1. Istirahat dan tidur mutlak dibutuhkan oleh setiap orang untuk dapat menjaga status
kesehatan pada tingkat yang optimal. Orang yang sakit membutuhkan banyak istirahat
dan tidur agar dapat memperbaiki kerusakan sel. Selain itu, orang yang kelelahan juga
membutuhkan istirahat dan tidur untuk memulihkan kondisi tubuh.
2. Bagian otak yang mengendalikan aktivitas tidur adalah batang otak, tepatnya pada
sistem pengaktifan retikulasi atau Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar
Synchronizing Regional (BSR).
Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin untuk mempertahankan kewaspadaan
dan agar tetap terjaga. Pengeluaran serotonin dari BSR menimbulkan rasa kantuk
yang
selanjutnya menyebabkan tidur. Terbangun atau terjaganya sesorang tergantung pada
keseimbangan impuls yang diterima di pusat otak dan sistem limbik.
3. Tahapan tidur
Tahap I-II (light sleep)
Tahap III (deep sleep)
Tahap IV (delta sleep)
4. Kebutuhan tidur setiap tahap perkembangan, disini membahas tentang lansia yaitu
usia > 60 tahun, dengan jumlah kebutuhan tidur 6 jam, berdasarkan dari pola tidur
normalnya seperti 20%-25% dari siklus tidurnya adalah tidur REM. Individu dapat
mengalami insomnia sering terjaga sewaktu tidur , dan tahap IV NREM menurun
bahkan terkadang tidak ada.
5. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tidur
Penyakit
Kesehatan fisik
Kelelahan
Lingkungan
Stress psikis
Gaya hidup
Motivasi
Stimulan, obat-obatan, alkohol
Diet dan nutrisi
Status mental
6. Teknik penyusunan askep untuk memenuhi kebutuhan tidur dan istirahat pada lansia
Mengkaji riwayat tidur (kuantitas, kualitas), ritual sebelum tidur, lingkungan,
penggunaan obat, dan perubahan psikisnya.
Melakukan pemeriksaan fisik (mata dan sekitarnya, perasaan gelisah, cara
bicara, dan kefokusan saat mengobrol)
Menentukan diagnosis keperawatan
Intervensi dan Implementasi (Identifikasi penyebab, kondisikan lingkungan yg
nyaman, schedule jadwal aktivitas lansia di siang hari, posisikan pasien tidur
nyaman dan hindari cedera, melakukan pendidikan kesehatan dan rujukan jika
perlu)
Evaluasi (Perhatikan perubahan sebelum dan sesudah dilakukan asuhan
keperawatan, catat tanda perubahan, perhatikan fisik dan psikis pasien,
memandirikan pasien dan keluarga dalam melakukan teknik-teknik untuk
mengatasi gangguan tidur).