Anda di halaman 1dari 38

LAMPIRAN :

A. Dokumentasi Proses Pelaksanaan Kegiatan


Lampiran 1 : SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Penyuluh : Kelompok 5 KKNT- IPE


Tempat : Graha Indah Rt.25
Sasaran : Masyarakat yang merokok
Hari/Tanggal :
Waktu :

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit diharapkan sasaran mampu
memehami bahaya merokok terhadap tubuh dan lingkungan sekitar.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mngikuti penyuluhan selama 40 menit peserta dapat mengetahui :
1. Pengertian Rokok
2. Kandungan Merokok
3. Tipe – tipe Merokok
4. Bahaya Merokok
5. Cara Menghindari dan Menghentikan Merokok

C. STRATEGI
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

D. MEDIA
1. Leafleat

E. MATERI
Terlampir

F. KEGIATAN
No Acara Waktu Kegiatan penyuluhan Evaluasi
Pembukaan 5 menit 1. Mengucap salam Menjawab
1 2. Memperkenalkan diri salam,
mendengarkan
Isi 10 Menjelaskan materi Mendengarkan
menit penyuluhan tentang dan
1. Pengertian Merokok memperhatikan
2. Kandungan Merokok
2
3. Tipe – Tipe Merokok
4. Bahaya Merokok
5. Cara Menghindari dan
Menghentikan Merokok
Diskusi 10 Tanya Jawab Peserta bertanya
3
menit
Tambahan 10 Mendengarkan
dari ibu menit apa yang
4
Rus/Ibu disampaikan
Farida
Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan hasil Menjawab salam
penyuluhan
5
2. Memberi saran – saran
3. Memberi salam

G. EVALUASI
1. Anggota keluarga mampu mengetahui pengertian merokok
2. Anggota keluarga dapat mengetahui kandungan rokok
3. Anggota keluarga dapat mengetahui tipe tipe merokok
4. Anggota keluarga dapat mengetahui bahaya merokok
5. Anggota keluarga dapat mengetahui cara menghindari dan menghentikan
merokok
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Merokok
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus
dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm,
biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya.Pengertian Merokok adalah
kegiatan yang membakar rokok dan atau mengisap asap rokok. Merokok merupakan
salah satu penyebab gangguan kesehatan dan penyebab kematian.(Kemendikbud,
2014).
Perokok Aktif Adalah orang yang menghisap rokok secara langsung melalui
mulut Perokok Pasif Adalah orang yang berada di sekitar perokok aktif yang turut
menghisap asap rokok bukan hasil pembakaran rokoknya sendiri melainkan asap
sampingan dan asap rokok yang dihembuskan keluar dari perokok aktif. Rokok
merupakan produk yang berbahaya & adiktif (menimbulkan ketergantungan) yang
bila digunakan mengakibatkan bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun
masyarakat, oleh karena itu diperlukan berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi
kesehatan.

2. Kandungann Rokok
Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia berbahaya
bagi tubuh. Empat ratus diantaranya bisa berefek racun, sedangkan 40 diantaranya
bisa mengakibatkan kanker. Ini adalah sebagaian dari contoh-contohnya :
a. Nikotin
Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi (ketagihan) dengan
toleransi tinggi, yaitu semakin lama dikonsumsi semakin bertambah. Gejala-
gejala ketagihan juga terjadi pada seseorang yang mulai berhenti merokok.
Memang pada awalnya nikotin dapat merangsang kerja otak, sehingga si
perokok menjadi cerdas. Namun, apabila hal ini terjadi secara terus-menerus,
maka justru akan melemahkan kecerdasan otak itu sendiri. Hal ini diakibatkan
oleh nikotin yang memacu produksi hormon adrenalin. Terpacunya produksi
hormon ini akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan jantung bekerja
lebih kuat. Jantung akan memerlukan lebih banyak oksigen dari biasanya.
Otomatis, risiko terjadinya serangan jantung koroner akan lebih tinggi.
b. Karbon monoksida (CO)
Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan asap
kendaraan. Namun, dengan adanya sumbangan dari para perokok, gas yang
juga dapat berikatan kuat dengan haemoglobin darah ini menjadi lebih banyak
di udara dan di dalam tubuh manusia. Dengan adanya karbon monoksida (CO)
yang berikatan dengan haemoglobin darah, maka jantung seorang perokok
yang memerlukan lebih banyak oksigen ternyata mendapat oksigen lebih
sedikit. Ini akan menyebabkan bertambahnya risiko penyakit jantung dan
paru-paru, serta penyakit saluran nafas. Selain sesak nafas, batuk terus-
menerus, stamina serta daya tahan tubuh si perokok juga berangsur-angsur
akan menurun. Terganggunya sistem peredaran darah normal, yaitu dengan
adanya gas karbon monoksida pada darah, juga akan mengakibatkan rusaknya
pembuluh darah sebagai distributor aliran darah. Akan terdapat endapan-
endapan lemak sehingga pembuluh darah akan tersumbat. Hal ini
meningkatkan lagi risiko terkena serangan jantung ataupun mati mendadak.
c. Tar
Tar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan raya. Apabila terdapat
pada tubuh melalui menghisap rokok, maka secara berangsur-angsur dan pasti,
akan menyebabkan kanker. Beberapa contohnya adalah benzoa pyrene,
nitrosamine, B-naphthylamine, dan nikel.
d. DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
DDT merupakan racun serangga, yang biasanya digunakan untuk
membunuh nyamuk, semut, atau kecoa.
e. Aseton
Aseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat. Bisa
dibayangkan bahayanya, apabila zat ini berada dalam tubuh kita.
f. Formaldehid
Formaldehid atau lebih sering kita kenal sebagai zat formalin,
digunakan untuk mengawetkan mayat.
g. Kadmium
Kadmium adalah bahan kimia yang biasanya terdapat pada accu atau
aki kendaraan bermotor.
h. Arsenik
Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering digunakan
untuk membasmi seranga-serangga pengganggu. Biasanya kutu atau serangga
sekelasnya akan mempan bila diberantas dengan arsenik ini
i. Ammonia
Ammonia merupakan bahan aktif yang terdapat dalam pembersih
lantai.
j. Polonium-210
Bahan ini merupakan salah satu zat radioaktif, yaitu zat yang mampu
mengeluarkan radiasi aktif, yang bisa menyebabkan perubahan struktur dan
fungsi sel normal. Bahan -bahan radioaktif juga bisa menyebabkan kanker.
k. Hidrogen sianida
Hidrogen sianida merupakan bahan yang digunakan sebagai racun
dalam bentuk gas.
l. Vinil klorida
Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik.

3. Tipe – Tipe Merokok


Berdasarkan jenisnya perokok dibedakan menjadi 2 yaitu, perokok aktif
adalah mereka telah terbiasa dan nyata menghisap rokok dan menanggung sendiri
akibatnya, dan perokok pasif yaitu mereka sebenarnya tidak merokok namun karena
ada orang lain yang merokok didekatnya maka ia terpaksa harus ikut menghisap asap
rokok dengan segala akibatnya.
Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok
lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi.
Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun
pagi berkisar antara 6 - 30 menit. Perokok sedang menghabiskan rokok 11 – 21
batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi. Perokok ringan
menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun
pagi.
Ada 4 tipe perilaku merokok adalah:
1) Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok seseorang
merasakan penambahan rasa yang positif. menambahkan ada 3 sub tipe ini:
a. Perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan
yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.
b. Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.
c. Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik pada
perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan waktu untuk mengisi pipa
dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya hanya dibutuhkan waktu
beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang berlama-lama untuk
memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama sebelum ia nyalakan dengan
api.
2) Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang
menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila ia marah,
cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok
bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak
enak.
3) Perilaku merokok yang pecandu, mereka yang sudah pecandu akan menambah
dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya
berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau
tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat
ia menginginkannya.
4) Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok
sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena
benar-benar sudah menjadi kebiasaannya rutin. Dapat dikatakan pada orang-
orang tipe ini merokok sudah merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis,
seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan api rokoknya
bila rokok yang terdahulu telah benarbenar habis.

4. Bahaya Merokok
Kandungan zat kimia yang terdapat dalam rokok sangat berbahaya bagi
kesehatan Anda dan orang-orang di sekitar Anda. Ada beberapa bahaya merokok bagi
kesehatan, di antaranya:
a. Gangguan kardiovaskular
Orang yang sering merokok, baik merokok secara aktif atau hanya menghirup asap
rokok dari orang sekitarnya, berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular,
seperti penyakit jantung dan stroke. Risiko ini bisa semakin meningkat pada
perokok yang jarang berolahraga, kurang menjaga pola makan, dan sering stres.
b. Kerusakan otak
Merokok dapat mengganggu perkembangan dan fungsi otak, baik pada anak-anak,
remaja, dan orang dewasa. Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko
terjadinya berbagai penyakit pada otak, seperti stroke, aneurisma otak, dan pikun
atau demensia.
c. Penyakit mulut dan tenggorokan
Bau mulut, gigi bernoda, dan penyakit gusi merupakan efek yang kerap timbul
akibat merokok. Tak hanya itu, merokok juga bisa menimbulkan masalah serius
lain, seperti kanker pada mulut, bibir, lidah, dan tenggorokan, termasuk kanker
laring dan kanker nasofaring.
d. Penyakit paru-paru
Salah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah kanker paru-paru. Bahan-
bahan kimia pada rokok berpotensi merusak sel paru-paru yang kemudian bisa
berubah menjadi sel kanker.
Selain itu, merokok juga bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit pada
paru-paru, seperti bronkitis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK),
dan emfisema.
e. Penyakit lambung
Merokok bisa melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah kerongkongan,
sehingga memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini dikenal
dengan penyakit asam lambung atau GERD.Beberapa risiko penyakit lambung
lainnya yang dapat terjadi pada seorang perokok adalah ulkus atau tukak lambung
dan kanker lambung.
f. Tulang keropos atau rapuh
Racun pada rokok bisa menimbulkan kerapuhan pada tulang. Oleh karena itu,
perokok lebih berisiko mengalami tulang rapuh atau osteoporosis. Riset pun
menyebutkan bahwa wanita yang merokok lebih rentan mengalami osteoporosis
daripada wanita yang tidak merokok.
g. Penuaan dini
Merokok dapat merusak kulit dan menyebabkan penuaan dini. Tanda-tanda
penuaan dini, seperti kerutan di sekitar mata dan mulut, berisiko muncul lebih awal
pada perokok aktif. Hal ini karena kurangnya asupan oksigen ke kulit, sehingga
orang yang merokok akan terlihat lebih tua daripada orang yang tidak merokok.
h. Masalah pada organ reproduksi
Merokok bisa mengganggu sistem reproduksi dan kesuburan. Pada pria, merokok
bisa menyebabkan gangguan ereksi dan mengurangi produksi sperma. Sementara
pada wanita, merokok dapat mengurangi tingkat kesuburan. Selain itu, risiko
terkena kanker serviks pun lebih tinggi karena rokok mengurangi kemampuan
alami tubuh dalam melawan infeksi HPV.
i. Gangguan psikologis
Selain penyakit fisik, merokok juga dapat menimbulkan gangguan psikologis,
seperti gangguan cemas, susah tidur, dan depresi. Efek ini bisa terjadi karena otak
sudah mengalami kerusakan karena sering terpapar zat beracun dari rokok atau
karena berhenti merokok secara tiba-tiba.

5. Cara menghentikan dan menghindari merokok


1. Motivasi, yakni bulatkan tekad untuk berhenti merokok.
2. Berhenti merokok seketika atau total, atau melakukan pengurangan jumlah rokok
yang dihisap secara bertahap.
3. Kenali waktu dan situasi dimana anda paling sering merokok.
4. Tahan keinginan merokok dengan menundanya.
5. Berolahraga secara teratur.
6. Minta dukungan dari keluarga dan sahabat.
7. Konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

https://dinkes.bantenprov.go.id/read/berita/488/PENGERTIAN-MEROKOK-DAN-
AKIBATNYA.html
https://www.alodokter.com/segudang-bahaya-merokok-terhadap-tubuh
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/tips-sehat/20170220/1219750/cara-berhenti-
merokok-dan-manfaatnya/
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Penyuluh : Kelompok 5 KKNT- IPE


Tempat : Graha Indah Rt.25
Sasaran :Masyarakat yang Hipertensi
Hari/Tanggal :
Waktu :

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit tentang Hipertensi, diharapkan
masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang pencegahan dan
penatalaksanaan Hipertensi.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mngikuti penyuluhan selama 30 menit peserta dapat mengetahui :
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian hipertensi
2. Peserta dapat menyebutkan penyebab terjadinya hipertensi
3. Peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Peserta dapat menyebutkan komplikasi hipertensi
5. Peserta dapat menyebutkan penatalaksanaan hipertensi
C. STRATEGI
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. MEDIA
1. Leafleat

E. MATERI
Terlampir
F. KEGIATAN

N WAKT
ACARA KEGIATAN PENYULUHAN EVALUASI
O U
1 Pembukaa 5 menit 1. Mengucap Menjawab
n salam salam,
2. Memperkenal Mendengarka
kan diri n

2 Isi 10 Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarka


menit tentang : n dan
1. Pengertian Hipertensi Memperhatika
2. Penyebab Hipertensi n
3. Tanda gejala Hipertensi
4. Komplikasi Hipertensi
5. Penatalaksanaan Hipertensi
3 Diskusi 10 Tanya Jawab Peserta
menit bertanya

4 Tambahan 10 Mendengarka
dari ibu menit n apa yang
Rus/ibu disampaikan
Farida

5 Penutup 5 menit Menjawab


salam

G. EVALUASI
1. Masyarakat mengetahui ap aitu Hipertensi
2. Masyarakat mengetahui apa saja penyebab Hipertensi
3. Masyarakat mengetahui bagaimana tanda dan gejala hipertensi
4. Masyarakat mengetahui komplikasi Hipertensi
5. Masyarakat mengetahui bagaimana penatalaksanaan Hipertensi
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan tekanan darah di atas ambang batas normal yaitu 120/80 mmHg
(Manuntung, 2018). Menurut WHO (Word Health Organization), batas tekanan darah
yang dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg. Bila tekanan darah sudah
lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan hipertensi batas tersebut untuk orang dewasa di
atas 18 tahun (Adib, 2009 dalam (Tarigan & Lubis, 2018). Hipertensi merupakan
penyebab utama gagal jantung, stroke, infak miokard, diabetes dan gagal ginjal
(Corwin, 2009 dalam (Noorhidayah, 2016)

B. Penyebab Hipertensi
Hipertensi adlalah Penyakit Tidak Menular (PTM) dan faktor resiko
Hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik (faktor resiko yang
tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi lemak
jenuh, penggunaan jelantah, kebiasaan konsumsi minum-minuman beralkohol,
obesitas, kurang aktifitas fisik, stres, penggunaan estrogen.
Stress; Ansietas, takut, nyeri dan stress emosi mengakibatkan stimulus
simpatis secara berkepanjangan yang berdampak pada vasokonstriksi, peningkatan
curah jantung, tahanan vaskular perifer dan peningkatan produksi renin. Peningkatan
renin mengaktivasi mekanisme angiotensin dan meningkatakan skresi aldosteron yang
berdampak pada peningkatan tekanan darah

C. Tanda gejala Hipertensi


Hipertensi merupakan penyakit yang berbahaya, karena bisa terjadi tanpa gejala.
Bahkan, pada beberapa kasus, gejalanya baru muncul setelah hipertensi makin parah
dan sampai mengancam nyawa. Gejala yang dapat muncul pada kondisi tersebut
adalah:
a. Mual dan muntah
b. Sakit kepala
c. Mimisan
d. Sesak napas
e. Nyeri dada
f. Gangguan penglihatan
g. Telinga berdenging
h. Gangguan irama jantung
i. Darah dalam urine
D. Komplikasi Hipertensi
Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dan organ-organ lain di
dalam tubuh. Jika tidak segera diobati, tekanan darah tinggi bisa menimbulkan
penyakit serius, seperti:

 Gangguan penglihatan hingga kebutaan


 Sindrom metabolik
 Penyakit ginjal
 Penyakit arteri perifer
 Penyakit jantung
 Serangan jantung
 Gagal jantung
 Demensia vaskular
 Aneurisma otak
 Stroke

E. Penatalaksanaan Hipertensi
Dalam hal ini, penatalaksanaan klien dengan hipertensi difokuskan pada
penatalaksanaan non-farmakologis, antara lain :
1. Diet rendah garam
2. Turunkan berat badan bila perlu
3. Anjurkan untuk berhenti minum kopi atau merokok, bagi pasien yang merokok dan
minum kopi
4. Control teratur ke posyandu atau puskesmas
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KELUARGA BERENCANA

Pokok bahasan : keluarga berencana


Sub pokok bahasan : Pemilihan metode keluarga berencana
Hari/tanggal :
Tempat : Graha Indah Rt.25
Waktu :
Sasaran : pasangan usia subur/wanita usia subur

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, diharapkan WUS mampu memahami dan
mengerti tentang KB.
Tujuan khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit, ibu diharapkan :
1. Dapat menjelaskan tentang pengertian KB
2. Dapat menjelaskan tentang manfaat KB
3. Dapat menjelaskan tentang jenis-jenis, cara kerja, efektivitas, keuntungan, indikasi,
kontraindikasi, efek samping, cara dan waktu pemberian/pemasangan dari
masingmasing alat kontrasepsi.
4. Dapat menjelaskan tentang masalah yang mungkin terjadi jika WUS tidak menjadi
akseptor KB
B. Materi
1. Pengertian KB
2. Manfaat KB
3. Jenis-jenis, cara kerja, efektivitas, keuntungan, indikasi, kontraindikasi, efek samping,
cara dan waktu pemberian/pemasangan dari masing-masing alat kontrasepsi.
4. Masalah yang mungkin terjadi jika WUS tidak menjadi akseptor KB
C. Metode
 Ceramah/Diskusi
 Tanya jawab
D. Media
 Lembar balik
 Leaflet

E. Susunan Kegiatan penyuluhan


No Waktu Kegiatan penyuluhan Respon peserta
1 5 menit Pembukaan : Ibu-ibu menjawab salam
 memberi salam
 memperkenalkan diri
 menjelaskan tujuan
penyuluhan
 menyampaikan materi
yang akan di bahas.

2 10 menit Pelaksanaan : Ibu-ibu mendengarkan dan


Menjelaskan materi melihat leaflet yang di
penyuluhan tentang : bagikan
1. Pengertian KB
2. Manfaat KB
3. Jenis-jenis, cara kerja,
efektivitas, keuntungan,
indikasi, kontraindikasi, efek
samping, cara dan waktu
pemberian/pemasangan dari
masing-masing alat
kontrasepsi.
4. Masalah yang mungkin
terjadi jika WUS tidak
menjadi akseptor KB
3 10 menit Evaluasi :
 Memberikan
pertanyaan kepada
responden.
 Memberikan apresiasi

4 5 menit Penutup : Mendengarkan


Menyimpulkan materi yang
telah di sampaikan.
Mengucapkan terima kasih
atas perhatian dan waktu yang
telah di berikan responden.
Mengucapkan salam

F. Rencana Evaluasi
a. Evaluasi proses
Evaluasi yang dapat ditunjukan oleh para peserta selama penyuluhan :

a. Keikutsertaan / partisipasi pus/wus


b. Perhatian yang diberikan oleh pus/wus
c. Keaktifan peserta untuk bertanya

b. Evaluasi akhir
Menanyakan kepada sasaran :
1. Apa pengertian dari keluarga berencana?
2. Sebutkan minimal 5 jenis KB ?
3. Menyebutkan Keuntungan dan kerugian dari beberapa jenis Kb
4. Menjelaskan efek samping dari berberapa jenis Kb

JAWABAN :
1. Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan. Agarmendapat hal tersebut, maka dibuatlah beberapacara atau
alternatif untuk mencegah ataupunmenunda kehamilan. (Sulistyawati, Ari , 2011)
2. Jenis-jenis Kb
 Kb hormonal : pil, suntik, implant
 MKJP : implant, IUD
 Kontrasepsi mantap : tubektomi dan vasektomi
3. Keuntungan dan kerugian dari beberapa jenis kb
a. KB suntik :
Keuntungan : Tidak mengganggu hubungan seksual Tidak mengganggu
produksi ASI Cocok digunakan bagi klien yang pelupa (lupa minum pil)
Kerugian : Kesuburan lama kembali Tidak melindungi dari PMS berat badan
bertambah dan sering merasa pusing.
b. KB PIL
KEUNTUNGAN : Mengurangi perdarahan saat menstruasi Mengurangi gejala
PMS Membuat siklus haid lebih teratur Meningkatkan kepadatan tulang
Mengurangi risiko penyakit kanker ovarium & endometrium, stroke, salphingi
s,rema
KEKURANGAN : Meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit jantung
Peningkatan berat badan Dapat mengganggu produksi ASI Tidak mengurangi
risiko infeksi menular seksual
c. IMPLANT
Keuntungan Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006)
adalah :Keuntungan kontrasepsi yaitu:
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
c) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
d)Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
e) Bebas dari pengaruh estrogen.
f) Tidak mengganggu kegiatan senggama.
g) Tidak mengganggu ASI.
h) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
i) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
KERUGIAN : a. Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih.
b. Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan
pengangkatan implant. c. Lebih mahal. d. Sering timbul perubahan pola haid.
e. Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
d. IUD :
Keuntungan : perlindungan jangka panjang bisa sampai 8 tahun, tidak
mengganggu pemberian asi, kesuburan dapat segera kembali.
Kekurangan : siklus ,haid terganggu, nyeri haid dan darah bertambah banyak.
4. Efek samping ber kb
 Efek Samping Pil KB:
Meningkatkan risiko darah tinggi dan penyakit kardiovaskular
Peningkatan berat badan
Dapat mengganggu produksi ASI
Pendarahan tiba-tiba di luar jadwal menstruasi
Rasa mual
Sakit kepala dan terkadang ada rasa tidak nyaman pada payudara
Gairah seks menurun
 Efek samping kb suntik
Rasa mual
Peningkatan berat badan
Gairah seks menurun
Pendarahan di luar jadwal menstruasi atau bahkan tidak menstruasi samasekali
Sakit kepala
Jerawatan
 Efek Samping implan:
Rasa nyeri di bagian lengan atas atau tempat implan ditanam
Menstruasi tidak teratur
Peningkatan berat badan
Kesulitan hamil kembali setelah implan dilepas
 Efek Samping IUD:
Keram perut atau rasa sakit pada bagian bawah perut
Pendarahan yang cukup banyak saat menstruasi atau bahkan menstruasi tidak teratur
Dapat lepas atau bergeser (jika lepas biasanya akan keluar bersama darah haid)
Dapat terjadi infeksi jika tubuh menolak keberadaan IUD
LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Keluarga Berencana (KB)


a. Menurut Entjang (Ritonga, 2003 : 87) Keluarga Berencana (KB) adalah suatu upaya
manusia untuk mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara tidak
melawan hukum dan moral Pancasila untuk kesejahteraan keluarga.
b. Keluarga Berencana adalah metode medis yang dicanangkan oleh pemerintah untuk
menurunkan angka kelahiran. (Manuaba,1998)
c. KB merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan
kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual (Panduan
Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003).
2. Tujuan KB
a. Tujuan umum
1) Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga
dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan
sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2) Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadu dasar bagi
terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pertumbuhan penduduk Indonesia
b. Tujuan khusus
1) Pengaturan kelahiran
2) Pendewasaan usia perkawinan.
3) Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
4) Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
5) Menjarangkan kehamilan
6) Membatasai jumlah anak
3. Manfaat KB
Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan
mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara lain:
a. Manfaat Untuk Ibu:
1) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
2) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
3) Menjaga kesehatan ibu
4) Merencanakan kehamilan lebih terprogram
b. Manfaat Untuk Anak:
1) Mengurangi risiko kematian bayi
2) Meningkatkan kesehatan bayi
3) Mencegah bayi kekurangan gizi
4) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
5) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
6) Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
c. Manfaat Untuk Keluarga:
1) Meningkatkan kesejahteraan keluarga
2) Harmonisasi keluarga lebih terjaga

A. KB PIL
1) Pengertian
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum.Pil telah diperkenalkan
sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan
cara pencegah kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara
teratur. Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah
menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui
bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil
ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan
disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain.
2) Jenis-jenis KB Pil
a) Pil gabungan atau kombinasi Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu
hormon estrogen dan progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara
kerja kedua hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif bila
diminum secara teratur.
b) Pil khusus – Progestin (pil mini) Pil ini mengandung dosis kecil bahan
progestin sintetis dan memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama dengan
mengubah mukosa dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim)
sehingga mempersulit pengangkutan sperma.Selain itu, juga mengubah
lingkungan endometrium (lapisan dalam rahim) sehingga menghambat
perletakan telur yang telah dibuahi.

3) Kelebihan Beberapa Pil KB memiliki kandungan progesteron sehingga memiliki


antiandrogen (cyproterone acetate, drospirenone). Kedua zat tidak hanya
mencegah kehamilan, namun juga dapat mengurangi jerawat dan rambut halus di
wajah cantik wanita. Adapun kelebihan PIL KB yang lain adalah:
a. Penggunaan Pil KB mudah, karena hanya dibutuhkan kepatuhan wanita untuk
meminumnya.
b. Kehamilan bisa segera terjagi setelah anda berhenti minum Pil KB tersebut.
c. Kandungan hormonal Pil KB membuat lapisan endometrium mengalami
penebalan dan peluruhan sesuai dengan siklus 28 hari sehingga dapat
mengurangi beberapa keluhan haid.
d. Menurunkan risiko kanker endometrium dan tumor ovarium. Sehingga
menghindarkan dari resiko kanker serviks.
e. Bisa digunakan sebagai kontrasepsi emergensi setelah hubungan suami istri
yang tidak terlindung oleh alat kontrasepsi.
f. Mencegah anemia akibat kekurangan zat besi pada darah.

4) Kekurangan Namun memang tidak semua Ibu dengan program KB cocok dengan
penggunaan pil KB. Bahkan pada beberapa kasus sangat tidak disarankan
penggunaan PIL KB. Kondisi tersebut adalah bagi Ibu yang menderita
penyumbatan pembuluh darah (trombosis), gangguan fungsi hati, migrain,
penyakit darah tinggi, diabetes mellitus, perokok dan wanita dengan usia di atas
35 tahun. Adapun Kekurangan penggunaan Pil KB yang lain adalah:
a. Terasa mual, biasanya dirasakan selama 3 bulan pertama,
b. Terjadi pendarahan di antara masa haid terutama bila lupa atau terlambat
minum Pil KB tersebut,
c. Mengalami sakit kepala ringan,
d. Terjadi nyeri payudara,
e. Beberapa wanita yang mengkonsumsi Pil KB dosis rendah, mengeluh nyeri
saat berhubungan badan,
f. Anda harus mempunyai stok lebih sebagai persediaan.

5) Kontra indikasi Pemakaian Pil Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita
yang menderita hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker
kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui
vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak
napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala).
6) Efek Samping Pemakaian Pil Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping
berupa perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi),
jerawat, penyakit jamur pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan
penambahan berat badan.
7) Cara Pemakaian Pil KB :
a. Untuk mereka yang baru pertama kali menggunakan pil KB, mulai minum pil
saat haid yaitu mulai di hari ke lima haid atau paling baik di hari pertama haid.
Bila dimulai pada saat haid sudah berhenti, jika hendak melakukan hubungan
intim, gunakan kondom selama 7 hari pertama menelan pil untuk mencegah
terjadinya kehamilan.
b. Untuk mencegah lupa minum pil, minumlah pil KB secara teratur setiap
harinya pada jam yang sama, disarankan untuk menelan pil pada malam hari
(sebelum tidur atau setelah makan malam).
c. Jika lupa minum satu pil KB( aktif bukan placebonya ) minum segera saat
teringat dan minum pil dosis hari itu di saat waktu rutin biasanya. Jika lupa 1
hari (24 jam) maka masih dapat diminum 2 tablet langsung pada saatnya
minum pil. Namun jika lupa lebih dari 1 hari, buang pil yang terlupa dan
lanjutkan minum pil sesuai harinya, namun karena efektifitas berkurang, perlu
dikombinasikan dengan kontrasepsi kondom saat berhubungan intim. (Hanafi
Hartanto,2002)
Contoh :
a. Biasa minum pil KBsetiap jam 9 malam. Tanggal 1 lupa minum pil KB,
baru teringat jam 10 pagi di tanggal 2, maka segera minum pil KB yang
terlupa. Jam 9 malam tanggal 2, minum pil KB seperti biasa.
b. Tanggal 1 lupa minum pil KB, baru teringat jam 9 malam tanggal 2, maka
minum ke dua pil sekaligus.
c. Tanggal 1 dan tanggal 2 lupa minum pil KB, baru teringat di tanggal 3
maka buang ke dua pil, dan jam 9 malam tanggal 3 tetap minum pil KB
sesuai harinya, dan bila hendak melakukan hubungan intim 7 hari ke depan
gunakan kondom agar tidak terjadi kehamilan.
d. Untuk pil KB dengan isi 21 pil, setelah pil terakhir dimakan, maka 7 hari
kedepan libur/ tidak makan pil. Saat libur inilah diperkirakan akan terjadi
haid, yang biasanya timbul 2-3 hari setelah pil habis. Setelah libur 7 hari,
baik haid sudah selesai ataupun belum, minum kembali pil KB dari blister
yang baru. Jika lupa tidak berhenti minum pil dan langsung melanjutkan
blister yang baru maka haid tidak akan terjadi. Hal ini karena efek lanjutan
hormon estrogen dan progesteron pada pil KB. Hentikan pil KB maka
dalam beberapa hari akan terjadi haid.
e. Untuk pil KBdengan isi 28 pil, 7 buah pil yang beda ukuran dan warnanya
dari 21 pil lainnya, sebenarnya tidak mengandung hormon melainkan
hanya tepung saja ( plasebo ) sehingga tidak memiliki efek pengobatan.
Saat minum pil plasebo inilah haid diperkirakan akan terjadi. Tujuan
disediakan pil plasebo hanyalah sebagai pengingat saja supaya tidak lupa,
tinggal menyambung dengan pil berikutnya.
f. Untuk ibu menyusui tersedia minipil ( hanya mengandung progesteron,
tidak mengandung estrogen). Pil ini mempunyai efek seperti suntikan KB
karena tidak mengendung estrogen, sehingga tidak mengganggu kualitas
maupun kuantitas ASI, contohnya : Excluton.
g. Untuk ibu pasca melahirkan, maka pemakaian pil KB dimulai saat :
1) Ibu telah berhenti menyusui atau 6 bulan setelah melahirkan (mana
yang lebih dulu)
2) 3 - 6 minggu pasca salin untuk ibu yang tidak menyusui
3) Bila telah lebih dari 42 hari (6 minggu) pasca salin dan tidak
menyusui, yakinkan dulu bahwa tidak hamil, baru mulai minum pil KB
h. Untuk pemakaian pil KB setelah keguguran :
1) Mulai pada 7 hari pertama keguguran
2) Setiap saat asal yakin tidak hamil dan berKB ganda (kondom atau
spermisida) selama 7 hari pertama.
B. KB Suntik
Pengertian Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya
kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB
suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif,
pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.Sebelum disuntik,
kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya.Suntikan
diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB
mempunyai memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama
maksimal 5 tahun.
Jenis-jenis KB suntik Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di
Indonesia antara lain:
a) Suntik 1 bulan adalah suntikan kombinasi yang dilakukan setiap 1 bulan sekali
dengan dosis 25 mg depomedroxy progesterone aserat dan 5 mg estradiol
cyplonate. Komposisi : tiap ml suspensi dalam air mengandung :Medroxy
progesterone acetate 50 mg, Estradiol cypionate 10 mg.
b) Waktu pemberian dan dosis Disuntikkan dalam dosis 50 mg norithidrone anantat
dan 5 mg estradiol varelat yang diberikan melalui I.M sebulan sekali
c) Efek samping Sangat efektifitas (0,1 – 0,4 kehamilan / 100 perempuan) selama
tahun pertama penggunaan
d) Keuntungan : Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak berpengaruh padahubungan
sex, tidak diperlukan pemeriksaan dalam, jangka panjang, efek samping sangat
kecil, klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
e) Efek samping : Perubahan pada kulit gatal-gatal penggelapan warna kulit, sakit
kepala, sakit pada dada, peningkatan berat badan, perdarahan berkepanjangan,
anoreksia, rasa lalah, depresi, payudara lembek dan galaktorea, penyakit
troboembolik, tromboflebitis, perdarahan tidak teratur
f) Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi : Suntikan pertama dapat
diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid, bila disuntikan pertama diberikan
setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh berhubungan sex selama 7 hari /
menggunakan, kontrasepsi lain untuk 7 hari, bila klien pasca persalinan 6 bulan,
menyusui serta belum haid suntikan pertama dapat diberikan sutnikan kombinasi,
pasca keguguran ; suntikan kombinasi dapat segera diberikan / dalam waktu 7
hari, bila sebelumnya juga kontrasepsi hormonal dan ingin ganti suntikan pertama
dapat segera diberikan asal ibu tidak hamil dan pemberiannya tanpa perlu
menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid, metode
kontrsepsi lain tidak diperlukan, ibu sebelumnya menggunakan AKDR, suntikan
pertama diberikan hari 1-7 siklus haid cabut segera AKDR (Harnawati, 2008).
C. Suntik 3 bulan (Depo Provera) Adalah medroxy progesterone yang di gunakan untuk
tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat
efektif.
D. Komposisi : Suspensi steril depo medroxy progesterone acetat (DPPA) dalm air, tiap
vial berisi 3 ml suspensi (150 mg medroxy progesterone acetate), tiap vial berisi 1 ml
suspensi (150 ml medroxy progesterone acetate)
E. Waktu pemberian dan dosis Di suntikan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3
bulan.Suntikan harus lama pada otot bokong musculus gluteus agak dalam.
F. Efektifitas Efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan paer 100 perempuan tidap tahan
asal penyuntikannya dilakukan secara teratur.
G. Keuntungan : Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari seperti menelan pil,
tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah, sangat efektif, tidak memiliki pengaruh
terhadap ASI, dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre
menopause, membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik, tidak
menggangu hubungan seksual, mengurangi rasa nyeri dan haid, tidak di dapat
pengaruh sampingan dari pemakaian esterogen.
H. Efek samping : reaksi anafilaktis dan anafiliatik, penyakit tromboem balik
tromboplebitis, system syaraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak bisa tidur,
selaput kulit dan lendir bercak merah / jerawat, gastro intestinal mual, payudara
lembek dan galaktorea, perubahan warna kulit di tempat suntikan
I. Cara pemberian : waktu pasca persalinan (pp) ; berikan pada hari 3-5 pp / sesudah asi
berproduksi ibu sebelum pulang dari rs / 6-8 minggu pasca beraslin asal ibu tidak
hamil / belum melakukan koifus, pasca keguguran ; segera setelah kurefage / sewaktu
ibu hendak pulang dari rs hari pasca abortus, asal ibu belum hamil lagi. dalam masa
interval diberikan pada hari 1-5 haid
J. Mekanisme Kerja : primer ; masalah ovulasi (kadar fsh dan lh menurun dan tidak
terjadi setakan lh (lh surge) respon kelenjar hipofise terhadap gonadotropin releasing
hormone eksogenneus tidak berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di
hipotalamus dari pada kelenjar hipofise, (menghalangi pengeluaran fsh dan lh
sehingga tidak terjadi ovulasi), sekunder ; mengentalkan lendir dan menjadi sedikit
sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir rahim
tipis dan atropi, menghambat trasportasi gamet dan tuba, mengubah endrometrium
menjadi tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.

C. Implant
1) Pengertian Implant
Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam
berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dan pada batang
korek api dan dalam setiap batang mengandung hormon levonorgestrel yang dapat
mencegah terjadinya kehamilan (BKKBN, 2006).
2) Jenis Implant Jenis-jenis implant menurut Saifuddin (2006) adalah sebagai berikut
:
a. Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm
dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun.
b. Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm,
dan diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg 3 ketodesogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun.
c. Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg
levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun. 4) Mekanisme Kerja Cara kerja
implant yang setiap kapsul susuk KB mengandung 36 mg levonorgestrel yang
dikeluarkan setiap harinya sebanyak 80 mg.
d. Konsep mekanisme kerjanya menurut Manuaba (1998) adalah : a. Dapat
menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi. b. Mengentalkan
lendir serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa. c. Menipiskan
endometrium sehingga tidak siap menjadi tempat nidasi.
e. Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat dilakukan pada : a.
Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum. b. Perempuan pada
usia reproduksi (20–30 tahun). c. Perempuan yang menghendaki kontrasepsi
yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan
jangka panjang. d. Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi. e.
Perempuan pasca persalinan. f. Perempuan pasca keguguran. g. Perempuan
yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi. h. Perempuan yang
tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen. i.
Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.
f. Kontraindikasi Menurut Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa kontra indikasi
implant adalah sebagai berikut : a) Perempuan hamil atau diduga hamil. b)
Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyababnya. c)
Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi. d)
Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara. e) Perempuan dengan
benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
g. Keuntungan Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006)
adalah :Keuntungan kontrasepsi yaitu: a) Daya guna tinggi b) Perlindungan
jangka panjang (sampai 5 tahun). c) Pengembalian tingkat kesuburan cepat
setelah pencabutan. d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam. e) Bebas dari
pengaruh estrogen. f) Tidak mengganggu kegiatan senggama. g) Tidak
mengganggu ASI. h) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan. i)
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
h. Keuntungan non kontrasepsi yaitu : a) Mengurangi nyeri haid. b) Mengurangi
jumlah darah haid c) Mengurangi/memperbaiki anemia. d) Melindungi
terjadinya kanker endometrium. e) Menurunkan angka kejadian kelainan anak
payudara. f) Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang pangul.
g) Menurunkan angka kejadian endometriosis.
i. Kerugian Hartanto, (2002) mengemukakan bahwa kerugian implant adalah: a.
Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih. b. Petugas medis
memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan implant. c.
Lebih mahal. d. Sering timbul perubahan pola haid. e. Akseptor tidak dapat
menghentikan implant sekehendaknya sendiri. f. Beberapa wanita mungkin
segan untuk menggunakannya karena kurang mengenalnya. g. Implant
kadang-kadang dapat terlihat orang lain.

4. IUD
1. Pengertian IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang
dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan
selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama
populernya adalah spiral.
2. Jenis-jenis IUD di Indonesia
a. Copper-T IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada
bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus.Lilitan kawat tembaga
halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup
baik.IUD bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan
konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian
menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak
direncanakan maupun perdarahan menstruasi.Kerugian metode ini adalah
tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.
b. Copper-7 IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan
ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan
200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis
Copper-T.
3. Cara Kerja a) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii b)
Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri c) IUD bekerja
terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD membuat sperma
sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk
fertilisasi
4. Efektifitas IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat
setiap hari seperti halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Nova
T dan Copper T 200 (CuT200) dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380A dapat untuk 8
tahun . Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun
pertama pemakaian.
5. Indikasi Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam
rongga rahim (cavum uteri).Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu
mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak.Misalnya, 40 hari
setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah: a)
Usia reproduktif b) Keadaan nulipara c) Menginginkan menggunakan kontrasepsi
jangka panjang d) Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan
kontrasepsi e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui f) Setelah mengalami
abortus dan tidak terlihat adanya infeksi g) Risiko rendah dari IMS h) Tidak
menghendaki metoda hormonal i) Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil
setiap hari j) Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari senggama k)
Perokok l) Gemuk ataupun kurus
6. Waktu Pemasangan Pemasangan IUD sebaiknya dilakukan pada saat : a) 2 sampai
4 hari setelah melahirkan b) 40 hari setelah melahirkan c) Setelah terjadinya
keguguran d) Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid e)
Menggantikan metode KB lainnya
7. Waktu pemeriksaan Diri a) 1 bulan pasca pemasangan b) 3 bulan kemudian c)
Setiap 6 bulan berikutnya d) Bila terlambat haid 1 minggu e) Perdarahan banyak
atau keluhan istimewa lainnya
8. Keluhan-keluhan pemakai IUD Keluhan yang dijumpai pada penggunaan IUD
adalah terjadinya sedikit perdarahan, bisa juga disertai dengan mules yang
biasanya hanya berlangsung tiga hari. Tetapi, jika perdarahan berlangsung terus-
menerus dalam jumlah banyak, pemakaian IUD harus dihentikan.Pengaruh
lainnya terjadi pada perangai haid.Misalnya, pada permulaan haid darah yang
keluar jumlahnya lebih sedikit daripada biasa, kemudian secara mendadak
jumlahnya menjadi banyak selama 1-2 hari.Selanjutnya kembali sedikit selama
beberapa hari. Kemungkinan lain yang terjadi adalah kejang rahim (uterine
cramp), serta rasa tidak enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena terjadi
kontraksi rahim sebagai reaksi terhadap IUD yang merupakan benda asing dalam
rahim. Dengan pemberian obat analgetik keluhan ini akan segera teratasi. Selain
hal di atas, keputihan dan infeksi juga dapat timbul selama pemakaian IUD.
5. Kontrasepsi Mantap
1) Tubektomi adalah tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan
wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi.
2) Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian, jika
salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-
alat kontrasepsi yang konvensional.
3) Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena kemungkinan untuk menjadi hamil kecil
sekali.
4) Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari
akseptor. Dengan demikian, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita yang
belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan perkawinan
yang sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu
menerima sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan
untuk sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 25–30
tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau lebih.
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. 2016. Kebijakan Program Kependudukan , Keluarga Berencana , dan Pembangunan


Keluarga. Jakarta: BKKBN.

BKKBN. 2018. Peserta KB Aktif Menurut Metode Kontrasepsi Per- Provinsi. Jakarta:

BKKBN. 5. Shoupe D. 2016. LARC methods: entering a new age of contraception and
reproductive health. Contracept Reprod Medical.MBC. volume 1:4.

BKKBN. 2018. Peserta KB Aktif Menurut Metode Kontrasepsi Per Puskesmas se Bantul.
Jakarta: BKKBN.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Asuhan Keluarga


Sub Pokok Bahasan :
Topik : Kehamilan Resiko Tinggi
Sasaran :
materi :
Tempat :
Waktu :
Hari, tanggal : Disesuaikan

A. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan keluarga dapat memahami tentang
kehamilan resiko tinggi

B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, keluarga dapat :
1. Menyebutkan kembali pengertian kehamilan resiko tinggi
2. Menyebutkan kembali 3 dari 5 kriteria ibu hamil dengan faktor resiko
3. Menyebutkan kembali 3 dari 5 ibu hamil yang tergolong resiko tinggi
4. Menyebutkan kembali 4 dari 7 tanda bahaya dalam kehamilan

C. Metode dan Media


Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab/diskusi Media yang digunakan
leaflet
D. Materi
Leaflet

D. Proses Belajar:

No Komunikator Komunikan Waktu


Pre interaksi
1 Memberi salam dan Menjawab salam
memperkenalkan diri 5 menit
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan Mendengarkan
tema penyuluhan
3 Isi
Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
mengenai pengertian, penyebab,
tanda dan gejala serta cara
penanganan 10 menit
4 Memberikan kesempatan kepada Mengajukan
komunikan untuk bertanya tentang pertanyaan
materi yang disampaikan
5 Penutup
Memberikan pertanyaan akhir Menjawab
sebagai evaluasi
6 Menyimpulkan bersama-sama hasil Mendengarkan 5 menit
kegiatan penyuluhan
7 Menutup penyuluhan dan Menjawab salam
mengucapkan salam

F. MEDIA PENGAJARAN
Leaflet
G. EVALUASI
1. Sebutkan kembali pengertian kehamilan resiko tinggi
2. Sebutkan minimal 3 dari 5 kriteria ibu hamil dengan faktor resiko
3. Sebutkan minimal 3 dari 5 ibu hamil yang tergolong resiko tinggi
4. Sebutkan kembali 4 dari 7 tanda bahaya dalam kehamilan

H. Materi
KEHAMILAN RESIKO TINGGI

PENGERTIAN :
Kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil dengan berbagai faktor resiko yang dapat
mengganggu proses kehamilan sampai bersalin atau mengancam jiwa ibu dan janin

Kriteria Ibu Hamil dengan Factor Resiko :


1. Usia => kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2. Paritas => primipara (kehamilan pertama) atau kehamilan telah lebih dari empat
3. Jarak persalinan terakhir kurang dari 2 tahun
4. Tinggi badan kurang dari 142 cm
5. Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm pada trimester III

Ibu Hamil yang Tergolong Resiko Tinggi :


1. Ibu hamil yang sering pusing berat, penglihatan kabur, kaki bengkak dan kenaikan
tekanan darah
2. Ibu hamil dengan kelainan letak (sungsang atau lintang)
3. Ibu hamil yang diperkirakan bayinya kembar
4. Riwayat kehamilan jelek
5. Ibu dengan riwayat penyakit jantung, ginjal, TBC, liver, hipertensi dan penyakit berat
lainnya

Tanda Bahaya dalam Kehamilan


1. Muntah terus menerus, tidak bisa makan, keadaan ini akan membahayakan ibu
2. Perdarahaan
Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran
3. Pucat
Pucat pada conjungtiva, muka, telapak tangan menunjukkan anemia (kekurangan darah)
4. Bengkak di kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala kadangkala disertai kejang,
kondisi ini dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan
6. Demam tinggi, biasanya karena infeksi. Demam yang tinggi bisa membahayakan
keselamatan jiwa ibu, menyebabkan keguguran atau kelahiran kurang bulan

7. Keluar air ketuban sebelum waktunya, merupakan tanda adanya gangguan pada
kehamilan, dapat membahayakan bayi dalam kandungan
8. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak, keadaan ini
merupakan tanda bahaya pada janin

Hal yang Harus Dilakukan


1. Pemeriksaan kehamilan secara berkala
2. Perawatan diri selama hamil : Nutrisi, perawatan payudara, kebersihan diri,
aktivitas,senam hamil

Pelayanan yang Didapatkan oleh Ibu Hamil pada saat Memeriksakan Kehamilannya
1. Penimbangan berat badan
2. Pemeriksaan tekanan darah
3. Pengukuran fundus uteri
4. Imunisasi TT
5. Tablet tambah darah
6. Penyuluhan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

WHO. 2010. Trend in maternal. http:/whglibdo-who-int-webs report-eng.pdf


Adriyanto, M,. 2014 Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan Resiko Tinggi Bps A.
Mariyanti Rejosari Surakarta .Karya Tulis Ilmiah
Dinas Kesehatan kota Yogyakarta 2014 profil kesehatan kota Yogyakarta tahun 2015
yogyakarta. Dinas kesehatan kota Yogyakarta
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Pokok Bahasan : Penimbangan balita di posyandu


Sub Pokok Bahasan : Penimbangan balita
Sasaran : ibu ibu yang mempunyai balita
Hari / Tanggal : menyesuaikan
Waktu :
Tempat : Graga Indah Rt 25

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit diharapkan Ibu-ibu yang
mempunyai balita usia 1-5 tahun mampu memahami/mengetahui/mengerti tentang
pentingnya pemantauan pertumbuhan bayi dan balita.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit di harapkan Ibu-ibu yang
mempunyai balita usia 1-5 tahun mampu memahami tentang:
a) Menjelaskan kembali tentang tujuan penimbangan balita.
b) Mengulang kembali kapan balita harus ditimbang.
c) Menjelaskan kembali cara menilai pertumbuhan balita.
d) Mengulang kembali tentang tanda-tanda gizi buruk pada balita. e) Mengulang
kembali tentang pengertian posyandu.
f) Mengulang kembali manfaat penimbangan balita di posyandu.

III. Pelaksanaan Kegiatan:


1. Topik/judul kegiatan: Penimbangan Balita
2. Sasaran/target:
Ibu yang mempunyai balita yang tidak ditimbang/tidak mengikuti kegiatan posyandu.
3. Metode:
Ceramah Diskusi
4. Media dan alat bantu penyuluhan: Laptop Power Point
IV. Pelaksanaan

No Waktu dan Kegiatan pemberi Kegiatan sasaran Media


tahap materi
1 Tahap Mengucapkan salam Menjawab salam
orientasi Memperkenalkan diri Mendengarakan
Menyampaikan Perkenalan
tujuan penyuluhan
Menyimak
2 Tahap kerja 1.Menjelaskan 1. Memperhatikan Leaflet
tentang : penjelasan
a. Tujuan 2. Sasaran Mengajukan
penimbangan balita masalah
b. Kapan balita 3. mendengarkan
harus di timbang jawaban dari
c. Cara menilai presentator merasa di
pertumbuhan balita hargai dan senang
d. tanda- tanda gizi
buruk pada balita
e. pengertian
posyandu
f. manfaat
menimbang balita
di posyandu

2. Memberi
kesempatan
bertanya kepada
sasaran
3. Menjawab
pertanyaan

3 Tahap 1. Evaluasi 1. Menjawab


Terminasi penyuluhan pertanyaan
2. Menyimpulkan 2. Memperhatikan
3. Kontrak waktu 3. Menjawab
berikutnya 4. Menjawab
4. Menutup salam
dengan salam
V. Evaluasi
1. Memberikan pertanyataan kepada sasaran tentang:
a. Tujuan penimbangan balita
b. Kapan balita harus ditimbang
c. Cara menilai pertumbuhan balita
d. Tanda-tanda gizi buruk pada balita
e. Pengertian posyandu
f. Manfaat penimbangan balita di posyandu
2. Kriteria
a. Struktur :
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan media
3) Menyiapkan tempat
4) Kontrak waktu dengan sasaran
b. Proses :
1) Sasaran memperhatikan saat diberi pendidikan Kesehatan
2) Sasaran aktif bertanya
3) Sasaran mampu mengulangi materi yang diberikan oleh presentator
4) Hasil : Sasaran mampu menjawab pertanyaan
> 80% = Berhasil, 50-80% = Cukup, < 50% = Kurang berhasil

Lampiran Materi

A. Tujuan
Penimbangan balita dimaksud kan untuk memantau pertumbuhannya setiap
bulan.
B. Pelaksanaan
Penimbangan balita dilakukan setiap bulan sampai 5 umur tahun di Posyandu.
C. Cara Mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
Setelah balita ditimbang, hasil penimbangan dicatat di Buku KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak) atau Kartu Menuju Sehat (KMS) maka akan terlihat berat
badan anak naik atau tidak.
1. Naik bila
a. Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita wama pada KMS
b. Garis pertumbuhannya pindah ke pita warna di atasnya
2. Tidak naik bila:
a. Garis pertumbuhannya menurun
b. Garis pertumbuhannya mendatar
c. Garis pertumbuhannya naik tetapi pindah ke pita warna yang lebih muda
D. Tanda-Tanda Balita Gizi Kurang
1. Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut-turut, badannya kurus
2. Mudah sakit
3. Tampak lesu dan lemah
4. Mudah menangis dan rewel
E. Jenis Gizi Buruk Pada Balita
1. Marasmus
a. Tampak sangat kurus
b. Wajah seperti orangtua
c. Cengeng, rewel, apatis
d. Iga gambang, perut cekung
e. Otot pantat mengendor
f. Pengeriputan otot lengan dan tungkai.

2. Kwashiorkor
a. Edema seluruh tubuh (terutama pada punggung kaki)
b. Wajah bulat dan sembab
c. Cengeng/rewel/apatis
d. Perut buncit
e. Rambut kusam dan mudah dicabut
f. Bercak kulit yang luas dan kehitaman/bintik kemerahan.
3. Marasmik Kwashiorkor
Gejalanya meliputi campuran gejala marasmus dan kwashiorkor.
F. Pengertian Posyandu
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan
dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh
masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka
pencapaian NKKBS.
G. Manfaat Penimbangan Balita Setiap Bulan Di Posyandu
1. Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
2. Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
3. Untuk mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/pilek/diare), berat
badan dua bulan berturut-turut tidak naik, balita yang berat badannya BGM
(Bawah Garis Merah) dan dicurigai gizi buruk sehingga dapat segera dirujuk
ke Puskesmas.
4. Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi.
5. Untuk mendapatkan penyuluhan gizi

Daftar Pustaka

Narendra, Moersintowarti B dkk. 2005. Buku Ajar II Tumbuh Kembang Anak


dan Remaja. Jakarta : Sagung Seto
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info
Media
Remaja Mengenal Dirinya (Seri Informasi KRR dan Buku Bacaan Remaja) BKKBN
Provinsi Jawa Tengah. 2003
Rumini, Sri dan Siti Sundari. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta :
Rineka Cipta
Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta :
Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai