Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN MAGANG Di DINAS TENAGA KERJA Dan TRANSMIGRASI

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Untuk memenuhi persyaratan mendapatkan nilai magang

Disusun Oleh

RYAN SAPUTRA 18.11.019781

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
PALANGKA RAYA 2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahrnat-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Magang ini. Penulisan Laporan
Magang ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan nilai Magang pada Program Studi SI Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
Kami menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan laporan magang ini. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. SONEDI, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya.
2. Bapak IRWANI M.A.P selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
3. Bapak M. ANZHAR PRATAMAM, M.A selaku Dosen Pembimbing.
4. Pihak Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung yang telah
banyak membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis selama
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dan juga membantu penulis dalam
usaha memperoleh data yang penulis perlukan.
Akhir kata, kami berharap semoga Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu dan semoga Laporan magang ini
membawa manfaat.

Palangkaraya, 05 Januari 2022


BAB I
PANDAHULUAN

a. Latar Belakang
Magang adalah suatu kegiatan yang terpadu dari seluruh pengalaman
belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam
semua hal yang berhubungan dengan penerapan ilmu yang telah dipelajari.
Magang diselenggarakan secara sistematis dan terjadwal di bawah
bimbingan dosen pembimbing yang memenuhi syarat. Magang merupakan
salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk mengikuti
kegiatan akhir perkuliahan jenjang Strata 1 (S1).
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan instansi
pemerintah yang bergerak dibidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi yang
berada di kota Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah.
Di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengawasi dan melakukan
pendataan terhadap tenaga kerja dan perusahaan yang berada di Provinsi
Kalimantan Tengah. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Kalimantan Tengah terbagi menjadi bidang dan sub bidang yang mempunyai
tugas, pokok dan fungsional masing masing yang berbeda di setiap
bidangnya. Kami memilih magang di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dikarenakan ingin mempelajari ruang lingkup dalam bidang kerja yang
berkaitan dengan komputer terutama dalam instansi pemerintahan dan
bidang yang ada di dalam Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selain itu
kami ingin menambah wawasan dan mendapatkan gambaran nyata tentang
ruang lingkup pekerjaan yang kami kuasai di Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.

b. Tujuan
Tujuan dari magang di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi antara lain:
1. Memberikan gambaran nyata tentang penerapan atau implementasi
dari ilmu atau teori yang selama ini diperoleh pada perkuliahan dan
membandingkannya dengan kondisi nyata yang ada di lapangan.
2. Bertujuan untuk memperoleh wawasan tentang pengalaman menjadi
seorang magang di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
3. Bertujuan untuk memperoleh pengalaman nyata tentang ruang
lingkup pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang penulis kuasai di
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
BAB II
DESKRIPSI LOKASI MAGANG

a. Profil Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

1. Sejarah Istansi
Kemenaker, “Sejarah Kementerian Ketenagakerjaan” yang di
akses dari situs resmi Wikipedia pada awal pemerintahan RI, waktu
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia menetapkan jumlah
kementerian pada tanggal 19 Agustus 1945, kementerian yang
bertugas mengurus masalah ketenagakerjaan belum ada tugas dan
fungsi yang menangani masalah-masalah perburuhan diletakkan pada
Kementerian Sosial baru mulai tanggal 3 Juli 1947 ditetapkan adanya
kementerian Perburuhan dan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 3
Tahun 1947 tanggal 25 Juli 1947 ditetapkan tugas pokok Kementerian
Perburuhan Kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Perburuhan
(PMP) Nomor 1 Tahun 1948 tanggal 29 Juli 1947 ditetapkan tugas
pokok Kementerian Perburuhan yang mencakup tugas urusanurusan
sosial menjadi Kementerian Perburuhan dan Sosial, pada saat
pemerintahan darurat di Sumatera Menteri Perburuhan dan Sosial
diberi jabatan rangkap meliputi urusan-urusan pembangunan,
Pemuda dan Keamanan. Pada pemerintahan Republik Indonesia
Serikat (RIS) organisasi Kementerian Perburuhan tidak lagi mencakup
urusan sosial dan struktur organisasinya didasarkan pada Peraturan
Menteri Perburuhan Nomor 1 Tahun 1950 setelah Republik Indonesia
Serikat bubar, struktur organisasi Kementerian Perburuhan
disempurnakan lagi dengan Peraturan Kementerian Perburuhan
Nomor 1 tahun 1951. Berdasarkan peraturan tersebut mulai tampak
kelengkapan struktur organisasi Kementerian Perburuhan yang
mencakup struktur organisasi Kementerian Perburuhan yang
mencakup struktur organisasi sampai tingkat daerah dan resort
dengan uraian tugas yang jelas. Struktur organisasi ini tidak
mengalami perubahan sampai dengan kwartal pertama tahun 1954.
Melalui Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 70 mulai terjadi
perubahan yang kemudian disempurnakan melalui Peraturan Menteri
Perburuhan Nomor 77 junto Peraturan Menteri Perburuhan Nomor :
79 Tahun 1954. Berdasarkan Peraturan tersebut Kementerian
Perburuhan tidak mengalami perubahan sampai dengan tahun 1964,
kecuali untuk tingkat daerah. Sedangkan struktur organisasinya terdiri
dari Direktorat Hubungan dan Pengawasan Perburuhan dan
Direktorat Tenaga Kerja. Sejak awal periode Demokrasi Terpimpin,
terdapat organisasi buruh dan gabungan serikat buruh baik yang
berafiliasi dengan partai politik maupun yang bebas, pertentangan-
pertentangan mulai muncul dimana-mana, pada saat itu kegiatan
Kementerian. Perburuhan dipusatkan pada usaha penyelesaian
perselisihan perburuhan, sementara itu masalah pengangguran
terabaikan, sehingga melalui PMP Nomor : 12 Tahun 1959 dibentuk
kantor Panitia Perselisihan Perburuhan Tingkat Pusat (P4P) dan
Tingkat Daerah (P4D). Struktur Organisasi Kementerian Perburuhan
sejak Kabinet Kerja I sampai dengan Kabinet Kerja IV (empat) tidak
mengalami perubahan. Struktur Organisasi mulai berubah melalui
Peraturan Menteri Perburuhan Nomor : 8 Tahun 1964 yaitu dengan
ditetapkannya empat jabatan. Pembantu menteri untuk urusan-urusan
administrasi, penelitian, perencanaan dan penilaian hubungan dan
pengawasan perburuhan, dan tenaga kerja. Dalam perkembangan
selanjutnya, organisasi Kementerian Perburuhan yang berdasarkan
Peraturan tersebut disempurnakan dengan Peraturan Menteri
Perburuhan Nomor 13 Tahun 1964 tanggal 27 November 1964, yang
pada pokoknya menambah satu jabatan Pembantu Menteri Urusan
Khusus. Dalam periode Orde Baru (masa transisi 1966-1969),
Kementerian Perburuhan berubah nama menjadi Departemen Tenaga
Kerja (Depnaker) berdasarkan Keputusan tersebut jabatan Pembantu
Menteri dilingkungan Depnaker dihapuskan dan sebagai
penggantinya dibentuk satu jabatan Sekretaris Jenderal. Masa transisi
berakhir tahun 1969 yang ditandai dengan dimulainya tahap
pembangunan Repelita I, serta merupakan awal pelaksanaan
Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJPT I). Pada pembentukan
Kabinet Pembangunan II, Depnaker diperluas menjadi Departemen
Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi, sehingga ruang lingkup
tugas dan fungsinya tidak hanya mencakup permasalahan
ketenagakerjaan tetapi juga mencakup permasalahan
ketransmigrasian dan pengkoperasian. Susunan organisasi dan tata
kerja Departemen Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi diatur
melalui Kepmen Nakertranskop Nomor Kep 1000/Men/1975 yang
mengacu kepada KEPPRES No 44 Tahun 1974. Dalam Kabinet
Pembangunan III, unsur koperasi dipisahkan dan Departemen Tenaga
kerja , Transmigrasi dan Koperasi, sehingga menjadi Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans). Dalam masa bakti
Kabinet Pembangunan IV dibentuk Departemen Transmigrasi,
sehingga unsur transmigrasi dipisah dari Depnaker Susunan
organisasi dan tata kerja Depnakerditetapkan dengan Kepmennaker
No. Kep 199/Men/1984 sedangkan susunan Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Transmigrasi Nomor : Kep-55A/Men/1983. Pada
masa reformasi Departemen Tenaga Kerja dan Departemen
Transmigrasi kemudian bergabung kembali pada tanggal 22 Februari
2001. Usaha penataan organisasi Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi terus dilakukan dengan mengacu kepada Keputusan
Presiden RI Nomor 47 Tahun 2002 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja.
2. Visi dan Misi
Adapun visi dan misi sebagai berikut:
a) Visi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam mengemban
tugasnya mempunyai visi :“Terwujudnya Peningkatan Kualitas
dan Produktivitas Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi
yang Mandiri dalam KALTENG BERKAH"

b) Misi
1) Mewujudkan pembangunan ketenagakerjaan melalui perluasan
lapangan kerja, penempatan tenaga kerja dan peningkatan
kesempatan kerja;
2) Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja;
3) Meningkatkan pembinaan hubungan industrial dan jaminan
sosial tenaga kerja;
4) Meningkatkan pengawasan ketenagakerjaan;
5) Meningkatkan kualitas SDM transmigran dan penyebaran
perpindahan penduduk yang seimbang antar kabupaten/kota
dan Kerjasama antar daerah;
6) Mengembangkan kapasitas masyarakat dan kawasan
transmigrasi yang berkelanjutan.
7) Mengembangkan desa transmigrasi produktif menuju desa
maju, mandiri dan produktif.
b. Strukrur Organisasi
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK MAGAN

a. Deskripsi Tugas Pokok dan Fungsi yang diterima

(1) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksana Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten di bidang Tenaga Kerja dan

Transmigrasi, dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah.

(2) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Mempunyai tugas membantu bupati

melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas

Pembantuan yang diberikan kepada kabupaten di bidang Tenaga Kerja dan

Transmigrasi.

(3) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam melaksanakan tugas, menyelenggarakan

fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang pengelolaan Tenaga Kerja dan Transmigrasi di

kabupaten;

b. koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi di

kabupaten;

c. pelaksanaan pelatihan kerja dalam rangka peningkatan produktifitas kerja di

kabupaten;

d. penempatan tenaga kerja

e. Pengawasan ketenaga kerjaan

f. Perumusan perencanaan kawasan transmigrasi

g. Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi

h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas dan

fungsinya.
Adapun dalam bidang penyiapan pemukiman transmigarsi (p5)

(1) Bidang Pencadangan Tanah dan Penataan Persebaran Penduduk mempunyai tugas

pokok melaksanakan kebijakan terkait pencadangan tanah dan penataan persebaran

penduduk, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaanya.

(2) Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam ayat (1) Bidang Pencadangan Tanah dan

Penataan Persebaran Penduduk menyelenggarakan fungsi :

a. Mengkoordinasikan Layanan Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi di

daerah Kabupaten;

b. Mengkoordinasikan Layanan Pencadangan Tanah Untuk Kawasan Transmigrasi di

Daerah Kabupaten;

c. Mengkoordinasikan Layanan Pengurusan Hak Pengelolaan;

d. Mengkoordinasikan Layanan Pembangunan Satuan Permukiman di Kawasan

Transmigrasi di daerah Kabupaten;

e. Mengkoordinasikan Layanan Perpindahan Transmigran dari kabupaten/ kota ke

provinsi (Daerah asal);

f. Mengkoordinasikan Layanan Perpindahan Transmigran dari Kabupaten/ kota ke

satuan permukiman;

g. Mengkoordinasikan Layanan penempatan transmigran di satuan permukiman ; dan

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

b. Deskripsi Ruang Lingkup Rutinitas Kegiatan yang dilaksanakan


Rutinitas kegiatan yang di laksanakan di bidang penyiapan pemukiman transmigrasi

(P5)

a. Bidang Transmigrasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendaftaran,

seleksi penempatan dan pembinaan transmigran

b. Dalam melaksanakan tugas Bidang Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:

1. penyusunan rencana kerja bidang transmigrasi;

2. penyusunan konsep kebijakan pemerintah daerah dalam penempatan dan

pembinaan transmigrasi;

3. pengorganisasian tugas dan program di lingkup bidang transmigrasi;

4. penyelenggaraan penempatan dan pembinaan transmigrasi lokal dan transmigrasi

umum;

5. pengoordinasian tugas dan program bidang transmigrasi dngan bidang lainnya di

lingkup dinas;

6. pengoordinasian dengan pemerintah daerah lain dan perusahaan swasta nasional

untuk program pembinaan dan penempataan transmigrasi;

7. pengawasan pengendalian, pemantauan dan evaluasi tugas dan program di lingkup

bidang transmigrasi;

8. pemantauan dan evaluasi program penempataan dan pembinaan transmigrasi lokal

dan transmigrasi umum;

9. pelaporan pelaksanaan tugas dan program di linggkup bidang transmigrasi secara

rutin dan berkala; dan

10. pelaksanaan tugas kedinasaan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Adapun kegiatan selama Praktek Magang berlangsung di Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah, kami di tugaskan pada bidang Transmigrasi,

kami membantu di Bidang Penyiapan Pemukiman Transmigrasi (P5). diberikan pekerjaan

antara lain:

1. Pengarsipan Peta
2. Meminta Nomor surat dari bagian ke pegawaian umum

3. Mengfotocopy berkas

4. Mengubah file dari word ke pdf maupun sebaliknya

5. Membuat surat

6. Mereview buku transmigrasi

Kegiatan yang dilakukan mahasiswa magang pada Dinas Tenaga Kerja dan

transmigrasi difokuskan pada penyusunan dan penginputan peta sesuai

perkabupaten. Mahasiswa magang di Dinas Tenaga Kerja dan tranmigrasi juga

diberikan kesempatan untuk membantu ngefotocopy berkas, membuat surat.

c. Deskripsi kendala dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan pada lokasi

magang

Kendala yang di hadapi oleh bidang penyiapan pemukinan transmigrasi (p5)

secara kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana yang tersedia masih sangat

terbatas, sehingga pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan tersebut

belum dapat dicapai secara optimal contohnya:

1. kurangnya computer di bidang (P5)

2. Tidak ada nya ruangan kuhsus untuk penyiapan barang atau peralatan

pemukiman

d. Strategi dan tehnik penyelesian kendala yang dihadapi

Strategi dan Teknik penyelesaian yang bisa diatasi dari hal ini adalah, bagaimana

perhatian khusus, agar kinerja dapat maksimal dan bekerja merasa nyaman

diruangan.
1. Dalam halnya kekurangan computer atau laptop, di bidang penyiapan pemukiman

transmigrasi dapat mengajukan Anggaran Dana khusus di Tahun berikutnya untuk

kebutuhan computer dan pembangunan Gudang. Hal ini memang tergantung

kebutuhan mana yang harus diutamakan terlebih dahulu demi maksimalnya kinerja

Pegawai dan kenyamanan bekerja, agar tercapat hasil kerja yang maksimal.

e. Gagasan Yang Dapat Disampaikan Kepada lokasi magang

penyusunan rencana kerja seksi pengembangan pemukiman transmigrasi;

penyiapan aperatur, peralatan dan perlengkapan serta pendanaan untuk

pelaksanaan tugas dan kegiatan seksi pengembangan pemukiman transmigrasi;

pengidentifikasi rencana kebutuhan calon transmigran;

penyiapan inprastruktur perumahan, dan pasilitas umum yang di butuhkan calon

transmigran;

pelaksanaan pembinaan transmigran di bidang ekonomi sosial budaya dan

lingkungan;

pengkoordinasian tugas dan kegiatan seksi pengembangan pemukiman

transmigrasi di lingkup bidang transmigrasi; dan pelaporan tugas dan kegiatan di

lingkup seksi pengembangan pemukiman transmigrasi


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Setelah menyelesaikan magang pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Kalimantan tengah, banyak pengetahuan dan pembelajaran yang penulis

dapatkan. Dengan demikian kami dapat menyimpulkan beberapa hal yang kami

dapatkan dari pelakasanan magang :

1. Kegiatan magang dapat melatih dan mempraktikan Ilmu yang di dapat di

perkuliahan dalam memahami struktur , mekanisme, dan dunia kerja pada Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan tengah.

2. Selama melakukan kegiatan magang kendala yang ditemukan bermacam macam,

seperti kekurangnya computer tidak adanya gudang untuk penyimpanan peralatan

untuk pemukiman transmigrasi.

Saran

Dengan adanya permasalahan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Kalimantan tengah tersebut, kami mengusulkan sebuah solusi di tiap–tiap bidang

yang dapat menangani permasalahan yang ada di Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan tengah dan saran lain yang dapat disampaikan

kami sebagai berikut :

2. Kurangnya Peralatan Seperti Alat Kerja Computer atau Laptop sangat membuat

kinerja yang kurang maksimal, karena pencapaian suatu laporan administrasi atau

laporan keuangan dan kinerja, sangat membutuhkan peralatan yang mendukung

hal tersebut. Sehingga dapat membuat Pegawai atau Honorer ditempat dapat

berkeja maksimal.

3. Tempat seperti Gudang, dan Peralatan hal lainnya pendukung Pelayanan harus

diperhatikan juga. Gudang untuk menyimpan barang yang sudah lewat Tahunnya

atau yang tidak berfungsi, Pendukung Layanan agar masyarakat puas dan

nyaman.

Dalam hal ini, kebutuhan alat dan Bangunan tersebut, dapat di ajukan

penganggaran dana alokasi umum kepada bidang Anggaran, untuk pengadaan Alat

Laptop atau computer dan Pembangunan Gedung.


BAB V

LAMPIRAN-LAMPIRAN

a.Lembar Evaluasi (nilai) dari pembimbing di kantor Kecematan\Kelurahan

b.Laporan Harian selama magang


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK MAGANG


DI KANTOR TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KOTA PALANGKARAYA

LAPORAN INI TELAH DISETUJUI OLEH

Dosen Pembimbing, Pembimbing Lapangan,

…………………… ……………………

Mengetahui :
Ketua Program Studi

(………………………………..)

Anda mungkin juga menyukai