Anda di halaman 1dari 16

Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Restorasi Meiji merupakan suatu gerakan pembaruan yang dipelopori oleh Kaisar
Mutsuhito, atau Kaisar Meiji. Restorasi Meiji dikenal juga dengan sebutan Meiji Ishin,
Revolusi, atau pembaruan. Restorasi Meiji merupakan suatu rangkaian kejadian yang
menyebabkan perubahan pada struktur politik dan sosial Jepang. Restorasi Meiji terjadi pada
tahun 1866 sampai 1869, tiga tahun yang mencakup akhir zaman Edo dan Awal zaman Meiji.
Restorasi Meiji bisa dikatakan sebagai jaman “pencerahan” Jepang setelah selama 200 tahun
lebih menutup diri dari hubungan luar di bawah kepemimpinan rezim Tokugawa. Dengan
adanya Restorasi Meiji ini masa dimana Jepang akan menjelma menjadi negara yang maju
pun dimulai. Sejalan dengan arti dari kata meiji sendiri, yaitu ”yang berpikiran cerah”.

Bangsa Jepang kemudian mulai berbenah diri dan berusaha mengejar


ketertinggalannya dari bangsa Eropa Barat. Restorasi Meiji berhasil menjadikan bangsa
Jepang menjadi bangsa yang modern pada waktu itu. Jepang yang seperti diketahui saat itu
merupakan negara ‘kuno’ dan miskin dengan sakokunya (isolasi) menjelma menjadi salah
satu kekuatan yang disegani di Asia Timur. Banyak kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam
dibidang industri, pemerintahan, pendidikan maupun militer akibat dari Restorasi Meiji.
Kemajuan-kemajuan tersebut dicapai hanya dalam kurun waku kurang dari 50 tahun.
Berdasarkan hal itu, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai pengaruh
Restorasi Meiji terhadap modernisasi yang terjadi di Negeri Matahari Terbit tersebut.

Dunia mengakui bahwa Jepang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern
yang kedudukannya sejajar dengan Negara-negara besar di barat. Jepang yang baru telah
mencapai perkembangan dalam segala bidang, seperti perkembangan industry, perdagangan,
pendidikan, dan angakatan perang. Setelah jepang menjadi Negara yang kuat, Jepang mulai
melibatkan diri dalam dunia internasional dan membuat konflik dengan Negara-negara lain,
misalnya masalah Korea (melibatkan Korea dalam perang melawan Cina), kemudian disusul
dengan perang melawan Rusia. Ini berarti Jepang mulai mempraktekan politik imperialisme
seperti Negara-negara Barat.

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang


Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa penyebab timbulnya Restorasi Meiji?

2. Bagaimana proses terjadinya Restorasi Meiji?

3. Bagaimana pengaruh Restorasi Meiji terhadap modernisasi masyarakat Jepang?

4. Apa hubungan antara Restorasi Meiji dengan Moderenisasi Jepang?

5. Bagaimana perkembangan imperialisme jepang ?

6. Perang apa saja yang terjadi akibat ambisi imperialisme jepang ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab timbulnya Restorasi Meiji.

2. Untuk mengetahui proses terjadinya Restorasi Meiji.

3. Untuk mengetahui pengaruh Restorasi Meiji terhadap modernisasi masyarakat Jepang.

4. Untuk mengetahui hubungan antara Restorasi Meiji dengan Imperialisme Jepang.

5. Mengetahui Perkembangan Imperialisme Jepang.

6. Untuk mengetahui sebab dari perang yang terjadi akibat ambisi imperialisme Jepang.

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang


Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Terjadinya Restorasi Meiji

Pada masa menjelang terjadinya Restorasi Meiji Jepang dipimpin oleh Kesyogunan
Tokugawa. Kesyogunan Tokugawa adalah pemerintahan diktator militer ketiga dan terakhir
di Jepang setelah Kesyogunan Kamakura dan Kesyogunan Muromachi. Ketika Kesyogunan
Tokugawa memerintah, Jepang melaksanakan politik isolasi terhadap dunia luar (politik
Sakoku). Artinya, Jepang menyatakan menutup diri bagi orang asing, agama asing dan
pengaruh asing. Orang-orang jepang dilarang berpergian ke luar negeri. Orang-orang yang
berasal dari luar Jepang diusir.

Kekuasaan Tokugawa memang mampu menciptakan ketentraman. Namun, seiring


pertambahan penduduk yang melaju dengan cepatnya membuat Pemerintah Tokugawa tidak
mampu mengatasi kesulitan ekonomi. Lantas Jepang meninggalkan politik isolasi. Hal ini
ditandai dengan perjanjian Syimoda pada tanggal 30 Maret 1854. Isi dari perjanjian tersebut
pelabuhan Syimoda dan Hakodate dibuka untuk perdagangan bangsa asing. Pembukaan
tersebut merupakan awal saja karena terjadi lagi tahapan kedua di tahun 1858 dalam
Townsend Harris Agreement, yang isinya: Jepang Menyetujui pangangakatan duta Amerika
di Yedo dan konsul-konsul dikota-kota pelabuhan yang dibuka untuk perdagangan asing;
Jumlah pelabuhan yang dibuka ditambah; Diadakan perdagangan bebas dan warga Negara
Amerika Serikat dibolehkan diam di Yedo, Osaka dan kota-kota lainnya yang telah dibuka
untuk perdagangan asing; Penetapan peraturan bea impor; dan pertukaran mata uang dengan
bebas.

Akibat dari perjanjian ini berarti jepang telah terbuka lebar dan politik isolasinya
sudah berakhir. Hal ini menjadi latar belakang terjadinya Restorasi Meiji. Masyarakat jepang
kecewa dengan pemerintahan Syogun Tokugawa yang mulai membuka terhadap pengaruh
dari bangsa asing. Syogun dianggap lemah karena meninggalkan politik isolasi. Peristiwa
inilah menjadi awal dari gerakan Restorasi Meiji.

2.2 Proses Terjadinya Restorasi Meiji

Pembukaan Jepang bagi bangsa asing ini telah membawa akibat yang signifikan bagi
bangsa Jepang terutama kekuasaan syogun, sebab pembukaan wilayah itu menimbulkan
munculnya perasaan anti-Syogun.

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang


Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

Syogun dianggap lemah dan menjual tanah airnya kepada bangsa Asing, di samping
itu gerakan pro-Tenno juga semakin kuat di mana Komei Tenno (Kaisar Osyahito) yang
menolak untuk menandatangani perjanjian shimoda dianggap sebagai orang kuat dan Syogun
harus mengembalikan kekuasaannya kepada Tenno.

Kekacauan itu ditambah dengan semakin kuatnya gerakan anti Syogun di bawah
pimpinan daimyo (gubernur militer) Satsyuma dan Cosyu. Ternyata Syogun Tokugawa tidak
mampu mengembalikan ketertiban dalam negeri. Tentara yang dikirim untuk membasmi
gerakan anti Syogun dapat dikalahkan. Tidak ada pilihan lain bagi Pemerintahan Syogun
Tokugawa kecuali untuk menyerahkan kekuasaannya kepada Tenno.

2.3 Masa Restorasi Meiji

Masa-masa menjelang peralihan kekuasaan tersebut telah menimbulkan ketegangan


tersendiri di Jepang yaitu antara Tenno yang didukung Satsyuma dan Syogun, bangsa asing
(Inggris, Perancis) berusaha ikut campur tangan untuk melemahkan Jepang dengan
mengobarkan perang saudara. Inggris ingin mendukung Tenno dan Perancis Syogun. Tetapi
baik Tenno maupun syogun menolaknya. Pada tahun 1867 Kaisar Osyahito ( Komei Tenno)
digantikan oleh Kaisar Mutsuhito yang juga terkenal dengan Kaisar Meiji. Meiji Tenno
(Mutsuhito 1867-1912 pada waktu itu baru berusia 14 tahun) akhirnya memegang tampuk
pemerintahan Jepang pada tanggal 14 Desember dan membuka zaman baru yang gemilang
bagi Jepang.

Peristiwa di atas dikenal dengan sebutan “Restorasi Meiji”. Tenno memakai sebutan
nama masa pemerintahan Meiji. Meiji sendiri diartikan yang berfikiran cerah dan fikirannnya
diterangi. Langkah awal yang dilakukan Tenno yang baru ialah memindahkan ibukota dari
Kyoto ke Tokyo (1869), menciptakan bendera kebangsaan Jepang yang diberi nama
Hinomaru didasarkan atas Ameterasu sebagai dewa matahari dan lagu kebangsaan kimigayo
berdasar atas keabadian Tenno sebagai dewa. Shintoisme sendiri akhirnya diresmikan sebagai
agama Negara. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin kekokohan kebangsaan Jepang yang
akan dijadikan dasar modernisasi Jepang. Pada tanggal 8 April 1868 merupakan saat yang
bersejarah bagi Jepang. Pada hari itu Kaisar Meiji mengeluarkan proklamasinya yang berisi:

1. Akan dibentuk parlemen.

2. Harus bersatu untuk mencapai kesejahteraan bangsa.

3. Semua jabatan terbuka untuk semua orang.

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang


Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

4. Akan dibentuk tentara nasional.

5. Tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama.

6. Adat-istiadat kolot yang menghalang-halangi kemajuan harus dihapuskan.

7. Mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak mungkin untuk pembangunan Negara.

2.4 Modernisasi Jepang Akibat dari Restorasi Meiji

Setelah meletakkan dasar-dasar pembangunan, maka Kaisar Meiji mulai melakukan


pembangunan secara besar-besaran. Pembangunan meliputi segala bidang dan dilakukan
dengan teknologi modern. Tujuan dari pembangunan ini adalah untuk mengejar ketinggalan
dari Bangsa Barat. Rencana Pembangunan disusun sangat rapi dan dilaksanakan secara
bertahap.

1. Pemerintahan

Tenno menjadi kepala negara dan dianggap bersifat dewa menurut ajaran Syintoisme.
Dihapuskannya sistem feodalisme. Untuk tiap wilayah daimyo diangkat seorang wakil
pemerintah pusat. Daimyo dijadikan pegawai negeri dan mereka disuruh tinggal di ibu kota
Negara untuk memudahkan pengawasan. Tanah yang mereka kuasai diminta dikembalikan
kepada Tenno. Pada tanggal 11 Februari 1890 Undang-undang dasar Negeri Jepang disahkan
oleh Tenno. Selanjutnya disusun Dewan Perwakian Rakyat yang terdiri atas dua bagian,
yaitu:

a) Majelis Tinggi : Anggotanya ditujuk oleh Tenno seumur hidup.

b) Majelis Rendah : Anggotanya dipilih oleh orang-orang yang membayar pajak tanah sebesar
jumlah tertentu.

Kemudian dibentuk Kabinet yang bertanggung jawab kepada raja, artinya walaupun
politik cabinet tidak disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat tidak perlu bubar selama masih
dipergunakan raja jepang. Untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, maka
disusunlah peraturan hukum yang isinya berasal dari campuran peraturan hokum Perancis
dan Jerman.

2. Sistem Politik

Restorasi berarti pemuliahan di dalamnya terkandung untuk pembanguan dan


pembaharun. Dalam hal ii merupakan pemulihan kekuasaan negar dari Shogun kepada Kaisar

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang


Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

sebagai seorang yang berhak atas kekuasaan baik secara teoritis maupuun secara praktis.
Setelah Meiji naik tahat, ibu kota dipindahkan dari Kyoto ke Yedo yang namanya diubah
menjadi Tokyo (26 November 1868).

Pada tanggal, 6 April 1868, untuk pertama kalinya dalam sejarah Jepang Meiji Tenno
mengangkat “sumpah setia”(Charter Outh) dihadapan para Daimyo dan Aristokrat.
menciptakan bendera kebangsaan Jepang yang diberi nama Hinomaru didasarkan atas
Ameterasu sebagai dewa matahari dan lagu kebangsaan kimigayo berdasar atas keabadian
Tenno sebagai dewa. Shintoisme sendiri akhirnya diresmikan sebagai agama Negara. Hal
tersebut dilakukan untuk menjamin kekokohan kebangsaan Jepang yang akan dijadikan dasar
modernisasi Jepang. Pada hari itu Kaisar Meiji mengeluarkan proklamasinya yang berisi:

1. Akan dibentuk parlemen.

2. Harus bersatu untuk mencapai kesejahteraan bangsa.

3. Semua jabatan terbuka untuk semua orang.

4. Akan dibentuk tentara nasional.

5. Tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama.

6. Adat-istiadat kolot yang menghalang-halangi kemajuan harus dihapuskan.

7. Mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak mungkin untuk pembangunan Negara.

Dari sumpah tersebut diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pelaksanaan
pemerintahan Negara dipimpin oleh Kaisar dibantu rakyat untuk kepentingan dan
kesejahteraan rakyat.

Dan langkah- langkah yang diambil oleh Meiji Tenno dalam mengadakan restorasi
pada bidang politik adalah sebagi berikut:

1. Kaisar berpegang teguh pada Charter Outh

2. Sistem Pemerintahan meniru system pemerintahan Barat. Pemerintahan dibagi dalam


departemen- departemen dan akan dibentuk konstitusi baru yang akan dipimpin oleh Ito
Hirobumi

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang


Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

3. System pemerintahan feudal dihapuskan. Seluruh tanah Negara dibagi dalam banyak
prefecture adalah suatu daerah yang dikepalai oleh seorang Profec ( kepala departemen).

Pada awal tahun 1868 ternyata system pemerintahan Feodal masih tetap dipakai.
Secara resmi system pemerintahan feudal dihapus pada tahun 1871 dengan di keluarkannya
Imperal Rescrif oleh Kaisar. Semenjak itulah golongan samurai mendapat kesempatan
memegang jabatan pemerintahan di pusat maupun di provinsi- provinsi yang diperintaholeh
para gubernur yang dipilih dan diangkat oleh Kaisar.

Kepada para Dimyo yang kehilangan jabatan pada penyaluran dari pemerintah yang
mempunyai kecakapan diberi jabatan tertentu dan Deimyo yang tidak memiliki kecakapan
dipensiunkan.

Walaupun secara resmi pemerintah feudal telah dihapuskan, namun rakyat masih
belum merasa puas karena ternyata pemerintah masih dimonopoli oeh golongan revolusioner.
Jadi pemerintah masih bersifat Oliogarki. Oleh karena itu rakyat menuntut agar Kaisar segera
membentuk system pemerntahan dengan perwakilan. Hal ini dijawab Kaisar dengan suatu
pernyataan bahwa ia akan memerintah sesuai denagn kehendak rakyat dan akan membentuk
konstitusi. Pembentukan konstitusi berhasil dibentuk pada tanggal, 11 Februari 1889 secara
resmi konstitusi tersebut diumumkan kepada rakyat Jepang. Dalam konstitusi tersebut
mengandung pokok- pokok pikiran sebagai berikut:

 Kedudukan Kaisar

Menurut konstitusi kaisar adalah sumberdari segala kekuasaan. Kedudukan kaisar


adalah suci dan tidak dapat dganggu gugat. Kekuasaan praktis (real power) dijalankan oleh
badan- badan pemerintah atas nama kaisar. Jadi dalam menjalankan pemerintahan (dalam
kekuasaan legislative) kaisar dibantu oleh Diet.

 Diet (DPR)

Sistem perwakilan di Jepang menganut system seperti di Eropa Barat yaitu yang
terdiri dari dua kamar (bicameral) yakni:

 House of Peers Upper House

Anggotanya terdiri dari para bangsawan tinggi yang dipilih dari pembayar pajak yang
ttertinggi di Negara.

 House of Representative

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang


Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

Anggotanya terdiri dari rakyat biasa yang ditunjuk atau dipilih. Semua undang-
undang harus mendapat pengesahan dari Diet dan persetujuan harus didasarkan atas
kelebihan suara yang mutlak.

Kabinet ( The Council Of Minister) yang langsung bertanggung ajwab kepada Kaisar.
Menurut konstitusi 1889 kabinat yang diketuai oleh perdana menteri mempunyai Departemen
sebagai berikut:

1. Departemen dalam negeri

2. Departemen luar negeri

3. Departemen pendidikan

4. Departemaen perhubungan

5. Departemaen keuangan

6. Departemaen kehakiman

7. Departemaen perdagangan dan industri

8. Departemaen pertanian dan kehutanan

9. Departemaen kereta api

10. Departemaen seberang laut

Prive council (DPA), tugasnya sebagai penasehatkaisar disamping prive council kaisar
masih mepunyai penasehat langsung yaitu Genro (ahli- ahli Negara). Genro adalah suatu
lembaga yang dibentuk diluar undang- undang . denan demikian dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa berdasarkan konstitusi 1889 maka bentuk pemerintahan Jepang adalah
Monarki Konstitusional.

3. Militer

Pada tahun 1873 dibentuk kesatuan tentara Jepang. Angkatan Perang dibangun secara
modern dengan peralatan yang dibeli negara-negara Eropa Barat. Tetapi kemudian Jepang
membuat sendiri alat perangnya. Susunan angkatan darat dipegang oleh keluarga Chosyu dan
dibuat mencontoh negara Jerman, dan angkatan Laut dipegang oleh keluarga Satsyuma
dibentuk dengan mencontoh angkatan laut Inggris.

Disamping itu tiap-tiap warga negara yang berumur 20 tahun dikenakan wajib militer
dan setelah itu untuk praktek mereka dikirim ke daerah-daerah perbatasan yang berbahaya.

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang


Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

Bersama dengan diresmikan modernisasi angkatan perang ditumbuhkan kembali semangat


Busyido sebagai dasar kemiliteran Jepang. Prajurit Jepang harus memegang teguh ajaran
Bushido artinya menginsyafi kedudukannya masing-masing di dalam hidup ini,
mempertinggi derajat dan kecakapan diri, melatih dirinya lahir batin untuk menyempurnakan
kecakapannya dalam ketentaraan, memegang teguh disiplin, menjunjung tinggi kehormatan
bangsa dan tanah air sampai titik darah yang terakhir. Mati untuk tenno adalah bentuk mati
yang sempurna dan termulia.

Untuk mengorganisasi angkatan perang dibentuk Departemen Pertahanan (Gunbatsu).


Departemen Pertahanan tidak bertanggung jawab kepada parlemen, tetapi kepada Tennno.
Badan ini dikemudian hari tumbuh menjadi suatu badan yang pengaruhnya cukup besar.
Perang atau damai ditentukan oleh Departemen pertahanan. Jepang pun memiliki angkatan
pertahanan yang kuat karena setengah dari anggaran belanja negara dipergunakan untuk
militer.

Akibat dari modernisasi militer ini maka secara otomatis golongan Samurai
dihapuskan dan ini menyebabkan timbulnya pemberontakan yaitu pemberontakan Satsuma.
Pemberontakan Satsuma (Seinan Senso, Perang Barat Daya) adalah pemberontakan klan
samurai Satsuma yang dipimpin Saigo Takamori terhadap Tentara Kekaisaran Jepang, yang
berlangsung 11 bulan di awal era Meiji, dimulai pada tahun 1877. Perang saudara ini
merupakan perang saudara terakhir dan terbesar di Jepang. Perang terjadi di Kyushu, tepatnya
di tempat yang sekarang bernama Prefektur Kumamoto, Prefektur Miyazaki, Prefektur Oita,
Prefektur Kagoshima (http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_Satsuma).

Pemberontakan Satsuma disebabkan oleh adanya perubahan sistem pada


pemerintahan, yang menyebabkan kekecewaan para samurai. Modernisasi Jepang telah
menyebabkan hilangnya kekuasaan samurai dan penghancuran sistem tradisional. Peraturan
Penghapusan Pedang Haito-rei yang melarang samurai membawa katana juga merupakan
salah satu penyebab terjadinya pemberontakan ini.

Pertempuran berlangsung selama enam minggu, dan Saigo Takamori hanya memiliki
300-400 prajurit yang tersisa. Pada pertempuran terakhir, yaitu pertempuran Shiroyama,
Saigo luka berat. Dalam keadaan hampir tertangkap pasukan pemerintah, Saigo melakukan
seppuku pada 24 September 1877.

Peperangan ini menghabiskan dana besar di pemerintah Jepang, sekaligus merupakan


akhir dari kelas samurai di Jepang. Sepuluh tahun kemudian, Kekaisaran Jepang meminta

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang


Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

maaf dan memberikan gelar kemuliaan kepada Saigo Takamori sebagai samurai yang
terakhir.

4. Pendidikan

Restorasi Meiji juga membawa perubahan pada bidang pendidikan. Pada tahun 1871
dibentuk departemen pengajaran. Dalam beberapa tahun saja Jepang telah berhasil mengubah
system pengajaran baru menurut system Eropa Barat.

Dalam system baru ini tiap anak yang berumur 6 tahun sudah dikenakan kewajiban
belajar dan itu berlaku bagi semua penduduk. Untuk tiap 600 penduduk diadakan 1 sekolah
rendah. Negara dibagi menjadi 8 daerah pendidikan, tiap daerah diberi 32 buah sekolah
menengah dan 1 buah perguruan tinggi.

Hal yang terpenting adalah pengiriman pelajar-pelajar keluar negeri untuk


menyempurnakan ilmu pengetahuannya tentang Barat. Mereka ditugaskan untuk mempelajari
ilmu teknik, kedokteran, ekonomi dan lain-lain. Setelah kembali mereka ditugaskan untuk
ikut aktif dalam pembangunan dan modernisasi Negara. Hal ini sangat berhasil karena dalam
50 tahun jepang sudah menjadi negara modern.

5. Bidang perekonomian

Restorasi Meiji juga merupakan revolusi ekonomi juga. Yakni system ekonomi feudal
runtuh dan digantiakan dengan system ekonomi kapitalis modern. Baik persoalan politik
maupun ekonomi di jepang sama- sama memperoleh pengaruh barat. Dalam masalah
ekonomi ada dua hal yang harus diperhatikan yakni:

1. Bagaimana menguasai kembali sumber- sumber perekonomian, penghasilan nasional


terutama untuk kepentingan militer Jepang. Hal ini ditempuh dengan cara, antara lain;
membuat jalan- jalan kereta api, mendirikan bank- bank, mengijinkan pelayaran bagi kapal-
kapal asing.

2. Bagimana cara mengembangkan ekonomi Jepang yang sebaik- baiknya. Hal ini ditempuh
dengan jalan:

a. Mengirimkan misi untuk belajar pengetahuan ekonomi Barat.

b. Membuka hubungan ekonomi dengan bangsa- bangsa barat secara luas.

c. Membuka pabrik- pabrik

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang


Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

Pembangunan di bidang ekonomi, meliputi bidang pertanian, perindustrian, dan


perdagangan. Perdagangan Jepang maju pesat berkat dumping policy. Di bidang industry
muncul golongan baru yang disebut Zaibatsu. Yang terdiri dari keluarga Mitsui, Mitsubishi,
Summitomo dan Jasuda.

6. Industri

Dalam rangka membangun industrinya, Jepang mula-mula bekerja keras untuk


meningkatkan hasil produksi teh dan sutera. Kedua jenis ini sangat laku di luar negeri.
Tujuannya untuk memperoleh devisa sebanyak mungkin. Dengan devisa itu dibeli mesin-
mesin modern untuk modernisasi perusahaan teh, sutera kemudian industri. Sementara
bangsa jepang belum dapat melayani mesin-mesin yang modern itu didatangkan ahli teknik
dari luar negeri. Setelah bangsa Jepang sudah mampu mengoperasikan mesin-mesin tersebut
para ahli teknik yang didatangkan dari luar negeri dipulangkan.

Perdagangan dalam dan luar negeri, pelayaran antar pulau dan pelayaran internasional
berkembang pesat. Disamping industri biasa timbul pula industri alat perang dan industri alat
besar. Beberapa industriawan yang terkenal pada waktu itu ialah: Yosyuda, Mitsui, Sumimoto
dan Mitshubishi. Demikianlah, dalam waktu kurang lebih 50 tahun sesudahRestorasi Meiji,
negeri Jepang maju pesatdan tumbuh menjadi Negara yang setaraf dengan negara-negara
Eropa Barat.

2.5 Imperialisme Jepang


Dunia mengakui bahwa Jepang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan
modern yang kedudukannya sejajar dengan Negara-negara besar di barat. Jepang yang baru
telah mencapai perkembangan dalam segala bidang, seperti perkembangan industry,
perdagangan, pendidikan, dan angakatan perang. Setelah jepang menjadi Negara yang kuat,
Jepang mulai melibatkan diri dalam dunia internasional dan membuat konflik dengan
Negara-negara lain, misalnya masalah Korea (melibatkan Korea dalam perang melawan
Cina), kemudian disusul dengan perang melawan Rusia. Ini berarti Jepang mulai
mempraktekan politik imperialisme seperti Negara-negara Barat.

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang


Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

Adapun factor-faktor yang mendorong munculnya Jepang sebagai Negara imperialis


ialah, pertama adanya perkembangan Jepang dalam segala bidang, mengakibatkan berlipat
gandanya pertambahan penduduk. Pada 1872 M penduduk Jepang berjumlah 35 juta jiwa,
1894 Mbertambah menjadi 41 juta jiwa, selanjutnya pada 1920 M telah mencapai 35 juta
jiwa. Kedua, adanya perkembangan industri yang begitu pesat, butuh daerah pasaran dan
bahan mentah, demi kelangsungan proses industrialisasi. Ketiga, adanya restriksi
(pembatasan) imigran Jepang yang dilakukan oleh Negara-negara Barat. Negara-negara Barat
tidak mau menerima imigran-imigran bangsa Jepang.
Hal ini menimbulkan reaksi Jepang berupa Imperialisme, dan pengaruh ajaranShinto
tentang Hakko I Chi-u (dunia sebagai keluarga), dimana Jepang terpanggil untuk memimpin
bangsa-bangsa di dunia (Asia-Fasifik). Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Jepang
sebgai pelopor Pan-Asia, maka sekaligus menjadi pemimpinannya.
Ambisi imperialisme, melibatkan Jepangdalam peperangan dan dalam setiap
peperangan Jepang selalu mendapatkan kemenangan.

 Perang Cina-Jepang (1894-1895 M)


Jepang dan Cina sebelumnya telah memiliki hubungan persahabatan, baik secara
resmi yakni dengan utusan-utusan, maupun tidak resmi yakni dengan hubungan dagang sejak
zaman sebelum dinasti Ming. Akan tetapi suasana persahabatan tersebut berubah setelah
Jepang berhasil membangun negaranya menjadi kuat.
Kaisar Meiji sebagai kaisar baru, mulai merintis jalan kearah pembentukan Negara Jepang
yang baru, kuat dan modern. Kaisar menginginkan Negara Jepang menjadi Negara yang
besar. Hal ini hanya dapat terlaksana apabila Jepang dapat menguasai daerah-daerah di
sekitarnya.
Sebelum perang berlangsung, Korea adalah Negara vassal Cina. Sebaliknya mulai
1894 M, Jepang menaruh perhatian yang besar terhadap Korea, yang kemudian melibatkan
Korea dalam perang melawan Cina. Adapun factor-faktor yang menyebabkan terjadinya
perang Cina-Jepang 1, dapat dikemukakan sebagai berikut:
Sebab Umum
 Korea merupakan batu loncatan untuk memasuki Manchuria dan Cina serta daratan
Asia yang lain. Cina harus dihancurkan karena Cina telah merampas kemerdekaan
Korea dan menutup Korea bagi Jepang.
 Korea akan dijadikan sebagai tempat pemindhan/penampungan sebagian penduduk
Jepang yang telah padat.

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang


Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

 Korea kaya akan bahan mentah untuk industry, sehingga menjadi daya penarik bagi
Jepang untuk menguasainya.
Sebab khusus
Pada wakttu itu di Korea terjadi pemberontakan Tonghak. Tonghak merupakan partai
konservatif yang berideologi campuran antara Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme.
Pemberontakan ini terjadi antara golongan Konservatif yang meminta bantuan kepada Cina,
melawan golongan progresif yang meminta bantuan Jepang.
Baik Jepang ataupun Cina mengirimkan pasukannya ke Korea, namun sampai perang
reda, kedua bela pihak tidak mau menarik kembali pasukannya, tetap kuat pada pendirian
masing-masing, sehingga hubungan keduanya menjadi tegang.
Dalam persengketaan itu Rusia mulai ikut campur. Rusia mengancam apabila kedua
belah pihak tidak menarik pasukannya dari Korea, maka Rusia akan tampil di depan dan ikut
bertanggung jawab.
Rusia merasa keberatan terhadap penyerahan Semenanjung Liaotung kepada Jepang.
Maka dengan diprakasai oleh Rusia, mereka memprotes keputusan tersebut., dengan alasan
melanggar kedaulatan Cina.
Perang Rusia-Jepang (1904-1905 M)
Pada 1900 M. Golongan konservatif di Cina mendirikan suatu perkumpulan rahasia
yang dikenal dengan nama Yi Ho Tuan, oleh orang-orang Barat disebut “Boxers”. Dengan
adanya kekacauan yang ditimbulkan oleh Boxers tersebut, Rusia berkesempatan untuk
mengirimkan pasukannya ke Manchuria untuk melindungi warrga Negara dan kekayaannya.
Rusia memberitahukan kepada Negara-negara barat bahwa pengiriman tersebut hanya
bersifat sementara, dan jika situasi telah aman akan segera ditarik kembali. Tapi
kenyataannya, setelah pemberontakan Boxers berakhir, tentara Rusia tetap ditempatkan di
daerah tersebut.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di pihak Negara-negara Barat, khususnya Inggris,
begitu juga dengan Jepang. Mereka bersama-sama dengan Amerika Serikat, mengajukan
protes. Bagi Jepang suatu tindakan Rusia di Manchuria berarti mendekati Korea, mendekati
Korea berarti mendekati jepang, maka Jepang lebih keras memprotes tindakan Rusia tersebut.
Sebab terjadinya perang Jepang-Rusia adalah, baik Jepang maupun Rusia memiliki
kepentingan politik dan ekonomi yang sama terhadap Korea dan Manchuria, serta Jepang
menghendaki agar masalah Manchuria diselesaikan langsung dengan Tsar Rusia.
Jepang Dalam Perang Dunia 1

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang


Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

Perang Dunia 1 telah memberikan kesempatan kepada Jepang untuk menyalurkan


berbagai ambisinya. Apalagi Jepang telah terikat oleh sebuah perserikatan dengan Inggris
yang menyatakan bahwa Jepang harus membantu kawan serikatnya (Inggris) apabila kawan
serikatnya itu di serang di Timur Jauh. Perserikatan itu juga mewajibkan untuk
memperhitungkan bersama, tindakan apa yang harus diambil untuk melindungi suatu
kepentingan di dunia Timur yang terancam Jerman.
Jepang menyambutnya dengan gembira, sebab Jerman yang dahulu bersama-sama
dengan Rusia, dan Prancis telah memaksanya mengembalikan Semenanjung Liaotung ke
tangan Cina, yang akhirnya jatuh ke tangan Rusia.
Perang Dunia 1 memberikan kesempatan Jepang untuk bergerak secara leluasa
menguasai Cina dan Samudera Pasifik, sebab Negara-negara Barat sedang sibuk mengurusi
kepentingan mereka sendiri. Mereka tidak sempat memperhatikan sepak terjang Jepang di
Timur Jauh. Ikatan perserikatan Inggris-Jepang menyebabkan, Jepang menyatakan perang
kepada Jerman.
Tugas Jepang dalam perang Dunia 1 secara geografis terletak di bagian timur, yakni
membantu Inggris membersihkan laut Asia Timur dari kapal-kapal perang Jerman. Sesudah
pemerintah Jepang menyatakan perang kepada Jerman mereka segera mengirim pasukannya
ke Tsingtao.
Selanjutnya armada Jepang memasuki Samudera Pasifik, yakni ke kepulauan
Mariana, Caroline, dan Marshall yang terletak di utara katulistiwa. Sebagian yang lain
angkatan laut Jepang berlayar ke timur Tengah untuk membantu mengawal pengiriman
sekutu melewati laut tersebut.
Perang dunia 1 berakhir dengan kemenangan di pihak sekutu, yang berarti
kemenangan juga bagi Jepang. Dengan demikian, sampai dengan perang dunia 1, Jepang
telah berhasil menguasai banyak daerah. Jepang telah muncul menjadi Negara besar (the
great power).

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang


Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Restorasi Meiji yang terjadi di Jepang telah mengubah Jepang menjadi negara yang
modern dan imperialis. Jepang yang tadinya merupakan masyarakat yang kolot dan terisolir
secara drastis berubah menjadi masyarakat modern yang setaraf dengan masyarakat di Eropa
Barat. Upaya-upaya yang dilakukan Kaisar Meiji terbilang sangat efektif dan efisiaen. Hal ini
ditunjukan dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai.

Restorasi Meiji membawa pengaruh yang sangat besar dalam upaya merubah masyarakat
Jepang menjadi masyarakat modern. Kemajuan-kemajuan yang dicapai setelah Restorasi
Meiji ini tidak akan mampu berjalan jika tidak diimbangi dengan kemampuan dan etos kerja
yang baik dari masyarakat Jepang sendiri. Kemajuan dalm segal bidang secara tidak langsung
membuat bangsa Jepang melancarkan gerakan imperialism.

Dalam pembaruan-pembaruan yang dilakukan, Jepang membuat suatu catatan penting


yang dapat dijadikan pelajaran bagi kita semua. Hal yang menarik dari Restorasi Meiji
adalah bahwa antara unsur-unsur baru dan unsur-unsur tradisional semuanya berjalan secara
bersama-sama. Jadi bisa kita katakan meskipun Jepang mengalami perubahan di berbagai
bidang dan sektor. Nilai-nilai tradisi leluhurnya tetap terjaga dengan baik hingga sekarang. Ini
memberikan pelajaran bagi kita bahwa modernisasi bukan berarti merubah pola hidup dan
tradisi lama leluhur yang positif dengan budaya barat.

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang


Moderenisasi dan Perkembangan imperialisme jepang

DAFTAR PUSTAKA

http://rahayuftriaaa.blogspot.co.id/2013/05/modernisasi-oleh-pemerintahan-tenno.html
http://erakas.blogspot.co.id/2011/03/restorasi-meiji-awal-jepang-jadi.html
http://rikkun17blog.blogspot.co.id/2016/01/modernisasi-dan-perkembangan.html

Moderenisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang

Anda mungkin juga menyukai