Pemilahan/pewadahan
Penyimpanan
Pengangkutan
Pengolahan
Pencegahan dan Pengurangan
Pencegahan
(Prevention)
Pengurangan Tren pengelolaan limbah saat ini adalah
(Reduce) mengutamakan kegiatan
pencegahan/pengurangan timbulan limbah,
Penggunaan
Kembali/Guna Ulang sehingga tidak banyak limbah yang dibuang.
(Reuse)
Daur Ulang Apabila upaya prevention dan 3R dilakukan
(Recycle) dengan baik maka akan mengurangi beban
Fasyankes untuk pemusnahan limbah.
Pembuangan
(Disposal)
Pencegahan dan
Pengurangan
PUSKESMAS :
KABUPATEN :
TANGGAL :
JUMLAH VIAL VAKSIN nOPV2 :
JUMLAH DROPPER :
NO. HP PETUGAS YG BISA DIHUBUNGI :
MENGETAHUI,
PETUGAS PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
Dasar Tujuan
1. Limbah medis berupa vial dan dropper dari lapangan dikemas sesuai dengan
panduan (pada slide berikutnya).
2. Limbah medis yang sudah dikemas disimpan di Tempat Penyimpanan Sementara
Limbah B3 (TPSLB3) Puskesmas.
3. Limbah medis tersebut harus tercatat jumlah vial dan dropper-nya.
4. Limbah medis yang terkumpul di Puskesmas diangkut ke dinas kesehatan
kabupaten/kota kemudian dilakukan pencatatan dan penandatanganan Berita Acara
Serah Terima (BAST). Dinas kesehatan kabupaten/kota kemudian menyimpan
limbah medis di TPSLB3 RSUD kabupaten/kota atau TPSLB3 lain yang ditunjuk dan
dilakukan pencatatan di log book TPSLB3.
Pelaksanaan Pengelolaan Limbah Medis dari Kegiatan Sub PIN Polio
6. Pengolahan akhir limbah medis dilakukan setelah berakhir masa Sub PIN Polio dan
dilakukan secara terpusat di RSUD Provinsi yang ditunjuk atau bekerja sama dengan
pihak ke-3 pengolah limbah B3 yang berizin.
Panduan Pengemasan Limbah Medis Sub PIN Polio
1. Pada saat pelaksanaan imunisasi 2. Plastik klip berisi limbah medis dari
1. Pencatatan jumlah vaksin awal dan jumlah sisa vaksin dan limbah harus
sama sehingga perlu koordinasi dan rekonsiliasi antara petugas pencatat
distribusi/stock vaksin , petugas vaksin dan pengolah limbah pada tiap level
Puskesmas, Kab/kota dan Provinsi
2. Pengumpulan secara berjenjang dari Puskesmas-> Kab/Kota->Provinsi, perlu
koordinasi yang baik dan penyediaan tempat penyimpanan sementara pada tiap
level
3. Pengolahan limbah terpusat pada tingkat provinsi, sehingga perlu
koordinasi, penyediaan pengolah termasuk penganggarannya
TERIMA KASIH
18