‘practical wisdom’ dalam kehidupan. Hikmat yang dirangkum dari Salomo yang dikumpulkan
pegawai-pegawai Hizkia, raja Yehuda.
Orang dinilai menurut pujian yang diberikan kepadanya – kita tau bersama terkadang pujian juga
dapat menjatuhkan kita kedalam sifat sombong(pride). Namun ada kalanya kita butuh seseorang
untuk hanya menguatkan kita, you did it, you did good, im proud of you, we’re all proud of you. The
teacher sometimes need to apreciate students whenever he did good, or those who need
encouragement
Fokus Tuhan dalam hidup kita adalah buah. Makanya saudara, setiap kita ini diijinkan ada dalam
persoalan supaya buah itu nampak dalam hidup kita. Buah pertobatan salah satunya perubahan
karakter, hidup kita menjadi berkat dan bersaksi bagi hidup orang lain. Tuhan ijinkan setiap proses
kehidupan yang mendewasakan dalam kehidupan kita. Tuhan pakai orang lain dalam proses kita.
Saudara,
Disanalah kita butuh orang lain untuk menyalibkan tangan kanan anda dan mengangkat salibnya
untuk anda. Ini kalau kita bicara soal salib. Kita butuh orang lain, makanya jangan heran kadang-
kadang Tuhan pakai orang lain untuk kita mengalami sebuah proses, baik disengaja atau tidak
disengaja. Terkadang Tuhan pakai orang terdekat untuk kita berproses.
(konteks dengan anak-anak) Teachers, ‘you shape/sharpens their, they shape/sharpens you’
Pada ayat 15-16 berbicara tentang tabiat istri yang suka bertengkar diumpamakan dengan tiris
hujan yang tak terbendung, sia-sia usaha untuk menghentikannya.
Ayat 17-18 berhubungan dengan relasi antar manusia dalam kehidupan social.
Kita tak selalu akan berjumpa dengan orang yang menyenangkan, tetapi
bisa jadi kita justru sering dipertemukan dengan banyak orang yang
menyebalkan.
Sikap dan sifat merupakan cerminan hati seseorang (19). Ada orang yang
suka bertengkar (15-16). Ada orang yang tidak pernah merasa puas (20).
Ada juga orang bebal yang sulit dikikis kebodohannya (22). Ada saja
orang-orang seperti itu yang hadir dalam kehidupan kita. Hati yang kotor
harus dimurnikan seperti emas dan perak supaya menghasilkan
kehormatan dan pujian melalui perbuatan (18, 21). Kitab Amsal
mengingatkan kita bahwa seperti besi menajamkan besi, demikian juga
manusia menajamkan sesamanya (17).
Itu artinya, kita dapat mengucap syukur ketika ada orang yang tidak
menyenangkan di sekitar kita. Bertekadlah dan bersedialah untuk
memurnikan dan makin dimurnikan oleh sesama. [MKD]
Ayat SH: Amsal 27:15-27
Karena itulah
pada waktu penciptaan, Allah mengatakan "tidak baik kalau manusia
itu sendiri saja" (Kej. 2:18). Itu sebabnya perintah utama Allah
adalah mengasihi Allah dan sesama.