Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

IMPLEMENTASI PENGINJILAN BERDASAARKAN MATIUS 28:19-20


KEPADA SEORANG WANITA KATHOLIK di GPdI HOF BATAM

OLEH:

JUNAYDI TUKALI

NIM: 2018.00.018

PRODI: TEOLOGI

DOSEN PENGAMPUH : YEHEZKIEL LUMAMPOUW, S.H, M.Th

SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA PANTEKOSTA

BATAM

2020-2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penginjilan berasal dari bahasa latin “Evangelium”, yang berasal dari bahasa Yunani
“Eu” yang berarti baik/sehat dan “aggelos” yang berarti utusan. Penginjilan merupakan tugas
setiap orang percaya kepada Yesus kristus sebagai Juruselamat pribadinya. Memberitakan
kabar baik/Injil merupakan amanat agung bagi orang Kristen yang tertulis dalam Kitab
Injjil.1

Penginjilan merupakan tanggung jawab semua orang percaya kepada Kristu. Ada begitu
banyak metode-metode yang bisa dipakai dalam penginjilan, dan mungkin sering dipakai
oleh para penginjil, misionaris dan para hamba-hamba Tuhan unntuk meemenangkan jiwa.
Akan tetapi dalam prakeknya dilapangan, metode-metode ini tidak semuanya bisa
dipakai.karena disebapkan oleh banyaknya teori yang tidak sesuai dengan koteks budaya
dan sosial masyarakat-masyarakat tertentu.

Dalam makalah ini, penulis akan menuliiskan salah satu metode yang penulis pakai
ketika melakukan pengginjilan terhadap seorang wanita yang beragama Katholik, dimana
wanita ini mengaku sudah pernah menerima baptisan sewaktu kecil, sudah sering mengikuti
liturgi/tata cara ibadah agama Katholik sejak kecil samapai dia dewasa dan akhirnya
merantau. Penginjilan ini berlangsung cukup lama sampai akhirnya wanita ini bisa mau
untuk menerima baptisan selam.

1
Evangelikal:Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat
Volume 2, No 1, Januari 2018
http//journal.sttsipmson.ac.id/EJTI
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa orang beragama Kattholik perlu di Injili?
2. Bagaimana proses peginjilan terhadap orang Katholik?

Anda mungkin juga menyukai