Anda di halaman 1dari 6

ISSN : xxxx-xxxx Vol. 3 No.

2 (Okober, 2019) Logo jurnal

PERANCANGAN ISLAMIC CENTER DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR


VERNAKULAR KONTEMPORER DI KOTA PANGKALANBUN

(Islamic Center Design With Architectural Approach Contemporary Vernaculars In


Pangkalanbun City)

Said Aqsal Al Fadri1, Annisa1, Evan Elianto Supar1


1
Program Studi S1 Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

Email: aqsalsaid@gmail.com,

ABSTRAK

Di era modern sekarang pendidikan agama serta budaya begitu penting dan perlu ditanamkan kedalam diri
setiap masyarakat sejak dini khususnya masyarakat Kota Pangkalanbun. Untuk mewujudkan hal tersebut
dibutuhkan sebuah wadah yang mampu mengakomodasi kegiatan-kegiatan positif masyarakat terutama para
pemudu. Islamic Center merupakan pusat kegiatan keislaman, kegiatan pembinaan dan pengembangan
manusia atas dasar ajaran agama Islam berdasarkan inti atau dasar ajaran yang meliputi ibadah, muamalah,
taqwa dan dakwa. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Islamic Center Kota Pangkalanbun
merupakan suatu konsep perancangan yang bertujuan untuk memberikan wadah fisik bagi masyarakat Kota
Pangkalanbun dalam rangka menigkatkan kegiatan ke Islaman serta melestariakan budaya daerah.
Perancangan Islamic Center Kota Pangkalanbun menerapkan pendekatan Vernakular Kontemporer.
Pendekatan ini mengusung konsep Reinventing Tradition yaitu tradisi ditranformasikan, dikombinasikan, dan
dipertahankan dalam setiap karya arsitektur, lebih modern dan dinamis mengikuti perkembangan jaman.
Pedekatan ini bertujuan agar masyarakat Kota Pangkalanbun selain mempelajari ilmu agama juga dapat
mempelajari budaya dan sejarah yang ada sehingga tertanamlah pada setiap masyarakat rasa bangga akan
budaya dan sejarah yang ada di daerahnya

Kata kunci : Agama, Budaya, Islamic Center, Vernakular Kontemporer

ABSTRACT

In the modern era, religious and cultural education is so important and needs to be instilled in every
community from an early age, especially the people of Pangkalanbun City. To realize this, a forum is needed
that is able to accommodate the positive activities of the community, especially young people. The Islamic
Center is a center for Islamic activities, human development and development activities on the basis of Islamic
religious teachings based on the core or basic teachings which include worship, muamalah, piety and da'wah.
From this explanation it can be concluded that the Pangkalanbun City Islamic Center is a design concept that
aims to provide a physical place for the people of Pangkalanbun City in order to increase Islamic activities
and preserve regional culture. The design of the Pangkalanbun City Islamic Center applies a Contemporary
Vernacular approach. This approach carries the concept of Reinventing Tradition, that is, traditions are
transformed, combined and maintained in every architectural work, to be more modern and dynamic in
keeping with the times. This approach aims to make the people of Pangkalanbun City, apart from studying
religion, also learn about existing culture and history so that every community is instilled with a sense of pride
in the culture and history in their area.

Keywords : Religion, Culture, Islamic Center, Contemporary Vernacular

Link journal 1
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 3 No. 2 (Okober, 2019) Logo jurnal

(dalam Muhammad fadlin 2018). Dengan


PENDAHULUAN pendekatan konsep arsitektur vernakular
kontemporer menjadikan Islamic Center sebagai
Kota Pangkalanbun merupakan ibu kota tempat yang mudah diterima semua kalangan.
Kabupaten Kotawaringin Barat. Pangkalanbun Dengan bentuk lebih modern dan teknologi terkini
juga merupakan pusat pemerintahan kerajaan serta tidak meninggalkan lokalitas daerah dan
islam setelah Keraton Kesultanan dipindahkan dari kebudayaan membuat semua kalangan tidak
Kotawaringin Lama pada tahun 1814 yang disebut merasa cangung saat berada di Islamic Center
dengan Keraton Kuning atau Indra Kencana sehingga para pemuda dapat melakukan
(portal.kotawaringinbarat). Sebagai kabupaten aktifitasnya tanpa harus meninggalkan agama.
dengan sejarah kerajaan islam penduduk Menurut Rupmoroto (dalam Erdiono & Mastutie,
kotawaringin barat mayoritas beragama islam 2015) selain tempat untuk beribadah, Islamic
sebanyak 234.455 (87%) dari jumlah penduduk Center juga merupakan tempat kegiatan
270.400 jiwa (Statistik Daerah Kabupaten mu’amalah dan dakwah sehingga disebut pusat
Kotawaringin Barat Tahun 2020). Jumlah masjid aktivitas kebudayaan islam dan pengembangan
yang ada di kotawaringin barat berjumlah 218 ajaran islam, dimana umat muslim dan masyarakat
masjid sedangkan di Arut Selatan berjumlah 81 mendapatkan informasi tentang agama islam.
masjid pada tahun 2016 (Kementerian Agama Sesuai dengan konsep diatas, pendekatan
Kabupaten Kotawaringin Barat ). Sebagai kota arsitektur vernakular kontemporer melalui strategi
yang memiliki banyak penduduk beragama islam reinventing tradition menurut Lim & beng konsep
masyarakat pangkalanbun memiliki kegiatan ini menekankan pandangan tropis ini dan
keagamaan dan kebudayaan kerajaan islam yang menghindari hegemoni dari pengaruh globalisasi
masih dilestarikan. Kegiatan masyarakat dalam dan menjaga kekayaaan tradisi lokal. Selain itu,
bidang keagamaan Islam semakin berkembang, tradisi dan budaya diinterpretasikan kembali
tidak hanya terbatas pada kegiatan ibadah saja dengan menggunakan idiom kontemporer, dimana
tetapi kegiatankegiatan lain seperti pangkalanbun arsitektur tradisional tidak dibuang begitu saja, tapi
mengaji, MTQ, dan festival seni qasidah. Serta ditransformasikan melalui penyegaran kembali.
kegiatan kebudayaan yang masih dilestarikan Dari latar belakang yang sudah dijabarkan diatas,
seperti Pawai Nasi Adab, upacara Nyanggar” & maka diperlukan wadah yang mampu memenuhi
“Babarasih Banua, Festival Marunting Batu Aji kegiatan keagamaan yang mampu diterima semua
Sebagai upaya pelestarian budaya daerah kalangan namun masih memperhatikan konteks
(klikkalteng.id.2022). Kegiatan keagamaan lokalitas baik dari segi fisik (bangunan) maupun
maupun kebudayaan tersebut terus berjalan non fisiknya (sosial, budaya, ekonomi) sebagai
seiring Perkembangan kota yang pesat dan
upaya pelestarian dan representasi kebudayaan
kemajuan teknologi cepat. membuat pemuda islam di kota pangkalanbun, yakni berupa Islamic
dengan mudah mengakses dunia luar, itu menjadi Center dengan pendekatan arsitektur vernakular
sebuah pemicu berkurangnya rasa keagamaan kontemporer sebagai upaya melestarikan ciri khas
dan kebudayaan daerah disetiap pemuda. maka budaya .
dari itu dibutuhkan tempat yang lebih kompleks
yang mampu menjadi sebuah tempat yang
METODE PENELITIAN
mewadahi kegiatan setiap pemuda tanpa harus
meninggalkan agama. Oleh karena itu untuk Berdasarkan objek rancangan yang merupakan
menujang kebutuhan dari permasalahan di atas bangunan Islamic Center yang mengedepankan
dibutuhkan sebuah wadah yang mampu lokalitas budaya namun tetap mampu memenuhi
mengakomodasi semua kebutuhan tersebut.
fungsi utamanya sebagai pusat kegiatan agama
Bangunan yang bisa mewadahi kebutuhan
tersebut adalah Islamic Center. Tujuan 2 adanya Islam dan adaptif terhadap lingkungan setempat
Islamic Center adalah untuk memfasilitasi secara ekologis. Lokalitas budaya diperlukan agar
kebutuhan rohani masyarakat yang bergama Islam obyek rancangan dapat menjadi representasi kota
yaitu sebuah hubungan antara manusia dan Tuhan Pangkalanbun sebagai peradaban agama Islam
yang lebih masif baik dalam hal ibadah ataupun dan menjadi salah satu ikon destinasi wisata religi
aktifitas penunjang keagamaan yang lain. Begitu di Pangkalanbun. Hal ini selaras dengan fungsi
juga hubungan dengan sesama manusia maupun
Islamic Center yang merupakan pusat kajian,
dengan alamnya membutuhkan wadah untuk
bersosialisasi, dari hubungan ini dapat terwujud belajar, dan memperdalam agama Islam.
dengan adanya bangunan, Jabbar, 1988:79 Permasalahan yang akan diselesaikan nantinya

Link journal 2
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 3 No. 2 (Okober, 2019) Logo jurnal

berfokus kepada permasalahan yang berkaitan elemen alam yang akan diaplikasikan ke
dengan kebutuhan masyarakat akan tempat yang bangunan.
mampu mengakomodasi kegiatan religi,
c. Selected Schemes/ Embodiment of Schemes
pendidikan, dan budaya dalam satu lokasi yang
tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat adalah tahap pembuatan desain skematik dari
muslim tetapi juga masyarakat umum. Selaras hasil pada tahap sebelumnya.
dengan objek rancangan di atas, pendekatan
d. Detailing adalah tahap untuk membuat detail
desain yang dipilih adalah pendekatan vernakular
kontemporer dengan strategi Reinterprenting menggunakan 2d modelling.
Tradition yaitu menginterpretasikan Kembali nilai- e. Working and Drawing adalah tahap terakhir
nilai budaya dalam idiom kontemporer. Dimana
pembuatan gambar menggunakan 2D
menurut Lim & Beng (2002) konsep verakular
kontemporer menekankan evoke tradition dalam modelling dan 3D modelling.
desain tropis. Hal penting dari pandangan tropis ini
ASPEK EKSPLORASI RANCANGAN
adalah menghindari hegemoni dari pengaruh Adapun elemen-elemen arsitektur sebagai
globalisasi dan menjaga kekayaaan tradisi lokal. pembentuk karakteristik perancangan yang akan
Selain itu, tradisi dan budaya diinterpretasikan di eksplorasi, yaitu :
kembali dengan menggunakan idiom
kontemporer, dimana arsitektur tradisional tidak a. Penerapan desain vernakular kontemporer,
dibuang begitu saja, tapi ditransformasikan melalui mengimplementasikan desain vernacular
penyegaran kembali.
kontemporer dengan strategi
PROSES PERANCANGAN Reinterprenting Tradition sebagai
Berdasarkan pada diagram metode perancangan pendekatan yang dipilih. Yaitu melalui
tersebut, adapun proses yang akan dilakukan bentuk yang ditranformasikan dari bangunan
adalah sebagai berikut :
ataupun oranamen khas daerah.
a. Need/ Analysis of Problem/ Statement of b. Material dan elemen penunjang, sebagai
Problem adalah proses yang diawali dengan pusaat kegiatam islam dan public space
mengidentifikasi keperluan dari Islamic center diperlukan fasilitas penunjang agar
yang akan dirancang. Kemudian, pengunjung merasa nyaman, seperti
menggunakan metode pengumpulan data menyediakan restoran, toko souvenir dan
kondisi area atau wilayah lokasi perancangan sebagainya yang didasari oleh kebutuhan,
dan metode studi literatur untuk menganalisis pola aktivitas dan lain sebagainya. Hal
masalah yang ada dan menemukan solusi tersebut juga berkaitan pada material yang
serta pola arsitektur vernakular kontemporer digunakan agar aman, mudah diaplikasikan,
yang tepat untuk diterapkan pada rancangan dan tidak berbahaya bagi pengguna.
ini. c. Zonasi ruang, Zonasi berfungsi untuk
b. Conceptual Design adalah tahap untuk membatasi ruang-ruang yang berbeda
menemukan kriteria konsep arsitektur pemanfaatan dan fungsinya.
vernakular kontemporer yang akan digunakan
pada rancangan. Proses ini akan HASIL DAN PEMBAHASAN
menghasilkan implementasi dari elemen- Islamic Center

Link journal 3
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 3 No. 2 (Okober, 2019) Logo jurnal

Menurut bahasa, Islamic Center artinya adalah 3. Taman pengajian anak/TPA.


pusat keislaman. Dalam bahasa Arab Islamic
Center diistilahkan dengan al-markaz aliIslam. Arsitektur Vernakular Kontemporer
Arsitektur vernakuler kontemporer berbeda
Istilah Islamic Center munculnya berawal dari
dengan arsitektur tradisional. Jika arsitektur
Amerika serikat tepat dari Washington DC. Hal itu
tradisional berhenti dan berlaku di suatu era,
dikarenakan banyaknya umat Islam yang ada di
Amerika beserta masjid-masjid (aquaknow.net). arsitektur vernakuler terus berkembang dan
berinovasi karena mencerminkan lingkungan,
Pengertian Islamic Center juga diambil dari budaya, dan sejarah yang ada (Annisa Nur
beberapa pendapat yang dikeluarkan oleh para Ramadhani & Muhammad Faqih, 2016). Menurut
ahli, antara lain menurut Drs. Sidi Gazatba William Lim S.W. (2002) konsep verakular
mengatakan Islamic Center adalah wadah bagi kontemporer menekankan membangkitkan tradisi
aktivitas-aktivitas kemasyarakatan yang dalam desain tropis. Hal penting dari pandangan
berdasarkan Islam. Islam dalam pengertiannya tropis ini adalah menghindari hegemoni dari
sebagai agama, maupun Islam dalam pengertian pengaruh globalisasi dan menjaga kekayaaan
yang lebih luas sebagai pegangan hidup. Dengan tradisi lokal. Selain itu, tradisi dan budaya
demikian aktivitas-aktivitas didalamnya mencakup diinterpretasikan kembali dengan menggunakan
nilai-nilai peribadatan yang sekaligus nilai-nilai ke idiom kontemporer, dimana arsitektur tradisional
masyarakatan (aquaknow.net). Sedangkan tidak dibuang begitu saja, tapi ditransformasikan
menurut Rupmoroto (1981) menyatakan Islamic melalui penyegaran kembali.
Center sebagai pusat kegiatan keislaman, semua
Konsep Vernakular Kontemporer menurut Lim dan
kegiatan pembinaan dan pengembangan manusia
beng (2002) ada beberapa kategori yang pertama
atas dasar ajaran agama Islam berlangsung
Reinterprenting Tradition yaitu
berdasarkan inti atau dasar ajaran yang meliputi
menginterpretasikan Kembali nilai-nilai budaya
ibadah, muamalah, taqwa, dan dakwah.
dalam idiom kontemporer, yang kedua Evoking
Sedangkan Islamic Center sebagai wadah fisik
Tradition yaitu menyegarkan kembali tradisi yang
berperan sebagai wadah dengan berbagai
mungkin telah lama hilang dari masyarakat, yang
kegiatan yang begitu luas dalam suatu area.
ketiga Extending Tradition yaitu tradisi dipilih yang
Pengertian Islamic Center sebagai pusat
sesuai dengan konteks masa kini dan
pembinaan, pengembangan dan pendidikan serta
dikembangkan dengan inovasi, teknologi, dan
kebudayaan Islam dapat diartikan lebih terperinci
material yang ada, yang keempat Reinventing
seperti di bawah ini :
Tradition yaitu tradisi ditranformasikan,
a. Pengkajian; studi disertai penelitian terhadap dikombinasikan, dan dipertahankan dalam setiap
karya arsitektur.
bahan-bahan kepustakaan maupun terhadap
segi-segi amalah yang hidup dan berkembang Klasifikasi Islamic Center di Indonesia
di masyarakat. Islamic Center di Indonesia terbagi menjadi
b. Pendidikan; yang terdapat di dalam Islamic beberapa klasifkasi yaitu :

Center yakni bentuk pendidikan non-formal,  Islamic Center Tingkat pusat


yaitu: Pada tingkatan pusat mencangkup lingkup
1. Forum temu pandapat untuk saling nasional dan menjadikan masjid sebagai taraf
negara dan sudah di lengkapi dengan berbagai
melengkapi antara ulama serta
fasilitas pengembangan dan penelitian, pameran
cendikiawan muslim. agama, perpustakaan dan menyediakan ruang
2. Pendidikan dan pembinaan masyarakat besar untuk bermusyawarah. Selain itu sebagai
melalui pendidikan non formal. pusatnya pembinaan agama dan kebudayaan.

Link journal 4
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 3 No. 2 (Okober, 2019) Logo jurnal

 Islamic Center Tingkat Regional Analisis Lokasi


Lokasi perencanaan terletak di Kota
Islamic Center yang wilayahnya mencangkup
Pangkalanbun, Kecamatan Arut Selatan,
propinsi dan memiliki masjid dengan bertaraf
Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi
propinsi, dimana terdapat berbagai fasilitas yang
Kalimantan Tengah. Lokasi ini dipilih karena
hampir sama dengan tingkat pusat.
pertimbangan letaknya yang strategis dan akses
 Islamic Center Tingkat Kabupaten jalan yang lebar, terdapat fasilitas pendukung di
area lokasi seperti taman kota, alun-alun kota,
Islamic Center ini mencakup lingkup kabupaten pusat perbelanjaan.
dan sudah memiliki masjid dengan taraf kabupaten
seperti masjid Agung yang sudah di lengkapi
dengan berbagai fasilitas bertaraf lokal dan lebih
berorientasi pada kegiatan dakwah secara
langsung.

 Islamic Center Tingkat Kecamatan


Lingkup yang dinaungi sebatas kecamatan dan
sudah memiliki masjid yang dilengkapi dengan
balai dakwah, balai pustaka, balai kesehatan dan
fasilitas asrama pengasuh.
Pengguna dan Aktivitas Batas-batas lokasi, yaitu :
Pengguna bangunan Islamic center dapat
digolongkan menjadi dua kelompok penguna  Timur : Lahan kosong dengan vegetasi
berdasarkan jangka waktu yang digunakan, yaitu : yang rimbun.
1. Pengguna tetap  Barat : SPBU dan Hotel
 Pengelola bangunan  Selatan : Jalan Iskandar
Pengelola adalah orang yang mengelola  Utara : Kolam pemancingan dan lahan
bangunan serta mengurus kebutuhan dan
kosong
keperluan yang menyangkut semua kegiatan yang
ada di dalam kawasan Islamic center.
Konsep Bentuk
2. Pengguna temporer
 Pengunjung
Pengunjung adalah orang yang datang untuk
belajar ilmu agama, reakreasi, berkumpul dan
menikmati Islamic center.

 peserta
Peserta adalah orang yang datang untuk mengikuti
kegiatan. Seperti kegiatan MTQ, festival seni
qasidah, dll.

 penyelenggara
Penyelenggara adalah sekelompok orang yang
mengatur jalannya acara. Beberapa golongan
penyelenggara, yaitu panitia, wartawan,
resepsionis, petugas konsumsi dan keamana KESIMPULAN

Link journal 5
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 3 No. 2 (Okober, 2019) Logo jurnal

Pada perancangan Islamic Center di Kota Luthfiyyatul Muqsithoh, Ary Dwi Jatmiko, Risma
Pangkalanbun dengan pendekatan arsitektur Andarini (2020). Perancanaan dan
vernakular kontemporer dengan strategi perancangan Islamic center berdasar
Reinterprenting Tradition, penulis mengambil
pada arsitektur tropis di kabupaten
kesimpulan bahwa bangunan Islamic center
dengan bentuk yang menginterpretasikan kembali Gresik.
bentuk dan nilai-nilai budaya dalam idiom
Lim, William, “Contemporary Vernacular : Evoking
kontemporer dapat memberikan nilai sebagai
upaya dalam menjaga kelestarian budaya dan Traditions in Asia (Books Style)”
tradisi daerah. Melalui strategi tersebut dapat Singapore : Tien Wah Press (2002)
memberikan nilai tradisi dan budaya pada
bangunan namun dengan idiom kontemporer, Neufert, Ernst. Data Asitek. Jakarta : Erlangga.
sehingga menghadirkan poin dimana lokalitas 1996.
budaya tetap ditampilkan pada bangunan.
https://www.sunearthtools.com/dp/tools/pos_sun.
php
PENGHARGAAN
https://portal.kotawaringinbaratkab.go.id/id/sejara
Bagian ini tidak wajib disediakan. Hanya dibuat h-singkat
jika diperlukan. Misalnya untuk mengucapkan
terima kasih terhadap beberapa pihak yang https://portal.kotawaringinbaratkab.go.id/id/data-
berperan dalam penelitian. kependudukan
DAFTAR PUSTAKA https://kobarkab.bps.go.id/indicator/158/311/1/tem
Badan pusat statistik daerah kotwaringin barat. pat-ibadah.html

Muhammad Fadlin (2018). perancangan bima https://unp.ac.id/pages/tentang_padang


islamic center dengan pendekatan
https://direktoripariwisata.id/unit/6503
extending traditon.

Dika Annisa (2019). Perancangan islamic center https://www.andramatin.com/project/tubaba-


mosque/
dengan kearifan local di makasar.

Ramadhani, A. N., & Faqih, M. (2016). Pendekatan https://wisato.id/wisata-budaya/islamic-center-


tubaba-pelopor-masjid-modern-yang-
vernakular kontemporer dalam desain
ikonik/
pasar wisata apung Surabaya di area
mangrove Wonorejo. Jurnal Sains dan https://www.republika.co.id/berita/odlber313/sejar
Seni ITS, 5(2). ah-di-balik-kemegahan-masjid-faisal-
pakistan

Link journal 6

Anda mungkin juga menyukai