Pesawat Perintis
Jenis pesawat komersil terakhir adalah pesawat perintis. Pesawat ini berukuran
kecil dengan berat kurang dari 6 ton. Pesawat jenis ini biasanya digunakan untuk
menjangkau daerah-daerah terpencil, seperti di papua misalnya. Karena ukuran
badan yang kecil, pesawat ini dapat mendarat di landasan pendek dan landasan
tanah.
✓ Berikut Ini Jenis-Jenis Pesawat Komersil Ukuran Kecil
1) Spoiler for Citation Mustang
angkauan : 6.500 km
Kapasitas Angkut: 150 passengers
Maksimum Beban: 16.6 tonnes
Mesin: CFM56-5 or IAE V2500-A5 engines
A320 Cockpit
SEATING CONFIGURATION - PREMIUM
SEATING CONFIGURATION - ECONOMY CLASS
✓ Lion A320
Wide body aircraft adalah pesawat dengan lebar lebih dari 20 kaki, mempunyai
dua aisles atau biasa juga dikenal dengan twin-aisles, dengan tujuh kursi atau lebih
sejajar. Diameter pesawat ini biasanya mencapai lima atau enam meter. Dalam
kabin ekonomi, dapat mengakodasi tempat duduk dengan konfigurasi 3-4-3 atau
4-4-2, dengan total kapasitas mencapai 200 hingga 850 penumpang. Jenis ini
memiliki pesawat terlebar mencapai enam meter dan dapat mengakomidasi hingga
11 penumpang sejajar.
Rata-rata wide body aircraft memiliki izin terbang trans-atlantik dan trans-
kontinental sehingga biasanya digunakan untuk penerbangan jarak menengah dan
jarak jauh. Pesawat jenis ini juga memerlukan landasan yang jauh lebih panjang.
Pesawat tempur superioritas udara adalah tipe pesawat tempur yang dirancang untuk
memasuki dan mengontrol langit lawan, dengan tujuan mencapai superioritas udara.
Pesawat jenis ini biasanya lebih mahal dan diproduksi dalam jumlah yang lebih
sedikit dari pesawat yang tidak memiliki kemampuan ini. Istilah ini dianggap pertama
kali dipakai ketika digunakan pada tahun 1960-an untuk mendeskripsikan F-14
Tomcat yang sedang dikembangkan dalam program VFAX/VFX.
F-14 Tomcat adalah pesawat pertama yang disebut pesawat tempur superioritas udara.
Jumlah 712
produksi
Ini berbeda dari pesawat serangan terutama dalam asal-usulnya, pesawat tempur yang
dikembangkan untuk peran serangan pertama dan setiap kemampuan tempur
sepenuhnya sekunder, sedangkan pesawat pembom tempur dirancang sebagai pejuang
dan kemudian disesuaikan dengan peran lain
3) Pesawat Tempur Berat
Pesawat tempur berat adalah pesawat tempur yang dirancang untuk membawa senjata
yang lebih berat atau beroperasi pada jarak yang lebih jauh dari pesawat tempur ringan.
Untuk mencapai kinerja yang dapat diterima, sebagian besar pesawat tempur berat
bermesin ganda dan banyak yang memiliki kru untuk mengisi beberapa posisi di dalam
pesawat. Di Jerman, pesawat seperti itu dikenal sebagai zerstörer, atau "perusak".
de Havilland Mosquito DH.98 adalah pesawat tempur multi-peran Inggris dengan dua
orang kru yang bertugas selama Perang Dunia II dan era pasca perang. Mosquito adalah
salah satu dari beberapa pesawat operasional garis depan dari era Perang Dunia II yang
akan dibangun hampir seluruhnya dari kayu dan, dengan demikian, dijuluki "The
Wooden Ajaib". Mosquito juga dikenal sayang sebagai "Mossie" untuk kru nya.
4) Pesawat Pencegat
Pesawat pencegat adalah jenis pesawat tempur yang dirancang khusus untuk
mencegat dan menghancurkan pesawat terbang musuh, terutama pesawat pengebom,
yang biasanya mengandalkan kecepatan tinggi. Pesawat jenis ini dibuat pada
permulaan Perang Dunia II sampai penghujung dasawarsa 1960-an, ketika mereka
menjadi tidak lagi penting karena bergesernya peran pengeboman strategis ke peluru
kendali balistik antar benua.
F-14 Tomcat adalah sebuah pesawat tempur supersonik sayap tinggi (high wing)
ayun, yang bermesin dan berkursi ganda. F-14 merupakan pesawat tempur superioritas
udara utama Angkatan Laut Amerika Serikat dari tahun 1972 sampai tahun 2006.
Pesawat ini juga memiliki kemampuan serang darat setelah dilengkapi
sistem LANTIRN.[2] Pesawat ini mulai dikembangkan setelah kegagalan proyek F-
111B, dan merupakan pesawat tempur generasi ke-4 pertama Amerika Serikat, yang
dirancang dengan didasari pengalaman bertempur dengan pesawat-
pesawat MiG buatan Soviet pada Perang Vietnam.
5) Pesawat Tempur Malam
Pesawat tempur latih adalah pesawat tempur yang digunakan untuk melatih calon penerbang,
atau melatih penerbang agar siap menggunakan pesawat pesawat jenis dan fungsi tertentu.
Umumnya dibagi atas pesawat tempur latih dasar dan latih lanjut.
Pesawat tempur latih dasar adalah pesawat tempur yang digunakan untuk melatih calon
calon penerbang dari segi basic (dasar). Biasanya digunakan untuk melatih pilot-pilot sipil
atau militer.
Pesawat tempur latih lanjut digunakan untuk penerbang militer untuk tingkatan lanjut
(advanced) sesuai dengan tugasnya dan mempersiapkan untuk menjadi penerbang pesawat
tempur tipe lainnya. Umumnya menggunakan mesin jet atau turbojet.
Pesawat angkut atau pesawat kargo adalah pesawat yang digunakan untuk pengangkutan
barang atau komoditas lainnya. Syarat syarat pengangkutan melalui udara sipil diatur dengan
undang undang atau konvensi internasional.
Pesawat angkut militer adalah pesawat angkut yang umumnya digunakan untuk mengangkut
barang keperluan militer, kendaraan perang, ataupun senjata, juga mengangkut personel
tentara.
Pesawat Angkut yang dikenal untuk kalangan militer misalnya C 130 Hercules, C 17
Globemaster III, C 5 Galaxy, dan C 141 Starlifter. Pesawat angkut sipil yang dibuat untuk
versi militer misalnya An 124 dan An 225, Il 76.
Pada umumnya pesawat angkut versi militer sering dimodifikasi menjadi pesawat tanker
untuk keperluan pengisian bahan bakar di udara, pesawat ataupun pesawat peringatan dini
(AWACS) dengan menambahkan peralatan peralatan yang diperlukan
Pesawat intai atau pesawat mata mata (bahasa Inggris: recce, recon, atau reconaisance)
adalah pesawat yang digunakan untuk mengumpulkan data intelijen dan penyadapan serta
pengintaian posisi posisi taktis ataupun strategis lawan atau negara lain yang diinginkan
data-datanya. Biasanya ada dua jenis pesawat tempur seperti ini yakni pesawat intai serta
pesawat tempur dyang diberi peran intai.
Dengan beban 1560 KG, pesawat mampu menempuh jarak hingga 231 KM. Take-off
untuk ketinggian 35 kaki dari darat membutuhkan jarak 500 meter, sedangkan dari air,
pesawat membutuhkan jarak hingga 1400 meter.
N219 Nurtanio Untuk landing dari ketinggian 50 kaki, pesawat membutuhkan jarak
590 meter untuk di darat, dan 760 meter untuk di laut.
“Maximum Take-Off Weight pesawat ini mencapai 7030 KG dengan maximum landing
weight 6940 KG, dengan total kapasitas bahan bakar 1600 KG,” kata Batara.
Pesawat Amphibi N219 memang dirancang bisa melakukan lepas landas dan
pendaratan di permukaan air. Dengan demikian, pesawat ini sesuai dengan karakteristik
Indonesia sebagai negara kepulauan.