Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu :
- Memahami dan menjelaskan defenisi dan teori-teori mengenai bahan galian logam
- Memahami dan menjelaskan proses pembentukan bahan galian logam
- Memahami dan menjelaskan jenis-jenis mineral logam
- Memahami dan menjelaskan sifat fisik mineral logam
V.1. PENDAHULUAN
Bahan galian logam (bijih) atau ore dapat merupakan senyawa
Sylvanite (Ag.Au)Te2
Ore adalah batuan dan mineral, tidak hanya metal atau mineral yang mengandung
metal, tetapi beberapa non-metalik seperti sulfur dan flourite juga termasuk
disebut ore.
Yang tidak termasuk ore: batuan, pasir untuk bangunan, lempung, garam. Ini adalah
batuan dan mineral industri atau mineral-mineral ekonomis sehingga kita dengan
mudah dapat memisahkan yang mana material industri atau mineral bijih.
70
Teori modern mengenai ore diformulasikan oleh:
1. Georg Bauer atau Georgius Agricola pada abad 16, mengamati dan mengobser-
vasi ore deposit. Beliau juga disebut sebagai BAPAK EKONOMI GEOLOGI. Buku
yang diterbitkan berjudul: De re Metallica (tahun 1556)
3. Henkel (tahun 1725 dan 1727) dan Zimmerman (tahun 1746) memberi masukan
tentang pentingnya hydrothermal solution atau uap yang berasal dari bagian
paling dalam (deep seated origin) yang menghasilkan endapan bijih karena
proses metasomatisme (replacement).
4. Von Oppel (tahun 1749) membuat perbedaan antara urat kuarsa (vein) dan
lapisan endapan (bedded deposits), yaitu cross cutting features adalah sekunder
dan open fissure adalah origin (primer), dan kemudian menyesuaikan diri dengan
lapisan interbedded sedimen.
5. Delius (tahun 1770 dan 1773) mempelajari tentang alterasi batuan/bijih oleh
agen atmosfer, beliau juga mengamati perkembangan mineral sekunder pada
zone alterasi sebagai zone supergen.
6. Charpenter seorang profesor dari Jerman (tahun 1778 dan 1779) yakin bahwa
urat kuarsa (vein) terbentuk oleh alterasi dari batuan induk (country rock) dan
memotong batuan-batuan dinding yang di antaranya terjadi silifikasi.
7. Gerhard (tahun 1781) menulis bahwa urat kuarsa (vein) membuka dan terisi oleh
sisa cairan magma atau mineral-mineral yang terbawa (mineral leached)
atau open fissure fillid dari dalam bumi.
71
Teori lateral secretion (batuan ore deposits berasal dari mineral cucian
(mineral leached) dari wall rock oleh air (meteoric origin) dari Charpenter dan
Gerhard ini bertahan + 100 tahun (tahun 1882)
8. James Huton, a Scot dan Abraham Gottlob Wenner dari Jerman, mempredik-
sikan pengaruh yang luas tentang ore deposits. Huton seorang plutonist (tahun
1888 dan 1895) terkenal dengan teorinya: yaitu magma yang berhubungan
dengan endapan mineral logam, berasal dari perputaran cairan sisa magma.
9. Joseph Bruneur (1801), Scipione Breaslak (1811) ahli geologi Italia menyebutkan
bahwa proses segregasi magma dapat menjelaskan bagaimana mineral hadir
terkonsentrasi dalam lapisan batuan beku.
10. Spurr (1923) memodifikasi bahwa magma bijih (ore magma) diterima sebagai
pembawa/mengandung bodi bijih (ore bodies).
Hutton dan Werner yang terkenal dengan plutonist dan neptunist selama
bertahun-tahun mengadakan observasi dan menghasilkan bahwa lava bukan
suatu formasi sedimen, karena mereka melihat bahwa terdapat mineral-mineral
(termasuk mineral bijih) larut dan tertranspot serta terendapkan dari media
air/cairan. Sehingga dapat diketahui bahwa magmatisme dan singenetis tidak
dapat berdiri sendiri-sendiri.
Sebagai contoh: nikel selalu berasosiasi dengan norites (batuan beku basa) dan
peridotit. Kehadiran monsonit dan atau quartz monzonite stock) akan
ditemukan dissemi-nated copper. Timah akan ditemukan berasosiasi
72
dengan siliceous plutonic rock (granit) Hal ini merupakan bukti dari hubungan
bijih dengan aktivitas volkanik yaitu adanya fumarol atau mataair panas/hot
spring.
12. Pada abad 19 banyak ilmuan terkenal yang menyumbangkan teori tentang trans-
portasi bijih dan pengendapannya. Di antaranya: Von Cotta,
Sandberger dan Stelzner dari Jerman, Danbree dan Launay dari
Perancis, Poepny dari Bohemia, Phillips dari Inggris, Vogt dari Norwegia
dan Emmons dari amerika Serikat.
Secara umum banyak ilmu pengetahuan yang dikemukakan, tetapi para ahli
geologi masih belum mengetahui secara jelas, bahwa tidak ada teori single yang
dapat menjelaskan genesis endapan bijih secara keseluruhan.
13. Pada abad 20, klasifikasi endapan bijih sangat meningkat dengan pesat,
dan Lindgren (tahun 1907, 1913 dan 1922) mempopulerkan Genetic
Classification atau klasifikasi deposit dari produk mekanika atau konsentrasi
kimia dan klasifikasi urat-urat hidrotermal (hydrothermal vein). Dalam group
Lindgren termasuk pirometa-somatik (batuan beku metamorpik) dan deposit
hidrotermal.
Bijih yang diendapkan sebagai akibat alterasi dari bijih primer, oleh proses
pelapukan dari air permukaan yang meresap ke dalam tanah.
73
V.2. Proses pembentukan bahan galian:
Proses terbentuknya bahan galian adalah sangat komplek. Sering lebih dari satu proses
bekerja bersama-sama.
Meskipun dari satu jenis bahan galian logam, apabila terbentuk oleh proses yang
berbeda-beda, maka akan menghasilkan tipe endapan yang berbeda pula.
1. Diferensiasi magmatik
2. Larutan hidrotermal
3. Proses sedimentasi
4. Proses pelapukan
Tiap-tiap proses akan menghasilkan endapan bijih besi yang berbeda dalam:
1. Mutu
2. Besar cadangan
Mengenal proses yang membentuk endapan bahan galian akan sangat membantu di
dalam:
1. pencarian
2. Penemuan
74
Tabel 5.1. Proses-proses yang dapat membentuk endapan bahan galian
No Proses Deposit yang dihasilkan
2 Sublimasi Sublimat
8 Hidrologi Airtanah
Garam tanah
Endapan caliche
1. Konsentrasi magmatic
Beberapa mineral dalam batuan beku mempunyai nilai ekonomis, tetapi mem-
punyai konsentrasi kecil. Proses konsentrasi tersebut terjadi pada saat batuan beku
masih berupa magma, oleh sebab itu disebut konsentrasi magmatik.
Deposit bahan galian sebagai hasil proses ini berkaitan erat dengan batuan beku
intrusif.
a. Magmatik awal
b. Magmatik akhir
75
1) Akumulasi dan atau injeksi larutan residual: besi titan, platinum, kromium
3) Pegmatit
Kerap kali dijumpai satu produk bahan galian /metal berasosiasi dengan metal
yang lain, misal:
Besi dengan titan
2. Sublimasi
Proses sublimasi merupakan prose pembentukan bahan galian yang tidak begitu
berarti karena sedikit terjadi. Proses ini menyangkut perubahan langsung dari keadaan
gas atau uap ke keadaan padat tanpa melalui fase cair. Proses ini berhu-bungan erat
dengan kegiatan gunungapi dan fumarol, tetapi sublimat yang dihasilkan jumlahnya
sedikit.
Belerang adalah sebagai salah satu contoh. Misalnya yang didapat di Gunung
Welirang Jawa Timur. Di samping belerang, juga garam-garam klorida dari besi,
76
tembaga zinc dan garam-garam dari logam alkali lainnya.Tetapi pada umumnya dalam
jumlah sangat kecil, sehingga kurang menguntungkan untuk ditambang.
3. Kontak metasomatisme
Pada saat magma cair dan pijar dalam keadaan sangat panas menerobos batuan,
maka magma tersebut panasnya makin lama makin turun dan akhirnya hilang. Hasil
akhir akan membentuk batuan beku intrusif. Proses tersebut dapat terjadi pada
keadaan yang dangkal, menengah ataupun dalam. Sehingga dikenal batuan beku
intrusif dangkal, menengah dan dalam,
Dalam proses tersebut akan terjadi tekanan dan suhu yang sangat tinggi, terutama
pada kontak terobosannya antara magma yang masih cair dengan batuan di seki-
tarnya (country rocks).
a. Akibat dari panas saja, tanpa adanya perubahan-perubahan kimiawi, baik pada
magma maupun pada batuan yang diterobos. Kontak ini disebut kontak
metamorfisme.
a. Kontak metamorfisme: akan menghasilkan bahan galian yang sangat terbatas dan
bukan logam. Misalnya: silimanit, marmer
77
Suhu di daerah kontak akan berkisar 500-1.100°C untuk magma yang bersifat
silikaan (siliceous magma) dan makin jauh dari kontak suhunya menurun.
Terdapatnya mineral-mineral tertentu akan menunjukkan suhu tertentu, di mana
mineral tersebut terbentuk misal:
Mineral wollastonite: tidak lebih 1.125°C
Mineral kuarsa: suhu di atas 573°c
Bahan galian yang terbentuk karena kontak metasomatisme, terjadi karena proses:
a. Rekristalisasi
b. Penggabungan unsur
c. Penggantian ion
Kalau suatu batuan country rock mempunyai komposisi mineral AB dan CD, maka
melauli proses penggabungan kembali akan berubah menjadi mineral AC dan BD. Oleh
proses penambahan unsur-unsur dari magma akan berubah lagi menjadi ACX dan BDX,
di mana X dan Y unsur dari magma.
Penambahan unsur dari magma sebagian berupa logam, silika, boron, klorin, florin,
kalium, magnesium dan natrium. Mineral logam (ore mineral) yang terbentuk dalam
kontak metasomatisme hampir semua berasal dari magma, demikian pula kandungan-
kandungan yang asing pada batuan yang diterobos, melalui proses penambahan unsur.
Jenis magma yang menerobos batuan yang akhirnya akan menghasilkan endapan
bahan galian kontak metasomatisme, pada umumnya terbatas pada magma silika
dengan komposisi menengah (intermediate) seperti: kuarsa monzonit, granodiorit dan
kuarsa diorit. Sedang magma yang kaya akan silika seperti granit, jarang menghasilkan
78
endapan galian, demikian juga magma ultra basa, pada magma yang basa, kadang-
kadang dapat membentuk endapan bahan galian kontak metasomatik.
79
paling besar kemungkinannya untuk dapat menimbulkan deposit kontak metasomatik
adalah batuan karbonat.
Batuan yang agak sedikit terpengaruh oleh intrusi magma adalah batupasir. Kalau
mengalami rekristalisasi batupasir akan menjadi kuarsit yang kadang-kadang
mengandung mineral-mineral kontak metasomatisme tersebar setempat-setempat.
Sedang batulempung akan mengalami pengerasan dan dapat berubah menjadi
hornfels, yang umumnya mengandung mineral andalusit, silimanit dan straurolit.
Tingkat perubahan yang terjadi pada batuan sedimen klastis halus tersebut,
tergantung pada tingkat kemurniannya. Paling baik kalau batulempung tersebut
bersifat karbonatan, tetapi secara umum batuan sedimen argilaceous (berbutir halus)
jarang yang mengandung mineral bahan galian.
80
Bentuk posisi ataupun penyebaran dari bahan galian yang terjadi pada proses
metasomatisme banyak tergantung pada struktur batuan yang diterobos. Akan tetapi
umumnya berbentuk ireguler dan terpisah-pisah. Bentuk ireguler tersebut lebih sering
terjadi pada batugamping yang tebal, sedang pada batugamping berlapis-lapis ataupun
terkekarkan, maka endapan bijih tersebut dapat berbentuk menjari atau melidah.
4. Konsentrasi hidrotermal
Produk akhir dari proses diferensiasi magmatik adalah suatu larutan yang disebut
larutan magmatik yang mungkin dapat mengandung konsentrasi logam yang
dahulunya berada dalam magma.
Larutan magmatik ini yang juga disebut larutan hidrotermal banyak mengandung
logam-logam yang berasal dari magma, yang sedang membeku dan diendapkan di
tempat-tempat sekitar magma yang sedang membeku tadi.
Larutan ini makin jauh dari magma, akan makin kehilangan panasnya sehingga
dikenal:
81
celah (cavity filling deposit) atau melalui proses metasomatik membentuk deposit
pergantian (replacement deposit).
Secara umum deposit replasemen terjadi pada kondisi suhu dan tekanan tinggi,
pada daerah lebih dekat dengan batuan intrusifnya yang merupakan deposit
hipotermal, sedang deposit celah lebih banyak terjadi di daerah dengan suhu dan
tekanan rendah, yang merupakan deposit epitermal yang terletak agak jauh dari
batuan intrusifnya.
5. Sedimentasi
82
untuk memisahkan logam itu daripadanya. Cebakan aluminium yang berguna hanyalah
bauksit, batuan yang mengandung aluminium oksida.
Banyak cebakan yang sesungguhnya adalah oksida. Cebakan utama besi, yaitu
hematit dan magnetit adalah oksida. Cebakan Timah yang terpenting adalah juga
oksida: yaitu Kasiterit. Banyak cebakan lain yang berbentuk Sulfida atau ikatan logam
dengan sulfur atau belerang. Cebakan tembaga yang terpenting yaitu Kalkopirit adalah
sulfida dari tembaga dan besi. Karbonat adalah jenis cebakan yang lain lagi. Siderit
yaitu karbonat dari besi, adalah cebakan besi yang penting. Azurit yang berwarna biru
tua dan malachit yang berwarna hijau adalah karbonat cebakan tembaga yang sering
kita jumpai.
Pertama : Peleburan, dengan memanaskan cebakan dalam sebuah tanur yang biasanya
menggunakan batubara. Dalam cara ini mineral oksida dan karbonat diubah menjadi
logam.
Kedua : Elektrolisa yaitu dengan mengalirkan listrik melalui cebakan yang telah
dipersiapkan. Aluminium dimurnikan dengan elektrolisa aluminium oksida yang
diperoleh dari biji bauksit. Arus listrik akan memisahkan cebakan itu menjadi
aluminium dan oksigen.
Ketiga : Pelindian yaitu unsur logam dari cebakan dilarutkan dalam larutan kimia.
Tembaga sering dimurnikan dengan memakai larutan asam sulfida.Hasilnya adalah
83
larutan tembaga sulfat. Kemudian unsur tembaganya dipisahkan melalui proses
elektrolisa. Perak dan emas juga sering dimurnikan dengan pelindian.
1. Azurit (Tembaga Karbonat) berwarna biru tua, merupakan cebakan tembaga yang
sering didapat bersama malachit yang banyak persamaan dalam susunan kimianya.
2. Besi (Logam dasar) jarang ditemukan dalam batuan. Terdapat dalam meteorit yang
jatuh dari angkasa luar. Di dalam meteorit itu biasanya besi ditemukan sebagai paduan
dengan nikel.
84
3. Blende (Zink sulfida) Cebakan zink yang utama, juga dinamakan sfalerit atau Black
Jack. Berwarna coklat, hitam atau merah, biasanya pejal juga berbentuk kristal kubus
dengan kilap intan.
4. Bornit (Campuran tembaga dan besi sulfida) Salah satu biji tembaga yang paling
umum. Kadang-kadang ditemukan dengan kalkosit.Seringpula dinamakan cebakan
burung merak karena permukaan yang merah tembaga cepat berubah menjadi
berbintik-bintik oleh reaksi dengan udara.
5. Galena (Timah sulfida) Cebakan Timah hitam utama yang sering ditemukan
bersama blende. Kebanyakan tubuh cebakan gelena mengandung unsur perak
yang bernilai. Berwarna abu-abu dengan kilap metalik dan bentuk kristal kubus.
85
Gbr. 5.5. Galena
6. Hematit (Besi Oksida) Mineral besi utama yang mendapat nama sesuai dengan
warnanya yang merah darah dengan kilap metalik.
7. Kalkopirit (Tembaga dan besi sulfida) Sering juga dinamakan pirit tembaga. Mineral
tembaga yang penting berwarna kuning suram, lebih lunak dari pirit dan dapat
digores dengan pisau saku.
86
Gbr 5.7. Kalkopirit
8. Kalkosit (Tembaga sulfida) Mineral tembaga yang penting, terdapat bersama bornit
dan mineral-mineral tembaga lainnya. Warnanya abu-abu timbal.
9. Kasiterit (Timah Oksida) Dinamakan pula batu Timah, kasiterit yang berwarna
hitam adalah cebakan Timah yang utama. Endapannya terdapat sebagai butir-butir
mineral berat dan ditambang sebagai endapan plaser
10. Uranium Oksida, Penghasil utama logam radioaktif uranium. Digunakan sebagai
bahan bakar dalam reaktor nuklir.Juga mengandung sedikit logam radium dan
torium yang radioaktif, zirkon dan Timah. Berwarna hitam tetapi dapat berubah
menjadi Kuning dan Hijau.
87
Gbr 5.10. Uranium oksida
11. Kuprit (Tembaga Oksida) Cebakan tembaga penting yang berwarna merah.
Kristalnya biasanya persegi delapan, tetapi salah satu jenis berbentuk gabungan
beberapa kristal.
12. Magnesit (Magnesium Karbonat) Cebakan utama dari metal magnesium yang
ringan. Biasanya didapatkan dalam bentuk pejal seperti pada Kapur.
88
13. Magnetit (Besi Oksida) Mendapat namanya karena sifat-sifat magnet alam yang
dimilikinya. Cebakan besi yang berharga. Mineral ini berwarna hitam dengan kristal
berbentuk segi delapan
15. Logam Emas (Logam dasar) Mineral berwarna kuning ini sejak awal peradaban
manusia bernilai tinggi karena langka, indah dan tahan lama.Emas terdapat
didalam urat-urat kwarsa atau dalam endapan plaser berbentuk pipih, butir atau
nuget.Tahun 1872 ditemukan nuget terbesar didunia yang beratnya mencapai 214
Kg.
89
Gbr 5.15. logam emas
16. Molibdenit (Molibdenum disulfida) Cebakan utama logam molibden unsur yang
banyak dipakai sebagai logam paduan. Berwarna abu-abu dan biasanya berbentuk
pipih, seperti grafit.
17. Perak (Logam dasar) Salah satu logam mahal yang ditemukan berbetuk cabang-
cabang atau sebagai nuget. Berwarna putih perak yang akan berubah menjadi
coklat karena reaksi udara kota. Sebuah nuget yang beratnya lebih dari satu ton
pernah ditemukan di Meksiko.Kebanyakan perak berasal dari argentit dan
beberapa mineral yang ditemukan bersama cebakan Timah, tembaga dan Zink
sulfida.
90
Gbr 5.17. Perak
18. Pirit (besi sulfida) Mineral sulfida yang paling banyak ditemukan dalam kerak bumi.
Terdapat dalam kebanyakan endapan mineral sulfida.Sering juga dinamakan emas
orang tolol karena rupanya yang mirip emas.Kristalnya berbentuk kubus.
19. Rutile (Titanium dioksida) Salah satu mineral penghasil titanium yang penting
disamping mineral Ilmenit. Berwarna merah kecoklatan dan sering terdiri dari kristal
kembar. Digunakan juga untuk pewarna cat.
91
20. Siderit (besi karbonat) Cebakan besi penting yang ditemukan baik didalam urat
maupun dalam endapan sedimen. Berwarna coklat dengan kilap mutiara.
21. Sinabar (air raksa sulfida) Cebakan air raksa yang utama. Karena warnanya yang
merah cerah, mineral ini dipakai sebagai pewarna sejak jaman batu.Sering
ditemukan dalam bentuk pejal.Didalam cebakan ini kadang-kadang ditemukan
butir-butir air raksa.
22. Sphalerit berwarna abu-abu sampai kehitaman, bentuk kristalnya tidak beraturan ,
ditemukan dalam cebakan bersama-sama mineral Bornit.
92
23. Tembaga (Logam dasar) Kadang-kadang berbentuk padat atau bercabang didalam
cebakan tembaga. Warna Kuning kemerah-merahan yang khas tetapi berangsur-
angsur menjadi gelap.
24. Uraninit (uranium dioksida) bahan dasar Uranium yang mengandung radio aktif,
digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan bahan peledak nuklir. Berwarna
hitam namun bisa berubah menjadi warna kuning.
Persebaran mineral logam yang dibedakan menjadi logam besi, logam dasar,
logam radioaktif, logam mulia, dan logam ringan antara lain sebagai berikut.
1. Logam besi terdiri dari Khrom (Cr), Kobalt (Co), Besi (Fe), Mangan (Mn),
Molibdenum (Mo), Nikel (Ni), dan Wolfram (W). Persebaran jenis logam ini
antara lain besi anyak dijumpai di Aceh, Sumatra Barat, Lampung, Kalimantan
93
Barat, dan Kalimantan Timur. Nikel banyak dijumpai di Sulawesi Tenggara,
mangan di P. Timor, Yogyakarta, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.
2. Logam dasar terdiri dari Antinom (Sb), Bismut (B), Tembaga (Cu), Timbal (Pb),
Seng (Zn), Air raksa (Hg), Timah putih (Sn). Persebaran jenis logam ini antara
lain Timbal banyak ditemukan di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,
dan Papua.Air raksa banyak ditemukan di Sumatra Barat, Jambi, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, dan Jawa Barat. Tembaga banyak ditemukan di
Aceh, Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara
Timur. Timah putih banyak ditemukan di P. Batam, PBintan, Kep. Lingga, P.
Bangka, Riau, dan Jambi.
3. Logam radioaktif hanya terdapat di Papua.
4. Logam mulia dibedakan menjadi Emas (Au), Perak (Ag), dan Platina (Pt). Emas
banyak ditemukan di P. Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Perak
banyak ditemukan di Aceh, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Jawa Barat,
Sulawesi Utara, dan Papua.Platina hanya dapat ditemukan di Riau.
94
5. Logam ringan dibedakan menjadi Alumunium (Al) yang banyak ditemukan
hanya di Kalimantan Tengah dan Magnesium (Mg) yang banyak ditemukan
hanya di Lampung.
SOA L-SOA L
Latihan 1
Latihan 2
95
a. ……………….
b. ………………..
2. Akibat dari panas saja, tanpa adanya perubahan-perubahan kimiawi, baik pada
magma maupun pada batuan yang diterobos. Kontak ini
disebut kontak ...................
3. Akibat panas disertai adanya perubahan-perubahan kimiawi sebagai akibat
pertukaran ion, pertambahan ion dan sebagainya, dari magma ke batuan yang
diterobos dan sebaliknya. Kontak semacam ini disebut
disebut kontak ......................
4. Kalkopirit (Tembaga dan besi sulfida) Sering juga dinamakan pirit tembaga.
Mineral tembaga yang penting berwarna …………, lebih lunak dari pirit dan dapat
digores dengan pisau saku.
5. Siderit (besi karbonat) Cebakan besi penting yang ditemukan baik didalam urat
maupun dalam endapan sedimen. Berwarna coklat dengan kilap …………...
6. Pirit (besi sulfida) Mineral sulfida yang paling banyak ditemukan dalam kerak
bumi. Terdapat dalam kebanyakan endapan mineral sulfida. Kristalnya berbentuk
………..
7. Logam Emas (Logam dasar) mineral berwarna kuning ini sejak awal peradaban
manusia bernilai tinggi karena langka, indah dan tahan lama. Emas terdapat
didalam ……………atau dalam endapan ………..berbentuk pipih, butir atau nuget.
8. Uranit (uranium dioksida) bahan dasar Uranium yang mengandung ………,
digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan bahan peledak nuklir.
9. Sphalerit berwarna abu-abu sampai kehitaman, bentuk kristalnya tidak ………..
ditemukan dalam cebakan bersama-sama mineral Bornit.
10. Logam besi terdiri dari ………… (Cr), …………(Co), ……………(Fe), ………… (Mn),
……………. (Mo), …………. (Ni), dan Wolfram (W).
96