Anda di halaman 1dari 1

Belakangan ini, dunia sedang berduka. Negara Turkei dan Syiriah terkena musibah gempa bumi.

Gempa
yang berkekuatan 7,8 magnitude ini diduga menelan korban sebanyak 40 ribu lebih korban jiwa. Banyak
negara yang berbondong-bondong mengirimkan bantuan kepada korban. Indonesia juga turut
mengirimkan bantuan kepada kedua negara tersebut.

Yang ingin saya soroti dari musibah ini adalah tentang bagaimana banyaknya bangunan yang runtuh. Hal
ini tentunya menimbulkan pertanyaan bagaimana kualitas perencanaan kontruksi bangunan tersebut,
apakah bangunan tersebut memperhatikan faktor-faktor kondisi geografis? Apakah bangunan tersebut
memperhatikan potensi bencana alam?

Seringkali masih banyak dari masyarakat kita yang tidak mempertimbangkan kondisi geografis dan
potensi bencana alam dalam perencanaan pembangunan. Hal ini tentunya akan berakibat pada kualitas
bangunan. Bukan tidak mungkin ketika terjadi gempa bangunan tersebut akan runtuh dan menelan
banyak korban. Terdapat sebuah studi yang memaparkan fakta bahwa kerusakan bangunan menjadi
penyebab utama banyaknya korban jiwa.

Maka dari itu, dalam proses pembangunan entah itu rumah, gedung, apapun itu perlu
mempertimbangkan banyak hal agar kedepannya ketika terjadi bencana dapat meminimalisir banyaknya
korban jiwa. Edukasi mengenai kesadaran pentingnya perencanaan konstruksi bangunan perlu
disebarluaskan.

Anda mungkin juga menyukai