Anda di halaman 1dari 9

ASESMEN DIAGNOSTIK

AWAL SEMESTER
DI SMP NEGERI
SATU ATAP LAMAWOLO

ATANASIUS RAPOK BOLI, S. Pd


KEPALA SMP NEGERI SATU ATAP LAMAWOLO
LATAR BELAKANG
1. Salah satu ciri kegiatan pembelajaran Kurikulum
Merdeka adalah pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan murid atau peserta didik. Namun demikian,
ciri ini kurang nampak dalam kegiatan pembelajaran di
SMP Negeri Satu Atap Lamawolo.
2. Pembelajaran dilaksanakan tidak terdiferensiasi yakni
seluruh peserta didik tanpa dibedakan terutama
kompetensi atau kemampuan awal peserta didik.
3. Hasil dari kegiatan pembelajaran selama ini belum
terlalu baik. Para peserta didik belum mencapai
kompetensi yang diharapkan.
4. Pemanfaatan IT di dalam pembelajaran oleh para guru
belum maksimal.
AKSI
ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF
Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut, ada beberapa langkah yang dilalui, antara lain:
1. Melakukan identifikasi dan analisis Capaian Pembelajaran. Identifikasi dan analisis ini berfokus
pada kompetensi dan ruang lingkup materi.
2. Setelah melakukan identifikasi dan analisis, dirumuskan Tujuan Pembelajaran dan penyusunan
Alur Tujuan Pembelajaran.
3. Melakukan penyusunan kisi-kisi soal asesmen diagnostik kognitif awal semester.
4. Melakukan supervisi terhadap dokumen kisi-kisi soal asesmen diagnostik awal semester.
5. Memberikan asesmen diagnostik kognitif awal semester dalam bentuk daring dan luring.

6. Melakukan analisis terhadap hasil asesmen diagnostik kognitif.


AKSI
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut, ada beberapa langkah yang dilalui, antara lain:
1. Melakukan diskusi terpumpun dengan Guru Kelas 6 dari peserta didik kelas 7 yakni dari SDI
Lamawolo, SDK Bayuwuan dan SDK Tonuwotan.
2. Melalaui pembina ekstrakurikuler dan wali kelas, dibuat pendataan minat/bakat dan gaya/profil
belajar peserta didik.
REFLEKSI
HASIL DAN DAMPAK

1. Refleksi dilakukan secara berkala terutama pada kegiatan Komunitas Belajar Internal
Sekolah dan setelah supervisi baik perangkat perencanaan pembelajaran maupun
pelaksanaan pembelajaran.
2. Pembelajaran terdiferensiasi mulai nampak di dalam perencanaan pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran.
3. Meningkatkan kapasitas guru berkaitan dengan pembelajaran terdiferensiasi dan
asesmen pembelajaran terutama asesmen diagnostik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai