Tuberkulosis
Resisten
Rifampisin
Oleh:
Dwi Putri Kartika Candra Kirana
Pembimbing
dr. Riswan Poniman, SpPD
TABLE OF CONTENTS
01
THE PATIENT
03
Identitas Pasien,
Anamnesis, Pemeriksaan THE CASE
Fisik
Pembahasan Kasus
02
THEORY
Tuberkulosis Resistensi
Obat dan Dispepsia
01
THE
PATIENT
Identitas Pasien
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Sesak 2 hari SMRS
Tanda Vital
TD : 110/90 mmHg
Pernapasan : 37 x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA PARU -PARU
konjungtiva
pucat (-), sklera
ikterik (-)
Hitam, tdk
mudah
dicabut
Nyeri (-), INSPEKSI PALPASI
otorea (-) Sesak, simetrism Simetris,
Pucat (-),
skar (-), KGB (-) otot bantu napas fremitus
(+), retraksi (+) melemah ICS 4-5
PERKUSI AUSKULTASI
Rhinorea (-) Sonor di seluruh Rhonki (+) ICS
kondidiasis 3-5 kanan dan
lapang paru
oral (-) kiri
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
INSPEKSI Cembung, pelebaran
vena (-), spider nervi
Iktus kordis terlihat
(-), caput medusae (-)
AUSKULTASI PALPASI AUSKULTASI
PERKUSI
S1 S2 reguler, Iktus kordis teraba Bising usus 6
Timpani seluruh
murmur (-) abdomen x/menit
gallop (-)
PERKUSI
Kiri: ICS V linea PALPASI
midklavikula sinistra
NTE,Hepar,
Kanan: ICS V linea limpa, tidak
midsternalis kanan tersba
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
SGPT P:0,5-0,9mg/dL/L:0,6-1,1
0,7 mg/dL
mg/dL
Kreatinin 35 mg/dL 10 - 50 mg/dL
Elektrolit
28 Juli 2021 S Pasien dari IGD dengan demam sejak 1 bulan yang lalu, sesak, nyeri ulu ● Ringer Laktat: 20 lpm
(Ruang Tulip) hati dan mual muntah. ● O2 5 lpm
● Inj Ranitidin 50 mg/8
O KU: pasien tampak sakit berat, pasien tampak sesak jam
Nadi:115x/m, SpO2: 99% dengan O2 5 lpm ● Nebu ventolin/6 jam
Kepala: normosefal ● Ketorolac 10 - 30
Hidung: napas cuping hidung (-) mg/ekstra
Leher: tidak teraba benjolan di leher ● Injeksi Ceftriaxone
Toraks: simetris kanan dan kiri, rhonki (+/+), wheezing (-), BJ S1 S2 2g/ 24 jam
reguler, murmur (-), gallop (-) ● PCT drip 1000 mg
Abdomen: nyeri tekan epigastrium, BU 7x/menit, timpani, turgor kembali jika demam
cepat
Ekstremitas: akral panas, CRT <3 detik, edema (-)
Kimia darah:
Ureum/creatinin: 35 mg/dL, 0,7 mg/dL
SGOT/SGPT: 27 U/L, 27 U/L
Albumin: 3,6 g/dL
Foto thoraks: infiltrat pada kedua basal dan tengah paru
A Bronkopneumonia dd TB Paru
Dispepsia
M Tanda vital, saturasi, ronki, nyeri ulu hati, nyeri tekan epigastrium,
muntah
Tanggal Subject, object, assessment, monitoring Planning
29 Juli 2021 S Pasien masih sesak, pasien masih demam sejak semalam, muntah (-), mual (+), ● Ringer Lactat: 20 lpm
(Ruang Tulip) tidur tidak nyenyak karena sesak, makan dan minum menurun karena mual. ● O2 5 lpm
● Inj Ranitidin 50 mg/8
O KU: pasien tampak sakit sedang, pasien tampak sesak jam
Nadi:102x/m, SpO2: 99% dengan O2 nrm 10 lpm SB: 37,5ºC setelah diberikan ● PCT drip 1000 mg jika
Paracetamol 500 mg demam
Kepala: normosefal ● Ceftriaxone 2g/ 24 jam
Hidung: napas cuping hidung (-) ● Nebu Ventolin/6 jam
Leher: tidak teraba benjolan di leher ● Pemeriksaan sputum
Toraks: simetris kanan dan kiri, ronki (+/+), wheezing (-), BJ S1 S2 reguler, TCM
murmur (-), gallop (-) ● Pemeriksaan PCR
Abdomen: nyeri tekan epigastrium, BU 7x/menit, timpani, turgor kembali cepat Covid-19
Ekstremitas: akral hangat, CRT <3 detik, edema (-)
30 Juni 2021 S Sesak berkurang, demam masih naik turun, nyeri ulu hati berkurang. Pasien bisa ● Ringer Lactat: 20 lpm
(Ruang Tulip) makan tetapi dengan porsi sedikit. Mual (+), muntah (-) ● O2 5 lpm
● Inj Ranitidin 50 mg/8
O KU: pasien tampak sakit sedang, pasien tampak sesak jam
Nadi:105x/m, SpO2: 99% dengan O2 nrm 10 lpm SB: 36,5ºC setelah diberikan ● PCT drip 1000 mg jika
Paracetamol 500 mg demam
Kepala: normosefal ● Ceftriaxone 2g/ 24 jam
Hidung: napas cuping hidung (-) ● Nebu Ventolin/6 jam
Leher: tidak teraba benjolan di leher
Toraks: simetris kanan dan kiri, ronki (+/+), wheezing (-), BJ S1 S2 reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen: nyeri tekan epigastrium (+), BU 7x/menit, timpani, turgor kembali
cepat
Ekstremitas: akral hangat, CRT <3 detik, edema (-)
Pemeriksaan:
TCM: Tuberkulosis resisten Rifampisin
A Bronkopneumonia
Tuberkulosis
Dispepsia
1 Juli 2021 S Demam masih naik turun, tetapi onset demam berkurang, sesak berkurang ● Ringer Lactat: 20 lpm
(Ruang Bougenville) sehingga pasien bisa tidur, mual (+) pasien makan sedikit, muntah (-), nyeri ● O2 10 lpm
tekan epigastrium (+) ● Inj Ranitidin 50 mg/8
jam
O KU: pasien tampak sakit sedang, pasien tampak sesak ● PCT drip 1000 mg jika
Nadi:102x/m, SpO2: 99% dengan O2 nrm 10 lpm SB: 38,0ºC demam
Kepala: normosefal
Hidung: napas cuping hidung (-)
Leher: tidak teraba benjolan di leher
Toraks: simetris kanan dan kiri, ronki (+/+), wheezing (-), BJ S1 S2 reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen: nyeri tekan epigastrium (+), BU 7x/menit, timpani, turgor kembali
cepat
Ekstremitas: akral panas, CRT <3 detik, edema (-)
2 Juli 2021 S Sesak pasien berkurang, mual (+) muntah (+) satu kali isinya makanan, demam ● Ringer Lactat: 20 lpm
(Ruang Bougenville) (+) pasien sudah minum paracetamol, nyeri ulu hati (+). ● O2 10 lpm
● Inj Ranitidin 50 mg/8
O KU: pasien tampak sakit sedang, pasien tampak sesak jam
Nadi:120x/m, SpO2: 99% dengan O2 nrm 10 lpm SB: 38,5ºC ● PCT drip 1000 mg jika
Kepala: normosefal demam
Hidung: napas cuping hidung (-)
Leher: tidak teraba benjolan di leher
Toraks: simetris kanan dan kiri, ronki (+/+), wheezing (-), BJ S1 S2 reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen: nyeri tekan epigastrium (+), BU 7x/menit, timpani, turgor kembali
cepat
Ekstremitas: akral panas, CRT <3 detik, edema (-)
Rasa terbakar di
Nyeri Epigastrium daerah epigastrium Rasa cepat kenyang
Tidak hamil
Nyeri Epigastrium
Rasa terbakar/panas di
DISPEPSIA FUNGSIONAL epigastrium
Kembung
TUBERKULOSIS RESISTENSI RIFAMPISIN
Nama Obat Tahap Awal Tahap Lanjutan Total Durasi Pemberian Terapi Oksigen
(4-6 bulan) (5 bulan)