Anda di halaman 1dari 17

LITERATUR REVIEW: INTERVENSI UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI

PADA REMAJA

Aulia Agustina, Rabiatul Adawia, Dhea Nabila Fathya, Leni Hasnaningsih,


Nafhatu Fira Az-Zahra
2207043005@webmail.uad.ac.id , 2207043006@webmail.uad.ac.id ,
2207043009@webmail.uad.ac.id , 2207043021@webmail.uad.ac.id ,
2207043025@webmail.uad.ac.id .

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melihat intervensi apa saja yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kepercayaan diri pada individu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Preferred Reporting Item for Systematic Reviews and Meta Analysis (PRISMA).
Penelitian dilaksanakan dengan menganalisis jurnal kemudian membuat ringkasan yang
berkaitan dengan pertanyaan dan tujuan penelitian, pencarian literatur diperoleh melalui
database penyedia jurnal nasional maupun internasional yang diakses melalui website google
scholar. Berdasarkan hasil screening diperoleh hasil bahwa intervensi yang banyak
digunakan dalam upaya peningkatan kepercayaan diri remaja, dapat dilakukan dengan
memberikan konseling kelompok, dan therapy reconstructing cognitive.

Kata Kunci: intervensi, kepercayaan diri

Abstract

This study aims to see what interventions can be used to increase self-confidence in
adolescents. The method used in this research is Preferred Reporting Item for Systematic
Reviews and Meta Analysis (PRISMA). The research was carried out by analyzing journals
and then making summaries related to research questions and objectives, literature searches
were obtained through national and international journal provider databases which were
accessed through the Google Scholar website. Based on the screening results, it was found
that interventions that are widely used in efforts to increase adolescent self-confidence, can
be done by providing group counseling, and cognitive reconstructing therapy.

Keywords: intervention, self-confidence

PENDAHULUAN

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa dimana individu
mengalami banyak perubahan, baik itu perubahan fisik maupun psikis. Menurut WHO (2000)
remaja merupakan individu yang berkembang dengan menunjukkan perubahan fisik, psikis,
lalu ada perubahan yang sebelumnya bergantung dengan lingkungan sosial menjadi individu
yang lebih mandiri. Hurlock (2004) mengungkapkan bahwa remaja atau adolescence
merupakan masa dimana individu mengalami kematangan mental, emosional, sosial, dan
juga fisik. Masa remaja dibagi menjadi tiga bagian yaitu masa remaja awal dengan rentang
usia 12-15 tahun, masa remaja pertengahan dengan rentang usia 15-18 tahun, dan masa
remaja akhir dengan rentang usia 19-21 tahun (Hurlock, 2002). Percaya diri menjadi aspek
penting yang harus dimiliki seorang anak, karena tanpa adanya kepercayaan diri, anak akan
mengalami banyak masalah dalam dirinya (Ghufron & Risnawita, 2010). Individu dengan
kepercayaan diri yang rendah akan memiliki sifat dan perilaku yang cenderung tidak menyukai
hal-hal baru, merasa tidak dicintai dan diinginkan oleh lingkungannya, serta meremehkan
kemampuan diri sendiri (Simorangkir, Parinduri, & Nuraini, 2022).
Berawal dari latar belakang bahwa sebagian remaja tidak menyadari bahwa
rendahnya percaya diri dapat menimbulkan hambatan besar dalam menjalankan kegiatan
sehari-hari. Sikap seseorang yang menunjukan dirinya tidak percaya diri antara lain ketika
berbuat sesuatu yang penting dan penuh tantangan selalu dihadapi dengan keragu-raguan,
mudah cemas, cenderung menghindar, tidak punya inisiatif, mudah patah semangat, tidak
berani tampil didepan orang banyak, dan gejala kejiwaan lain yang menghambat seseorang
untuk melakukan sesuatu. Berdasarkan data hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Farida (2014) tentang kepercayaan diri menunjukkan bahwa 25% remaja memiliki tingkat
kepercayaan diri sedang dan 75% remaja memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh Yonita Sari Nurlita (2015) menunjukkan bahwa 17,4% siswa
memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi 67,4% berada pada tingkatan sedang dan 15,2%
berada pada tingkatan rendah. Rendahnya rasa percaya diri dapat menimbulkan berbagai
masalah dalam hidup seseorang, seperti menyebabkan depresi, bunuh diri, a dan masalah
penyesuaian diri lainnya. Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang
berfungsi penting untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.
Kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau atau keyakinan atas kemampuan yang
dimiliki sehingga seseorang tidak terlalu cemas, dapat dengan bebas untuk melakukan
berbagai hal sesuai dengan keinginan dan kehendak serta dapat bertanggung jawab atas
perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan dalam
berprestasi, dapat mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri. Ubaydillah (2006)
mengatakan dalam kehidupan sehari-hari kepercayaan diri dapat dirumuskan dalam sikap
bagaimana orang merasa, meyakini dan mengetahui diri sendiri. Orang yang memiliki
kepercayaan diri akan dapat merasakan dengan benar adanya kelebihan dan kekurangan
yang ada pada dirinya, meyakini kekurangan dan kelebihan itu merupakan kenyataan yang
ada pada dirinya, sehingga akan mampu mengelola dengan baik, dengan demikian akan
mengetahui dengan objektif tentang kondisi tersebut sebagai kondisi nyata yang dimilikinya.
Lauster (2005) mengemukakan bahwa orang yang memiliki kepercayaan diri memiliki ciri-ciri
tidak mementingkan diri sendiri, tidak membutuhkan dorongan orang lain, optimis, dan
gembira. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Kumalasari, 2017) kepercayaan
diri merupakan suatu anggapan atau keyakinan pada diri seseorang dimana dirinya
menyadari bahwa apa yang diyakini itu benar adanya. Menurut Lauster (2012) suatu aspek
dari dalam diri yang berkaitan dengan keyakinan dan kepercayaan diri terhadap kemampuan
diri, sehingga tidak bergantung dengan orang lain dalam melakukan sesuatu.
Kepercayaan diri diartikan sebagai suatu keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap
segala aspek kelebihannya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu mencapai
berbagai tujuan dalam kehidupannya (Hakim dalam Hidayat & Bashori, 2016). Dengan kata
lain, kepercayaan diri bisa dikatakan sebagai keyakinan seseorang dalam berperilaku sesuai
yang diinginkan dan diharapkan oleh seseorang tersebut. Lauster (2005) mendefinisikan
bahwa kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah
satu aspek kepribadian yang ditandai dengan adanya keyakinan akan kemampuan diri sendiri
sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira,
optimis, cukup toleran, dan bertanggung jawab. Hidayat & Bashori, (2016) berpendapat
bahwa keyakinan tersebut nantinya akan membuat seseorang merasa bahwa dirinya mampu
mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya sehingga kepercayaan diri tersebut merupakan
keyakinan dan kepercayaan akan kemampuan serta potensi yang dimiliki oleh seseorang
dalam sebuah bentuk kepribadian dan perasaan yang positif.
Angelis (kadek, 2011) terdapat 3 aspek pengembangan percaya diri, yaitu : 1) Tingkah
laku yang memiliki tiga indikator; melakukan sesuatu secara maksimal, mendapat bantuan
dari orang lain, dan mampu menghadapi segala kendala. 2) Emosi yang terdiri dari empat
indikator; memahami perasaan sendiri, mengungkapkan perasaan sendiri, memperoleh kasih
sayang, dan perhatian disaat mengalami kesulitan, memahami manfaat apa yang dapat
disumbangkan kepada orang lain, dan 3) Spiritual, terdiri dari tiga indikator; memahami bahwa
alam semesta adalah sebuah misteri, meyakini takdir Tuhan, dan mengagungkan Tuhan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri menurut Lauster (2012) ada 4 yaitu
kondisi fisik, cita-cita atau impian, sikap yang hati-hati, dan pengalaman hidup. Santrock
(Hidayati & Savira, 2021) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri
yaitu penampilan fisik, konsep diri, hubungan dengan orang terdekat (orang tua, teman
sebaya).
Sehingga berdasarkan penjabaran diatas, penelitian ini bertujuan untuk melihat
intervensi apa saja yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri pada individu.
Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang psikologi klinis khususnya dalam perancangan intervensi untuk meningkatkan
kepercayaan diri pada individu

METODE

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode Preferred Reporting


Item for Systematic Reviews and Meta Analysis (PRISMA). Penelitian dilaksanakan dengan
menganalisis jurnal kemudian membuat ringkasan yang berkaitan dengan pertanyaan dan
tujuan penelitian. pencarian literatur diperoleh melalui database penyedia jurnal nasional
maupun internasional yang diakses melalui website google scholar.
● Rentang Waktu Artikel (Bagan)
Rentang waktu artikel yang dipilih untuk screening artikel ini adalah artikel yang terbit
pada tahun 2015-2022. Adapun keywords yang digunakan dalam pencarian judul
artikel adalah “Intervention for Self Confidence” untuk jurnal internasional dan
“Intervensi untuk meningkatkan Kepercayaan Diri” untuk jurnal nasional. Tahapan
mengidentifikasi artikel dilakukan pada database Google Scholar, untuk jurnal
International teridentifikasi sebanyak 26.600 dan jurnal Nasional sebanyak 21.600.
Selanjutnya artikel tersebut di screening kembali sesuai kesepakatan menjadi 15
artikel nasional dan 10 artikel internasional. Untuk mempermudah penjelasan Metode
dapat dilihat pada bagan dibawah ini.
⬋ ⬊

⬊ ⬋

HASIL

Hasil penelitian yang akan disajikan terbagi menjadi dua tabel yang akan memaparkan
mengenai jurnal yang dilakukan kajian literatur. Table 1 akan menampilkan hasil penelitian
meliputi, Tahun Terbit Artikel, Nama Jurnal, Jenis Terbitan. Setelahnya tabel 2 akan
menampilkan mengenai hasil analisis kajian literatur meliputi Nama Penulis, Desain Penelitian
dan hasil Penelitian. Untuk mempermudah melihat hasil penelitian akan disajikan pada tabel
1.
Tabel 1. Publikasi Jurnal Terindeks

Tahun Nama Jurnal Jumlah Artikel Jenis Terbitan

2022 Jurnal pendidikan 1 Internasional

2021 Jurnal profesi bimbingan dan konseling 1 Internasional

2021 Jurnal kependidikan 1 Internasional

2019 Jurnal islamic guidance and counseling 1 Internasional

2022 Jurnal teaching and learning in nursing 1 Internasional

2020 international journal of nursing and 1 Internasional


health service (IJNHS)

2018 Jurnal islamic guidance and counseling 1 Internasional


2019 Jurnal Indonesian educational 1 Internasional
administration and learning (IDEAL)

2019 International journal of research in 1 Internasional


counseling and education

2017 JSM Communication Disorders, 1 Internasional

2021 Psikoborneo jurnal ilmiah psikologi 1 Nasional

2019 FOKUS 1 Nasional

2019 Unhwa 1 Nasional

2020 Prophetic: Professional, Empathy and 1 Nasional


Islamic Counseling Journal

2020 Jambura Guidance and Counseling Journal 1 Nasional

2021 SHINE : Jurnal Bimbingan dan Konseling 1 Nasional

2018 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling 1 Nasional

2020 Jurnal Pengabdian dan Penelitian 1 Nasional


Kepada Masyarakat (JPPM)

2015 Jurnal Konseling GUSJIGANG 1 Nasional

2015 Jurnal Bimbingan Konseling 1 Nasional

2017 Jurnal Psikologi Indonesia 1 Nasional

2018 Jurnal Ilmiah Psikologi 1 Nasional

2018 Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1 Nasional

2020 Jurnal Pendidikan Tabusai 1 Nasional

2021 Jurnal Ilmu Keolahragaan 1 Nasional

2022 International Conference on Islamic 1 Nasional


Educational Guidance and Counseling/

2022 Jurnal Abdi Psikonomi 1 Nasional

Pada tabel 1 menjelaskan tentang Tahun Terbit Jurnal, Nama Jurnal serta Indeks jurnal.
Selanjutnya pada tabel 2 di bawah ini akan mengungkapkan mengenai nama penulis, metode
penelitian serta temuan hasil penelitian yang berkaitan dengan intervensi untuk meningkatkan
kepercayaan diri. Untuk mempermudah pencapaian hasil penelitian dipaparkan pada tabel 2.
Tabel 2. Tabel Hasil Analisis Artikel Penelitian

No Penulis Metode Temuan hasil Penelitian Intervensi

1 Rita Kuantitatif
Kartika Penggunaan konseling CBT dengan Konseling
Sari, teknik mindfulness memiliki arti penting kelompok CBT,
Bagus yang dapat dijadikan alternatif dalam Terapi
Abdillah, mengatasi harga diri rendah bagi siswa Mindfulness
Abdul
SMA yang mengalami broken home.
Hadi,
Faisal

2 Prio Kuantitatif Penggunaan teknik sinema edukatif sinema edukatif


Utomo, efektif dan dapat digunakan sebagai
dan media untuk meningkatkan rasa
Mar'atus percaya diri siswa.
Sholihah

3 Sri Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konseling


Milfayetty model multidimensional dapat Kelompok
meningkatkan kepercayaan diri. dengan teknik
Multidimentional
Model

4 Aswadi Kuantitatif PBL berkontribusi terhadap Pembelajaran


Jaya, kemampuan berbicara dan Berbasis Proyek
Hermansya kepercayaan diri mahasiswa semester (PBL)
h, & Evi dua Universitas di Palembang,
Rosmiyati Indonesia pada tahun akademik
2017/2018

5 Tri Kuantitatif Penelitian ini menghasilkan data bahwa Konseling


Dewantari, pelatihan asertif terbukti efektif dalam Kelompok
Barep meningkatkan kepercayaan diri siswa. dengan Teknik
Hapit Adapun perilaku yang ditunjukkan, Pelatihan Asertif
Surya & siswa dapat percaya pada
Siti Zahra kemampuannya, mulai memiliki
Bulantika keinginan untuk berhasil, tidak mudah
menyerah, dapat bertanggung jawab
atas keputusannya, bisa terbuka dan
merasa nyaman bergaul dengan orang
lain.

6 Evi Kartika Kuantitatif


Chandra, Hasil penelitian menunjukkan kedua Terapi
Mungin
teknik ini efektif untuk meningkatkan Restrukturisasi
Eddy
Wibowo, kepercayaan diri siswa. Teknik instruksi Kognitif, Self-
Sunawan
diri (self-instruction) lebih memberikan Instruction
Sunawan
perubahan efektif untuk meningkatkan
kepercayaan diri siswa daripada teknik
restrukturisasi kognitif.

7 Siti kuantitatif Hasil kesimpulan menunjukan bahwa Therapeutic


Kholifah, stimulasi TGT biologis, psikoseksual, group therapy
Hendy moral, spiritual, kognitif, Bahasa, (TGT)
Muagiri psikososial, emosional, bakat dan
Margono, kreativitas memiliki pengaruh yang
Rizki signifikan dalam meningkatkan rasa
Fitryasari , percaya diri remaja, terapi-terapi
Ah Yusuf kelompok dapat meningkatkan rasa
percaya diri remaja di panti asuhan.

8 Evi Kartika kuantitatif Hasil penelitian menunjukan bahwa Restrukturisasi


Chandra, restrukturisasi kognitif dan Teknik Kognitif, Self
Mungin instruksi diri efektif untuk meningkatkan Instruction
Eddy kepercayaan diri, setelah
Wibowo, membandingkan hasil kedua Teknik,
Sunawan instruksi diri lebih tinggi daripada
Sunawan. restrukturisasi kognitif Teknik untuk
meningkatkan rasa percaya diri siswa.

9 Sherry R. Kuantitatif Berdasarkan hasil dan pembahasan Fluency-Based


Ray, Emily menyatakan bahwa Modul terapi infus Intervention
Taylor, yang dilakukan terhadap mahasiswa
Karin J. keperawatan mampu meningkatkan
Sherrill, pengetahuan dan kepercayaan diri
Marlene M. yang dimiliki mahasiswa keperawatan
Steinheiser dalam merawat pasien
, Dawn L.
Berndt

10 Fälth, L., kuantitatif Hasilnya menunjukkan peningkatan Infussion


Eva, N. secara keseluruhan dalam akurasi, Therapy
kelancaran, kepercayaan diri dan Interactive
motivasi dalam tugas berbasis Modules
kelancaran.

11 Yoga Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terapi film


Anggi terapi film efektif meningkatkan
Ardhana percaya diri siswa

12 Diza Literature Pendekatan client-centered bisa kita Teknik


Rahma review gunakan sebagai teknik dalam layanan Konseling Client
Azzahra , konseling untuk meningkatkan Centered
Rizna Nur kepercayaan diri konseli atau siswa.
Septyanti , Hal ini terlihat dari layanan konseling
Wiwin yang dilakukan terhadap apa yang ia
Yuliani eksperimen kan sehingga adanya
peningkatan kepercayaan diri konseli.

13 Diah Studi kasus Supportive therapy efektif digunakan Supportive


Miranti dan sebagai media meningkatkan therapy
Herlan kepercayaan diri klien dan
Pratikno meningkatkan kesadaran realitas serta
membantu mengembangkan
keterampilan penyesuaian diri.

14 M. Riyan kuantitatif Terdapat pengaruh latihan mental Latihan Mental


Prawiratam terhadap peningkatan kepercayaan diri
a & Prima pada atlet Sepakbola Akademi
Aulia Persegat Padang Pariaman

15 Doris Kuantitatif Temuan penelitian menunjukan Acceptance


Apriani terdapat peningkatan percaya diri atlet Commitment
Ritonga, Pencak Silat secara signifikan sebelum Therapy
Chairul dan sesudah dilaksanakan intervensi
Azmi, & ACT
Agung
Sunarno

16 Nur Hikma Kuantitatif Layanan konseling kelompok dengan Terapi REBT


Hartati, menerapkan pendekatan Rational
Hidayat Emotive Behavior Therapy (REBT)
Ma’ruf, & efektif untuk meningkatkan
Nurul kepercayaan diri siswa di MAN Barito
Rahmi Utara tahun ajaran 2021/2022

17 Wahyu Kuantitatif Hasil menunjukkan bahwa terdapat Teknik Kognitif


Nanda Eka kenaikan skor tingkat percaya diri siswa Defusion
Saputra, setelah diberikan perlakuan berupa
Hardi konseling teknik cognitive defusion.
Prasetiawa Dapat disimpulkan bahwa teknik
n cognitive defusion efektif untuk
meningkatkan tingkat percaya diri
siswa

18 Chika Dari hasil praktek lapangan dapat Teknik


Riyanti, disimpulkan bahwa permasalahan Restrukturisasi
Rudi kepercayaan diri muncul akibat distorsi- kognitif
Saprudin distorsi negatif. Salah satu metode
Darwis untuk menghilangkan distorsi negatif ini
ialah dengan melatih emosi dan pikiran
kita menggunakan tabel cognitive
restructuring.
Dengan demikian, hasil ini
menunjukkan bahwa Cognitive
Restructuring Form efektif digunakan
untuk membantu klien mengupayakan
pengendalian self talk dan emosi
negatif yang ada pada dirinya. Ketika
klien semakin terlatih untuk berusaha
mengendalikan pikiran distortifnya,
maka kemampuan klien untuk dapat
belajar dari kejadian yang telah terjadi
akan mempengaruhi pengalamannya
saat mencoba hal-hal yang baru
19 Sri Marjanti Kuantitatif Layanan Konseling Kelompok diduga Konseling
dapat Meningkatkan Rasa Percaya Diri Kelompok
Siswa Kelas XII IPS 6 SMA 2 Bae
Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015
dapat dikatakan teruji kebenarannya,
hal ini nampak dengan adanya
peningkatan setiap siklusnya. Semakin
meningkat layanan konseling kelompok
dalam mengurangi rasa percaya diri
siswa kelas XII IPS 6 SMA 2 Bae Kudus
semester I tahun pelajaran 2014/2015,
semakin rendah, rasa percaya diri yang
terjadi pada siswa kelas XII IPS 6 SMA
2 Bae Kudus semester I tahun
pelajaran 2014/2015.

20 Devi Kuantitatif Hasil pre-test menunjukkan bahwa Konseling


Eryanti siswa yang termasuk ke dalam Kelompok
kelompok eksperimen terdiri dari 2 dengan Teknik
orang dengan kategori sangat rendah Solution
dan 4 orang dengan kategori rendah. Focused Brief
Anggota kelompok yang memiliki skor
rendah dan sangat rendah, diberi
intervensi berupa konseling ringkas
berfokus solusi untuk meningkatkan
percaya diri. Intervensi konseling
ringkas berfokus solusi dilakukan
sebanyak enam pertemuan. Setelah
pelaksanaan intervensi, terdapat
perubahan pada diri siswa kelompok
eksperimen. Terdapat peningkatan
skor dari siswa yang telah diberi
intervensi konseling kelompok ringkas
berfokus solusi, skor awal (pre-test)
termasuk ke dalam kategori kelompok
rendah dan setelah diberi intervensi
(post-test) skor yang diperoleh siswa
meningkat dan tergolong kategori
tinggi.

21 Sitti Nurkia Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Teknik


& Sulkifly (1) penerapan Teknik Konseling Restrukturisasi
Restrukturisasi Kognitif dapat Kognitif
meningkatkan kepercayaan diri siswa.
(2) Kepercayaan diri siswa setelah
diberi perlakuan berupa Teknik
Konseling Restrukturisasi Kognitif
tingkat kepercayaan diri siswa berada
pada kategori sedang, tinggi, dan
sangat tinggi. (3) Teknik Konseling
Restrukturisasi Kognitif dapat
meningkatkan kepercayaan diri siswa.
Artinya, penerapan Teknik Konseling
Restrukturisasi Kognitif memiliki
pengaruh positif untuk meningkatkan
kepercayaan diri siswa di MAN Baraka
Kabupaten Enrekang.

22 Lilik Kuantitatif
Fadlilatin Hasil uji T menunjukkan bahwa Pelatihan
Azizah &
terdapat perbedaan yang signifikan Berpikir Positif
Nur Ummi
Fatayati antara skor kepercayaan diri sebelum
dilaksanakan pelatihan dan sesudah
dilaksanakan pelatihan. Hal ini
ditunjukkan dari harga t = -1,904 pada
p= 0,000 (p<0,01), dan hasil tersebut
juga menggambarkan adanya
peningkatan skor mean kemandirian.
Dengan demikian dapat dipastikan
bahwa pemberian intervensi dengan
pelatihan pada siswa tunarungu efektif
dalam meningkatkan kepercayan diri.

23 Novi Kuantitatif Dari hasil analisis dan pembahasan, Model


Andriati dapat disimpulkan bahwa model Bimbingan
bimbingan konseling dengan teknik role Klasikal dengan
playing secara efektif dapat Teknik Role
meningkatkan kepercayaan diri anak Playing
TK, serta terdapat perbedaan skor
pada pretest dan posttes dimana
kepercayaan diri anak meningkat

24 Nur Kuantitatif
Zaituny Konseling direktif menunjukkan adanya Konseling
Busyra dan
perubahan mean persentase perilaku Direktif
Wazar
Pulungan kepercayaan diri yang rendah pada
tahap baseline (A1), intervensi, dan
baseline (A2). Berdasarkan data-data
yang diperoleh dan hasil pembahasan,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
intervensi konseling direktif cukup
efektif dalam mengatasi perilaku
kepercayaan diri yang rendah yang
menunjukkan adanya perubahan yang
lebih baik, yaitu peningkatan pada
kepercayaan diri terhadap korban
bullying di SDN Kenari Jakarta

25 Try Ayu Kuantitatif


Patmawati, Berdasarkan hasil pencarian literatur Metode
Ariyanti
didapatkan metode pembelajaran yang Pembelajaran
Saleh, dan
Syahrul dapat meningkatkan kemampuan Klinik
Syahrul
berpikir kritis dan kepercayaan diri
mahasiswa keperawatan sebagai
berikut : simulasi, metode ronde,
konferensi klinis, demonstrasi model,
dan peta konsep. Metode
pembelajaran yang mampu
meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan meningkatkan kepercayaan
diri mahasiswa keperawatan
diantaranya adalah simulasi, metode
ronde, konferensi klinis, demonstrasi
model, dan peta konsep

26 Helmi H.W, Kualitatif


Kirana H.K, Hasil yang didapat dari penelitian ini konseling
Safina S,
menunjukkan bahwa terjadi perubahan kelompok
Rini L
perilaku pada remaja panti sebelum
dan sesudah diberikan intervensi
berupa konseling kelompok.

27 Aisah Kuantitatif
Marlina Hasil penelitian diperoleh nilai konseling
signifikansi p= 0,042 (p< 0,05) maka kelompok
hipotesis diterima dan dapat diartikan
bahwa ada pengaruh Konseling
kelompok terhadap peningkatan
kepercayaan diri pada remaja korban
kekerasan dalam rumah tangga.
PEMBAHASAN

Pada pembahasan akan mengungkapkan hasil analisis yang dilakukan kepada 25


artikel nasional maupun internasional yang sudah dipaparkan pada metode yang menjadi
sumber penelitian. Pembahasan ini memaparkan bagaimana efektivitas dari intervensi yang
cukup sering digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri pada remaja. Intervensi untuk
meningkatkan kepercayaan diri Remaja pada sumber penelitian ini didominasi oleh
pemberian Terapi Restrukturisasi Kognitif dan Konseling Kelompok.
Berdasarkan screening yang telah dilakukan salah satu intervensi yang cukup sering
digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri adalah rekonstruksi kognitif yang berupa
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dan teknik cognitive defusion. Rekonstruksi
kognitif terbukti efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri pada pada siswa. Selain itu,
konseling kelompok yang menerapkan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) efektif
untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa. Selanjutnya, teknik cognitive defusion terbukti
efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri pada siswa. Rasa percaya diri sangat menunjang
proses pembelajaran di sekolah karena dengan munculnya rasa percaya diri dalam diri siswa,
segala potensi yang dimiliki oleh siswa dapat berkembang maksimal, hal ini karena didukung
oleh keyakinan, kepercayaan sikap siswa akan kemampuan yang mereka miliki sehingga
mereka mampu berprestasi, baik dalam bidang akademik, non-akademik dan lingkungan
sosial dimana mereka berada, Hartati, dkk (2022). Penelitian yang dilakukan oleh Evi (2018)
yang terbit sebagai artikel internasional tentang cara meningkatkan kepercayaan diri siswa
dengan melakukan intervensi melalui 2 teknik yaitu Self-Instruction dan Restructuring
Techniques bahwa intervensi dengan teknik ini terbukti efektif untuk meningkatkan
kepercayaan diri siswa. penelitian ini juga menunjukkan bahwa jika dibandingkan maka teknik
instruksi diri memberikan pengaruh lebih signifikan daripada menggunakan teknik
restrukturisasi kognitif terhadap peningkatan kepercayaan diri siswa.
Intervensi lain yang bisa digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri adalah
melalui Konseling Kelompok. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kepercayaan diri yaitu melalui layanan konseling kelompok karena layanan konseling
kelompok merupakan kegiatan pemberian informasi dalam suasana kelompok dimana
memberikan manfaat atas informasi yang dibahas dan dapat menunjang perkembangan
optimal masing-masing individu (Sangidun, dkk 2019). Berdasarkan hasil screening artikel
bahwa intervensi konseling kelompok sering disandingkan dengan beberapa pemberian
teknik terapi atau pelatihan seperti konseling kelompok dengan terapi mindfulness,
multidimensional, solution focused brief serta pelatihan asertif.
Intervensi berupa terapi restrukturisasi kognitif dan konseling kelompok berguna untuk
meningkatkan kepercayaan diri remaja, karena berdasarkan penelitian yang dilakukan
sebelumnya oleh Chandra, 2018 bahwa individu remaja cenderung memiliki kepercayaan diri
yang rendah khususnya pada individu yang bersekolah (siswa). Individu yang memiliki
kepercayaan diri rendah akan mengalami hambatan perkembangan dan kesulitan mencapai
tujuan karena tidak merasa memiliki kemampuan yang optimal. Individu yang selalu berpikir
bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan, merasa tidak berharga, merupakan gambaran
orang yang bermasalah dengan kepercayaan diri (Yunitasari & Christiana, 2016).
Dari beberapa penelitian di atas yang dibahas memiliki kesamaan dalam efektifitas
beberapa penelitian untuk meningkatkan kepercayaan diri pada remaja. Dalam hal ini
beberapa diantaranya yaitu sinema edukatif, pembelajaran berbasis proyek (PBL), terapiutik
group traphy, self intruction,fluency base intervention, infusion therapy interactive modules,
trophy film, teknik konseling klien center, latihan mental, acceptance commitment therapy,
therapy REBT, teknik kognitif defusion, pelatihan berpikir positif, bimbingan klasikal dengan
teknik role play, serta metode pembelajaran klinik.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa intervensi yang banyak


digunakan dalam upaya peningkatan kepercayaan diri remaja, dapat dilakukan dengan
memberikan konseling kelompok, dan therapy reconstructing cognitive. hal ini dikarenakan
restrukturisasi kognitif dapat membantu dalam proses konseling untuk membangun hubungan
antara pengetahuan dan kognisi dengan emosi dan perilaku untuk mengidentifikasi persepsi
atau kognisi yang salah dan merusak diri sendiri, dan mengganti persepsi tersebut dengan
kesan yang lebih meningkatkan diri. kemudian untuk konseling kelompok dapat memberikan
manfaat atas informasi yang dibahas dan dapat menunjang perkembangan secara optimal
pada masing-masing individu.
DAFTAR PUSTAKA

Ardhana, Y. A. (2021). Efektivitas Terapi Film Dalam Meningkatkan Percaya Diri. Psikoborneo: Jurnal
Ilmiah Psikologi, 9(3), 461-471.

Azizah, L. F., & Fatayati, N. U. (2021). Efektivitas Pelatihan Berpikir Positif Untuk Meningkatkan
Kepercayaan Diri Pada Siswa Tunarungu SLB Negeri Saronggi. SHINE: JURNAL
BIMBINGAN DAN KONSELING, 1(2), 113-122.

Azzahra, D. R., Septyanti, R. N., & Yuliani, W. (2019). PENGARUH CLIEN-CENTERED THERAPY
DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMA. FOKUS (Kajian Bimbingan &
Konseling dalam Pendidikan), 2(1), 30-36.

Busyra, N. Z. (2018). PENERAPAN KONSELING DIREKTIF UNTUK MENINGKATKAN


KEPERCAYAAN DIRI PADA KORBAN BULYING DI SDN KENARI JAKARTA.
INQUIRY: Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(2), 100-109.

Chandra, E. K., Wibowo, M. E., & Sunawan, S. (2019). Cognitive behaviour group counseling with self-
instruction and cognitive restructuring techniques to improve students' self-confidence.
Islamic Guidance and Counseling Journal, 2(1), 11-17.

Chandra, E.K., Wibowo, M.E.,Sunawan,S. (2018). Cognitive Behaviour Group Counseling with Self
Instruction and Cognitive Restructuring Techniques to Improve Students’ Self Confidence.
Islamic Guidance and Counseling Journal, 2(1). 11-17. Https://doi.org/10.25217/igcj.v2i1.305.

Dewantari, T., Surya, B. H., & Bulantika, S. Z. (2021). Group Counseling with Assertive Training
Techniques to Self Confidence Adolescents. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan
Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 7(1), 35-41.

Eryanti, D. (2020). Solution Focused Brief Therapy Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Remaja.
Prophetic: Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal, 3(2), 221-233.

Fälth, L., & Eva, N. (2017). Effects of a fluency-based intervention on students’ accuracy,
fluency, motivation and self-confidence in English as an additional language. JSM
Communication Disorders, 1(1).

Farida, N. I. (2014). Upaya meningkatkan kepercayaan diri siswa remaja putri yang
mengalami pubertas awal melalui layanan penguasaan konten dengan teknik role
playing di kelas vii smp n 13 semarang tahun ajaran 2013/2014. Universitas Negeri
Semarang.

Hartati, N. H., Ma’ruf, H., & Rahmi, N. (2022, August). Efektivitas Konseling Kelompok Rational
Emotive Behavior Therapy Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Di Man
Barito Utara. In International Virtual Conference on Islamic Guidance and Counseling
(Vol. 2, No. 1, pp. 151-163).

Hidayat, K., & Bashori., K (2016).Psikologi Sosial: Aku, Kami Dan Kita, Yogyakarta : Gelora
Aksara Pratama.

Hidayati, S. R., & Savira, S. I. (2021). Hubungan antara konsep diri dan kepercayaan diri
dengan intensitas penggunaan media sosial sebagai moderator pada mahasiswa
psikologi universitas negeri Surabaya. Jurnal penelitian psikologi, 8(3);1-1.

Jaya, A., Hermansyah, H., & Rosmiyati, E. (2019). The implementation of project-based
learning in increasing speaking achievement and self-confidence. Indonesian
Educational Administration and Leadership Journal, 1(1), 4-14.
Kadek, S. (2011). Efektivitas penggunaan teknik permainan dalam bimbingan kelompok untuk
meningkatkan percaya diri siswa. Edisi Khusus. UPI Bandung 1.

Kholifah, S., Margono, H.M., Fitryasari , R., & Yusuf, A. (2020). Effect of Therapeutic Group Therapy
on Self Confidence among Adolescent with Orphanages in Mojokerto Regency International.
Journal of Nursing and Health Services (IJNHS), Volume 3 Issue 1, February 20th 2020, pp
72-79.

Kumalasari, D. (2017). Konsep behavioral therapy dalam meningkatkan rasa percaya diri
pada siswa terisolir. Hisbah:Jurnal bimbingan konseling dan dakwah Islam , 14(1);15-
24.

Lauster, P. (2005). Tes Kepribadian (Alih Bahasa : D. H. Gulo). Jakarta: Bumi Aksara

Lestari, R., Wicaksono, H. H., Kinanthi, K. H., & Salsabilla, S. (2022). Konseling Kelompok
untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Remaja Panti. Abdi Psikonomi.

Marjanti, S., (2015). Upaya meningkatkan rasa percaya diri melalui konseling kelompok bagi siswa x
ips 6 sma 2 bae kudus tahun pelajaran 2014/2015. Jurnal konseling gusjigang vol. 1 no. 2.

Marlina, A. (2017). Konseling Kelompok untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Remaja


Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Persona: Jurnal Psikologi
Indonesia, 6(1), 11-20.

Milfayetty, S. (2018). Multidimentional model in counsel self confidence.

Nurkia, S., & Sulkifly, S. (2020). Penerapan Teknik Konseling Restrukturisasi Kognitif untuk
Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa. JAMBURA Guidance and Counseling Journal, 1(1),
14-30.

Oguntuase, S. B., & Sun, Y. (2022). Effects of mindfulness training on resilience, self-confidence and
emotion regulation of elite football players: The mediating role of locus of control. Asian
Journal of Sport and Exercise Psychology, 2(3), 198-205.

Patmawati, T. A., Saleh, A., & Syahrul, S. (2018). Efektifitas metode pembelajaran klinik
terhadap kemampuan berpikir kritis dan kepercayaan diri mahasiswa keperawatan:
A literature review. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 3(2).

Pertiwi, A. Y., & Ansyah, E. H. (2022). The Relationship Between Body Image and Confidence
In Vocational High School Teenage Girls. Academia Open, 6, 10-21070.

Prawitama, M. R., & Aulia, P. (2020). Pengaruh Latihan Mental Terhadap Kepercayaan Diri
Atlet Sepakbola Akademi Persegat Padang Pariaman. Jurnal Pendidikan Tambusai,
4(3), 3395-3402.

Ray, S. R., Taylor, E., Sherrill, K. J., Steinheiser, M. M., & Berndt, D. L. (2022). Effect of
infusion therapy interactive modules on nursing student's knowledge and self-
confidence. Teaching and Learning in Nursing, 17(1), 109-112.

Ritonga, D. A., Azmi, C., & Sunarno, A. Peran Acceptance Comitment Therapy Terhadap
Kepercayaan Diri Atlet Pencak Silat Pelatda Sumatera Utara. Jurnal Ilmu
Keolahragaan, 20(1), 65-72.

Riyanti,C., & Darwis, S.C.,(2020). Meningkatkan kepercayaan diri pada remaja dengan metode
cognitive restructuring. Jurnal Pengabdian dan Penelitian Kepada Masyarakat (JPPM), Vol.
1 No. 1 , Hal 111-119.
Sangidun, A., Faqih, N., & Aziz, A. (2019). Konseling Kelompok untuk Meningkatkan
Kepercayaan Diri Siswa. Jurnal Consulenza: Jurnal Bimbingan Konseling dan
Psikologi, 2(2), 30-35.

Saputra, W., & Prasetiawan, H. (2018). MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA MELALUI
TEKNIK COGNITIVE DEFUSION. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 3(1), 14–
21.

Sari, R. K., Abdillah, B., Hadi, A., & Faisal, F. (2022). The Effect of Mindfulness-based Cognitive
Behavior Therapy in Improving Self-Confidence of Broken Home Students. AL-ISHLAH:
Jurnal Pendidikan, 14(2), 1231-1240.

Ubaydillah A.N ( 2006 ) Bagaimana menjadi percaya diri dikutip dari www.epsikologi.com.
Tanggal 10 November 2010.universitas negeri surabaya. Jurnal penelitian psikologi,
8(3);1-1

Utomo, P., & Maratus, S. (2021). The effectiveness of using educational cinema techniques to increase
students’ self-confidence: An experimental research. ProGCouns: Journal of Professionals in
Guidance and Counseling, 2(2).

Yunitasari, Y., & Christiana, E. (2016). Penerapan Teknik Bibliokonseling Untuk Meningkatkan
Percaya Diri Kelas VII SMP Negeri 32 Surabaya, Jurnal BK UNESA, 6(3). Retrieved
from http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-
unesa/article/view/16714
PENILAIAN BERDASARKAN URUTAN NAMA
(RANGKING 1-5)
A. Dhea Nabila
1. Leni Hasnaningsih
2. Dhea Nabila
3. Rabiatul Adawia. M
4. Aulia Agustina
5. Nafhatufira Az-Zahra

B. Rabiatul Adawia. M
1. Dhea Nabila
2. Rabiatul Adawia. M
3. Nafhatufira Az-Zahra
4. Leni Hasnaningsih
5. Aulia Agustina

C. Leni Hasnaningsih
1. Rabiatul Adawia. M
2. Aulia Agustina
3. Leni Hasnaningsih
4. Nafhatufira Az-Zahra
5. Dhea Nabila

D. Aulia Agustina
1. Nafhatufira Az-Zahra
2. Leni Hasnaningsih
3. Aulia Agustina
4. Dhea Nabila
5. Rabiatul Adawia. M

E. Nafhatufira Az-Zahra
1. Aulia Agustina
2. Nafhatufira Az-Zahra
3. Dhea Nabila
4. Rabiatul Adawia. M
5. Leni Hasnaningsih

Anda mungkin juga menyukai