Dalam Pengaruh Pola Asuh Otoritatif Terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa Tahun Keempat
Diskusi Jurnal Nama Anggota Kelompok
1. Claudia Marie K. A. (15000120130310)
2. Huwaida A. (15000120140237) 3. Maharani Rifdu H. (15000120130181) 4. Nur Wanda A. (15000120140331) 5. Zefanya Kaseger (15000120130268) Tujuan Tujuan adanya diskusi ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Mental serta untuk mengetahui dan menambah ilmu serta wawasan mengenai isu kesehatan mental dalam jurnal “Hubungan Antara Pola Asuh Otoritatif Terhadap Pengambilan Keputusan Karir Mahasiswa Tahun Keempat” yang selanjutnya didiskusikan bersama oleh para penyusun makalah dengan perspektif masing-masing untuk ditarik garis besarnya. Manfaat a. Mengetahui adanya hubungan pola asuh otoritatif dengan pengambilan keputusan karir pada mahasiswa tahun keempat. b. Mengetahui besarnya hubungan pola asuh otoritatif dengan pengambilan keputusan karir pada mahasiswa tahun keempat. c. Mengetahui teori dibalik alasan dilaksanakannya penelitian hubungan pola asuh otoritatif dengan pengambilan keputusan karir pada mahasiswa tahun keempat. d. Menambah wawasan bahwa terdapat isu kesehatan mental dalam hubungan pola asuh otoritatif dengan pengambilan keputusan karir pada mahasiswa tahun keempat. Judul : Hubungan Antara Pola Asuh Otoritatif dengan Pengambilan Keputusan Karir Pada Mahasiswa Tahun Keempat Penulis : Josua Ferdinan Pakpahan dan Erin Ratna Kustanti Afilisasi : Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Sumber : Jurnal Empati, Agustus 2018, Volume 7 (Nomor 3) Halaman 206-215 Rangkuman Jurnal
Masa Dewasa Awal
Menurut Santrock (2012), masa dewasa
awal bermula pada usia 20-an hingga usia 30-an. Yakni ketika seseorang berada dalam fase kemandirian, mempertimbangan keputusan karir yang meliputi pengetahuan dan sikap terhadap pekerjaan, serta pengambilan keputusan karir. Rangkuman Jurnal Esters dan Bowen (2005)
Faktor Perkembangan menyatakan bahwa orang tua
Karier Seseorang merupakan faktor pertama yang memiliki pengaruh terhadap pilihan Perkembangan karir seseorang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu karir sang anak. internal dan eksternal. Faktor internal, diantaranya dipengaruhi oleh nilai-nilai Pada penelitian yang dilakukan oleh kehidupan, inteligensi, bakat, minat, Sawitri, Creed, dan Zimmer-Gembeck sifat, kepribadian, pengetahuan, dan (2014) diketahui bahwa pengasuhan keadaan fisik. Sedangkan faktor yang diterapkan dalam keluarga dapat eksternal, diantaranya dipengaruhi oleh berpengaruh terhadap perkembangan keluarga, pendidikan, pergaulan karir remaja. teman sebaya, dan masyarakat. Rangkuman Jurnal
Pola Asuh Otoritatif
Jenis pola asuh yang ideal dalam mengembangkan
potensi anak, yaitu pola asuh otoritatif (Mussen, 1989; Papalia & Diane; Santrock, 2007). Anak yang diasuh dengan pola asuh otoritatif cenderung memiliki kematangan dan kompetensi yang lebih baik, mandiri, memiliki kendali diri dan rasa percaya diri yang baik (Mussen, 1989; Sumber: https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fwww.bernas.id%2Famp%2F27636- cari-tahu-4-jenis-pola-asuh-yang-diterapkan-orangtua
Papalia & Diane, 2014; Santrock, 2007).
Rangkuman Jurnal
Kaitannya Dengan Pemilihan Karir
Mahasiswa Tahun Keempat
Pernyataan-pernyataan tersebut diperkuat dengan penelitian yang dilakukan
pada mahasiswa tahun keempat Departemen Akuntansi & Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang yang berjumlah sebanyak 424 orang.
Jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 206 orang dengan
kriteria khusus yaitu mahasiswa tahun keempat angkatan 2014 dan belum menerima SKL (Surat Keterangan Lulus). Rangkuman Jurnal
Kaitannya Dengan Pemilihan Karir
Mahasiswa Tahun Keempat
Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi sebesar rxy =
0,218 dengan tingkat signifikasi p=0,002 (p<0,05), artinya terdapat hubungan positif yang signifikan antara pola asuh otoritatif dengan pengambilan keputusan karir pada mahasiswa tahun keempat. Terdapat 4,8% sumbangan efektif pola asuh otoritatif terhadap pengambilan keputusan karir, sedangkan sisanya adalah faktor lain yang tidak menjadi fokus pada penelitian di jurnal ini. Pendapat Masing-Masing Anggota Kelompok 1. Zefanya Kaseger : pola asuh otoritatif kan sifatnya positif (adanya dukungan, diskusi yg sehat, dll) nah, pola ini mendukung kesehatan mental mahasiswa yang menyebabkan mereka lebih terarah juga dalam memilih karir. 2. Maharani Rifdu Hamida : dapat dilihat bahwa mahasiswa yang dididik dengan pola asuh otoritatif dan mahasiswa yang memiliki kemampuan mengambil keputusan karir berbanding lurus dan berhubungan positif. jadi, semakin tinggi pola asuh otoritatif dirasakan mahasiswa, semakin tinggi pula kemampuan mengambil keputusan karir. hal ini membuktikan bahwa pola asuh otoritatif yang membantu anak memiliki kesehatan mental yang baik seperti: efikasi tinggi, kendali diri yang baik, rasa percaya diri, dan rasa mandiri yang nantinya membantu anak dalam menentukan keputusan karir di masa dewasa awalnya. Pendapat Masing-Masing Anggota Kelompok
3. Huwaida Athiarahman : Pola asuh otoritatif menghasilkan individu
yang memiliki efikasi dan harga diri yang baik, dapat mengembangkan diri secara optimal, mandiri serta mampu mengambil keputusan karirnya. Keluarga, dalam hal ini orang tua, yang menerapkan pola asuh otoritatif dapat memperkuat pengambilan keputusan karir anak di masa depan. Dengan begitu, kesehatan mental anak lebih terjaga karena terhindar dari stres dan tekanan. Berbanding terbalik dengan orang tua yang tidak menerapkan pola asuh otoritatif. Bisa saja sang anak akan terganggu kesehatan mentalnya akibat dari tekanan dan tuntutan yang diberikan orang tuanya. Bisa pula sang anak akan stres karena bingung akibat dari orang tuanya yang terlalu membebaskan tanpa memberikannya arahan. Pendapat Masing-Masing Anggota Kelompok 4. Nur Wanda Audiyah M : disimpulkan bahwa pola asuh otoritatif menghasilkan individu yang memiliki efikasi dan harga diri yang baik, dapat mengembangkan diri secara optimal, mandiri serta mampu mengambil keputusan karirnya. Oleh karena itu bagi Keluarga, khususnya orang tua, yang menerapkan pola asuh otoritatif dapat memperkuat pengambilan keputusan karir anak di masa depan yang mana hal tersebut bisa mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental pada diri individu. sebaliknya apabila pola asuh otoritatif dalam keluarga tidak diterapkan, maka mahasiswa akan lebih sulit untuk melakukan pengambilan keputusan karir, karena tidak terbiasa dengan hal-hal yang seperti itu, sehingga saat dihadapkan pada sesuatu hal yang membuatnya harus mandiri dalam mengambil keputusan ia merasa tertekan dengan hal tersebut yang bisa membuat kesehatan mentalnya terganggu. Pendapat Masing-Masing Anggota Kelompok 5. Claudia Marie Krista A. : dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan antara orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif dengan keputusan pemilihan karier mahasiswa di tahun keempat adalah berbanding lurus. Pola asuh termasuk ke dalam faktor eksternal, yakni keluarga, yang mempengaruhi perkembangan karier seseorang. Pola asuh yang otoritatif terbukti dapat membawa dampak yang baik bagi diri seseorang anak. Hal ini dikarenakan pola asuh otoritatif dapat membuat efikasi diri seorang anak menjadi lebih tinggi. Anak yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan tumbuh menjadi anak yang mandiri, percaya diri, dan yakin akan kemampuannya dalam menyelesaikan sesuatu. Oleh karena itu, jika seorang anak tumbuh dengan efikasi diri yang baik, maka ia tak akan mengalami keraguan atau kebingungan dalam memutuskan pilihan kariernya di masa depan. Hasil Diskusi Pola asuh otoritatif berdampak positif bagi kesehatan mental, mengapa? Karena membuat seseorang memiliki efikasi dan harga diri yang baik, mandiri, dapat mengembangkan diri secara optimal dan mampu mengambil keputusan karirnya. Hal-hal itu mencakup dukungan, harapan, kebahagiaan, dan rasa bersyukur sebagai kekuatan yang dimiliki seseorang. Bisa dikatakan bahwa Keluarga, dalam hal ini orang tua, yang menerapkan pola asuh otoritatif dapat memperkuat pengambilan keputusan karir anak di masa depan, yang artinya bisa membuat kesehatan mental anak lebih terjaga karena terhindar dari stres dan tekanan. Oleh karena itu bagi keluarga atau orang tua yang tidak mengajarkan pola asuh otoritatif sejak dini tentunya akan berdampak pada kesehatan mental seorang anak di kemudian hari. Kesimpulan Berdasarkan hasil diskusi kelompok terhadap jurnal dapat disimpulkan bahwa pola asuh otoritatif memiliki dampak positif terhadap kesehatan mental. Melalui pola asuh otoritatif seorang individu mendapat pengasuhan dan dukungan yang baik, namun tetap mendapatkan batasan juga sebagai kendali. Hal tersebut menghasilkan individu yang dapat mengembangkan diri secara optimal dan mengambil keputusan dengan baik, didukung dengan adanya efikasi dan harga diri yang baik, serta rasa percaya diri dan rasa mandiri dari pola asuh tersebut. Hal-hal itu mencakup dukungan, harapan, kebahagiaan, dan rasa bersyukur sebagai kekuatan yang dimiliki seseorang yang juga menjadi kajian dalam psikologi positif. Lembar Kontribusi Claudia Marie K. A. (15000120130310) Penyusun Powerpoint untuk presentasi Huwaida A. (15000120140237) Pembuat cover makalah, penyusun identitas dan rangkuman jurnal pada makalah Maharani Rifdu H. (15000120130181) Penyusun tujuan dan manfaat jurnal pada makalah Nur Wanda A. (15000120140331) Penyusun dan penggabung hasil diskusi jurnal tiap anggota pada makalah Zefanya Kaseger (15000120130268) Penyusun kesimpulan, daftar pustaka, dan lembar kontribusi pada makalah Daftar Pustaka Pakpahan, J. F., & Kustanti, E. R. (2020). HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITATIF DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA MAHASISWA TAHUN KEEMPAT. Jurnal EMPATI, 7(3), 1038-1047. Retrieved from https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/21851 Apakah Ada Pertanyaan? Terima kasih! CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu