Anda di halaman 1dari 15

SINERGITAS PROGRAM

PENGEMBANGAN KLASTER PANGAN STRATEGIS


DI PROVINSI JAWA BARAT

Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM


KPw BI Provinsi Jawa Barat
Framework Kebijakan Pengembangan UMKM BI
Pengembangan UMKM Bank Indonesia
Overview Program Klaster Pangan Strategis
KEY STRATEGY
• Penelitian / kajian, model bisnis, strategi implementasi
DUKUNGAN • Peningkatan kapasitas : pelatihan, akses informasi, business matching, dan pendampingan
BANK
INDONESIA

KORPORATISASI PENGUATAN KAPASITAS PEMBIAYAAN


Penguatan kelembagaan, Penerapan praktik terbaik dan Fasilitasi
peningkatan skala usaha, dan akses teknologi untuk akses pembiayaan
penguatan kemitraan peningkatan produktivitas

Klaster Pangan Strategis Bank Indonesia


TUGAS UTAMA FRAMEWORK TANTANGAN
BANK INDONESIA PENGEMBANGAN KOMODITAS PANGAN
UMKM BANK STRATEGIS
INDONESIA

Klaster Klaster Klaster Klaster Bawang Klaster


Padi Cabai Bawang Merah Putih Sapi
• Stabilitas Moneter • Pasokan komoditas
• Stabilitas Sistem • Fluktuasi harga Intensifikasi Ekstensifikasi Hilirisasi Replikasi
• Korporatisasi komoditas
Keuangan • Kapasitas
• Stabilitas Sistem • Pembiayaan
• Penyumbang inflasi HULU - HILIR
Pembayaran Volatile Food
Penguatan Pemasaran
Peningkatan Produksi Stabilitas Pasokan
dan Distribusi

SINERGI BANK
STAKEHOLDERS
INDONESIA

K/L Pemda Perg. Tinggi Perbankan Industri Platform Teknologi Asosiasi


Roadmap Pengembangan Klaster Pangan Strategis

PERJALANAN PENGEMBANGAN KLASTER BI ROADMAP PENGEMBANGAN KLASTER

Intervensi BI Hulu Hilir 5. Replikasi


Peningkatan nilai tambah komoditas
Budidaya Pengelolaan Pasar (penerapan teknologi organik,
pengolahan pasca panen) dan 6. Phasing Out
2006 Klaster Bank Indonesia mulai dikembangkan replikasi Penguatan komitmen
▪ Pengembangan klaster dilakukan oleh hampir seluruh KPwDN stakeholder untuk
keberlanjutan klaster
2009 ▪ Komoditas yang dikembangkan : komoditas unggulan/potensial 4. Mature/Bertahan
daerah a. Memperkuat aliansi kerja
Pengembangan klaster diarahkan pada komoditas: sama stakeholders 3. Pertumbuhan dan
▪ mendukung ketahanan pangan,
2014 ▪ komoditas sumber tekanan inflasi/volatile food, dan
b. Optimalisasi manajemen Ekspansi
logistik: gudang komoditi. a. Pelatihan manajerial dan
▪ komoditas berorientasi ekspor c. Memperkuat kelembagaan kewirausahaan
Gapoktan b. Pembangunan infrastruktur
▪ Kajian arah pengembangan klaster komoditas pangan d.r.
2016 - mendukung pengendalian inflasi
c. Penanganan hama dan
penyakit serta perbaikan
▪ Kajian indikator kemandirian klaster mutu bibit
2018 ▪ Kajian dampak klaster ketahanan pangan terhadap upaya d. Peningkatan akses pasar
pengendalian inflasi e. Peningkatan akses
pembiayaan
▪ Framework Pengembangan UMKM
2018 - ▪ Hilirisasi 1. Seleksi/Pemilihan Klaster 2. Pengenalan
a. Penggalangan komitmen dan
2021 ▪ Digital Farming a. Pemetaan potensi daerah
b. Seleksi Klaster b. Sosialisasi klaster
c. Analisa (pemetaan rantai nilai, analisa c. Pelatihan teknis budidaya
▪ Mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) d. Sosialisasi & implementasi peralatan/
2022 dst ▪ Penguatan produktivitas (a.l. digitalisasi, organik) dan hilirisasi
model bisnis dan rencana intervensi)
mesin baru
d. Pembentukan klaster
e. Fasilitasi demplot
Siklus Pengembangan Klaster Pangan Strategis
Strategi Pengembangan UMKM Melalui Penguatan Korporatisasi

Model Generik Korporatisasi (horisontal & vertikal)


Kelembagaan UMKM Kontrak Korporatisasi UMKM Kontrak Komoditas/
produk INDUSTRI
Komoditas/ Komoditas /
produk produk *) Perusahaan
penghela adl
Pembayaran Pembayaran perusahaan yg
Perorangan bertindak sbg
agregator/offtaker
PERUSAHAAN produk UMKM yg
mempunyai akses pasar
Penerima Bansos/ ✔ Kelompok subsistence PENGHELA* atau sbg penyedia dana
UMKM/ individu ✔ Kelompok UMKM talangan
Komoditas / produk

Vertikal
Kelompok/Sentra Koperasi PT atau CV Horizontal Model Korporatisasi UMKM dari berbagai
Aliran Barang Model Korporatisasi UMKM dari satu sektor usaha tertentu yang membentuk suatu jenis usaha yang saling berkaitan dalam
Aliran Uang kelembagaan untuk meningkatkan kapasitas produksi secara agregat dan dapat suatu rangkaian rantai nilai bisnis untuk
ditunjang/bekerjasama dengan lembaga penunjang bisnis. menciptakan produk yang bernilai tambah.
Modalitas
1. Kesamaan lokasi dan/atau kepentingan antar UMKM terhambat utk maju lebih disebabkan “terisolasi”
UMKM, Horizontal Networks type
2. Kelompok/Kelembagaan yang menaungi/menjadi Network UMKM: Network UMKM yg bersaing
konsorsium bagi UMKM, • Skala ekonomis dan daya tawar (bulk purchase, dalam pasar yg sama
3. Memiliki tujuan untuk meningkatkan skalabilitas usaha penggunaan mesin, akses sub kontrak).
secara signifikan dengan cara menghasilkan produk • Spesialisasi.
yang sama (commonalities) atau saling melengkapi
(complementarities),
• Saling belajar, pertukaran ide dan pengalaman. Vertical Networks type
4. Penguatan kapasitas usaha (termasuk digitalisasi)
Aliansi UMKM dan perusahaan lebih
dan kerjasama yang saling menguntungkan. Klaster UMKM: besar dalam value chain yang serupa
• Hubungan kerjasama dan joint action lebih dipicu oleh
5. Ada kesepakatan terkait aturan kelompok.
kedekatan lokasi dan kesamaan kepentingan bisnis. Sumber: UNIDO 2001; Forghani, Mahadi, & Omar, 2017
Pengembangan Klaster Pangan Strategis BI
Seiring dengan meningkatnya volatilitas inflasi VF yang disebabkan ketidakstabilan pasokan pangan, pengembangan klaster pangan BI diprioritaskan
untuk memperkuat produktivitas dan meningkatkan hilirisasi produk pangan untuk dapat menyerap pasokan pangan dan menghasilkan produk pangan
yang bernilai tambah.
HULU HILIR
Pembenihan/ Pengolahan Tanah/ Penanganan
Pembibitan Penanaman Pemeliharaan Pengembangan Pemasaran
Pemupukan Pascapanen Produk Pangan Olahan

Pertanian Pola Tanam / Kemitraan dg industri/pasar


Benih/Bibit Unggul Penanganan Pasca Pengembangan modern/
Organik Metode Budidaya Teknologi Tepat Guna
Panen Produk Pangan e-commerce
Olahan

Pasar Lelang
Digitalisasi Hulu

Fasilitasi Akses Pembiayaan


Program Digital Farming

Program digital farming baik pada sisi hulu


HULU HILIR (budidaya) maupun hilir (pemasaran) untuk
Penerapan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) Perluasan pemasaran produk pertanian mendukung stabilitas pasokan produksi UMKM
melalui pemasangan sensor tanah dan cuaca, otomasi melalui kemitraan dengan platform digital/
irigasi, dan metode lainnya pangan strategis dan perluasan akses pemasaran.
e-commerce

Meningkatkan produksi/produktivitas dan/atau Meningkatkan akses pemasaran dan


meningkatkan efisiensi biaya produksi memberikan nilai tambah

TANTANGAN IMPLEMENTASI

Pendampingan
Timing Intensif
pemasangan
alat sesuai
siklus tanam Pendampingan
Hulu intensif & Hilir
tahapan
implementasi
Kesiapan Komitmen
SDM petani Penemuhan
Pasokan
Hilirisasi Klaster Pangan
Tahapan Pengembangan Hilirisasi

Model Bisnis
Generik
11. Kebutuhan produksi 22. Kebutuhan bahan baku 33. Fasilitasi perolehan
UMKM Petani
(kontrak kerjasama) (contract farming) bahan baku
Agregator Budidaya Sesuai GAP

Market demand Klaster Nelayan


produk olahan Industri Pertanian/Perikanan
Produk olahan 55. Bahan baku berkualitas (hasil 44. Hasil panen Sesuai CPIB dan CBIB
pangan 6 berkualitas
Pengolahan
sortasi/grading)
Champion

Fasilitasi Akses Pembiayaan

Bisnis Lebih Stabil Peningkatan Pendapatan Kelembagaan lebih profesional Penguatan Branding dan
MANFAAT BAGI Karena Menguasai dengan Produk yang Bernilai dengan sistem Pola Tanam dan Perluasan Kemitraan
KLASTER Hulu - hilir Lebih Tinggi Penambahan Unit Bisnis Klaster
Strategi Pengembangan UMKM Melalui Penguatan Pembiayaan
INTERMEDIASI KEUANGAN
Sinergi Subsistence
Lembaga
Masyarakat
Kebijakan
Mikro Kecil& Menengah Pengelola

Kredit/ Pembiayaan Fintech


Komersial Payment
Lembaga Keu Khusus
Kredit Langsung, Kredit Linkage,
(LPEI)
Integrasi Kredit Khusus/ Sektoral, P2P
Lending, Crowd funding, Saving
Ekonomi & Bank & IKNB
Factoring, Venture Capital, ISWAF
Keuangan
Lembaga Keu.
Digital
Khusus (Pegadaian,
Kredit/Pembiayaan PNM) Credit
Bersubsidi
BLU (LPDB, PIP)
Dana Bergulir, KUR, Kreasi, UlaMM,
Umi, PMD (Daya), Mekaar, PKBL BUMN/Korporas
i Investment
Pemilik dana
Prioritisasi
Social Funding/ ZISWAF
Pemerintah Desa
Mekaar, Filantropi (BMGF, Channels of delivery Insurance
Dompet Dhuafa), BWM, CSR, a.l NGO, Fintech,
PSBI Sumber Pembiayaan Lembaga sosial (LAZ)

APBN APBN/APBD/
Edukasi & Donatur Dana Bergulir
Literasi Lembaga/ Swasta
Komersial
Donatur/ Foundation/IO/ Laba BUMN/ Aktivitas Keuangan
Korporasi Pembiayaan Produktif Aktivitas Keuangan
Multilateral
Championship Klaster Bank Indonesia
Championship klaster sebagai bentuk upaya mendukung stabilitas inflasi volatile food dan pasokan pangan yang berkelanjutan……
KRITERIA ASPEK
Telah dibina oleh Bank KLASTER PENILAIAN
Indonesia atau Pemda/ pihak
lain (non binaan BI) minimal Seleksi Tahap 1 dan 2 Seleksi Tahap 3
2
Klaster komoditas tahun Belum pernah
subsektor menjadi pemenang
: Tanaman Pangan, pada Championship
Hortikultura, Peternakan/ Klaster sebelumnya Modal Sosial
Perikanan Kemitraan dan
Networfiing Kepemimpinan
Kelompok petani/UMKM
yang beroperasi pada Khusus binaan BI, Afises Pasar
sektor/sub sektor yang telah terdaftar di
sama atau saling Sistem Informasi
terhubung dari hulu ke Ketahanan Pangan Basis
(SIKEPANG) BI Infrastrufitur
hilir. Inovasi
Kompetensi

PEMBINA SUB SEKTOR APRESIASI


KLASTER SELEKSI KLASTER
KLASTER KLASTER
Seleksi Tahap 1 Seleksi Tahap 2 Seleksi Tahap 3 ASPEK PENILAIAN
Tanaman Pangan

Seleksi administrasi Verifikasi Awal Verifikasi Akhir Kelembagaan dan


Modal Sosial
Inovasi,
46 KPw DN Keahlian dan
Kompentsi

Kemitraan dan
Akses Pasar BI AWARD
Verifikasi data secara langsung Verifikasi akhir oleh tim penilai
Seleksi data dan informasi
Hortikultura Peternakan/ oleh tim penilai profesional (Kementerian, profesional,
klaster melalui kuesioner Infrastruktur dan
Pemda/Lembaga Perikanan (akademisi / praktisi) dan Bank Indonesia) dampak sosial dan
ekonomi
Kerjasama Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura
Sektor pertanian kerap menghadapi persoalan ketimpangan antara produksi dan pemasaran. Petani tidak tahu harus menjual produknya. Pasar juga tidak dapat menentukan
dari mana mengambil pasokan. Produksi dan pemasaran pun tidak saling terhubung. Persoalan lain, jarak tanam dan saat produksi dikonsumsi cukup panjang. Petani tidak
dapat memenuhi apa yang diinginkan pasar secara persis, baik kuantitas maupun kualitas. Akibatnya, petani maupun konsumen sering menghadapi ketidakpastian pasokan
dan harga. Closed Loop menjadi upaya untuk menghubungkan produksi dan pemasaran. Model bisnis hortikultura Closed Loop terintegrasi dari hulu sampai hilir, dengan
ekosistem digital serta pemasaran, didukung sistem logistik yang lebih baik.

TAHAP PENGEMBANGAN LOKASI IMPLEMENTASI KEMITRAAN CLOSED LOOP AGRIBISNIS HORTIKULTURA:


KEMITRAAN CLOSED LOOP
1. Koperasi Eptilu Kab. Garut 3. Koperasi Agronative Kab. Bandung Barat
Pemetaan lahan dan potensi wilayah 2. Koperasi Tamara Kab. Sukabumi 4. Koperasi Kece Kab. Karawang
1 berdasarkan permintaan pasar.

Pemetaan pemangku
TUJUAN KEMITRAAN
CLOSED LOOP AGRIBISNIS
2 kepentingan Hulu-Hilir.

HORTIKULTURA: Peningkatan akses pembiayaan dan


Pertama, meningkatkan 3 asuransi pertanian
1 produktivitas dan pendapatan
petani. Pengaturan pola tanam dan
4 diversifikasi tanam
Kedua, memberikan
2 pendampingan kepada petani
dari proses budidaya hingga 5 Penerapan GAP melalui Smart
Farming
pascapanen.
Ketiga, menjamin kepastian Penguatan kelembagaan
3 pasar. 6 petani
Keempat, menjaga stabilitas
4 pasokan dan harga sehingga
besaran inflasi bisa terjaga.
7 Kemitraan dengan pengepul

Pengembangan logistik berbasis


Sumber: Buku Pintar Kemitraan Closed 8 digital
Loop Agribisnis Hortikultura, 2022
TERIMA KASIH
Framework Kebijakan Pengembangan UMKM BI

Mendukung Kebijakan Utama Bank Indonesia


Sasaran Akhir
STABILITAS MAKRO & MONETER STABILITAS SISTEM KEUANGAN STABILITAS SISTEM PEMBAYARAN

Sasaran Antara Mendorong UMKM yang Berdaya Saing untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif

Pilar Kebijakan KORPORATISASI KAPASITAS PEMBIAYAAN

Strategic Action SINERGI KEBIJAKAN PUSAT DAN DAERAH SEKTOR PRIORITAS MODEL BISNIS TERINTEGRASI

Lingkup PASAR DOMESTIK PASAR GLOBAL


Pengembangan
END TO END PROCESS
Kelompok UMKM Success (Link To
PETA JALAN UMKM Potensial UMKM Go Digital UMKM Go Export
Subsistence Market and Finance)
TARGET
KELOMPOK SUBSISTENCE KELOMPOK UMKM SEKTOR PRIORITAS
Program SASARAN
Kajian dan/atau Monitoring & Rekomendasi & Komunikasi
KEGIATAN Data & SI Pilot Project Replikasi
Model Bisnis Evaluasi Kebijakan

Core Principles Kontribusi Nyata Kemitraan Strategis dengan Memperhatikan Potensi Tata Kelola
Inklusif
Terhadap Perekonomian Pemangku Kepentingan dan Sumber Daya Lokal yang Baik

*) mengacu kepada pengaturan perlindungan konsumen Bank Indonesia

Anda mungkin juga menyukai