Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

PUSKESMAS PERAWATAN PAGATAN


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
ANGKATAN IV TAHUN 2022
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Kejang Demam Sederhana ec. ISPA


P E M BI M BI N G :
D R . H . S U D A RY O N O

disusun oleh:
dr. Gladys Suwanti
2

PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

KEJANG Kegawatdaruratan Gangguan SSP

2-4% anak berumur


6 bulan – 5 tahun Penelitian di RSUP RD
` Kandou Manado : usia <
24 bln & (69,3%) 2-10% penderita kejang
keluarga riw. kejang demam  mjd epilepsi

American Academy of
Pediatrics ↓ IQ, ↑ risiko
epilepsi, risiko kejang Manajemen dan
demam berulang, &
kematian
Observasi

3 JIC.2016
Kakalang JP, Masloman N, Manoppo
4

LAPORAN KASUS
ANAMNESIS
5

Anamnesis dilakukan pada hari Kamis, 9 Juni 2022, pukul


01.30 WITA dengan ibu kandung pasien (allo-anamnesis)

IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. N
 Jenis kelamin : Perempuan
 Tanggal lahir : 27 Desember 2018 (3 th 6 bln)
 No. RM : 1331xx
 Pend. terakhir : Belum sekolah
KELUHAN UTAMA
6

Kejang ± 15 menit yll


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
7

Pasien dikeluhkan orang tuanya kejang ± 15 menit yll. kejang


< 1 menit, kejang seluruh tubuh, kejang pertama kali,
bersifat umum (saat kejang tangan dan kaki kaku serta
mata melihat keatas, pasien tidak sadar saat kejang.
Kejang hanya sekali dan tidak berulang dalam 24 jam.
Sebelum dan sesudah kejang pasien sadar.
Demam dirasakan sejak tadi sore.

Nafsu makan pasien ↓ dlm ±1 hari terakhir

Riwayat muntah 1 kali saat di rumah dlm ±1 hari terakhir, berisi


makanan & cairan kekuningan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
8

Keluhan lainnya, seperti keluar cairan dari telinga (-),


batuk (+) sejak 2 hari yll, batuk kering, pilek (-), nyeri
menelan (-)
Nyeri berkemih (-), nyeri otot (-), nyeri perut (-), mencret (-)

Perdarahan (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), BAB hitam


(-), BAK berwarna kuning
Riwayat penyakit dahulu : kejang sebelumnya (-)

RPO : paracetamol syr 3x1/2 cth


RIWAYAT IMUNISASI
Kesan imunisasi dasar lengkap sesuai usia

9
RIWAYAT MAKANAN
10

Usia Makanan
0–6
ASI diberikan setiap bayi menangis
bulan
ASI + bubur tim atau nasi lunak, sayuran, dan hati
7 – 12
ayam/daging ikan yang dilunakkan 3 kali sehari,
bulan
mangkok kecil dihabiskan
1 – saat
menu makanan keluarga 3 kali sehari
ini
TANDA-TANDA VITAL
11

Keadaan umum : tampak rewel


Kesadaran : CM (GCS : E4M6V5)
Laju nadi : 142 x/menit, kuat angkat,
tunggal, & regular
Laju napas (RR) : 22 x/menit, pernapasan
thorako-abdominal
Suhu : 38,1oC
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
12

   
BB/TB

NORMAL GIZI CUKUP


13

PEMERIKSAAN
ANTROPOMETRI
BB : 15 kg
TB: 96 cm
Stat. gizi: Gizi cukup
PEMERIKSAAN GENERALISATA

Kepala : normosefal
Mata : mata cekung -/- CA -/-, SI -/-
 Hidung : sekret (-)
Telinga: nyeri tekan tragus (-), serumen (-)
Mulut : labium oris pucat (-), kesan dens
lengkap, faring hiperemis (-), tonsil T1-T1.
Leher : Pembesaran KGB / tiroid (-)

14
THORAX
Inspeksi Simetris kiri = kanan, ictus cordis tidak terlihat
 Fremitus vokal kanan=kiri
Palpasi
 Ictus cordis teraba di ICS V LMCS
 Sonor di semua lapang paru
Perkusi  Batas paru-hepar normal di ICS VI LMCD
 Batas paru-lambung normal di ICS V LMCS
 Vesicular basal sound +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
Auskultasi  S1-S2 tunggal dan regular, murmur (-), gallop (-)

ABDOMEN
Inspeksi Tampak datar
Auskultasi Bising usus 8x/menit
Palpasi Nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)

Perkusi Timpani, pekak hepar teraba


15
PEMERIKSAAN EKSTREMITAS
16

Extrem. superior dextra Extrem. superior sinistra


 AH, CRT <2 det, sianosis (-)  AH, CRT <2 det, sianosis (-)
 Pucat palmar (-)  Pucat palmar (-)
 Motorik : 5  Motorik : 5
 Sensorik dalam batas normal  Sensorik dalam batas normal
   
Extrem. inferior dextra Extrem. inferior sinistra
 AH, CRT <2 det, sianosis (-)  AH, CRT <2 det, sianosis (-)
 Pucat plantar (-)  Pucat plantar (-)
 Motorik : 5  Motorik : 5
 Sensorik dalam batas normal  Sensorik dalam batas normal
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Extremitas Superior Extremitas Inferior
 
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Gerakan + + + +
Tonus Normal Normal Hipotonik Hipotonik
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Klonus - - - -
Refleks Ref. biseps (+) Ref. biseps (+)
Ref. patella (+) Ref. patella (+)
Fisiologis Ref. triseps (+) Ref. triseps (+)
Babinsky (-), Babinsky (-)
Chaddock (-) Chaddock (-)
Refleks Ref. Hoffman (-) Refl.Hoffman (-)
Oppenheim (-) Oppenheim (-)
patologis Ref. Tromner (-) Ref. Tromner (-)
Schaeffer (-) Schaeffer (-)
Gordon (-) Gordon (-)
Sensibilitas + + + +

17
DIAGNOSA BANDING
18

Infeksi Saluran
Pernafasan Atas
Non
Malaria
Demam
Infeksi Virus
Malaria
DIAGNOSA BANDING
19

Kejang Demam
Sederhana (KDS)
Ekstrakranial
Kejang Demam
Infeksi Kompleks (KDK)
Kejang Meningitis
Intrakranial

Non infeksi
Ensepalitis
Inbalance Elektrolit
DIAGNOSA KERJA
20

Kejang Demam Sederhana (KDS) e.c. ISPA


TATALAKSANA
21
O2 NK 2 lpm
IVFD RL makro 17 tpm
Inj. Paracetamol infus 150
mg (Jika Suhu > 37.5C
(IV)
Paracetamol 4x1 ½ cth
(PO)
Curviplex 1x1 cth (PO)
Stesolid/Diazepam supp
(k/p kejang)
Dextral syr 3x1 cth (PO)
10 Juni 2022
S Demam (-), kejang (-), batuk (+)

O Tanda-tanda vital
GCS : (E4M6V5)
N : 127x/menit, kuat angkat, reguler
RR : 26x/menit ; S : 35,6oC

A Kejang demam sederhana ec. ISPA

P • O2 NK 2 lpm
• IVFD RL makro 17 tpm
• Inj. Paracetamol infus 150 mg (Jika Suhu > 37.5C (IV)
• Paracetamol 4x1 ½ cth (PO)
• Curviplex 1x1 cth (PO)
• Stesolid/Diazepam supp (k/p kejang)
• Dextral syr 3x1 cth (PO)

22
23

TINJAUAN PUSTAKA
KEJANG DEMAM
24

DEFINISI

Bangkitan kejang yg tjd pd pe↑ suhu tubuh (↑


38˚C)  ekstrakranial

Usia 6 bulan – 5 tahun

Chang YC, Huang CC, Huang SC.2008.


ETIOLOGI
25

GENETIK EKSTRAKRANIAL

ISPA
Perubahan
OMA
Kromosom Roseola
Pola Autosomal ISK
Dominan Infeksi Saluran Cerna

Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2016


Departemen Farmakologi dan Terapeutik. Farmakologi dan Terapi Edisi 5.2007
Kejang Demam
Kejang Kejang Demam
Sederhana
Demam Komplek (KDK)
(KDS)

• Berlangsung < 15 menit • Kejang > 15 menit


• Berbentuk umum • Kejang fokal/parsial
tonik/klonik • Berulang > 1x dlm 24
• Tdk berulang dlm 24 jam jam

Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter


Anak Indonesia. 2016
26
TATALAKSANA
27

Antipiretik Pengobatan Jangka


Parasetamol 10-15 Panjang
mg/kgBB/kali diberikan  Fenobarbital 3-4
4 kali sehari & tidak lebih mg/kgBB/hari
dari 5 kali pemberian dibagikan dalam 1 – 2
Anti kejang dosis
Diazepam oral dgn dosis  Asam valproat 15-40
0,3 - 0,5 mg/kgBB mg/kgBB/hari
setiap 8 jam dibagikan dalam 2 – 3
dosis
Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2016
28

PEMBAHASAN
Anamnesis
29

TEORI KASUS
 Usia 6 bln – 5 thn
 > 15 menit  Usia 3 th 6 bln
 Sifat umum, frek. Kejang tdk >
4x dlm setahun  Lama kejang < 1 menit
 Timbul dlm 16 jam pertama  Kejang pertama kali, tdk
setelah demam
 Pem. Saraf sebelum & sesudah kejang
berulang dlm 24 jam
 Normal  Didahului oleh demam
 Pem. EEG tdk menunjukkan kelainan

Dari anamnesis, keluhan pasien memenuhi gejala


Kejang Demam Sederhana (kriteria Livingstone)
PEMERIKSAAN FISIK
30

TEORI KASUS
Kesadaran Demam sejak tasi sore
Suhu tubuh Batuk kering sejak 2 hari
Tanda-tanda rangsang yll
meningeal
Tanda p↑ TIK
Tanda-tanda infeksi di
luar SSP
Pemeriksaan neorologis
Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2016
TATALAKSANA
31

TEORI KASUS

O2 NK 2 lpm
 Antipiretik
IVFD RL makro 17 tpm
Parasetamol 10-15
Inj. Paracetamol infus 150 mg
mg/kgBB/kali diberikan 4
(Jika Suhu > 37.5C (IV)
kali sehari & tidak lebih dari 5
Paracetamol 4x1 ½ cth (PO)
kali pemberian
Curviplex 1x1 cth (PO)
 Anti kejang
Stesolid/Diazepam supp (k/p
Diazepam oral dgn dosis 0,3 - kejang)
0,5 mg/kgBB setiap 8 jam Dextral syr 3x1 cth (PO)

Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2016


Departemen Farmakologi dan Terapeutik. Farmakologi dan Terapi Edisi 5.2007
KESIMPULAN
32

Pasien An. N (3 tahun 6 bulan) dari anamnesis,


pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang,
didiagnosa Kejang Demam Sederhana (KDS) ec. ISPA

Tatalaksana untuk pasien adalah pemberian antipiretik


dan anti kejang.
33

TERIMA KASIH
34

Anda mungkin juga menyukai