adalah untuk skala data interval, rasio dan ordinal. Banyak sekali hasil pengumpulan data penelitian yang menghasilkan data kualitatif, khususnya yang berupa kategori. Misalnya, penduduk dikategorikan berpendapatan tinggi, sedang, dan rendah. Sedan bisa dikategorikan mobil sedan berukuran besar, sedang dan kecil. Beberapa penelitian tentang hubungan : 1.Selera konsumen dan letak geografis 2.Kedudukan orang tua dan kedudukan anak (jika orang tua pangkatnya tinggi, apakah anaknya juga demikian. 3.Pendidikan orang tua dan anak 4.Pendidikan dan pendapatan (makin tinggi pendidikan makin tinggi pendapatan?) 5.Tingkat kepuasan pelanggan dengan umur, pendapatan, masa kerja, tingkat pendidikan, kedudukan sosial. • Untuk mengukur kuatnya hubungan data kualitatif disebut Contingency Coefficient (Koefisien Bersyarat) yang mempunyai pengertian yang sama seperti koefisien korekasi. Contingency Coefficient (Cc) = 0 berarti tidak ada hubungan. Batas atas Cc tidak sebesar 1, tetapi tergantung banyaknya kategori (baris atau kolom). Batas tertinggi nilai Cc adalah • dimana r adalah banyaknya baris atau kolom. • Kalau banyaknya baris tidak sama dengan banyaknya kolom, pilih nilai yang terkecil. Adapun untuk menghitung nilai koefisien bersyarat (Cc), digunakan rumus : Tabel Contingncy dimana : . • Dokter mukidi melakukan pengujian obat sakit kepala kepada pasien yang berjumlah 300 orang. Obat yang digunakan yaitu bodrex dan paramex dimana masing-masing obat diberikan kepada 150 pasien. Setelah pasien meminum obat, setelah beberapa jam kemudian dicek kembali oleh si mukidi. Kemudian dia membuat sebuah table diatas hasil dari penelitiannya. Didapatkan setelah meminum bodrex 100 orang masih merasa sakit kepala dan 50 orang merasa sebaliknya. Kemudian pasien yang diberikan paramex,, 80 orang merasa masih sakit kepala dan 70 orang merasa dirinya telah sembuh. Secara simple bisa diambil kesimpulan paramex lebih baik dari bodrex. Diperoleh data sbb. :