Anda di halaman 1dari 2

RENUNGAN IBADAH KUNCI BULAN SEPTEMBER 2022 DI UNIT 1 SEKTOR GALILEA

(Keluarga bpk Pede Persulessy)

Bacaan Firman : Lukas 12: 33 - 34


Tema Bulanan : Bersyukur dan tetap Melakukan Kebaikkan
Tema Mingguan : Peduli terhadap sesama

Bpk/Ibu, basudara, anak2, persekutuan unit 1 sektor Galilea yang Tuhan Yesus kasihi…..
Mengakhiri dan melewati bulan September, di perjalanan tahun 2022 ini, sudah tentu ada
ungkapan syukur dan terimakasih, yang dinaikkan kepada Tuhan, karena lewat segala suka duka,
perjuangan dan tantangan, bahkan keberhasilan, kesuksesan dan suka cita…semua bisa terlalui
karena cinta kasih yesus’ yang senantiasa mengasihi seluruh ciptaanNya, termasuk kita disini.

Dan kita juga tetap diarahkan untuk meneladani sifat Yesus, yang di hari Minggu esok kita semua
akan masuk dalam Maedah Perjamuan Kudus untuk memuliakan Bapa di surga, dan semuanya
sudah tertuang dalam tema mingguan maupun tema bulanan kita..sehingga tema2 ini disajikan
sebagai pedoman dan penuntun arah hidup dan laku kita..

Dan kita bersyukur kepada Tuhan, bahwa semua yang kita lewati di bulan September, menjadi
pelajaran berharga sehingga membuat kita semakin dewasa dalam iman, namun juga merupakan
kesempatan untuk mengevaluasi diri dan terus membenahi dan menata hidup, supaya menjadi
lebih baik kedepan..

Bapak/Ibu, persekutuan yang Tuhan Yesus kasihi….


Hari ini, kita belajar bagian firman Tuhan yang merujuk kepada satu judul perikop tentang “Hal
Kekuatiran”, suatu nasihat dari Tuhan Yesus kepada orang2 percaya agar tidak khawatir dan
terjebak dalam kehidupan duniawi semata. Apalagi tahun2 belakangan ini ekonomi negara-
negara menjadi semakin sulit, dan diprediksi tahun depan semuanya menjadi gelap. Oleh sebab
itu, kita sebagai orang percaya diperingatkan untuk saling menghidupi agar terciptanya
“keseimbangan”, kita harus tetap yakin bahwa Tuhan memelihara dan menjaga kehidupan kita
dengan kecukupan bahkan hidup berkelimpahan’ ketika kita mempercayakan hidup seutuhnya
kepada Tuhan.

Persekutuan yang Tuhan Yesus kasihi…


Telah menjadi hal yang wajar bahwa tanpa disadari, seringkali kekuatiran menjadi permasalahan
didalam hidup kita manusia. Ketakutan karena tidak dapat meraih berbagai hal-hal duniawi
membuat hidup kita menjadi kuatir. Atau berbagai macam kegagalan seringkali membuat kita
takut untuk melangkah maju. Kekuatiran kerap menggeser rasa syukur kita pada Tuhan..

Maka firman Tuhan disaat ini menekankan kepada kita bahwa sesungguhnya orang2 percaya
harus mulai belajar untuk memandang hal yang lebih penting, lebih esensial, dan lebih
fundamental dalam kehidupannya.
Manusia hidup, bukan hanya karena kecukupan kebutuhan akan makanan, pakaian, dan
kebutuhan2 duniawi, tetapi sesungguhnya manusia memerlukan kehidupan diluar hal duniawi
tersebut, yaitu kehidupan rohani dalam persekutuan dengan Tuhan. Artinya dalam kedekatan
dengan Tuhan, kita menyerahkan dan mempertaruhkan seluruh masa depan kita diatur oleh
Tuhan, menjadi dasar seluruh kehidupan kita. karena hanya dengan kehidupan rohani yang baik
dihadapan Allah, maka sesungguhnya Allah akan menjamin, mencukupkan bahkan melimpahkan
kebutuhan setiap orang percaya.
Konsep hidup yang seperti inilah yang Tuhan inginkan terjadi bagi orang percaya. Sehingga firman
Tuhan mengatakan “ sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan, dan tubuh itu lebih
penting dari pada pakaian”(Lukas 12:23). Ketika kita belajar merubah mindset kehidupan kita,
maka kekuatiran tidak melanda kita, sebab kita tahu dan yakin bahwa Allah didalam Yesus Kristus
senantiasa memelihara, menuntun, dan mengarahkan kita kepada kehidupan yang dikehendaki
Tuhan. Mengapa kita harus kuatir dan takut ketika kita tahu Allah adalah pengelola hidup kita.

Kalimat “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” mengandung arti: Karena
takut kehilangan harta, maka pikiran2 kita selalu timbul memikirkan apa yang menjadi milik kita.
dengan kata lain, jika seseorang menghargai perkara duniawi, maka hati orang tersebut
diperbudak olehnya.
Hal ini juga menegaskan bahwa jika manusia menganggap kekayaan didunia sebagai harta yang
paling penting, maka harta itu akan tinggal didalam hati dan menjadi pusat kehidupan. Sehingga
fungsi hati yang seharusnya tempat seseorang memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan,
dijadikan tempat pribadi manusia dengan harta miliknya.. Ini yang disebut matrealisme. Sebab
itu, penegasan Tuhan Yesus untuk menjual segala milik dan memberi sedekah, adalah sebuah
kritikan terhadap perilaku yang hanya ingat diri sendiri dan tidak mau peduli dengan
sesama,maka hal ini akan bertentangan dengan tema Mingguan yang kita suarakan, karena kalau
pikiran kita condong kepada harta, maka hati akan selalu mengarah kepada harta. Tetapi kalau
pikiran kita condong kepada Tuhan, maka hati akan selalu mengarah kepada Tuhan juga.

Bpk/Ibu, anak2, basudara kekasih,,,


Firman Tuhan di saat ini sungguh luarbiasa, karena mengajarkan kepada kita bahwa harta dan
materi layak dicari dan dimiliki, tetapi yang pasti hidup ini bukan semata hanya untuk mengejar
harta duniawi sehingga mengabaikan harta yang bersifat kekal. Lukas mengajarkan kepada kita
selaku orang percaya bahwa kita harus menjauhkan diri dari jebakan2 matrealisme supaya
otoritas Allah dalam hati kita tidak akan tergantikan oleh apapun juga.
Tuhan tidak benci kepada harta benda, tetapi Ia tidak suka jika manusia mencintai harta
bendanya dan menempatkan Tuhan dan keluarga menjadi tidak penting. Harta dan materi yang
berjumlah berapapun tidak dapat membeli kerajaan surga. Tetapi Tuhan memang memakai harta
yang bersiat sementara untuk melihat apakah manusia dapat dipercaya untuk menerima harta
sesungguhnya…
Oleh karena itu, basudara kekasih…
Meninggalkan bulan September, dan memasuki bulan yang baru, bulan Oktober thn 2022,
kiranya hati kita senantiasa bersyukur dan berterimakasih, mengetahui Bapa yang disurga tau apa
yang kita perlukan, tanpa kuatir dan takut. Kita dapat bekerja dengan jujur, menunjukkan kasih
dan kemurahan kepada sesama, hidup dengan penuh rasa syukur dan rasa cukup, karena kita tau
inilah cara hidup yang Tuhan kehendaki.. Kasih karunia Tuhan Yesus menjamin dan menyertai
hidup kita semua…AMIN.

Onya.W/F

Anda mungkin juga menyukai