Anda di halaman 1dari 15

Rata-rata Hitung Data Berkelompok

Data berkelompok adalah data yang disajikan dalam bentuk kelas-kelas interval. Setiap kelas
biasanya memiliki panjang interval yang sama.

Ada tiga cara menghitung rata-rata data berkelompok, yaitu dengan menggunakan titik tengah,
menggunakan simpangan rata-rata sementara dan menggunakan kode (coding). Rumus ketiga
cara penghitungan rata-rata data berkelompok tersebut adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan titik tengah (cara biasa)

Rumus yang digunakan adalah

2. Menggunakan simpangan rata-rata sementara

Rumus yang digunakan adalah

 
dimana 

3. Menggunakan pengkodean (coding)

Rumus yang digunakan adalah

Keterangan:

 = rata-rata hitung data berkelompok

 = rata-rata sementara

fi =  frekuensi data kelas ke-i

xi = nilai tengah kelas ke-i

ci = kode kelas ke-i

p = panjang interval


Contoh Penghitungan

Sebanyak 21 orang pekerja dijadikan sampel dan dihitung tinggi badannya. Data tinggi badan
dibuat dalam bentuk kelas-kelas interval. Hasil pengukuran tinggi badan adalah sebagai berikut.

Hitunglah rata-rata tinggi badan pekerja dengan menggunakan titik tengah, simpangan rata-rata
sementara dan cara koding!

Jawab:
1. Menggunakan titik tengah (cara biasa)

Proses penghitungan rata-rata dengan menggunakan titik tengah dibantu dengan menggunakan
tabel di bawah ini.

Dari tabel di atas diperoleh

Dengan begitu dapat kita hitung rata-rata data berkelompok sebagai berikut.
2. Dengan menggunakan simpangan rata-rata sementara

Sebelum menghitung rata-rata data berkelompok menggunakan simpangan rata-rata sementara,


kita terlebih dahulu menetapkan rata-rata sementaranya.

Misalkan rata-rata sementara yang kita tetapkan adalah 160. Selanjutnya kita bisa membuat tabel
penghitungan sebagai berikut.

Dari tabel di atas diperoleh

Hasil rata-rata hitung menggunakan simpangan rata-rata adalah


3. Cara coding

Sama dengan menggunakan simpangan rata-rata sementara, sebelum menghitung rata-rata


dengan cara coding, kita juga harus menetapkan rata-rata sementara. Namun rata-rata sementara
yang kita tetapkan harus sama dengan salah satu nilai tengah salah satu kelas interval.

Misalkan kita menetapkan rata-rata sementara adalah nilai tengah kelas keempat, yaitu 168.
Dengan begitu kita bisa membuat tabel dan pengkodean seperti di bawah ini. 

Pengkodean dimulai dari angka 0 untuk kelas interval dimana rata-rata sementara ditetapkan.
Kemudian dengan kelas sebelumnya berturut-turut menjadi angka negatif (-1, -2, -3 dan
seterusnya) menjauhi kelas rata-rata sementara. Berikutnya dengan kelas sesudahnya berturut-
turut pengkodeannya menjadi angka positif (1,2 3 dan seterusnya) menjauhi kelas rata-rata
sementara tersebut.

Dari tabel di atas diperoleh


Hasil rata-rata hitung menggunakan coding adalah sebagai berikut.

Dari ketiga cara mencari rata-rata data berkelompok di atas, metode menggunakan titik tengah
atau cara biasa merupakan metode yang paling banyak digunakan karena proses
penghitungannya sangat mudah. Oleh karena itu untuk penghitungan-penghitungan selanjutnya
sangat disarankan untuk menggunakan tersebut.

Contoh Soal No. 1

Nilai mahasiswa jurusan statistika untuk mata kuliah statistik deskriptif adalah sebagai berikut.

Hitunglah rata-rata dari nilai mahasiswa tersebut!


Jawab:

Rumus yang digunakan untuk mencari rata-rata data berkelompok di atas adalah

Untuk menyelesaikannya dengan menggunakan rumus tersebut, kita harus mencari komponen-
komponen dari rumus tersebut yaitu komponen ∑ fi xi dan komponen ∑ fi.

Dari tabel di atas, komponen ∑ fi xi dan komponen ∑ fi, yaitu


Dengan begitu dapat kita hitung rata-rata data berkelompok sebagai berikut.

Rata-rata nilai mahasiswa jurusan statistika untuk mata kuliah statistik deskriptif adalah 64,36.
Rata-rata Hitung Tertimbang

Rata – rata tertimbang/ terbobot ( weighted average ) adalah rata rata yang dihitung dengan
memperhatikan timbangan/ bobot untuk setiap datanya. Setiap penimbang/bobot teresebut
merupakan pasangan setiap data. Penghitungan rata-rata dilakukan dengan menjumlahkan
seluruh nilai data suatu kelompok sampel, kemudian dibagi dengan jumlah sampel tersebut. Jadi
jika suatu kelompok sampel acak dengan jumlah sampel n, maka bisa dihitung rata-rata dari
sampel tersebut dengan rumus sebagai berikut.

Jika dinotasikan dengan notasi sigma, maka rumus di atas menjadi:

Keterangan:

 = rata-rata hitung
xi = nilai sampel ke-i
n = jumlah sampel

Contoh Penghitungan

Misalkan kita ingin mengetahui rata-rata tinggi badan siswa di suatu kelas. Kita bisa mengambil
sampel misalnya sebanyak 10 siswa dan kemudian diukur tinggi badannya. Dari hasil
pengukuran diperoleh data tinggi badan kesepuluh siswa tersebut dalam ukuran sentimeter (cm)
sebagai berikut.

172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170

Dari data di atas dapat dihitung rata-rata dengan menggunakan rumus rata-rata :
sehingga

Dari hasil penghitungan, bisa diambil kesimpulan bahwa rata-rata tinggi badan siswa di kelas
tersebut adalah 170,1 cm.

Contoh Soal No. 1

Hitunglah rata-rata dari data 6, 6, 4, 6, 2, 5, 5, 6, 7, 6, 8!

Jawab:

Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa jumlah data adalah 11 (n = 11). Dengan
menggunakan rumus kita dapat menghitung rata-ratanya.

Rata-rata dari data tersebut adalah 5,55.

Contoh Soal No. 2


Diberikan data sebagai berikut: 4, 3, 5, 4, 6, 3, 6, 7, 8, 7, 8, 8. Hitunglah rata-ratanya!

Jawab:

Jumlah data di atas adalah sebelas (n = 11). Rata-rata

Rata-rata dari data tersebut adalah 5,75.

Contoh Soal No. 3

Rata-rata nilai ujian matakuliah statistika 29 orang mahasiswa adalah 70. Ketika nilai ujian
matakuliah statistika milik Andi  digabungkan dengan nilai-nilai mahasiswa tersebut, rata-rata
nilai naik menjadi 71. Berapakah nilai Andi tersebut?

Jawab:

Soal tersebut dapat diselesaikan dengan menambahkan total keseluruhan nilai mahasiswa dengan
nilai Andi kemudian dibagi dengan jumlah mahasiswa yang nilainya dijumlahkan (termasuk
Andi).

Dari soal diketahui jumlah mahasiswa sebelum nilai Andi dimasukkan adalah 29 (n = 29) dan

rata-ratanya adalah 70 (  = 70). Total keseluruhan nilai mahasiswa sebelum nilai Andi
dimasukkan adalah
Dengan masuknya nilai Andi, jumlah mahasiswa bertambah menjadi 30 (n = 30) dan rata-rata

nilainya naik menjadi 71 (  = 71). Selanjutnya nilai Andi dapat diketahui dengan memasukkan
komponen yang baru tersebut pada rumus rata-rata.

Dengan demikian, nilai rata-rata Andi adalah 100.

Contoh Soal No. 4

Berikut ini adalah data nilai mahasiswa untuk mata kuliah statistika, nilai mahasiswa diurutkan
dari yang terendah ke yang tertinggi: 4, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 8, 9. Menurut
pertimbangan dosen, mahasiswa harus mengulang ujian kembali untuk memperbaiki nilai
apabila nilai yang mereka dapatkan berada di bawah rata-rata. Berapa orangkah yang harus
memperbaiki nilainya tersebut?

Jawab:

Sebelum menghitung jumlah mahasiswa yang harus memperbaiki nilainya, kita harus
menghitung dulu rata-rata nilai tersebut. Diketahui banyaknya data adalah 20 (n = 20), sehingga
nilai rata-ratanya dapat dihitung sebagai berikut.

Rata-rata nilai mahasiswa adalah 6, dengan demikian mahasiswa yang harus mengulang ujian
adalah mahasiswa yang nilainya berada di bawah 6. Jumlah mahasiswa yang nilainya di bawah 6
adalah 8 orang.

Contoh Soal No. 5

Sebuah keluarga memiliki 8 orang anak, yaitu A, B, C, D, E, F, G, H. Umur A adalah 2x + 1


tahun, umur B adalah x + 1 tahun, umur C, D, E, F, G dan H berturut-turut adalah x + 2, x +
3, x + 4, x + 5, x + 6 dan x + 7 tahun. Jika rata-rata umur semua anak tersebut adalah 7.
Berapakah umur A?

Jawab:

Umur A adalah 2x + 1, dimana untuk menghitungnya, nilai x harus kita ketahui terlebih dahulu.
Dari soal diketahui rata-rata umur adalah 7 dan banyaknya data adalah 8 (n = 8). Jika komponen-
komponen yang diketahui dalam soal di atas dimasukkan ke dalam rumus rata-rata, maka
Nilai x adalah 3, dengan demikian umur A adalah 2(3) + 1 =  7 tahun.

Anda mungkin juga menyukai