Silang-rantai
Polimerisasi
Merupakan proses pembuatan polimer
Reaksi polimerisasi adalah reaksi
penggabungan molekul-molekul kecil
(monomer) membentuk molekul yang besar
(polimer)
Dibagi menjadi dua :
❑ Polimerisasi Kondensasi
❑ Polimerisasi Adisi
Polimerisasi kondensasi
Polimerisasi kondensasi adalah reaksi
pembentukan polimer dari monomer-
monomer yang mempunyai dua gugus
fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida
atau protein dan polisakarida merupakan
senyawa biomolekul yang dibentuk oleh
reaksi polimerisasi kondensasi.
Dalam kondensasi polimer, monomer terdiri dari
dua grup fungsi (contoh : -OH, -COOH, dan –
NH2), reaksi dengan setiap masing-masing
menjadi bentuk kovalen . untuk contohnya,
monomer dengan grup –OH dapat bereaksi
dengan monomer dengan grup –COOH, hasilnya
dalam sebuah polimer yang mempunyai rumus
ester (-COO-) dan air sebagai hasilnya.
Polimerisasi adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pemecahan
ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga
ada atom yang bertambah di dalam senyawa
yang terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi adalah
reaksi pembentukan polimer dari monomer-
monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak
jenuh). Polimer adisi ini biasanya identik
dengan plastik, karena hampir semua plastik
dibuat dengan polimerisasi adisi.
Penggolongan polimer berdasarkan jenis
monomernya
Berdasarkan jenis monomernya,
polimer dapat terdiri atas :
1. Homopolimer
2. Kopolimer
Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang
monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan
protein.(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
❑ Polimer termoplas
❑ Polimer termosting
Polimer termoplas
adalah polimer yang tidak tahan panas.
Polimer tersebut apabila dipanaskan akan
meleleh (melunak), dan dapat dilebur
untuk dicetak kembali (didaur ulang).
Contohnya polietilene, polipropilena, dan
PVC.
Polimer termosting
adalah polimer yang tahan panas.
Polimer tersebut apabila dipanaskan
tidak akan meleleh (sukar melunak),
dan sukar didaur ulang. Contohnya
melamin dan bakelit.
Rangkaian polimerisasi dapat
diklasifikasikan sebagai :
❑ Polimerisasi radikal bebas
❑ Polimerisasi Anion
❑ Polimerisasi Kation
❑ Polimerisasi Koordinasi
KARAKTERISASI POLYMER
• Chemical identity: Which polymer is this? What additives
are present? Is there contamination?
• Morphology: Amount of crystallinity, optical properties.
• Molecular weight: Molecular weight distribution.
• Solution behavior: Viscosity, flow, gel.
• Thermal behavior: Glass transition, melt and
decomposition temperature, melt viscosity.
• Mechanical properties: Tensile strength, modulus,
impact, creep, dimensional stability.
IDENTIFIKASI INSTRUMEN PENGUJIAN
Chemical identity FTIR, Raman, NMR, GC-MS
Viscometer, chromatography (various
Molecular weight
kinds)
Solution behavior Viscometer, rheometer
Thermal behavior DSC, DMA, TMA, melt flow indexer
Mechanical properties Universal testing machine, DMA
Morphology Optical microscopy, DSC
Tensile Testing ; Flexural Testing
Compression Testing ; Durometer Testing
Specific Gravity & Density Determination
Physical Properties
Custom Fixture Development for unique
testing situation
BIODEGRADABLE POLIMER
Polimer yang dapat terurainya secara alami menjadi
senyawa yang lebih sederhana
Penyebab
Cahaya (fotodegradasi)
Hidrolisis (degradasi kimiawi)
Bakteri/jamur
Enzim (degradasi enzimatik)
Angin, Abrasi (degradasi mekanik)
Sumber
Alami : BSA,HAS, kolagen, gelatin
Sintetik : PLA, PGA, PMMA, poliakrilamida, dsb
BIODEGRADABLE POLIMER
Aplikasi :
Benang bedah
Organ buatan
Drugs Delivery Sistem
Plastik biodegradable
MANUSIA DENGAN ORGAN PLASTIK
Pencangkokan bahan sitetik
Pendekatan lain
Poly(Orthoesters)