Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok ke-1

Week 3

Kelompok 2:
Hendra Suryadarma – 2402014821
Handin isnawati – 2502095555
Wijaya- 2502075585

Semua umat beragama mengimani atau meyakini bahwa Allah adalah Mahapengasih dan
Penyayang bagi kita manusia, yang menolong, memperhatikan, membantu, menyayangi kita,
dsb. Namun kalau kita merefleksikan atau merenungkannya lebih dalam, sesungguhnya kasih
sayang dan segala kebaikan Allah itu tidak begitu saja jatuh dari langit untuk secara langsung
sampai kepada kita, melainkan dengan salah satu cara yakni dalam dan melalui sesama.
Ketika kita masih kecil dan tidak berdaya, kita hanya bisa bertahan hidup karena kasih
sayang dan bantuan orang-orang, mulai dari orang yang paling dekat dengan kita, orangtua
dan saudara-saudari lainnnya. Semakin lama kita hidup semakin banyak orang yang berjasa
atau berkontribusi dalam kehidupan kita. Tanpa kehadiran orang lain kita tidak mungkin bisa
hidup. Kasih sayang, perhatian, bantuan, pertolongan, dan berbagai kebaikan yang orang
lakukan atau perbuat pada kita, yang membuat kita bisa bertahan hidup dan bahkan
menghalami kemajuan, semuanya itu dapat kita maknai sebagai wujud kehadiran Allah
dengan segala kebaikan-Nya pada kita.
Catatan: Istilah “mengenal Allah melalui sesama” tidak boleh diartikan secara hurufiah,
seakan kita bisa melihat Allah secara kasat mata dalam diri sesama kita. Ini adalah istilah atau
ungkapan rohani-religius, sehingga kita juga bhanya boleh memaknainya secara rohani-
religius spiritual.

Tugas Kelompok:
1. Analisilah narasi di atas dalam kaitan dengan ungkapan “Mengenal Allah Melalui
Sesama”. Silahkan kalian menambahkan argumen yang menguatkan narasi di atas,
yang semakin memperkuat pengakuan bahwa sesama sungguh merupakan
penampakan wajah Allah dan kebaikan-Nya bagi kita. Bahkan bukan hanya mengenal

Character Building: Agama


Allah (mengakui dan mengenal adanya Allah), melainkan lebih dari itu, dalam dan
melalui sesama, kita dapat merasakan dan mengalami kehadiran Allah dengan
berbagai kebaikan-Nya secara nyata dalam kehidupan kita (Panjang jawaban: 300 -
400 kata).
Jawaban:
Dengan menyadari bahwa setiap manusia memiliki gambar dan rupa Allah, kita dapat
langsung melihat-Nya dalam diri kita atau sesama kita, berbeda dengan alam yang
tidak memiliki gambar dan rupa-Nya, meskipun itu berarti kita harus memandang dan
memperlakukan alam setara dengan kita memperlakukan sesama manusia. Sejak kita
lahir, kita pertama kali mengenal Tuhan melalui orang tua kita. Semakin beranjak
dewasa, kita pun semakin mengenal dan memahami jati diri-Nya yang mahabaik,
maha penyayang, dan masih banyak lagi melalui pengalaman pribadi bersama dengan
sesama kita. Sebagai Tuhan, Ia telah terlebih dahulu menunjukkan kasih-Nya yang
sempurna dengan mengorbankan nyawa-Nya bagi kita, bahkan ketika kita masih
berdosa. Sebagai umatnya, kita juga harus dapat mengampuni dan mengasihi sesama
kita dengan meneladani kasih Tuhan pada kita sesuai dengan perintah-Nya tanpa
memandang apapun. Dengan demikian, rantai kebaikan akan terus berlanjut dan
semakin banyak orang akan mengenal Tuhan dimulai dari sikap dan tindakan
sederhana yang dapat kita lakukan ini. Bahwa semua manusia itu merupakan makhluk
ciptaan Allah yang bernilai luhur dan mulia, itu merupakan sebuah kebenaran
religious dasar yang diyakini oleh semua agama yang ada seperti Islam, Katolik,
Kristen, Buddha, Konghucu dan Hindu. Bahwa manusia itu ciptaan Allah maka
konsekuensinya yaitu semua manusia sama-sama ciptaan Allah dan didalam wajah
sesama kita yang lain itu akan nampak Allah didalam sesama kita, maka kita akan
mengenal Allah dari sesama. Allah hadir didalam diri sesama kita itu memberikan
sebuah inspirasi dan motivasi kepada setiap manusia untuk bisa selalu berbuat baik,
berlaku sopan, bertindak tulus dan penuh cinta kasih kepada sesame manusia sebab
kita juga sudah dikasihi dan dicintai oleh Allah itu sendiri. Kita manusia sebagai
makhluk ciptaan Allah yang tertinggi di muka bumi ini, maka kita ini umat manusia
semua mewakili Allah untuk memelihara dan menjaga bumi dimana kita berpijak ini.
Sebagai wakil Allah maka tentu kita harus mencerminkan akan nilai kasih dan cinta
dari Allah yang sudah diberikan kepada kita untuk kita bisa hidup di bumi ini. Kasih

Character Building: Agama


Allah ini bisa kita rasakan dari perwujudan akan sesama kita dan kita juga bisa
mewujudkan kasih Allah ini dengan memperlakukan baik dengan sesama agar mereka
bisa mengenal Allah melalui kita.

2. Dengan mengatakan “sesama sebagai penampakan wajah Allah dan kebaikannya


kepada kita”, selain hal itu bermakna bahwa kita dapat mengenal dan merasakan
kehadiran serta kebaikan Allah pada kita melalui sesama, itu sama artinya untuk
mengatakan “kita adalah penampakan wajah Allah dan kebaikan-Nya kepada sesama
kita”. Silahkan teman-teman memaparkan lebih lanjut bagaimana supaya kita bisa
menjadi penampakan wajah Allah dan kebaikan-Nya bagi sesama kita. Atau dengan
kata lain, bagaimana supaya sesama kita dapat merasakan dan mengalami kehadiran
dan kebaikan Allah dalam dan melalui diri kita? (Panjang jawaban: 300 – 400 kata)
Jawaban:
Tuhan hadir di dalam diri sesama memberikan motivasi atau inspirasi kepada setiap
manusia untuk berbuat baik, berlaku sopan, bertindak tulus dan penuh cinta untuk
mengasihi sesama yang lain sebagaimana kita dikasihi oleh Allah sendiri.
Konsekuensi dari pengakuan akan “sesama sebagai penampakan Tuhan (wajah Allah)
bagi kita” adalah bahwa Tuhan telah menggunakan sesama sebagai media untuk
kasihnya yang tak terbatas kepada manusia, oleh karena itu sudah sepantasnya kita
juga membiarkan diri kita untuk digunakan sebagai media kasih bagi sesama pula.
Dalam hal ini, kita sebagai penampakan Tuhan harus dapat bertindak dan
memperlakukan orang lain sebagaimana yang diajarkan dan dikehendaki oleh Tuhan
dalam diri kita. Atas segala kasih dan karunia yang telah diberikanNya kepada,
bagaimana cara kita memperlakukan diri kita sendiri dan memperlakukan orang lain
adalah bentuk dari rasa terima kasih dan perwujudan dari penyerahan diri kita kepada
Tuhan.
Di dalam memahami dan mengenal Allah, manusia seharusnya memahami
bahwasanya Allah merupakan sebagai sumber ilmu dan pengetahuan. Ilmu-ilmu yang
Allah berikan itu adalah menerusi dua jalan yang membentuk dua fungsi yaitu sebagai
pedoman hidup dan juga sebagai sarana hidup. Kitab juga sepatutnya menyadari
kepentingan kedua bentuk ilmu Allah dalam pengabdian kepada Allah untuk
mencapai tahap taqwa yang lebih cemerlang

Character Building: Agama


Manusia sebagai wakil Allah di bumi dan manusia itu diciptakan menurut gambar dan
rupa Allah maka memiliki arti bahwa manusia itu mengindikasikan Allah. Jadi
didalam manusia itu ada Allah, manusia merupakan representasi Allah, maka manusia
harus merepresentasikan Allah. Allah mengasihi manusia terlebih dahulu, maka
manusia harus juga memiliki kasih dan mengasihi sesame. Sebab jika manusia berkata
dia mengasihi Allah tapi membenci saudaranya maka itu dusta, sebab saudaranya
yang terlihat saja dia tidak mengasihani, maka apa lagi dia mengasihi Allah yang
tidak terlihat. Sebab ada perintah “Barang siapa mengasihi Allah, ia harus mengasihi
saudaranya.” Maka dengan kita saling mengasihi antar sesama saudara kita manusia
dengan dasar cinta kasih Allah yang menggerakkan persaudaraan dengan saling
mengasihi maka hidup dan kehidupan ini akan dalam, rukun, aman dan Sejahtera bisa
terwujud dalam kehidupan keluarga, beragama, bermasyarakat dan berbangsa negara
juga. Kita harus belajar mengasihi sesama seperti Allah sudah mengasihi kita dengan
hadir dari sosok sesama kita.

Character Building: Agama

Anda mungkin juga menyukai