Sponsors Link
Seringkali kita mendengar istilah “ABK” atau “Anak berkebutuhan khusus”. Dimana anak tersebut
dikategorikan sebagai anak-anak istimewa yang berbeda dengan anak pada umumnya. Menurut
Mulyono (ahli anak) ia menyatakan bahwa anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah seorang anak
yang masuk dan tergolong cacat atau yang menyandang ketunaan. Dalam perkembangannya
sekarang ini anak ketunaan berubah menjadi bekelainan luar biasa atau berkebutuhan khusus.
Namun dalam golongannya, ada beberapa tingkatan yang bisa anda mengerti.
ads
1. Sulit Komunikasi
Ketika ada anak mengalami maka perilaku beradaptasi akan mengalami gangguan terutama ketika
mereka berkomunikasi. Dimana ABK seringkali memiliki hambatan berbicara dan sulit bicara
meskipun usianya sudah dewasa. Ucapan dan pilihan kata mereka pun yang sering didengar saja
bukan dan bukan menggunakan kata yang tepat.
Komunikasi memang masalah banyak orang, bahkan ketika manusia mendapatkan masalah maka
komunkasi adalah hal pertama yang mudah terganggu. Untuk itu komunikasi bisa jadi alt jitu
mendeteksi apakah anak anda ABK atau tidak.
2. Kesulitan Belajar
Anak dengan kesulitan belajar merupakan individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih
kemampuan dasar psikologis. Tak hanya itu biasanya gelombang otaknya juga terganggu sehingga
menyebabkan anak tersebut mengalami IQ yang hanya rata-rata ataupun diatas rata-rata sedikit.
Biasanya ABK dikategorikan sedang, berat atau ringan dari IQ yang dimilikinya.
3. Kelainan Fisik
Secara fisik dan medis, umunya beberapa ada kondisi fisik dan medis yang sangat berbeda dengan
anak kebanyakan. Misalnya jika ia mengalami kebutuhan khusus maka ia akan mengalami komplikasi
dengan bagian organ tubuh lainnya. Hal ini seringkali terjadi, mengingat anak-anak tersebut sering
terjadi karena kurang sempurnya pembelahan ketika kehamilan. Kelainan fisik bisa cacat fisik bisa
juga sakit dalam bentuk komplikasi.
4. Bersikap membangkang
Jangan heran jika anak-anak berkebutuhan khusus sering membangkang. Cara Menghilangkan Sifat
Egois pada anak saja sulit apalagi pada anak-anak berkebutuhan khusus yang sulit membedakan
bahaya atau tidak, salah atau tidak dan lain sebagainya. Penyebab Kenakalan Anak sangat banyak
terjadi, namun untuk anak ABK itu sudah menjadi ciri khasnya.
5. Emosional
Emosional anak-anak ABK bukan hanya tempramen dan mudah marah melainkan terjadi hal lainnya.
Jika dilihat secara emosional, mereka seringkali terperosok dalam kondisi kesepian, depresi dan juga
hal-hal layaknya putus asa, merasa sendiri dan kesal pada orang lain tanpa sebab jika moodnya
sedang buruk. Disinilah peran keluarga dan orang tua untuk bisa mengendalikannya. Peran Keluarga
Dalam Pendidikan Anak yang berkebutuhan khusus harus lebih ekstra lagi.
9. Senang Meniru
Senang meniru atau membeo (echolalia) merupakan salah satu karakteristik ABK. Psikologi
Abnormal menjelaskan bahwa banyak sekali ciri yang bisa dimengerti atau dipahami oleh orang tua
untuk bisa menilai apakah anaknya mengalami ABK atau tidak. Salah satunya adalah meniru. Semua
anak memang senang meniru, namun ada beberapa anak ABK yang bila senang meniru, dapat hafal
betul kata-kata atau nyanyian tersebut tanpa mengerti artinya. Ia tidak tahu apa yang dinyanyikan
atau dibicarakan selama ia suka dan ingat maka ia akan terus melakukannya.
baca juga :
ads
Tak jarang menjadi gerakan yang agak anarkis seperti gerakan sekitar jari seperti mencukil kuku,
melilit-lilit tangan atau mengepalkan jari layaknya orang marah. Gerakan sekitar rambut seperti,
mengusap-usap rambut, mencabuti atau mencakar rambut tanpa mereka sadari.
ABK membutuhkan segala sesuatu yang benar-benar spesifik dan juga jelas. Cobalah untuk
membahas topik yang spesifik dengan mereka dan jangan mengambang karena mereka tidak bisa
mengerti dan anda tidak bisa menggali cara komunikasi mereka dengan baik. Seperti contoh, jika
kamu ingin berbincang mengenai film maka fokus saja pada film judul apa ceritanya seperti apa
jangan menyatukan keduanya.
15. Introvert
Ketika lingkungan yang menyenangkan dan memanjakan didapatkan oleh anak ABK, yang ada
mereka akan merasa nyaman dan tidak berkembang dengan baik. Mereka dapat terpengaruh
sehingga terjadi ketidakmampuan dalam penyesuaian mental dan emosi. Selain itu ada beberapa
anak berkebutuhan khusus yang memang menunjukan kondisi yang lebih neurotik, misalnya saja ia
mengalami masalah ketika berada di lingkungan ramai atau banyak orang asing dan bisa jadi ia
menjadi orang dengan sifat introvert.
Baca juga :
16. Berprasangka
Anak berkebutuhan khusus memang tidak bisa berpikir rumit namun mereka bisa berprasangka.
Beberapa dari mereka suka menafsirkan secara negatif, adanya rasa cemburu dan prasangka karena
tidak diperlakukan dengan adil sehingga memicu kemarahan random mereka yang tidak diprediksi
dan kurang mampu dalam mengendalikan emosinya. Padahal bisa jadi itu hanya prediksi mereka
saja atau prasangka mereka saja.
Jika hal ini terjadi maka anda harus mengawasi anak secara serius dan 24 jam. Jangan sering
mengabaikan perilaku tersebut, meskipun mereka anak berkebutuhan khusus namun tidak
dibenarkan untuk melakukan hal tersebut.
Sponsors Link