KKD FARMASI
Daftar tilik terapi Injeksi dan infus …….………………………………………5
Kasus KKD farmasi …………………………………………………………………….6
Pasien
Nn L, 20 tahun, lulusan SMA, pekerjaan pramuniaga di mall. Menjadi pasien klinik
dokter keluarga untuk ke 3 dalam kurun waktu tiga bulan dengan keluhan batuk
berdahak.
Sejak 2 bulan yang lalu didiagnosis sebagai TB kasus baru dengan OAT kategori 1
yaitu 4 FDC (rifampicin, INH, ethambutol dan pirazinamid)
Pada kunjungan ketiga ini, dokter telah meminta pasien mengambil ulang
pemeriksaan sputum, dan pasien telah membawa hasilnya.
Kali ini, dokter melihat hasilnya dan menemukan bahwa BTA tetap positif 3. Dokter
berencana utnuk menyampaikan kabar buruk ini pada pasien.
Pasien didampingi oleh kakak perempuannya yang berusia 28 tahun dan mempunyai
gejala batuk yang sama namun belum dilakukan pemeriskaan BTA sama sekali.
Dokter memikirkan 2 kemungkinan bertahannya BTA positif pada pasien ini, yaitu
Multi Drug Resistance serta adanya HIV positif.
Peragakan Breaking Bad News yang tepat untuk pasien ini, sehingga pasien dapat
menerima keadaannya dengan baik dan bersedia untuk memeriksakan kultur sputum
serta pemeriksaan HIV.
1
DAFTAR TILIK BREAKING BAD NEWS
Kisi-kisi proses Baik Cukup Tidak
(2) (1) melakukan
(0)
1. Menyapa pasien ( juga
pasangan/keluarganya}
2. Menjelaskan tujuan pertemuan
3. Menilai apa yang telah diketahui oleh pasien
tentang masalah yang akan disampaikan
4. Menanyakan perasaan pasien
5. Memperlihatkan perilaku verbal dan atau
non-verbal kepada pasien yang
mengindikasikan bahwa informasi yang akan
disampaikan selanjutnya adalah informasi
yang penting (warning shot)
6. Memberikan penjelasan yang terorganisir
7. Menggunakan bahasa yang sederhana dan
mudah dimengerti, tidak menggunakan
jargon medik dan kalimat yang
membingungkan
8. Memberikan informasi secara bertahap dan
meneliti pengetahuan pasien (chunk and
check)
9. Memberikan waktu pada pasien untuk
bereaksi terhadap informasi yang
disampaikan (dengan cara hening atau
berdiam diri sejenak, silence)
10. Melakukan touching bila diperlukan
11. Mendorong pasien untuk memberikan
tanggapan, keprihatinan dan perasaannya
12. Menanggapi perasaan, keprihatinan dan
nilai-nilai yang dianut pasien dengan tepat
(melakukan refleksi isi)
13. Menanggapi komunikasi non-verbal yang
ditunjukkan oleh pasien (refleksi perasaan)
14. Menunjukkan pengertian terhadap terhadap
perasaan, keprihatinan dan nilai-nilai yang
dianut pasien (showing understanding)
15. Berusaha mengetahui informasi tambahan
yang dibutuhkan oleh pasien
16. Ekspresi wajah yang menunjukkan
kepedulian terhadap masalah pasien
17. Sikap duduk yang baik, duduk tegak, leaning
forward
18. Kontak mata 70%
19. Volume suara
20. Kecepatan suara
21. Vokal jelas
22. Menyatakan dukungan kepada pasien
(contohnya mengekspresikan keprihatinan,
pengertian dan keinginan untuk menolong,
memberikan nomor telepon)
2
BASIC SURGICAL SKILLS
CHECK LIST TUTOR
1 2 3 4
A. Mengucapkan salam dengan baik dan benar
3
- Arah gunting dimiringkan saat menggunting
- Benang yang tersisa tdk terlalu pendek (0,5-1 cm)
D. Pengangkatan Jahitan
1. Memegang simpul dengan pinset
2. Memasukkan ujung gunting kebawah simpul
dengan hati-hati
3. Menggunting benang di daerah yang dekat dengan
permukaan kulit
4. Mencabut benang yang sudah tergunting
menggunakan pinset dengan hati-hati
5. Merapikan kembali alat yang digunakan
4
Daftar Tilik Terapi Injeksi & Infus
Judul Keterampilan :Terapi Obat Injeksi & Infus
Hari/Tanggal : ______________________________
Kelompok : ______________________________
5
KASUS KKD FARMASI – INFEKSI IMUNOLOGI
KASUS 2. TUBERKULOSIS
Seorang pasien TB paru BTA positif dengan riwayat gagal pengobatan sebelumnya (kategori
2)
datang ke puskesmas untuk disuntik streptomisin. Pengobatan pasien sedang dalam tahap
intensif
hari ke-14. OAT lain sudah diberikan.
Buatlah resep lengkap untuk membeli streptomisin, bila pasien
1. Tn. Ardin, umur 35 tahun, BB 60 Kg
2. Anak Meri, umur 5 tahun, BB 16 Kg
KASUS 3. DIARE
Seorang pasien datang ke tempat praktek anda di klinik 24 jam “Abadi”, dengan keluhan
diare
sejak 2 hari yang lalu, > 5x/hari. Pada pemeriksan fisik ditemukan pasien dalam keadaan
dehidrasi berat.
Diagnosis Kerja : Diare akut dehidrasi berat
Buatlah resep lengkap untuk rehidrasi bila pasien
1. Tanjung, umur 10 bulan, BB 9 kg
2. Takwa, umur 24 bulan, BB 12 kg
Catatan: Klinik 24 jam “Abadi” mempunyai stok obat gawat darurat yang terbatas sehingga
segera setelah Anda memberikan terapi rehidrasi, keluarga pasien diminta segera membeli
cairan
infus yang digunakan (dengan resep) di apotek yang tidak jauh dari klinik.
KASUS 4. MALARIA
Pasien diantar oleh keluarganya ke Puskesmas tempat Anda bekerja. Pasien mengalami
demam
disertai menggigil dan kemudian timbul keringat yang banyak sejak 5 hari yang lalu, demam
dirasakan terus menerus. Seminggu yang lalu pasien bepergian ke Nusa Tenggara Timur.
Pemriksaan apusan darah positif Malaria.
6
Buatlah resep lengkap untuk kasus tersebut bila pasien
a. pada pemeriksaan fisik kesadaran baik, Diagnosis kerja: Malaria Falciparum, pasien akan
dirawat jalan
1. An. Mutiara, umur 5 tahun, BB 18 Kg
2. Tn. Bintang, umur 40 tahun, BB 60 kg
b. pada pemeriksaan fisik kesadaran baik, Diagnosis kerja: Malaria vivax, pasien akan
dirawat jalan
1. An. Mutiara, umur 5 tahun, BB 18 Kg
2. Tn. Bintang, umur 40 tahun, BB 60 kg
c. kesadaran menurun. Diagnosis kerja: Malaria Berat, pasien akan dirawat. Buat resep
untuk satu hari rawat.
1. An. Mutiara, umur 5 tahun, BB 18 Kg
2. Tn. Bintang, umur 40 tahun, BB 60 kg
Lampiran
KASUS KKD PENULISAN RESEP DI MODUL INFEKSI IMUNOLOGI
7
8
9
10
Catatan:
KDT = Kombinasi Dosis Tetap.
Untuk pasien yang berumur 60 tahun ke atas dosis maksimal untuk streptomisin adalah
500 mg tanpa memperhatikan berat badan.
Untuk perempuan hamil lihat pengobatan TB dalam keadaan khusus.
Cara melarutkan streptomisin vial 1 gram yaitu dengan menambahkan aqua pro injeksi
sebanyak 3,7 mL sehingga menjadi 4 mL (1 mL = 250 mg).
Dosis Streptomisin untuk anak: 15-40 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 1000 mg/hari.
Referensi
WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. 2009.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis Edisi 2. 2007.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen
Kesehatan RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. 2008.
Subbagian Penyakit Tropik dan Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta. Demam Tifoid: Peran Mediator, Diagnosis,
dan Terapi. 2000.
MIMS Indonesia 119th edition.2011
11
DAFTAR TILIK PEMASANGAN KATETER
1 Mengucapkan salam
2 Mempersilahkan berbaring
3 Cuci tangan
12
Daftar Tilik Konsultasi dan Rujukan
Wajah ramah
Senyum
Suara jelas
SURAT RUJUKAN
Tulisan jelas
Tulisan lengkap
13
Kasus Konsultasi dan Rujukan
Bacalah kasus-kasus di bawah ini, serta peragakan informed consent serta
tuliskan surat rujukannya kepada fasilitas layanan kesehatan tingkat sekunder.
KASUS 1
Pria, 40 tahun, datang dengan keluhan sulit bernapas sejak 1 hari. 2 hari
sebelumnya pasien mengalami batuk, pilek, demam yang sudah diobati dengan obat
warung. Pasien tidak merasakan pusing, lemas, nyeri dada, atau keringat dingin.
Tidak ditemukan riwayat asma pada pasien sebelumnya. Pasien memiliki kebiasaan
merokok sejak 25 tahun lalu dan sering mengalami batuk berdahak hilang timbul
diobati dengan obat warung. Di rumahnya pasien memelihara bebek dan baru-baru
ini salah satu bebeknya ada mati mendadak. Pasien mengaku selalu cuci tangan
sebelum dan sesudah membersihkan kandang bebeknya. Pemeriksaan fisik : BP
120/80, RR 28x/minute, HR 100x/minute, Temp. 38 Celcius. Paru: Vesicular,
Ronkhi -/-, Wheezing -/- Slam +/+. Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Belum
dilakukan pemeriksaan penunjang.
KASUS 2
Seorang pasien lama anda wanita, 56 tahun, datang dengan keluhan penglihatan
buram sejak 2 bulan. Penglihatan buram secara perlahan-lahan, seperti tertutup
awan putih, terutama pada mata kiri. Pasien merupakan pasien DM yang selama ini
kontrol gula darah di tempat praktek anda. Pemeriksaan fisik : KU baik, TD 130/90
mmHg, nadi 84x/menit teratur, napas 18x/menit simetris, BB 77 Kg, TB 165 Cm.
Kedua lensa mata keruh, visus kiri 1/300, visus kanan 3/60. Pemeriksaan jantung,
paru, abdomen dalam batas normal. Arteri dorsalis pedis kiri-kanan teraba,
sensibilitas dalam batas normal. Hasil pemeriksaan GDS 145 mg/dl dengan obat
glibenklamid 2 x 5 mg dan metformin 2 x 500 mg
KASUS 3
Pria, 55 tahun datang dengan keluhan BAK nyeri dan berdarah. Riwayat DM (-), HT
(-), PJK (-). Pemeriksaan fisik ditemukan TD 140/80 mmHg. Pemeriksaan lab : fungsi
ginjal, fungsi liver, DPL dan masa pembekuan/perdarahan dalam batas normal.
Pemeriksaan urinalisa ditemukan eritrosit urin +++.
14
KASUS 4
Wanita 32 tahun karyawati, datang kepada anda dengan keluhan nyeri perut bawah
kanan hilang timbul sejak 3 hari makin lama makin bertambah hebat. Haid terakhir 7
hari yang lalu. Pasien tidak mengeluh demam, mual, atau muntah. Pasien sudah
menikah 2 tahun yang lalu namun belum dikaruniai anak. Pemeriksaan fisik : KU
tampak kesakitan, keringat dingin, TD 110/80 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu 36.5
celcius, napas 24 x/menit. Pemeriksaan jantung dan paru dalam batas normal. Pada
pemeriksaan abdomen ditemukan nyeri tekan di perut kanan bawah, psoas sign (+),
obturator sign (+). Pemeriksaan DPL ditemukan lekosit 21.000
KASUS 5
Wanita, 65 tahun datang dengan keluhan sesak napas. Sejak 2 bulan yang lalu
pasien merasakan sesak nafas yang memberat saat berjalan < 50 m atau ketika
mandi dan membaik dengan istirahat. Tidak ada nyeri dada. Pasien tidur dengan 3
bantal ditumpuk Pasien juga mengeluh adanya batuk kering, tidak ada demam.
Kemudian pasien berobat ke Puskesmas 2 minggu lalu dan mendapat obat, tetapi
keluhan tidak membaik. Pasien sudah merasakan keluhan sesak sejak 5 tahun yang
lalu. Awalnya pasien hanya merasakan sesak nafas pada aktivitas berat seperti naik
tangga atau berjalan lebih dari 100 meter. Keluhan hilang timbul sepanjang tahun,
membaik bila pasien beristirahat atau meminum jamu yang dibeli pasien dari tukang
jamu. Pasien mengaku tidak pernah memeriksakan gula darah atau tekanan darah
sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kompos mentis, tampak sakit
sedang, TD 190/100 mmHg, nadi 100x/menit, nafas 36x/menit, suhu 37,1°C, BB / TB
56 kg/159cm, JVP 5 + 1 cmH2O
Paru : Vesikuler, Ronkhi +/+ bawah (posisi duduk), wheezing -/-
Jantung : iktus kordis teraba di sela iga ke 6, 1 jari lateral garis midkla
vikula kiri, bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Perut : Inspeksi : Membuncit
Palpasi : Lemas, hati dan limpa tidak teraba, nyeri
tekan(-)
Perkusi : Timpani (+), shifting dullness (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Punggung : Nyeri ketok CVA (-)
Ekstremitas : Akral hangat, perfusi perifer cukup, edema tungkai +/+
15
KLINIK DOKTER KELUARGA X
Alamat : Jl. A, no 10, Jakarta Timur 13220
Telp : 021 470xxxx
Fax : 021 475xxxx
Email : KDK@X.com
SURAT RUJUKAN
Jakarta, ...................20......
Kepada
Yth. Teman Sejawat
Dr. .............................
Di ..........................................
Dengan hormat, bersama ini kami mengirimkan pasien dengan data-data sebagai
berikut :
DIAGNOSIS SEMENTARA :
SALAM SEJAWAT,
( ................................................. )
SIP :
16
X CLINIC
Address : A street, no 10, East Jakarta 13220
Telp : 021 470xxxx
Fax : 021 475xxxx
Email : KDK@X.com
REFERRAL FORM
Jakarta, ...................20......
Dear Colleague
Dr. .............................
In ..........................................
ANAMNESIS :
LABORATORY/RADIOLOGY/OTHER EXAMINATION :
WORKING DIAGNOSIS :
GIVEN THERAPY :
Thank you for your cooperation and we are hoping to receive the follow up
answer as soon as possible.
WARM REGARDS,
( ................................................. )
SIP :
17