Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN

KEBUTUHAN KHUSUS
KASUS 1
Anak usia 6 tahun, klien mengalami gangguan retadarsi mental dengan IQ
56 , klien mudah
marah bila keinginannya tidak terpenuhi, sering membanting barang yang ada
di rumah klien,
dan marah-marah dengan kedua orang tuannya.
Berdasarkan kasus Tersebut
1. Apa diagnose keperawatan yang tepat untuk pasien anak tersebut?
2. IQ R6 pada anak tersebut tergolong dalam retadarsi mental apa?
3. Jelaskan tanda dan gejala autis pada bayi baru lahir sampai usia 6 bulan

JAWABAN
1. Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain
2. Gangguan retardasi mental rendah
3.
A. Bermasalah dengan kontak mata
Jarak pandang bayi yang baru lahir umumnya masih pendek dan terbatas
(tidak lebih dari 25 cm) sehingga pandangan matanya belum jelas. Selain itu,
koordinasi matanya juga belum optimal sehingga ia belum mampu mengikuti
gerak suatu benda. Selama dua bulan pertama, mata bayi akan sering terlihat
tidak fokus dalam dua bulan pertama kehidupannya. Anda mungkin akan
sering memergokinya seperti bengong menatap langit-langit rumah.
Namun menginjak sekitar usia 4 bulan, bayi dapat mulai melihat dengan lebih
jelas dan luas, serta bisa memfokuskan pandangannya. Mulai usia ini, mata
bayi juga sudah bisa mengikuti gerak suatu objek.
Namun, waspadai ciri-ciri bayi autis jika lewat dari usia tersebut matanya
kerap kali tidak mengikuti gerak benda di hadapannya.
Tatapan mata kosong dan tidak fokus seperti sedang melamun merupakan
gejala autisme pada bayi yang paling umum dan bisa Anda amati setiap hari.
Ciri bayi autis juga dapat dilihat dari matanya yang tidak pernah menatap
mata Anda saat disuapi makanan atau tersenyum balik saat Anda tersenyum.
B. Tidak merespons saat namanya dipanggil
Bayi yang baru lahir memang belum bisa mengenali berbagai suara di
sekitarnya, termasuk suara orangtuanya. Oleh karena itu, si kecil mungkin
saja tidak akan merespon panggilan sayang di awal kehidupannya.
Minimnya respon bayi pada beberapa bulan pertamanya masih terhitung
wajar. ini karena baik indera penglihatan dan indera pendengarannya belum
terkoordinasi dengan baik. Otot di sekitar lehernya juga belum berkembang
dengan sempurna.
Namun menginjak usia 7 bulan, anak bayi sudah akan bisa mengenali suara
orangtua dan merespon suara lain. Ia juga sudah bisa menengok ke kanan,
kiri, atas, dan bawah ketika mendengar suara yang menarik baginya.
Semakin sering mengajaknya berbicara, semakin besar peluang si kecil untuk
menguasai kemampuan ini lebih cepat.
Namun, bila anak bayi mungkin tidak menunjukkan respons ketika Anda
memanggil namanya, ini bisa menjadi gejala dan ciri-ciri awal autis yang perlu
diwaspadai. Akan tetapi, perlu dipahami bahwa tidak semua bayi mengalami
perkembangan di usia yang sama, ia bisa jadi lebih cepat atau lebih lambat
dari rata-rata usia.

C. Tidak mengoceh seperti bayi lainnya


Bayi yang baru lahir memang belum bisa berbicara layaknya orang dewasa.
Bayi sering menangis karena satu-satunya cara untuk berkomunikasi. Ia
sangat mungkin menangis ketika lapar, merasa sakit, buang air kecil, dan
berbagai kondisi lainnya.
Dilansir dari laman Kids Health, ketika memasuki usia 2 bulan, bayi sudah
mulai mengoceh. Ia mengeluarkan suara-suara yang tidak memiliki arti. Suara
ini mereka buat karena refleks otot di sekitar mulut bayi atau dilakukan untuk
mendapatkan perhatian orang di sekitarnya. Akan tetapi, bayi yang
mengalami autis kemungkinan besar tidak menunjukkan ciri-ciri ini pada
perkembangan mereka.
Si kecil cenderung tidak berceloteh atau mengikuti bunyi-bunyian yang dibuat.
Bila bayi mengalami hal ini disertai gejala dan penyebab autisme yang
disebutkan, boleh mencurigai terjadinya autis pada bayi.

D. Koordinasi mata dengan anggota gerak buruk


Kemampuan tubuh yang dikuasai bayi adalah koordinasi antara mata dengan
anggota gerak, baik itu tangan maupun kaki. Kemampuan ini membuat si bayi
bisa menanggapi pelukan, mengulurkan tangan untuk dipeluk, atau
menyentuh benda yang ada di depannya.
Namun pada anak bayi yang mengidap autis, mereka memiliki ciri-ciri kurang
responsif. Mereka mungkin tidak akan melambaikan tangan ketika orang lain
mengucapkan selamat tinggal.
E. Ciri-ciri anak bayi autis dari gejala lain
Ciri-ciri autis pada bayi ini tidak hanya itu saja. Semakin bertambah umur,
gejalanya akan semakin jelas dan bisa dibedakan dengan bayi lainnya.
Beberapa gejala autis pada bayi yang lebih tua usianya, antara lain:

 Menghindari kontak mata saat orang lain menatap atau mengajak bicara
 Sering melakukan perilaku berulang, seperti menepuk tangan,
mengayunkan tangan, atau memainkan jari tidak mengenal situasi.
 Tidak menjawab pertanyaan dengan benar, cenderung mengulang
pertanyaan
 Bayi lebih suka bermain sendiri dan tidak suka dengan kontak fisik,
seperti dipeluk atau disentuh
 Pada beberapa kasus, autisme menunjukkan ciri-ciri anak terlambat
bicara
 Anak cenderung mengulangi kata atau frasa yang sama berulang kali
 Nada bicara tidak normal, bisa datar saat bertanya atau malah bernada
saat membuat pernyataan
 Tidak memahami perintah atau pertanyaan sederhana
 Pada beberapa kasus, anak juga menunjukkan gejala anak hiperaktif

Anda mungkin juga menyukai