Anda di halaman 1dari 2

2.5.

1 e PEMECAHAN MASALAH TERPILIH


No Proritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
1 Penderita hipertensi 1. Penderita hipertensi malas minum 1. Petugas promkes untuk melaksanakan 1. Sudah tersedia leaflet /brosur tentang penyakit
yang tidak berobat obat terus menerus kegiatan informasi tentang penyakit hipertensi
secara teratur 2. Penderita hipertensi sering minum hipertensi keseluruh lapisan masyarakat 2. melaksanakan penyuluhan baik dalam gedung
obat tradisional / rempah 2 2. Meningkatkan KIE baik dalam gedung maupun luar gedung
3. Penderita hipertensi banyak yang maupun luar gedung 3. melaksnakan kunjungan rumah bagi penderita
tidak mengetahui penyebab akibat 3. Menyiapkan sarana edukasi hipertensi terutama penderita hipertensi berat
tidak rajin kontrol 4. Melaksanakan kegiatan home care 4. Jdwal kegiatan POSBINDU dan POSYANDU LANSIA
4. penderita hipertensi malas untuk 5. Meningkatkan peran serta Masyarakat selalu di informasika ke masyarakat
kontrol kesehatn tiap bulan ke dalam kegiatan POSBINDU dan 5. ketersedia obat hipertensi di apotik puskesmas
fasilitas kesehatan Posyandu Lansia
5. Keluarga tidak mengerti tentang
penyakit hipertensi
6. Banyak keluarga yang tidak
berperan aktif dalam menangani
penderita hipertensi
2. Penderita TB PARU 1. Penderita TB Paru merasa malu 1. Peningkatan kegiatan KIE baik dalam 1. Membuat jadwal kegiatan buat edukasi dilapangan
yang tidak berobat /aib bagi keluarga gedung maupun luar gedung 2. Ada leaflet bahan penyuluhan bagi petugas dan tuk
secara teratur 2. Keluarga beranggapan penyakit ini 2. Tingkatkan inovasi program TB di baca bagi masyarakat
tidak bisa sembuh 3. Melibatkan tokohmasyarakat dan 3. Tersedia saran edukasi lewat media visual llewat TV
3. Penyakit in di anggap i karena di pemerintahan desa untuk menaggani promkes
buat orang berjalannya program TB PARU 4. Kunjungan rumah oleh petugas home care dan pj
4. Penderita TB PARU yang sudah 4. Meningkatkan peran aktif peran PMO program
terdiagnosa bosan minum obat oleh keluarga 5. Pnguatan PMO Dikeluarga penderita
sampai 6 bulan 5. Melaksanakan home care
5. Peran keluarga yang masih sangat 6. Edukasi yang tingkatkan terutam bagi
rendah keluarga
6. Karena akibat efek samping obat
hingga pasien stop minum obat
3 Masih ada keluarga 1. Sebagai aib bagi keluarga 1. Tingkatkan edukasi tentang penyakit 1. Bentuk kader TB PARU
ODGJ yang tidak 2. Ketidak pedulian keluarga gangguan jiwa kemasyarakat 2. Jadwal penyuluhan tentang TB
berobat secara teratur 3. Bosan makan obat 2. buat kader kesehtan jiwa di masyarakat 3. leaflet 2 tentang penyakit TB Paru untuk dibaca
4. Keluarga enggan menjadi PMO 3. kegiatan home care untuk pasien 2 oleh masyarakatb
5. Banyak dari keluarga miskin yang tidak mau dating ambil obat 4. Media aodio visual sudah tersedia d TV promkes
6. Lintas sektor bnayak yang belum 4. peran serta tenaga medis untuk 5. Persedia obat OAT wajib selalu tersedia di Gudang
berperan megambilkan obat farmasi PUSKESMAS RAWAT JALAN SUNGAI
KUNYIT
7. Keluarga banyak yang belum 6. Meningkatkan peran serta PMO untuk
mengerti tentang penyakit mendampingi keluarga minum obat
gangguan jiwa

4 Masih ada keluarga 1. Merokok suatu kebiasaan dan 1. Tingkatkan KIE tentang bahaya 2 1. Jadwal kegiatan bersam pj UKS ,pj PKPR dan PJ
yang merokok perilaku yang susah diubah merokok PTM untuk kegiatan sosialisasi tentang bahaya
2. Edukasi untuk tidak merokok kurang 2. Menyiapkan penyuluhan penyuluhan merokok
3. Perilaku manusia untuk merokok dengan saran leaflet /brosur 2. Sediakan leaflet /brosur tentang behaya merokok
tinggi 3. bekerja sama dengan lintas sektor untuk 3. Tersedia tanda /spanduk tentang larangan merokok
4. Informasi tentang bahaya merokok larangan merokok ditempat tempat di puskesmas
harus sampai kesekolah sekolah umum 4. Sosialisasi dengan lintas sektor tentang larangan
pada remaja 4. Bersama pj program UKS memberikan merokok ditempat tempat umum
5. Belum ada larangan merokok KIE ke sasaran anak sekolah
ditempat tempat umum
6. Pengaruh lingkungan
5. Masih ada 32,86%bayi 1. Ibu bayi malas untuk memberikan a. Media promosi yang kurang adekuat 1. Tersedia media komunikasi melalui media
tidak mendapatkan ASI EKLUSIF sampai ke desa desa elektronik ,TV promkes dan FB ,IG puskesmas
ASI EKLUSIF 2. Sebelum 6 bulan bayi sudah b. Pendidikan bumil,busui tentang asi 2. Meningkatkan jadwal penuluhan tentang
ditinggal bekerja eklusif rendah hingga yang sudah pentingnya asi eklusif bagi ibu bayi dan bayinya
3. Informasi belum sampai dengan dinformasikan belum cepat dipahami 3. Tersedia leaflet /brosur 2 di puskesmas tentang asi
tepat ke sasaran c. Menyediakan bahan EDUKASI tentang eklusif
4. Masih mengikuti kearifan lokal maanfaat asi eklusif 4. Melatih kader tentang penyuluhan asi eklusif dalam
contoh bayi nagis karena lapar d. Fktor keluarga yang wajib untuk di KIE kegiatan diposyandu
hingga diberikan makanan tentang asi eklusif 5. Pendekatan pada keluaega untuk pendampingan
tambahan e. Melatih kader kesehtan tentang ibu baru lahir tentang pemberian asi eklusif melalui
5. Pendidikan ibu bayi yang rendah penyuluhan asi eklusif kader kesehatan
6. Kondisi spiskologis ibu menyusui
f. Kelas ibui wajib peran serta suami
dalam edukasi tentang asi eklusif
g. Adanya konselor ASI EKLUSIF tiap
desa

Anda mungkin juga menyukai