mental santai dan ceria (dimensi well-being) karena
pendapatan mereka akan terus terjaga (dimensi economy) selama mereka
tetap kukuh menjalankan aturan adat setempat (dimensi society) yang
menetapkan mana saja area penangkapan ikan yang diperbolehkan dan
berpindah dari waktu ke waktu untuk menjaga masa tumbuh populasi ikan
siap-tangkap tetap berkesinambungan (dimensi nature). Informasi ini
kemudian dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan penggalian-

21
penggalian akan faktor yang dapat menjadi daya ungkit sebagai pertimbangan
ketika menetapkan tujuan atau capaian projek.

C. Appreciative Inquiry

Dalam pembelajaran kali ini, kita akan mengeksplorasi sebuah paradigma yang
disebut Appreciative Inquiry atau Inkuiri Apresiatif (IA). IA dikenal sebagai
pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan.
Konsep IA ini pertama kali dikembangkan oleh David Cooperrider (Cooperrider &
Whitney, 2005; Noble & McGrath, 2016). Kita akan memakai pendekatan IA
sebagai ‘alat’ yang dapat membantu kita berlari dan membangun relasi yang
diperlukan demi mencapai garis “finish” kita yaitu visi yang kita impikan.

David Cooperrider yang mengembangkan IA sejak tahap awal, menyatakan


bahwa pendekatan IA dapat membantu membebaskan potensi inovatif dan
kreativitas, serta menyatukan orang dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh
proses manajemen perubahan yang biasa. Manajemen perubahan biasa
dilakukan dengan lebih menitikberatkan pada masalah apa yang terjadi dan apa
yang salah dari proses yang telah dilakukan untuk kemudian diperbaiki. Hal ini
berbeda dengan IA yang berusaha fokus pada kekuatan yang dimiliki setiap
anggota dan menyatukannya untuk menghasilkan kekuatan tertinggi. IA
menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif.
Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat
memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini merupakan potensi dan
aset organisasi. Dengan demikian, dalam implementasinya, setelah prakarsa
perubahan terdefinisikan, paradigma IA akan membantu kita mulai menyelidiki hal-
hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi,
sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan
perencanaan perubahan.

Lebih lanjut Cooperrider & Whitney (2005) menyampaikan bahwa IA adalah suatu
filosofi, suatu landasan berpikir yang berfokus pada upaya kolaboratif menemukan
hal positif, kekuatan, dan aset dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi dan
dunia di sekitarnya baik di masa lalu, masa kini maupun masa depan. Mereka juga
berpendapat bahwa saat ini kita hidup pada zaman yang membutuhkan mata yang

22
dapat melihat dan mengungkap hal yang benar dan baik. Mata yang mampu
membukakan kemungkinan

perbaikan dan memberikan apresiasi atas hal yang sudah berjalan baik. Bila
organisasi lebih banyak membangun sisi positif yang dimilikinya, maka kekuatan
sumber daya manusia dalam organisasi tersebut dipastikan akan meningkat dan
kemudian organisasi akan berkembang secara berkelanjutan. Hal itu sejalan
dengan penguatan yang disampaikan oleh Peter F. Drucker ketika David
Cooperrider berdialog dan meminta pendapat beliau mengenai konsep Inkuiri
Apresiatif. Drucker mengatakan, “Tugas kepemimpinan adalah menciptakan
keselarasan kekuatan dengan cara yang mampu membuat kelemahan suatu
sistem menjadi tidak relevan”.

D. Inkuiri Apresiatif Sebagai Model Pengelolaan Perubahan

Dalam konteks sekolah atau komunitas, pendekatan IA dapat dimulai dengan


mengidentifikasi hal baik apa (kekuatan) yang telah ada di sekolah, mencari cara
bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk
mewujudkan perubahan ke arah lebih baik. IA sebagai manajemen perubahan
memiliki model strategi bertajuk 5-D atau BAGJA dan didefinisikan sebagai
“semangat mengapresiasi- dan proses bertahap dalam menyelidiki- segala
kekuatan, aset, dan hal positif di sekolah (komunitas) yang memungkinkan
terjadinya upaya gotong-royong demi mewujudkan prakarsa perubahan yang

23
diperlukan untuk mencapai visi yang berpusat pada peningkatan kualitas
pembelajaran murid (anak).” (Dharma, 2021). Tahapan dalam 5-D BAGJA ini
adalah:

1. Define (Buat pertanyaan utama): merumuskan pertanyaan yang dapat


menentukan arah penelusuran terkait prakarsa perubahan yang ingin
dijalankan.
2. Discover (Ambil pelajaran): mengumpulkan-mengungkap-meneliti
berbagai pengalaman positif yang telah dicapai di sekolah atau komunitas
serta pelajaran apa yang dapat diambil dari hal-hal positif tersebut.
3. Dream (Gali mimpi): menyusun narasi tentang gambaran kondisi ideal
seperti apa yang diimpikan dan diharapkan terjadi di lingkungan
sekolah/komunitas berdasarkan hasil penggalian atas apa yang telah
diperoleh pada tahap Discover.
4. Design (Jabarkan rencana): mendaftar semua rencana tindakan-tindakan
konkret spesifik tentang hal-hal penting yang perlu dan dapat dilakukan
untuk mewujudkan gambaran masa depan yang dinarasikan sebelumnya
dalam periode tertentu, apa ukuran-ukuran kesuksesan yang dapat
disepakati dan apa yang diperlukan untuk mengetahuinya.
5. Deliver (Atur eksekusi): memutuskan dan menjalankan langkah-langkah
eksekusi (baik yang paralel maupun sekuens) yang akan diambil, siapa
saja yang akan terlibat, kapan tenggat-tenggat pekerjaannya, bagaimana
strateginya, dan aksi lainnya demi mewujudkan prakarsa perubahan dalam
periode waktu yang disepakati/tersedia.

24
Tugas 2.1

Mari membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang. Setiap kelompok akan melakukan observasi lingkungan sekitar. Dengan
menggunakan metode 5-D BAGJA, temukan persoalan-persoalan di lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, untuk dapat Anda
jadikan topik besar gelar karya Projek Kepemimpinan Anda.

Define (Buat Pertanyaan Utama)

Discover (Ambil Pelajaran)

Dream (Gali Mimpi)

Design (Jabarkan Rencana)

Deliver (Atur Eksekusi)

25
Tabel 2.1 Rubrik Observasi Lingkungan
(penilaian dilakukan oleh dosen)

Kriteria 3 2 1

Define (Buat pertanyaan Mahasiswa dapat Mahasiswa dapat Mahasiswa masih


utama) memformulasikan pertanyaan memformulasikan pertanyaan memerlukan bantuan dalam
yang jelas mengenai mengenai observasi memformulasikan pertanyaan
observasi lingkungan yang lingkungan yang akan mengenai observasi
akan dilakukan. dilakukan, tetapi masih lingkungan yang akan
Misalnya: membutuhkan bantuan untuk dilakukan.
Apa tujuan dilakukannya klarifikasi.
observasi lingkungan?
Permasalahan apa yang
ditemukan di lingkungan?
Apa yang bisa dilakukan untuk
mengatasinya?
dst.

Discover (Ambil pelajaran) Mahasiswa dapat menuliskan Mahasiswa dapat menuliskan Mahasiswa masih
dengan jelas dan gamblang Proyeksi pembelajaran yang memerlukan bantuan dalam
mengenai Projeksi akan diperoleh ketika memformulasikan Proyeksi
pembelajaran yang akan dilakukannya Projek pembelajaran yang akan
diperoleh ketika dilakukannya Kepemimpinan, tetapi masih diperoleh ketika dilakukannya
Projek Kepemimpinan yang membutuhkan bantuan untuk

26
Kriteria 3 2 1

dipilih. klarifikasi. Projek Kepemimpinan.

Dream (Gali mimpi) Mahasiswa dapat memberikan Mahasiswa dapat memberikan Mahasiswa masih
rekomendasi dan penjelasan rekomendasi dan penjelasan memerlukan bantuan dalam
mengenai Projek mengenai Projek memformulasikan
Kepemimpinan yang akan Kepemimpinan yang akan rekomendasi dan penjelasan
mereka lakukan di lingkungan mereka lakukan di lingkungan mengenai Projek
dan mimpi/cita-cita mereka dan mimpi/cita-cita mereka Kepemimpinan yang akan
terhadap Projek terhadap Projek mereka lakukan di lingkungan.
Kepemimpinan yang dipilih Kepemimpinan yang dipilih,
dengan percaya diri. Hanya dengan bantuan
memerlukan sedikit masukan. pendampingan.

Design (Jabarkan rencana) Mahasiswa dapat memberikan Mahasiswa dapat memberikan Mahasiswa masih
penjabaran mengenai penjabaran mengenai memerlukan bantuan
draft/rencana langkah- draft/rencana langkah- bimbingan dan ulasan dalam
langkah yang akan dilakukan langkah yang akan dilakukan memberikan penjabaran
dengan percaya diri. Hanya dengan bantuan mengenai draft/rencana
memerlukan sedikit masukan. pendampingan. Masih langkah-langkah yang akan
memerlukan beberapa dilakukan.
masukan.

27
Kriteria 3 2 1

Deliver (Atur Eksekusi) Mahasiswa dapat menyusun Mahasiswa dapat menyusun Mahasiswa dapat memerlukan
draft/rencana linimasa draft/rencana linimasa banyak masukan dan bantuan
pelaksanaan Projek secara pelaksanaan Projek secara pendampingan dalam
lugas dan percaya diri. Hanya lugas tetapi masih menyusun draft/rencana
memerlukan sedikit masukan. memerlukan beberapa linimasa pelaksanaan Projek.
masukan.

Nilai

Panduan fasilitator dalam menilai

Nilai tertinggi 5x3 = 15

Nilai terendah 1x5 = 5

Rekomendasi range penilaian:

A= 91-100 ~ 13-15
B= 75-90 ~ 10-12
C < 75 ~ <10

28
Tugas 2.2 (Bobot 10%)
Secara individu, jawablah Pretest/quiz mengenai prosedur Projek gelar karya. Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam
kuis yang berkenaan angkahpa saja angkah-langkah dalam pelaksanaan sebuah Projek yang berangkat dari persoalan yang ada di
lingkungan Anda.

Kuis ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengetahuan Anda tentang sebuah Projek Kepemimpinan.

Pretest Prosedur Projek Gelar Karya

Nama:

Hari/tanggal:

Pertanyaan

1. Didasari pada tahapan paling akhir dari Bloom's Taxonomy, apa hasil akhir yang diharapkan dari semua sesi pembelajaran
pada mata kuliah ini?
2. Siapa saja yang menurut Anda harus terlibat dalam kegiatan Projek ini, dan apa perannya?
3. Tahapan apa yang harus dilakukan untuk agar Projek ini dapat terlaksana?
4. Peran apa yang diharapkan oleh Anda untuk terlibat didalamnya?
5. Sejauh mana peranan pendokumentasi eviden projek?
6. Menurut Anda, Projek ini dianggap sukses atau berhasil apabila? (silakan dituliskan kriteria kesuksesannya)

Jawaban:

29
BAB II PREMANAND

Subbab 2.1 Deskripsi Projek Kepemimpinan


Subbab 2.1 terdiri dari 5 kali pertemuan yang dilaksanakan pada minggu ke-3
hingga minggu ke-7.

Minggu ke-3

Durasi : 170 menit x 1

CP : 1. Memiliki pengetahuan untuk memetakan tingkat


penguasaan peserta didik dengan
mempertimbangkan proses belajar, kebutuhan,
tahap perkembangan, dan latar belakang peserta
didik untuk kepentingan pembelajaran. (P1)

2. Mampu memetakan tingkat penguasaan peserta


didik dengan mempertimbangkan proses belajar,
kebutuhan, tahap perkembangan, dan latar
belakang peserta didik untuk kepentingan
pembelajaran. (P2)

CPMK : Mengaitkan dan menganalisa kerangka Service-


Learning ke prosedur Projek Kepemimpinan.

Indikator : C.3 Mengonsepkan deskripsi dan tujuan Projek


Kepemimpinan

Asesmen : Eksplorasi ide (tuning in, finding out, sorting out)


Tugas 3.1

Bobot Penilaian : -

Metode : Diskusi, validasi


Pembelajaran

30
Materi : Making Thinking Visible: How to Promote
Pembelajaran Engagement, Understanding, and Independence for
(Pustaka) All Learners

Peran Mahasiswa : ● Melaksanakan Tugas 3.1, bekerja dalam kelompok


kecil yang terdiri dari 3 orang mahasiswa dalam 1
kelompok
● Membuat graphic organizer yang berisi tahapan
inkuiri.

Peran Fasilitator/ : Memeriksa hasil kerja kelompok, memberikan umpan


Dosen balik dalam bentuk validasi kegiatan going further.

Kerangka Teori

Sinek (2019) dalam bukunya “Infinite Game” pernah menyatakan jika kita ingin
bermain dalam “dunia permainan” yang tak terbatas, maka kita perlu menetapkan
“just cause” sebagai suatu harapan masa depan, sesuatu yang membuat kita
berani melakukan pengorbanan yang diperlukan demi mewujudkannya, sesuatu
yang punya alasan spesifik yang kuat, dan jika tercapai maka rasa pencapaian itu
rasanya jauh lebih besar dibanding yang dirasakan pada pencapaian lainnya.
Maka, gunakan kesempatan untuk berdialog, berdiskusi, dan memutuskan satu
prakarsa perubahan yang harapan perwujudannya paling dekat dengan hati
semua anggota kelompok.

Tiap kelompok diharapkan dapat merumuskan rencana pemetaan kelompok


mereka ke dalam slide presentasi singkat pada satu berkas kolektif yang sama.
Tiap kelompok maksimal hanya dapat menggunakan 8 slide presentasi. Oleh
karena itu, kelompok diharapkan dapat memanfaatkan prinsip pemaparan
menggunakan alur/kerangka presentasi yang efektif dan efisien. Gunakan
berbagai sumber yang dapat diperoleh dalam berbagai bentuk atau di dunia maya.
Sebagai bagian dari komunitas akademik, maka penting untuk mencantumkan
sumber acuan yang kelompok gunakan. Rumuskan sebuah kalimat prakarsa
perubahan tersebut menggunakan kata, frasa, atau diksi yang kuat sehingga apa
yang dimaksud oleh projek kelompok ini dapat dirasakan oleh semua yang

31
membacanya. Sebuah kalimat kerja yang dapat membuat para pembaca
membayangkan apa yang dilakukan di dalamnya. Di bawah ini adalah beberapa
contoh kalimatnya.

1. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dapat


meningkatkan kreatifitas peserta didik di sekolah/komunitas sasaran,
2. mengubah lahan tidur menjadi lahan hijau di sekolah untuk menguatkan
sikap gotong-royong peserta didik/anak di sekolah/komunitas sasaran,
3. menyediakan kesempatan berlatih berpikir kritis dan kreatif untuk peserta
didik/anak di sekolah/komunitas sasaran melalui pojok baca yang
menyenangkan dan berkelanjutan,
4. menguatkan keterampilan pola asuh orang tua dalam komunitas sasaran
di sekitar sekolah untuk menerapkan disiplin positif pada peserta didik di
rumah,
5. meningkatkan kegemaran membaca peserta didik/anak-anak di
komunitas sasaran di sekitar sekolah melalui kegiatan membaca
bersama orang tua,
6. meningkatkan pengetahuan tim pengasuh di panti asuhan dalam
merespon perilaku peserta didik/anak dalam masa awal pubertas,
7. mengembangkan keterampilan orangtua peserta didik/anak usia dini
dalam menyajikan variasi makanan yang bergizi, dan lain-lain.

Setiap kelompok Projek membuat rencana Projek untuk berpartisipasi di


lingkungan sekitar sekolah.

Tugas 3.1:

Buatlah kelompok Projek yang terdiri dari 8-10 orang dalam 1 kelompok.
Pada kelompok Projek ini, lakukanlah 4 tahapan proses inquiry phase/ fase inkuiri
berupa: tuning in (menyetel), finding out (mencari tau), sorting out (memilah),
dan going further (melangkah lebih jauh).

Fase inquiry dari Kath Murdoch bisa menjadi salah satu acuan yang dapat
digunakan. Tuangkan tahapan fase inkuiri ini kedalam graphic organizer/tabel
grafis.

32
Tuning in (menyetel)

Kembangkan topik atau pertanyaan yang sudah diformulasikan pada sesi


pertemuan sebelumnya kemudian ajak wawasan inkuiri Anda mendalami berbagai
sumber informasi untuk amunisi atau bekal awal bagi Anda dalam melangkah
menuju penyelesaian Projek Kepemimpinan.

Lakukan pencarian awal untuk mendapatkan informasi dasar tentang topik projek
yang akan dilakukan. Pencarian informasi awal dapat dengan mencari artikel,
buku, menonton infografis, merencanakan melakukan wawancara dengan
masyarakat sekitar yang terkait, atau merencanakan mewawancara ahli. Lakukan
kembali diskusi kelompok.

Finding Out (mencari tau)

Kumpulkan semua data dan semua informasi sumber daya dan metode yang
sudah didapat di fase tuning in/menyetel.

Lakukan wawancara dengan masyarakat sekitar atau mengundang narasumber


yang sudah direncanakan sebelumnya. Lakukan observasi langsung terhadap
fenomena permasalah yang terkait dengan projek yang hendak dilakukan.
Observasi ini dapat dilakukan dengan melakukan observasi langsung di lapangan,
dalam lingkungan sekitar, atau melalui simulasi. Lakukan pemetaan untuk
mendapatkan potensi kekuatan dan peluang untuk terwujudnya kesuksesan
projek
Sorting Out (memilah)

Pilah data dan informasi yang sudah dilakukan di fase finding out/mencari tau.
Pilah dan pilih sesuai dengan tujuan projek Kepemimpinan yang sudah
dirumuskan: dengan kalimat positif, tentukan tujuan spesifik dilakukannya Projek
Kepemimpinan. Misalnya: untuk melakukan peningkatan kualitas hidup di
lingkungan terdekat Anda.

Going Further (melangkah lebih jauh)

Memformulasikan tujuan Projek Kepemimpinan. Membuat profil projek.


Membuat alur kegiatan: tahap/urutan kegiatan, aktivitas yang akan dilakukan di

33
setiap tahap, output/jumlah kegiatan, outcome/hasil yang akan
diperoleh/diciptakan dari setiap kegiatan, dan target: perkiraan waktu, jumlah,
frekuensi, dan lain-lain yang diharapkan dapat dicapai atau dilaksanakan.
Membuat anggaran kegiatan.

Kelompok yang sudah mendapat validasi dari pengajar dapat melanjutkan ke


tahapan selanjutnya.

Untuk tahapan Making Conclusion/mengambil kesimpulan akan dilaksanakan


pada minggu ke-4, kemudian tahapan Taking Action/Tindakan Aksi akan
dilaksanakan pada minggu ke-10 dan ke-11.

Contoh graphic organizer untuk tugas 3.1

Taking Tuning
Action in

Making Finding
Conclusi out
on

Going Sorting
Further Out

Tuning in Finding out Sorting Out Going


Further

34
Subbab 2.2 Deskripsi Projek Kepemimpinan
Minggu ke-4

Sesi : 1 Pertemuan

Durasi : 170 menit x 1

CP : ● Memahami strategi perencanaan tujuan belajar,


indikator dan strategi pencapaian sesuai dengan
tahap perkembangan murid, kurikulum, dan profil
pelajar Pancasila (P3)
● Memahami pengetahuan tentang teknik evaluasi
pembelajaran sesuai dengan perkembangan
peserta didik, kurikulum dan lingkungan belajar
(P3)
● Mengkomunikasikan pemikiran/argumen atau
karya inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan profesi guru dan kewirausahaan,
yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat
terutama komunitas guru (KU3)
● Evaluasi secara kritis terhadap kinerja dan
keputusan sendiri atau sejawat (KU4)

CPMK : Mendeskripsikan dan tujuan Projek Kepemimpinan

Indikator : ● C.3 Menentukan, mengonsepkan, menyepakati


Service Learning kepada komunitas di
masyarakat
● A.3 Memprakarsai, menegosiasikan,
memadukan Service Learning diantara anggota
kelompok kepada komunitas di masyarakat.

Asesmen : Visible Thinking Routine: Step Inside


Tugas 4.1

Bobot Penilaian : -

35
Metode : Diskusi
Pembelajaran Pembagian peran dengan menggunakan visible
thinking routines/rutinitas berpikir terlihat: Step Inside
https://pz.harvard.edu/resources/step-inside

Materi : Making Thinking Visible: How to Promote


Pembelajaran Engagement, Understanding, and Independence for
(Pustaka) All Learners.

Peran Mahasiswa : Melaksanakan Tugas 4.1, membuat pemetaan


terhadap semua peran dan tanggungjawab yang
dibutuhkan dalam rancangan Projek Kepemimpinan
kelompok projek dengan menggunakan VTR Step
Inside.

Peran Fasilitator/ : ● Memberikan masukan dan saran-saran konstruktif


yang dapat mengembangkan setiap peran yang
Dosen disimulasikan, untuk meningkatkan keterampilan
mahasiswa dalam menjalani peran dalam projek.
● Menjelaskan kegunaan VTR Step Inside dan
memberikan umpan balik.

Kerangka Teori

A. Deskripsi Projek Kepemimpinan

Projek Kepemimpinan menyediakan kesempatan bagi masing-masing kelompok


mahasiswa untuk melihat kembali dan mengimplementasikan rencana projek yang
mereka telah buat pada sebelum ujian tengah semester. Setiap kelompok akan
mengkonfirmasi apa yang telah direncanakan langsung bersama sekolah atau
komunitas di lapangan. Mereka akan memperbaiki dan melengkapi rencana
tersebut dengan keadaan dan rincian kenyataan atau fakta yang ditemukan.

Sebagai bahan referensi yang boleh Anda pilih untuk gunakan, ada tiga fase
utama yang bisa dijadikan salah satu acuan untuk merencanakan langkah-langkah
penyusunan projek.

1. Revisi dan Konfirmasi Rencana


36
Proses dalam fase ini mendorong kelompok mahasiswa untuk
mentransformasikan rencana yang telah mereka buat dalam Projek
Kepemimpinan menjadi rencana milik bersama dengan sekolah/komunitas
sasaran. Kelompok mahasiswa diharapkan dapat menggunakan
pemahamannya mengenai model pengelolaan perubahan Inkuiri Apresiatif
(model 5D atau BAGJA) untuk menguatkan dan merevisi rencana
bersama-sama pemangku kepentingan di sekolah/komunitas. Kelompok
mahasiswa akan memaparkan kemudian mendiskusikan tujuan dan
langkah prakarsa perubahan agar dapat menggalang kontribusi bersama
demi meningkatkan manfaat atau pencapaian projek sekaligus mengelola
resikonya. Fokus utama fase ini adalah menghasilkan rencana bersama
yang dapat mendatangkan sebesar mungkin manfaat bagi masyarakat di
lingkungan sekitar.

2. Atur dan Mulai Eksekusi Rencana

Fase ini dimulai dengan menyamakan pemahaman akan peran-peran yang


diperlukan dalam pencapaian tujuan projek. Mahasiswa diharapkan dapat
menempatkan diri sebagai bagian dari sekolah/komunitas yang mampu
memberdayakan para pemangku kepentingan agar saat masa projek ini
usai, tindakan atau upaya yang diperlukan untuk menjaga dan
mengembangkan manfaat dari Projek Kepemimpinan ini terus
berkelanjutan. Oleh karena itu, dalam fase ini, tiap kelompok juga harus
terus melakukan refleksi serta dokumentasi sehingga proses sekaligus
hasil dari projek dapat dikemukakan dan digunakan ketika merumuskan
pembelajaran yang telah didapatkan.

3. Gelar Karya Projek Kepemimpinan

Dalam fase terakhir ini, kelompok mahasiswa akan mengkomunikasikan


proses dan hasil dari projek mereka kepada segenap komunitas melalui
sebuah laporan dan kegiatan gelar karya Projek Kepemimpinan di kampus.
Laporan yang dibuat diharapkan dapat secara efektif dan efisien
menyampaikan apa yang telah kelompok lakukan dan capai, serta hal-hal
yang dapat menggambarkan dampaknya terhadap kualitas pembelajaran

37
peserta didik di sekolah/komunitas sasaran Projek Kepemimpinan mereka.
Laporan tersebut akan kelompok paparkan di depan panelis (Dosen
Pembimbing Projek dan Instruktur) di tengah kegiatan gelar Projek
Kepemimpinan. Gelar Projek Kepemimpinan adalah kegiatan kulminasi
yang berupaya untuk merayakan dan mengapresiasi (mensyukuri)
pencapaian dan proses yang telah dilalui oleh setiap kelompok mahasiswa.
Setiap kelompok akan menyajikan hasil dan proses yang telah dilalui ke
dalam bentuk pameran. Dengan demikian, dalam fase ini setiap kelompok
pun perlu menentukan bagaimana strategi penyajian pameran yang dapat
memberikan pengalaman bermakna dan mengesankan bagi para
pengunjung pameran.

B. Tujuan Projek Kepemimpinan

Fokus utama projek adalah mendorong mahasiswa untuk berinovasi dan


menginisiasi implementasi prakarsa perubahan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran yang berkelanjutan bagi peserta didik di sekolah atau komunitas
secara gotong-royong. Dengan demikian, terdapat empat tujuan Projek
Kepemimpinan yang sekaligus juga merupakan CPMK Projek Kepemimpinan.

1. Mahasiswa mampu mengimplementasikan dan mengkomunikasikan


proses serta hasil projek dengan menerapkan prinsip keputusan dan
inovasi berbasis data/fakta/kenyataan tentang kekuatan/potensi
sekolah/komunitas.
2. Mahasiswa mampu mengimplementasikan dan mengkomunikasikan
proses serta hasil projek dengan menerapkan prinsip perencanaan
pengelolaan projek yang komprehensif, relevan, dan kontekstual.
3. Mahasiswa mampu mengimplementasikan dan mengkomunikasikan
proses serta hasil projek dengan menerapkan prinsip pemaparan laporan
yang efektif dan efisien.
4. Mahasiswa mampu mengimplementasikan dan mengkomunikasikan
proses serta hasil projek dengan menerapkan prinsip storytelling dan rasa
syukur (apresiatif) dalam refleksi setiap anggota terkait proses dan hasil
kerja kelompok.

38
Sebagai lanjutan dari fase inkuiri Kath Murdoch. Pertemuan minggu ini mengambil
fokus pada fase Making Conclusion/ mengambil kesimpulan untuk melangkah
lebih lanjut ke Taking Action/Tindakan Aksi. Pada tahapan ini, kegiatan yang telah
dilakukan di fase going further/melangkah lebih jauh sudah semakin matang.

Visible Thinking Routines: Step Inside

Ini adalah kegiatan dimana Anda akan mengenal peran apa saja yang dibutuhkan
untuk terwujudnya kesuksesan sebuah projek. Anda juga dapat memahami
pengetahuan dan kemampuan tertentu dari setiap peran, dan apa yang menjadi
perhatian dan tugas utama dalam sebuah peran. Anda akan melakukan simulasi
untuk melakukan peran-peran dan di dalam kelompok, Anda dapat memutuskan
peran dan jenis tugas terbaik untuk Anda sesuai dengan kompetensi/kekuatan
yang dimiliki oleh masing-masing anggota kelompok. Setelah itu silahkan
disepakati bersama.

Sebuah projek kemasyarakatan membutuhkan beberapa peran dengan masing-


masing tugasnya. Setiap mahasiswa harus menyadari bahwa setiap perananan
sekecil apapun memiliki andil penting dalam kesuksesan sebuah projek.

Silahkan didiskusikan mengenai berbagai peran yang harus dilaksanakan,


misalnya: mengurus perizinan, menghubungi para mitra pelaksana, membuat
kontrak, mempersiapkan sumber daya, menyiapkan tempat/ruang latihan,
mengurus peralatan, memastikan ruang penyimpanan, melaksanakan pelatihan,
mendampingi narasumber, melakukan evaluasi, dan lain-lain.

Step Inside: Perceive, Know About, Care About (Mengetahui lebih jauh: Melihat,
Tau Tentang, Peduli).

39
Tugas 4.1

Berdasarkan pada hasil tugas di minggu sebelumnya (minggu ke-3), buatlah pemetaan terhadap semua peran dan tanggungjawab
yang dibutuhkan dalam rancangan Projek Kepemimpinan kelompok Anda. Setiap kelompok melakukan diskusi untuk berbagi peran
dan tanggung jawab berdasarkan kekuatan masing-masing anggota kelompok. Gunakan visible thinking routine: step inside.

Siapkan tabel kosong dan kertas post it/kertas tempel, setiap anggota kelompok menuliskan jawaban pada pertanyaan yang tersedia
pada tabel di bawah.

Step Inside

Perceive (Melihat) Know About (Tahu Tentang) Care About (Peduli)


What can the person or thing perceive? What might the person or thing know What might the person or thing care
Apa yang anda lihat tentang peran about or believe? about?
sebagai … Apa yang Anda ketahui tentang peran Apa hal yang paling menarik kepedulian
sebagai … Anda?

VTR Step inside dapat membantu memastikan pembagian peran yang dilakukan telah sesuai dengan kompetensi dan panggilan hati
dari setiap anggota kelompok. Setelah itu, masukan pembagian peran sesuai dengan rencana projek. Dosen Anda akan memberikan
40
masukan dan saran-saran konstruktif yang dapat mengembangkan setiap peran yang Anda simulasikan, untuk meningkatkan
keterampilan Anda dalam menjalani peran Anda dalam projek.

Contoh:

Templat Work Breakdown Structure

Tahap Output Outcome Target Keterangan

1. Pengurusan ijin 1. Ijin ke kampus; Mendapat izin dan 1 minggu Dilaksanakan oleh
2. Ijin ke pihak RW dukungan dari semua pihak Jelantik
atau kelurahan

2. Menghubungi para mitra 1. Kontak ahli bank 1. Dapat narasumber 1. Dua minggu perizinan Dilaksanakan oleh
pelaksana dan membuat sampah/calon sesuai harapan dan 2. Minimal mendapatkan Jelantik dibantu
kontrak instruktur/pengajar rencana; jumlah peserta pelatihan oleh Salsa
2. Kontak pengurus 2. Dapat calon anggota dan calon anggota Bank
lingkungan RW bank sampah yang akan Sampah sebanyak 15
terkait dilatih orang yang akan mendidik
anak mereka di rumah
akan kebiasaan memilah
sampah ini

41
Templat Work Breakdown Structure

Tahap Output Outcome Target Keterangan

3. Mempersiapkan sumber
daya lainnya (misal:
ruangan pelatihan,
peralatan, ruangan
penyimpan sampah,
papan tulis, bahan-
bahan, dll)

4. Melaksanakan pelatihan

5. Melaksanakan
pendampingan oleh
narasumber

6. Melakukan pemantauan

7. Melakukan evaluasi dan


perumusan
pembelajaran

42
Contoh lain:

Templat Profil Team Members dan Peran Masing-Masing

Peran/Tugas dan Tanggung Nomor


Nama Email/Surel Alamat Rumah
Jawab Telepon

1. Burhan Membantu Jelantik dalam … 0812 burhan@..... Jl. Sukses Makmur no. 12 ....
XXXX

2. Mulyono Menemukan Narasumber … … …


Pelatihan dan Pendampingan
Bank Sampah RW

3. Salsa Memandu acara pembukaan … … …


di hari pelatihan

43
Subbab 2.3 Deskripsi Projek Kepemimpinan

Minggu ke- :
5

Sesi : 1 Pertemuan

Durasi : 170 menit x 1

CP : Berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan sesuai


dengan kebijakan nasional.(KU8)

Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit,


mengamankan, dan menemukan kembali data serta informasi
untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya
sebagai guru secara berkelanjutan. (KU9)

Mampu menyelesaikan masalah terutama terkait


pembelajaran. (KU10)

CPMK : Mengembangkan kerangka projek sebagai Community-led


Problem Solving.

Indikator : C.6 Merancang rencana Service-Learning kepada warga


sekitar sekolah atau komunitas di masyarakat.

Asesmen :
Tugas 5.1 Mind Map
Tugas 5.2 Gallery Walk: Visible Thinking Rutine: Circle of view Point

Bobot : -
Penilaian

Metode : Diskusi
Pembelajar Mind Map berisi kerangka rencana projek
an Gallery Walk evidence, dengan Circle of Viewpoints

Materi : Visible thinking routines: Circle of Viewpoints


Pembelajar https://pz.harvard.edu/sites/default/files/Circle%20of%20View
an points_0.pdf
(Pustaka)

Peran : Membuat mind map yang memiliki unsur keindahan visual dan
Mahasiswa isinya disesuaikan dengan rubrik penilaian yang sudah

44
disiapkan secara proporsional. Kemudian, hasil mind map di
tempelkan di dinding sebagai display gallery walk.

Peran : Menjelaskan rubrik mind map.


Fasilitator/
Menjelaskan prosedur gallery walk, menentukan waktu
Dosen berkunjung, menyiapkan sticky notes yang dibagikan ke setiap
kelompok,, dan memberikan umpan balik.

Tugas 5.1

Saat ini kelompok projek Anda telah memiliki rencana projek berupa judul, tujuan,
alur kegiatan, dan pembagian peran yang merata di setiap kelompok kerja. Pada
minggu ini, kelompok projek Anda dapat melakukan sesi berbagi atas rancangan
projek dengan membuat sebuah Mindmap/Peta Pikiran yang dapat disiapkan
dengan presentasi yang menarik. Presentasikan dengan unsur keindahan visual
di dalamnya, misalnya dengan gambar dan warna yang menarik. Latihan
presentasi dengan role play yang pernah dilakukan sebelumnya, bisa juga dengan
memberikan selingan kuis dan permainan berhadiah ringan. Presentasikan dalam
jangka waktu yang telah disepakati.

Anda akan bersaing dengan kelompok lain dalam mempresentasikan rancangan


projek Anda. Dosen dan teman-teman Anda akan berkeliling untuk menikmati
suguhan presentasi Anda. Ruang kelas Anda akan menjadi sebuah gallery yang
sangat menarik!

Berikut rubrik presentasi yang akan menjadi acuan penilaian dosen.

Pada tahapan ini diharapkan terjadi E (Elaborasi Pemahaman) pada mahasiswa


mengenai gambaran besar (big picture) keseluruhan projek.

45
5.1 Rubrik Penilaian Mindmap/Presentasi (penilaian dilakukan oleh dosen)

Kriteria 3 2 1

Penguasaan Penguasaan isi materi sangat jelas Penguasaan isi materi cukup Penguasaan isi materi cukup
mengenai Projek terlihat. Memahami dan dapat jelas terlihat. Memahami dan terlihat. Cukup memahami dan
Kepemimpinan menjelaskan keseluruhan materi dapat menjelaskan beberapa dapat menjelaskan beberapa
dengan percaya diri dari awal bagian materi dengan percaya bagian materi dari awal hingga
hingga akhir. diri dari awal hingga akhir. akhir.

Kontak Mata Selalu melakukan kontak mata Hampir selalu melakukan kontak Kadang-kadang melakukan kontak
kepada audiens baik dan terlihat mata kepada audiens baik. mata kepada audiens baik.
percaya diri.

Kejelasan Berbicara dengan jelas dan mudah Berbicara cukup jelas dan Berbicara kurang jelas dan kurang
berbicara dipahami dari awal hingga akhir. sedikit memerlukan klarifikasi dipahami dari awal hingga akhir.
agar mudah dipahami dari awal
hingga akhir.

Penggunaan Penulisan Bahasa sesuai dengan Ada sedikit (1-3) kesalahan Ada banyak (lebih dari 3)
Bahasa ketentuan, baik dan benar. penulisan bahasa. kesalahan penulisan bahasa.

Kesiapan dan Sangat siap dan terorganisir Cukup siap dan terorganisir Belum siap dan terorganisir pada
pengorganisasian dengan rapi, terlihat jelas pada pada saat dilakukannya saat dilakukannya presentasi.
saat dilakukannya presentasi. presentasi.

46
Kriteria 3 2 1

Kreativitas Presentasi sangat menarik, penuh Presentasi cukup menarik, Presentasi kurang menarik secara
Presentasi warna, proporsional dan banyak visualisasi penyampaian yang visual
mengandung visual cukup

Panduan fasilitator dalam menilai

Nilai tertinggi 6x3 = 15

Nilai terendah 1x5 = 5

Rekomendasi range penilaian:

A= 91-100 ~ 13-15
B= 75-90 ~ 10-12
C < 75 ~ <10

47
Tugas 5.2

Sebagai penikmat presentasi, Dosen dan teman-teman Anda akan melakukan salah satu visible thinking routines yaitu Circle of
Viewpoints sambil melakukan Gallery Walk.

Anda dapat mengisi post-it yang disiapkan dengan panduan pertanyaan visible thinking routines yaitu Circle of Viewpoints sebagai
berikut:

● Saya berpikir tentang ….(topik projek yang dilihat) dari sudut pandang … (yang Anda pilih, misalnya: sebagai pengamat,
sebagai kritikus, sebagai masyarakat awam, sebagai pejabat pemerintahan, sebagai polisi, atau perawat, atau yang lain)
● Menurut saya …. (jelaskan konten/isi presentasi yang Anda lihat dari sudut pandang Anda)
● Pertanyaan saya berkaitan dengan topik ini adalah ….. (tuliskan satu pertanyaan dari sudut pandang Anda)

Caranya adalah sebagai berikut.

1. Setiap kelompok akan menempelkan mindmap milik mereka di dinding “Galeri” kelas, kemudian setiap kelompok berdiri di depan
mindmap-nya masing-masing.

2. Dosen mengatur waktu berkeliling dengan timer dan membunyikan peluit misalnya searah jarum jam.

3. Setiap kelompok akan mengunjungi kelompok yang lain untuk membaca mind map kelompok lain.

4. Setiap anggota kelompok dibagi tugas sesuai circle of viewpoints dan menulis mengenai

Mahasiswa A : Saya berpikir tentang ….

48
Mahasiswa B: Menurut saya ….

Mahasiswa C: Pertanyaan saya berkaitan dengan topik ini adalah …..

Mahasiswa D: Pertanyaan saya berkaitan dengan topik ini adalah …..

dan menempelkannya di mind map kelompok lain.

5. Setiap kelompok melakukan hal yang sama pada kelompok lainnya sampai akhirnya dia kembali ke kelompoknya.

6. Setiap kelompok membaca post it yang telah ditulis oleh kelompok lain.

Di akhir sesi, dosen akan meminta setiap kelompok untuk membaca masukan dari rekan-rekan kelompok lain yang telah berkunjung
ke gallery mereka. Dosen bertanya jawab, diskusi, dan melakukan ulasan dan memberikan inspirasi dan masukan mengenai rencana
projek yang sudah diformulasikan oleh setiap kelompok dan contoh aplikasinya di masyarakat.

49
Subbab 2.4 Deskripsi Projek Kepemimpinan
Minggu ke-6 :

Sesi : 1 Pertemuan

Durasi : 170 menit x 1

CP : Membangun jejaring dan berkolaborasi dengan sejawat,


profesi lain, dan pemangku kepentingan (KU6)

Bertanggung jawab atas pekerjaannya sebagai guru sesuai


dengan kode etik profesinya (KU7)

Berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan sesuai


dengan kebijakan nasional (KU8)

CPMK : Mahasiswa dapat merancang Projek Kepemimpinan

Indikator : C.6 Merancang rencana Service-Learning kepada warga


sekitar sekolah atau komunitas di masyarakat.

Asesmen : Draf SMART Proposal Projek Kepemimpinan, dinilai


Tugas 6.1 dengan menggunakan rubrik

Bobot : Tugas 6.1 (10%)


Penilaian

Metode : Diskusi
Pembelajaran Proposal SMART: Elemen dalam membuat sebuah projek,
yang terdiri dari Specific, Measurement, Achievable, dan
Time-Bound.

50
Materi : Visible thinking routines:
Pembelajaran Collaborative Planning Jigsaw Sharing
(Pustaka)

Peran : Melakukan diskusi dalam kelompok projek untuk


Mahasiswa menentukan SMART projek yang Anda sudah rumuskan.
Melakukan presentasi kepada dosen.
Memberikan masukan kepada kelompok lain.

Untuk kegiatan minggu yang akan datang, mahasiswa


dalam kelas angkatan mengorganisir agar dapat
menghadirkan satu orang narasumber yang memiliki
informasi/keahlian dalam bidang projek yang dapat berbagi.

Peran : Mengundi kelompok yang akan melakukan presentasi.


Fasilitator/ Memberikan umpan balik terhadap presentasi rancangan
projek kelompok.
Dosen
Menilai presentasi kelompok projek berdasarkan rubrik
SMART.

Kegiatan minggu depan:


Mengarahkan kelas mahasiswa (ketua kelas dan
jajarannya) untuk berdiskusi dan mengundang narasumber
untuk hadir di minggu yang akan datang.

Memberikan relasi atau memberikan rekomendasi


narasumber yang kompeten di bidang projek.

51
Kerangka Teori

Konsep SMART dalam perencanaan tujuan sudah populer sejak awal tahun 1980-
an. Ide tentang konsep SMART ini dipopulerkan oleh beberapa penulis dan praktisi
manajemen. Salah seorang penulis yang sering dikaitkan dengan konsep SMART
adalah George T. Doran. Pada tahun 1981, Doran menerbitkan artikel berjudul
“There’s a S.M.A.R.T Way to Write Management’s Goals and Objectives” di
majalah Management Review. Artikel tersebut menyajikan prinsip-prinsip dasar
SMART dalam merumuskan tujuan yang terukur dan terarah. Selain George T.
Doran, beberapa penulis dan praktisi manajemen telah menggunakan dan
mengembangkan konsep SMART dalam konteks perencanaan tujuan.

Kerangka berpikir SMART adalah sebuah pendekatan yang digunakan dalam


perencanaan dan pengaturan tujuan sebuah projek yang efektif. SMART adalah
singkatan dari Specific (Spesifik), Measurable (Terukur), Achievable (Dapat
dicapai), Relevant (Relevan), dan Time-bound (Terikat waktu).

Setiap unsur dalam SMART dapat lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut

Specific (Spesifik): Tujuan projek yang spesifik memiliki deskripsi yang jelas dan
rinci mengenai apa yang ingin dicapai. Tujuan harus dapat menjawab pertanyaan
seperti “Apa yang ingin dicapai?”, “Mengapa ini penting?” “Masalah apa yang akan
terselesaikan dengan projek ini?”, “Siapa saja yang akan terlibat dan menerima
manfaat dari projek ini?”, “Dimana dan kapan projek ini akan dilakukan?”

Measurable (Terukur): Tujuan yang dapat diukur membuat kita dapat menentukan
indikator atau ukuran yang jelas untuk mengevaluasi capaian tujuan projek. Hal ini
melibatkan penggunaan angka, persentase, perhitungan matematik dan
parameter lain dalam mengukur hasil yang dicapai projek.

Achievable (Dapat Dicapai): projek yang relevan berarti memiliki keterkaitan dan
relevansi dengan misi, visi, dan konteks yang lebih luas. projek harus sesuai
dengan kebutuhan dan prioritas yang ada, serta mendukung pencapaian hasil
yang diinginkan.

52
Time-bound (Terikat waktu): projek yang terikat waktu memiliki batas atau tenggat
waktu. Hal ini dapat membantu pelaksana projek untuk mengatur dan menetapkan
prioritas tugas-tugas yang harus dilakukan.

Tugas 6.1 (bobot 10%)

Lakukan diskusi dalam kelompok projek Anda untuk menentukan SMART projek
yang Anda sudah rumuskan. Lakukan presentasi kepada dosen agar dosen dapat
memberikan umpan balik terhadap presentasi rancangan projek kelompok Anda.
Dosen Anda akan menilai presentasi kelompok Anda, dan pemikiran kritis yang
membangun dapat juga Anda hadirkan untuk memberikan masukan terhadap
presentasi kelompok lain.

SEBUAH PENGINGAT!

Minggu depan kelas Anda akan melakukan kegiatan diskusi yang mengundang
narasumber ahli dalam memberikan pandangan, gagasan, masukan, dan inspirasi
terkait rancangan Projek Kepemimpinan Anda. Harap persiapkan diri sebelum
minggu depan, dengan cara menghubungi narasumber yang sudah Anda
putuskan bersama dalam kelompok, memastikan kehadiran narasumber, dan
mempersiapkan segala perangkat pendukung yang dibutuhkan (mungkin
narasumber membutuhkan perangkat teknologi untuk presentasi, tempat atau
lokasi sesi dengan narasumber yang jika dirasa perlu dapat dilakukan di luar kelas
agar lebih menarik dan menyenangkan.

53
Tabel 6.1 Rubrik penilaian SMART (penilaian dilakukan oleh dosen)

Dapat digunakan untuk mengevaluasi tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan kerangka berpikir SMART. Rubrik ini
membantu dalam mengukur sejauh mana suatu tujuan memenuhi kriteria SMART yang telah ditetapkan. Berikut adalah rubrik
penilaian SMART:

Kriteria 5 3 1

Tujuan jelas dan terdefinisi Deskripsi tujuan cukup Tujuan tidak jelas dan tidak terdefinisi
Specific dengan baik (Skor: 5) jelas, tetapi ada beberapa dengan baik (Skor: 1)
(Spesifik) kekurangan dalam
spesifikasinya (Skor: 3)

Measurable Tujuan dapat diukur dengan Beberapa indikator atau Tidak ada indikator atau kriteria yang
(Terukur) indikator yang jelas dan kriteria kriteria yang dapat diukur dapat diukur (Skor: 1)
yang terukur (Skor: 5) kurang jelas atau tidak
spesifik (Skor: 3)

Achievable Tujuan secara realistis dapat Tujuan mungkin dicapai, Tujuan tidak realistis atau tidak
(Dapat dicapai dengan sumber daya tetapi ada beberapa mempertimbangkan keterbatasan
Dicapai) yang tersedia (Skor: 5) kendala atau tantangan yang ada (Skor: 1)
yang perlu diatasi (Skor: 3)

54
Kriteria 5 3 1

Relevant Tujuan memiliki keterkaitan Keterkaitan tujuan dengan Tidak ada keterkaitan atau relevansi
(Relevan) yang jelas dengan visi, misi, konteks kurang jelas atau yang jelas dengan konteks (Skor: 1)
atau konteks yang lebih luas tidak sepenuhnya relevan
(Skor: 5) (Skor: 3)

Time-bound Tujuan memiliki batas waktu Batas waktu mungkin Tidak ada batas waktu yang
(Terikat yang jelas dan spesifik (Skor: 5) kurang spesifik atau ditetapkan (Skor: 1)
Waktu) terdapat beberapa
ketidakpastian (Skor: 3)

Nilai

Dalam rubrik penilaian SMART ini, setiap kriteria diberi skor dari 1 hingga 5, dengan 5 sebagai skor tertinggi yang menunjukkan
pencapaian yang sangat baik sesuai dengan prinsip SMART. Rubrik ini membantu dalam mengevaluasi tujuan secara sistematis dan
objektif berdasarkan kriteria SMART, sehingga dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana tujuan tersebut terpenuhi.

Format sebuah proposal mencakup bagian:


55
Identitas Projek nama projek, lokasi

Tujuan Projek SMART

Linimasa tanggal alur pelaksanaan projek

Anggaran anggaran kegiatan

Struktur Kerja tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota kelompok

56
Subbab 2.5 Deskripsi Projek Kepemimpinan
Minggu ke-7 :

Sesi : 1 Pertemuan

Durasi : 170 menit x 1

CP : Membangun jejaring dan berkolaborasi dengan sejawat,


profesi lain, dan pemangku kepentingan (KU6)

Bertanggung jawab atas pekerjaannya sebagai guru sesuai


dengan kode etik profesinya (KU7)

Berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan sesuai


dengan kebijakan nasional (KU8)

CPMK : Mahasiswa dapat mengimplementasikan kerangka projek


yang sudah dibuat

Indikator : C.3. Mengimplementasi kerangka projek

Asesmen : Mengundang Narasumber


Tugas 7.1 Membuat refleksi “I Used to Think but Now I Think”

Bobot : -
Penilaian

Metode : Diskusi
Pembelajaran Sebuah sesi Talkshow atau sesi sharing dengan
narasumber terkait topik Projek Kepemimpinan

Materi : Visible thinking routines, refleksi:


Pembelajaran I Used to Think but Now I Think
(Pustaka)

Peran : Dalam kelas angkatan, mahasiswa mengorganisir agar


Mahasiswa dapat menghadirkan satu orang narasumber yang memiliki
informasi/keahlian dalam bidang projek yang dapat berbagi.

57
Tugas individu mahasiswa membuat refleksi I Used to Think
but Now I Think

Peran : Mengarahkan kelas mahasiswa (ketua kelas dan


Fasilitator/ jajarannya) untuk berdiskusi dan mengundang.

Dosen Membuka kegiatan dan memandu narasumber yang


kompeten di bidang projek untuk berbagi dan bertanya
jawab dengan mahasiswa.

Kegiatan

Hari ini kelas Anda sangat semarak, karena di kelas Anda akan banyak
kedatangan para tamu undangan yang telah Anda hubungi sebelumnya, dan Anda
akan merencanakan sebuah acara diskusi. Anda dapat saja membuat dekorasi
kelas yang memadai untuk menjadi sebuah tempat talkshow sederhana, misalnya
menghias bagian depan kelas, dengan tanaman hidup, menyiapkan sound
system, perangkat presentasi, dan juga menyediakan kursi yang mungkin sedikit
berbeda untuk narasumber duduk.

Anda perlu menyiapkan susunan acara, panitia yang menjadi MC, moderator
diskusi, dan mungkin sudah menyusun daftar-daftar pertanyaan kepada
narasumber agar diskusi berlangsung efektif.

Saat sesi diskusi, pastikan seluruh anggota kelas berpartisipasi aktif dalam
menyampaikan pendapat, bertanya, memberikan saran-saran yang membangun.
Dosen Anda akan mencatat partisipasi Anda dalam acara ini dan menyampaikan
umpan timbal balik setelah penyelenggaraan acara, untuk dapat Anda jadikan
masukan yang positif untuk peningkatan kemampuan Anda dalam keterampilan
memimpin sebuah acara kecil.

58
Tugas 7.1

Membuat refleksi dari kegiatan ini, dengan menuliskan kalimat singkat:

I Used to Think But Now I Think


(Sebelumnya saya berpendapat) (Sekarang pendapat saya)

SEBUAH PENGINGAT!

Minggu depan adalah minggu penilaian tengah semester. Anda diharapkan sudah
membuat produk kreatif dari proposal Projek Kepemimpinan yang sudah disetujui
oleh Dosen Anda. Produk kreatif diharapkan merupakan hasil diskusi dan
kolaborasi setiap anggota kelompok Anda. Anda dapat memilih produk berupa
video paparan, poster, sebuah materi presentasi, atau pertunjukan sederhana
yang menarik dan memenuhi seluruh aspek dari rencana Projek Kepemimpinan
Anda. Anda akan dinilai dalam sebuah rubrik yang terdiri dari persiapan, tahap
pelaksanaan dan penguasaan Anda dalam projek. Setiap teman Anda juga akan
diminta untuk ikut menilai setiap hasil produk yang dipresentasikan di kelas Anda.
Selain teman, Anda juga menilai diri sendiri terhadap ketercapaian Anda dalam
melaksanakan perencanaan Projek Kepemimpinan ini.

59
Ujian Tengah Semester
Ujian tengah semester dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan di minggu ke-8.

Minggu ke-8 :

Sesi : 1 Pertemuan

Durasi : 170 menit x 1

CP : Mengembangkan pengetahuan profesional dalam


pembelajaran berpusat pada peserta didik dan
mewujudkan profil pelajar Pancasila secara akomodatif,
adaptif dan progresif terhadap perkembangan. (KK1)

Mengembangkan lingkungan belajar yang aman dan


nyaman serta memfasilitasi peserta didik belajar dengan
melibatkan orang tua dan masyarakat. (KK2)

CPMK : Mahasiswa dapat merancang Projek Kepemimpinan


Menindak lanjuti perancangan Projek Kepemimpinan

Indikator : C.6. Membuat proposal final

Asesmen :
Tugas 8.1 Tugas kelompok untuk proposal projek
Tugas 8.2 Tugas individu mahasiswa diambil dari rubrik self
Tugas 8.3
assessment.
Tugas individu mahasiswa juga diambil dari rubrik peer
assessment

Bobot : Tugas 8.1 ( 25%)


Penilaian

Metode : Diskusi dan Validasi


Pembelajaran Presentasi

Materi : Visible thinking routines


Pembelajaran
(Pustaka)

Minggu ke- : 8

Sesi : 1 Pertemuan

60
Perencanaan Projek Kepemimpinan

Kegiatan Ujian Tengah Semester Pada minggu ke-9 setiap kelompok projek sudah
mulai menjalankan fase finalisasi dan konfirmasi rencana dengan menyiapkan
materi paparan Rencana Projek Kepemimpinan yang akan membantu mereka
berdiskusi dengan para pemangku kepentingan di lingkungan sekitar, sehingga
dapat menghasilkan rencana milik bersama.

Rencana Projek Kepemimpinan tersebut kemudian dikuatkan dengan komitmen,


dukungan, dan kontribusi aktif dari para pemangku kepentingan, sehingga
tergambar pemetaan peran serta tanggung jawab dari kelompok dan para
pemangku kepentingan di lingkungan masyarakat. Hal ini diperlukan untuk
membantu kelancaran eksekusi rencana Projek Kepemimpinan.

Pada saat melakukan perencanaan Projek Kepemimpinan, diperlukan kolaborasi


dan partisipasi aktif dari setiap anggota kelompok. Perencanaan ini perlu didukung
oleh setiap anggota kelompok dan setiap anggota yang sudah mendapatkan peran
akan dinilai berdasarkan perannya masing-masing.

61
Tugas 8.1 (Bobot 25%)

Kelompok projek akan menyerahkan proposal final kepada dosen pembimbing projek, setiap proposal akan dinilai
berdasarkan rubrik penilaian pada tabel 8.1

Tabel 8.1 Rubrik penilaian proposal projek final

Standar umum penilaian proposal projek yang harus diperhatikan:

Kriteria Keterangan Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1

Identitas Projek Nama projek, lokasi

Tujuan Projek SMART

Linimasa Tanggal alur pelaksanaan projek

Anggaran Anggaran kegiatan

Struktur kerja Tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota


kelompok

62
Deskripsi Keterangan:

3 = Sangat Baik, 2 = Baik, 1= Cukup.

Panduan fasilitator dalam menilai

Nilai tertinggi 5x3= 15

Nilai terendah 1x5= 5

Rekomendasi range penilaian:

A= 91-100~13-15

B= 75-90~10-12

C< 75 ~<10

63
Tabel 8.2 Rubrik Self Assessment: (Mahasiswa Menilai Dirinya Sendiri)

Nama Mahasiswa:

Refleksi
Respon

Setiap orang adalah pemimpin, paling tidak, pemimpin untuk dirinya sendiri. Bagaimana proses dan
materi yang Anda lalui hingga kini membantu Anda menjadi pribadi pemimpin yang lebih baik? Kualitas
kepemimpinan mana yang setelah ikut MK Projek Kepemimpinan ini menjadi meningkat? (2 poin)

Bagaimana Anda memandang kesempatan dalam MK Projek Kepemimpinan ini membantu Anda
menjadi pemimpin yang melayani kepentingan anak/peserta didik sebagaimana yang Ki Hajar
Dewantara isyaratkan lewat Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani? (2
poin)

Kualitas seorang pemimpin seringkali dapat kita lihat dari bagaimana ia membuat keputusan dan
mengaitkan pembelajaran lalu dengan konteks sekarang. Dalam MK Projek Kepemimpinan ini, sejauh
mana Anda menilai diri Anda dalam proses pengambilan keputusan kelompok Anda selama ini? Dari
angka 1-10, berapa Anda menilai kualitas diri Anda sendiri dalam membuat keputusan? Apa yang
membuat Anda menilai demikian?

Bagaimana keterkaitan pengalaman belajar Anda dalam Projek Kepemimpinan ini dengan mata kuliah
lain yang Anda telah/sedang pelajari di semester ini? (2 poin)

64
Tabel 8.3 Rubrik Peer Assessment yang Diisi oleh Anggota Kelompoknya

(Dari 8 orang anggota kelompok, mahasiswa menilai 7 setiap anggota kelompoknya)

Nama Kelompok :
Nama Anda :
Nama Peserta Anda di Kelompok :

Kriteria Kerja Tim Partisipasi Penilaian Secara Keseluruhan

Sangat Baik Anggota tim yang berinisiatif dan Aktif berpartisipasi, penolong, Menyelesaikan semua tugas yang diberikan,
(95 –100) mudah diajak Kerjasama mematuhi peraturan. berkontribusi penuh terhadap kerja tim.

Baik Anggota tim yang mudah diajak Mau berpartisipasi Ikut menyelesaikan semua tugas yang
(85 –94) Kerjasama diberikan.

Cukup Anggota tim yang harus diingatkan Harus diingatkan untuk Harus diingatkan untuk berkontribusi dan
(75 –84) untuk diajak Kerjasama berpartisipasi menyelesaikan tugas bagiannya.

Nilai

65
Sebagai catatan untuk dosen

Nilai sikap Individu a. self assessment


b. peer assessment

66
BAB III PELAKSANAAN

Subbab 3.1 Implementasi dan Manajemen Projek


Subbab 3.1 terdiri dari 3 kali pertemuan yang dilaksanakan pada minggu ke-9
hingga minggu ke-11.

Minggu ke- : 9-10-11

Sesi : Bimbingan

Durasi : Disesuaikan dengan kondisi di lapangan

CP :

CPMK : ● Bekerja sebagai guru secara profesional (KU1)


● Mampu menyelesaikan masalah terutama terkait
pembelajaran (KU10)

Indikator : Mahasiswa dapat mengimplementasikan kerangka


projek yang sudah dibuat

Asesmen : C3 Mengimplementasi Projek Kepemimpinan

Bobot Penilaian : Pelaksanaan projek

Metode : -
Pembelajaran

Materi : Pelaksanaan projek


Pembelajaran
(Pustaka)

Peran Mahasiswa : Melaksanakan projek

Peran Fasilitator/ : Dosen melakukan bimbingan kegiatan lapangan


Dosen

67
Kerangka Teori

Pelaksanaan Projek Kepemimpinan

Rencana Projek Kepemimpinan pada minggu sebelumnya mulai diaplikasikan di


minggu ini. Rencana tersebut kemudian dikuatkan dengan komitmen, dukungan,
dan kontribusi aktif dari para pemangku kepentingan, sehingga tergambar
pemetaan peran serta tanggung jawab dari kelompok dan para pemangku
kepentingan di lingkungan masyarakat. Hal ini diperlukan untuk membantu
kelancaran eksekusi rencana Projek Kepemimpinan.

Setiap kelompok akan secara rutin diminta untuk berkomunikasi dengan Dosen
Pembimbing Projek (DPP) untuk mendiskusikan strategi yang diperlukan
sekaligus menyampaikan kemajuan atau refleksi di setiap tahapan. DPP memiliki
wewenang untuk menentukan jadwal dan tenggat penyampaian kemajuan yang
akan disepakati bersama kelompok yang dibimbingnya.

Tabel 9.1 Format Monitoring Pelaksanaan Projek Kepemimpinan


(monitoring dilakukan oleh dosen)

Informasi Projek :
Nama Projek :
Tanggal Mulai :
Tanggal Selesai :
Nama Tim :
Anggota Tim :

Kualitas Pelaksanaan Projek:

1. Kesesuaian hasil dengan persyaratan dan spesifikasi:


● Sangat Baik
● Baik
● Cukup Baik
● Kurang Baik
● Tidak Baik
68
2. Kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh tim projek:
● Sangat Baik
● Baik
● Cukup Baik
● Kurang Baik
● Tidak Baik

3. Tingkat kepuasan masyarakat terkait dengan projek:


● Sangat Puas
● Puas
● Cukup Puas
● Kurang Puas
● Tidak Puas

4. Biaya dan sumber daya:


● Sangat sesuai dengan anggaran
● Sesuai anggaran
● Tidak sesuai anggaran
● Melenceng jauh dari anggaran

5. Tingkat kemajuan projek:


● Sangat Baik
● Baik
● Cukup Baik
● Kurang Baik
● Tidak Baik

6. Tindakan perbaikan atau langkah-langkah yang diperlukan. (Tuliskan


tindakan perbaikan yang direkomendasikan.)

7. Evaluasi terhadap kinerja tim projek. (Tuliskan evaluasi atau feedback


terhadap kinerja tim proyek.)

69
Subbab 3.2 Projek Monitoring
Subbab 3.2 terdiri dari 1 kali pertemuan yang dilaksanakan pada minggu ke-12
hingga minggu ke-14.

Minggu ke-12 :

Durasi : 170 menit x 1

CP : Mengkomunikasikan pelajaran berharga dari Projek


Kepemimpinan (KK4)

CPMK : Mahasiswa mengkomunikasikan pelajaran berharga


dari Projek Kepemimpinan

Indikator : C.4 Menganalisis permasalahan, tantangan yang


dihadapi selama projek berlangsung.

Asesmen : Tugas Individu Jurnal Refleksi


Tugas 12.1
Jurnal refleksi yang juga berisi kedisiplinan, etos
kerja, inisiatif, pola relasi, yang melibatkan asesmen
mentor di komunitas.

Bobot Penilaian : 15%

Metode : Pelaporan projek


Pembelajaran

Materi : -
Pembelajaran
(Pustaka)

Peran Mahasiswa : Melaksanakan tugas individu 12.1 melengkapi jurnal


refleksi

Peran Fasilitator/ : Jurnal refleksi yang juga berisi kedisiplinan, etos kerja,
Dosen inisiatif, pola relasi, yang melibatkan asesmen mentor
di komunitas. Dosen memastikan adanya mentor di
lapangan.

70
Jurnal refleksi pada Projek Kepemimpinan adalah bagian dari penyusunan laporan
proses serta pencapaian projek kelompok. Setiap mahasiswa harus dapat
menangkap dan mendokumentasikan proses/hasil/evaluasi dari pelaksanaan
Projek Kepemimpinan, menganalisa apakah tujuan Projek Kepemimpinan tercapai
dalam bentuk jurnal refleksi.

Tugas 12.1 (bobot 15%)

Setiap mahasiswa menyelesaikan jurnal refleksi sebagai bentuk evidence bahwa


telah melaksanakan kegiatan Projek Kepemimpinan. Jurnal refleksi berisi
kedisiplinan berkegiatan, etos kerja, inisiatif, pola relasi, yang melibatkan asesmen
mentor di komunitas.

71
Tabel 12.1 Jurnal Refleksi Kegiatan Projek Kepemimpinan

Mahasiswa mengisi secara individu jurnal refleksinya secara lengkap.

Minggu dan Tanggal Goal/target: Reflection/Refleksi: Adjustment/penyesuaian:

Apa yang akan saya Apa yang telah saya Adakah hal berbeda yang
kerjakan hari ini? kerjakan? akan saya lakukan?

72
Tabel 12.2 Rubrik Kelengkapan Jurnal Refleksi
(dinilai oleh dosen)

Kriteria 5 4 3 2 1

Deskripsi Kegiatan Laporan memberikan Laporan memberikan Laporan memberikan Deskripsi kegiatan Tidak ada deskripsi
deskripsi yang deskripsi yang baik deskripsi yang dalam laporan sangat kegiatan yang
lengkap, terperinci, tentang kegiatan, memadai tentang terbatas atau tidak disertakan dalam
dan jelas tentang tetapi mungkin perlu kegiatan, tetapi memberikan laporan.
kegiatan yang sedikit perbaikan beberapa informasi informasi yang
dilakukan, termasuk dalam kejelasan atau terbatas atau tidak cukup.
tempat, tanggal, kelengkapan. lengkap.
waktu, dan rangkaian
kegiatan.

Tujuan Kegiatan Laporan menjelaskan Laporan memberikan Laporan memberikan Penjelasan tentang Tidak ada penjelasan
dengan jelas tujuan penjelasan yang baik beberapa penjelasan tujuan kegiatan tentang tujuan
kegiatan yang tentang tujuan tentang tujuan dalam laporan sangat kegiatan dalam
dilakukan dan alasan kegiatan, tetapi kegiatan, tetapi tidak terbatas atau tidak laporan.
mengapa kegiatan mungkin perlu sedikit sepenuhnya jelas ada.
tersebut dilakukan perbaikan dalam atau lengkap.
kejelasan atau
kelengkapan.

Hasil dan Capaian Laporan menjelaskan Laporan memberikan Laporan memberikan Penjelasan tentang Tidak ada penjelasan
dengan jelas hasil penjelasan yang baik beberapa penjelasan hasil dan capaian tentang hasil dan

73
dan capaian yang tentang hasil dan tentang hasil dan kegiatan dalam capaian kegiatan
telah dicapai dalam capaian kegiatan, capaian kegiatan, laporan sangat dalam laporan.
kegiatan tersebut, tetapi mungkin perlu tetapi tidak terbatas atau tidak
termasuk dampak sedikit perbaikan sepenuhnya jelas ada.
positif yang dalam kejelasan atau atau lengkap.
dihasilkan. kelengkapan.

Panduan fasilitator dalam menilai

Nilai tertinggi 5x3 = 15

Nilai terendah 1x5 = 5

Rekomendasi range penilaian:

A= 91-100 ~ 13-15
B= 75-90 ~ 10-12
C < 75 ~ <10

74
Tabel 12.3 Refleksi Mentor di Komunitas

Mahasiswa meminta mentor di komunitas Projek Kepemimpinan untuk mengisi rubrik refleksi mengenai komunikasi, etos kerja, dan
inisiatif kelompok Projek Kepemimpinan sebagai bagian dari laporan kegiatan.

Kriteria 5 4 3 2 1

Komunikasi

Etos kerja

Inisiatif

Keterangan:
3 = Sangat Baik, 2 = Baik, 1= Cukup.

75
Subbab 3.3 Projek Monitoring
Minggu ke-13 :

Durasi : 170 menit x1

CP : Mengomunikasikan Pelajaran Berharga dari Projek


Kepemimpinan (KK4)

CPMK : Mahasiswa dapat menindak lanjuti perancangan


Projek Kepemimpinan

Indikator : C.5 Mengevaluasi dampak yang dirasakan


masyarakat/komunitas dari Projek Kepemimpinan

Asesmen :
Tugas 13.1 Tugas kelompok projek dalam melakukan evaluasi
pelaksanaan ketuntasan Projek Kepemimpinan.
Kelompok projek bisa memilih untuk:

1. melaksanakan FGD di lokasi projek atau


2. membagikan kuesioner survei evaluasi
pelaksanaan Projek Kepemimpinan

Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan


projek dengan menggunakan hasil refleksi di
presentasikan menggunakan VTR Traffic Light di
minggu ke-14

Bobot Penilaian : -

Metode : Survei, analisa


Pembelajaran

Materi : Community-led Problem Solving


Pembelajaran
(Pustaka)

Peran Mahasiswa : Melaksanakan Tugas 13.1 Mengadakan FGD atau


membuat survey kepuasan dalam rangka evaluasi
pelaksanaan kegiatan Projek Kepemimpinan.

Peran Fasilitator/ : Memberikan panduan pelaksanaan FGD


Dosen Memverifikasi materi survei

76
Tugas 13.1

Tugas kelompok Projek melakukan evaluasi pelaksanaan Projek Kepemimpinan.


Setiap kelompok dapat memilih untuk;

1. Melaksanakan FGD (Focus Group Discussion) di lokasi Projek


Kepemimpinan atau
2. Membagikan survei kepuasan dalam rangka melakukan evaluasi
pelaksanaan kegiatan Projek Kepemimpinan.

Prosedur FGD (Focus Group Discussion)

FGD adalah metode pengumpulan data yang melibatkan diskusi kelompok kecil
dengan topik mengenai evaluasi pelaksanaan Projek Kepemimpinan. FGD
biasanya melibatkan 6-12 orang peserta yang memiliki pengalaman,
pengetahuan, atau perspektif yang relevan dengan pelaksanaan Projek
Kepemimpinan.

Tujuan utama dari FGD adalah untuk mengumpulkan informasi yang mendalam
tentang persepsi, pendapat, dan pengalaman peserta terkait evaluasi
pelaksanaan Projek Kepemimpinan. Diskusi dalam FGD dipandu oleh seorang
moderator yang bertugas untuk memfasilitasi dialog, menjaga arus percakapan,
dan menggali informasi yang relevan.

Beberapa karakteristik FGD yang perlu diperhatikan meliputi:

1. Komposisi Peserta: Peserta FGD dipilih berdasarkan kriteria yang relevan


dengan topik. Kelompok peserta harus terdiri dari orang-orang yang
memiliki pemahaman dan pengalaman yang beragam terkait dengan topik
yang sedang dibahas.

2. Moderator: Moderator memainkan peran penting dalam FGD. Tugas


moderator adalah memimpin diskusi, menanyakan pertanyaan terkait

77
topik, mengelola waktu, dan menciptakan lingkungan yang aman dan
terbuka untuk semua peserta.

3. Panduan Diskusi: Sebelum FGD, moderator biasanya mempersiapkan


panduan diskusi yang berisi serangkaian pertanyaan terkait topik. Panduan
ini digunakan sebagai kerangka acuan untuk memandu diskusi, tetapi juga
memberi ruang bagi peserta untuk berbagi pemikiran dan pengalaman
mereka.

4. Rekaman dan Analisis: FGD biasanya direkam atau diambil catatan secara
rinci untuk mendokumentasikan semua informasi yang dibagikan oleh
peserta. Setelah FGD selesai, data yang terkumpul dianalisis secara
tematik untuk mengidentifikasi pola, temuan, atau insight yang relevan
mengenai evaluasi pelaksanaan Projek Kepemimpinan.

Panduan Pertanyaan untuk Diskusi FGD dan Survei Evaluasi Projek


Kepemimpinan

1. Sejauh mana Projek Kepemimpinan ini mencapai tujuan yang telah


ditetapkan?
2. Bagaimana tingkat kepuasan Anda terhadap hasil akhir Projek
Kepemimpinan ini?
3. Apakah Projek Kepemimpinan ini berhasil mengatasi masalah atau
tantangan yang dihadapi?
4. Seberapa efektif tim Projek dalam berkomunikasi dan berkoordinasi
selama pelaksanaan projek?
5. Seberapa baik projek ini mengikuti jadwal yang telah ditetapkan?
6. Sejauh mana projek ini memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang telah
ditetapkan?
7. Apakah projek ini berhasil dalam memanfaatkan sumber daya yang
tersedia secara efisien?
8. Bagaimana tingkat partisipasi dan kontribusi dari para pemangku
kepentingan dalam projek ini?
9. Seberapa baik manajemen risiko dilakukan dalam projek ini?

78
10. Apakah projek ini memberikan dampak yang signifikan atau manfaat yang
diharapkan?
11. Sejauh mana projek ini memperhatikan faktor keberlanjutan dan dampak
lingkungan?
12. Bagaimana tingkat transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan
projek ini?
13. Apakah projek ini berhasil mencapai kepuasan atau harapan masyarakat
tempat Projek Kepemimpinan dilaksanakan?
14. Apakah ada saran atau rekomendasi yang ingin Anda berikan untuk
perbaikan atau pengembangan projek di masa depan?

79
BAB IV PELAPORAN

Subbab 4.1 Evaluasi dan Laporan Akhir


Minggu ke-14 :

Durasi : 170 menit x1

CP : Mengkomunikasikan pelajaran berharga dari Projek


Kepemimpinan (KK4)

CPMK : C.5 Mengevaluasi dampak yang dirasakan


masyarakat/komunitas dari Projek Kepemimpinan

Indikator : A.3 Memperjelas pelajaran berharga yang diperoleh


dari Projek Kepemimpinan

Asesmen : Tugas kelompok melaksanakan sesi berbagi dari


Tugas 14.1 kegiatan di minggu ke-13 dengan menggunakan
VTR- Traffic Light

Bobot Penilaian : -

Metode : Diskusi dan berbagi.


Pembelajaran

Materi : Connecting Leadership with Learning, Appreciative


Pembelajaran Inquiry, Learning, Teaching and Community, Teacher
(Pustaka) Reflection in a Hall of Mirrors, Teacher
Empathy,Visible Thinking Routine.

Peran Mahasiswa : Melakukan kegiatan sharing bisa secara daring atau


luring

Peran Fasilitator/ : Membimbing diskusi dan memberikan umpan balik


Dosen

Tugas 14.1

Kelompok mahasiswa harus dapat menangkap dan mendokumentasikan


proses/hasil/evaluasi dari pelaksanaan Projek Kepemimpinan, menganalisa

80
apakah tujuan Projek Kepemimpinan tercapai dengan menggunakan VTR Traffic
Light.

Sesi sharing atau berbagi dari hasil evaluasi bisa dilaksanakan secara daring
ataupun luring.

1. Lampu merah

Ceritakan hal-hal yang menjadi


pelajaran dan tidak boleh lagi terulang
di kemudian hari

2. Lampu kuning

Ceritakan hal-hal yang dijumpai dan


masih bisa diperbaiki atau diberikan
saran/rekomendasi perbaikan di
kemudian hari

3. Lampu hijau

Ceritakan hal-hal yang sudah berjalan


baik dan menjadi inspirasi

81
Subbab 4.2 Strategi Komunikasi
Minggu ke-15 :

Sesi : Bimbingan

Durasi : 170 menit x 2

CP : ● Bekerja sebagai guru secara


profesional.(KU1)
● Mampu menyelesaikan masalah terutama
terkait pembelajaran (KU10)

CPMK : Mahasiswa membuat gelar karya Projek


Kepemimpinan

Indikator : C.6 Memproduksi gelar karya yang


menginformasikan mengenai perjalanan
pelaksanaan Projek Kepemimpinan.

Asesmen : Persiapan Gelar Karya Projek Kepemimpinan

Bobot Penilaian : -

Metode Pembelajaran : Diskusi

Materi Pembelajaran : -
(Pustaka)

Peran Mahasiswa : Mempersiapkan Gelar Karya

Peran Fasilitator/ : ● Membimbing Mahasiswa melakukan


Dosen persiapan Gelar Karya
● Melakukan monitoring pelaksanaan
persiapan Gelar Karya

Pada minggu ke-15 mahasiswa sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi


kegiatan Ujian Akhir Semester. Aktivitas UAS di minggu ke-16 akan dilaksanakan
dalam bentuk Gelar Karya.

Minggu ini setiap kelompok projek diminta untuk menghasilkan produk kreatif
dengan berdiferensiasi produk akhir: video, poster, presentasi. Produk yang dibuat
ini akan disiapkan oleh kelompok menjadi materi paparan dan pameran untuk
kegiatan Gelar Karya Projek pada saat Ujian Akhir Semester di minggu ke-16.

82
Ujian Akhir Semester

Minggu ke-16 :

Durasi : 170 menit x1

CP : ● Menunjukkan praktik pembelajaran profesional


yang terdiri dari merancang, melaksanakan,
melakukan asesmen, dan melakukan refleksi
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
secara berkelanjutan.(KK3)
● Mengembangkan kemampuan profesional yang
berkelanjutan dan menerapkan keterampilan
kepemimpinan dalam mengembangkan
profesinya.(KK4)

CPMK : Mahasiswa membuat gelar karya

Indikator : C.6 Memproduksi gelar karya yang


menginformasikan mengenai perjalanan
pelaksanaan Projek Kepemimpinan.

Asesmen : Gelar Karya Projek Kepemimpinan


Tugas 16.1 UAS = Gelar Karya Projek Kepemimpinan

Bobot Penilaian : UAS (30%)

Metode : Diskusi kelompok hasil perspective taking (VTR), dan


Pembelajaran refleksi

Materi : Connecting Leadership with Learning, Appreciative


Pembelajaran Inquiry, Learning, Teaching and Community, Teacher
(Pustaka) Reflection in a Hall of Mirrors, Teacher Empathy,
Visible Thinking Routine.

Peran Mahasiswa : Melaksanakan Gelar Karya

Peran Fasilitator/ : ● Membimbing Mahasiswa melakukan Gelar Karya


Dosen ● Melakukan monitoring pelaksanaan Gelar Karya
Tugas 16.1 Gelar Karya (Bobot 30%)

Setiap Kelompok projek melaksanakan Gelar Karya yang merupakan dari hasil
akhir Projek Kepemimpinan. Pada Gelar Karya, setiap kelompok

83
mempresentasikan Aksi Nyata yang sudah dilakukan selama prose pelaksanaan
projek.

Setiap laporan, evaluasi, dan informasi yang dikumpulkan akan ditransformasi


oleh kelompok menjadi materi paparan dan pameran untuk kegiatan Gelar Karya
Projek Kepemimpinan.

Setiap kelompok akan menentukan strategi komunikasi dan pembuatan materi


gelar karya Projek Kepemimpinan yang menerapkan prinsip storytelling dan rasa
syukur (apresiatif) sehingga menghasilkan materi paparan dan pameran yang
bermakna dan mengesankan bagi panelis dan pengunjung kegiatan.

DPP akan melakukan monitoring dan penilaian Gelar Karya berdasarkan rubrik
yangs sudah disiapkan.

84
16.1 Rubrik Penilaian Gelar Karya Projek Kepemimpinan

Karakteristik Keterangan Kriteria Penilaian Nilai DPP

Konten: Cakupan informasi yang relevan dan penting 60-70 : Kurang memadai

Kejelasan dan pemahaman 71-80: Memuaskan


81-90 : Sangat Baik
Pengaruh dan dampak
91-100 : Sempurna

Struktur dan organisasi: Alur presentasi 60-70 : Kurang memadai

Penggunaan sub judul dalam mengklasifikasikan 71-80: Memuaskan


konten presentasi 81-90 : Sangat Baik

Keselarasan dengan tujuan 91-100 : Sempurna

Penggunaan Materi Relevansi dan Efektivitas 60-70 : Kurang memadai


Visual:
Penggunaan materi visual yang tepat 71-80: Memuaskan
81-90 : Sangat Baik
Kualitas visual materi presentasi yang menarik
dan profesional 91-100 : Sempurna

85
Karakteristik Keterangan Kriteria Penilaian Nilai DPP

Gaya dan Penyampaian: Keterampilan berbicara 60-70 : Kurang memadai

Kontak mata dan bahasa tubuh 71-80: Memuaskan


81-90 : Sangat Baik
Penggunaan suara yang efektif untuk
mempertahankan perhatian audiens 91-100 : Sempurna

Kesimpulan dan Tindak Ringkasan dan kesimpulan 60-70 : Kurang memadai


Lanjut:
Tindak lanjut dan rekomendasi untuk 71-80: Memuaskan
pengembangan Projek atau implementasi 81-90 : Sangat Baik
lainnya
91-100 : Sempurna

86
Profil Penulis

Dessy Sophianty, S.S.

Seorang praktisi pendidikan yang saat ini adalah Kepala Sekolah SD Madania,
salah satu sekolah Indonesia yang menerapkan kurikulum International
Baccalaureate (IB) selain kurikulum nasional di Bogor. Memiliki pengalaman
mengajar lebih dari 20 tahun, akrab dengan metode pembelajaran yang progresif
dan berkembang yang diterapkan dalam kesehariannya mengajar. Beberapa kali
menjadi instruktur untuk pelatihan Visible Thinking Routines (VTR), Differentiated
Instructions, 7 Habits of Highly Effective People, dan Restitution, ia juga adalah
salah seorang auditor International Standard Organization (ISO) 21001 Sistem
Manajemen Organisasi Pendidikan (SMOP). Sejatinya adalah seorang seniman
musik vokal, ia adalah seorang guru musik yang bersertifikat Kodaly Certified
Teacher dari Kodaly Society of Philippines, Manila.

Nida Nidiana Tolibin, S.Pi.

adalah praktisi yang mencintai dunia Pendidikan. Memiliki pengalaman di dunia


Pendidikan selama 22 tahun. Saat ini mendapatkan amanah sebagai Primary
Years Program Coordinator untuk International Baccaulereate framework dan juga
wakil kepala sekolah di SD Madania, Parung, Bogor. Ia memiliki pengalaman
sebagai seorang signature trainer di Sekolah untuk 7 habits for highly effective
people, auditor internal, dan pernah terjun di dunia Human Resources
Development. Pernah memberikan pelatihan mengenai model pembelajaran
Visible Thinking Routine (Rutinitas Berpikir Terlihat), Differentiated Learning
(Pembelajaran berdiferensiasi), Restitution for self-discipline, dan SMART Goals.
Pelatihan yang pernah diikuti diantaranya IB teacher training for curriculum
development, 21st Century Skills training, dan ISO 20000:1. Semangat nya untuk
belajar dan belajar terus tak pernah padam.

87

Anda mungkin juga menyukai