LANDASAN TEORI
Di antara tokoh PR adalah Ivy Ledbetter Lee dianggap sebagai the father of
dengan publiknya, baik dalam upaya membina hubungan orang-orang yang berada di
10
dalam mengantisipasi kecendrungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi
yang sehat dan etis sebagai sarana utama. Jadi terdapat aspek cukup penting dalam
PR, yaitu teknik komunikasi, dan komunikasi yang sehat dan etis”. Oleh karena itu
PR harus cepat peka dan pintar membaca situasi dalam keadaan apapun.
yang biasa dilakukan oleh perusahaan dalam melaksanakan aktivitas program CSR.
fakta yang ada berkaitan dengan organisasi. Setidaknya ada tiga hal yang perlu
meneliti masalah atau fakta-fakta yang menyangkut social responsibility yang timbul
di masyarakat.
2. Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan tahap membuat keputusan tentang penetapan visi dan
manusia dan pemetaan wilayah serta penentuan sumber dana untuk program CSR
10
3. Tahap Aksi dan Mengkomunikasikan
Tahap yang ketiga ini merupakan kegiatan yang mengarah pada penerapan
4. Tahap Evaluasi
pada usaha untuk melakukan penilaian atas persiapan, implementasi dan hasil dari
dan Lee memberikan penekanan pada kata discretionary yang berarti kegiatan CSR
CSR haruslah perusahaan yang telah menaati hukum dalam pelaksanaan bisnisnya”.
Jadi kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan tidak diperkenankan hanya untuk
10
sungguh-sungguh menciptakan lingkungan masyarakat yang sehat, aman, dan
sejahtera.
sebagai “A business acts in socially responsible manner when it’s decision and
actions account for and balance diverse stakeholder interests”. “Definisi ini
berbagai stakeholder yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan yang
diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial bertanggung
jawab”.
komunitas sekitar (people); serta lingkungan hidup (planet bumi). Pertama, profit
usaha. Aktivitas yang dapat ditempuh untuk mendongkrak keuntungan antara lain
kehidupan manusia”.
10
dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan
yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan
harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang berlaku dan norma-
menyeluruh”.
Penulis dapat menyimpulkan bahwa definisi CSR yaitu komitmen dan upaya
perusahaan yang beroperasi secara legal dan etis untuk berkontribusi terhadap
bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan; Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan
kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan
Sedangkan dalam Pasal 15 (b) UU Republik Indonesia No.25 tahun 2007 tentang
10
2.2.1.3 Kategori Aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR)
pengumpulan dana,
partisipasi dari
masyarakat atau
perekrutan tenaga
kegiatan tertentu.
Komunikasi persuasif
untuk menciptakan
kesadaraan serta
masalah sosial.
10
2 Cause-Related Perusahaan memiliki “Berbagi 1000 kebaiakan”
berdasarkan besarnya
penjualan produk.
3 Corporate Perusahaan Pampers melalui program
masyarakat.
4 Corporate Perusahaan memberikan PT Telkom Divre III
masyarakat tertentu.
10
5 Community Perusahaan mendukung McDonald memberikan
guna membantu
organisasi
masyarakat lokal
maupun masyarakat.
investasi yang
mendukung kegiatan
meningkatkan
kesejahteraan komunitas
dan memelihara
lingkungan hidup.
10
Dari keenam kategori aktivitas CSR tersebut, dapat disimpulkan bahwa inti
atau output yang dihasilkan dari program CSR salah satunya adalah sebagai wadah
persetujuan dan dukungan dari para pihak yang terlibat sehingga pelaksanaan
program CSR didukung sepenuhnya oleh sumber daya yang dimiliki perusahaan.
terlibat secara jelas. Hal ini akan meningkatkan kualitas koordinasi pelaksanaan
program CSR. Tanpa adanya pola hubungan yang jelas di antara berbagai pihak yang
CSR tersebut tidak akan berjalan secara optimal. Selain itu tanpa adanya pola
hubungan yang jelas, maka kemungkinan program CSR tersebut untuk berlanjut
yang baik. Pengelolaan program yang baik hanya dapat terwujud bila terdapat
digunakan untuk mencapai tujuan program dari para pihak yang terlibat dalam
terhadap program yang tengah dijalankan dari pihak-pihak yang terlibat dan terdapat
kejelasan mengenai durasi waktu pelaksanaan program serta siapa yang bertanggung
10
jawab untuk memelihara kontinuitas pelaksanaan kegiatan bila program CSR sudah
2.2.2 Stakeholders
Dalam hal ini pemangku kepentingan dalam arti luas yaitu kelompok maupun
serikat pekerja dan juga karyawan, pelanggan pada segmen tertentu, serta pemegang
saham.
tertentu. Pemangku kepentingan ini terdiri dari karyawan, pelanggan pada segmen
pemegang saham.
10
2.2.2.2 Kategori Stakeholders
nonoperasional.
ini adalah staf karyawan, para pemegang saham, pembayar pajak, serta
kontributor lainnya.
10
Dari ketiga jenis tersebut dapat diketahui mengenai peran pada masing-
masing jenis stakeholders terhadap program CSR perusahaan. Pada jenis internal
Stakeholders, orang-orang yang termasuk dalam jenis tersebut memiliki peran dalam
ataupun sebagai objek dari program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan.
dan Ardianto, 2010:114), yaitu: “(1) kata benda: gambar, rupa, gambaran; (2)
gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau
produk; (3) kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata,
frase atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau
puisi”.
bahwa, “secara umum citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang
sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalaman yang
harus sesuai dengan realitas, citra adalah dunia menurut persepsi”. Jadi citra adalah
sebuah pandangan seseorang mengenai realitas dan persepsi tentang segala hal yang
menemukan enam faktor utama yang dapat mengukur dimensi utama para calon
10
responden yang mereka gunakan dalam mengekspresikan citra dari suatu organisasi.
senang orang lain dan memiliki hubungan baik dengan orang lain.
Sebuah organisasi yang baik, harus memiliki karakter yang baik pula seperti :
Ciri yang dimiliki organisasi sukses adalah kinerja keuangan yang baik dan
percaya diri
Organisasi pun harus mampu menahan diri : ketat, menjaga rahasia dan
berhati- hati.
dilakukan, melalui keenam faktor temuan Spector ini yang akan dikonversi melalui
10
Menurut (Frank Jefkins dalam Soemirat dan Ardianto, 2010:117), ada
beberapa jenis citra (image) yang dikenal di dunia aktivitas hubungan masyarakat,
bersangkutan terutama para pimpinannya yang selalu merasa dalam posisi baik tanpa
mengacuhkan kesan orang luar. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan dan
kenyataan citra di lapangan, bisa terjadi justru mencerminkan “citra negatifnya yang
mucul.
Citra merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tetang perusahaan
atau hal yang lain berkaitan dengan produknya. Berdasarkan pengalaman dan
informasi kurang baik penerimaannya, sehingga dalam posisi tersebut pihak PR akan
hingga muncul kesalahpahaman yang menyebabkan citra kini yang ditanggapi secara
Citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak
dikenal, menyenangkan dan diterima dengan kesan yang selalu positif diberikan
Jenis citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan
utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih dikenal serta
10
diterima oleh publiknya, mungkin tentang sejarahnya, kualitas pelayanan prima,
keberhasilan dalam bidang marketing, dan hingga berkaitan dengan tanggung jawab
sosial sebagainya. Dalam hal ini pihak PR berupaya atau bahkan ikut bertanggung
perusahaan, atribut logo, brand’s name, seragam para front liner, sosok
tamu, dan pelanggan serta publiknya, harus serba menyenangkan serta memberikan
kesan yang selalu baik. Mungkin masalah citra penampilan ini kurang diperhatikan
atau banyak disepelekan orang. Misalnya, dalam hal mengangkat secara langsung
termasuk si penerima telepon masuk tidak menyebut identitas nama pribadi atau
etika.
10
dalam pikiran publik dengan mengetahui secara pasti sikap masyarakat terhadap
sebuah organisasi, bagaimana mereka memahami dengan baik, dan apa yang mereka
sukai dan tidak sukai tentang organisasi tersebut. Menurut (Haney dalam Soemirat
melakukan penelitian citra, perusahaan dapat mengetahui secara pasti sikap publik
terhadap organisasi maupun terhadap produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan yang bersangkutan. Dari penelitian citra ini, perusahaan juga dapat
mengetahui apa-apa yang disukai dan tidak disukai publik tentang perusahaan,
Pelatihan pembuatan
olahan pangan dari
sagu
Pemberian makanan
tambahan kepada
balita,dan ibu hamil
10
Citra Perusahaan
10