I stilah apresiasi dan sastra anak-anak tentu bukan merupakan hal yang baru
bagi Anda, bukan? Istilah tersebut setiap saat selalu kita dengar, baca, atau
bahkan menggunakan istilah tersebut dalam berkomunikasi baik lisan maupun
tulisan. Bukan hanya itu, hampir setiap saat dalam kehidupan sehari-hari, kita
menggunakan apresiasi dan sastra anak-anak. Begitu seringnya kita
menggunakan istilah sastra anak-anak dan apresiasinya maka terkadang kita
lupa untuk memahami apa sesungguhnya hakikat apresiasi dan sasatra anak-
anak, tingkatan dan manfaat apresiasi sastra anak . Untuk memperoleh
pemahaman tentang pengertian, tingkatan, dan manfaat apresiasi dan sastra
anak-anak, baca baik-baik uraian berikut.
PENGERTIAN
PENGHARGA
B
AN
A
Meng-
I
gauli KEPEKAAN
K CIPTA
Sastra PIKIRAN
KEPEKAAN
PERASAAN
7 - 4 Unit 7
(c) aspek evaluatif berkaitan dengan kepekaan pikiran perasaan dan
penghargaan yang positif.
Lalu apa yang dimaksud dengan pengertian, penghargaan, kepekaan
pikiran kritis, dan kepekaan perasaan? Pertama, pengertian berkaitan dengan
pemahaman tentang teori-teori dasar sastra, seperti pengertian puisi, unsur-
unsur instrinsik prosa, dan lain-lain. Kedua, penghargaan berkaitan dengan
sikap pandang positif terhadap sastra bahwa sastra memiliki nilai-nilai positif
yang bermanfaat bagi penjernihan batin, peningkatan harkat kehidupan
individual-sosial. Ketiga, kepekaan pikiran kritis berkaitan dengan kemampuan
memahami dan mengungkapkan sinstesis tentang makna atau nilai-nilai yang
dikandung suatu karya sastra setelah mengadakan analisis yang teliti, saksama
dan menyeluruh. Adapun kepekaan perasaan berkaitan dengan kemampuan
menikmati dan menampilkan nilai-nilai keindahan yang terkandung dalam karya
sastra, seperti rasa senang tidak senang, berkenaan dengan cerita dan tokoh,
perasaan terharu dan gembira berkenaan dengan nasib tokoh, persaan takut,
kecewa, dan kagum berkenaan dengan gambaran peristiwa dalam cerita yang
tergambar pada ekspresi wajah, gestur tubuh dan atau intonasi pada saat
pembacaan karya sastra tertentu.
Berdasar pengertian yang dikemukakan oleh S. Effendi, dapatlah kita
mengatakan bahwa apresiasi sastra anak-anak merupakan serangkaian kegiatan
bermain dengan sastra sehingga tumbuh pemahaman, penghargaan, kepekaan
pikiran kritis, kepekaan persaan yang baik bagi anak terhadap karya sastra anak-
anak.
7 - 6 Unit 7
(1) nilai personal: memberi kesenangan, mengembangkan imajinasi,
memberi pengalaman yang dapat terhayati, mengembangkan
pandangan ke arah persoalan kemanusiaan, menyajikan pengalaman
yang bersifat emosional;
(2) Nilai pendidikan: membantu perkembangan bahasa, meningkatkan
kelancaran-kemahiran membaca, meningkatkan keterampilan
menulis, mengembangkan kepekaan terhadap sastra.
Manfaat apresiasi sastra yang dikemukakan tersebut, hanya manfaat (1)
mengembangkan imajinasi, (2) mengembangkan pandangan ke arah persoalan
kemanusiaan, (3) meningkatkan keterampilan membaca-menulis yang akan
diuraikan secara singkat.
a. Mengembangkan Imajinasi
Salah satu tujuan utama pembelajaran bahasa/sastra adalah
terbentuknya kemampuan siswa yang kreatif. Untuk menjdi kreatif, salah satu
aspek mutlak yang harus dimiliki adalah daya imajinasi yang memadai.
Akhadiah (1992:3) menyatakan bahwa “sesuangguhnya hanya dapat menjadi
kreatif jika siswa memiliki daya imajinasi.” Sebagaimana yang dikemukakan
Huck (1987) bahwa mengapresiasi sastra dapat mengembangkan imajinasi
siswa. Imajinasi yang dimaksud adalah daya pikir untuk membayangkan
(dalam angan) atau menciptakan sesuatu (gambar, karangan,dan sejenisnya)
berdasarkan kenyataan atau pengalaman sesorang (dalam KBBI, 1994:372).
Mengapa apresiasi sastra dapat meningkatkan imajinasi siswa?
Sebagai jawaban yang bersifat tentatif atas pertanyaan ini adalah dalam
bersastra daya pikir didorong untuk mengalami kebebasan berkhayal tanpa
kekangan aturan yang kaku “licentie puetica”. Kebebasan itu bukan berarti
sebebas-bebasnya tanpa batas dan tidak berakar pda dunia nyata yang bersifat
logis, luwes, dan dinamis. Dengan batas yang demikian orang yang bergelut
dalam dunia sastra dapat menciptakan kreasi yang di dalamnya selalu ada
unsur kebaruan, baik dari segi isi maupun dari segi bentuk. Misalnya, karya
Sutan Takdir Alisyahbana, Nur Sutan Iskandar, dan seniman lainnya.
7 - 8 Unit 7