Anda di halaman 1dari 3

RENUNGAN PEMBINA KMD Tapi itu sampai kini kau tidak pernah menagih jasa padaku, bahkan

KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KOTA TASIKMALAYA sampai meninggal pun, ibu hanya tersenyum melihat tingkah
polahku ini.
RENUNGAN PEMBINA PRAMUKA MAHIR
Ibu, maafkan aku.
Ya Allah, Anak mu yang tidak tahu akan balas budi.
Tuhanku yang Agung dari segala yang agung, Yang sering membentak, menolak permohonan mu, bahkan
izinkan Aku malam ini membuka pintu Magfiroh-Mu menyakiti hati mu.
dan menyerahkan segenap jiwa ragaku atas segala permasalahanku Wahai ibu, sunggu maafkan anak mu ini ….
kepada-Mu. Kini hanya tangis dan air mata yang sanggup membasahi
kesedihanku padamu.
Ya Allah,
Kau ciptakan udara untuk paru-paruku. Ayah …..
Kau berikan makanan untuk hidupku. Entah berapa banyak keringatmu untuk keberhasilanku.
Kau ciptakan matahari dan bulan untuk menerangiku. Kau bersusah payah membiayaiku.
Kau padukan mata, tangan, kaki, otak, dan badanku untuk Kau tegarkan tulangmu hanya untuk anakmu ini.
bertingkah, Tapi, mengapa saya masih saja membanggakan diri sendiri dan
Tapi aku masih belum menyadari akan anugra-Mu pada kehidupan melupakanmu.
ku. Bahkan, sampai engkau tiada, aku jarang berdoa untukmu.
Ayah, maafkan anakmu ini, yang Kurang berbakti padamu.
Ya Allah,
Kau sandingkan Aku dengan saudara-saudaku, istri atau suami dan Ya Allah …..
anak-anakku, Wahai ayah ….., ibu…. darah daging yang menurunkanku.
Namun, Aku belum memberikan apa-apa bagi-Mu selain meminta Kini, aku anak mu …. akan didaulat menjadi seorang Pembina
dan meminta. Pramuka Mahir Dasar
Aku merengek-rengek hanya untuk meminta pada-Mu. Tapi, mampukah aku....?
Maafkan Aku ya Allah.
Rasanya aku terbebani, …. dan teramat berat jika disebut pembina
Ibu, kau sudah bersusah payah mahir.
Menggendongku 9 bulan 10 hari dalam masa kehamilan-ku Karena harus menjadi teladan pada diri sendiri dan orang lain.
Kau lahirkan aku, dengan mehanan jeritan sakit, dan taruhan nyawa Ayah …. Ibu …… kini aku merasa belum mampu menjadi teladan,
mu ibu. sepertimu ….
Kemudian kau menyusui, menimangku, kau warat ketika aku sakit,
kau suapi ketika aku belum mampu makan dan membesarkanku
hingga kini. Ilmuku masih setengah-setengah, tetapi aku mulai pongah.
Kemahiranku apa adanya, tetapi aku seolah-olah mahir segalanya.
Hatiku masih bertabur bimbang, tetapi aku seakan senang.
Pikiranku masih kosong, tetapi aku mulai berlagak sombong. Aku akan mengabdi kepada diriku, orang lain, bangsa, dan negaraku
Aku pembina, tetapi hanya sebagai topeng terbina. yang kucintai ini, demi ridloh Tuhan, jasa mu wahai ayah dan ibu
Akulah pecundang! ……

(Wahai anak ku betulkah kamu pecundang? …. Aku orang Kini aku bertekat ….. Tiap waktu, tiap saat,
tua mu yakin, kamu bukan pecundang) aku akan mengisi gelas ke pembina ku dengan sesungguhnya.
Kepada ya Allah aku kan selalu bersyukur….
(Ridloku pada mu wahai anak ku, …… kini ucapkan dengan Kepada mu wahai ayah dan ibu aku akan selalu berbakti ……
lantang) Kepada sesama pembina, aku akan santun dan sopan
….. AKU PEMBINA, ….. BUKAN PECUNDANG……………. karena mereka adalah kolegaku.
(Wahai anak ku jadilah pembina sejati jangan penjadi Kepada para Pembina dan Peserta didik,
pembina berpura-pura, …. Ikhlaskan hati dan tegaskan Kutekatkan hati, jiwa dan ragaku akan melayanimu,
jiwamu) Karena kalian adalah nafasku.
Aku bukan pecundang …. Kepada bangsa dan negaraku, Indonesia.
Aku bukan pecundang …. Aku akan membelamu melalui pengabdianku.
Aku bukan pecundang ….
Untuk itu, kini AKU BERSUMPAH.
Dengan ridlo ayah dan ibu ku … AKULAH PEMBINA MAHIR SEJATI ……..
Kini, aku menundukkan kepala dengan segenap jiwa kepada-Mu Ya
Allah ….. Jika kamu pembina sejati, bersediakah Anda mengucap janji
memasuki hati yang paling dalam, Trisatyamu? .... berdo’a sejenak sebelum menyatakan…
untuk menemukan siapakah aku sebenarnya.

(Kini pasrahkan segalanya kepada Allah SWT. Dan berharap Jika bersedia, silahkan resapi isi Tri Satya dibawah ini
besar kepada-Nya …) dengan hati yang bersih
Kini hatiku berbisik kepada ku ya Allah …..”.
“Aku seorang pembina yang sesungguhnya pembina mahir.” “TRI SATYA”
“Aku bukan pecundang!”.
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Aku bersaksi dengan-Mu, Ya Allah. 1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan negara
Wahai Ibu ….. dan Ayah….ku, kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
yang sekarang sedang tersenyum melihatku di sini, untuk berikrar 2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun
jadi Pembina. masyarakat
3. Menepati Dasa Dharma
POS BAYANGAN 1 POS BAYANGAN 3 POS 5
https://bit.ly/bay1kmdindi23 https://bit.ly/bay3kmdindi23 https://bit.ly/poskmdindi23

MTB
POS 1 POS 3
https://bit.ly/pos1kmdindi23
https://bit.ly/pos3kmdindi23 POS UTAMA
https://bit.ly/posutamakmdindi23

SANDI PHP
MENAKSIR
POS BAYANGAN 2
POS BAYANGAN 4
https://bit.ly/bay2kmdindi23
https://bit.ly/bay4kmdindi23

POS 4
POS 2
https://bit.ly/pos4kmdindi23
https://bit.ly/pos2kmdindi23

PERMAINAN TRADISIONAL
TOGA https://bit.ly/tanyatogakmdindi23

Anda mungkin juga menyukai