4. Metode Eksperimental.
Cara pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara
manipulasi atau melakukan pengubahan pada variabel bebas
(independent variable) untuk mengetahui dampak atau akibatnya
pada variable terikat atau dependent. Sebagai contoh melakukan
perawatan tali pusat dengan alkohol, mengajarkan senam hamil.
B. Skala Pengukuran.
Sebelum menyusun instrumen atau alat pengumpul data,
terlebih dahulu ditetapkan skala pengukuran yang akan
digunakan. Dengan skala pengukuran yang tepat maka variable
akan terukur dengan baik sehingga nantinya akan
mempermudah analisa data.
Selanjutnya kita pilih satu jenis skala pengukuran data di atas yang
sesuai kemudian dijadikan acuan pengukuran dalam instrumen
penelitian yang akan kita disusun.
C. Instrumen Penelitian.
No Pertanyaan Jawaban
Saya selalu berkeinginan untuk
melaksanakan tugas lebih baik STS TS S SS
dari orang lain _
Saya membutuhkan umpan
balik/ tanggapan dari orang lain STS TS S SS
terhadap basil pekerjaan saya
3 Menurut saya, dalam
melaksanakan tugas STS TS S SS
dibutuhkan keuletan agar
2. Lembar Observasi
Adalah lembar pencatatan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
terhadap obyek penelitian yang sedang diamati, berikut ini
contohnya.
LEMBAR OBSERVASI
TANDA TANDA INFEKSI LUKA OPERASI SECTIO
PERAWATAN PAYUDARA
3. Kuesioner.
Adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dibaca dan dijawab oleh
responden penelitian. Berikut ini akan diuraikan cara meryusun
sebuah kuesioner penelitian.
a. Kuesioner disusun berpedoman pada kerangka konsep/ kerja
penelitian.
b. Pertanyaan dalam kuesioner disusun berdasarkan variabel
penelitian yang telah diturunkan kedalam definisi operasional.
c.Tetapkan skala pengukuran data dari setiap jawaban kuesioner.
Sebaiknya gunakan satu skala pengukuran untuk satu variabel
agar mempermudah dalam menganalisa data.
d. Pertimbangkan beberapa hal berikut ini dalam menyusun
kuesioner:
1) Gunakan kata kata yang jelas artinya, tidak bias atau bermakna
ganda misalnya "aspirasi".
2) Hindarkan pertanyaan terlalu luas seperti: Dimanakah ibu
melahirkan. Responden akan bingung, melahirkan anak yang
nomer berapa yang ditanya.
3) Hindarkan dua pertanyaan yang digabung dalam sebuah
pertanyaan: Apakah ibu menjadi akseptor KB dan apakah
jenisnya ?
4) Hindarkan pertanyaan double negatif misalnya: Bukankah
sebaiknya keluarga yang sudah tiga anaknya tidak menambah
anak lagi :'
5) Responden sering tidak dapat menjawab pertanyaan jika
ditanya berapa jumlah anak, sebab belum punya anak.
6) Berikan alternatif jawaban tmtuk mempermudah responden
menjawab pertanyaan.
7) Susun pertanyaan dalam bentuk sederhana.
8) Pertanyaan dimulai dari hal sederhana, menyenangkan dan
mudah jawabannya.
9) Gunakan format kuesioner yang dapat mempermudah
responden menjawab pertanyaan.
CONTOH KUESIONER
MOTIVASI KERJA DI RUMAH SAKIT
Berikan tanda silang (X) pada kotak jawaban sesuai dengan pendapat
Saudara tentang motivasi kerja Saudara di tempat kerja saat ini.
Berikut ini kita bahas cara melakukan uji validitas dan uji
reliabilitas kuesioner.
1. Validitas.
Ada beberapa jenis teknik validitas yang dapat dilakukan pada
sebuah kuesioner penelitian, yaitu:
a. Validitas konten, yaitu melakukan validasi dengan
menggunakan logika. Bagaimanakah instrumen tersebut, kata
kata atau kalimat yang digunakan apakah logis sebagai alat
ukur penelitian dan sesuai dengan teori?
b. Validitas konstruk, yaitu validasi yang digunakan untuk
melihat struktur instrumen penelitian. Apakah sudah sesuai
dengan teori yang digunakan dalam penelitian tersebut. Salah
satu cara validasi yaitu dengan melakukan konsultasi pada ahli
sehingga diperoleh pendapat ahli tersebut (judgement experts)
tentang instrument
Sebagai contoh:
Sebuah kuesioner penelitian tentang pendapat pasien terhadap
pelayanan kebidanan RS Abdul Moeloek Bandar Lampun g
menggunakan skala ordinal:
Skor 0, diberikan bile responden menjawab tidak tahu.
Skor 1, diberikan bile responden menjawab tidak setuju.
Skor 2, diberikan bile responden menjawab setuju.
Skor 3, diberikan bile responden menjawab sangat setuju.
Nomer Pernyataan
Kode/Kespon 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tot
denn al
Ol/ NyN 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 14
02/NyB 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 15
03/ NyC 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 13
04/ NyS 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 16
05/ NyD 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 13
0 6/Tn P 2 1 2 2 2 1 2 11 2 16
07 1 Ny, G 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 13
Sebagi contoh kite ingin mengetahui validitas soal nomor 1,
ma hitung korelasi skor pertanyaan nomor 1 terhadap skor tot
dengan menggunakan rumus pearson product moment
2. Reliabilitas
Guna melihat apakah instrumen yang telah disusun handal bila digunakan,
maka perlu dilakukan uji reliabilitas antara lain dengan metode
a. Test dan Re-test
Metode ini digunakan dengan cara mengulang ulang hingga beberapa
kali uji instrumen. Skor korelasi setiap uji coba dicari dan dilihat
signifikansinya. bila signifikan maka instrumen tersebut reliable.
b. Split Half
Metode ini digunakan dengan cara memilah instrumen menjadi dua
bagian. Bagian pertama berisi nomor ganjil dan bagian kedua berisi
nomor genap. Skor korelasi kedua bagiarl tersebut harus signifikan.
Instrumen penelitian yang valid dan reliabel mutlak diperlukan agar dalam
pengumpulan data, peneliti mendapatkan data yang sahih, baik dan akurat
sehingga penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan yang optimal
dan tepat.