Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PAJANAN

TRISEMESTER II

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MANGGELEWA


TAHUN 2023
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Needle Stick Injury (NSI) atau luka tusuk jarum adalah
suatu kecelakaan akibat tusuk jarum yang tercemar
dengan darah atau cairan tubuh (Pangalila, 2007).
Kecelakaan yang sering terjadi di pelayanan kesehatan
adalah luka tusuk jarum bekas digunakan untuk
menyuntik pasien. Kecelakaan yang sering terjadi di
pelayanan kesehatan adalah luka tusuk jarum pada saat
perawatan pasien (Yayasan Spiritia, 2009). Perawat adalah
kategori utama pelayan kesehatan profesional yang rentan
terhadap NSI. Secara umum, kejadian NSI ini banyak
dialami oleh perawat. Banyak negara yang mempunyai
laporan tentang peningkatan angka kejadian NSI ini
walaupun upaya pencegahan telah dilakukan (Senduk,
2017). (Helmi, 2016) menyatakan bahwa di Amerika
Serikat lebih dari 800.000 luka karena tertusuk jarum
pada petugas kesehatan terjadi setiap tahun walaupun
telah dilakukan pendidikan berkelanjutan dan upaya
pencegahan kecelakaan. Survey yang diperoleh Centers
For Disease Control and Prevention (CDC) sebanyak 77%
kecelakaan kerja di Rumah Sakit (RS) adalah tertusuk
jarum. Diperkirakan setiap tahun terjadi 385.000
kejadian luka akibat benda tajam yang terkontaminasi
darah pada tenaga kesehatan di RS di Amerika
(Safetysyringes, 2011) Tingkat kejadian tertusuk jarum di
Indonesia masih tergolong tinggi. Dalam Keputusan
Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor:1087/MENKES/SK/VIII/2010 mencantumkan
penelitian Josep tahun 2005-2007 mencatat bahwa
kecelakaan kerja akibat jarum mencapai 38%- 73% dari
total petugas kesehatan (Ardila, 2017). Penelitian yang
dilakukan di RSUD Kabupaten X di Indonesia
menyebutkan bahwa jumlah perawat yang mengalami
luka tusuk jarum dan benda tajam lainnya cukup tinggi
yaitu sebanyak 61,34% (Senduk, 2017). Berdasarkan data
kecelakaan kerja di Kabupaten Bekasi, dilaporkan
sebanyak 1.294 kasus dimana 980 kasus diantaranya
merupakan kasus kecelakaan kerja tertusuk jarum
(Dinkes,2018). Pelaksana Audit kepatuhan pembuangan
benda tajam dan jarum selanjutnya mulai tanggal 1 April
2023 dengan metode survey Target secara periodic. Target
seluruh perawat di ruangan pelayanan RSUD Manggelewa
dipilih berdasarkan hasil rapat komite PPI mengingat
kasus pasien di Rawat Inap banyak dilakukan tindakan
invasif dan termasuk populasi yang beresiko infeksi.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud Kegiatan ini untuk mengetahui langkah yang
diambil jika terjadi paparan atau tertusuk benda tajam/
jarum suntik
Tujuan kegiatan surveilans
a. Untuk mengetahui terjadinya paparan pada petugas
atau staff rumah sakit
b. Mencegah terjadinya infeksi HAis akibat tertusuk benda
tajam/ jarum suntik
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Kegiatan Supervisi ini dilakukan di ruang
rawat inap,rawat jalan, NICU, ,IGD dan Laboratorium.

4. Dasar
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
B. Kegiatan Yang Dilaksanakan
Melakukan pendataan staff atau karyawan yang mengalami
kecelakaan kerja atau pajanan (tertusuk benda tajam atau
jarum suntik)

C. Hasil Kegiatan
Pada bulan April sampai dengan Juni Tidak ada insiden
atau laporan staff / karyawan RSUD Manggelewa yang
terpajan atau tertusuk jarum suntik danbenda tajam lainnya.
Rencana Tindak Lanjut

NO Rencana Kegiatan Tujuan Sasaran Strategi PIC Waktu


1 Melakukan Mengidentifikasi Seluruh  Memberikan edukasi K3 dan IPCN triwulan
sosialisasi tentang terjadinya kecelakaan karyawan RSUD
terkait alur pelaporan
alur pelaporan jika kerja pada staff RSUD Manggelewa
terjadi kecelakaan Manggelewa , pengobatan dan
kerja pajanan
pencegahan terjadinya
benda tajam atau
tertusuk jarum infeksi silang akibat
suntik
kecelakaan kerja
D. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Dari hasil monitoring tertusuk jarum yang telah dilakukan
serta dari pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
 Pembuangan benda tajam dan jarum sudah disediakan
sarana dan prasarana untuk menunjang peningkatan
safety petugas terhadap bahaya tertusuk atau tergores
benda tajam
 Tidak hanya APD harus dipakai tapi juga perilaku yang
buruk harus segera dirubah demi meningkatnya
keamanan pasien dan petugas
 Tidak ada petugas RSUD Manggelewa yang melakukan
reccaping
2. Saran

Tingkatkan perilaku kesemalatan diri sendiri dalam


penggunaan jarum

E. Penutup

Demikian laporan pajanan limbah infeksius pada bulan April –


Juni 2023. Semoga karyawan petugas maupun pasien dan
keluarga tidak terpapar atau terpajan limbah infeksius sehingga
tidak terjadi infeksi nosokomial, Atas perhatian dan
dukungannya kami mengucapkan banyak terima kasih.
LAMPIRAN

LAPORAN KECELAKAAN KERJA


RSUD MANGGELEWA

IDENTITAS
Nama : Umur :
Status : Alamat :
*status(karyawan/pasien/pengunjung) Unit Kerja :
INSIDEN
Tanggal Insiden : Tanggal Pelaporan :
Waktu Insiden : Waktu Pelaporan :
Pekerjaan : Lokasi :
*Pekerjaan (saat terjadi insiden)
Hari Kerja yang Hilang :
Kronologi Kejadian APD yang Digunakan

Penyebab Terjadinya Cidera yang Didapat

Penanganan Rencana Tindak Lanjut

Anda mungkin juga menyukai