Anda di halaman 1dari 33

RADIASI ELEKTROMAGNETIK

Dosen Pengampu:
Dr. Sunyoto Eko Nugroho, M. Si.
Dr. Bambang Subali, M.Pd

Disusun oleh :
Jamilatun Nikhmah 4201415027
Rosa L aherahana Ratri 4201415057

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
FISIKA SEKOLAH 2

RADIASI ELEKTROMAGNETIK

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

Kompetensi dasar (pengetahuan) Kompetensi dasar (ketrampilan)


3.6 Menganalisis fenomena radiasi 4.6 Mempresentasikan manfaat radiasi
elektromagnetik, pemanfaatannya elektromagnetik dan dampaknya pada
dalam teknologi, dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari.
kehidupan.
I. Kompetensi Dasar (Pengetahuan)
A. Pengetahuan Faktual
Pengetahuan faktual merupakan pengetahuan yang mengungkapkan fakta-fakta
yang bisa diperlihatkan kepada siswa mengenai konsep radiasi elektromagnetik
untuk mengkonstruksikan pengetahuan awal siswa. Contoh pengetahuan faktual
tentang radiasi elektromagnetik sebagai berikut:
1. Antena dipol listrik

Antena dipol listrik terdiri atas dua


batang logam yang sebaris. Batang
disuplay dari pusatnya oleh arus bolak
balik. Dalam setengah siklus, arus
mengalir keatas. Bagian atas antena
memperoleh muatan positif dan bagian
bawahnya memperoleh muatan yang besarnya sama tetapi negatif. Ketika arus
berbalik arah, kumpulan muatan ini berkurang kemudian berbalik negatif dan
bagian bawahnya bermuatan positif. Hasil dari menyuplai arus bolak balik ke
antena ini seperti getaran dipol listrik.

2. Gelombang radio
Radio adalah salah satu cara untuk mengirim pesan jarak jauh. Suara diubah
menjadi gelombang yang disebut gelombang radio. Gelombang ini merambat
dari satu tempat ke tempat lain melalui udara. Kita tidak dapat melihatnya
karena ia tidak kasat mata. Gelombang radio juga digunakan untuk mengirim
sinyal dari stasiun radio, stasion televisi, dan antar telepon seluler. Beberapa
aplikasi gelombang radio dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
 Radio walkie talkie, mengubah suara menjadi gelombang radio.
Gelombang itu merambat ke radio walkie talkie lain yang
mengubahnya menjadi suara kembali.
 Di stasiun radio, musik dan suara lain diubah menjadi sinyal listrik.
Sinyal ini kemudian dikirim ke menara pemancar yang mengubahnya
menjadi gelombang radio.

 Radio teleskop, adalah contoh aplikasi berikutnya. Alat ini menangkap


gelombang radio dari luar angkasa. Para ahli astronomi mempelajari
gelombang ini untuk mencari tahu tentang alam semesta yang tidak
dapat diketahui dengan teleskop biasa.

3. Foto rontgen
Foto rontgen menggunakan sinar X sebagai pemantul cahayanya. Namun,
tidak seperti cahaya lampu yang dapat bersinar terang, sinar ini tidak bisa
dilihat dengan mata telanjang. Untuk memotret bagian dalam tubuh, seseorang
harus berada diantara tempat penyimpanan film dan tabung yang
memancarkan sinar X tersebut. Sinar X ini akan menembus kulit dan bagian
tubuh lain kecuali tulang. Setelah film tersebut dicuci, bagian yang tidak dapat
ditembus oleh sinar X akan berwarna hitam, sedangkan bagian yang dapat
ditembus oleh sinar X akan berwarna putih.

4. Ketika anda menarik uang dari bank, Teller bank menyinari buku tabungan
dengan lampu khusus untuk memeriksa apakah tanda tangan di kertas isian
sama dengan tanda tangan dalam buku tabungan. Tanda tangan dalam buku
tabungan tidak terlihat oleh anda, tetapi di bawah sinar ultraviolet, tanda
tangan anda tampak jelas karena bersinar.

B. Pengetahuan Konseptual
 Muatan listrik yang bergerak dengan kecepatan konstan menimbulkan
medan listrik dan medan magnet.
 Gelombang elekromagnetik adalah gelombang yang terdiri atas getaran
medan listrik dan medan magnetik.
 Gelombang elektromagnetik hanya dapat dibangkitkan oleh muatan-
muatan listrik yang selalu dipercepat.
 Perubahan medan magnetik menimbulkan medan listrik (Faraday),
sehingga Maxwell menyatakan bahwa perubahan medan listrik juga harus
menimbulkan medan magnetik.
 Akibat perubahan medan-medan listrik sebagai sumber medan magnetik,
garis-garis gaya dapat membebaskan diri dari dipol untuk membentuk
loop-loop tertutup dan menjauh dari dipol sebagai gelombang
elektromagnetik.
 Perubahan medan-medan listrik merupakan sumber medan megnetik
sehingga tidak mungkin ada gelombang yang terdiri atas getaran medan
listrik saja tanpa getaran medan magnet, begitu pula sebaliknya.
 Maxwell mengemukakan empat prinsip elektromagnetik, yaitu :
o Arus listrik pada suatu konduktor menimbulkan medanmagnetik
yang arahnya melingkari konduktor tersebut (Hukum Ampere).
o Konduktor yang bergerak memotong medan magnetik
menimbulkan GGL induksi di ujung-ujung konduktor itu.
o Perubahan fluks magnetik yang menembus bidang kumparan kawat
menimbulkan arus induksi pada kumparan kawat (Hukum Faraday)
o Perubahan fluks listrik menimbulkan medan magnetik (Hukum
Maxwell).
 Berdasarkan hipotesis Maxwell, bahwa gelombang elektromagnetik adalah
getaran medan listrik dan medan magnet yang merambat.
 Getaran medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus dan keduanya
tegak lurus dengan arah perambatan gelombang
 gelombang elektromagnetik tergolong gelombang transversal
 Spektrum gelombang terdiri atas berbagai jenis gelombang yang
dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang gelombangnya
 Besar cepat rambat sebanding dengan panjang gelombang dan frekuensi
gelombang
 Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombangnya atau
frekuensinya. Jika panjang gelombangnya tinggi, pasti frekuensinya
rendah atau sebaliknya.
 Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat
melalui kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian
elektronika yang disebut osilator.
 Jika yang di proses dalam modulator adalah amplitudo dari getaran-
getaran pembawa dan getaran listrik suara, maka gelombang radio yang
dihasilkan disebut gelombang AM (Amplitude Modulation).
 Gelombang AM memiliki amplitudo yang berubah-ubah sesuai dengan
amplitudo getran listrik suara, sedangkan frekuensinya tetap.
 Jika yang diproses dalam modulaor adalah frekuensi dari getaran-getaran
gelombang pembawa dan getaran listrik suara, maka gelombang radio
yang dihasilkan disebut dengan gelombang FM (Frequency Modulation).
 Gelombang FM memiliki frekuensi yang berubah-ubah sesuai dengan
frekuensi getaran listrik suara, sedangkan amplitudonya tetap.
 Sinar inframerah memiliki jangkauan frekuensi Hertz atau
daerah panjang gelombang cm.
 Sinar inframerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang
bergetar karena benda dipanaskan.
 Sinar inframerah dihasilkan oleh getaran atom-atom dalam suatu molekul.
Getaran atom dalam suatu molekul akan memancarkan gelombang
elektromagnetik pada frekuensi-frekuensi yang khas dalam daerah
inframerah.

C. Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan tentang ketrampilan khusus,
tahapan sistematis mengenai sistem program (meliputi : input, proses, output).
Prosedur merupakan tahap demi tahap suatu proses untuk mencapai hasil yang
diharapkan. Penguasaan pengetahuan prosedural berarti penguasaan proses,
misalnya: siswa melakukan penelitian melalui proses yang bertahap, yaitu: 1)
merumuskan pertanyaan, 2) merumuskan latar belakang pemikiran, 3)
merumuskan hipotesis, 4) menguji kebenaran hipotesis melalui eksperimen, 5)
analisis hasil, dan 6) merumuskan hasil penelitian.
Contoh :
Percobaan Gelombang Elektromagnetik
A. Tujuan Percobaan
Membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik adalah gelombang
transversal
B. Landasan Teori
Berdasarkan hipotesis Maxwell tentang keberadaan gelombang
elektromagnetik dan percobaan Hertz yang mendukungnya, orang menerima
gambaran bahwa gelombang elektromagnetik adalah getaran medan listrik dan
medan magnet yang merambat. Getaran medan listrik dan medan magnetik ini
saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus dengan arah perambatan
gelombang sehingga gelombang elektromagnetik tergolong gelombang
transversal. Apabila kita melihat perambatan medan listrik dan medan
magnetik pada satu arah saja, maka ilustrasi perubahan medan listrik dan
medanmagnetik yang menghasilkan gelombang elektromagnetik
C. Alat dan Bahan
1. Pemancar gelombang 3 cm
2. Penerima gelombang 3 cm
3. Kisi kawat sejajar
4. Kertas
5. Kaca
6. Mika
7. Lempeng alumunium dan lempeng besi

D. Posedur Percobaan
1. Hubungkan pemancar gelombang elektromagnetik 3 cm dengan kontak
listrik (on)
2. Letakkan penerima gelombang elektromagnetik 3 cm yang telah
dihubungkan dengan kontak listrik lurus dengan pemancar
3. Amati sinyal gelombang pada pesawat penerima, sampai terlihat adanya
sinyal
4. letakkan bentuk empat persegi panjang kawat alumunium di antara kedua
pesawat itu kondisi tegak (vertikal), dan amati sinyal pada pesawat
penerima
5. Kemudian ganti lempeng alumunium dengan bahan yang lain, amati sinyal
pada pesawat penerima.

D. Pengetahuan Metakognisi
Pengetahuan metakognisi tentang radiasi elktromagnetik adalah pengetahuan yang
dapat memberikan latihan kepada siswa untuk berpikir tingkat tinggi.
Contoh pengetahuan metakognisi sebagai berikut:
a) Dengan menggunakan persamaan dasar yang dikemukakannya, Maxwell
akhirnya berhasil menemukan formula cepat rambat gelombang untuk
hipotesis gelombang elektromagnetiknya. Bagaimana Maxwell akhirnya yakin
dengan keberadaan gelombang elektromagnetik ini dan memprediksi bahwa
cahaya termasuk salah satu tipe dari gelombang elektromagnetik.
b) Mengapa gelombang elektromagnetik dapat mengalami polarisasi sedangkan
gelombang bunyi tidak ?
c) Mengapa gelombang AM dapat mencapai tempat yang jauh sedangkan
gelombang FM tidak ?

II. Kompetensi Dasar (Keterampilan)


A. Ketrampilan Abstrak
1. Mengamati
Siswa mengamati fenomena radiasi elektromagnetik yang ada dalam
kehidupan sehari-hari
2. Menanya
Siswa memiliki kemampuan menanya mengenai konsep radiasi
elektromagnetik dan fenomenanya
3. Menalar
Siswa memiliki kemampuan menghubungkan teori yang telah dipelajari
dengan fenomena radiasi elektromagnetik yang dialami
4. Mencoba
Siswa memiliki kemampuan melakukan eksperimen tentang percobaan
gelombang elektromagnetik
5. Mencipta
Siswa memiliki kemampuan membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik
merupakan gelombang transversal

B. Keterampilan Konkret
Siswa melakukan diskusi setelah melakukan percobaan gelombang
elektromagnetik.

III. Materi Pokok


 Pembuktian Gelombang Elektromagnetik
 Antena Dipol Listrik
 Hipotesis Maxwell
 Pembuktian Hipotesis Maxwell dengan Percobaan Hertz
 Spektrum Gelombang Elektromagnetik
 Penerapan Gelombang Elektromagnetik

IV. Materi Esensial

Konsep Gelombang Elektromagnetik

1. Pembentukan Gelombang Elektromagnetik


Muatan listrik yang diam hanya diam menghasilkan medan listrik. Muatan
listrik yang bergerak dengan kecepatan konstan menimbulkan medan listrik dan
medan magnet. Namun muatan yang dalam keadaan dian dan dalam keadaan bergerak
dengan kceatan konstan tidak dapat membangkitkan gelombang elektromagnetik
(gelombang yang terdiri atas getaran medan listrik dan medan magnet). Gelombang
elektromagnetik hanya dapat dibangkitkan oleh muatan-muatan listrik yang selalu
dipercepat, misalnya muatan listrik yang bergetar atau disebut arus bolak balik.
Gelombang elektromagnetik disebut juga radiasi elektromagnetik , yang terdiri atas
getaran medan listrik dan medan magnetik yang berjalan menjauhi dari muatan-
muatan yang dipercepat.
Sebagai gambaran, kita memiliki dua bola dengan muatan tak sejenis, dimana
kedua bola tersebut terhubung dengan baterai. Kita dapat mengetahui garis-garis
medan listrik keluar dari muatan positif menuju muatan negatif. Namun, apa yang
akan terjadi apabila baterai tersebut digantikan dengan sumber tegangan bolak-balik
?
Mula-mula tegangan bolak-balik memberi muatan bola atas positif sehingga
medan listrik berarah ke bawah. Setengah periode kemudian, bola atas bermuatan
negatif dan bola bawah bermuatan positif. Hal tersebut menyebabkan medan listrik
berbalik arah ke atas. Dengan demikian kedua bola yang polaritasnya selalu
bergantian menimbulkan medan listrik di sekitarnya yang juga berubah-ubah terhadap
waktu. Perubahan medan magnetik menimbulkan medan listrik (Faraday), sehingga
Maxwell menyatakan bahwa perubahan medan listrik juga harus menimbulkan medan
magnetik.
Muatan kedua bola selalu berubah terhadap waktu secara sinusoidal.
Perubahan medan magnetik secara sinusoidal ini membangkitkan kembali medan
listrik yang juga berubah secara sinusoidal. Demikian proses ini berlangsung terus
sehingga didapatkan proses beranta dari pembentukan medan magnetik dan medan
listrik yang merambat ke segala arah.perubahan yang merambat biasanya disebut
dengan gelombang, dan gejala ini disebut gelombang elektromagnetik.
Gambar diatas menunjukkan garis-garis medan listrik dan medan magnet
sehubungan dengan dipol listrik. Akibat perubahan medan-medan listrik sebagai
sumber medan magnetik, garis-garis gaya dapat membebaskan diri dari dipol untuk
membentuk loop-loop tertutup dan menjauh dari dipol sebagai gelombang
elektromagnetik. Medan-medan listrik dan magnetik saling medukung selama
gelombang-gelombang menjauh dari dipol. Perubahan medan-medan listrik
merupakan sumber medan megnetik sehingga tidak mungkin ada gelombang yang
terdiri atas getaran medan listrik saja tanpa getaran medan magnet, begitu pula
sebaliknya. Dengan demikian tidak ada gelombang listrik atau gelombang magnet
melainkan hanya ada gelombang elektromagnetik.

2. Hipotesis Maxwell
Teori terbentuknya gelombang elektromagnetik ini dikemukakan oleh Maxwell.
Guna mendukung teori elektromagnetiknya, Maxwell mengemukakan empat prinsip
elektromagnetik, yaitu :
1) Arus listrik pada suatu konduktor menimbulkan medanmagnetik yang arahnya
melingkari konduktor tersebut (Hukum Ampere).
2) Konduktor yang bergerak memotong medan magnetik menimbulkan GGL
induksi di ujung-ujung konduktor itu.
3) Perubahan fluks magnetik yang menembus bidang kumparan kawat
menimbulkan arus induksi pada kumparan kawat (Hukum Faraday)
4) Perubahan fluks listrik menimbulkan medan magnetik (Hukum Maxwell)

Berdasarkan empat prinsip tersebut, Maxwell kemudian mencoba menurunkan


cepat rambat gelombang elektromagnetik, yaitu sebagai berikut

Dengan,

permeabilitas vakum (

permitivitas vakum

cepat rambat gelombang elektromagnetik

Permitivitas vakum berkaitan dengan sifat kelistrikan, sedangkan permeabilitas


vakum berkaitan dengan sifat kemagnetan. Nilai teat sama dengan
cepat rambat cahaya dalam ruang hampa ang telah diketahui oleh orang saat itu.
Maxwell tidak percaya bahwa hitungannya ini adalah suatu kebetulan belaka. Oleh
karena itu, dengan yakin ia mengajukan hipotesis adanya gelombang elektromagnetik
dan bahwa cahaya termasuk salah satu tipe gelombang elektromagnetik.

3. Pembuktian Hipotesis Maxwell dengan Percobaan Hertz.


Percobaan Hertz tentang gelombang elektromagnetik, Maxwell belum dapat
membuktikan hipotesisnya semasa hidupnya. Teori Maxwell memprediksi bahwa
gelombang yang diradiasikan akan berlaku seperti cahaya, yaitu dibiakan oleh
medium seperti kaca, mengalami polarisasi dan interferensi, serta menjauh dari
kawat melalui vakum dengan kelajuan m/s. Pada saat itu, jelas bahwa
model pancaran cahaya ini tidak dapat dibuktikan dengan eksperimen langsung.
Orang yang pertama kali menguji hipotesa Maxwell mengenai gelombang
elektromagnetik ini adalah Heinrich Hertz pada tahun 1887. Hertz menggunakan
peralatan dengan rangkaian seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 4. Bagan percobaan Hertz

Diagram skematik peralatan Hertz untuk membangkitkan dan mendeteksi


gelombang elektromagnetik

Ketika Saklar S digetarkan dengan cara menutup dan membuka saklar S


berulang-ulang secara cepat, ini membangkitkan GGL induksi sangat tinggi pada
kumparan sekunder. Jika beda potensial antara bola A dan bola B mencapai
tegangan breakdown udara, di antara celah AB terjadi percika bunga api. Percikan
terjadi karena udara dalam celah AB diionisasi sehingga udara menjadi lebih
mudah menghantarkan muatan listrik dan pelepasan muatan (discharge) antarbola
pada celah AB membangkitkan getaran listrik. Dari sudut pandang rangkaian
listrik, rangkaian pengirim ekuivalen dengan rangkaian LC, ( L dan C berturut-
turut adalah induktansi loop dan kapasitas elektrode bola). Nilai L dan C cukup
kecil sehingga dari rumus frekuensi resonansi diperoleh frekuensi getaran

listrik sekitar Hz (termasuk gelombang radio).

Gelombang elektromagnetik diradiasikan pada frekuensi Hz sebagai


hasil dari getaran muatan-muatan listrik dalam loop. Jika frekuensi alamiah loop
kedua sebagai penerima diatur sama dengan frekuensi yang dibangkitkan loop
pengirim, tampak percikan bunga api AB pada loop pengirim diinduksikan
menyebrangi celah CD pada loop penerima. Dengan demikian, Hertz telah berhasil
mendemonstrasikan bahwa getaran arus induksi dalam loop penerima benar-benar
berasal dari gelombang elektromagnetik yang diradiasikan oleh loop pengirim.

Untuk lebih meyakinkan bahwa hipotesis Maxwell tentang gelombang


elektromagnetik ini benar, Hertz berusaha menentukan cepat rambat gelombang
radio. Hasil ini tepat sama dengan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa
m/s. Dapat disimpulkan bahwa seperti halnya radio, cahaya termasuk
glombang elektromagnetik. Keduanya hanya berbeda dalam panjang gelombang
dab frekuensinya. Untuk menghargai jasa Heinrich Hertz maka satuan frekuensi
dalam SI diberi nama hertz (Hz).

Berdasarkan hipotesis Maxwell tentang keberadaan gelombang


elektromagnetik dan percobaan Hertz yang mendukungnya, orang menerima
gambaran bahwa gelombang elektromagnetik adalah getaran medan listrik dan
medan magnet yang merambat. Getaran medan listrik dan medan magnetik ini
saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus dengan arah perambatan gelombang
sehingga gelombang elektromagnetik tergolong gelombang transversal. Apabila
kita melihat perambatan medan listrik dan medan magnetik pada satu arah saja,
maka ilustrasi perubahan medan listrik dan medanmagnetik yang menghasilkan
gelombang elektromagnetik ditunjukkan seperti Gambar 5.

Gambar 5. Pada gelombang elektromagnetik, etaran medan listrik selalu tegak lurus
dengan getaran medan magnetik. Dan keduanya tegak lurus terhadap arah perambat
gelombang.

 Spektrum Gelombang Elektromagnetik


Semua gelombang elektromagnetik merambat dalam ruang hampa dengan
cepat rambat yang sama, yaitu m/s. Untuk semua gelombang
elektromagnetik yang merambat dalam vakum, berlaku persamaan dasar gelombang
elektromagnetik berikut.

Dengan
panjang gelombang (m)
frekuensi gelombang (Hz)

Sifat-sifat dari gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut


1. Merupakan getaran medan listrik dan medan magnetik yang terjadi bersamaan
2. Dapat merambat melalui ruang hampa karena getarannya adalah medan listrik
dan medan magnetik yang tidak memerlukan medium
3. Merupakan gelombang transversal karena getaran medan listrik tegak lurus
terhadap medan magnetik dan keduanya tegak lurus terhadap arah
perambatannya. Energi gelombang terbagi sama pada medan listrik dan medan
magnetik tetapi medan listrik jauh lebih besar daripada medan magnetik
karena
4. Cepat rambat gelombang elektromagnetik dalam vakum merupakan tetapan
umum dan nilainya m/s
5. Seperti gelombang lainnya, gelombang elektromagnetik dapat mengalami
pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), interferensi, dan difraksi
(lenturan), serta polarisasi
6. Gelombang elektromagnetik tidak disimpangkan baik oleh medan listrik
maupun medan magnetik, sebab tidak memiliki muatan listrik
7. Seperti halnya cahaya, gelombang elektromagnetik disebut foton karena tidak
bermassa dan tidak bermuatan, tetapi memiliki energi.
 Penerapan Gelombang Elektromagnetik
1. Gelombang Radio
Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombangnya atau
frekuensinya. Jika panjang gelombangnya tinggi, pasti frekuensinya rendah
atau sebaliknya. Frekuensi gelombang radio mulai dari 30 kHz keatas dan
dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel pengelompokkan gelombang radio
Lebar Panjang gelombang
Beberapa penggunaan
Frekuensi tertentu
Low (LF)
Low wave Radio gelombang panjang dan
30 kHz –
1500 m komunikasi melalui jarak jauh
300 kHz
Medium
(MF) Medium wave Gelombang medium lokal dan
300 kHz – 3 300 m radio jarak jauh
MHz
High (HF) Radio gelombang pendek dan
Short wave
3 MHz – 30 komunikasi, radio amatir dan
30 m
MHz CB
Very High
(VHF) Very short wave Radio FM, polisi, dan pelayanan
30 MHz – 3m darurat
300 MHz
Ultra High
(UHF) Ultra short wave
TV (jalur 4, 5)
300 MHz – 3 30 cm
GHz
Super High
(SHF) Microwave Radar, komunikasi satelit,
Diatas 3 3 cm telepon dan saluran TV
GHz
Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat
melalui kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian
elektronika yang disebut osilator. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena
dan diterima oleh antena juga. Luas daerah yang hendak dicakup dan panjang
gelombang yang akan dihasilkan dapat ditentukan dengan tinggi rendahnya
antena. Kita tidak dapat mendengar gelombang radio secra langsung, tetapi
penerima radio akan mengubah terlebih dahulu energi gelombang menjadi
energi bunyi.

a. Perbandingan antara gelombang medium dengan gelombang VHF dan


UHF
Gelombang radio dengan frekuensi sekitar 1 MHz (1.000.000 Hz) disebut
gelombang medium. Gelombang ini dapat digunakan sebagai alat komunikasi
yang dapat membawa informasi dari satu tempat ke tempat lain. Gelombang
ini mudah dipantulkan oleh lapisan atmosfer bumi (ionosfer) sehingga tempat-
tempat yang jauh dari pemancar dapat dicapai. Informasi bunyi yang dibawa
oleh gelombang medium adalah dalam bentuk perubahan amplitudo atau
modulasi amplitudo.
Gelombang TV (UHF) dan gelombang radio (VHF) tidak dapat dipantulkann
oleh lapisan atmosfer bumi sehingga luas jangkauannya sempit. Gelombang
ini dapat menembus lapisan atmosfer bumi sehingga sering digunakan sebagai
alat komunikasi dengan satelit-satelit. Pesawat TV dan radio FM
menggunakan gelombang ini sebagai pembawa informasi. Informasi bunyi
dibawa dalam bentuk perubahan frekuensi atau modulasi frekuensi.

b. Modulasi amplitudo dan Modulasi frekuensi


Di dalam modulator pemancar radio terjadi penggabungan antara getaran
listrik suara dengan getaran gelombang pembawa frekuensi radio sehingga
menghasilkan gelombang radio termodulasi.
Jika yang di proses dalam modulator adalah amplitudo dari getaran-getaran
pembawa dan getaran listrik suara, maka gelombang radio yang dihasilkan
disebut gelombang AM (Amplitude Modulation). Gelombang AM memiliki
amplitudo yang berubah-ubah sesuai dengan amplitudo getran listrik suara,
sedangkan frekuensinya tetap.
Jika yang diproses dalam modulaor adalah frekuensi dari getaran-getaran
gelombang pembawa dan getaran listrik suara, maka gelombang radio yang
dihasilkan disebut dengan gelombang FM (Frequency Modulation).
Gelombang FM memiliki frekuensi yang berubah-ubah sesuai dengan
frekuensi getaran listrik suara, sedangkan amplitudonya tetap.

Pemancaran gelombang AM digunakan dalam penyiaran dengan gelombang


medium dan gelombang panjang. Telah diketahui bahwa suara yang dibawa
oleh gelombang medium dalambentuk gelombang AM dapat mencapai tempat
yang jauh. Hal ini terjadi karena gelombang medium mudah dipantulkan oleh
lapisan ionosfer.
Pemancaran gelmbang FM digunakan dalam penyiaran dengan gelombang
VHF. Keunggulan gelombang FM adalah bebas dari inferensi listrik sehingga
suara musik yang dibawanya terdengar lebih merdu. Suara yang dibawa oleh
gelombang VHF dalam bentuk gelombang FM tidak dapat mencapai temapat
yang jauh karena gelombang VHF tidak dipantulkan oleh lapisan ionosfer.

2. Sinar Inframerah
Sinar inframerah memiliki jangkauan frekuensi Hertz atau daerah
panjang gelombang cm. Sinar inframerah dihasilkan oleh
elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena benda dipanaskan. Jadi
setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Sesungguhnya setiap
benda yang bersuhu diatas nol Kelvin pasti memancarkan radiasi inframerah.
Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna
benda.
Sinar inframerah dihasilkan oleh getaran atom-atom dalam suatu molekul.
Getaran atom dalam suatu molekul akan memancarkan gelombang
elektromagnetik pada frekuensi-frekuensi yang khas dalam daerah inframerah.
Oleh karena itu, spektroskopi inframerah dapat digunakan sebagai salah satu
cara untuk mempelajari struktur molekul.
Energi yang terkandung dalam sinar ini tampil sebagai energi panas, dan
mempunyai daya untuk menyembuhkan penyakit cacar dan encok. Cahaya
yang kita terima dari matahari sebagian besar mengandung sinar inframerah.
Kondisi-kondisi kesehatan dapat didiagnosis dengan menyelidiki pancaran
inframerah dari tubuh. Foto inframerah khusus disebut termogram yang
digunakan untuk mendeteksi masalah sirkulasi darah, radang sendi dan kanker.
Penggunaan dari radasi inframerah yaitu pada remote control untuk banyak
peralatan listrik seperti TV, AC, VCD, dan lain-lain. Unit remote control
beromunikasi dengan peralatan listrik melalui radiasi inframerah yang
dihasilkan oleh Light Emitting Diode (LED) yang terapat di dalam unit.radiasi
inframerah dapat juga digunakan dalam alarm pencuri.

3. Cahaya Tampak
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh
kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang
elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Panjang gelombang
cahaya tampak bervariasi bergantung pada warnanya, mulai dari panjang
gelombang kira-kira m untuk cahaya ungu hingga m untuk
cahaya merah. Beberapa penggunaan cahaya (sinar laser) dalam serat optik
pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.
4. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet memiliki jangkauan frekuensi antara 1015-1016 Hz atau
dalam daerah panjang gelombang 10-8- 10-7 m. Sinar ultaviolet dihasilkan oleh
atom dan molekul dalam nyala listrik. Energi sinar ultraviolet kira-kira sama
dengan energi yang diperlukan untuk reaksi kimia. Sinar ultraviolet dari
matahari juga merangsang badan kita untuk menghasilkan vitamin D yang
diperlukan untuk tulang yang sehat. Sinar ultraviolet juga dibutuhkan dalam
proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan.
Sinar ultraviolet juga membunuh bakteri dan virus. Oleh karena itu,
sinar ultraviolet digunakan untuk mensterilkan ruangan operasi rumah sakit.
Sinar ultraviolet tergolong sebagai radiasi yang berbahaya bagi manusia
(terutama jika terpancar dalam intensitas yang besar). Untungnya, atmosfer
bumi memiliki lapisan yang dapat menahan dan menyerap radiasi ultraviolet
dari matahari sehingga sinar matahari yang sampai ke bumi berada dalam taraf
yang tidak berbahaya. Lapisan itu adalah lapisan ozon.
5. Sinar X

Sinar-X dikenal luas dalam dunia kedokteran sebagai sinar Rontgen.


Dipakai untuk memeriksa organ bagian dalam tubuh. Tulang yang retak di
bagian dalam tubuh dapat terlihat menggunakan sinar-X ini. Sinar-X berada
pada rentang frekuensi 1016 -1020. Panjang gelombangnya sangat pendek,
yaitu 10-10 – 10-6 cm. Penemuan sinar-X dianggap sebagai salah satu
penemuan penting dalam fisika. Sinar-X ditemukan oleh ahli fisika Jerman
bernama Wilhelm Rontgen saat sedang mempelajari sinar katoda. Cara paling
umum untuk memproduksi sinar-X adalah melalui mekanisme yang disebut
bremstrahlung atau radiasi perlambatan. Mekanisme ini yang ditempuh oleh
Rontgen saat pertama kali menghasilkan sinar-X. Dalam teori radiasi
gelombang elektromagnetik diketahui bahwa muatan listrik yang dipercepat
(atau diperlambat) akan menghasilkan gelombang elektromagnetik. Selain
melalui radiasi perlambatan, sinar-X juga dihasilkan dari proses transisi
internal elektron di dalam atom atau molekul.

Proses terjadinya sinar x adalah sebagai berikut :

 Katoda (filament) dipanaskan (besar dari 20.0000C) sampai menyala


dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator.
 Karena panas electron-elektron dari katoda (filamen) terlepas.
 Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, elektron-
elektron gerakannya dipercepat menuju anoda yang berpusat di focusing
cup.
 Awan-awan elektron dipaksa untuk dihentikan pada target (sasaran)
sehingga terbentuk panas (99%) dan sinar x (1%)
 Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar x, sehingga sinar
x yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela.
 Panas yang tinggi pada target (sasaran) akibat benturan electron dihilangkan
dengan radiator pendingin.

Ringkasan terjadinya sinar x

Melalui generator yang membuat aliran listrik dengan potensial tinggi, logam
pijar molybdenum memijar, pada saat tertentu logam pijar tersebut
menghasilkan awan elektron (logam pijar molybdenum disebut sebagai
filamen) pada suhu tertentu serta saat tertentu pula electron-elektron tertarik ke
anoda (anoda adalah unsur radioaktif barium platinum sianida atau tungsten
carbide). Dengan kata lain bila anoda dibombardir oleh electron, akan timbul
pancaran sinar radiasi roentgen atau sinar x, keadaan ini terjadi di dalam
tabung vakum Coolidge.

Tabung sinar x

Tabung sinar x terdiri dari tabung gelas hampa udara, elektroda positif disebut
anoda dan elektroda positif disebut katoda. Katoda dibalut dengan filament,
bila diberi arus beberapa mA bisa melepaskan elektron. Dengan memberi
tegangan tinggi antara anoda dan katoda maka elektron katoda ditarik ke
anoda. Arus elektron ini dikonsentrasikan dalam satu berkas dengan bantuan
sebuah silinder (focusing cup). Antikatoda menempel pada anoda dibuat dari
logam dengan titik permukaan lebih tinggi, berbentuk cekungan seperti
mangkuk. Waktu elektron dengan kecepatan tinggi di dalam berkas tersebut
menumbuk antikatoda, terjadilah sinar x. Makin tinggi nomor atom katoda
maka makin tinggi kecepatan elektron, akan makin besar daya tembus sinar x
yang terjadi. Antikatoda umumnya dibuat dari tungsten, sebab elemen ini
nomor atomnya tinggi dan titik leburnya juga tinggi (34000C) hanya sebagian
kecil energi elektron yang berubah menjadi sinar x kurang dari 1% pada
tegangan 100 kV dan sebagian besar berubah menjadi panas waktu menumbuk
antikatoda. Panas yang tinggi pada tabung didinginkan dengan menggunakan
pendingin minyak emersi / air.

Gambar di bawah ini menunjukkan komponen tabung sinar x dan proses


terjadinya sinar x melalui beberapa ilustrasi berikut ini:

Proses terbentuknya sinar katoda

Tabung sinar katoda

Tabung sinar katoda adalah suatu tabung yang di dalamnya dibuat hampa
udara yang dalam pembuatannnya dengan memanfaatkan teknik pemvakuman
Geisler. Tabung ini terdapat dua elektroda sehingga ketika beda potensial yang
cukup tinggi di berikan pada kedua elektroda tabung tersebut maka elektron
akan terlepas dari elektroda yang kemudian karena adanya beda potensial
maka elektron tersebut dapat bergerak dari katoda menuju anoda. Elektron
tunggal yang bergerak dalam vakum diistilahkan sebagai elektron bebas.
Elektron-elektron dalam logam juga berperilaku seolah-olah bebas. Ketika
elektron bebas bergerak dalam vakum ataupun dalam logam, ia akan
menghasilkan aliran muatan yang disebut sebagai arus listrik. Arus listrik ini
kemudian akan menghasilkan medan magnetik. Sebaliknya, arus dapat
diciptakan pula dengan mengubah medan magnetik. Interaksi ini dinyatakan
secara matematis menggunakan persamaan Maxwell. Pergerakan elektron di
ruang vakum ini dapat teramati ketika elektron menabrak bahan flouresens.
Yaitu suatu bahan berfosfor yang dapat memancarkan cahaya tampak ketika
ditabrak dengan elektron.

Pembentukan Sinar Katoda

Pelucutan Gas adalah peristiwa mengalirnya muatan-muatan listrik di dalam


tabung lucutan gas pada tekanan yang sangat kecil. Sebuah tabung lucutan
adalah tabung yang berisi udara, didalam tabung berisi elektroda
elektroda, yang biasanya disebut anoda dan katoda. Udara dalam tabung ini
tidak dapat mengalirkan arus listrik walaupun ujung-ujung elektroda tersebut
dihubungkan dengan induktor Ruhmkorf.

Keadaan akan berubah jika udara dalam tabung dikeluarkan sehingga tekanan
udara menjadi kecil dan letak-letak molekul udara manjadi renggang. Pada
tekanan 4 cm Hg dalam tabung memancarkan cahaya merah-ungu. Cahaya ini
akan menghilang sejalan dengan semakin kecilnya tekanan. Pada tekanan 0,02
mm Hg udara dalam tabung tidak lagi memancarkan cahaya namun kaca
dimuka katoda berpendar kehijauan. Crookes berpendapat bahwa dari katoda
dipancarkan sinar yang tidak tampak yang disebut Sinar katoda. Sinar katoda
dapat di pelajari karena bersifat memendarkan kaca. Sinar Katoda adalah arus
elektron dengan kecepatan tinggi yang keluar dari katoda.

Sifat sinar Katoda:

1. Memiliki Energi
2. Memendarkan kaca
3. Membelok dalam medan listrik dan medan magnet.
4. Jika ditembakkan pada logam menghasilkan sinar X
5. Bergerak cepat menurut garis lurus dan keluar tegak lurus dari Katoda.
Simpangan sinar katoda dalam medan listrik dan medan magnet menunjukkan
bahwa sinar ini bermuatan negatif. Thomson dapat menunjukkan bahwa
partikel sinar katoda itu sama bila katoda diganti logam lain. Jadi partikel-
partikel sinar katoda ada pada setiap logam yang disebut elektron. Tanpa
mngenal lelah dan menyerah, akhirnya Thomson dapat mengukur massa
elektron, ternyata muatan elektron 1,6021.10^-19 Coulomb dan massa elektron
9,1090.10^-31 Kg. Terjadinya sinar katoda dapat diterangkan sebagai berikut:
Pada tekanan yang sangat kecil, letak molekul-molekul udara sangat renggang,
dalam gerakannya menuju katoda (-), ion-ion positif membentur katoda
dengan kecepatan tinggi. Benturan-benturan tersebut mengakibatkan
terlepasnya elektron-elektron dari logam katoda.

Proses pembentukan Lampu TL

Lampu TL (Fluorescent Lamp) adalah lampu listrik yang memanfaatkan gas


NEON dan lapisan Fluorescent sebagai pemendar cahaya pada saat dialiri arus
listrik. Tabung lampu TL ini diisi oleh semacam gas yang pada saat
elektrodanya mendapat tegangan tinggi gas ini akan terionisasi sehingga
menyebabkan elektron-elektron pada gas tersebut bergerak dan memendarkan
lapisan fluorescent pada lapisan tabung lampu TL.

Karakteristik Lampu TL (Fluorescent Lamp)

Karakteristik dari lampu TL ini, adalah mampu menghasilkan cahaya output


per watt daya yang digunakan lebih tinggi daripada lampu bolam biasa
(incandescent lamp).Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan bahwa
32 watt lampu TL akan mengjasilkan cahaya sebesar 1700 lumens pada jarak 1
meter sedangkan 75 watt lampu bolam biasa (lampu bolam dengan filamen
tungsten) menghasilkan 1200 lumens. Atau dengan kata lain perbandingan
effisiensi lampu TL dan lampu bolam adalah 53 : 16. Efisiensi disini
didefinisikan sebagai intensitas cahaya yang dihasilkan dibagi dengan daya
listrik yang digunakan.

Prinsip Kerja Lampu TL (Fluorescent Lamp)


Ketika tegangan AC 220 volt di hubungkan ke satu set lampu TL maka
tegangan diujung-ujung starter sudah cukup utuk menyebabkan gas neon
didalam tabung starter untuk panas (terionisasi) sehingga menyebabkan starter
yang kondisi normalnya adalah normally open ini akan ‘closed’ sehingga gas
neon di dalamnya dingin (deionisasi) dan dalam kondisi starter ‘closed’ ini
terdapat aliran arus yang memanaskan filamen tabung lampu TL sehingga gas
yang terdapat didalam tabung lampu TL ini terionisasi.Pada saat gas neon di
dalam tabung starter sudah cukup dingin maka bimetal di dalam tabung starter
tersebut akan ‘open’ kembali sehingga ballast akan menghasilkan spike
tegangan tinggi yang akan menyebabkan terdapat lompatan elektron dari
kedua elektroda dan memendarkan lapisan fluorescent pada tabung lampu TL
tersebut.Perstiwa ini akan berulang ketika gas di dalam tabung lampu TL tidak
terionisasi penuh sehingga tidak terdapat cukup arus yang melewati filamen
lampu neon tersebut. Lampu neon akan tampak berkedip.Selain itu jika
tegangang induksi dari ballast tidak cukup besar maka walaupun tabung neon
TL tersebut sudah terionisasi penuh tetap tidak akan menyebabkan lompatan
elektron dari salah satu elektroda tersebut.

Jika proses ‘starting up’ yang pertama tidak berhasil maka tegangan diujung-
ujung starter akan cukup untuk menyebabkan gas neon di dalamnya untuk
terionisasi (panas) sehingga starter ‘closed’. Dan seterusnya sampai lampu TL
ini masuk pada kondisi steady state yaitu pada saat impedansinya turun
menjadi ratusan ohm . Impedansi dari tabung akan turun dari dari ratusan
megaohm menjadi ratusan ohm saja pada saat kondisi ‘steady state’. Arus
yang ditarik oleh lampu TL tergantung dari impedansi trafo ballast seri dengan
impedansi tabung lampu TL.Selain itu karena tidak ada sinkronisasi dengan
tegangan input maka ada kemungkinan pada saat starter berubah kondisi dari
‘closed’ ke ‘open’ terjadi pada saat tegangan AC turun mendekati nol sehingga
tegangan yang dihasilkan oleh ballast tidak cukup untuk menyebabkan
lompatan elektron pada tabung lampu TL.
6. Sinar Gamma
Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki
frekuensi (dan karenanya juga energi) yang paling besar. Sinar gamma
memiliki rentang frekuensi dari 1020 sampai 1025 Hz atau panjang gelombang
antara 10-15 sampai 10-10 cm. Daya tembusnya besar sekali sehingga dapat
menembus pelat timbel atau pelat besi yang tebalnya beberapa sentimeter.
Daya tembus yang sangat besar ini menyebabkan efek yang serius jika diserap
oleh jaringan hidup. Dengan pengontrolan, sinar ini digunakan untuk
membunuh sel-sel kanker dan mensterilkan peralatan rumah sakit. Sinar
gamma juga dapat digunakan untuk memeriksa cacat-cacat pada logam. Sinar
gamma dihasilkan dari peristiwa peluruhan inti radioaktif, yaitu keaadaan saat
inti atom unsur yang tidak stabil meluruh menjadi inti atom yang stabil dengan
memancarkan sinar radioaktif, yaitu sinar alfa, sinar beta dan sinar gamma.
Sinar gamma tidak memiliki massa dan muatan listrik sehingga digolongkan
sebagai gelombang elektromagnetik.
V. Media Pembelajaran
Bahan Ajar
ANALISIS SOAL MINI RISET

MATERI RADIASI ELEKTROMAGNETIK

Pilihlah jawaban A, B, C, D dan E pada pertanyaan di bawah ini dengan benar!

Soal nomor 1 bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai asal mula
pembentukan gelombang elektromagnetik
1. Suatu gelombang elektromagnetik diciptakan oleh...
A. Semua muatan listrik
B. Semua muatan listrik diam
C. Semua muatan listrik yang selalu dipercepat
D. Semua muatan listrik, baik dipercepat ataupun tidak
E. Suatu muatan listrik yang bergerak dengan kecepatan konstan

Soal nomor 2 bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap konsep


kelajuan pada gelombang elektromagnetik

2. Kelajuan suatu gelombang elektromagnetik dalam ruang hampa bergantung pada...


A. Amplitudo medan listrik, tetapi tidak pada amplitudo medan magnet
B. Amplitud medan magnet, tetapi tidak pada amplitudo medan listrik
C. Amplitudo keduanya
D. Frekuensi dan panjang gelombang
E. Amplitudo keduanya

Soal nomor 3 bertujuan untuk mengetahui pemahaman konseptual mengenai


gelombang elektromagnetik

3. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.


(1) Gelombang elektromagnetik dalam vakum bergerak pada kelajuan cahaya
(2) Besar medan listrik lebih besar daripada medan magnetik
(3) Baik vektor medan listrik maupun vektor medan magnetik adalah tegak lurus terhadap
arah rambatnya
(4) Hanya vektor medan listrik yang tegak lurus terhadap arah rambat gelombang.

Pernyataan yang tepat tentang gelombang elektromagnetik ditunjukkan oleh nomor...

A. (1), (2), (3), dan (4)


B. (1), (2), dan (3)
C. (1) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (4)

Soal nomor 4 bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang sifat-sifat


gelombang elektromagnetik

4. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.


(1) Merupakan gelombang transversal
(2) Mengandung muatan negatif (elektron)
(3) Memiliki kecepatan m/s di ruang vakum
(4) Ada yang dapat dimodulasikan dengan gelombang bunyi
Pernyataan yang tepat tentang sifat gelombang elektromagnetik ditunjukkan oleh nomor...
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (1), (2), dan (3)
E. (2), (3), dan (4)

Soal nomor 5 bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang spekrtum


gelombang elektromagnetik

5. Urutan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang semakin panjang


adalah...
A. Sinar-X, inframerah, ultraviolet
B. Mikro, ultraviolet, radio
C. Sinar gamma, ultraviolet, radio
D. Radio, cahaya, inframerah
E. Ultraviolet, cahaya, sinar-X

Soal nomor 6 bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang karakteristik


gelombang elektromagnetik

6. Pernyataan berikut yang dengan tepat menjelaskan perubahan karakteristik gelombang


elektromagnetik dari radar ke sinar-X adalah...
Frekuensi Panjang gelombang Kelajuan dalam vakum
A. berkurang meningkat tetap
B. berkurang berkurang meningkat
C. tetap meningkat berkurang
D. meningkat meningkat berkurang
E. meningkat berkurang tetap

Soal nomor 7 dan 8 bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa dalam


memformulasikan persamaan gelombang elektromagnetik
7. Sebuah stasiun VHF menyiarkan programnya pada frekuensi 300 MHz. Jika
m/s, panjang gelombang VHF itu adalah...
A. 333 m
B. 300 m
C. 3,3 m
D. 3 m
E. 1 m
8. Berdasarkan soal nomor 7, waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 60 km adalah
A. 0,2 ms
B. 0,5 ms
C. 1,8 ms
D. 20 s
E. 50 s

Soal nomor 9 dan 10 bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa dalam


menyebutkan penerapan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari

9. Salah satu pemanfaatan sinar inframerah dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk...
A. Remote control televisi
B. Alat pemeriksa keaslian uang
C. Alat sterilisasi
D. Alat pemeriksa isi koper atau tas
E. Melihat kondisi janin di rahim
10. Salah satu pemanfaatan sinar X dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk...
A. Remote control televisi
B. Melihat kondisi tulang
C. Mencari jejak sebuah benda
D. Alat pemeriksa isi koper atau tas
E. Alat komunikasi dengan satelit-satelit

Analisis Soal Mini Riset


Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jlh
No NIM C D B B C E E A A B
1 4201415012 C D B B C E E A B B 9
2 4201415018 C C B B C A E A A B 9
3 4201415038 D D C B A E E A A B 7
4 4201415040 D D C B A E E A A B 7
5 4201415042 E C C D C E E D A B 5
6 4201415021 C D C B C E E C A B 8
7 4201416043 C D A B C B E A B B 7
8 4201416027 C D B A B D E A A B 7
9 4201416020 C D B B C E E C A B 9
10 4201416013 C D B B C E A A A B 9

Tingkat Kesalahan

1. Soal no 1 = 3
2. Soal no 2 = 2
3. Soal no 3 = 5
4. Soal no 4 = 2
5. Soal no 5 = 3
6. Soal no 6 = 3
7. Soal no 7 = 1
8. Soal no 8 = 3
9. Soal no 9 = 2
10. Soal no 10 = 0
Kesimpulan

Berdasarkan hasil data miniriset dapat ditarik kesimpulan bahwa pemahaman


siswa terhadap konsep gelombang elektromagnetik kurang. Dari analisis miniriset
dapat mengetahui bahwa bagian materi yang mudah yaitu dalam bagian penerapan
gelombang elektromagnetik dan bagian materi yang sulit yaitu dalam bagian konsep
dari gelombang elektromagnetik sendiri.

Anda mungkin juga menyukai