Anda di halaman 1dari 3

PLAGIARISM SCAN REPORT

Date January 16, 2024

Exclude URL: NO

Unique Content 95 Word Count 767

Plagiarized Content 5 Records Found 0

CONTENT CHECKED FOR PLAGIARISM:

PENDAHULUAN

Kepiting bakau (Scylla sp) merupakan salah satu diantara komoditi perikanan laut yang mempunyai nilai

ekonomis tinggi di pasaran dunia. Sangat digemari konsumen lokal maupun luar negeri. Komoditas ini

mempunyai kandungan nilai gizi tinggi, protein dan lemak, bahkan pada telur kepiting kandungan proteinnya

sangat tinggi, yaitu sebesar 65,72% (Sulaman dan hanafi, 1992) Dengan nilai komposisi demikian, komoditas ini

sangat digemari konsumen luar negeri dan menjadi salah satu makanan paling bergengsi di kalangan mereka.

Amerika Serikat merupakan negara penyerap hampir 55% produksi kepiting dunia, sedang permintaan lainnya

datang dari negara-negara di kawasan Eropa, Australia, Jepang, Hongkong, Taiwan, Singapura, Korea Selatan

(Masitah et al, 2019) .Karena hal itu produksi kepiting bakau dari sektor budidaya sangat diharapkan memenuhi

kebutuhan pasar tersebut. Pemenuhan kebutuhan tersebut harus diimbangi dengan suatu teknologi budidaya

yang mendukung.

Sistem resirkulasi merupakan salah satu teknologi altenative dalam akuakultur yang dapat memberikan peluang

bagi masyarakat perkotaan untuk melakukan budidaya kepiting bakau karena potensinya untuk meminimalkan

penggunaan air laut yang mahal untuk dipasok ke daerah perkotaan. Teknologi ini juga dapat diterapkan oleh

petani di daerah pesisir untuk mengurangi penggantian air selama proses pemeliharaan. Sistem resirkulasi

adalah sistem sirkulasi air, mengalirkan air dari wadah pemeliharaan untuk menyaring wadah (perawatan),

kemudian dialirkan kembali ke wadah pemeliharaan (Timmons & Losordo, 1994). Sistem ini diterapkan dalam

budidaya ikan di bawah kondisi lingkungan yang terkendali. Sistem resirkulasi adalah metode dalam akuakultur

yang tidak tergantung pada waktu dan musim (Shannon et al., 2008). Namun, sistem resirkulasi juga memiliki

kelemahan yaitu reduksi ion yang terkandung dalam air selama proses pemeliharaan. Ini disebabkan oleh

penyerapan ion oleh organisme yang hidup di air untuk mendukung pertumbuhannya.

Salah satu ion yang berkurang dalam jumlah besar dalam sistem resirkulasi adalah Ca2+ (ion kalsium). Ini

Page 1 of 3
terjadi karena Ca2+ digunakan oleh kepiting untuk pembentukan karapas. Karapas adalah bagian terbesar dari

tubuh kepiting. Tingginya kebutuhan Ca2+ dalam kepiting yang dibudidayakan dalam sistem resirkulasi tidak

dapat dipenuhi hanya dari lingkungan tempat kepiting hidup dan makan saja. Perlu tambahan dari sumber

eksternal untuk menambah jumlah Ca2+ yang terkandung di lingkungan. Ca2+ penting untuk pembentukan

tulang dan exoskeleton dari crustacea. Ca2+ adalah mineral penting yang dibutuhkan dalam jumlah tinggi

(Teruaki et al., 2009). Krustasea yang mengalami fase postmolt, pengerasan cangkang terjadi melalui

pengendapan Ca2+ dalam cangkang. Ca2+ yang berasal dari lingkungan sangat dominan dalam proses

pengerasan cangkang crustacea (Granado, 2010).

Ca2+ dibutuhkan oleh crustacea dalam fase pembentukan cangkang. Dalam kondisi normal, kandungan Ca2+

dari kepiting adalah 10,75 g / 100 g sedangkan pada fase pembentukan cangkang kadar Ca2+ meningkat

menjadi 29,14 g / 100 g (Marzuki et al., 2013). Magnesium yang terkandung dalam tubuh mampu meningkatkan

penyerapan Ca2+ (Fabritius et al., 2012). Asupan kalsium yang terlalu tinggi mengakibatkan kondisi hiperionik

kalsium dalam tubuh kepiting. Kondisi ini akan menimbulkan gangguan homeostatis terhadap unsur-unsur lain

dalam tubuh kepiting, yang pada akhirnya akan mengganggu kesehatan dan pertumbuhan kepiting. Kekurangan

kalsium juga mengganggu proses pengerasan eksoskeleton baru, sehingga proses tersebut akan berlangsung

lama (Penaflorida, 1999; Pan et al., 2005; Tavabe et al., 2013).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai bulan Desember 2020, yang bertempat di Perumahan

Dosen Kampus Lama, Blok D1, Kel. Lahundape, Rt 002 Rw 004 Provinsi Sulawesi Tenggara. Analisa proksimat

pakan dan kualitas air dilakukan di Laboratorium Produksi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas

Halu Oleo, Kendari. Wadah budidaya yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) set rangkaian

Sistem resirkulasi. Sistem resirkulasi yang terdiri dari wadah dengan ukuran panjang 30 cm, lebar 16 cm dan

tinggi 12 cm berjumlah 25 unit yang ditempatkan dalam rak dengan susunan secara bertingkat dengan jumlah

deretannya 5 unit deret dan 5 baris atas.

Terdapat tiga rangkaian sistem resirkulasi dimana rangkaian pertama air yang terdapat di dalamnya

mengandung ion Ca2+ normal seperti di alam dan dijaga tetap konstan. Sedangkan sistem resirkulasi yang

kedua air yang terdapat di dalamnya mengandung Ca2+ pada kisaran sedang Ca2+ dalam air dan dijaga tetap

pada keadaan tersebut. Serta sistem resirkulasi yang ketiga air laut yang didalamnya tidak mengadung ion

Ca2+. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian berasal dari pengepul yang diambil dari alam ukuran 90-100

g. Pengambilan hewan uji berasal dari daerah Bombana, Sulawesi Tenggara.

Pengamatan mekanik pada kepiting bakau dilakukan melalui uji bending pada karapaks. Karapaks yang

digunakan berasal dari hasil molting kepiting selama periode penelitian.. karapaks diberikan tekanan yang

kemudian dicatat berapa tekanan yang dapat diterima karapas kepiting tersebut yang selanjutnya akan dibahas

mengenai perbedaan antara tiap perlakuannya. Untuk penganmatan ultrastruktural dilakukan menggunakan alat

Page 2 of 3
Scanning Electron Microscopy (SEM). Sedangkan untuk mengetahui perbedaan masing-masing perlakuan

dalam pertumbuhan, FCR, mekanik dan sintasan maka dianalisis menggunakan Uji ANOVA. Apabila terdapat

perbedaan maka dilanjutkan uji Duncan untuk melihat perbedaan antara tiap perlakuan menggunakan program

SPSS.23.

MATCHED SOURCES:

Peran Rekayasa Desain Tambak Dan Bentuk Pond ...Bandingkan teks

https://pdfcoffee.com/peran-rekayasa-desain-tambak-dan-bentu.... (https://pdfcoffee.com/peran-rekayasa-desain-tambak-dan-
bentuk-pond-system-dalam-upaya-budidaya-ramah-lingkungan-dan-peningkatan-produksi-kepiting-pdf-free.html)

Penetapan Kadar Kalsium dalam Pakan Formulasi untuk Zoea ...Bandingkan teks

https://123dok.com/document/zlg49elo-oseanologi-limnologi-in.... (https://123dok.com/document/zlg49elo-oseanologi-limnologi-
indonesia-penetapan-kalsium-formulasi-kepiting-paramamosain.html)

Report Generated on January 16, 2024 by https://www.check-plagiarism.com/ (https://www.check-


plagiarism.com/)

Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai