DUALISME CAHAYA
AHLI MATERI 3
Ketua : Bagus Maulana Wicaksono
Penyaji : Andhika Hafiizh Pratama
Muhammad Anta Kusuma Daha
Jasinta Indira Ratu Nadina Manullang
Yasmin Qurratu`ain
XII MIPA 3
Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan
karunia-Nya lah saya selaku penulis dapat menyusun makalah “Dualisme Cahaya ” ini dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata Pelajaran Fisika.
Dengan mengerjakan makalah ini kami selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada guru
pengajar bapa Holden Manalu dan teman-teman ahli materi 2 , karena berkat tugas ini kami mendapat
banyak wawasan yang sebelumnya belum kami ketahui.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang dipergunakan untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak yang terlibat dan bagi para pembaca.
AHLI MATERI 2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Setelah kita membuat makalah ini kita dapat memahami tentang :
- Pengertian Efek Fotolistrik
- Percobaan Pada Efek Fotolistrik
- Penjelasan Efek Fotolistrik Oleh Albert Einstein
1.4 Manfaat
1. Bagi Siswa/i
Dapat dipakai sebagai sumber informasi dan referensi.
2. Sekolah
Dapat menjadi media pembelajaran, khususnya pada bidang Fisika materi Dualisme
Cahaya.
3. Masyarakat
Dapat merasakan manfaat dari prinsip Dualisme Cahaya untuk mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Efek fotolistrik adalah fenomena pelepasan elektron dari permukaan logam ketika
cahaya mengenai logam tersebut. Elektron yang dikeluarkan ini disebut fotoelektron .
Penting untuk dicatat bahwa emisi fotoelektron dan energi kinetik fotoelektron yang
dikeluarkan bergantung pada frekuensi cahaya yang mengenai permukaan logam. Proses
pelepasan fotoelektron dari permukaan logam akibat aksi cahaya biasa disebut fotoemisi .
Efek fotolistrik terjadi karena elektron pada permukaan logam cenderung menyerap
energi dari cahaya yang datang dan menggunakannya untuk mengatasi gaya tarik menarik
yang mengikatnya pada inti logam. Ilustrasi yang merinci emisi fotoelektron sebagai akibat
dari efek fotolistrik diberikan di bawah ini.
Transformator secara sederhana terdiri dari dua buah kumparan yang secara listrik
terpisah, tetapi secara magnet dihubungkan oleh alur induksi. Dua kumparan pada
transformator tersebut menghasilkan induksi bersama yang tinggi.
ketika arus listrik dari sumbertegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik
arah(berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubaharah sehingga arus
listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunderakan berubah polaritasnya.
sApabila salah satu kumparan pada transformator dihubungkan ke sumber tegangan bolak balik,
akan timbul fluks bolak balik di dalam inti besi dan kumparan yang lainnya pun akan terhubung, sehingga
menimbulkan GGL (gaya gerak listrik) induksi. GGL induksi yang dihasilkan transformator sesuai
dengan induksi elektromagnet dari hukum Faraday.
2.2 Karakteristik Transformator
Untuk lebih mudah dalam memahami trafo, maka kamu juga perlu mengetahui karakteristik
transformator. Semua transformator memiliki karakteristik seperti:
1. Frekuensi daya input dan output adalah sama
2. Semua trafo menggunakan hukum induksi elektromagnetik
3. Kumparan primer dan sekunder tidak memiliki sambungan listrik (kecuali untuk trafo
otomatis). Perpindahan daya terjadi melalui fluks magnet.
4. Tidak ada bagian yang bergerak diperlukan untuk mentransfer energi, sehingga tidak ada
gesekan atau kerugian seperti perangkat listrik lainnya.
2.4 Hubungan antara Induktansi Kumparan dengan fluks magnet serta kuat arus dan jumlah
lilitannya
Besarnya induktansi diri dipengaruhi jumlah lilitan kumparan, fluks magnetik, dan kuat arus listrik yang
secara matematis bisa dinyatakan seperti di bawah
Keterangan:
L = induktansi diri (H)
N = jumlah lilitan
Contoh soal
1.
2.
3.
4.
5.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan