Anda di halaman 1dari 4

Senin, 20 Oktober 2008

paragraf induktif

Berdasarkan letak kalimat utama


1) Paragraf deduktif
1. letak kalimat utama di awal paragraf
2. dimulai dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
contoh:
Pemakiaan bahasa Indonesia di seluruh Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan seragam.perbedaan
dalam struktur kalimat, lagu kalimat, dan ucapan terlihat dengan mudah. Pemakiaan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah.
Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan televisi sudah terjaga dengan baik. Para pemuka kitapun pada
umumnya belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Fakta-fakta di
atas menunjukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal paragraf (Deduktif), yaitu pemakaian bahasa Indonesia
di seluruh Indonesia belum seragam.

2) Paragraf induktif
1. letak kalimat utama di akhir paragraf.
2. diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum.
contoh:
Mungkin anda pernah mendengar tentang peristiwa perampokan mobil yang menimpa ronaldo, bintang
sepakbola asal brasil, dua tahun silam. Dasar nasibnya sedang apes, saat mengendarai BMW X-5 di Rio
Janairo, ia dihadang tiga perampok bersenjata. Mobil kesayangannya pun dibawa kabur perampok.
Untunglah pemain asal internasionale Milan, klubnya saat itu cepat bertindak. Dengan menumpang
kendaraan yang lewat ia segera menuju kantor polisi. Hanya dalam hitungan jam, mobilnya sudah
ditemukan kembali di pinggir kota Rio. Jangan salah! Ronaldo tidak memakai jasa paranormal. Kebetulan
mobilnya dilengkapi Automatic Verhicle Location (AVL), sistem pemantau lokasi kendaraan yang
terhubung dengan satelit Global Positioning Sistem (GPS). Posisi mobil selalu dapat di ketahui dari peta
digital yang terpasang di mobil atau operator pemantaunya. (Intisari, juni 2003).
3) Paragraf campuran
1. letak kalimat utama di awal dan di akhir paragraf
2. kalimat utama yang terletak di akhir bersifat penegasan kembali, dengan susunan
kalimat yang agak berbeda.

Berdasarkan isi, antara lain :

1) Paragraf deskripsi : kalimat utama tak tercantum secara nyata tema pargraf tersirat
dalam keseluruhan paragraf biasa dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi
dalam cerita.
2) Paragraf proses : tidak terdapat kalimat utama pikiran utama tersirat dalam kalimat-
kalimat penjelas memaparkan urutan suatu kejadian/proses, meliputi waktu, ruang,
klimaks, antiklimaks.
3) Paragraf efektif : paragraf efektif ialah alinea yang memenuhi ciri paragraf yang baik
alinea terdiri atas beberapa kalimat terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu
pikiran penjelas tidak boleh ada kalimat sumbang ada koherensi antar kalimat.

L. Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan 2 pola, yaitu :
1. Pola alamiah : pola urutan yang sesuai dengan keadaan di alam. Pola ini meliputi pola :
a. Urutan waktu/kronologis
b. Urutan ruang/ special
2. Pola logis : pola pengembangan didasarkan atas jalan pikiran. Pola ini meliputi pola :
a. Pengambangan contoh
b. Klasifikasi
c. Familiaritas
d. Akseptabilitas
e. Umum-khusus
f. Sebab akibat
g. Klimaks-antiklimaks
h. Perbandingan-
Diposkan oleh rina's blog di 23:28
Label: materi bahasa Indonesia : Paragraf

1 komentar:

Anonim mengatakan...

SURAT PERJANJIAN

Yang bertandatangan di bawah ini, Khairunnisa FR, pemilik Villa Bougenville, Alamat Jalan Sri
Ayu No 48 F Bandung, yang selanjutnya disebut Pihak Pertama, dan Risdianti, Alamat Jalan
Parabon IV No 77 Bandung, yang selanjutnya disebut sebagai pihak Kedua.
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan perjanjian jual beli, yang diatur sebagai
berikut.

Pasal 1
Pihak pertama setuju menyediakan dan menjual kepada Pihak Kedua sebuah villa dengan
fasilitas-fasilitas seharga Rp 2.000.000.000,00.

Pasal 2
Pihak Kedua akan melakukan pembayaran kepada Pihak Pertama dengan ketentuan sebagai
berikut
a. 50 % dari jumlah seluruh harga sebesar Rp 2.000.000.000,00 dibayar pada waktu perjanjian
ditandatangani..
b. 50 % sisanya dibayar pada waktu penyerahan villa kepada Pihak Kedua.

Pasal 3
Surat perjanjian ini diberlakukan sebagai kuitansi dari uang muka penerimaan
yang 50 % dari jumlah harga, yaitu RP 1.000.000.000.

Pasal 4
Jika dalam perjanjian ini timbul suatu persoalan, maka persoalan ini pada taraf pertama akan
diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, bila ternyata gagal, maka persoalan akan diselesaikan
menurut hukum yang berlaku.

Pasal 5
Surat perjanjian ini dibuat diatas kertas segel Rp 6.000,00 ditandatangani dan dibuat rangkap 2,
masing-masing pihak memegang satu buah dengan kekuatan hukum yang sama.

Bandung, 22 Oktober 2008


Pihak Pertama Pihak Kedua

Khairunnisa FR Risdianti

Saksi-saksi:
1. Nalah Aryanti, alamat Jalan H. Agus Salim No 62 D Bandung
2. Mirawanti, alamat Jalan Karang Pandan No 9 Bandung

24 Oktober 2008 05:21

Jumat, 24 April 2009

Paragraf Induktif

Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama

Jenis Paragraf Induktif :


* Generalisasi
* Analogi
* Klasifikasi
* Perbandingan
* Sebab akibat

1. Sebab akibat
2. Akibat sebab
3. Sebab akibat 1 akibat 2

Generalisasi (generalization) : menjelaskan topik atau konsep utama yang diikuti oleh informasi atau sub-
sub topik yang mendukung, mengklarifikasi, menerangkan, atau memperluas topik utama.

contoh :

Setelah karangan anak-anak kelas 3 diperiksa, ternyata Ali, toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8.
Anak-anak yang lain mendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang.
Boleh dikatakan, anak kelas 3 cukup pandai mengarang.

Pengertian Paragraf Analogi

adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan
persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.

contoh :

Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian,
kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang
semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.

Paragraf hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus
yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

contoh :

Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang
ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin
mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu,
tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

Pengertian Paragraf Akibat Sebab

adalah paragraf yang dimulai dengan fakta khusus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis
untuk diambil kesimpulan.

contoh :

Hasil panen para petani di Desa Cikaret hampir setiap musim tidak memuaskan. Banyak tanaman yang
mati sebelum berbuah karena diserang hama. Banyak pula tanaman yang tidak berhasil tumbuh dengan
baik.
Bukan itu saja, pengairan pun tidak berjalan dengan lancar dan penataan letak tanaman tidak sesuai
dengan aturannya. Semua itu merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan para petani dalam
pengolahan pertanian.

* Proposisi atau kalimat dalam logika proposisi bisa berupa :


- Atom/kalimat sederhana
- Kalimat kompleks, komposisi kalimat menggunakan operator logika

* Kalimat sederhana bisa berupa


- Simbol konstanta : true dan false
- Simbol variabel proposisi : p,q,r,,p1,q1,…
* Literal adalah atom atau negasinya

* Proposisi bisa merepresentasikan kalimat berita


p : saya malas belajar
q : saya lulus kuliah
p ^ q : saya malas belajar dan lulus kuliah
p => -q : jika malas belajar saya tidak lulus kuliah

Anda mungkin juga menyukai