Uas - Kelompok 2 - Kuantitatif
Uas - Kelompok 2 - Kuantitatif
PADA REMAJA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat intervensi apa saja yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kepercayaan diri pada individu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Preferred Reporting Item for Systematic Reviews and Meta Analysis (PRISMA).
Penelitian dilaksanakan dengan menganalisis jurnal kemudian membuat ringkasan yang
berkaitan dengan pertanyaan dan tujuan penelitian, pencarian literatur diperoleh melalui
database penyedia jurnal nasional maupun internasional yang diakses melalui website google
scholar. Berdasarkan hasil screening diperoleh hasil bahwa intervensi yang banyak
digunakan dalam upaya peningkatan kepercayaan diri remaja, dapat dilakukan dengan
memberikan konseling kelompok, dan therapy reconstructing cognitive.
Abstract
This study aims to see what interventions can be used to increase self-confidence in
adolescents. The method used in this research is Preferred Reporting Item for Systematic
Reviews and Meta Analysis (PRISMA). The research was carried out by analyzing journals
and then making summaries related to research questions and objectives, literature searches
were obtained through national and international journal provider databases which were
accessed through the Google Scholar website. Based on the screening results, it was found
that interventions that are widely used in efforts to increase adolescent self-confidence, can
be done by providing group counseling, and cognitive reconstructing therapy.
PENDAHULUAN
Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa dimana individu
mengalami banyak perubahan, baik itu perubahan fisik maupun psikis. Menurut WHO (2000)
remaja merupakan individu yang berkembang dengan menunjukkan perubahan fisik, psikis,
lalu ada perubahan yang sebelumnya bergantung dengan lingkungan sosial menjadi individu
yang lebih mandiri. Hurlock (2004) mengungkapkan bahwa remaja atau adolescence
merupakan masa dimana individu mengalami kematangan mental, emosional, sosial, dan
juga fisik. Masa remaja dibagi menjadi tiga bagian yaitu masa remaja awal dengan rentang
usia 12-15 tahun, masa remaja pertengahan dengan rentang usia 15-18 tahun, dan masa
remaja akhir dengan rentang usia 19-21 tahun (Hurlock, 2002). Percaya diri menjadi aspek
penting yang harus dimiliki seorang anak, karena tanpa adanya kepercayaan diri, anak akan
mengalami banyak masalah dalam dirinya (Ghufron & Risnawita, 2010). Individu dengan
kepercayaan diri yang rendah akan memiliki sifat dan perilaku yang cenderung tidak menyukai
hal-hal baru, merasa tidak dicintai dan diinginkan oleh lingkungannya, serta meremehkan
kemampuan diri sendiri (Simorangkir, Parinduri, & Nuraini, 2022).
Berawal dari latar belakang bahwa sebagian remaja tidak menyadari bahwa
rendahnya percaya diri dapat menimbulkan hambatan besar dalam menjalankan kegiatan
sehari-hari. Sikap seseorang yang menunjukan dirinya tidak percaya diri antara lain ketika
berbuat sesuatu yang penting dan penuh tantangan selalu dihadapi dengan keragu-raguan,
mudah cemas, cenderung menghindar, tidak punya inisiatif, mudah patah semangat, tidak
berani tampil didepan orang banyak, dan gejala kejiwaan lain yang menghambat seseorang
untuk melakukan sesuatu. Berdasarkan data hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Farida (2014) tentang kepercayaan diri menunjukkan bahwa 25% remaja memiliki tingkat
kepercayaan diri sedang dan 75% remaja memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh Yonita Sari Nurlita (2015) menunjukkan bahwa 17,4% siswa
memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi 67,4% berada pada tingkatan sedang dan 15,2%
berada pada tingkatan rendah. Rendahnya rasa percaya diri dapat menimbulkan berbagai
masalah dalam hidup seseorang, seperti menyebabkan depresi, bunuh diri, a dan masalah
penyesuaian diri lainnya. Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang
berfungsi penting untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.
Kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau atau keyakinan atas kemampuan yang
dimiliki sehingga seseorang tidak terlalu cemas, dapat dengan bebas untuk melakukan
berbagai hal sesuai dengan keinginan dan kehendak serta dapat bertanggung jawab atas
perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan dalam
berprestasi, dapat mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri. Ubaydillah (2006)
mengatakan dalam kehidupan sehari-hari kepercayaan diri dapat dirumuskan dalam sikap
bagaimana orang merasa, meyakini dan mengetahui diri sendiri. Orang yang memiliki
kepercayaan diri akan dapat merasakan dengan benar adanya kelebihan dan kekurangan
yang ada pada dirinya, meyakini kekurangan dan kelebihan itu merupakan kenyataan yang
ada pada dirinya, sehingga akan mampu mengelola dengan baik, dengan demikian akan
mengetahui dengan objektif tentang kondisi tersebut sebagai kondisi nyata yang dimilikinya.
Lauster (2005) mengemukakan bahwa orang yang memiliki kepercayaan diri memiliki ciri-ciri
tidak mementingkan diri sendiri, tidak membutuhkan dorongan orang lain, optimis, dan
gembira. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Kumalasari, 2017) kepercayaan
diri merupakan suatu anggapan atau keyakinan pada diri seseorang dimana dirinya
menyadari bahwa apa yang diyakini itu benar adanya. Menurut Lauster (2012) suatu aspek
dari dalam diri yang berkaitan dengan keyakinan dan kepercayaan diri terhadap kemampuan
diri, sehingga tidak bergantung dengan orang lain dalam melakukan sesuatu.
Kepercayaan diri diartikan sebagai suatu keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap
segala aspek kelebihannya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu mencapai
berbagai tujuan dalam kehidupannya (Hakim dalam Hidayat & Bashori, 2016). Dengan kata
lain, kepercayaan diri bisa dikatakan sebagai keyakinan seseorang dalam berperilaku sesuai
yang diinginkan dan diharapkan oleh seseorang tersebut. Lauster (2005) mendefinisikan
bahwa kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah
satu aspek kepribadian yang ditandai dengan adanya keyakinan akan kemampuan diri sendiri
sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira,
optimis, cukup toleran, dan bertanggung jawab. Hidayat & Bashori, (2016) berpendapat
bahwa keyakinan tersebut nantinya akan membuat seseorang merasa bahwa dirinya mampu
mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya sehingga kepercayaan diri tersebut merupakan
keyakinan dan kepercayaan akan kemampuan serta potensi yang dimiliki oleh seseorang
dalam sebuah bentuk kepribadian dan perasaan yang positif.
Angelis (kadek, 2011) terdapat 3 aspek pengembangan percaya diri, yaitu : 1) Tingkah
laku yang memiliki tiga indikator; melakukan sesuatu secara maksimal, mendapat bantuan
dari orang lain, dan mampu menghadapi segala kendala. 2) Emosi yang terdiri dari empat
indikator; memahami perasaan sendiri, mengungkapkan perasaan sendiri, memperoleh kasih
sayang, dan perhatian disaat mengalami kesulitan, memahami manfaat apa yang dapat
disumbangkan kepada orang lain, dan 3) Spiritual, terdiri dari tiga indikator; memahami bahwa
alam semesta adalah sebuah misteri, meyakini takdir Tuhan, dan mengagungkan Tuhan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri menurut Lauster (2012) ada 4 yaitu
kondisi fisik, cita-cita atau impian, sikap yang hati-hati, dan pengalaman hidup. Santrock
(Hidayati & Savira, 2021) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri
yaitu penampilan fisik, konsep diri, hubungan dengan orang terdekat (orang tua, teman
sebaya).
Sehingga berdasarkan penjabaran diatas, penelitian ini bertujuan untuk melihat
intervensi apa saja yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri pada individu.
Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang psikologi klinis khususnya dalam perancangan intervensi untuk meningkatkan
kepercayaan diri pada individu
METODE
⬊ ⬋
HASIL
Hasil penelitian yang akan disajikan terbagi menjadi dua tabel yang akan memaparkan
mengenai jurnal yang dilakukan kajian literatur. Table 1 akan menampilkan hasil penelitian
meliputi, Tahun Terbit Artikel, Nama Jurnal, Jenis Terbitan. Setelahnya tabel 2 akan
menampilkan mengenai hasil analisis kajian literatur meliputi Nama Penulis, Desain Penelitian
dan hasil Penelitian. Untuk mempermudah melihat hasil penelitian akan disajikan pada tabel
1.
Tabel 1. Publikasi Jurnal Terindeks
Pada tabel 1 menjelaskan tentang Tahun Terbit Jurnal, Nama Jurnal serta Indeks jurnal.
Selanjutnya pada tabel 2 di bawah ini akan mengungkapkan mengenai nama penulis, metode
penelitian serta temuan hasil penelitian yang berkaitan dengan intervensi untuk meningkatkan
kepercayaan diri. Untuk mempermudah pencapaian hasil penelitian dipaparkan pada tabel 2.
Tabel 2. Tabel Hasil Analisis Artikel Penelitian
1 Rita Kuantitatif
Kartika Penggunaan konseling CBT dengan Konseling
Sari, teknik mindfulness memiliki arti penting kelompok CBT,
Bagus yang dapat dijadikan alternatif dalam Terapi
Abdillah, mengatasi harga diri rendah bagi siswa Mindfulness
Abdul
SMA yang mengalami broken home.
Hadi,
Faisal
22 Lilik Kuantitatif
Fadlilatin Hasil uji T menunjukkan bahwa Pelatihan
Azizah &
terdapat perbedaan yang signifikan Berpikir Positif
Nur Ummi
Fatayati antara skor kepercayaan diri sebelum
dilaksanakan pelatihan dan sesudah
dilaksanakan pelatihan. Hal ini
ditunjukkan dari harga t = -1,904 pada
p= 0,000 (p<0,01), dan hasil tersebut
juga menggambarkan adanya
peningkatan skor mean kemandirian.
Dengan demikian dapat dipastikan
bahwa pemberian intervensi dengan
pelatihan pada siswa tunarungu efektif
dalam meningkatkan kepercayan diri.
24 Nur Kuantitatif
Zaituny Konseling direktif menunjukkan adanya Konseling
Busyra dan
perubahan mean persentase perilaku Direktif
Wazar
Pulungan kepercayaan diri yang rendah pada
tahap baseline (A1), intervensi, dan
baseline (A2). Berdasarkan data-data
yang diperoleh dan hasil pembahasan,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
intervensi konseling direktif cukup
efektif dalam mengatasi perilaku
kepercayaan diri yang rendah yang
menunjukkan adanya perubahan yang
lebih baik, yaitu peningkatan pada
kepercayaan diri terhadap korban
bullying di SDN Kenari Jakarta
27 Aisah Kuantitatif
Marlina Hasil penelitian diperoleh nilai konseling
signifikansi p= 0,042 (p< 0,05) maka kelompok
hipotesis diterima dan dapat diartikan
bahwa ada pengaruh Konseling
kelompok terhadap peningkatan
kepercayaan diri pada remaja korban
kekerasan dalam rumah tangga.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Ardhana, Y. A. (2021). Efektivitas Terapi Film Dalam Meningkatkan Percaya Diri. Psikoborneo: Jurnal
Ilmiah Psikologi, 9(3), 461-471.
Azizah, L. F., & Fatayati, N. U. (2021). Efektivitas Pelatihan Berpikir Positif Untuk Meningkatkan
Kepercayaan Diri Pada Siswa Tunarungu SLB Negeri Saronggi. SHINE: JURNAL
BIMBINGAN DAN KONSELING, 1(2), 113-122.
Azzahra, D. R., Septyanti, R. N., & Yuliani, W. (2019). PENGARUH CLIEN-CENTERED THERAPY
DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMA. FOKUS (Kajian Bimbingan &
Konseling dalam Pendidikan), 2(1), 30-36.
Chandra, E. K., Wibowo, M. E., & Sunawan, S. (2019). Cognitive behaviour group counseling with self-
instruction and cognitive restructuring techniques to improve students' self-confidence.
Islamic Guidance and Counseling Journal, 2(1), 11-17.
Chandra, E.K., Wibowo, M.E.,Sunawan,S. (2018). Cognitive Behaviour Group Counseling with Self
Instruction and Cognitive Restructuring Techniques to Improve Students’ Self Confidence.
Islamic Guidance and Counseling Journal, 2(1). 11-17. Https://doi.org/10.25217/igcj.v2i1.305.
Dewantari, T., Surya, B. H., & Bulantika, S. Z. (2021). Group Counseling with Assertive Training
Techniques to Self Confidence Adolescents. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan
Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 7(1), 35-41.
Eryanti, D. (2020). Solution Focused Brief Therapy Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Remaja.
Prophetic: Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal, 3(2), 221-233.
Fälth, L., & Eva, N. (2017). Effects of a fluency-based intervention on students’ accuracy,
fluency, motivation and self-confidence in English as an additional language. JSM
Communication Disorders, 1(1).
Farida, N. I. (2014). Upaya meningkatkan kepercayaan diri siswa remaja putri yang
mengalami pubertas awal melalui layanan penguasaan konten dengan teknik role
playing di kelas vii smp n 13 semarang tahun ajaran 2013/2014. Universitas Negeri
Semarang.
Hartati, N. H., Ma’ruf, H., & Rahmi, N. (2022, August). Efektivitas Konseling Kelompok Rational
Emotive Behavior Therapy Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Di Man
Barito Utara. In International Virtual Conference on Islamic Guidance and Counseling
(Vol. 2, No. 1, pp. 151-163).
Hidayat, K., & Bashori., K (2016).Psikologi Sosial: Aku, Kami Dan Kita, Yogyakarta : Gelora
Aksara Pratama.
Hidayati, S. R., & Savira, S. I. (2021). Hubungan antara konsep diri dan kepercayaan diri
dengan intensitas penggunaan media sosial sebagai moderator pada mahasiswa
psikologi universitas negeri Surabaya. Jurnal penelitian psikologi, 8(3);1-1.
Jaya, A., Hermansyah, H., & Rosmiyati, E. (2019). The implementation of project-based
learning in increasing speaking achievement and self-confidence. Indonesian
Educational Administration and Leadership Journal, 1(1), 4-14.
Kadek, S. (2011). Efektivitas penggunaan teknik permainan dalam bimbingan kelompok untuk
meningkatkan percaya diri siswa. Edisi Khusus. UPI Bandung 1.
Kholifah, S., Margono, H.M., Fitryasari , R., & Yusuf, A. (2020). Effect of Therapeutic Group Therapy
on Self Confidence among Adolescent with Orphanages in Mojokerto Regency International.
Journal of Nursing and Health Services (IJNHS), Volume 3 Issue 1, February 20th 2020, pp
72-79.
Kumalasari, D. (2017). Konsep behavioral therapy dalam meningkatkan rasa percaya diri
pada siswa terisolir. Hisbah:Jurnal bimbingan konseling dan dakwah Islam , 14(1);15-
24.
Lauster, P. (2005). Tes Kepribadian (Alih Bahasa : D. H. Gulo). Jakarta: Bumi Aksara
Lestari, R., Wicaksono, H. H., Kinanthi, K. H., & Salsabilla, S. (2022). Konseling Kelompok
untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Remaja Panti. Abdi Psikonomi.
Marjanti, S., (2015). Upaya meningkatkan rasa percaya diri melalui konseling kelompok bagi siswa x
ips 6 sma 2 bae kudus tahun pelajaran 2014/2015. Jurnal konseling gusjigang vol. 1 no. 2.
Nurkia, S., & Sulkifly, S. (2020). Penerapan Teknik Konseling Restrukturisasi Kognitif untuk
Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa. JAMBURA Guidance and Counseling Journal, 1(1),
14-30.
Oguntuase, S. B., & Sun, Y. (2022). Effects of mindfulness training on resilience, self-confidence and
emotion regulation of elite football players: The mediating role of locus of control. Asian
Journal of Sport and Exercise Psychology, 2(3), 198-205.
Patmawati, T. A., Saleh, A., & Syahrul, S. (2018). Efektifitas metode pembelajaran klinik
terhadap kemampuan berpikir kritis dan kepercayaan diri mahasiswa keperawatan:
A literature review. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 3(2).
Pertiwi, A. Y., & Ansyah, E. H. (2022). The Relationship Between Body Image and Confidence
In Vocational High School Teenage Girls. Academia Open, 6, 10-21070.
Prawitama, M. R., & Aulia, P. (2020). Pengaruh Latihan Mental Terhadap Kepercayaan Diri
Atlet Sepakbola Akademi Persegat Padang Pariaman. Jurnal Pendidikan Tambusai,
4(3), 3395-3402.
Ray, S. R., Taylor, E., Sherrill, K. J., Steinheiser, M. M., & Berndt, D. L. (2022). Effect of
infusion therapy interactive modules on nursing student's knowledge and self-
confidence. Teaching and Learning in Nursing, 17(1), 109-112.
Ritonga, D. A., Azmi, C., & Sunarno, A. Peran Acceptance Comitment Therapy Terhadap
Kepercayaan Diri Atlet Pencak Silat Pelatda Sumatera Utara. Jurnal Ilmu
Keolahragaan, 20(1), 65-72.
Riyanti,C., & Darwis, S.C.,(2020). Meningkatkan kepercayaan diri pada remaja dengan metode
cognitive restructuring. Jurnal Pengabdian dan Penelitian Kepada Masyarakat (JPPM), Vol.
1 No. 1 , Hal 111-119.
Sangidun, A., Faqih, N., & Aziz, A. (2019). Konseling Kelompok untuk Meningkatkan
Kepercayaan Diri Siswa. Jurnal Consulenza: Jurnal Bimbingan Konseling dan
Psikologi, 2(2), 30-35.
Saputra, W., & Prasetiawan, H. (2018). MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA MELALUI
TEKNIK COGNITIVE DEFUSION. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 3(1), 14–
21.
Sari, R. K., Abdillah, B., Hadi, A., & Faisal, F. (2022). The Effect of Mindfulness-based Cognitive
Behavior Therapy in Improving Self-Confidence of Broken Home Students. AL-ISHLAH:
Jurnal Pendidikan, 14(2), 1231-1240.
Ubaydillah A.N ( 2006 ) Bagaimana menjadi percaya diri dikutip dari www.epsikologi.com.
Tanggal 10 November 2010.universitas negeri surabaya. Jurnal penelitian psikologi,
8(3);1-1
Utomo, P., & Maratus, S. (2021). The effectiveness of using educational cinema techniques to increase
students’ self-confidence: An experimental research. ProGCouns: Journal of Professionals in
Guidance and Counseling, 2(2).
Yunitasari, Y., & Christiana, E. (2016). Penerapan Teknik Bibliokonseling Untuk Meningkatkan
Percaya Diri Kelas VII SMP Negeri 32 Surabaya, Jurnal BK UNESA, 6(3). Retrieved
from http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-
unesa/article/view/16714
PENILAIAN BERDASARKAN URUTAN NAMA
(RANGKING 1-5)
A. Dhea Nabila
1. Leni Hasnaningsih
2. Dhea Nabila
3. Rabiatul Adawia. M
4. Aulia Agustina
5. Nafhatufira Az-Zahra
B. Rabiatul Adawia. M
1. Dhea Nabila
2. Rabiatul Adawia. M
3. Nafhatufira Az-Zahra
4. Leni Hasnaningsih
5. Aulia Agustina
C. Leni Hasnaningsih
1. Rabiatul Adawia. M
2. Aulia Agustina
3. Leni Hasnaningsih
4. Nafhatufira Az-Zahra
5. Dhea Nabila
D. Aulia Agustina
1. Nafhatufira Az-Zahra
2. Leni Hasnaningsih
3. Aulia Agustina
4. Dhea Nabila
5. Rabiatul Adawia. M
E. Nafhatufira Az-Zahra
1. Aulia Agustina
2. Nafhatufira Az-Zahra
3. Dhea Nabila
4. Rabiatul Adawia. M
5. Leni Hasnaningsih