Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Dalam pelaksanaan sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan perlu
dilaksanakan secara formal maupun non formal. Pendidikan formal ditempuh mulai dari Sekolah
Dasar (SD), dilanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP), lalu ke Sekolah Menengah
Atas/Kejuruan (SMA/SMK), setelah itu dilanjutkan ke Perguruan Tinggi. Sistem pendidikan
formal merupakan sistem pendidikan berjenjang yang memerlukan waktu yang lama. Sedangkan
pendidikan non formal dapat dilaksanakan di luar sekolah dengan waktu yang relative singkat.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dan keahlian yang spesifik hendaknya kita meneruskan
pendidikan hingga jenjang Perguruan Tinggi.
Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai suatu lembaga pendidikan menciptakan
dan membentuk mahasiswa yang berintelektual tinggi. Dan diharapkan segenap lulusan UNNES
dapat menjadi penerus bangsa yang dapat mengubah bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju
dalam segala bidang kehidupan. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang khususnya
jurusan Akuntansi menerapkam pendidikan di luar perkuliahan melalui Kuliah Kerja Lapangan (
KKL ) yang merupakan salah satu kegiatan penunjang pengembangan materi dan kemampuan
serta sebagai wawasan dan pelengkap materi perkuliahan di kelas, agar nantinya keahlian yang
diperoleh dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari.
Kuliah Kerja Lapangan merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa program S1 dan D3
serta akta transfer. Oleh karena itu setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan ini yang objek
Kuliah Kerja Lapangan ( KKL) disesuaikan dengan jurusan dan prodi masing-masing.
Berdasarkan hal tersebut maka jurusan Akuntansi mengadakan KKL di PT. Bank Tabungan
Negara, Tbk.


2

B. Tujuan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Tujuan diadakannya Kuliah Kerja Lapangan (KKL) antara lain sebagai berikut :
1. Membantu mahasiswa dalam memahami dunia kerja yang sesungguhnya., yakni dengan
cara mahasiswa dapat memadukan antara ilmu yang mereka dapat dari bangku kuliah dengan
ilmu yang berasal real dari dunia kerja serta seluk beluk dunia kerja (PT. BTN)
2, Mahasiswa dapat melihat penerapan konsep yang diperoleh di perkuliahan langsung dengan
penerapan konsep langsung di lapangan mengenai manajemen di PT. BTN.
3. Mahasiswa memperoleh ilmu baru dan penjelasan langsung mengenai program kerja BTN.

C. Manfaat Kuliah Kerja Lapangan
Kuliah Kerja Lapangan memiliki banyak sekali manfaat bagi para mahasiswa, manfaat
tersebut antara lain :
1. Memperdalam ilmu pengetahuan mahasiswa tentang bidang pengetahuan yang dalam hal ini
adalah pengetahuan mengenai BTN.
2. Mengasah pikiran mahasiswa yang melaksanakan penelaahan dan pemecahan masalah yang
ada di lapangan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui Proses dan sistem kerja PT PLN serta fungsinya.
4. Mahasiswa dapat mencocokkan teori dan prakteknya berdasarkan ilmu yang telah didapatkan.

D. Objek Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Objek Kuliah Kerja Lapangan ( KKL ) Mandiri Akuntansi 2014 kelompok 1 Akuntansi
adalah PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk di Jakarta.

3


E. Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Kuliah Kerja Lapangan ( KKL ) Mandiri Akuntansi 2014 kelompok 1 Akuntansi
dilaksanakan pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 26 Agustus 2014
Waktu : 09.00 15.30 WIB

F. Peserta KKL
Peserta KKL Mandiri Akuntansi 2014 adalah :
1. Kelas Akuntansi SI A
2. Kelas Akuntansi S1 B
3. Kelas Akuntansi S1 C
4. Kelas Akuntansi D3

G. Metode Pembuatan Laporan
Dalam Pembuatan laporan ini digunakan 3 metode yaitu :
1. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung ke PT. BTN, Tbk.
2. Metode wawancara atau interview
4

Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab antara peserta KKL Mandiri Akuntansi 2014
dengan pihak BTN pada waktu presentasi yang disajikan oleh pihak BTN.
3. Metode Kepustakaan
Metode ini dilakukan untuk memperoleh sumber-sumber data sebagai pelengkap dalam
laporan ini yang berasal dari buku-buku dan artikel-artikel mengenai akuntansi perbankan pada
PT. BTN, Tbk.
H. Sistematika Penulisan Laporan Kuliah Kerja Lapangan
Sistematika Laporan KKL dimaksudkan untuk mempermudah permohonan tentang
laporan yang akan dibahas. Oleh karena itu penulis menyajikan sistematika laporan dalam KKL
ini yaitu sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang KKL, tujuan dan manfaat KKL, objek, waktu
pelaksanaan KKL, peserta KKL, metode pembuatan laporan dan sistematika laporan KKL.
BAB II Profil Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
Bab ini berisikan sejarah,visi dan misi, serta bidang/departemen Bank Tabungan
Negara (BTN)
BAB III Pengelolaan keuangan
Bab ini berisikan sistem kerja Bank Tabungan Negara mulai dari detail sumber
keuangan sampai pelaporan akuntansinya.
BAB IV Penutup
Berisi tentang kesimpulan dari uraian sebelumnya dan saran dari penulis yang telah
didapatkan selama menyusun laporan ini.
5

BAB II
PROFIL PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk
A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklikij Besluit no 27 tanggal 16 oktober 1987
mendirikan POSTSPAARBANK dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung.
POSTSPAARBANK terus berkembang hingga memiliki 4 cabang yaitu Jakarta, Medan,
Surabaya, dan Makassar. Pada tahun 1940 kegiatan bank terganggu sebagai akibat dari
penyeburan Jerman atas Belanda yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam
waktu yang relatif singkat. Keadaan keuangan POSTPAARBANK kembali pulih pada tahun
1941. Setahun setelahnya yaitu pada tahun 1942 pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa
syarat kepada pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan POSTPAARBANK dan
mendirikan TYOKIN KYOKU. Yang mana TYOKIN KYOKU merupakan sebuah bank yang
bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan usaha pemerintah. Karena
dilandaskan dengan paksaan, maka TYOKIN KYOKU tidak menuai kesuksesan dan hanya
berhasil mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta.
Proklamasi yang berlangsung pada tanggal 17 agustus 1945, telah memberikan inspirasi
kepada Bapak Darmosoetanto untuk mengambil alih TYOKIN KYOKU menjadi milik bangsa
Indonesia. Maka atas pengambil alihan tersebut, TYOKIN KYOKU berubah nama menjadi
KANTOR TABUNGAN POS. Bapak Darmosoetanto, oleh pemerintah RI ditetapkan sebagai
Direktur yang pertama. Tugas pertama yang harus diemban oleh KANTOR TABUNGAN POS
adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tetapi
kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang dikarenakan agresi yang
dilakukan oleh pemerintah Belanda pada Desembwr 1946 mengakibatkan didudukinya semua
kantor termasuk kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun 1949. Saat
KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK TABUNGAN POS RI, lembaga ini
bernaung dibawah Kementerian Perhubungan.
6

Dengan dikeluarkannya UU Darurat No. 9 tahun 1950 tanggal 9 Februari 1950, maka
mengubah nama POSTPAARBANK IN INDONESIA berdasarkan staatblat no. 295 tahun 1941
menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementerian dari Kementerian
Perhubungan ke Kementerian Keuangan dibawah Menteri Urusan Bank Sentral. Pada tanggal 9
Februari ditetapkan sebagai hari lahirnya Bank Tabungan Negara, meskipun dalam UU darurat
masih bernama Bank Tabungan Pos. Nama Bank Tabungan Pos menurut UU Darurat
dikukuhkan dengan UU No. 36 tahun 1953 pada tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama
menjadi Bank Tabungan Negara didasarkan pada PERPU No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963
yang kemudia dikuatkan dengan UU No. 2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.
UU No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968 menegaskan status BANK
TABUNGAN NEGARA sebagai bank milik Negara. Jika sebelumnya tugas utama BANK
TABUNGAN NEGARA adalah dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui
tabungan maka seja tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA ditambah tugasnya yaitu
memberikan pelayanan KPR dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10
Desember 1976, karena itulah pada tanggal tersebut diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.
PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 7
tahun 1992 membuat bentuk hukum BTN berubah menjadi perusahaan perseroan. Berdasarkan
kajian konsultan independent, price waterhouse Cooper, pemerintah melalui Menteri BUMN
dalam surat S-544/M/2000 memutuskan bank BTN sebagai bank umum fokus bisnis pembiayaan
perumahan tanpa subsidi.

B. Visi dan Misi PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
1. Visi
Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan mengutamakan
kepuasan nasabah.
7

2. Misi
a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri yang terkait, serta
menyediakan produk dan jasa perbankan lainnya.
b. Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional
serta memiliki integritas yang tinggi.
c. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan
nasabah.
d. Melaksanakan manajemen perbankan yang sehat sesuai dengan prinsip kehati hatian dan
good coorperative Goverment untuk meningkatkan Shareholder value.
e. Memperdulikan kepentingan masyarakat dan lingkungan.
C. Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk

8

D. Manajemen PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
1. Komisaris Data
Mardiasmo Komisaris Utama
Amanah Abdulkadir Komisaris Independen
Sahala Lumban Gaol Komisaris Independen
Dwijanti Tjahjaningsih Komisaris
Agung Kuswandono Komisaris
Maulana Ibrahim Komisaris Independen
2. Direksi
Maryono Direktur Utama
Evi Firmansyah Direktur
Iman A. Zahiruddin Direktur
Saut Pardede Direktur
Mansyur S. Nasution Direktur
Mas Gubtur Dwi S. Direktur
Poernomo Direktur
3. Kepala Divisi
Viator Simbolon Kepala Corporate Secretary Division
9

Rini Pudjiastuti Kepala Human Capital Division
Triani Pudjiastuti Kepala Finance and Accounting Division
Herning Susmayanti Kepala Treasury Division
Budi Wahyuti Kepala Operation and Business Support Division
Hulmansyah Kepala Internal Audit Division
R. Mahelan P Kepala Change Management Office
Ardin M. H. Simanjuntak Kepala Commercial Lending Division
Marisa Gemiralda Kepala Commercial Funding and Service Division
Yoharsyah S. Adam Kepala Sharia Division
Budi Hartono Kepala Non Subsidizied Mortgage and Consumer Lending
Division
Sulis Usdoko Kepala Retail Funding and Service Division
Banu Pratomo Kepala Subsidized Mortgage Division
Sutarno Kepala Legal Division
Toto Priyohartono Kepala Network Development and Electronik Banking
Division
Adi suharto Atmadja Kepala Asset Management Division
Sudaryo Bagyo Utomo Kepala Compliance Division
Reinhard Harianja Kepala Risk Management Division
10

Neto P. Trianggono Kepala Card Business Division
Sasmaya Tuhuleley Kepala Strategy and Performance Management Division
Jauzan S. Barry Kepala Procurement and General Service Division
Nofry Rony Poetro Kepala Institusional Banking Division
Joni Prasetiyanto Kepala Consumer Collection and Remedial Division
Oni Febrianto R. Kepala Small and Micro Lending Division
Sri Purwanto Kepala Customer Care Division
Dadang Rusnadi Kepala Information and Communication Technology Division
Dewi Fitrianingrum Kepala Wealth Management Division
4. Kepala Kantor Wilayah
Tony Harmanto Kepala Kantor Wilayah I
Nasril Kepala Kantor Wilayah II
Maret D. S. Santosa Kepala Kantor Wilayah III
Harry Budiono Kepala Kantor Wilayah IV

E. Produk Dana
Adapun produk dana yang dimiliki oleh PT. Bank Tabungan Negara adalah :
1. Tabungan Batara
11

Tabungan multiguna dengan berbagai kemudahan transaksi.
2. Tabungan Batara Prima
Tabungan investasi dengan suku bunga tinggi.
3. Tabungan Batara Payroll
Merupakan tabungan khusus untuk fasilitas kolektif payroll.
4. Tabungan Batara Junior
Tabungan untuk segmen anak usia 0-12 tahun dengan tujuan mendidik, memperkenalkan
dan menumbuhkan budaya menabung sejak dini.
5. Tabungan Batara Juara
Tabungan untuk segmen remaja usia di atas 12-23 tahun dengan tujuan mengedukasi,
menunjang kebutuhan para remaja dalam hal prestasi, kreasi dan kreativitas.
6. Tabungan BTN E-Batara Pos
Kemudahan bertransaksi di seluruh kantor pos dan outlet Bank BTN.
7. Tabungan BTN Cermat
Tanpa buku tabungan tetapi mendapatkan kartu ATM BTN Cermat untuk bertransaksi di
Kantor Pos yang memiliki mesin EDC, ATM BTN, ATM Link, ATM Bersama, dan ATM
Prima.
8. Tabungan Batara Haji Regular
Tabungan untuk mempersiapkan dana ibadah haji dengan program haji regular.
9. Tabungan Batara Haji Plus
12

Tabungan untuk mempersiapkan dana ibadah haji dengan program haji plus dari Kantor
Kementerian Agama.
10. Tabungan Batara Pensiunan
Tabungan yang diperuntukkan bagi para pensiunan sebagai sarana penerimaan pensiun
setiap bulan darp PT. Taspen (Persero).
11. Giro BTN
Sarana penyimpanan uang yang aman dan terpercaya dan mendapatkan jasa giro yang
menarik.
12. Giro BTN Valas
Sarana penyimpanan uang yang aman dan terpercaya dan mendapatkan jasa giro yang
menarik.
13. Deposito BTN
Salah satu manfaatnya yaitu bunga deposito dapat dipindahbukukan untuk pembayaran
angsuran rumah, tagihan rekening listrik dan telepon.
14. Deposito BTN Valas
Manfaatnya antara lain :
a. Bunga menarik
b. Jangka waktu penempatan bervariasi mulai dari 1,3,6,12 dan 24 bulan.
c. Dapat dibuka di seluruh kantor cabang devisa.

13

F. Produk Kredit
1. KPR BTN Sejahtera Tapak & KPR BTN Sejahtera Susun
Fasilitas kredit perumahan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah dengan
penghasilan Rp 2.500.000,- dan baru memiliki rumah dan menerima subsidi.
2. KPR BTN Platinum
Fasilitas kredit untuk membeli rumah baru/lama dalam proses pembangunan (indent)
maupun memindahkan pembiayaan dari Bank lain (take over) dengan pelayanan cepat dan
mudah.
3. KP Sarusun Bersubsidi
Bagi masyarakat berpenghasilan maksimal Rp 4.500.000,- , baru pertama kali memiliki
rumah dan pertama kali menerima subsidi.
4. Kredit Ruko BTN
Fasilitas kredit untuk membeli unit rumah toko, rumah usaha, rumah kantor maupun kios
dengan pelayanan cepat dan mudah.
5. Kredit Agunan Rumah (KAR) BTN
Fasilitas kredit multiguna yang dapat digunakan untuk renovasi rumah, pembelian isi
rumah, biaya pendidikan, dan kebutuhan lainnya, dengan cara agunan rumah/apartemen/ruko.
6. Kredit Bangun Rumah BTN
Fasilitas kredit untuk membangun rumah idaman di atas lahan milik sendiri.
7. Kredit Swadana BTN
14

Fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah yang membutuhkan dana cepat tanpa
harus mengurangi deposito atau tabungannya selama jangka waktu tertentu.
8. Kring BTN
Fasilitas kredit yang ditujukan bagi karyawan perusahaan/instansi guna memenuhi
berbagai kebutuhannya tanpa agunan cukup hanya memanfaatkan SK pegawai pemohon.
9. Kredit Ringan (Kring) Pensiunan BTN
Fasilitas kredit yang ditujukan bagi para pensiunan PNS , TNI/POLRI maupun
janda/duda-nya yang manfaat pensiunnya dibayarkan melalui bank BTN.
10. KMK Kontruksi BTN (KYG)
Modal kerja pembangunan landed house, apartemen, rumah susun, kondotel, dll
11. Kredit Linkage BTN
Ditujukan untuk koperasi/BPR untuk diteruspinjamkan kepadaa para nasabah/anggota.
12. Kredit Pemilikan Lahan (KPL) BTN
Diperuntukkan bagi pembelian lahan untuk perumahan sederhana/bersubsidi.
13. Kredit Investasi BTN
Pembiayaan barang modal/investasi dalam bentuk investasi baru, perluasan, modernisasi ,
rehabilitasi atau kebutuhan khusus terkait investasi.
14. Kredit Modal Kerja (KMK) BTN
Pembiayaan usaha industri perdagangan dan jasa atau yang berhubungan dengan
pengadaan maupun proses produksi sampai dengan barang tersebut dijual.
15

15. Garansi Bank BTN
Memiliki keunggulan yaitu kontra garansi asuransi.
16. KUR BTN
Pembiayaan modal kerja/investasi usaha produktif dalam kategori usaha mikro, koperasi,
kelompok usaha dan lembaga linkage.
17. Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) BTN
Pembiayaan modal kerja/investasi sektor usaha kecil, mikro dan menengah.
18. Kredit Modal Kerja (KMK) BTN Kontraktor
Pembiaayaan modal kerja bagi para kontraktor.
19. Program Kemitraan
Pembiayaan bagi usaha kecil agar tangguh dan mandiri.
G. Produk Dana dan layanan lainnya
Sebagai suatu bank, bank BTN memiliki banyak layanan yang dapat dinikmati oleh para
nasabahnya. Layanan tersebut antara lain : kartu ATM, kartu kredit, kartu debit, fasilitas
pengiriman uang, E-Banking, western union, dll. Selain sebagai bank konvensional kini bank
BTN melebarkan sayapnya dengan mengeluarkan produk dana syariah dan juga pembiaayaan
syariah.



16

BAB III
PENGELOLAAN KEUANGAN
A. Sumber Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maka modal bank BTN berasal
dari pemerintah. Namun dengan adanya perubahan pada tahun 1992, dimana terdapat perubahan
bentuk badan hukum menjadi suatu perseroan, maka sumber modal yang utama tetap berasal dari
pemerintah yang merupakan pemegang saham mayoritas, sedangkan sisanya berasal dari dana
pemegang saham minoritas. Sedangkan sebagai suatu bank, maka pendapatan bank BTN berasal
dari para nasabah, dimana nasaba menabung ataupun melakukan kredit dan bank memungut
biaya bank. Sedangkan beban PT. BTN (Persero), Tbk berasal dari bunga yang diberikan kepada
para nasabah. Selain itu juga terdapat pendapatan dan beban yang berasal bukan dari kegiatan
perbankan.
B. Sistem Akuntansi dan Pencatatan
Akuntansi adalah Proses / Kegiatan dari (suatu seni dalam) pencatatan, pengklasi-
fikasian, pengikhtisaran dan penganalisaan dengan cara yang lazim dan dalam satuan uang atas
transaksi dan kejadian yang setidak-tidaknya mempunyai sifat keuangan, serta pengin-
terpretasian hasil pencatatan tersebut, sedangkan pembukuan adalah proses pencatatan transaksi
keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi posisi harta, utang,
dan modal. Pencatatan pada bank BTN sendiri dapat di ilustrasikan pada gambar di bawah ini :

Transaction
Source
Document
Journals
General
Ledger
Trial Balance
Adjustment
Entries
Adjustment
Trial Balance
Financial
Statement
Closing
Entries
17

Pelaksanaan akuntansi bank menggunakan pedoman yang berasal dari : Pedoman
Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI), Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan
juga berasal dari peraturan yang dikeluarkan oleh regulator yakni : Bank Indonesia (BI), Dirjen
Pajak, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) , dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

C. Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh pihak BTN kepada para stakeholder antara lain :
1. Laporan perubahan posisi keuangan
2. Laporan arus kas
3. Laporan laba/rugi komprehensif
4. Laporan perubahan ekuitas
5. Laporan pendapatan komprehensif
6. Catatan atas laporan keuangan
Laporan lain yang dikeluarkan kepada regulator :
1. Laporan bank umum
2. Laporan berkala bank umum
3. Laporan harian bank umum
4. Laporan kantor pusat bank umum
5. Laporan keuangan publikasi
6. Laporan lalu lintas devisa
7. Laporan sistem informasi debitur
8. Laporan pajak
9. Laporan kepada lembaga penjamin simpanan
18

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. BTN merupakan bank milik pemerintah yang berubah bentuk badan usaha menjadi perseroan
pada tahun 1992.
2. BTN memiliki visi menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan
mengutamakan kepuasan nasabah, dan terbukti bahwa saat ini bank BTN merupakan salah satu
bank yang menangani pembiayaan perumahan dengan jumlah nasabah yang cukup besar.
3. Sumber keuangan bank BTN berasal dari modal pemegang saham, dimana pemegang saham
mayoritas adalah pemerintah. Sedangkan pendapatan yang terbesar berasal dari nasabah (biaya
administrasi yang di bayarkan oleh nasabah) dan biaya terbesar berasal dari biaya bunga yang
diberikan kepada para debitur.
4. Selain membuat laporan keuangan yang ditujukan bagi para stakeholder, bank BTN juga
membuat laporan keuangan yang ditujukan bagi para regulator.

B. SARAN
Pelayanan prima yang telah diterapkan oleh bank BTN membawa bank BTN kepada
suatu kesuksesan, maka sebaiknya bank BTN senantiasa memperbaiki kualitas serta
meningkatkan pelayanan prima. Selain itu untuk menambah keuntungan dan nilai perusahaan
sebaiknya bank BTN menambah produk dana maupun pembiayaan.
Visi perusahaan yaitu menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan
mengutamakan kepuasan nasabah, maka sebaiknya bank BTN tetap mengemban visi tersebut.
19

Karna pembiayaan perumahan di Indonesia merupakan lahan bisnis yang potensial mengingat
rumah merupakan kebutuhan primer manusia, selain itu banyak penduduk Indonesia yang belum
memiliki rumah pribadi.
















20

DAFTAR PUSTAKA
www.btn.co.id

Anda mungkin juga menyukai