Anda di halaman 1dari 2

Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh, selamat siang halo teman teman semuaaa…

perkenalkan nama kakak meiza ilka Cahyani kakak berasal dari Ikatan mahasiswa
kerinci riau. disini saya akan menceritakan kisah tentang PUTRI TANGGUK.

Pada zaman dahulu, di desa bunga tanjung, kecamatan danau kerinci, hiduplah putri tangguk
dan suaminya beserta ketujuh anaknya. Putri tangguk mempunyai sepetak sawah yang
ditanami padi, namun, anehnya, setiap selesai panen, sawah putri tangguk selalu
menghasilkan padi. Bahkan ketujuh lumbung padi putri selalu penuh.

Pada saat panen terakhir, putri tangguk mengajak semua anaknya ke sawah. Mereka
memasukkan hasil panen ke gerobak, “panen sudah selesai, sepertinya persediaan padi kita
sudah cukup untuk beberapa bulan” kata putri tangguk. Kemudian mereka mendorong
gerobak Bersama sama.

Ditengah perjalanan putri tangguk jatuh terpeleset “ aaa, aduh” teriak putri tangguk. “hati hati
bu, semalam hujan deras, jalannya menjadi licin” kata suami putri tangguk, sambal
membantunya berdiri. “ gara gara hujan, jalannya jadi licin, pejalanan kerumah masih jauh,
bisa bisa aku terjatuh lagi” gerutu putri tangguk. Putri tangguk mengambil padi dari
gerobaknya, kemudian, padi itu ditebar ke jalan. Melihat perilaku ibunya, si sulung bertanya
“apakah yang ibu lakukan? Mengapa ibu membuang padi ke jalan??”, “ibu tidak membuang
padi, padi ini ibu gunakan sebagai pengganti pasir, ibu menebarnya agar jalan ini tidak licin
lagi” Jawab putri tangguk. “istriku, bukankah padi itu untuk kita makan?, tidak baik rasanya
jika kita membuang makanan” nasihat suami putri tangguk.

Putri tangguk tidak mengindahkan nasihat suaminya “ masa bodoh!!, bukankah padi kita
sudah banyak? Apakah kau mau aku terjatuh lagi??? Dan tulang ku patah??” bantah putri
tangguk sambil terus menebar padi ke jalan. Setelah panen terakhir, putri tangguk tidak
pernah Kembali ke sawah. Ia berada di rumah untuk merawat ketujuh anaknya.

Suatu malam anak bungsu putri tangguk merengek karena lapar, akhirnya, putri tangguk
kedapur untuk mengambill nasi. Alangkah terkejutnya, Ketika dia mendapati pancinya
ternyata kosong, “ mengapa panci ini kosong ??, bukankah, tadi nasi di panci ini tersisa
sedikit??” kata putri tangguk dalam hati.

karena si bungsu terus merengek, putri tangguk pun terus memutuskan untuk menanak nasi,
namun, putri tangguk kembali terkejut, ketika mendapati beras yang ia simpan di dalam
kaleng juga menghilang, “kemana perginya beras itu! aku ingat banyak beras di sini
sebelumnya, jangan-jangan ada orang yang mencurinya,” kata putri tangguk. Kemudian putri
tangguk membujuk anak bungsunya untuk tidur, besoknya ia berencana untuk menumbuk
padi yang disimpan di lumbungnya.

Pagi harinya putri tangguk terkejut mendengar teriakan suaminya. “Istriku! Istriku!”, Teriak
suaminya. putri tangguk berlari menghampiri suaminya yang berada di pintu lumbung. “Ada
apa suamiku??!!?” kata putri tangguk dengan cemas. “Aku tidak tahu istriku lumbung ini
sudah kosong saat aku membukanya”. Jawab suami putri tangguk titik putri tangguk dan
suaminya bergegas memeriksa lumbung yang lain betapa terkejutnya mereka, ketika
mendapati ke-7 lumbungnya telah kosong, putri tangguk pun menangis, “apa yang
terjadi padaku tadi malam nasi dan beras hilang, sekarang padi di lumbung pun juga ikut
menghilang”.... Jerit putri tangguk.

“jangan cemas istriku, bukankah kita masih memiliki sawah, besok kita ke sawah siapa tahu
padinya telah menguning”, hibur suami putri tangguk. Keesokan harinya, paginya putri
tangguk mengikuti suaminya ke sawah dengan cemas, setibanya di sawah tangis putri
tangguk semakin keras, karena mendapati sawahnya yang sudah semak belukar,putri
tangguk menangis seharian, bahkan ia tidak mau pulang dan menunggui sawahnya
hingga ia tertidur.

di dalam mimpinya ia didatangi segerombol padi yang dapat berbicara, “hai putri
tangguk inilah buah dari kesombongan! Masih ingatkah kau ketika membuang kami ke
Jalan?” Tanya padi padi itu. “kau telah menghina kami, kau telah maenjadikan kami
pasir untuk alas jalanmu kami ini dipanen untuk dimakan, bukan untuk dibuang
sembarangan, dengan membuang kami berarti kau tidak membutuhkan kami untuk
makananmu.” kata padi-padi itu.

putri tangguk hanya bisa terdiam dan menjawab dia menyesali kebodohannya ia pun
memohon maaf kepada padi-padi itu. “tak bisa kalian memaafkanku??, aku telah menyesali
perbuatanku” kata putri tangguk sambil menangis. “sekarang kau dan keluargamu harus
bekerja keras membersihkan sawah ini, bajaklah lalu tanami kami kembali, setelah 3
bulan baru kalian dapat memanen kami Kembali”, jawab padi padi itu.

ketika putri tangguk ingin menjawab, ia tersentak bangun dari tidurnya, putri tangguk pun
kembali pulang, kemudian ia menceritakan mimpinya kepada ke suaminya, keesokan harinya
keluarga putri tangguk bergotong-royong membersihkan sawah dan menanam padi dengan
baik, mereka menunggu dengan sabar sehingga yang mereka tanam siap dipanen titik putri
tangguk pun berjanji tidak akan menyia-nyiakan sebutir padi pun hasil panen dari sawah nya.

Dari Kisah tersebut, kita dapat belajar, bahwa kita tidak boleh menjadi orang yang
sombong dan takabur, kita harus mensyukuri apa yang telah kita miliki, karena itu
adalah rahmat dari tuhan, dan ingat juga teman teman menyesal kemudian tak adalah
gunanya.

Demikianlah dari saya, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai