Moderenisasi Dan Perkembangan Imperialisme Jepang
Moderenisasi Dan Perkembangan Imperialisme Jepang
BAB I
PENDAHULUAN
Restorasi Meiji merupakan suatu gerakan pembaruan yang dipelopori oleh Kaisar
Mutsuhito, atau Kaisar Meiji. Restorasi Meiji dikenal juga dengan sebutan Meiji Ishin,
Revolusi, atau pembaruan. Restorasi Meiji merupakan suatu rangkaian kejadian yang
menyebabkan perubahan pada struktur politik dan sosial Jepang. Restorasi Meiji terjadi pada
tahun 1866 sampai 1869, tiga tahun yang mencakup akhir zaman Edo dan Awal zaman Meiji.
Restorasi Meiji bisa dikatakan sebagai jaman “pencerahan” Jepang setelah selama 200 tahun
lebih menutup diri dari hubungan luar di bawah kepemimpinan rezim Tokugawa. Dengan
adanya Restorasi Meiji ini masa dimana Jepang akan menjelma menjadi negara yang maju
pun dimulai. Sejalan dengan arti dari kata meiji sendiri, yaitu ”yang berpikiran cerah”.
Dunia mengakui bahwa Jepang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern
yang kedudukannya sejajar dengan Negara-negara besar di barat. Jepang yang baru telah
mencapai perkembangan dalam segala bidang, seperti perkembangan industry, perdagangan,
pendidikan, dan angakatan perang. Setelah jepang menjadi Negara yang kuat, Jepang mulai
melibatkan diri dalam dunia internasional dan membuat konflik dengan Negara-negara lain,
misalnya masalah Korea (melibatkan Korea dalam perang melawan Cina), kemudian disusul
dengan perang melawan Rusia. Ini berarti Jepang mulai mempraktekan politik imperialisme
seperti Negara-negara Barat.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab timbulnya Restorasi Meiji.
6. Untuk mengetahui sebab dari perang yang terjadi akibat ambisi imperialisme Jepang.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada masa menjelang terjadinya Restorasi Meiji Jepang dipimpin oleh Kesyogunan
Tokugawa. Kesyogunan Tokugawa adalah pemerintahan diktator militer ketiga dan terakhir
di Jepang setelah Kesyogunan Kamakura dan Kesyogunan Muromachi. Ketika Kesyogunan
Tokugawa memerintah, Jepang melaksanakan politik isolasi terhadap dunia luar (politik
Sakoku). Artinya, Jepang menyatakan menutup diri bagi orang asing, agama asing dan
pengaruh asing. Orang-orang jepang dilarang berpergian ke luar negeri. Orang-orang yang
berasal dari luar Jepang diusir.
Akibat dari perjanjian ini berarti jepang telah terbuka lebar dan politik isolasinya
sudah berakhir. Hal ini menjadi latar belakang terjadinya Restorasi Meiji. Masyarakat jepang
kecewa dengan pemerintahan Syogun Tokugawa yang mulai membuka terhadap pengaruh
dari bangsa asing. Syogun dianggap lemah karena meninggalkan politik isolasi. Peristiwa
inilah menjadi awal dari gerakan Restorasi Meiji.
Pembukaan Jepang bagi bangsa asing ini telah membawa akibat yang signifikan bagi
bangsa Jepang terutama kekuasaan syogun, sebab pembukaan wilayah itu menimbulkan
munculnya perasaan anti-Syogun.
Syogun dianggap lemah dan menjual tanah airnya kepada bangsa Asing, di samping
itu gerakan pro-Tenno juga semakin kuat di mana Komei Tenno (Kaisar Osyahito) yang
menolak untuk menandatangani perjanjian shimoda dianggap sebagai orang kuat dan Syogun
harus mengembalikan kekuasaannya kepada Tenno.
Kekacauan itu ditambah dengan semakin kuatnya gerakan anti Syogun di bawah
pimpinan daimyo (gubernur militer) Satsyuma dan Cosyu. Ternyata Syogun Tokugawa tidak
mampu mengembalikan ketertiban dalam negeri. Tentara yang dikirim untuk membasmi
gerakan anti Syogun dapat dikalahkan. Tidak ada pilihan lain bagi Pemerintahan Syogun
Tokugawa kecuali untuk menyerahkan kekuasaannya kepada Tenno.
Peristiwa di atas dikenal dengan sebutan “Restorasi Meiji”. Tenno memakai sebutan
nama masa pemerintahan Meiji. Meiji sendiri diartikan yang berfikiran cerah dan fikirannnya
diterangi. Langkah awal yang dilakukan Tenno yang baru ialah memindahkan ibukota dari
Kyoto ke Tokyo (1869), menciptakan bendera kebangsaan Jepang yang diberi nama
Hinomaru didasarkan atas Ameterasu sebagai dewa matahari dan lagu kebangsaan kimigayo
berdasar atas keabadian Tenno sebagai dewa. Shintoisme sendiri akhirnya diresmikan sebagai
agama Negara. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin kekokohan kebangsaan Jepang yang
akan dijadikan dasar modernisasi Jepang. Pada tanggal 8 April 1868 merupakan saat yang
bersejarah bagi Jepang. Pada hari itu Kaisar Meiji mengeluarkan proklamasinya yang berisi:
1. Pemerintahan
Tenno menjadi kepala negara dan dianggap bersifat dewa menurut ajaran Syintoisme.
Dihapuskannya sistem feodalisme. Untuk tiap wilayah daimyo diangkat seorang wakil
pemerintah pusat. Daimyo dijadikan pegawai negeri dan mereka disuruh tinggal di ibu kota
Negara untuk memudahkan pengawasan. Tanah yang mereka kuasai diminta dikembalikan
kepada Tenno. Pada tanggal 11 Februari 1890 Undang-undang dasar Negeri Jepang disahkan
oleh Tenno. Selanjutnya disusun Dewan Perwakian Rakyat yang terdiri atas dua bagian,
yaitu:
b) Majelis Rendah : Anggotanya dipilih oleh orang-orang yang membayar pajak tanah sebesar
jumlah tertentu.
Kemudian dibentuk Kabinet yang bertanggung jawab kepada raja, artinya walaupun
politik cabinet tidak disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat tidak perlu bubar selama masih
dipergunakan raja jepang. Untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, maka
disusunlah peraturan hukum yang isinya berasal dari campuran peraturan hokum Perancis
dan Jerman.
2. Sistem Politik
sebagai seorang yang berhak atas kekuasaan baik secara teoritis maupuun secara praktis.
Setelah Meiji naik tahat, ibu kota dipindahkan dari Kyoto ke Yedo yang namanya diubah
menjadi Tokyo (26 November 1868).
Pada tanggal, 6 April 1868, untuk pertama kalinya dalam sejarah Jepang Meiji Tenno
mengangkat “sumpah setia”(Charter Outh) dihadapan para Daimyo dan Aristokrat.
menciptakan bendera kebangsaan Jepang yang diberi nama Hinomaru didasarkan atas
Ameterasu sebagai dewa matahari dan lagu kebangsaan kimigayo berdasar atas keabadian
Tenno sebagai dewa. Shintoisme sendiri akhirnya diresmikan sebagai agama Negara. Hal
tersebut dilakukan untuk menjamin kekokohan kebangsaan Jepang yang akan dijadikan dasar
modernisasi Jepang. Pada hari itu Kaisar Meiji mengeluarkan proklamasinya yang berisi:
Dari sumpah tersebut diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pelaksanaan
pemerintahan Negara dipimpin oleh Kaisar dibantu rakyat untuk kepentingan dan
kesejahteraan rakyat.
Dan langkah- langkah yang diambil oleh Meiji Tenno dalam mengadakan restorasi
pada bidang politik adalah sebagi berikut:
3. System pemerintahan feudal dihapuskan. Seluruh tanah Negara dibagi dalam banyak
prefecture adalah suatu daerah yang dikepalai oleh seorang Profec ( kepala departemen).
Pada awal tahun 1868 ternyata system pemerintahan Feodal masih tetap dipakai.
Secara resmi system pemerintahan feudal dihapus pada tahun 1871 dengan di keluarkannya
Imperal Rescrif oleh Kaisar. Semenjak itulah golongan samurai mendapat kesempatan
memegang jabatan pemerintahan di pusat maupun di provinsi- provinsi yang diperintaholeh
para gubernur yang dipilih dan diangkat oleh Kaisar.
Kepada para Dimyo yang kehilangan jabatan pada penyaluran dari pemerintah yang
mempunyai kecakapan diberi jabatan tertentu dan Deimyo yang tidak memiliki kecakapan
dipensiunkan.
Walaupun secara resmi pemerintah feudal telah dihapuskan, namun rakyat masih
belum merasa puas karena ternyata pemerintah masih dimonopoli oeh golongan revolusioner.
Jadi pemerintah masih bersifat Oliogarki. Oleh karena itu rakyat menuntut agar Kaisar segera
membentuk system pemerntahan dengan perwakilan. Hal ini dijawab Kaisar dengan suatu
pernyataan bahwa ia akan memerintah sesuai denagn kehendak rakyat dan akan membentuk
konstitusi. Pembentukan konstitusi berhasil dibentuk pada tanggal, 11 Februari 1889 secara
resmi konstitusi tersebut diumumkan kepada rakyat Jepang. Dalam konstitusi tersebut
mengandung pokok- pokok pikiran sebagai berikut:
Kedudukan Kaisar
Diet (DPR)
Sistem perwakilan di Jepang menganut system seperti di Eropa Barat yaitu yang
terdiri dari dua kamar (bicameral) yakni:
Anggotanya terdiri dari para bangsawan tinggi yang dipilih dari pembayar pajak yang
ttertinggi di Negara.
House of Representative
Anggotanya terdiri dari rakyat biasa yang ditunjuk atau dipilih. Semua undang-
undang harus mendapat pengesahan dari Diet dan persetujuan harus didasarkan atas
kelebihan suara yang mutlak.
Kabinet ( The Council Of Minister) yang langsung bertanggung ajwab kepada Kaisar.
Menurut konstitusi 1889 kabinat yang diketuai oleh perdana menteri mempunyai Departemen
sebagai berikut:
3. Departemen pendidikan
4. Departemaen perhubungan
5. Departemaen keuangan
6. Departemaen kehakiman
Prive council (DPA), tugasnya sebagai penasehatkaisar disamping prive council kaisar
masih mepunyai penasehat langsung yaitu Genro (ahli- ahli Negara). Genro adalah suatu
lembaga yang dibentuk diluar undang- undang . denan demikian dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa berdasarkan konstitusi 1889 maka bentuk pemerintahan Jepang adalah
Monarki Konstitusional.
3. Militer
Pada tahun 1873 dibentuk kesatuan tentara Jepang. Angkatan Perang dibangun secara
modern dengan peralatan yang dibeli negara-negara Eropa Barat. Tetapi kemudian Jepang
membuat sendiri alat perangnya. Susunan angkatan darat dipegang oleh keluarga Chosyu dan
dibuat mencontoh negara Jerman, dan angkatan Laut dipegang oleh keluarga Satsyuma
dibentuk dengan mencontoh angkatan laut Inggris.
Disamping itu tiap-tiap warga negara yang berumur 20 tahun dikenakan wajib militer
dan setelah itu untuk praktek mereka dikirim ke daerah-daerah perbatasan yang berbahaya.
Akibat dari modernisasi militer ini maka secara otomatis golongan Samurai
dihapuskan dan ini menyebabkan timbulnya pemberontakan yaitu pemberontakan Satsuma.
Pemberontakan Satsuma (Seinan Senso, Perang Barat Daya) adalah pemberontakan klan
samurai Satsuma yang dipimpin Saigo Takamori terhadap Tentara Kekaisaran Jepang, yang
berlangsung 11 bulan di awal era Meiji, dimulai pada tahun 1877. Perang saudara ini
merupakan perang saudara terakhir dan terbesar di Jepang. Perang terjadi di Kyushu, tepatnya
di tempat yang sekarang bernama Prefektur Kumamoto, Prefektur Miyazaki, Prefektur Oita,
Prefektur Kagoshima (http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_Satsuma).
Pertempuran berlangsung selama enam minggu, dan Saigo Takamori hanya memiliki
300-400 prajurit yang tersisa. Pada pertempuran terakhir, yaitu pertempuran Shiroyama,
Saigo luka berat. Dalam keadaan hampir tertangkap pasukan pemerintah, Saigo melakukan
seppuku pada 24 September 1877.
maaf dan memberikan gelar kemuliaan kepada Saigo Takamori sebagai samurai yang
terakhir.
4. Pendidikan
Restorasi Meiji juga membawa perubahan pada bidang pendidikan. Pada tahun 1871
dibentuk departemen pengajaran. Dalam beberapa tahun saja Jepang telah berhasil mengubah
system pengajaran baru menurut system Eropa Barat.
Dalam system baru ini tiap anak yang berumur 6 tahun sudah dikenakan kewajiban
belajar dan itu berlaku bagi semua penduduk. Untuk tiap 600 penduduk diadakan 1 sekolah
rendah. Negara dibagi menjadi 8 daerah pendidikan, tiap daerah diberi 32 buah sekolah
menengah dan 1 buah perguruan tinggi.
5. Bidang perekonomian
Restorasi Meiji juga merupakan revolusi ekonomi juga. Yakni system ekonomi feudal
runtuh dan digantiakan dengan system ekonomi kapitalis modern. Baik persoalan politik
maupun ekonomi di jepang sama- sama memperoleh pengaruh barat. Dalam masalah
ekonomi ada dua hal yang harus diperhatikan yakni:
2. Bagimana cara mengembangkan ekonomi Jepang yang sebaik- baiknya. Hal ini ditempuh
dengan jalan:
6. Industri
Perdagangan dalam dan luar negeri, pelayaran antar pulau dan pelayaran internasional
berkembang pesat. Disamping industri biasa timbul pula industri alat perang dan industri alat
besar. Beberapa industriawan yang terkenal pada waktu itu ialah: Yosyuda, Mitsui, Sumimoto
dan Mitshubishi. Demikianlah, dalam waktu kurang lebih 50 tahun sesudahRestorasi Meiji,
negeri Jepang maju pesatdan tumbuh menjadi Negara yang setaraf dengan negara-negara
Eropa Barat.
Korea kaya akan bahan mentah untuk industry, sehingga menjadi daya penarik bagi
Jepang untuk menguasainya.
Sebab khusus
Pada wakttu itu di Korea terjadi pemberontakan Tonghak. Tonghak merupakan partai
konservatif yang berideologi campuran antara Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme.
Pemberontakan ini terjadi antara golongan Konservatif yang meminta bantuan kepada Cina,
melawan golongan progresif yang meminta bantuan Jepang.
Baik Jepang ataupun Cina mengirimkan pasukannya ke Korea, namun sampai perang
reda, kedua bela pihak tidak mau menarik kembali pasukannya, tetap kuat pada pendirian
masing-masing, sehingga hubungan keduanya menjadi tegang.
Dalam persengketaan itu Rusia mulai ikut campur. Rusia mengancam apabila kedua
belah pihak tidak menarik pasukannya dari Korea, maka Rusia akan tampil di depan dan ikut
bertanggung jawab.
Rusia merasa keberatan terhadap penyerahan Semenanjung Liaotung kepada Jepang.
Maka dengan diprakasai oleh Rusia, mereka memprotes keputusan tersebut., dengan alasan
melanggar kedaulatan Cina.
Perang Rusia-Jepang (1904-1905 M)
Pada 1900 M. Golongan konservatif di Cina mendirikan suatu perkumpulan rahasia
yang dikenal dengan nama Yi Ho Tuan, oleh orang-orang Barat disebut “Boxers”. Dengan
adanya kekacauan yang ditimbulkan oleh Boxers tersebut, Rusia berkesempatan untuk
mengirimkan pasukannya ke Manchuria untuk melindungi warrga Negara dan kekayaannya.
Rusia memberitahukan kepada Negara-negara barat bahwa pengiriman tersebut hanya
bersifat sementara, dan jika situasi telah aman akan segera ditarik kembali. Tapi
kenyataannya, setelah pemberontakan Boxers berakhir, tentara Rusia tetap ditempatkan di
daerah tersebut.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di pihak Negara-negara Barat, khususnya Inggris,
begitu juga dengan Jepang. Mereka bersama-sama dengan Amerika Serikat, mengajukan
protes. Bagi Jepang suatu tindakan Rusia di Manchuria berarti mendekati Korea, mendekati
Korea berarti mendekati jepang, maka Jepang lebih keras memprotes tindakan Rusia tersebut.
Sebab terjadinya perang Jepang-Rusia adalah, baik Jepang maupun Rusia memiliki
kepentingan politik dan ekonomi yang sama terhadap Korea dan Manchuria, serta Jepang
menghendaki agar masalah Manchuria diselesaikan langsung dengan Tsar Rusia.
Jepang Dalam Perang Dunia 1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Restorasi Meiji yang terjadi di Jepang telah mengubah Jepang menjadi negara yang
modern dan imperialis. Jepang yang tadinya merupakan masyarakat yang kolot dan terisolir
secara drastis berubah menjadi masyarakat modern yang setaraf dengan masyarakat di Eropa
Barat. Upaya-upaya yang dilakukan Kaisar Meiji terbilang sangat efektif dan efisiaen. Hal ini
ditunjukan dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai.
Restorasi Meiji membawa pengaruh yang sangat besar dalam upaya merubah masyarakat
Jepang menjadi masyarakat modern. Kemajuan-kemajuan yang dicapai setelah Restorasi
Meiji ini tidak akan mampu berjalan jika tidak diimbangi dengan kemampuan dan etos kerja
yang baik dari masyarakat Jepang sendiri. Kemajuan dalm segal bidang secara tidak langsung
membuat bangsa Jepang melancarkan gerakan imperialism.
DAFTAR PUSTAKA
http://rahayuftriaaa.blogspot.co.id/2013/05/modernisasi-oleh-pemerintahan-tenno.html
http://erakas.blogspot.co.id/2011/03/restorasi-meiji-awal-jepang-jadi.html
http://rikkun17blog.blogspot.co.id/2016/01/modernisasi-dan-perkembangan.html