PEMBAHASAN
4.1 Mineral
4.1.1 Mineral Pyrite
Mineral yang di jumpai pada stasiun 4 mempunyai warna lapuk kuning kehitaman
dengan warna segar kuning keemasan, mempunyai cerat berwarna hitam dengan kilap logam,
tidak terdapat belahan dengan pecahan even. Kekekrasan mineral ini adala 2,5 skala mohs karena
dapat di gores dengan kuku. Mempunyai berat jenus 5,0-5,2 gr/cm 3, dengan sifat kemagnetaan
feromagnetik, derajat kejernihan opaque karena tiidak dapat mentransmisikan cahaya, tenacity
brittle, termasuk pada sistem kristal isometrik, mempunyai komposisi kimia FeS 2. Termasuk
Mineral ini terjadi pada vena hidrotermal yang terkait dengan beberapa jenis endapam
bijih, pirit sering dikaitkan dengan berbagai deposit batubara, dimana ia terbentuk dari hasil
Mineral ini dalam ilmu geologi sering di gunakan sebagai minerall indikator dalam studi
geologi dan mineralogi. Kehadiran serta karakteristik mineral ini dapat memberikan informasi
berharga tentang sejarah geologi, Mineral ini sering ditemukan berasosiasi dengan unsur besi
Minetal ini di jumpai pada stasiun1,4,5 mempunyai warna lapuk biru kecoklatan dengan
warna segar biru. Mempunyai warna cerat berwarna biru, dengan kilaap nonlogam, terdapat
belahan dengan pecahan even. Berdasarkan skala mohs, mineral ini mempunyai kekerasan 2,5
karena dapat di gores dengan kuku, mempunyai berat jenis 3,83 gr/cm 3, sifat kemagnetan
diamagnetik, derajat kejernihan opaque, tenacity brittle, sistem kristal monoklin, mempunyai
komposisi kimia Cu3 ( CO ) ( OH )2. Berdasarkan sifat fisik tersebut mineral ini mempunyai
nama azurite.
Mineral azurite terbentuk di bagian atas zona oksidasi deposit tembaga dari reaksi antara
air karbonat dengan mineral-mineral tembaga, atau antara pelarutan tembaga dan mineral sulfat
Penggunaan mineral azurite dalam ilmu geologi ialah sebagai sumber bijih tembaga yang
akan menghasilkan koleksi perhiasan. Mineral ini termasuk mineral dengan perpaduan warna
warna segar putih. Mempunyai cetar berwarna putih dengan kilap kaca. Tidak terdapat belahan,
dengan pecahan konkoidal. Berdasarkan skala Mohs, mineral ini mempunyai kekerasan 6,5-7,
mempunyai berat jenis 2,65 gr/cm3, sifat kemagnetan diamagnetik karena tidak terdapat tertarik
oleh megnet, mempunyai derajat kejernihan translucent, tenacity brittle, sistem kristal hexagonal,
mempunyai komposisi kimia SiO2, termasuk golongan mineral silika. Berdasarkan sifat fisik
Mineral kuarsa terbentuk karena adanya aktivitas magmatisme, dimana mineral kuarsa ini
terbentuk dari pembekuan magma. Mineral kuarsa pada temperatur 573°C dan sifat magma yang
membentuk mineral kuarsa tersebut masif bersifat cukup asam. Mineral ini berasosiasi dengan
Mineral kuarsa mempunyai banyak kegunaan mulai dari pemanfaatan dalam perusahaan
pembuatan kaca, juga dalam peleburan logam. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai pengisi
Mineral yang ditemukan pada stasiun 4 mempunyai warna lapuk hitam kecoklatan
dengan warga segar hitam, mempunyai warna cerat hitam dengan kilap logam. Terdapat belahan,
dengan pecahan univen. Berdasarkan skala Mohs, kekerasan mineral ini adalah 2,5, mempunyai
berat jenis 3,9-4,2 gr/cm3. Derajat kejernihan opaque, tenacity brittle, sistem kristal isometrik,
mempunyai komposisi kimia ( Zn, Fe )s, termasuk golongan mineral sulfida. Berdasarkan sifat
kontak telah membawa cairan panas, asam, dan mengandung seng bersentuhan dengan batuan
krbonat. Mineral ini berasosiasi dengan galena, dolomit, kalsit, kalkopirit, pirit, dan pirhotit.
Mineral ini digunakan dalam pembuatan batu permata. Mineral ini juga merupakan bijih
seng yang paling utama dalam pembuatan utama seng logam, atau speter membuat kuningan,
Mineral yang ditemukam pada stasiun 5 mempunyai warna lapuk abu-abu, dengan warna
segar hitam. Mempunyai cerat berwarna hitam, dengan kilap logam. Terdapat belahan dengan
pevahan univen. Berdasarkan skala Mohs, mineral ini mempunyai kekerasan 2,5, berat jenis 7,2-
7,6 gr/cm3, sifat kemagnetan feromagnetik, derajat kejernihan opaque, tenacity brittle, sistem
kristal isometrik, komposisi kimia PbS, termasuk golongan mineral sulfida. Berdasarkan sifat
Mineral galena terbentuk ketika dikaitkan dengan aktivitas vulkanik atau magmatik.
Bersirkulasi melalui batuan dan mineral deposit saat dingin. Galena dapat mengendap dari
cairan hidrotermal ini ketika mereka bersentuhan dengan batuan yang mengandung belerang.
Mineral ini berguna dalam industri pengelolaan besi dan baja, terutama bila terdapat
unsur tembaga di dalamnya. Juga berguna untuk selubung kabel, manufaktur mesin, galangan
kapal.
4.1.6 Mineral Malakit
Mineral ini mempunyai warna lapuk hijau kecoklatan dengan warna segar hijau,
mempunyai cerat berwarna hijau, dengan kilap nonlogam. Terdapat belahan dengan pecahan
univen. Berdasarkan skala Mohs, mineral ini mempunyai kekerasan 2,5, mempunyai berat jenis
4,0 gr/cm3, Sifat kemagnetan paramagnetik, derajat kejernihan opaque, tenacity brittle, sistem
Mineral ini terbentuk pada lingkungan kaya tembaga. Mineral ini terbentuk melalui
pelapukan dan oksidasi mineral tembaga primer, seperti kalkopirit ( tembaga besi sulfida ) dan
bornit ( tembaga besi sulfida ). Mineral ini ditemukan biasanya bersama mineral azurite,
Mineral malakit benyak digunakan sebagai batu dekoratif yang berharga dan dibuat untuk
meja dan ornamen hias. Banyak digunakan sebagai perhiasan seperti mata cincin, atau kalung.
mempunyai cerat berwarna hitan dengan kuning kilap. Terdapat belahan dengan pecahan even.
Berdasarkan Skala Mohs, mineral ini mempunyai kekerasan 3, berat jenis 4,2-4,3 gr/cm 3, sifat
kemagnetan paramagnetik, derajat kejernihan opaque, tenacity sectile, sistem kristal tetragonal,
mempunyai komposisi kimia Cu – FeS2, termasuk golongan mineral sulfida. Berdasarkan sifat
Mineral kalkopirit terbentuk melalui proses hidrotermal, dimana cairan panas yang kaya
akan logam meresap melalui batuan dan deposit kalkopirit disepanjang fraktur, patahan, atau
fitur struktural lainnya. Endapan kalkopirit hidrotermal sering dikaitkan dengan aktivitas
vulkanik atau pana bumi. Mineral ini berasosiasi dengan garnet, amfibol, topaz, dll.
Mineral ini digunakan sebagai bijiih tembaga. Mineral ini digunakan melalui proses
penghancuran, penggilingan, dan flotasi untuk memisahkan mineral tembaga dengan mineral
gangue. Tembaga yang diekstrasi kemudian dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk
Mempunyai cerat berwarna putih, dengan kilap nonlogam. Terdapat belahan dengan pecahan
uneven. Berdasarkan Skala Mohs, mineral ini mempunyai kekerasan 2,5 , berat jenis 2,58-2,60
gr/cm3, sifat kemagnetan paramagnetik, derajat kejernihan translucent, tenacity brittle, sistem
kristal monoklin, mempunyai komposisi kimia Al2 Si2 O5 ( OH )4, termasuk golongan mineral
Mineral kaolin terbentuk melalui proses pelapukan dan proses altrasi hydrotermal. Kaolin
akibat pelapukan mempunyai mineral utama holoysit, dan pada proses hydrotermal air panas dari
dalam bumi naik ke permukaan melalui celah pada batuan induk, mengubah feldspar, mika
menjadi kaolinit. Mineral ini berasosiasi dengan mineral seperti kalsit dan hematit.
Mineral ini dimanfaatkan pada industri kertas yang dapat mengisi pulp. Reaksi antara
kaolin dengan larutan asam sulfat akan menghasilkan larutan alumunium sulfat.
keputihan. Mmepunyai cerat berwarna putih, dengan kilap nonlogam. Tidak terdapat belahan
dengan pecahan even. Berdasarkan Skala Mohs, mineral ini mempunyai kekerasan 2,5 ,
mempunyai berat jenis 22,4 gr/cm3, sifat kemagnetan paramagnetik, derajat kejernihan
translucent, tenacitiy brittle, sistem kristal tetragonal, mempunyai komposisi kimia Fe 2O3,
termasuk mineral silika. Berdasarkan sifat fisiknya, mineral ini bernama zeolite.
Secara geologi, zeolite terbentuk akibat proses sedimentasi debu vulkanik pada
lingkungan danau yng bersifat alkali (air asin), proses disgenetik ( metamorfosa tingkat rendah )
dan proses hydrotermal. Mineral ini biasanya berasosiasi dengan mineral kuarsa dan mineral
lainnya.
Mineral ini digunakan pada berbagai bidang seperti pada bidang pertanian yaitu sebagai
bahan ameliorasi, bahan campuran pupuk, bahan media tumbuhan tanaman, dan penghilang bau
Mempunyai cerat berwarna kuning dengan kilap nonlogam. Terdapat belahan dengan pecahan
even. Berdasarkan Skala Mohs, mineral ini mempunyai kekerasan 2,5 , mempunyai berat jenis
2,0 – 2,14 gr/cm3, sifat kemagnetik diamagnetik, derajat kejernihan translucent, tenacity brittle,
sistem kristal monoklin, mempunyai komposisi kimia sulfur (S), termasuk golongan mineral
native elements. Berdasarkan sifat fisik tersebut, mineral ini bernama sulfur.
Sulfur terbentuk disekitar ventilasi vulkanik dan fumarol, dari hasil sublimasi aliran gas
panas. Dapat juga terbentuk selama pelapukan mineral sulfat dan sulfida. Berdasarkan sumber
lain, mineral ini terbentuk akibat hasil reduksi CaSO 4 oleh karbon. Berasosiasi dengan mineral
Mineral ini juga banyak dimanfaatkan diberbagai bidang salah satunya pada bidang
pertanian, mineral menjadi bahan dalam pembuatan pupuk sulfat dan fosfat untuk menunjang
pertumbuhan tanaman.
pada warna ini berwarna coklat dengan kilap logam. Terdapat belahan dengan pecahan even.
Berdasarkan Skala Mohs, mineral ini mempunyai kekerasan 3, mempunyai berat jenis 5,2 – 5,3
N/m3, derajat kejernihan translucent, tenacity sectile, sistem kristal hexagonal, mempunyai
komposisi kimia Fe2O3, termasuk mineral hidroksida. Berdasarkan ciri fisiknya, mineral ini
bernama hematite.
Hematite banyak ditemukan sebagai mineral primer dan sebagai produk alterasi dalam
batuan beku, metamorf, dan sedimen. Mineral ini ini terbentuk akibat pengkristalan selama
proses diferensiasi magma atau prespisasi cairan hidrotermal yang bergerak melalui massa
batuan. Hematit juga dapat terbentuk selama proses metamorfisme kontak ketika magma panas
Mineral ini digunakan sebagai bahan utama pigmen yang digunakan untuk cat, hiasan,
glasir dan gambar gua awal di era paleotikum. Mineral ini seringkali dimanfaatkan sebagai batu
permata.