Anda di halaman 1dari 26

MENGENAL MULTIPLEXER DAN

DEMULTIPLEXER

Disusun Oleh:

Kelompok 5

I G.A Dwi Permana Merta Yoga 1901010023


Ni Luh Putu Nopelia 1901010061
Maria Atalya Angelus Leza 1901010069
Made Noviana Utami Rami 1901010085

SISTEM INFORMASI
STMIK PRIMAKARA
DENPASAR
2020
ABSTRAK

Multiplexer dan Demultiplexer adalah


sistem digital yang digunakan sebagai sebuah rangkaian
logika yang digunakan untuk membuat system digital.
Multiplexer dan Demultiplexer mengalirkan suatu sinyal
input dan output sebagai bentuk respon dari sebuah
sistem yang ada, keadaan suatu sistem akan dipengaruhi
oleh input yang masuk dan mengeluarkan sebuah
output. Multiplexer adalah rangkaian logika
kombinasional yang direncanakan dengan tujuan untuk
mengalihkan salah satu dari beberapa jalur input ke satu
jalur output. Proses pemilihan dilakukan oleh selector
yang bertugas menentukan input mana yang akan
terhubung ke output. Namun pada Demultiplexer atau
biasa disebut Demux perangkat yang mengambil sinyal
input yang tunggal yang memilih salah satu dari banyak
output yang di data baris yang berhubungan ke input
tunggal multiplexer.

Sebuah Demultiplexer adalah rangkaian logika


yang menerima satu input data dan mendistribusikan
input tersebut ke beberapa output yang tersedia. Pada
Demultiplexer, masukkan data terdiri dari beberapa bit
keluaran terdiri dari beberapa jalur, masing-masing jalur
terdiri dari satu atau lebih dari satu bit.

Kata Kunci: Multiplexer, Demultiplexer, Input, Output

i
DAFTAR ISI

Abstrak ............................................................................. i
Daftar Isi........................................................................... ii

Daftar Gambar ................................................................ iii


Daftar Tabel .................................................................... iv
Kata Pengantar ............................................................... v

Bab I Pendahuluan ........................................................ 1


1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 2
1.3 Tujuan Pembahasan......................................................... 2
Bab II Pembahasan........................................................ 3
2.1 Pengertian Multiplexer................................................... 3
2.2 Macam – Macam Multiplexer ...................................... 4
2.3 Cara Kerja Multiplexer .................................................... 6
2.4 Penerapan Multiplexer ................................................... 8
2.5 Pengertian Demultiplexer............................................. 9
2.6 Fungsi dan Cara Kerja Demultiplexer ..................... 13
2.7 Penerapan Demultiplexer ............................................. 14
2.8 Prinsip Kerja Mutliplexer dan Demultiplexer .... 15
Bab III Penutup .............................................................. 17
3.1 Kesimpulan ........................................................................... 17
3.2 Saran ........................................................................................ 19
Daftar Pustaka ................................................................ 20

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 ...................................................................... 3


Gambar 1.2 ...................................................................... 4

Gambar 1.3 ...................................................................... 4


Gambar 1.4 ...................................................................... 5
Gambar 1.5 ...................................................................... 9

Gambar1.6 ....................................................................... 10
Gambar 1.7 ...................................................................... 11
Gambar1.8 ....................................................................... 12

Gambar 1.9 ...................................................................... 15


Gambar 2.0 ...................................................................... 15
Gambar 2.1 ...................................................................... 15

Gambar 2.2 ...................................................................... 16


Gambar 2.3 ...................................................................... 16

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ........................................................................... 6


Tabel 1.2 ........................................................................... 10

Tabel 1.3 ........................................................................... 12

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa


yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Mengenal Multiplexer dan Demultiplexer” ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Sistem Digital, selain itu makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang
“Multiplexer dan Demultiplexer” bagi para pembaca juga
penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu A. A


Istri Ita Paramitha, S.Pd., M.Kom. Selaku dosen mata
kuliah Pengantar Sistem Digital, bidang studi Sistem
Informasi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini dan
sebagai sumber yang telah kami gunakan sebagai data
dan referensi makalah ini.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini


masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 02 juni 2020

Penulis

v
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Era saat ini telah banyak perubahan yang terjadi


terutama di bidang teknologi. Teknologi yang diawali
dengan system analog pun telah berganti menggunakan
system digital. Ini semua tidak terlepas dari adanya ilmu
elektronika yang merupakan dasar dari pembuatan alat-
alat digital melingkupi banyak rangkaian digital mulai
dari yang sederhana hingga yang rumit dan kompleks.
Dalam rangkaian digital banyak sekali terdapat
rangkaian-rangkaian yang perlu dipahami dan diketahui,
dalam hal ini kami akan sedikit menjelaskan mengenai
“Mengenal Multiplexer dan Demultiplexer”.

Dalam elektronika, saat memuat sebuah rangkaian


kombinasianal sendiri adalah rangkaian yang
mempunyai nilai keluaran di suatu waktu hanya
ditentukan oleh nilai dari masukannya di waktu
tersebut. Dan dalam rangkaian ini tidak ada
penyimpanan informasi atau ketergantungan terhadap
keadaan rangkaian (keluaran) sebelum contohnya
adalah Multiplexer dan Demultiplexer. Dalam dunia
elektronik, kita telah mengenal dua rangkaian
penyeleksi data, kedua rangkaian tersebut adalah
Multiplexer dan Demultiplexer. Dalam makalah kita akan
membahas kedua rangkaian tersebut. Dengan
mempelajari kedua rangkaian ini kita akan mengetahui
bagaimana cara kerja dari Multiplexer dan
Demultiplexer dan macam-macam rangkaian dari
Multiplexer dan Demultiplexer. Maka dari itu makalah
ini dibuat untuk menambah wawasan para pembaca.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian multiplexer dan demultiplexer?
2. Apa saja macam-macam multiplexer?
3. Bagaimana cara kerja multiplexer dan
demultiplexer?
4. Apa saja penerapan multiplexer dan demultiplexer?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui apa itu multiplexer dan
demultiplexer.
2. Untuk mengetahui macam-macam multiplexer.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja multiplexer
dan demultiplexer.
4. Untuk mengetahui dimana saja contoh penerapan
multiplexer dan demultiplexer.

2
BAB II PEMBAHASAN

MULTIPLEXER

2.1 Pengertian Multiplexer

Multiplexer adalah rangkaian logika


kombinasional yang dirancang dengan tujuan untuk
mengalihkan salah satu dari beberapa jalur INPUT ke
satu jalur OUTPUT. Proses pemilihan dilakukan oleh
selector yang bertugas menentukan input mana yang
akan terhubung ke output. Multiplexer sering disingkat
menjadi MUX atau MPX adalah rangkaian digital yang
dibuat dari gerbang logika agar mampu mengalihkan
data digital atau biner atau berupa tipe analog ketika
menggunakan komponen transistor, MOSFET atau relay.
Multiplexer juga sering disebut juga sebagai Perangkat
Pemilih Data (Data Selector).

Meskipun merupakan perangkat solid state yang


terbuat dari semikonduktor, Multiplexer beroperasi
seperti sebuah sakelar rotary (Rotary Switch) yang
berhubungan secara seri dengan sebuah sakelar SPST
(Single-Pole, Single-Throw) seperti pada gambar yang
ditunjukan dibawah ini.

Gambar 1.1

3
Berikut adalah gambar dari Multiplexer

Gambar 1.2

2.2 Macam – Macam Multiplexer

Adapun macam dari multiplexer ini adalah sebagai


berikut:
 Multiplexer 4x1 atau 4 to 1 multiplexer
 Multiplexer 8x1 atau 8 to 1 multiplexer
 Multiplexer 16x1 atau 16 to 1 multiplexer

Gambar 1.3

4
Gambar 1.3 berikut adalah simbol dari
multiplexer 4x1 yang juga disebut sebagai “data
selektor” karena bit output tergantung pada input data
yang dipilih oleh selektor. Input data biasanya diberi
label D0 s/d Dn. Pada multiplexer ini hanya ada satu
input yang ditransmisikan sebagai output tergantung
dari kombinasi nilai selektornya. Dimisalkan
selektornya adalah S1 dan S0, maka jika nilai:
S1 S0 = 00
Maka output-nya (diberi label Y) adalah:
Y = D0
Jika D0 bernilai 0, maka Y akan bernilai 0,
jika D0 bernilai 1, maka Y akan bernilai 1.

Adapun rangkaian multiplexer 4x1 dengan


menggunakan strobe atau enable yaitu suatu jalur bit
yang bertugas mengaktifkan atau menonaktifkan
multiplexer, dapat dilihat pada gambar 1.4 di bawah ini.

Gambar 1.4

5
Multiplexer pada dasarnya adalah rangkaian
berbentuk AND-OR atau SOP. Maka dapat diperoleh
kelompok/suku persamaan SOP:
Y = 𝑆1. 𝑆0. 𝐼0 + 𝑆1. 𝑆0𝐼1 + 𝑆1. 𝑆0. 𝐼2 + 𝑆1. 𝑆0 𝐼3

Tabel kebenaran Multiplexer 4x1 bisa dilihat pada tabel


1.1 di bawah ini:

Tabel 1.1

2.3 Cara Kerja Multiplexer (Multiplekser)

Untuk memahami dengan jelas mengenai cara


kerja Multiplexer, kita dapat mengambil contoh sebuah
Sakelar Rotari atau Sakelar Single-Pole Multi-Position
seperti yang ditunjukan pada gambar atas. Seperti yang
kita lihat, Sakelar Rotari tersebut terdapat 4 Input yaitu
D0, D1, D2, D3, dan D4 namun hanya memiliki 1 Output.
Kenop Pengendali pada Sakelar berfungsi memilih salah
satu Input diantara 4 input tersebut dan
menghubungkannya ke jalur Output. Dengan demikian,
pengguna dapat memilih satu satu sinyal yang
diperlukannya saja. Ini merupakan contoh Multiplexer
secara mekanis.

6
Namun dalam rangkaian elektronik yang
memerlukan perpindahan yang berkecepatan tinggi dan
juga transfer data, kita harus dapat memilih input yang
diperlukan tersebut dengan sangat cepat dengan
menggunakan rangkaian digital. Sinyal Pengendali (S1
dan S0) melakukan hal yang hampir sama yaitu memilih
salah satu input dari beberapa Input tersedia
berdasarkan sinyal yang diberikan kepadanya. Jadi
dapat dikatakan bahwa terdapat tiga syarat minimum
yang paling dasar yang harus terdapat pada sebuah
Multiplexer, yaitu terminal Input, terminal Output dan
terminal Sinyal Pengendali.

1. Terminal Input: Terminal Input atau jalur Input


adalah jalur sinyal yang tersedia yang harus dipilih
(minimal satu dan biasanya lebih dari satu Input).
Sinyal-sinyal ini dapat berupa sinyal digital atau
sinyal analog.

2. Terminal Output: Sebuah Multiplexer hanya


memiliki satu jalur output. Sinyal input yang dipilih
akan dihubungkan ke jalur output.

3. Terminal Pengendali atau Terminal Pemilih:


Terminal Pengendali ini digunakan untuk memilih
sinyal jalur input. Jumlah jalur pengendali pada
Multiplexer tergantung pada jumlah jalur input yang
dimiliki. Misalnya pada multiplexer yang memiliki 4
input, maka akan memiliki 2 terminal sinyal
pengendali sedangkan Multiplexer yang memiliki 2
Input hanya memiliki 1 terminal sinyal pengendali.

7
2.4 Penerapan Multiplexer

Multiplexer banyak digunakan diberbagai bidang


yang umumnya memiliki beberapa data yang harus
ditransmisikan menjadi satu jalur. Penerapan
multiplexer diantaranya anatara lain:
1. Sistem Komunikasi
Sistem yang memungkinkan komunikasi seperti
Sistem transmisi, Relai dan Stasiun Tributary, dan
jaringan komunikasi. Efisiensi sistem komunikasi
dapat ditingkatkan dengan menggunakan
multiplexer.
Multiplexer memungkinkan proses transmisi
berbagai jenis data seperti Audio, Video pada saat
yang sama menggunakan Saluran Transmisi
Tunggal.

2. Jaringan Telepon
Sinyal Audio terintegrasi pada satu saluran untuk
transmisi dengan bantuan multiplexer. Beberapa
sinyal Audio dapat diisolasi dan akhirnya, Ssinyal
audio keinginan mencapai penerima yang dituju.

3. Memori Komputer
Mengimplementasikan Memori dalam jumlah besar
ke dalam komputer, saat yang sama mengurangi
jumlah jalur yang diperlukan untuk menghubungkan
memori ke bagian lain dari rangkaian komputer.

4. Transmisi Sistem Komputer Satelit


Untuk transmisi sinyal data dari sistem komputer
satelit atau pesawat ruang angkasa ke sistem tanah
menggunakan satelit GPS (Global Positioning
System).

8
DEMULTIPLEXER

2.5 Pengertian Demultiplexer

Demultiplexer atau biasa disebut Demux adalah


perangkat yang mengambil sinyal input yang tunggal
yang memilih salah satu dari banyak output yang di data
baris yang berhubungan ke input tunggal multiplexer.
Satu multiplexer yang banyak dipakai dengan
demultiplexer untuk melengkapkan dan di ujung
penerima. Bentuk multiplexer elektronik yang bisa
dianggap sebagai beberapa masukan tunggal output
switch yang demultiplexer sebagai bentuk masukan
tunggal, ganda output switch.

Demultiplexer juga bisa diartikan dengan


rangkaian logika yang menerima satu input data yang
mendistribusikan input tersebut yang beberapa output
yang telah disediakan juga merupakan kebalikan
multiplexer. Demultiplexer merupakan rangkaian yang
berfungsi menyalurkan data yang ada pada masukannya
ke salah satu dari beberapa keluarannya dengan bantuan
sinyal pemilih atau sinyal kontrol (S).

Gambar 1.5

9
Dilihat dari masukan dan keluaran dari sebuah
demultiplexer 1 to 4, dapat dibuat tabel kebenaran
seperti tabel 1.2 dibawah ini:

Tabel 1.2

Demultiplexer pada dasarnya adalah kumpulan


rangkaian gerbang AND. Berdasarkan tabel 11. Dapat
diperoleh persamaan keluaran DEMUX 1 to 4 adalah:
𝑌0 = 𝑆1. 𝑆0. 𝐼
𝑌1 = 𝑆1. 𝑆0. 𝐼
𝑌2 = 𝑆1. 𝑆0. 𝐼
𝑌3 = 𝑆1. 𝑆0. 𝐼

Berdasarkan persamaan keluarannya, realisasi


rangkaian DEMUX 1 to 4 dapat disusun seperti gambar
rangkaianya seperti berikut:

Gambar 1.6

10
Sebuah Demultiplexer adalah rangkaian logika
yang menerima satu input data dan mendistribusikan
input tersebut ke beberapa output yang tersedia. Kendali
pada demultiplekser akan memilih saklar mana yang
akan dihubungkan. Pemilihan keluarannya dilakukan
melalui masukan penyeleksi. Seleksi data-data input
dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input
dari demultiplekser tersebut. Pada demultiplekser
saluran kendali sebanyak "n" saluran dapat menyeleksi
2n saluran keluaran. Secara bagan, kerja demultiplekser
dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.7

Pada demultiplekser, masukan data dapat terdiri


dari beberapa bit. Keluarannya terdiri dari beberapa
jalur, masing-masing jalur terdiri dari satu atau lebih
dari satu bit. Masukan selector terdiri dari satu atau lebih
dari satu bit tergantung pada banyaknya jalur keluaran.

11
Sedangkan tabel kebenaran sebuah demultiplekser
dengan 2 select line dapat ditunjukan pada Tabel 1.3

Tabel 1.3

Berikut adalah gambar rangkaian diskrit demultiplexer

Gambar 1.8

12
2.6 Fungsi dan Cara Kerja Demultiplexer

Demultiplexer sering disebut sebagai perangkat


dengan sedikit input dan banyak output, karena
berfungsi untuk memilih saluran output yang banyak
dari jalur input yang sedikit.
Sebagai contoh dalam aplikasi digital (TTL)
terdapat IC khusus yang berfungsi sebagai demultiplexer
seperti IC 74LSI38 yang merupakan demultiplexer 8
jalur. Demultiplexer 74LSI38 berfungsi untuk memilih
salah satu dari 8 jalur dengan memberikan data BCD 3
bit pada jalur masukan A0 - A2. Demultiplexer 74LSI38
memiliki 8 jalur keluaran Q0 - Q7, 3 jalur masukan A0 -
A2 dan 3 jalur kontrol expansi E1 - E3.
Demultiplexer akan mengambil salah satu jalur data
berdasarkan data input selektor. Jalur oputput yang
dipilih tersebut sesuai dengna data input yang diberikan.

Pada rangkaian demultiplexer, gerbang yang


digunakan adalah gerbang AND, output dari multiplexer
di cabangkan ke salah satu input-input dari gerbang
AND. sedangkan input gerbang yang satu nya berfungsi
sebagai saklar untuk penerima data yang masuk yang
kemudian dikeluarkan ke masing-masing output.

13
2.7 Penerapan Demultiplexer

Beberapa contoh penerapan demultiplexer diantaranya


adalah digunakan untuk menghubungkan satu sumber
ke beberapa tujuan.
1. Sistem Komunikasi
Sistem Komunikasi menggunakan Multiplexer
untuk membawa data seperti Audio, Video dan
bentuk data lainnya menggunakan untuk transmisi.
Proses membuat transmisi lebih mudah.
Demultiplexer menerima sinyal output
multiplexer dan mengubahnya kembali ke bentuk
asli dari data penerima. Multiplexer dan
demultiplexer bekerja sama untuk melaksanakan
proses transmisi dan penerimaan data.
2. ALU (Arithmetic Logic Unit)
Output dari ALU disimpan dalam beberapa
Register atau Unit Penyimpanan dengan bantuan
Demultiplexer.
Output dari ALU dimasukkan sebagai input data
ke Demultiplexer. Setiap output demultiplexer
terhubung ke Register yang tersimpan sebagai Data.
3. Konverter Serial ke Paralel
Konverter Serial ke Paralel digunakan untuk
merekonstruksi Data Paralel dari aliran Data Serial.
Dan Data Serial dari aliran Data Paralel yang masuk
diberikan sebagai input data ke demultiplexer pada
interval regular.
Penghitung dipasang pada input kontrol
demultiplexer. Penghitung mengarahkan sinyal data
ke output demultiplexer dimana sinyal data
disimpan.
Ketika semua sinyal data telah disimpan, output
demultiplexer dapat diambil dan dibaca secara
paralel.

14
2.8 Prinsip Kerja Mutliplexer dan Demultiplexer

Gambar 1.9

Gambar 2.0

Gambar 2.1

15
Gambar 2.2

Gambar 2.3

16
Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari materi dari makalah diatas dapat


ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Multiplexer adalah rangkaian logika kombinasi


yang direncanakan dengan tujuan mengalihkan
salah satu dari beberapa jalur Input ke satu jalur
Output. Multiplexer sering disingkat
menjadi MUX atau MPX adalah rangkaian digital
yang dibuat dari gerbang logika agar mampu
mengalirkan data digital atau biner atau berupa
tipe analog ketika menggunakan komponen
transistor.

b. Untuk memahami dengan jelas mengenai cara


kerja Multiplexer, kita dapat mengambil contoh
Saklar Rotasi atau Saklar Single-Pole Multi-
Position tersebut terdapat 4 Input yaitu D0, D1,
D3, dan D4 hanya memiliki 1 0utput. Jadi dapat
dikatakan bahwa terdapat tiga syarat minimum
yang paling dasar yang harus terdapat pada
sebuah multiplexer, yaitu terminal Input,
terminal Output dan terminal pengendali.

c. Ada beberapa peran yang dimiliki Multiplexer


yang banyak digunakan diberbagai bidang yang
umumnya memiliki beberapa data yang harus
ditransmisikan menjadi satu jalur yaitu, Sistem

17
Komunikasi, Jaringan Telepon, Memori
Komputer, Transmisi Sistem Komputer Satelit.

d. Demultiplexer atau biasa disebut Demux adalah


perangkat yang mengambil sinyal yang tunggal
yang memiliki salah sau dari banyak output yang
di data baris yang berhubungan ke input tunggal
multiplexer. Demultiplexer merupakan
rangkaian yang berfungsi menyalurkan data
yang ada pada masukannya ke salah satu dari
beberapa keluarannya dengan bantuan sinyal
pemilih atau sinyal control (S).

e. Fungsi dan cara kerja Demultiplexer,


Demultiplexer 74LSI38 berfungsi untuk memilih
salah satu dari 8 jalur dengan memberikan data
BCD 3 bit pada jalur masukan A0 - A2.
Demultiplexer 74LSI38 memiliki 8 jalur keluaran
Q0 - Q7, 3 jalur masukan A0 - A2 dan 3 jalur
kontrol expansi E1 - E3. Pada rangkaian
demultiplexer, gerbang yang digunakan adalah
gerbang AND, output dari multiplexer di
hubungkan ke salah satu input-input dari
gerbang AND.

f. Penerapan Demultiplexer, ada beberapa contoh


penerapan Demultiplexer yaitu, Sistem
Komunikasi, ALU (Arithmetic Logic Unit), dan
Konverter Serial ke Paralel.

18
3.2 Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika masalah


diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan perpedoman pada banyak
sumber serta keritik yang membangun dari para
pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Y. H. C., & Gunawan, H. (2017). Video Mixer Yang


Dapat Diprogram. Widya Teknik, 7(2), 144-154.

Apriyadi, S. D., Djunaedy, E., & Sujatmiko, W. (2019).


Pengukuran Radiasi Matahari Untuk Perhitungan Faktor
Matahari. eProceedings of Engineering, 6(1).

Kurniawan, I. (2012). Multiplekser dan Demultiplekser.


Diktat Elektronika Digital.

Rawat, S., Sah, A., & Pundir, S. (2013). Implementation of


Boolean functions through multiplexers with the help of
Shannon expansion theorem. International Journal of
Computer Applications, 62(6).

Sugi, S., & Ambo, S. N. (2019). IMPLEMENTASI SIMULASI


MEDIA PEMBELAJARAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL
BERBASIS KOLABURASI MULTIMEDIA SIMULATOR DAN
PEMROGRAMAN DELPHI. Jurnal Informatika Upgris,
4(2).

Sugiartowo, S., & Ambo, S. N. (2018). SIMULASI


RANGKAIAN KOMBINASIONAL SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN SISTEM DIGITAL PADA FAKULTAS
TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA.
Prosiding Semnastek.

20

Anda mungkin juga menyukai