Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA

MUTIARA AMALAN PRIORITAS (Hasil ngaji)

I. KEMATIAN
II. ALAM BARZAH
III. ALAM AKHIRAT

I. KEMATIAN (Ibadah yang harus diutamakan dalam menyambutnya)


1. Tholabul Ilmi (menuntut ilmu)
2. Khusnudzon (berbaik sangka):
a. Kepada Allah
b. Kepada orang lain
c. Kepada diri sendiri
3. Mengerjakan ibadah mahdho (Ibadah khusus yang tata cara, syarat, dan rukun
sudah ditetapkan oleh alquran dan hadist)
4. Dzikrullah (Mengingat Allah):
a. Memperbanyak membaca kalimat tauhid (Tahlil)
b. Memperbanyak membaca shalawat Nabi SAW
c. Memperbanyak membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir
d. Memperbanyak membaca istighfar
5. Menghidupkan qiyamul lail (ibadah malam)
6. Birul walidain (berbakti pada orang tua)
7. Membaca doa dari Nabi setelah sholat fardhu.
‫َاللُهَّم َهِّو ْن َع َلْيَنا ِفْى َسَك َر اِت اْل َمْو ِت‬
Latin: Allahummahawwin alainaa fii sakaraatil mauut
Artinya:“Ya Allah, mudahkanlah bagi kami di dalam menempuh sakaratul maut”
‫اللهم إني أسألك حسن الخاتمة‬
Latin: Allahumma inni as'aluka husnal khatimah
Artinya: "Ya Allah aku meminta kepada-Mu husnul khatimah."

‫اللهم ارزقني توبتا نصوحا قبل الموت‬

Latin: Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut


Artinya: “Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat
sebelum wafat)
II. ALAM BARZAH (Alam kubur)
1. Himpitan Kubur
Membaca surat Al-Ikhlas hingga membawa kepada kematiannya dan yang
didahului dengan bacaan kalimat syahadat. Sebagaimana Hadis Rasulullah SAW,
yang diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dari Abu ala' alias Yazid bin Abdullah Ibnusy
Sakhir, dari ayahnya bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: "Barang siapa membaca surat al-ikhlas pada waktu sakit yang
membawa pada kematiannya, niscaya ia tidak mendapatkan fitnah kuburnya,
selamat dari himpitan kubur dan pada hari kiamat nanti ia akan dibawa malaikat
dengan telapak tangannya hingga berhasil menyeberangi jembatan neraka menuju
surga". (hadis ini gharib diriwayatkan oleh Nashr bin Hammad al Bajali)
2. Fitnah kubur (pertanyaan dua malaikat Mungkar Nakir)
Membaca doa dari Nabi, dibaca setelah tasyahud akhir sebelum salam dalam
shalat. Dari Abu huraira ra, Rasulullah bersabda: “Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahanam dan siksa kubur, dari fitnah
kehidupan dan kematian, serta dari keburukan fitnah dajjal” (HR. Muslim).
3. Azab kubur (Siksa kubur)/resah melihat tempatnya kelak, maka sebaiknya
menghafal surat Al Mulk untuk terhindar dari azab kubur yang dijelaskan dalam
tafsir Ibnu Katsir.

III. ALAM AKHIRAT


1. Kiamat
2. Dibangkitkan dari kubur (yaum al - ba 'ats)
‫ُيْبَع ُث ُك ُّل َع ْبٍد َع َلى َم ا َم اَت َع َلْيِه‬
Artinya: “Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya”
(HR Muslim no 2878)
3. Menuju Mahsyar (yaum al - hasyr)
a. Memperbanyak sedekah (pakaian, makanan ataupun minuman) kecuali hanya
naungan-Nya semata (janganlah sedekah anda tukar dengan doa orang yang beri
sedakah, karena itu adalah suatu kesia - siaan belaka).
b. Menangguhkan atau melunaskan orang yang berhutang.
c. Melanggengkan bacaan surat al-Baqarah dan al lmran. sesungguhnya kedua surat
tersebut adalah zahrawani (dua surat yang bercahaya) menaungi pemiliknya kelak
di hari kiamat.
d. Tujuh orang yang akan mendapatkan naungan Allah SWT 1.) Imam (pemimpin)
yang adil, 2.) Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya, 3.)
Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid, 4.) Dua orang yang saling
mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah.
5.) Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berwajah
rupawan, lalu ia mengatakan: "Sungguh aku takut kepada Allah." 6.) Seseorang
yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui
apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya. 7.) Dan orang yang berdzikir kepada
Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya.
4. Perhitungan amal (Yaum al - Mizan/al - Hisab)
a. I' tikaf di masjid (Muhasabah/merenungi dosa - dosanya)
b. Membaca doa yang diajarkan nabi Muhammad, dibaca setelah tasyahud
akhir sebelum salam dalam shalat. Dari Siti Aisyah ra:

Artinya: “Ya Allah, hisablah aku dengan hisab yang mudah” (HR. Ahmad, al
Hakim)
c.Ahli tauhid
d. Baik akhlaknya
e. Sabar dalam menghadapi musibah
‫َٰٓل‬
‫ُأ۟و ِئَك ُيْج َز ْو َن ٱْلُغ ْر َفَة ِبَم ا َصَبُرو۟ا َو ُيَلَّقْو َن ِفيَها َتِح َّيًة َو َس َٰل ًم ا‬

Artinya: “Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam
surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan
ucapan selamat di dalamnya,” (Q.S Al-Furqan: 75).

5. Melintasi jembatan shirat (yaum al jaza/hari pembalasan)


Amalan wajib untuk mudah melewati shirathantara lain:
a. Memantapkan aqidah tauhidnya

Allah Ta’ala menegaskan dalam firman-Nya:

‫اَّلِذ يَن َء اَم ُنوا َو َلْم َيْلِبُسوا ِإيَم اَنُهْم ِبُظْلٍم ُأْو َلِئَك َلُهُم ْاَألْم ُن َو ُهم ُّم ْهَتُد وَن‬
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman
mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan
mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al An’am:82)

b. Shalat lima waktu selalu berjamaah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ ِإاَّل َتَبْش َبَش ُهَّللا ِإَلْيِه َك َم ا َيَتَبْش َبُش َأْهُل‬،‫ ُثَّم َيْأِتي اْلَم ْس ِج َد اَل ُيِريُد ِإاَّل الَّص اَل َة ِفيِه‬،‫اَل َيَتَو َّض ُأ َأَح ُد ُك ْم َفُيْح ِس ُن ُو ُضوَءُه َو ُيْس ِبُغ ُه‬
‫اْلَغاِئِب ِبَطْلَعِتِه‬

Artinya: “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dengan bagus dan
sempurna, kemudian mendatangi masjid tanpa maksud lain selain shalat, kecuali
Allah akan berseri-seri wajah-Nya sebagaimana gembiranya seseorang ketika
menemukan kembali saudaranya yang pulang dari bepergian.” (HR. Ibnu
Khuzaimah di dalam Shahih-nya, dan di-shahih-kan oleh Syaikh Albani)

c.Puasa Ramadan dan puasa sunah-sunah lain

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

‫ َأْيَن‬:‫ ُيَقاُل‬، ‫ َال َيْدُخ ُل ِم ْنُه َأَح ٌد َغْيُر ُهْم‬،‫ َيْدُخ ُل ِم ْنُه الَّصاِئُم وَن َيْو َم الِقَياَم ِة‬، ‫ِإَّن ِفي الَج َّنِة َباًبا ُيَقاُل َلُه الَّرَّياُن‬
‫ َفِإَذ ا َد َخ ُلوا ُأْغ ِلَق َفَلْم َيْدُخ ْل ِم ْنُه َأَح ٌد‬، ‫الَّصاِئُم وَن ؟ َفَيُقوُم وَن َال َيْدُخ ُل ِم ْنُه َأَح ٌد َغْيُر ُهْم‬

Artinya: “Sungguh di surga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Royyan, yang akan
dimasuki di hari kiamat oleh orang-orang yang berpuasa, tidak ada seorang pun
yang bisa masuk darinya selain mereka. Dikatakan (pada hari kiamat): Mana
orang-orang yang berpuasa? maka mereka pun bangkit (untuk masuk surga
melalui pintu Ar-Royyan), tidak seorang pun yang bisa masuk darinya selain
mereka, apabila mereka telah masuk pintu tersebut ditutup, maka tidak seorang
pun yang bisa masuk darinya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Sahl

d. Istiqamah membaca alquran

Rasulullah SAW bersabda: “Ada tiga orang yang pada hari kiamat berada di atas
bukit pasir dari kesturi hitam tanpa disentuh ketakutan dan tidak dikenal
penghisaban hingga penghisaban kepada semua manusia selesai. Pertama,
orang yang membaca Al-Quran karena mengharapkan ridha dari Allah Azza wa
Jalla. Kedua, orang yang mengimami sekelompok orang dengan membacanya
dan mereka ridha kepadanya.”
e. Haji mabrur

Dari Abu Huraira Nabi SAW ditanya: "Amalan apa yang paling afdhol?" Beliau
menjawab, "Beriman kepada Allah dan Rosulnya." Ada yang bertanya lagi,
"Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab,"Jihad di jalan Allah." Kemudian apa
lagi?" Haji mabrur." Jawab Nabi SAW. (HR. Bukhari).

Amalan sunnah untuk mudah melalui shirath antara lain:

a. Berjalan ke masjid dalam kegelapan untuk shalat jamaah

Rasulullah SAW bersabda: "Berilah berita gembira pada beberapa orang yang
jalan menuju masjid-masjid dalam kegelapan dengan sinar yang prima pada hari
kiamat." (HR. Ibnu Majah 773).

b. Bertaubat pada Allah

Allah Ta’ala berfirman: "Hai, beberapa orang yang beriman, bertaubatlah pada
Allah dengan Taubatan Nasuhan (taubat yang semurni-murninya), semoga Tuhan
anda bakal meniadakan beberapa kekeliruanmu serta memasukkan anda dalam
surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, pada hari saat Allah tak
mengejekkan nabi serta beberapa orang yang beriman berbarengan dengan dia;
tengah sinar mereka memancar di hadapan serta disamping kanan mereka,
sembari mereka menyampaikan: "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami,
serta ampunilah kami. Sebenarnya Engkau Maha Kuasa atas semua suatu hal ".
(At-Tahrim: 8).

c. Melindungi sesama muslim dari kejahatan orang munafik

Rasulullah SAW bersabda: "Siapa saja membuat perlindungan seseorang


mukmin dari kejahatan orang munafik, Allah bakal mengutus malaikat membuat
perlindungan daging orang itu pada hari kiamat- dari neraka Jahannam. Siapa saja
menuduh seseorang muslim dengan maksud menginginkan mencemarkannya, jadi
Allah bakal menahannya di atas jembatan neraka jahannam sampai orang itu
dibikin bersih dari dosa pengucapan buruknya". (HR. Abu Daud 4239).

d. Ikhlas dalam bersedekah

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa berbuat kebaikan dengan bersedekah,


jadi dia diijinkan lewat ash shirat dengan memperoleh panduan”
e. Meringankan beban orang lain, seperti menangguhkan hutang

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang melapangkan diri untuk


menolong orang lain, Allah bakal isi hatinya pada hari kiamat dengan keridhoan-
Nya, serta barangsiapa yang jalan dengan saudaranya bakal satu keperluan lalu
dia dapat memenuhinya, jadi Allah bakal mengambil keputusan dua kakinya pada
hari saat kaki-kaki bakal terpeleset dalam neraka” (HR. Anas).

f. Membaca doa dari Nabi SAW:

Sabda Nabi SAW:

‫ الَّلُهَّم َأِج ْر ُه‬:‫ َقاَلِت الَّناُر‬،‫ َو َم ْن اْسَتَج اَر ِم َن الَّناِر َثاَل َث َم َّراٍت‬،‫ الَّلُهَّم َأْد ِخ ْلُه اْلَج َّنَة‬:‫ َقاَلِت اْلَج َّنُة‬،‫َم ْن َس َأَل َهَّللا اْلَج َّنَة َثاَل َث َم َّراٍت‬
‫ِم َن الَّناِر‬

Artinya: “Siapa yang meminta surga 3 kali, maka surga akan berkata: ’Ya Allah,
masukkanlah dia ke dalam surga.’ Dan siapa yang memohon perlindungan dari
neraka 3 kali, maka neraka akan berkata: ’Ya Allah, lindungilah dia dari
neraka.” (HR. Ahmad 12585, Nasai 5521, Turmudzi 2572 dan yang lainnya.
Hadis ini dinilai hasan oleh Syuaib al-Arnauth dan dinilai shahih oleh al-Albani).

g. Doa Kelancaran Perjalanan di Jembatan Shirat

‫َأْش َهُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه ِإَلًها َو اِح ًدا َو َر ًّبا َش اِهًدا اَل َم ْع ُبْو َد ِس َو اُه َو َنْح ُن َلُه ُم ْس ِلُم ْو َن‬

Asyhadu an lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lahū ilāhan wāhidan, wa rabban


syāhidan, lā ma‘būda siwāhu, wa nahnu lahū muslimūn.

Artinya, “Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah yang esa. Tiada sekutu bagi-Nya
sebagai Tuhan yang esa dan Tuhan yang menyaksikan. Tiada zat yang (patut)
disembah selain-Nya. Kami tunduk kepada-Nya

Anda mungkin juga menyukai