Anda di halaman 1dari 3

Nama Perangkat Daerah : UPTD Puskesmas Tomoni

Nama Latar Belakang Tahapan Kegiatan Waktu Output Stakeholder Terlibat


Inovasi Pelaksanaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
DPO (Desa 1. Prevalensi ODGJ pada 4. Antar jemput Tahun 2023 1. Menurunkan angka
Peduli wilayah kerja pasien ODGJ ke kekambuhan pasien 01. Kadis
ODGJ) Puskesmas Tomoni RS Rujukan ODGJ Kesehatan
mengalami peningkatan terdekat yaitu RS 2. Terbentuknya penanganan 02. Camat
secara signifikan selama Batara Guru ODGJ yang komprehensif 03. Dinas Sosial
3 tahun terakhir. dengan serta efektif dan efisien 04. Dinas PMD
2. Peningkatan kualitas menggunakan 3. Untuk biaya pengobatan 05. Kepala
hidup ODGJ semakin sarana kendaraan pasien ODGJ dapat Puskesmas
sulit dilakukan karena dinas desa diminimalkan dengan 06. Kepala Desa
masih rendahnya sebanyak 13 unit. konsultasi langsung
pengetahuan ODGJ, 5. Mengantar obat dengan dokter Spesialis
keluarga dan pasien ODGJ dan pemantauan terapi
masyarakat dan yang sudah oleh dokter umum di
tingginya stigma di terdiagnosis oleh Puskesmas.
wilayah kerja Puskemas dokter Spesialis
Tomoni Jiwa
3. Masih banyak ODGJ 6. Memberikan
yang belum memiliki pengetahuan serta
kepatuhan dalam edukasi terhadap
mengkonsumsi obat pasien dan
secara rutin. Kurangnya keluarga. Dengan
pengetahuan serta harapan adanya
motivasi dari keluarga pengetahuan dan
untuk lebih peduli wawasan yang
terhadap ODGJ benar mengenai
4. Keluarga maupun penyakit yang
ODGJ masih rendah diderita serta
dalam mengakses edukasi yang
fasilitas kesehatan memungkinkan
khususnya penerapan pasien mengalami
sistem rujukan yang proses
efektif untuk kasus penyembuhan dan
kesehatan jiwa yang menjalani hidup
berat di dalam yang bermakna.
masyarakat karena jarak 7. Melakukan
tempuh ke RS Rujukan pemantauan
Jiwa terdekat sekitar kesehatan ODGJ
±200 km dengan biaya dan evaluasi
mobil angkutan umum terapi.
sebesar Rp.
150.000/orang dan lama
tempuh perjalanan ± 4
jam 30 menit.
5. Fenomena kompleksnya
penanganan ODGJ,
maka penaganannya
perlu melibatkan
stakeholders, baik
pemerintah maupun
partisipasi masyarakat. Tahun 2021
2.
Pembinanan 1. Karena tingginya angka 1. Menyiapkan 1. Pasien yang diobservasi 1. Kadis
Pasien Guna penyakit hipertensi bahan baku jamu mengalami penurunan Kesehatan
Melawan diwilayah kerja berupa pegagan , tekanan darah tanpa 2. Camat
gangguan Puskesmas Tomoni dari kumis kucing, intervensi obat kimia 3. Kepala
Hipertensi tahun 2021 – sekarang seledri, gula Puskesmas
( PEGAGAN 2. Banyak pasien yang merah. 4. Kepala Desa
) enggan menggunakan 2. Mengolah sediaan 5. PKK Desa
obat kimia menjadi ramuan 6. Pengelolah
3. Masyarakat menyukai jamu Posbindu
konsumsi ramuan 3. Ramuan jamu 7. Kader desa
herbal karena bahan diberikan kepada
baku mudah didapatkan sasaran hipertensi
. yang telah
melakukan
pengukuran
tekanan darah
darah
4. Ramuan Jamu
diminum selama
tiga hari berturut
– turut
5. Hari keempat
dilakukan
kembali
mengukuran
tekanan darah.

Kepala UPTD. Puskesmas Tomoni

drg. Ernawati
Pangkat : Pembina Utama Muda, IV/c
Nip :19761106 200604 2 007

Anda mungkin juga menyukai