Anda di halaman 1dari 9

Vol. XXVI No.

1 April 2021
ISSN: 1978-6972

ETIKA DALAM MELAKUKAN KEGIATAN CORPORATE SOCIAL


RESPONSIBILITY (CSR)

Aan Setiadarma, M. Si
Dosen Tetap UPN Veteran Jakarta
aan.setiadarma@gmail.com

ABSTRAK
Corporate Social Responsibility dianggap penting bagi sebagian perusahaan
maupun lembaga karena sebagai bukti bahwa perusahaan atau lembaga tersebut
tidak hanya mementingkan profit semata namun juga memperhatikan lingkungan
sosial sekitarnya. Perusahaan mewujudkan kepedulian sosial dan lingkungan dalam
operasi bisnis dan dalam interaks dengan para pemangku kepentingan secara suka
rela yang juga semakin menyadarkan bahwa perilaku bertanggung jawab mengarah
pada keberhasilan bisnis yang berkelanjutan yang berlandaskan etika.
Keyword : Public Relations, CSR, Ethics

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Program CSR merupakan kehumasan dalam menjalin hubungan
salah satu upaya penyelarasan dengan klien, media, dan publik
perkembangan antara perusahaan dan secara umum. Standar etika ini
masyarakat sekitar perusahaan. biasanya diartikulasikan dalam
Melalui program ini memberikan bentuk kode etik kehumasan.
manfaat untuk menunjukan Beberapa perusahaan saat ini
keselarasan yang nyata antara dalam melakukan kegiatan Corporate
kemajuan dan perkembangan Social Responsibility tidak dilandasi
pergerakan perusahaan tersebut yang dengan etika, maksudnya adalah
berbanding lurus dengan keadaan dalam melakukan kegiatan CSR
serta harapan masyarakat sekitarnya. tersebut tidak diikuti dengan etika
Dalam (Ishak, 2011:109) yang sesuai dengan ketentuan-
dunia kehumasan,merupakan isu ketentuan yang berlaku. Karena pada
tanggung jawab sosial perusahaan dasarnya kegiatan CSR adalah untuk
menjadi bagian dari kajian etika mensejahterakan masyarakat sekitar
humas. Ada dua topik utama dalam perusahaan atau sebagai tanggung
diskusi etika humas: (1) etika untuk jawab sosial perusahaan. Kegiatan
praktisi humas dan (2) peran praktisi CSR saat ini hanya dijadikan untuk
humas untuk memastikan pihak membuat nama baik atau citra
manajemen membuat keputusan yang perusahaan menjadi baik saja tetapi
etis dan memperhatikan tanggung tidak diimbangi dengan etika dalam
jawab sosial peusahaan. Etika humas ber CSR dan tidak dipantau
untuk para praktisi mengatur praktek

IKON Jurnal Ilmu Komunikasi 2021 (Universitas Persada Indonesia Y.A.I) 1


Vol. XXVI No.1 April 2021
ISSN: 1978-6972

kelanjutan dari program CSR itu


sendiri. Dari kedua pasal tersebut
Program CSR sudah mulai dapat kita lihat bagaimana pemerintah
memasuki indonesia seiring terlah Indonesia berusaha untuk mengatur
disahkannya UU No.40 Tahun 2007 kewajiban pelaksanaan CSR oleh
tentang Perseroan Terbatas (PT) dan perusahaan atau oleh pemilik modal..
UU yang berkaitan dengan CSR,yaitu
pada UU No. 40 tahun 2007 pasal 74 Pertanyaan Penelitian
yang berbunyi: Berdasarkan latar belakang
1. Perseroan yang menjalakan yang telah diuraikan, maka rumusan
kegiatan usaha nya dibidang masalah: “Bagaimana hubungan
atau berkaitan dengan corporate social responsibility dengan
SDA (Sumber Daya Alam) etika?”
wajib melaksanakan
tanggung jawab sosial dan Tujuan Penelitian
lingkungan. Untuk membahas mengenai
2. Tanggung jawab sosial dan hubungan corporate social
lingkungan sebagaimana responsibility dengan etika.
dimaksud oleh ayat (1)
merupakan kewajiban LANDASAN TEORI
Perseroan yang dianggarkan Pengertian Public Relations
dan di perhitungkan sebagai Public Relations (PR) dalam
biaya Perseroan yang sebuah organisasi atau perusahaan
pelaksanaannya dilakukan memegang peranan penting untuk
dengan memperhatikan membangun citra dan kepercayaan
kepatutan dan kewajaran. kepada publik. Praktisi PR harus
3. Perseroan yang tidak mampu menciptakan opini publik
menjalankan kewajiban yang baik untuk mencapai tujuan dan
sebagaimana yang di kepentingan bersama. Keberadaan PR
maksud pada ayat (1) harus bisa membangun dan
dikenai sanksi sesuai dengan mempertahankan hubungan yang
ketentuan peraturan harmonis melalui hubungan timbal
perundang-undangan. balik antara organisasi dengan
4. Ketentuan lebih lanjut publiknya, sehingga tercipta
mengenai tanggung jawab kepercayaan kepada PR. Oleh karena
sosial dan lingkungan diatur itu PR menjadi salah satu bidang yang
dengan peraturan sangat dinamis dalam kegiatan
pemerintah sedangkan pada berorganisasi dimana dibutuhkan
pasal 25 (b) UU penanaman kemampuan serta keterampilan dalam
modal wajib melaksanakan keberhasilannya.
tanggung jawab sosial Menurut Frank Jefkins dalam
perusahaan. Hairunnisa (2015:19) Public

IKON Jurnal Ilmu Komunikasi 2021 (Universitas Persada Indonesia Y.A.I) 2


Vol. XXVI No.1 April 2021
ISSN: 1978-6972

Relations merupakan keseluruhan bertugas sebagai wakil perusahaan


bentuk komunikasi yang terencana, dalam berkomunikasi dengan publik
baik itu keluar maupun kedalam, agar tercipta hubungan yang
yakni antara suatu organisasi dengan harmonis antara pihak perusahaan
publiknya dalam rangka mencapai dengan publik yaitu publik internal
tujuan yang spesifik atas dasar adanya dan eksternal.
saling pengertian. Rosady Ruslan
Menurut Maria dalam Suryanto menyimpulkan dalam bukunya
(2015:418) Public Relations adalah Kampanye Public Relations, (2013,
fungsi khusus manajemen yang hlm.9) Public Relations merupakan
membantu membangun dan suatu proses yang continue dari usaha
memelihara komunikasi bersama, manajemen untuk memperoleh good
pengertian, dukungan, dan kerja sama will dan pengertian dari pelanggan,
antara organisasi dengan publik, konsumen, public pada umumnya,
melibatkan masalah manajemen, termasuk para staff pegawainya. Ke
membantu manajemen untuk dalam, mengadakan perbaikan dan
mengetahui dan merespon opini pembenahan melalui corporate
publik, menjelaskan dan menekankan culture building (membangun budaya
tanggung jawab manajemen untuk perusahaan) berbentuk disiplin,
melayani minat publik, membantu memotivasi, meningkatkan
manajemen untuk tetap mengikuti pelayanan, dan produktivitas kerja
dan memanfaatkan perubahan secara yang diharapkan terciptanya sense of
efektif, berguna sebagai sistem belonging terhadap pweusahaannya.
peringatan awal untuk membantu Sedangkan keluar, berupaya
mengantisipasi trend, dan menciptakan kepercayaan dan citra
menggunakan penelitian dan teknik perusahaan (corporate image) yang
suara yang layak dalam komunikasi sekaligus memayungi serta
sebagai alat utama. mempertahankan citra produknya
Dari definisi diatas penulis (product and brand image).
menyimpulkan bahwa Public
Relations merupakan manajemen Pengertian Etika
khusus organisasi atau perusahaan Pengertian etika (etimologi)
yang melakukan pelayanan terhadap berasal dari bahasa yunani, yaitu
publik yaitu publik interenal dan etbos yang berarti batas kesusilaan
eksternal perusahaan dan melayani atau adat kebiasaan (custom) etika
apa yang diinginkan oleh publiknya, biasanya berkaitan erat dengan
manajemen organisasi merupakan perkataan moral yang merupakan
proses kegiatan mulai dari tindakan- istilah dari bahasa latin ,yaitu mos dan
tindakan seperti perencanaan, dalam bentuk jamalnya mores, yang
pengorganisasian, pengaktifan, berarti ada kebiasaan atau cara hidup
pengawasan, dan evaluasi yang seseorang dengan melakukan
dilakukan. Public Relations juga perbuatan yang baik (kesusilaan) dan

IKON Jurnal Ilmu Komunikasi 2021 (Universitas Persada Indonesia Y.A.I) 3


Vol. XXVI No.1 April 2021
ISSN: 1978-6972

menghindari hal hal tidakan yang buman conduct). Pengertian etika


buruk. menurut beberapa pengamat tokoh
Etika dan moral hampir sama masyarakat, atau filsuf yaitu pendapat
pengertianya, tetapi dalam kegiatan dari. I.R.Poedjawijatna, dalam
sehari hari terdapat perbedaan. Moral ukunyha etika, mengemukakan
atau moralitas digunakan untuk bahwa etika merupakan cabang dari
penilaian perbuatan yang dilakukan, filsafat. Etika mencari kebenaran dan
sedangkan etika di gunakan untuk sebagai filsafat dia mencari
pengkajian system nilai nilai yang keterangan benar yang dalam
berlaku. Istilah lain yang identik dalamnya. Tugas etika adalah
dengan etika adalah sebagai berikut : mencari ukuran baik buruknya
1. Susila (sanskerta), lebih tingkah laku manusia. Etika hendak
menunjukan dasar dasar, mencari tau mana tingkah laku
prinsip, aturan hidup (sila) manusia yang baik.
yang lebih baik (su) Menurut Ki Hajar Dewantara
2. Akhlak (arab), berarti moral, dalam buku (Ruslan, 2007:32) etika
dan etika berarti ilmu akhlak. adalah ilmu yang mempelajari segala
Filsuf Aristoteles dalam soal kebaikan dan keburukan didalam
bukunya etika nikomacbeia hidup manusia semuanya.
menjelaskan tentang pembahasan Teristimewa yang mempunyai gerak
etika sebagai berikut : gerik pikiran dan rasa yang buat
1. Terminius tecbicus merupakan pertimbangan dan
Pengertian etika dalam hal ini, perasaan, sampai mengenai tujuan
etika dipelajari untuk ilmu yang dapat merupakan perbuatan.
pengetahuan yang Menurut Austin Fogothey,
mempelajari masalah dalam (Ruslan, 2007:32), etika
perbuatan atau tindakan yang berhubungan dengan seluruh ilmu
dilakukan manusia. pengetahuan tentang manusia dan
2. Manner dan Custom masyarakat sebgai antropologi,
Membahas etika yang pisikologi, aspek keharusan. Etika
berkaitan dengan tata cara dan berbeda dengan teologi moral karena
kebiasdaan (adat) yang bersandar pada kaedah kaedah
melekat dalam kodrat manusia keagamaan. Tetapi terbatas pada
(inberent in buman nature) pengetahuan yang dilahirkan tenaga
yang terkait dengan manusia sendiri. Etika adalah ilmu
pengertian “Baik dan Buruk” pengetahuan normative yang praktis
suatu tingkah laku atau mengetahuikelakuan benar dan tidak
perbuatan manusia. benar.
Sesungguhnya etika tersebut Pengertian dan definisi etika
merupakan studi tentang “benar atau dari para filsuf atau ahli tersebut
salah” dalam tingkah laku atau diatas berbeda beda pokok
perbuatan manusia (rigbt or wrong in

IKON Jurnal Ilmu Komunikasi 2021 (Universitas Persada Indonesia Y.A.I) 4


Vol. XXVI No.1 April 2021
ISSN: 1978-6972

pengertianya atara lain (Ruslan, telah melakukan perbuatan yang


2007:33): menyimpang dari kode etiknya,
1. Merupakan prinsip prinsip kelompok profesi tersebut akan
moral yang termasuk ilmu tercemar citra dan nama baiknya di
tentang kebaikan dan sifat mata masyarakat (Rosady Ruslan,
dari hak. 2007: 69).
2. Pedoman prilaku yang Arti secara umum tentang
dilakukan berkaitan dengan “Etika Profesi” menurut Cutlip,
memperhatikan bagian Center, dan Broom adalah perilaku
utama dari sebuah kegiatan yang dianjurkan secara tepat dalam
manusia. bertindak sesuai dengan nilai-nilai
3. Ilmu watak manusaia yang moral yang secara tepat dalam
ideal dan prinsip prinsip bertindak sesuai dengan nilai-nilai
moral sebagai individual. moral yang pada umumnya dapat
4. Merupakan sebuah ilmu diterima oleh masyarakat atau
pengetahuan mengenai kebudayaan.
suatui kewajiban. Jadi, dapat disimpulkan
Berkaikan dengan definisi atau bahwa kode etik profesi adalah kode
pendapat para tokoh tersebut perilaku yang ditetapkan dan dapat
diatas tentang etika, dapat diterima oleh kelompok profesi yang
ditarik sebuah kesimpulan menjadi pedoman “bagaimana
secara umum bahwa seharusnya” berperilaku dan
“hubungan dari pihak lainya menjalankan profesi tersebut secara
akan baik-buruknya etis. (A. Muhammad, 1997:143).
perbuatan yang
bersangkutan disebut etika. Pengertian Corporate Social
Responsibility
Etika Public Relations Konsep dari CSR
Pengertian Etika Profesi mengandung arti bahwa organisasi
Barten K. (1994) mengatakan bukan lagi sebagai entitas yang hanya
bahwa kode etik profesi merupakan mementingkan dirinya sendiri
norma yang telah diterapkan dan (selfish). Sehingga teralienasi dari
diterima oleh kelompok profesi dan lingkungan masyarakat di tempat
untuk mengarahkan atau memberikan mereka bekerja, melainkan sebuah
petunjuk kepada para anggotanya, entitas usaha yang wajib melakukan
yaitu bagaimana “seharusnya” adaptasi kultural dengan lingkungan
berbuat dan sekaligus menjamin sosialnya. Konsep ini menyediakan
kualitas moral profesi yang jalan bagi setiap perusahaan untuk
bersangkutan di mata masyarakat melibatkan dirinya dengan dimensi
untum memperoleh tanggapan yang sosial dan memberikan perhatian
positif. Apabila dalam pelaksanaanya terhadap dampak-dampak sosial yang
salah satu anggota profesi tersebut ada

IKON Jurnal Ilmu Komunikasi 2021 (Universitas Persada Indonesia Y.A.I) 5


Vol. XXVI No.1 April 2021
ISSN: 1978-6972

CSR lebih lanjut dimaknai Dewasa ini, definisi


sebagai komitmen perusahaan atau Croporate Social Responsibility
organisasi untuk terus menerus (CSR) masih belum ada satu pun
bertindak secara etis, beroperasi yang disetujui secara global, karena
secara legal dan berkontribusi untuk definisi CSR dan komponen CSR
peningkatan ekonomi, bersamaan dapat berbeda-beda di negara-negara
dengan peningkatan kualitas hidup atau daerah yang lain, namun
dari karyawan dan keluarganya umumnya CSR berbicara hubungan
sekaligus juga peningkatan kulaitas antara perusahaan dan stakeholder
komunitas lokal dan masyarakat yang didalamnya terdapat nilai-nilai
secara lebih luas. pemenuhan ketentuan hukum,
Dalam ISO 26000, CSR maupun penghargaan terhadap
didefinisikan sebagai: “Tanggung masyarakat dan lingkungan, serta
jawab suatu organisasi atas dampak komitmen perusahaan untuk
dari keputusan dan aktivitasnya berkontribusi dalam pembangunan
terhadap masyarakat dan lingkungan, berkelanjutan. CSR tidak hanya
melalui perilaku yang transparan dan merupaka kegiatan karitatif
etis, yang konsisten dengan perusahaan dan tidak terbatas hanya
pembangunan berkelanjutan dan pada pemenuhan aturan hukum.
kesejahteraan masyarakat,
memperhatikan kepentingan dari para Manfaat Corporate Social
stakeholder, sesuai hukum yang Responsibility
berlaku dan konsisten dengan norma- Penerapan CSR merupakan
norma internasional, terintegrasi di salah satu bentuk implementasi dari
seluruh aktivitas organisasi, dalam tata kelola perusahaan yang baik. Hal
pengertian ini meliputi baik kegiatan, ini agar perilaku bisnis mempunyai
produk maupun jasa (Rusdianto, arahan yang bisa dirujuk dengan
2013:7). mengatur hubungan dengan
Bowem dalam buku stakeholders yang dapat dipenuhi
(Mardikanto, 2014:86) secara proporsional, mencegah
mendefinisikan CSR sebagai kesalahan-kesalahan signifikan dalam
kewajiban pengusaha untuk strategi korporasi dan memastikan
merumuskan kebijakan, membuat kesalahan-kesalahan yang terjadi
keputusan atau mengikuti garis dapat diperbaiki dengan segera
tindakan yang diinginkan dalam hal (Rusdianto, 2013:12).
tujuan dan nilai-nilai masyarakat Dengan pemahaman ini, maka
bahwa keputusan dan tindakan bisnis perusahaan berkepentingan untuk
diambil dengan alasan, atau menyeleggarakan program CSR
setidaknya sebagian, melampaui karena dengan sendirinya akan pula
kepentingan ekonomi atau teknis menaikkan nilai ekonomis bagi
langsung perusahaan. perusahaan yang bersangkutan.
Manfaat dari CSR itu sendiri terhadap

IKON Jurnal Ilmu Komunikasi 2021 (Universitas Persada Indonesia Y.A.I) 6


Vol. XXVI No.1 April 2021
ISSN: 1978-6972

pelaku bisnis sangat bervariasi, lokal, praktek CSR akan menghargai


tergantung pada sifat (nature) keberadaan tradisi dan budaya lokal
perusahaan bersangkutan, dan sulit tersebut. Bagi lingkungan, praktik
diukir secara kuantitatif. Meskipun CSR akan mencegah eksploitasi
demikian, ada sejumlah besar literatur berlebihan atas suber daya alam,
yang menunjukkan adanya korelasi menjaga kualitas lingkungan.
antara kinerja/lingkungan dengan Sedangkan bagi negara, praktik CSR
kinerja finansial dari perusahaan. yang baik akan mencegah apa yang
Untuk itu dalam disebut “corporate misconduct” atau
menyelenggarakan program malpraktik bisnis seperti penyuapan
sosialnya, perusahaan disarankan pada aparat negara atau aparat hukum
untuk menentukan grantess yang memicu tingginya korupsi.
(penerima bantuan) secara tepat,
saling memberi isyarat di antara Corporate Social Responsibility dan
perusahaan pemberi bantuan, Etika Kehumasan
berusaha untuk meningkatkan Dinamisme dalam era saat ini
performa individu atau institusi seharusnya dijalankan seorang Public
penerima bantuan, serta Relations dengan terus berinovasi
meningkatkan pengetahuan dan untuk tujuan kesuksesan komunikasi
keterampialn penerima bantuan perusahaan terhadap masyarakat.
(masyarakat). Perlu disadari bahwa Public Relations
Adapun manfaat CSR bagi menjadi unsur kunci bagi setiap
perusahaan yang menerapkannya, program Corporate Social
yaitu: Responsibility (CSR). Karena CSR
1. Membangun dan menjaga menjadi bagian krusial dalam
reputasi perusahaan. menjaga keberlangsungan interaksi
2. Meningkatkan citra antara perusahaan dengan masyarakat
perusahaan. maka konsistensi etika PR dalam
3. Mengurangi resiko bisnis menjalankan pekerjaannya menjadi
perusahaan. sangat penting.
4. Mempertahankan posisi Peran PR untuk memegang
merek perusahaan. teguh etika begitu krusial karena
5. Mempertahankan sumber sebagai kalangan profesional yang
daya manusia yang punya keahlian khusus, PR memiliki
berkualitas. kekuasaan besar dalam membuat
Bagi masyarakat, praktik CSR keputusan yang mempengaruhi setiap
yang baik akan meningkatkan nilai aspek masyarakat. Hal tersebut sesuai
tambah adanya perusahaan di suatu dengan kode etik PR yang disahkan
daerah karena akan menyerap tenaga oleh Perhimpunan Hubungan
kerja, meningkatkan kualitas sosial di Masyarakat (Perhumas) Indonesia
daerah tersebut. Jika terdapat dalam pasal berikut:
masyarakat adat atau masyarakat

IKON Jurnal Ilmu Komunikasi 2021 (Universitas Persada Indonesia Y.A.I) 7


Vol. XXVI No.1 April 2021
ISSN: 1978-6972

Pasal 1 Komitmen Pribadi keberlangsungan bibit pohon yang di


Anggota Perhumas harus: tanam, dan seterusnya. Dalam hal ini
1. Memiliki dan menerapkan dimaksudkan supaya hubungan antara
standar moral serta reputasi perusahaan dan masyarakat tidak
setinggi mungkin dalam hanya berhenti sampai pada
menjalankan profesi penanaman bibit pohon saja. Karena
kehumasan ada tanggung jawab bersama dengan
2. Berperan secara nyata dan dibentuk ikatan antara perusahaan
sungguh-sungguh dalam dengan masyarakat melalui peran PR.
upaya memasyarakatkan Hal ini sesuai dengan segi positif PR
kepentingan Indonesia yang bertanggung jawab secara sosial
3. Menumbuhkan dan “PR memenuhi tanggung jawab
mengembangkan hubungan sosialnya untuk meningkatkan
antarwarga Negara kesejahteraan manusia dengan
Indonesia yang serasi dan membantu sistem sosial beradaptasi
selaras demi terwujudnya dengan perubahan dan lingkungan”.
persatuan dan kesatuan Praktik tersebut kiranya harus
bangsa. (Kode Etik Profesi dijaga segi positifnya dengan
Pasal 1, Perhumas senantiasa berada di jalur kode etik
Indonesia) PR. Sebab dalam praktik-nya dapat
Oleh sebab itu, ketika dalam muncul kemungkinan segi negatif
menjalankan program CSR seperti: PR mendapat keuntungan
perusahaan, seorang PR harus karena mempromosikan dan
berorientasi pada menjaga moralitas mendukung kepentingan khusus,
pribadinya demi menjaga reputasi terkadang dengan mengorbankan
perusahaan dan dengan konsisten kesejahteraan publik. Tampak dalam
menjaga hubungan antar masyarakat hal ini, integritas dari seorang PR
dengan perusahaan (sustainable). menjadi sangat penting.
Sebagai contoh dalam praktik
kegiatan PR membuat program CSR PENUTUP
berupa aktivitas “Go Green” berarti Kesimpulan
dari proses hulu hingga hilir seorang Public Relations menjadi
PR harus mampu mendampingi dan unsur kunci bagi setiap program
mengarahkan masyarakat untuk Corporate Social Responsibility
menjalankan program tersebut (CSR). Karena CSR menjadi bagian
dengan bantuan publikasi media. krusial dalam menjaga
Misalnya mulai dari melibatkan keberlangsungan interaksi antara
masyarakat melakukan kegiatan perusahaan dengan masyarakat maka
penanaman bibit pohon, konservasi konsistensi etika PR dalam
keberadaan lahan hijau supaya tidak menjalankan pekerjaannya menjadi
dirusak pihak-pihak yang beritikad sangat penting. Seorang PRO dalam
buruk, pengawasan terhadap membuat atau menjalankan semua

IKON Jurnal Ilmu Komunikasi 2021 (Universitas Persada Indonesia Y.A.I) 8


Vol. XXVI No.1 April 2021
ISSN: 1978-6972

program-programnya terutama profesi kehumasan dengan


program CSR harus sesuai dengan memperhatikan kepentingan
kode etik humas yang sudah ada, masyarakat serta harga diri anggota
sehingga program tersebut tidak masyarakat”. Sehingga PRO juga
hanya dilakukan untuk meningkatkan harus dapat memenuhi kewajiban
profit, citra atau bahkan reputasi moral dan harapan dalam masyarakat.
perusahaan saja namun juga benar- Masalah etika ini penting
benar dapat membantu dan sesuai diperhatikan. Karena pada dasarnya,
dengan kepentingan masyarakat, kegiatan PR memiliki pengaruh yang
lingkungan, negara, bahkan dunia. kuat dalam masyarakat, terutama
Seperti yang ada pada Kode apabila dapat menjalankan fungsinya
Etik Kehumasan Indonesia pasal 3 secara efektif, dan sadar akan
(perilaku terhadap masyarakat dan konsekuensi dari kegiatan yang
media massa) poin 1 yang dijalankannya.
mengatakan “Menjalankan kegiatan

DAFTAR PUSTAKA Practitioners: Graha Ilmu,


Hairunnisa, 2015, Public Relations: Yogyakarta.
Graha Ilmu, Yogyakarta Ruslan, Rosady, 2007, Etika
Ishak, Aswad dkk. 2011, Public Kehumasan Konsepsi &
Relations & Corporate Social Aplikasi: PT Raja Grafindo
Responsibility: Mata Padi Persada, Jakarta.
Pressindo,Yogyakarta. Suryanto, 2015, Pengantar Ilmu
Mardikanto, Totok, 2014, CSR Komunikasi: CV Pustaka Setia,
Corporate Social Bandung.
Responsibility tanggung
jawab sosial korporasi: Sumber Lain:
Alfabeta, Bandung. Peraturan perundang-undangan UU
Rusdianto, Ujang, 2013, CSR No.40 Tahun 2007 tentang
Communication: A perseroan terbatas
Framework for PR

IKON Jurnal Ilmu Komunikasi 2021 (Universitas Persada Indonesia Y.A.I) 9

Anda mungkin juga menyukai