Anda di halaman 1dari 8

JANGAN DIREMEHKAN !!

CACAR AIR DAPAT MENGHAMBAT AKTIVITAS


ANDA
Ana Solikah, Janilda Nau
IIK STRADA INDONESIA
anasolikah635@gmail.com, janildanau@gmail.com

Abstrak

Varicella/chickenpox atau yang dikenal dengan cacar air adalah infeksi primer virus
varicella zoster (vzv) yg umumnya menyerang anak dan merupakan penyakit sangat menular.
Meskipun gejala klinis varicella tidak berat namun pada remaja, orang dewasa dan anak
dengan status imunitas menurun dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian.
Varicella/cacar air adalah infeksi akut primer oleh virus varicella zooster yg menyerang kulit
dan mukosa. Varicella/cacar air adalah penyakit infeksi akut dan cepat menular, yg disertai
gejala konstitusi dengan kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi bagian sentral tubuh.
Inilah kenapa di beberapa daerah menyebut cacar air sebagai varisela yg berupa bintil
kemerahan yg muncul di semua bagian tubuh ini berisi air dan terasa gatal. Kabar baiknya,
varisela ini mampu sembuh dengan sendirimya setelah beberapa minggu. Bahkan untuk
orang yg memiliki kekebalan tubuh yg bagus, hanya akan berlangsung beberapa hari saja.
Bintil ini akan cepat mengering dan mengelupas dengan sendirinya. Sebaiknya jangan
digaruk agar bintil tidak luka dan membekas saat sudah mulai kering.

Kata kunci : varicella/cacar air

1. Latar Belakang
Penyakit cacar air (varicella) mungkin sudah tidak asing lagi dan merupakan
penyakit yg mendunia. Varicella merupakan penyakit menular yg dapat menyerang
siapa saja. Terutama mereka yg belum mendapat imunisasi di indonesia, tidak banyak
data yg mencatat kasus varicella secara nasional. Penderita yg terinfeksi virus ini
ditandai dengan munculnya ruam kemerahan berisi cairan yg sangat gatal di seluruh
tubuh. Pada sebagian besar penderitanya, cacar air merupakan penyakit ringan,
khususnya setelah digalakkan program vaksinasi cacar air pada pertengahan tahun
1990-an. Kendati demikian, cacar air tetap dapat menimbulkan komplikasi yg lebih
serius pada penderita yg memilliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya penderita
HIV/AIDS.
Setiap orang pastinya akan mengalami cacar air, baik itu saat masih kecil atau
menyerang ketika usia dewasa. Cacar air ini timbul bukan hanya di area badan saja,
tapi juga bisa timbul di sekitar wajah, tangan hingga seluruh tubuh. Cacar air ini
memberikan efek panas dan rasa gatal di seluruh tubuh yg memang tidak membuat
nyaman. Meskipun orang dewasa juga bisa mengalaminya dengan dampak dan gejala
yg lebih parah. Umumnya, orang akan terserang cacar air sekali saja seumur hidup.
Lebih dari itu, dikhawatirkan anda terserang cacar air atau shingles.
Seseorang yg pernah mengalami cacar air dan kemudian sembuh, sebenarnya
virus tidak 100% hilang dari dalam tubuhnya, melainkan bersembunyi di dalam sel
ganglion dorsalis sistem saraf sensoris penderita. Ketika daya tahan tubuh ( immun )
melemah, virus akan kembali menyerang dalam bentuk herpes zoster dimana gejala
yg ditimbulkan sama dengan penyakit cacar air ( chickenpox ). Bagi seseorang yg
belum pernah mengalami cacar air, apabila terserang virus varicella zoster maka tidak
langsung mengalami penyakit herpes zoster akan tetapi mengalami cacar air terlebih
dahulu.
Waktu terekspos sampai terkena penyakit dalam tempo 2-3 pekan. Hal ini
bisa ditandai dengan badan yg terasa panas namun bukan demam. selama 5 hari
setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa
karantina sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yg berada pada
kulit akan dapat menginfeksi kulit yg sedang terkena cacar air. Untuk menghindari
timbulnya bekas luka yg sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar
air. Ketika mengeringkana tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya
dengan handuk terlalu keras.
Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yg mengandung
menthol sehingga mengurangi gesekan yg terjadi pada kulit sehingga kulit tidak
banyak teriritasi. Untuk yg memiliki kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk
salycil yg tidak mengandung mentol. Pastikan anda juga selalu mengkonsumsi
makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri.
Konsumsi buah-buahan yg mengandung vitamin c seperti jambu biji dan tomat merah
yg dapat dibuat juice. Diagnosis cacar air dapat ditegakkan berdasarkan pada tanda
dan gejala, dengan gejala awal yg khas diikuti munculnya ruam. Diagnosis di
konfirmasi dengan pemeriksaan cairan pada vesikel-vesikel ( gelembung ) yg ada
pada ruam, atau pemeriksaan darah untuk membuktikan adanya respon imunologi
akut.
Cairan vesikuler dapat diperiksa dengan pemeriksaan Tzanck, atau
pemeriksaan untuk direct fluorescent antibody. Cairan juga dapat dikultur, dimana
akan dilakukan pembiakan virus dari sampel cairan tersebut. Pemeriksaan darah dapat
digunakan untuk mengidentifikasi respon infeksi akut ( IgM ) atau infeksi sebelumnya
dan kekebalan selanjutnya ( IgG ). Tidak semua orang bisa terkena cacar jika
terjangkit virus ini karena semua tergantung 3 faktor :
- Daya tahan tubuh
- Jumlah virus yg masuk
- Lama kontak dengan penderita
Pengobatan penyakit cacar berfokus pada letusan yg timbul, misalnya demam,
menggigil, nyeri dipersendian, bintik kemerahan pada kulit yg akhirnya membentuk
sebuah gelembung cair.
Obat yg seharusnya diberikan :
- Paracetamol tablet
- Acyclowir tablet
- Bedak talk
- Vitamin neurobian/neurobocan

2. Kasus/Masalah

a. Apa definisi penyakit varicella/cacar air?


b. Apa penyebab penyakit varicella/cacar air?
c. Apa saja gejala penyakit varicella/cacar air?
d. Bagaimana cara pencegahan agar tidak terserang penyakit varicella/cacar
air?

3. Tinjauan Pustaka

A. Definisi penyakit varicella/cacar air

Cacar air adalah suatu penyakit yang di sebabkan oleh infeksi virus varicella
zoster yang mengakibatkan munculnya ruam kulit berupa kumpulan bintik-bintik
kecil baik berbentuk datar maupun menunjol, melepuh sertah berkeropeng dan
rasa gatal. Penyakit cacar air merupakan penyakit menular yang bisa di tularkan
seseorang kepada orang lain secara langsung.

B. Penyebab penyakit varicella/cacar air

Penyebab dari penyakit cacar air adalah infeksi suatu virus yang bernama
virus varicella zoster yang di sebarkan manusia melalui cairan percikan ludah
maupun dari cairan yang berasal dari lepuhan kulit orang yang menderita penyakit
cacar air. Seseorang yang terkena kontaminasi virus cacar air varicella zoster ini
dapat mensukseskan penyebaran penyakit cacar air kepada orang lain disekitarnya
mulai dari munculnya lepuhan di kulitnya sampai dengan lepuhan kulit yang
terakhir mengering. Selain itu juga ada beberapa penyebab terjadinya cacar air
yaitu :
- Terjadinya kontak langsung dengan si penderita cacar air
- Terkena cairan dari penderita cacar, seperti berbagi gelas yg sama, sendok,
handuk, atau terkena semburan bersin dan batuknya.
- Memegang langsung barang-barang yg sebelumnya dipakai oleh si
penderita cacar, seperti baju, seprai, atau bantal.
Ada beberapa faktor juga yg menyebabkan seseorang mudah terkena cacar.
Antaranya adalah :
- Sebelumnya memang belum pernah terkena cacar air
- Belum pernah mendapatkan vaksinasi pencegahan cacar air, terutama
diberikan untuk ibu hamil karena ini akan sangat bermanfaat untuk
menjaga janin.
- Berada di dalam satu ruangan tertutup lebih dari satu jam bersama
penderita cacar air, ini akan memudahkan virus menginfeksi anda melalui
udara yg dihirup bersama.
- Kekebalan tubuh yg cukup lemah, sehingga virus mudah menyerang
- Berada satu atap dengan anak-anak yg berusiaa kurang dari 10 tahun.

C. Gejala penyakit varicella/cacar air

Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa
lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yg
lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari
kemudian timbul kemerahan pada kulit yg berukuran kecil yg biasanya pertama
kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di
anggota gerak dan wajah.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan
dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat
tidak sengaja tergaruk. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering
membentuk keropeng (krusta) yg nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak
di kulit yg lebih gelap ( hiperpigmentasi ). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar
sehingga beberapa waktu tidak akan meninggalkan bekas lagi.
Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera
terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. Kondisi ini
memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. Setelah
mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yg dalam. Terlebih lagi
jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit
menghilang.
Umumnya, munculnya bintil tidak dalam waktu yg bersamaan. Saat kering
dam mengelupas pun begitu juga. Sebagian kering, sebagian mulai mengelupas.
Bahkan ada yg mulai mengelupas sebagian ada yg baru muncul bintil baru. Rasa
gatal yg muncul ini biasanya membuat penderita cacar tidak tahan untuk
menggaruknya. Alhasil, kulit akan penuh bekas luka dan kemungkinan terjadinya
infeksi sekunder bisa lebih besar persentasenya. Maka dari itu, sebaiknya
seseorang yg terkena cacar air sebisa mungkin menahan diri untuk tidak
menggaruknya.

D. Pencegahan penyakit varicella/cacar air

- Menjaga kebersihan

Penyebaran cacar air dapat dicegah dengan mengisolasi individu yg telah


terinfeksi. Penularan dapat terjadi melalui paparan droplet, atau berkontak
langsung dengan lesi, selama periode 3 hari sebelum awitan ruam hingga 4 hari
setelah awitan ruam. Virus varisela rentan terhadap disinfektan, terutama pemutih
klorin ( yakni sodium hipoklorot ). Seperti virus berselaput ( enveloped virus )
lainnya, virus ini sensitif terhadap pengeringan, panas dan deterjen.

- Vaksinasi

Vaksinasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yg tidak mempunyai
kekebalan ataupun mereka yg belum pernah terkena penyakit ini, karena orang
dewasa yg terkena penyakit ini, biasanya akan lebih parah dan kadang-kadang
dapat pingsan. Bagi yg telah berusia diatas 50 tahun sebaiknya divaksinasi ulang.
Untuk pencegahan penyakit ini dapat dilakukan pemberian vaksinasi. Vaksin
varicella sudah dapat diberikan sejak anak berusia 12 bulan. Apabila vaksin ini
diberikan setelah anak berusia 12 tahun maka vaksin perlu diberikan 2x dengan
jarak minimal antara pemberian pertama dan kedua selama 4 minggu. Vaksin
varicella dapat memberikan perlindungan hingga 20 tahun setelah divaksinasi.
Pemberian vaksin efektif melindungi 80-85% terhadap penyakit varicella dan
efektif 95% mencegah varicella yang berat. Akan tetapi, sekitar 15-20% anak
sehat yang diberikan vaksin tetap terkena varicella. Jenis varicella yang dialami
termasuk jenis yang ringan dimana tidak ditemukan adanya demam, bisul pada
kulit yang lebih sedikit dan keluhan lain juga lebih ringan.
Untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri serta komplikasi akibat serangan
cacar air bisa dilakukan beberapa usaha berikut ini, antara lain :
- Menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan dengan sabun
- Memotong kuku yang panjang dan mengikir kuku yang tajam
- Sering mandi atau mencuci kulit dengan sabun anti kuman
- Memakai pakaian yang telah dicuci bersih dan kering serta nyaman
dipakai
- Sering mengganti pakaian jika sudah dirasa kotor atau tidak nyaman

4. Pembahasan
Penyakit cacar air atau dalam istilah medis disebut varicella adalah infeksi yang
disebabkan virus varicella zoster. Penderita yang terinfeksi virus ini ditandai dengan
munculnya ruam kemerahan berisi cairan yang sangat gatal diseluruh tubuh.
Gejala cacar air adalah ruam merah di perut atau punggung. Selain itu, cacar air
juga ditandai dengan beberapa gejala lain seperti :
- Demam
- Pusing
- Lemas
- Nyeri tenggorokan
Penyebab penyakit cacar air disebabkan oleh virus yang mudah menular melalui
percikan ludah, serta kontak langsung dengan cairan yang berasal dari ruam penyakit ini
lebih rentan menyerang anak-anak dibawah usia 12 tahun. Ada beberapa penyebab yg
memicu munculnya cacar air. Penyebab utamanya cacar air atau varisela simplex adalah
adanya virus varisela zoster yg menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus jenis ini
merupakan salah satu virus yg mudah menyebar dan menular dengan cepat. Terlebih lagi
virus varisela menggunakan udara dalam penyebarannya. Selain itu, ada beberapa faktor
lain yang dapat meningkatkan resiko cacar air diantaranya :
- Belum pernah mendapat imunisasi cacar air
- Belum menerima vaksin cacar air, terutama ibu hamil
- Bekerja di tempat umum seperti disekolah atau rumah sakit
Pengobatan dan pencegahan cacar air bertujuan untuk mengurangi keparahan
gejala yang dialami oleh pasien, dengan atau tanpa obat. Ada beberapa pengobatan
mandiri yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala yaitu :
- Perbanyak minum dan mengonsumsi makanan yang lembut
- Tidak menggaruk ruam atau luka cacar air
- Mengenakan pakaian berbahan lembut dan ringan
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak
menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami
penurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi pengobatan “ Asiklovir “
berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali ( dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun
ke atas ) selama 7-10 hari dan salep yg mengandung asiklovir 5% yg dioleskan tipis di
permukaan yg terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan “ PK “ sebanyak 1% yg
dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.
Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan
bekas luka yg ditimbulkan dengan banyak mengonsumsi air mineral untuk
menetralisir ginjal setelah mengonsumsi obat. Konsumsi vitamin c plasebo ataupun
yg langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur.
Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah
buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yg mengandung pelembab ekstra saat
luka sudah benar-benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.
Istirahat yg cukup dan makan makanan yg bergizi seimbang agar kekebalan
tubuh selalu terjaga. Jangan jadikan alasan cacar air untuk tidak mandi. Mandi dan
keringkan perlahan dengan handuk halus dan mudah menyerap air. Sementara untuk
mengurangi rasa gatal, anda bisa mengkonsumsi obat antihistamin dengan resep
dokter atau mengoleskan kalamin diseluruh bintil cacar.
Selalu menjaga kebersihan diri saat terkena cacar, ini akan mengurangi resiko
terkena infeksi sekunder. Selain itu, kebersihan diri juga akan mengurangi resiko
terkena virus varisela. Meskipun cacar bukanlah penyakit mematikan, namun anda
harus tetap waspada terhadap kehadirannya. Jangan lupa juga tetap perhatikan
makanan dan minuman yg dimakan. Jika cacar air ingin cepat pulih, sebaiknya
konsumsi asupan yg bergizi tinggi, sehingga nutrisi dapat diserap tubuh dan tentunya
akan melawan virus-virus tersebut.
Sebagai upaya pencegahan penyakit cacar air, dianjurkan untuk melakukan
vaksinasi cacar air. Di indonesia sendiri vaksinasi cacar air tidak termasuk dalam
daftar imunisasi rutin lengkap, tapi tetap dianjurkan untuk diberikan.
5. Kesimpulan
Varicella disebabkan oleh VZV (varicella zoster virus) yang bisa ditularkan
melalui inhalasi dan kemudian akan menyebar secara hematogen dan kelenjar limfe.
Varicella ini dapat menimbulkan gejala prodormal sebelum munculnya lesi di kulit,
yaitu demam, malaise, mual, anorexia, nyeri kepala.
Varicella merupakan penyakit yang hingga kini masih tetap menjadi epidemi
di dunia dan di indonesia. Walaupun infeksi varicella zoster tergolong kedalam
infeksi ringan namun dalam kondisi defisiensi imun penyakit ini dapat menjadi berat
dan tidak menutup kemungkinan berujung pada kematian.Pemberian vaksinasi dan
imunoglobulin telah terbukti efektif memberikan perlindungan dari infeksi virus.
Hingga saat ini asiklovir oral tetap menjadi obat utama untuk pengobatan varicella.
Penanganan yang tepat varicella selain pasien di edukasi serta obat per oral
acyclovir, juga merupakan produk yang mempunyai bioavaibilitas oral lebih baik
daripada kadar dalam darah lebih tinggi dan frekuensi pemberian obat berkurang.
Lingkungan yg kurang terpelihara akan gampang sekali untuk terkena penyakit bagi
para penduduknya, terutama penyakit menular.
Agar semua yg kita takutkan selama ini tidak menimpa kita dan penduduk yg
lain, maka alangkah lebih baiknya kita sama-sama menjaga lingkungan hidup kita,
karena tidak ada yg membersihkannya kecuali dengan usaha kita agar tidak terjadi
penyakit yg dapat menular ke semua penduduk.
Mari kita bersama-sama menjaga hidup dan lingkungan hidup ini senantiasa
selalu bersih dan terjaga dari hal-hal yg tak diinginkan. Buanglah sampah pada
tempatnya, agar tidak menimbulkan penyakit yg dapat membahayakan hidup dan
kehidupan kita serta masih banyak lagi hal-hal positif yg dapat dilakukan unruk
mencegah terjangkitnya penyakit yg menular pada masyarakat kita.

6. Daftar Pustaka

( Sari Pediatri 2010; 11 (6): 440-47 )


( Ngasyiyah, 2000 )
( Mawarti Harap, 2000 )
Pincus, matthew R.; McPherson, Richard A.; Henry, John Bernard ( 2007 )
Royal college of obstetricians and gynaecologists ( september 2007 )
Murray, Patrick R.; Rosenthal, Ken S.; Pfaller, Michael A. ( 2005 )

Anda mungkin juga menyukai