iii
DAFTAR ISI
Pengantar i
Daftar Isi iv
I. Dasar Kegiatan 1
II. Arahan Kegiatan 2
1. Ibadah – ibadah 2
2. Gerakan Berpantang dan Bersolidaritas 11
3. Aksi Paskah 12
4. Kunjungan Paskah 12
5. Kontekstualisasi Paskah 13
6. Lomba-lomba 15
III. Refleksi Paskah: Memaknai 7 Perkataan Yesus di Kayu Salib 16
dalam Laku Kehidupan Umat
IV. Tata Ibadah 28
1. Tata Ibadah Rabu Abu 28
2. Tata Ibadah Minggu Palmarum 37
3. Tata Ibadah Keluarga Harian pada Pekan Suci 43
4. Tata Ibadah Kamis Putih 44
5. Tata Ibadah Jumat Agung 49
6. Tata Ibadah Perjamuan Kudus Masa Paskah (Jumat Agung) 55
7. Tata Panembah Bujana Suci Mangsa Paskah (Jumat Agung) 63
8. Tata Ibadah Meditatif (Sabtu Sunyi) 71
9. Tata Ibadah Minggu Paskah 72
10. Tata Ibadah Perjamuan Kudus Minggu Paskah 78
11. Tata Panembah Bujana Suci Minggu Paskah 86
12. Tata Ibadah Pentakosta 93
V. Penutup 98
iv
I. DASAR KEGIATAN
1
II. ARAHAN KEGIATAN
1. IBADAH – IBADAH
Nama Kegiatan : Ibadah Rabu Abu (Stola Ungu)
Substansi : Ibadah Rabu Abu adalah ibadah yang menandai awal di
mulainya Masa Pra Paskah.
Ibadah ini menekankan pada pertobatan, perkabungan,
introspeksi diri, pendekatan diri pada Tuhan, dan
tindakan berpantang/berpuasa.
Waktu : Terkait dengan pelaksanaan Pemilu yang
dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024, maka
pelaksanaan Ibadah Rabu Abu dapat dilaksanakan
pada hari Kamis, 15 Februari 2024 atau
menyesuaikan dengan waktu yang disepakati oleh
Majelis Jemaat.
Tempat : Ruang Ibadah Gereja
Sasaran : Warga Jemaat dan Majelis Jemaat
Keterangan : • Tata Ibadah Rabu Abu disediakan pada buku
panduan ini.
• Materi khotbah dan bacaan menggunakan
Rancangan Khotbah GKJW, 14 Februari 2024.
• Sebelum Ibadah Rabu Abu dilaksanakan, Majelis
Jemaat memberikan informasi dan sosialisasi
pelaksanaan Ibadah Rabu Abu kepada warga
jemaat, terkait waktu dan teknis pelaksanaan.
• Ada baiknya dilakukan persiapan oleh Majelis
Jemaat sebelum pelayanan Ibadah Rabu Abu.
2
Nama Kegiatan : Ibadah Minggu Pra Paskah (Stola Ungu)
Substansi : Mengenang dan menghayati kisah-kisah perjalanan
pelayanan dan penderitaan Tuhan Yesus menuju
kesengsaraan dan penderitaan (Jalan Salib)
Waktu : Pra Paskah I : Minggu, 18 Februari 2024
Pra Paskah II : Minggu, 25 Februari 2024
Pra Paskah III : Minggu, 03 Maret 2024
Pra Paskah IV : Minggu, 10 Maret 2024
Pra Paskah V : Minggu, 17 Maret 2024
Sasaran : Warga Jemaat dan Majelis Jemaat
Keterangan : • Materi khotbah dan bacaan Alkitab selama Minggu
Pra Paskah I - V menggunakan Rancangan Khotbah
GKJW.
3
Nama Kegiatan : Ibadah Minggu Palmarum (Stola Merah)
Substansi : Mengenang peristiwa Yesus memasuki kota Yerusalem
sebelum kematian dan kebangkitan-Nya.
Dalam peristiwa itu, kemuliaan Yesus Kristus sebagai
Raja dikaitkan dengan pewartaan penderitaan-Nya.
Waktu : Minggu, 24 Maret 2024
Sasaran : Warga Jemaat
Keterangan : • Tata Ibadah Minggu Palmarum disediakan pada
buku panduan ini.
• Mimbar Gereja dapat dihiasi menggunakan dekorasi
daun Palem sebagai simbol Minggu Palmarum.
• Daun Palem yang dijadikan dekorasi cukup di
mimbar saja, demi menjaga dan melestarikan
lingkungan (tumbuhan Palem).
• Materi khotbah dan bacaan Alkitab Minggu
Palmarum menggunakan Rancangan Khotbah
GKJW.
4
• Untuk renungan dapat diambil dari PAH atau
renungan yang disiapkan/dibuat oleh Majelis Jemaat
sendiri.
• Ibadah Harian Keluarga ini dilakukan di tengah
keluarga masing-masing atau diikuti antara 3 – 5 KK
yang saling berdekatan rumah/tempat tinggalnya.
• Waktu Ibadah Harian Keluarga disepakati bersama.
• Doa syafaat dilakukan dengan cara saling mendoakan
pergumulan antara keluarga yang satu dengan
keluarga yang lain secara bergantian.
5
• Materi khotbah dan bacaan Alkitab pada Ibadah
Kamis Putih menggunakan Rancangan Khotbah
GKJW.
6
Nama Kegiatan : Ibadah Sabtu Sunyi
Substansi : Mengenang dan menghayati kesendirian Yesus Kristus
di dalam makam-Nya.
Waktu : Sabtu, 30 Maret 2024
Tempat : Di Gereja atau di Rumah
Sasaran : Warga Jemaat dan Majelis Jemaat
Keterangan : • Tata Ibadah Sabtu Sunyi disediakan pada buku
panduan ini dengan menggunakan Tata Ibadah
Meditatif. Majelis Jemaat dapat mengembangkannya
sesuai dengan konteks Jemaat masing-masing.
• Ibadah Sabtu Sunyi dilaksanakan di gereja secara
bersama-sama atau rumah-rumah warga jemaat/
dalam keluarga masing-masing secara mandiri.
• Majelis Jemaat menyiapkan dan membagikan tata
ibadah yang dipergunakan oleh warga jemaatnya.
• Pada saat pelayanan Ibadah Sabtu Sunyi, Firman
Tuhan cukup dibacakan, untuk kemudian jemaat
merenungkannya secara pribadi.
• Pelayan dapat membantu jemaat merenungkan firman
Tuhan dengan memberikan beberapa kalimat reflektif
dalam bentuk kalimat tanya.
7
Keterangan : • Majelis Jemaat melaksanakan Ibadah Minggu
Paskah pada pagi hari sebelum fajar menyingsing
atau pkl. 05.00 wib.
• Ibadah dirayakan dengan penuh sukacita sebagai
wujud kemenangan Kristus atas maut.
• Majelis Jemaat juga dapat melakukan Ibadah
Minggu Paskah dengan Perjamuan Kudus Paskah
sebagai perayaan sukacita atas kebangkitan Tuhan
Yesus Kristus.
• Pelaksanaan Ibadah Paskah dan Perjamuan Kudus
Paskah menggunakan stola berwarna Putih.
• Warna stola Putih pada Minggu Paskah
melambangkan kesukacitaan atas kebangkitan Yesus
Kristus dari antara orang mati, sekaligus
kesukacitaan atas karya keselamatan yang Tuhan
berikan bagi kita umat-Nya.
• Tata Ibadah Minggu Paskah tanpa Perjamuan Kudus
dan Tata Ibadah Minggu Paskah dengan Perjamuan
Kudus disediakan pada buku panduan ini.
• Materi khotbah dan bacaan Alkitab pada Ibadah
Minggu Paskah menggunakan Rancangan Khotbah
GKJW.
8
Waktu : Paskah II : Minggu, 07 April 2024
Paskah III : Minggu, 14 April 2024
Paskah IV : Minggu, 21 April 2024
Paskah V : Minggu, 28 April 2024
Paskah VI : Minggu, 05 Mei 2024
Paskah VII : Minggu, 12 Mei 2024
Sasaran : Warga Jemaat dan Majelis Jemaat
Keterangan : • Pada Minggu Paskah VI, 05 Mei, Majelis Jemaat
melaksanakan Ibadah Minggu Syukur YBPK.
• Jemaat diajak untuk terlibat mendukung YBPK
dalam doa dan persembahan pada ibadah tersebut
• Tata Ibadah Syukur YBPK disiapkan oleh Pengurus
YBPK dan akan dikirimkan ke jemaat-jemaat.
• Pada Minggu Minggu Paskah VII, 12 Mei, Majelis
Jemaat dapat melaksanakan Ibadah Minggu Hari
Raya Persembahan (Unduh-unduh).
• Jemaat diajak untuk mengungkapkan rasa syukurnya
kepada Tuhan atas berkat dan pemeliharaan Tuhan
dalam hidup mereka.
• Materi khotbah dan bacaan Alkitab selama Minggu
Pra Paskah I – VII menggunakan Rancangan
Khotbah GKJW.
10
2. GERAKAN BERPANTANG DAN BERSOLIDARITAS
Nama Kegiatan : Gerakan Berpantang dan Bersolidaritas
Substansi : • Menekan keinginan dan hasrat diri sendiri serta
mendekatkan diri kepada Tuhan sebagai wujud
penghayatan perjalanan sengsara Yesus Kristus.
• Mewujudkan kepedulian dan berbela rasa dengan
sesama yang kekurangan, yang menderita, dan
mengalami keprihatinan sebagai wujud menghayati
solidaritas Yesus Kristus dalam keseharian.
Waktu : Selama Masa Pra Paskah
Sasaran : Warga Jemaat dan Majelis Jemaat
Keterangan : • Yang dimaksudkan berpantang di sini adalah upaya
mengendalikan keinginan dan hasrat dirinya dengan
berpantang. Misalnya: berpantang makan makanan
kesukaan sehari-hari (daging, telur, gula, dll),
berpantang menggunakan media sosial/HP, dan
berpantang yang lain.
• Yang dimaksudkan bersolidaritas adalah
tekad/kemauan pada diri untuk ikut merasakan
kepedihan atau penderitaan yang dialami oleh orang
lain di sekitar kita. Dan berupaya untuk membantu/
menolong mereka. Misalnya: menghibur dan
menguatkan warga yang berduka, mendukung dan
berpartisipasi pada pelayanan diakonia, dll.
• Majelis Jemaat menginisiasi/menghimbau warga
jemaat untuk menjalani Masa Pra Paskah dengan
berpantang dan bersolidaritas.
11
3. AKSI PASKAH
Nama Kegiatan : Aksi Paskah
Substansi : Menumbuhkan semangat solidaritas warga jemaat
kepada saudara yang membutuhkan/kekurangan.
Waktu : Selama Masa Paskah
Sasaran : Warga Jemaat dan Majelis Jemaat
Keterangan : • Yang dimaksudkan Aksi Paskah adalah kegiatan
solidaritas warga jemaat dan Majelis Jemaat untuk
berbagi dengan saudara yang membutuhkan/
kekurangan.
• Misalnya: selama masa Pra Paskah / masa
berpantang, sebagian uang yang biasanya
dipergunakan untuk membeli makanan kesukaan,
atau barang yang diinginkan, disisihkan dan
ditabung untuk kemudian dikumpulkan pada saat
Paskah.
• Uang/barang tersebut dikelola oleh Panitia Paskah
Jemaat dan dipergunakan mendukung Aksi Paskah
bagi saudara yang membutuhkan/kekurangan.
4. KUNJUNGAN PASKAH
Nama Kegiatan : Kunjungan Paskah
Substansi : Kunjungan Paskah dilakukan sebagai wujud solidaritas
umat Tuhan dan kepedulian terhadap sesamanya.
Waktu : Menyesuaikan Jemaat masing-masing
Sasaran : Warga Jemaat dan Majelis Jemaat
Tempat : Tempat kunjungan dapat disepakati oleh MJ,
diantaranya:
12
a. Panti Asuhan
b. Lembaga Pemasyarakatan
c. Shelther (Rumah Singgah)
d. Antar Jemaat/ Warga Jemaat yang sakit atau
dalam pergumulan.
Keterangan : • Kunjungan direncanakan oleh MJ bersama dengan
panitia Paskah/BPMJ terkait.
• Rencana kunjungan dikoordinasikan dengan pihak-
pihak terkait agar kunjungan yang dilakukan dapat
bermanfaat dan menjadi berkat.
13
Bentuk : 1. Pemasangan tanda salib kecil yang dikalungi
Kegiatan ketupat kosong, sejak Rabu Abu sampai Pentakosta,
di samping atau di ambang pintu luar rumah.
Hal ini sebagai wujud kesaksian warga jemaat di
tengah-tengah lingkungan masyarakat dimana
mereka tinggal.
2. Makan ketupat bersama. Ketupat dinikmati
bersama-sama dan dibagi-bagikan pada hari Paskah
untuk memperingati dan merayakan kemenangan
Yesus Kristus atas maut.
Waktu : 1. Awal Masa Pra Paskah – Pentakosta
2. Minggu Paskah
Sasaran : Warga Jemaat dan Majelis Jemaat
Tempat : Gereja dan Rumah Warga Jemaat
Keterangan : • Pelaksanaan Kontekstualisasi Ketupat Paskah ditata
oleh Majelis Jemaat.
• Agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang makna
ketupat paskah, Majelis Jemaat perlu memberikan
penjelasan dan mensosialisasikan kepada warga
jemaat tentang makna Ketupat Paskah sebelum
melaksanakannya.
14
6. LOMBA – LOMBA
Nama Kegiatan : Lomba-lomba Paskah
Substansi : Memeriahkan Paskah
Waktu : Menyesuaikan Jemaat masing-masing
Sasaran : Anak – anak
Jenis Lomba : a. Lomba Mencari Telur Paskah (Pratama)
b. Lomba Menghias Telur Paskah (Madya)
c. Lomba Cerdas Cermat Alkitab (Remaja)
d. Lomba-lomba yang lainnya
Keterangan : • Pamong Anak dan Remaja merencanakan dan
mempersiapkan jenis lomba yang akan dilombakan.
• Pamong Anak dan Remaja menginformasikan
kepada anak-anak dan para orang tua.
15
III. REFLEKSI PASKAH:
MEMAKNAI TUJUH PERKATAAN YESUS DI KAYU SALIB
DALAM LAKU KEHIDUPAN UMAT
(Pdt. Ardi Rahardiyanto)
PENDAHULUAN
Tanpa salib tidak ada keselamatan. Itu sebabnya peristiwa penyaliban
Yesus sangat penting bagi umat Kristen dan selalu diperingati melalui perjamuan
kudus. Saat disalibkan, Yesus mengucapkan beberapa kalimat yang dikenal
dengan Tujuh Perkataan Salib. Tujuh Perkataan Salib adalah tujuh ucapan yang
dikatakan oleh Yesus ketika Dia disalibkan di atas Gunung Golgota. Tujuh
perkataan ini tertulis dalam empat Injil, mulai dari Lukas, Yohanes, Matius, dan
Markus. Tujuh perkataan Yesus di kayu salib ini juga berurutan, sehingga ketika
dibaca pada saat ibadah di gereja, peringatan hari besar, harus dibaca secara
berurutan pula. Tujuh perkataan yang diucapkan oleh Yesus ketika disalib,
sebagaimana tertulis dalam keempat Injil, adalah :
1. “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat.” (Lukas 23:34)
2. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada
bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:43)
3. “Ibu, inilah anakmu!” – “Inilah ibumu!” (Yohanes 19:26-27)
4. “Eli, Eli, lama sabakhtani?” - “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?” (Matius 27:46 & Markus 15:34)
5. “Aku haus!” (Yohanes 19:28)
6. “Sudah selesai.” (Yohanes 19:30)
7. “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” (Lukas 23:46)
Dari ketujuh perkataan ini, perkataan 1, 4, dan 7 merupakan perkataan
pertama, tengah dan terakhir yang diucapkan Yesus kepada Bapa. Sedangkan
perkataan 2 diucapkan Yesus saat Dia berbicara kepada penjahat. Perkataan 3
diucapkan Yesus saat Dia berbicara kepada Maria, sedangkan perkataan 5 dan 6
tidak secara spesifik ditujukan pada siapa pun. Melalui tulisan ini kita akan
mencoba menemukan makna sekaligus merefleksikan makna tujuh perkataan
Yesus tersebut dalam realita kehidupan kita sebagai umat Allah.
16
1. AMPUNILAH MEREKA
“Yesus berkata: ‘Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa
yang mereka perbuat.’ Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-
Nya.” (Lukas 23:34).
REFLEKSI:
Sekiranya Yesus bersedia mengampuni orang yang telah menghina,
menyiksa, dan menyalibkan-Nya, bagaimana dengan kita? Apakah kita bersedia
mengampuni orang yang telah menyakiti hati kita? Yesus memberi teladan bagi
kita untuk mau mengampuni orang lain yang berbuat jahat atau menyakiti kita,
maka sebagai pengikut Kristus moment Paskah adalah saat bagi kita untuk
mengampuni orang lain. Di mulai dari keluarga kita: Ampunilah suami, istri,
anak, sanak saudara yang telah menyakiti saudara. Di lingkup Jemaat:
Ampunilah para pelayan, majelis jemaat, warga jemaat yang mungkin tidak
sependapat dengan kita, yang meremehkan kita, yang tidak peduli pada kita.
Demikian di lingkungan masyarakat sekitar: Ampunilah tetangga, rekan kerja,
bahkan musuh kita yang seringkali melukai dan menyakiti kita.
Pengampunan adalah cara untuk merasakan ketenangan hati, damai
sejahtera Allah dan terbebas dari amarah, benci, kecewa, dendam terhadap
saudara atau orang lain. Janganlah menyimpan amarah, benci, kecewa, dan
dendam, tetapi berilah pengampunan. Hanya dengan kesediaan mengampuni
sesamalah, maka Tuhan juga akan mengampuni dosa dan kesalahan kita.
17
2. ENGKAU BERSAMA DENGAN AKU
“Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga
engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas
23:43).
Menurut Injil Matius dan Lukas, Yesus disalib di antara dua penjahat lain
yang juga disalib. Yang seorang menantang Yesus untuk turun dari salib dan
menyelamatkan diri jika memang Dia adalah Anak Allah. Penjahat lainnya
memohon kepada Yesus untuk mengingatnya ketika Ia datang sebagai Raja.
Perubahan dalam diri penjahat tersebut karena ia mendengar ucapan Yesus yang
pertama, dimana Yesus mengampuni orang-orang yang menyalibkan-Nya.
Yesus pun memberikan janji ini kepada penjahat yang percaya kepada-Nya itu.
Yesus meyakinkan bahwa ketika dia mati, dia akan bersama dengan Yesus di
Sorga. Jaminan ini diberikan Yesus menjelang kematiannya, si penjahat telah
menyatakan imannya kepada Yesus, mengakui Yesus sebagai Mesias (Lukas
23:42). Di saat menjelang kematian-Nya, Yesus masih mempedulikan orang
yang terhilang. Inilah janji dan pengharapan dari Yesus bagi kita umat-Nya.
Barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan mendapat
keselamatan dan hidup kekal.
18
REFLEKSI:
Ada janji keselamatan yang Tuhan Yesus berikan kepada kita yang setia
dan sungguh-sungguh percaya kepada-Nya. Yang dibutuhkan adalah kita mau
mengakui Yesus sebagai Mesias Sang Juru Selamat Manusia dalam setia laku
hidup kita. Yesus adalah Raja bagi kita. Kita perlu merendahkan hati, menyadari
bahwa kekuatan, kemampuan, kesejahteraan dan keselamatan semua bersumber
dari Tuhan Yesus.
Masa Raya Paskah adalah masa pertobatan bagi kita. Seperti penjahat
yang bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus, saat ini kita juga dipanggil
untuk bertobat, kembali kepada Tuhan. Kita mau berubah menjadi pribadi yang
berkenan di hadapan Tuhan. Tinggalkan cara hidup, pikiran, ucapan, tingkah
laku kita yang jahat. Tanggalkan semua dosa-dosa kita dengan memperbaharui
hati, pikiran, dan hidup kita. Jauhilah perbuatan-perbuatan dosa dan arahkan hati
kita kepada terang kebenaran Allah. Maka janji Allah akan keselamatan dan
hidup kekal, hidup bersama Sang Kristus akan menjadi nyata dalam hidup kita.
REFLEKSI:
Kasih Yesus kepada Maria (Orang Tua) menggambarkan kedekatan
relasi yang dibangun antara Yesus dengan Maria. Dalam kesengsaraan-Nya,
Yesus tidak hanya memikirkan nasib-Nya sendiri, tetapi juga orang-orang yang
Ia kasihi. Hal ini menjelaskan kepada kita tentang pentingnya membangun relasi
yang baik dalam keluarga. Keluarga adalah orang yang terdekat dengan kita.
Mereka adalah orang yang kita kasihi. Melalui keluargalah kita mengenal
Kristus dan percaya kepada-Nya. Maka teladan Yesus yang dekat dengan
keluarga (Maria dan Yohanes) menuntun kita di masa Paskah ini untuk juga
membangun relasi yang baik dengan keluarga kita.
Hal yang sederhana yang dapat kita lakukan adalah doa bersama
keluarga. Melalui doa bersama, masing-masing anggota saling terbuka, berbagi
kisah pengalaman dan pergumulan yang dialami untuk kemudian didoakan.
Memohon pertolongan kepada Tuhan dan menyerahkan segala pergumulan
dalam keluarga ke dalam tangan Tuhan. Seperti Yesus yang berpesan kepada
Maria dan Yohanes, adalah baik masing-masing anggota keluarga saling
menjaga, memperhatikan, mengasihi dan mendoakan agar keberlangsungan
hidup keluarga ini senantiasa ada dalam rengkuhan kasih Allah dan senantiasa
ada dalam pertolongan kuasa Allah.
20
4. ELI, ELI, LAMA SABAKHTANI
“Mulai dari jam dua belas
kegelapan meliputi seluruh daerah
itu sampai jam tiga. Kira-kira jam
tiga berserulah Yesus dengan
suara nyaring, “Eli, Eli, lama
sabakhtani?” Artinya: “Allah-Ku,
Allah-Ku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?” (Matius
27:45–46).
“Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung
sampai jam tiga. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
“Eloi, Eloi, lama sabakhtani?”, yang berarti: “Allahku, Allahku, mengapa
Engkau meninggalkan Aku?” (Markus 15:33–34).
REFLEKSI:
Kehidupan umat Tuhan tidak lepas dari tantangan, cobaan, dan ujian
hidup. Ada masanya kita sebagai umat Tuhan mengalami tekanan, keterpurukan,
penindasan, sengsara, bahkan ancaman kematian seperti Yesus. Di puncak
persoalan atau pergumulan yang kita hadapi, bisa jadi kita merasa sendiri,
merasa tidak ada teman atau keluarga yang bisa menolong, bahkan merasa Tuhan
telah meninggalkan kita. Benarkah demikian? Apakah sudah tiada lagi
pengharapan di tengah situasi yang menekan hidup kita? Ucapan Yesus, “Eli,
Eli, lama sabakhtani” mengingatkan kita bahwa Yesus dalam rupa sebagai
manusia memiliki kelemahan dan keterbatasan. Begitu pun dengan diri kita.
Kelemahan dan keterbatasan diri kita sebagai manusia hendaknya
menyadarkan kita bahwa ada kuasa Allah yang mampu menolong dan
menguatkan kita. Oleh karena itu, di puncak persoalan dan pergumulan hidup
yang kita alami, hendaknya kita semakin berserah dan percaya pada Allah.
Tantangan, cobaan dan ujian yang kita alami saat ini adalah cara Allah untuk
semakin mendewasakan iman kita. Sehingga kita semakin merasakan kehadiran
dan kuasa-Nya di sepanjang hidup kita. Yakinlah bahwa Tuhan tidak akan
pernah meninggalkan kita dalam setiap jalan terjal yang kita lalui. Belajarlah
untuk selalu mempercayakan diri dan hidup kita sepenuhnya hanya kepada Allah
Sang Sumber Kehidupan.
22
5. AKU HAUS
“Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah
Ia - supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci -: “Aku haus!”
(Yohanes 19:28).
REFLEKSI:
Haus adalah reaksi tubuh manusia ketika kekurangan cairan. Minum
menjadi kebutuhan hidup manusia. Dengan minum manusia mendapatkan
kesegaran dan dapat melakukan aktifitasnya. Apa yang diungkapkan Yesus saat
di kayu salib, ”Aku haus” menandakan sisi kemanusiaan-Nya. Dia ikut
merasakan apa yang dirasakan oleh manusia seperti haus, lapar, sakit dan mati.
Hal ini terjadi agar karya keselamatan Allah menjadi nyata. Allah yang menjadi
manusia dalam diri Yesus, sungguh-sungguh merasakan apa yang dirasakan
manusia.
Pada masa Paskah ini, kita juga diajak untuk merasakan kesukaran dan
penderitaan yang dialami oleh sesama di sekitar kita. Ada banyak orang yang
kekurangan, tidak mendapatkan keadilan, teraniaya, dan terpinggirkan. Menjadi
panggilan kita untuk peduli dan mau berbagi kasih dengan mereka. Kita berbela
23
rasa dan memiliki empati terhadap mereka. Hidup kita bukan hanya untuk diri
sendiri tetapi kita juga mau peduli dan memperhatikan mereka yang lemah dan
tak berdaya.
6. SUDAH SELESAI
“Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.”
Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.” (Yohanes
19:30).
REFLEKSI:
Kehidupan manusia di dunia ada masanya. Hidup manusia terbatas, tidak
kekal. Kematian adalah hal yang pasti terjadi dan dialami oleh setiap manusia.
Hal yang menarik: Selama kita hidup, apakah yang telah kita lakukan? Apakah
hidup kita berguna dan menjadi berkat bagi orang lain? Yesus mengajarkan pada
kita tentang bagaimana menjalani hidup. Ya, hidup itu harus bermakna dan
menjadi berkat, bukan melakukan hal yang sia-sia tanpa guna. Ucapan Yesus,
“Sudah selesai” menandai bahwa karya pelayanan-Nya di dunia telah tuntas.
Yesus mampu mengerjakan tugas pelayanan-Nya dengan baik. Dia telah
menyelesaikan misi-Nya untuk mewartakan Injil, mengajarkan kebaikan dan
kasih, serta mengorbankan nyawa-Nya demi menyelamatkan umat manusia.
Pada saat ini kita diajak merenungkan kembali tentang makna hidup kita
hingga saat ini. Mari kita melakukan hal yang terbaik yang dapat kita lakukan.
Dimulai dari hal yang terkecil dan sederhana, dimulai dari kita setia melakukan
24
tugas dan tanggung jawab kita di lingkup keluarga, gereja dan lingkungan di
sekitar kita. Mari belajar dari Yesus yang mampu menyelesaikan segala tugas
dan karya-Nya. Kita pun bersedia melakukan kehendak Allah dalam setiap
langkah hidup kita. Jadilah berguna dan menjadi berkat bagi sesama, selama
Tuhan masih memberi kita kesempatan hidup. Teruslah berkarya dan melayani
Tuhan dan sesama hingga Tuhan memanggil kita, hingga didapatinya kita setia,
dan kita akan beroleh mahkota kehidupan bersama Kristus.
7. KUSERAHKAN NYAWA-KU
“Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahkan nyawaKu.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan
nyawa-Nya.” (Lukas 23:46).
25
REFLEKSI:
Tuhanlah Allah Sang Empunya Kehidupan. Ia menciptakan manusia dari
tanah dan menghembuskan nafas hidup, sehingga manusia hidup (Kejadian 2:7).
Demikian, Tuhan pula yang memanggil manusia itu kembali pada-Nya.
Penyerahan diri kepada Tuhan Allah adalah wujud pengakuan bahwa segala
kuasa dan kekuatan ada di tangan Tuhan. Kita mengakui akan kelemahan dan
keterbatasan diri. Dengan berserah kepada Allah, kita mempercayakan dan
menyerahkan hidup kita sepenuhnya pada kehendak dan kuasa Allah. Demikian
dengan hidup, rencana, keluarga, pekerjaan dan masa depan kita. Kita dapat
berencana, melakukan rencana-rencana hidup kita, tetapi Tuhan yang mengatur
dan menata hidup kita untuk kebaikan kita.
Dalam penyerahan diri kita kepada Tuhan, kita belajar untuk semakin
mengenal rencana dan karya Allah atas hidup kita. Seperti Yesus semakin yakin
sepenuhnya bahwa hidup-Nya ada dalam kuasa Allah maka Ia berserah diri
sepenuhnya kepada Allah Bapa. Demikian kita umat-Nya, dalam segala hal yang
terjadi dan yang kita lalui dalam kehidupan ini, serahkanlah kepada Tuhan.
Yakin, percaya dan berjalanlah dengan iman, maka kita akan menyadari dan
merasakan penyertaan dan tuntunan Tuhan Allah di sepanjang hidup kita.
PENUTUP
Tidak ada Injil yang mencatat keseluruhan perkataan Yesus tersebut.
Urutan di atas berasal dari harmonisasi keempat Injil. Di dalam Injil
Matius dan Markus, Yesus mengucapkan perkataan dalam bahasa Aram.
Dalam Injil Lukas, ditemukan tiga ucapan Yesus, yaitu ucapan pertama, kedua
dan ketujuh. Sementara dalam Injil Yohanes ditemukan tiga ucapan Yesus, yaitu
ucapan ketiga, kelima, dan keenam.
Alkitab menuliskan bahwa Yesus tergantung di atas kayu salib sekitar
enam jam. Ketujuh perkataan salib inilah yang dicatat oleh murid-murid Yesus.
Masing-masing dari ucapan tersebut memiliki makna istimewa. Sejak abad ke-
16 ketujuh perkataan salib ini telah banyak dipakai untuk khotbah Jumat Agung.
Ini merupakan suatu perkataan yang sangat istimewa bagi kalangan umat
Kristiani. Sebab ketujuh perkataan ini mengandung banyak sekali pengajaran
yaitu, mengajarkan kita untuk mengampuni seseorang yang bersalah kepada kita,
26
mengasihi seseorang, menghormati orang tua, penyerahan diri kepada Tuhan,
dll. Tuhan Yesus ingin kita tahu arti sebenarnya kasih itu lewat pengorbanan-
Nya di kayu Salib untuk menebus dosa umat manusia. Pengorbanan Yesus
Kristus yang mati di salib demi menebus dosa manusia, kiranya menjadi
pengingat bagi kita umat Allah untuk menjauhi perbuatan dosa dan semakin
melekat erat dengan Allah. Selamat menghayati masa Paskah, kiranya kita
dimampukan untuk memikili sikap rela berkorban dan berjuang terus sebagai
saksi-saksi Kristus. [AR].
REFERENSI:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Tujuh_Perkataan_Salib
2. https://bersamakristus.org/7-perkataan-tuhan-yesus-di-kayu-salib/
3. https://www.jawaban.com/read/article/id/2022/04/19/518/220419095230/7_p
erkataan_yesus_di_kayu_salib_sebelum_kematian-nya//2
4. https://manado.tribunnews.com/2020/04/11/7-perkataan-yesus-diatas-kayu-
salib-dan-artinya-tertulis-dalam-kitab-
injil?lgn_method=google&_ga=2.11994545.408473342.1705033438-
698801480.1699414363.
27
IV. TATA IBADAH
I. Persiapan
1. Pelayan Ibadah, Penatua dan Diaken Jemaat membagi tugas dipimpin oleh
Koordinator Ibadah.
2. Koordinator Ibadah memimpin doa untuk persiapan melayani ibadah,
berdoa bagi Pelayan Ibadah dan para Petugas Ibadah.
3. Saat Koordinator Ibadah berdoa, semua anggota Majelis memegang stola,
bukan mengenakannya. Seusai memimpin doa, Koordinator Ibadah
mengatakan: “Mari kita kenakan stola kita dan kita layani umat Tuhan
dengan hati yang tulus dan rendah hati! Selamat melayani, kiranya
Tuhan memberkati dan dimuliakan!”
4. Koordinator Ibadah mengajak Pelayan, Penatua dan Diaken menyanyikan
KJ. 26 : 1 Mampirlah, Dengar Doaku
5. Pelayan, Penatua dan Diaken jemaat menuju pintu utama untuk prosesi
masuk.
28
2. Prosesi Memasuki Ruang Ibadah
a. Pelayan Ibadah, Penatua dan Diaken memasuki ruang ibadah melalui pintu
utama.
b. Iring-iringan diawali oleh seorang Penatua/Diaken yang membawa wadah
abu untuk kemudian diserahkan pada Pelayan Ibadah.
c. Wadah abu ditempatkan di tempat yang disediakan di depan mimbar.
(Keterangan: abu yang dipergunakan dapat menggunakan abu dari
pembakaran yang layak atau pembakaran daun palem tahun lalu jika ada.)
d. Setelah itu pelayan menerima Alkitab dari Koordinator Ibadah lalu naik ke
mimbar.
30
P : Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah
segala kesalahanku!
U : Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku
dengan roh yang teguh!
P : Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari
pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!
U : Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang
melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik
kepada-Mu.
U : Menyanyi KJ. 27 : 1, 2 Meski Tak Layak Diriku
c. Khotbah
d. Saat Teduh
31
8. Pelayanan Penorehan Abu (Umat Duduk)
a. Pengantar
P : “Abu adalah simbol kefanaan kita sebagai manusia yang penuh
dengan kelemahan dan keterbatasan. Allah yang Maha Kuasa telah
menciptakan kita dari debu. Biarlah abu ini menjadi pengingat bahwa
kita adalah makhluk ciptaan Allah yang selalu bergantung kepada-
Nya. Tanpa Allah, kita tidak berarti apa-apa dan hanya Allahlah yang
menganugerahkan hidup kekal kepada kita.”
U : Menyanyi Lagu Bagaikan Abu (Cipt. Pdt. Suko Tiyarno)
32
b. Litani Abu
P : Daun Palem telah dibakar dan menjadi abu. Inilah kita, Abu.
Allah Maha Kasih, kami mengaku bahwa kami lemah.
U : Ampunilah kami, Tuhan
P : Allah Maha Kasih, kami mengaku masih tidak setia.
U : Ampunilah kami, Tuhan
P : Allah Maha Kasih, kami mengaku kami sering memfitnah sesama.
U : Ampunilah kami, Tuhan
P : Allah Maha Kasih, kami mengaku masih berpikiran negatif terhadap
sesama.
U : Ampunilah kami, Tuhan
P : Allah Maha Kasih, kami mengaku kami masih mendendam terhadap
sesama.
U : Ampunilah kami, Tuhan
P : Allah Maha Kasih, kami mengaku kami masih merendahkan sesama.
U : Ampunilah kami, Tuhan
P : Allah Maha Kasih, kami mengaku kami masih melecehkan sesama.
U : Ampunilah kami Tuhan
P : Engkau Maha kasih, Engkaulah yang paling mengerti dalam
kerapuhan dan keletihan kami. Inilah pengakuan kami ya Allah.
U : Menyanyi : Ampuni Aku dalam Cinta-Mu
33
P : Kini, bersama kita menjalani Masa Pra Paskah dengan
kesungguhan hati, kita lakukan perbuatan yang seturut kehendak
Tuhan. Dengan kerendahan hati, kita menjalani 40 hari ini dengan
menilik diri, membaca Alkitab, berdoa, berpuasa, berpantang dan
memberi sedekah. Mari kita datang pada Tuhan untuk diingatkan
bahwa kita ini hanyalah debu dan abu.
34
c. Prosesi Penorehan Abu (Umat Berdiri)
Keterangan :
1. Pelayan Ibadah menorehkan abu di dahinya.
2. Pelayan Ibadah menorehkan abu di dahi 2 orang majelis pendamping
sambil berkata,”Bertobatlah dan percayalah kepada Yesus
Kristus!”
3. Jika warga yang mengikuti prosesi penorehan abu cukup banyak,
Pelayan Ibadah dapat dibantu 2 orang majelis pendamping untuk
menorehkan abu pada dahi warga jemaat sambil berkata,
“Bertobatlah dan percayalah kepada Yesus Kristus!”
4. Setelah penorehan warga jemaat kembali duduk di tempatnya masing-
masing sambil berdoa secara pribadi kepada Tuhan.
5. Pada saat prosesi penorehan diiringi instrument lembut.
6. Setelah selesai pelayan kembali ke mimbar.
35
11. Pengutusan (Umat Berdiri)
P : “Marilah kita jalani Masa Pra Paskah ini dengan menjaga hidup
kita, berkenan kepada Allah. Kita meneladani Yesus Kristus yang rela
mati bagi kita. Kita mau berbagi dengan sesama, terlebih marilah kita
saling mengasihi dan mendoakan sebagai umat Allah dalam hidup
sehari-hari. Roh Kudus senantiasa menguatkan dan menopang kita.”
U : Menyanyi KJ. 369A : 1 Ya Yesus, Ku Berjanji
12. Berkat
P : “Allah Bapa Sang Sumber Kehidupan memberkati dan menyertai
engkau. Tuhan Yesus Kristus Sang Jurus Selamat menerangi hidupmu
dan menuntun engkau. Roh Kudus Sumber Hikmat menganugerahkan
kekuatan, kasih dan damai sejahtera dalam hidup saudara-saudara
saat ini sampai selama-lamanya. Amin.”
U : Menyanyi KJ. 472 : 1, 2 Haleluya, Haleluya
36
TATA IBADAH MINGGU PALMARUM
MINGGU, 24 MARET 2024 (STOLA MERAH)
I. Persiapan
1. Pelayan Ibadah, Penatua dan Diaken Jemaat membagi tugas dipimpin oleh
Koordinator Ibadah.
2. Koordinator Ibadah memimpin doa untuk persiapan melayani ibadah,
berdoa bagi Pelayan Ibadah dan para Petugas Ibadah.
3. Saat Koordinator Ibadah berdoa, semua anggota Majelis memegang stola,
bukan mengenakannya. Seusai memimpin doa, Koordinator Ibadah
mengatakan: “Mari kita kenakan stola kita dan kita layani umat Tuhan
dengan hati yang tulus dan rendah hati! Selamat melayani, kiranya
Tuhan memberkati dan dimuliakan!”
4. Koordinator Ibadah mengajak Pelayan, Penatua dan Diaken menyanyikan
KJ. 162 : 1 Hosiana! Putra Daud
5. Pelayan, Penatua dan Diaken jemaat menuju pintu utama untuk prosesi
masuk.
38
39
4. Pertobatan
a. Panggilan Pertobatan
Pelayan Ibadah membaca Yeremia 25:5, mengingatkan umat untuk
menyadari akan dosa dan kesalahannya di hadapan Allah.
b. Pengakuan Dosa
Pelayan Ibadah mengajak umat mengungkapkan pengakuan dosa dengan
berdoa.
7. Doa Syafaat
a. Berdoa mohon kekuatan untuk melakukan ajaran dan kehendak Tuhan.
b. Berdoa untuk bangsa negara pemerintah dan tahun politik di Indonesia
c. Berdoa untuk GKJW, kegiatan pelayanan dan para pelayan di lingkup
MJ, MD, dan MA
d. Berdoa untuk keluarga, pekerjaan, pendidikan anak
e. Berdoa untuk jemaat yang menghadapi pergumulan dalam hidupnya dan
diakhiri KK. 143 Doa Bapa Kami yang dinyanyikan.
41
10. Berkat
P : “TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau,
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau
kasih karunia,
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau
damai sejahtera. Amin”
U : Menyanyikan KJ. 474 : 1 Kepada-Mu Puji-pujian
42
TATA IBADAH KELUARGA PADA PEKAN SUCI
SENIN – RABU, 25 – 27 MARET 2024
1. Panggilan Ibadah
Pelayan : “Ibadah Keluarga pada Pekan Suci saat ini kita lakukan dalam
nama Allah Bapa yang mengasihi umat-Nya, yang rela menderita
dan mati disalibkan dalam Tuhan Yesus Kristus.
Anugerah dan damai sejahtera yang bersumber dari Allah Bapa
dan Tuhan Yesus Kristus ada menyertai kita. Amin.”
Umat : Menyanyi (lagu pujian dipilih oleh Pelayan)
2. Pelayanan Firman
a. Berdoa
b. Pembacaan Alkitab : (sesuai dengan bacaan PAH atau renungan yang
disiapkan oleh Majelis Jemaat)
c. Menyanyi : (lagu pujian dipilih oleh Pelayan)
d. Renungan Singkat (sesuai dengan renungan PAH atau renungan yang
disiapkan oleh Majelis Jemaat)
5. Penutup
Umat : Menyanyi (lagu pujian dipilih oleh Pelayan)
Pelayan : Menyampaikan berkat
43
TATA IBADAH KAMIS PUTIH
KAMIS, 28 MARET 2024 (STOLA PUTIH)
I. Persiapan
a. Majelis Jemaat mempersiapkan ibadah, membagi tugas dan berdoa
bersama di Konsistori.
b. Nyanyian solois atau musik instrumental reflektif dimainkan 5 - 10 menit
sebelum ibadah dimulai
c. Lilin dinyalakan
d. Catatan :
1. Warga Jemaat yang memasuki ruangan gereja dengan menjaga suasana
hening (tidak diperkenankan bercakap-cakap).
2. Kotak persembahan diletakkan di pintu masuk gereja, karena selama
ibadah tidak diedarkan kantong persembahan.
3. Penerangan ruang ibadah dapat menggunakan lilin atau yang lain untuk
membangun suasana temaram, kecuali lampu untuk altar atau tempat
simbol salib diletakkan dan tempat pelayan ibadah melayani.
4. Dapat juga diatur peserta duduk melingkar jika jumlahnya tidak terlalu
besar, mengelilingi simbol salib yang diletakkan di tengah-tengah ruang
ibadah.
45
4. Pemberitaan Firman
P : “Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku
mengharapkan firman-Nya.” (Maz. 130 : 5)
U : “Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku;
seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak
yang disapih jiwaku dalam diriku”.
Hening
a. Pembacaan Firman Tuhan :
Bacaan I : Keluaran 12 : 1 - 4, 11 - 14 oleh Lektor I
Mazmur : Mazmur 116 : 1 – 2, 12 – 19
Bacaan II : 1 Korintus 11 : 23 – 26 oleh Lektor II
Pengantar Bacaan Injil:
Pelayan : “Inilah Permulaan Injil Kristus”
Umat : menyanyi “Hosiana”
____
0 1 3 | 4 . 3 4 | 5 . ||
Ho- si - a - - - na!
Bacaan III : Yohanes 13 : 1 – 17, 31b – 35 oleh Pelayan
(Umat Berdiri)
b. Nyanyian Sambutan : PKJ. 15 : 1 Kusiapkan Hatiku, Tuhan
c. Renungan (Dapat dilengkapi : Visualisasi Malam Getsemani, Puisi,
atau cuplikan Film Kesengsaraan Yesus)
d. Menyanyi KJ. 460 : 1, 3 Jika Jiwaku Berdoa
e. Hening
7. Doa Syafaat
P : “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah
mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu
tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah
apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Marilah
kita berdoa …”
U : Menyanyi KK. 143 “Doa Bapa Kami”
47
8. Pengutusan (Umat Berdiri)
P : “Hari akan berlalu, namun cinta Allah pasti dekat selalu tidak akan
berpisah, cemas tidak perlu, tak usah gelisah. Hati harus tetap tabah.”
U : Pada malam ini kami menyerahkan diri penuh pasrah dan hormat
kepada-Mu Bapa kami sumber segala rahmat.
U : Menyanyi KJ. 364 : 1 Berserah kepada Yesus
9. Berkat
P : “Kiranya wajah-Mu bercahaya atas kami, menyinarkan kasih suci
dan memancarkan cinta murni
Kiranya tangan-Mu menuntun langkah kami untuk berjalan dalam
kebenaran
Kiranya Engkau memberikan kasih karunia dan damai sejahtera
kepada kami di dalam nama Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Amin.”
U : Menyanyi Bapa T’rima Kasih
48
TATA IBADAH JUMAT AGUNG
JUMAT, 29 MARET 2024 (STOLA MERAH)
I. Persiapan
1. Pelayan Ibadah, Penatua dan Diaken Jemaat membagi tugas dipimpin oleh
Koordinator Ibadah.
2. Koordinator Ibadah memimpin doa untuk persiapan melayani ibadah,
berdoa bagi Pelayan Ibadah dan para Petugas Ibadah.
3. Saat Koordinator Ibadah berdoa, semua anggota Majelis memegang stola,
bukan mengenakannya. Seusai memimpin doa, Koordinator Ibadah
mengatakan: “Mari kita kenakan stola kita dan kita layani umat Tuhan
dengan hati yang tulus dan rendah hati! Selamat melayani, kiranya
Tuhan memberkati dan dimuliakan!”
4. Koordinator Ibadah mengajak Pelayan, Penatua dan Diaken menyanyikan
KJ. 2 : 1 Suci, Suci, Suci
5. Pelayan, Penatua dan Diaken jemaat menuju pintu utama untuk prosesi
masuk.
50
51
4. Pertobatan
a. Panggilan Pertobatan
Pelayan Ibadah membaca Lukas 5:32, mengingatkan umat untuk
menyadari akan dosa dan kesalahannya dihadapan Allah.
b. Pengakuan Dosa
Pelayan Ibadah mengajak umat mengungkapkan pengakuan dosa
dengan berdoa.
52
c. Ungkapan Bahagia
Pelayan : “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan
firman Allah dan yang memeliharanya.” (Luk. 11:28)
Umat : Amin… Amin…
d. Khotbah (Umat Duduk)
e. Saat Teduh
7. Doa Syafaat
Pelayan Ibadah memimpin doa syafaat dan diakhiri KK. 143 Doa Bapa
Kami.
54
TATA IBADAH PERJAMUAN KUDUS JUMAT AGUNG
JUMAT, 29 MARET 2024 (STOLA MERAH)
I. Persiapan
1. Pelayan Ibadah, Penatua dan Diaken Jemaat membagi tugas dipimpin oleh
Koordinator Ibadah.
2. Koordinator Ibadah memimpin doa untuk persiapan melayani ibadah,
berdoa bagi Pelayan Ibadah dan para Petugas Ibadah.
3. Saat Koordinator Ibadah berdoa, semua anggota Majelis memegang stola,
bukan mengenakannya. Seusai memimpin doa, Koordinator Ibadah
mengatakan: “Mari kita kenakan stola kita dan kita layani umat Tuhan
dengan hati yang tulus dan rendah hati! Selamat melayani, kiranya
Tuhan memberkati dan dimuliakan!”
4. Koordinator Ibadah mengajak Pelayan, Penatua dan Diaken menyanyikan
KJ. 2 : 1 Suci, Suci, Suci
5. Pelayan, Penatua dan Diaken jemaat menuju pintu utama untuk prosesi
masuk.
56
57
4. Pelayanan Firman
a. Doa dan Pembacaan Alkitab oleh Lektor I
b. Pembacaan Alkitab:
Bacaan I : Yesaya 52:13 – 53:12 oleh Lektor I
Mazmur : Mazmur 22
Bacaan II : Ibrani 10 : 16 – 25 oleh Lektor II
Pengantar Bacaan Injil:
Pelayan : “Inilah Permulaan Injil Kristus”
Umat : menyanyi “Hosiana”
____
0 1 3 | 4 . 3 4 | 5 . ||
Ho- si - a - - - na!
Bacaan III : Yohanes 18:1 – 19:42 oleh Pelayan (Umat Berdiri)
(Mengingat bacaan cukup panjang, pelayan dapat memilih 1
perikop tertentu sesuai bagian yang akan dikhotbahkan)
c. Ungkapan Bahagia
P : “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan
firman Allah dan yang memeliharanya.” (Luk. 11:28)
U : Amin… Amin…
d. Khotbah (Umat Duduk)
e. Saat Teduh
e. Pembagian Roti
P : (setelah roti dibagikan dan diterima oleh warga jemaat, Pelayan
mengucapkan)
“Inilah Tubuh-Ku yang dipecah-pecahkan bagi kamu, sekarang
makanlah!”
g. Pembagian Anggur
P : (setelah anggur dibagikan dan diterima oleh warga jemaat, Pelayan
mengucapkan)
“Inilah Darah-Ku yang tercurah bagi kamu, sekarang minumlah!”
60
h. Pengutusan
P : “Saudara-saudara, marilah kita undur dari meja Perjamuan
Tuhan ini dengan sukacita, sambil mengingat firman Tuhan
yang demikian: “... kita telah dikuburkan bersama-sama
dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya sama
seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup
yang baru.” (Roma 6:4).
7. Persembahan Syukur
a. Pemandu Persembahan membacakan nats pengantar persembahan dari
Yeremia 33:11
b. Pemandu Persembahan mengajak umat menyanyikan KJ. 291 : 1 -
Mari Bersyukur Semua
62
TATA PANEMBAH BUJANA SUCI
MANGSA PASKAH (JUMAT AGUNG)
JUMAT, 29 MARET 2024 (STOLA ABRIT)
I. PACAWISAN
1. Palados Pangabekti, Pinisepuh, lan Diaken Pasamuwan andum ayahan
kapimpin dening Koordinator Pangabekti.
2. Koordinator Pangabekti mimpin pandonga pacawisan lelados ing
pangabekti -sanes kangge mangabekti kagem Palados Pangabekti lan
sadaya ingkang badhe ndherek lelados.
3. Ing wanci Koordinator Pangabekti mimpin pandonga, sadaya anggota
Majelis sami ngasta stola, sanes ngagem stola. Bakda ndedonga,
Koordinator Ibadah ngandika, “Sumangga kita ngagem stola lan kita
ladosi umatipun Gusti kanthi manah ingkang tulus lan andhap asor!
Sugeng lelados, Gusti mberkahi lan kamulyakna!”
4. Koordinator Pangabekti ngajak Majelis Pasamuwan memuji
KPJ. 29 : 1 Sumangga Sowan Gusti
64
65
4. Paladosan Sabda Mulya
a. Pandonga
b. Pamaosing Kitab Suci:
Waosan I : Yesaya 52:13 – 53:12 dening Lektor I
Waosan II : Ibrani 10 : 16 – 25 dening Lektor II
Pambuka Waosan Injil: “Lah punika wiwitaning Injil Kristus” dening
Palados Pangabekti (Markus 1:1)
Tanggapaning Umat : Memuji “Hosiana”
___
0 1 3 | 4 . 3 4 | 5 .
Ho-si - a - - - na!
Waosan III : Yokanan 18 : 1 – 19 : 42 dening Palados
Pangabekti (Umat Jumeneng)
(Saged dipun piji 1 perikop ingkang dados materi khotbah)
c. Ukara Rahayu : “Kang rahayu iku wong-wong kang padha
ngrungokake pangandikaning Allah lan
digatekake.” (Luk. 11:28)
d. Tanggapaning Umat : Amin… Amin…
f. Khotbah : dening Palados Pangabekti (Umat Lenggah)
g. Waktu Sidhem : musik instrumentalia (Fakultatif)
67
c. Pandonga Cumawising Manah kangge Nampeni Sarira lan
Rahipun Gusti
P : “Dhuh Cempening Allah ingkang ngrembat lan mbirat
dosaning jagad. Mugi kawula Paduka damel sembada nampeni
Sarira lan Rah Paduka. Suci, suci, kasucekna Gusti. Amin.”
e. Ngedum Roti
(sesampunipun roti kaedum lan katampi dening warga pasamuwan,
Palados ngendika)
P : “Iki SariraningSun kang kacuwil-cuwil kanggo kowe,
saiki panganen!”
g. Ngedum Anggur
(sesampunipun anggur kaedum lan katampi dening warga
pasamuwan, Palados ngandika)
P : “Iki rahingSun kang wus kawutahake kanggo kowe,
saiki ombenen!”
h. Pangutusan
P : “Para sadherek, Bujana Suci samangke sampun rampung,
sumangga samangke kita sami nglampahi gesang cundhuk
kaliyan sabdaniPun ingkang makaten: “Dadi kita wus padha
ndherek kakubur kalawan Panjenengane, sarana baptis ing
pati mau, supaya padha kayadene Sang Kristus wus
kawungokake saka ing antarane wong mati dening
kamulyaning Sang Rama, mangkono uga kita bakal urup ana
ing sajroning urip kang anyar.” (Rum 6:4)
10. Berkah
P : Nglantaraken berkah
U : Memuji KPJ. 460 Tentrem Raharja
70
TATA IBADAH MEDITATIF (SABTU SUNYI)
SABTU, 30 MARET 2024
I. Penjelasan
a. Ibadah meditatif dilaksanakan dalam suasana hening. Ibadah meditatif ini
dilaksanakan pada Minggu-minggu Pra Paskah dan juga dapat dilakukan
pada saat Ibadah Sabtu Sunyi yang dilakukan bersama di gereja atau di
keluarga masing-masing.
b. Semua yang hadir harus menjaga keheningan, dilarang berbicara kecuali
ketika berdoa.
c. Semua bagian ibadah dilakukan tanpa komando (aba-aba), langsung
dilakukan sesuai dengan urut-urutannya.
d. Saat hening bisa diiringi dengan alunan musik lembut live atau dari CD/
laptop.
e. Firman Tuhan tidak perlu dikhotbahkan, tetapi direnungkan sendiri-
sendiri.
f. Pokok doa syafaat ditentukan bersama untuk kemudian diucapkan secara
bergantian, 1 orang 1 pokok doa.
71
TATA IBADAH MINGGU PASKAH
MINGGU, 31 MARET 2024 (STOLA PUTIH)
I. Persiapan
1. Pelayan Ibadah, Penatua dan Diaken Jemaat membagi tugas dipimpin oleh
Koordinator Ibadah.
2. Koordinator Ibadah memimpin doa untuk persiapan melayani ibadah,
berdoa bagi Pelayan Ibadah dan para Petugas Ibadah.
3. Saat Koordinator Ibadah berdoa, semua anggota Majelis memegang stola,
bukan mengenakannya. Seusai memimpin doa, Koordinator Ibadah
mengatakan: “Mari kita kenakan stola kita dan kita layani umat Tuhan
dengan hati yang tulus dan rendah hati! Selamat melayani, kiranya
Tuhan memberkati dan dimuliakan!”
4. Koordinator Ibadah mengajak Pelayan, Penatua dan Diaken menyanyikan
KJ. 191 : 1 Hari Minggu, Hari Kebangkitan
5. Pelayan, Penatua dan Diaken jemaat menuju pintu utama untuk prosesi
masuk.
72
2. Votum dan Salam (Umat Berdiri)
P : “Ibadah Minggu Paskah saat ini kita lakukan dalam nama Allah
Bapa, yang menciptakan langit dan bumi, yang tidak pernah
meninggalkan pekerjaan tangan-Nya dan yang kekal kasih setia-
Nya.
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Tuhan
Yesus Kristus senantiasa menyertai saudara-saudara. Amin.”
73
74
4. Pertobatan
a. Panggilan Pertobatan
Pelayan Ibadah membaca Matius 22:37-40, mengingatkan umat untuk
menyadari akan dosa dan kesalahannya dihadapan Allah.
b. Pengakuan Dosa
Pelayan Ibadah mengajak umat mengungkapkan pengakuan dosa dengan
berdoa.
75
c. Ungkapan Bahagia :
Pelayan : “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan
firman Allah dan yang memeliharanya.” (Luk. 11:28)
Umat : “Amin… Amin…”
d. Khotbah Minggu (Umat Duduk)
e. Saat Teduh(diiringi instrumen KJ. 454 )
10. Berkat
P : Menyampaikan berkat Tuhan kepada umat.
U : Menyanyikan KJ. 474 Kepada-Mu Puji-pujian
77
TATA IBADAH PERJAMUAN KUDUS PASKAH
MINGGU, 31 MARET 2024 (STOLA PUTIH)
I. Persiapan
1. Pelayan Ibadah, Penatua dan Diaken Jemaat membagi tugas dipimpin oleh
Koordinator Ibadah.
2. Koordinator Ibadah memimpin doa untuk persiapan melayani ibadah,
berdoa bagi Pelayan Ibadah dan para Petugas Ibadah.
3. Saat Koordinator Ibadah berdoa, semua anggota Majelis memegang stola,
bukan mengenakannya. Seusai memimpin doa, Koordinator Ibadah
mengatakan: “Mari kita kenakan stola kita dan kita layani umat Tuhan
dengan hati yang tulus dan rendah hati! Selamat melayani, kiranya
Tuhan memberkati dan dimuliakan!”
4. Koordinator Ibadah mengajak Pelayan, Penatua dan Diaken menyanyikan
KJ. 191 : 1 Hari Minggu, Hari Kebangkitan
5. Pelayan, Penatua dan Diaken jemaat menuju pintu utama untuk prosesi
masuk.
79
U : Menyanyi KK. 75 Tuhan Yesus Bangkit
80
4. Pelayanan Firman Pelayanan Firman
a. Doa dan Pembacaan Alkitab oleh Lektor 1
b. Pembacaan Alkitab:
Bacaan I : Yesaya 25 : 6 – 9 oleh Lektor I
Mazmur : Mazmur 118 : 1 – 2, 13 – 25
Bacaan II : 1 Korintus 15 : 1 – 11 oleh Lektor II
Pengantar Bacaan Injil : “Inilah Permulaan Injil Kristus” oleh
Pelayan Ibadah
Tanggapan Umat : menyanyi “Haleluya”
____
0 1 3 | 4 . 3 4 | 5 . ||
Ha - le - lu - - - ya!
Bacaan III : Markus 16 : 1 – 8 oleh Pelayan Ibadah
(Umat Berdiri)
c. Ungkapan Bahagia :
Pelayan : “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan
firman Allah dan yang memeliharanya.” (Luk. 11:28)
Umat : “Amin… Amin…”
d. Khotbah Minggu (Umat Duduk)
e. Saat Teduh(diiringi instrumen KJ. 454 )
82
d. Konsekrasi dengan Elevasi
P : (sambil mengangkat roti dan memecah-mecahkannya)
“Saudara-saudara, sekarang arahkanlah hatimu kepada Tuhan,
dan hendaknya engkau mengenang yang demikian:
Ketika merayakan Perjamuan Paskah bersama dengan para
murid-Nya, Tuhan Yesus mengambil roti, mengucap berkat, lalu
memecah-mecahkannya dan memberikan kepada para murid-
Nya, sambil bersabda : Terimalah dan makanlah. Inilah
tubuhku yang telah dipecah-pecahkan bagi kamu, demi
pengampunan dosamu. Perbuatlah ini menjadi peringatan
akan kematian dan kebangkitan-Ku, serta pengharapan akan
kedatangan-Ku.
e. Pembagian Roti
P : (Setelah roti dibagikan dan diterima oleh warga jemaat,
Pelayan mengucapkan:)
“Inilah Tubuh-Ku yang dipecah-pecahkan bagi kamu,
sekarang makanlah!”.
83
g. Pembagian Anggur
P : (Setelah anggur dibagikan dan diterima oleh warga jemaat,
Pelayan mengucapkan)
“Inilah Darah-Ku yang tercurah bagi kamu, sekarang
minumlah!”
h. Pengutusan
P : “Saudara-saudara, marilah kita undur dari meja Perjamuan
Tuhan ini dengan sukacita, sambil mengingat firman Tuhan
yang demikian: “aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang
hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.”. (Galatia
2:20a)
84
9. Pengutusan (Umat Berdiri)
P : “Pulanglah dalam damai sejahtera Kristus. Ingatlah bahwa Tuhan
Yesus Kristus telah bangkit, maut telah Ia kalahkan dan kita
dipanggil untuk menjadi saksi-saksi-Nya. Sebagai saksi Kristus,
mari kita wartakan berita sukacita, berita kebangkitan dan
kemenangan Kristus ditengah-tengah kehidupan kita. Yakinlah
bahwa Tuhan Yesus yang mengutus kita menjadi saksi-Nya akan
menolong, menguatkan, dan menyertai kita.”
U : Menyanyikan KJ. 340 : 1, 2 Hai Bangkit Bagi Yesus
10. Berkat
Pelayan : Menyampaikan berkat Tuhan kepada umat
Umat : Menyanyikan KJ. 474 KepadaMu Puji-pujian
85
TATA PANEMBAH BUJANA SUCI MINGGU PASKAH
MINGGU, 31 MARET 2024 (STOLA PUTIH)
I. PACAWISAN
1. Palados Pangabekti, Pinisepuh, lan Diaken Pasamuwan andum ayahan
kapimpin dening Koordinator Pangabekti.
2. Koordinator Pangabekti mimpin pandonga pacawisan lelados ing
pangabekti -sanes kangge mangabekti kagem Palados Pangabekti lan
sadaya ingkang badhe ndherek lelados.
3. Ing wanci Koordinator Pangabekti mimpin pandonga, sadaya anggota
Majelis sami ngasta stola, sanes ngagem stola. Bakda ndedonga,
Koordinator Ibadah ngandika, “Sumangga kita ngagem stola lan kita
ladosi umatipun Gusti kanthi manah ingkang tulus lan andhap asor!
Sugeng lelados, Gusti mberkahi lan kamulyakna!”
4. Koordinator Pangabekti ngajak Majelis Pasamuwan memuji KPJ. 258 : 1
Gusti Yesus Wus Wungu
86
P : “Pangabekti Minggu Paskah lan Bujana Suci Paskah dinten
punika kita tindakaken ing dalem Asmanipun Allah Sang Rama,
ingkang nitahaken langit lan bumi, ingkang boten nate nilar
pakaryaning AstaniPun, lan ingkang langgeng katresnan tuwin
kasetyaniPun.
Sih Rahmat lan tentrem rahayu saka Allah Sang Rama lan Gusti
kita Yesus Kristus tansah tumraha lan nunggila marang para
sedulur. Amin”
87
4. Paladosan Sabda Mulya
a. Pandonga
b. Pamaosing Kitab Suci:
Waosan I : Yesaya 25 : 6 – 9 dening Lektor I
Waosan II : 1 Korintus 15 : 1 – 11 dening Lektor II
Pambuka Waosan Injil: “Lah punika wiwitaning Injil Kristus” dening
Palados Pangabekti (Markus 1:1)
Tanggapaning Umat : Memuji “Haleluya”
___
0 1 3 | 4 . 3 4 | 5 .
Ha-le- lu - - - ya!
89
c. Pandonga Cumawising Manah kangge Nampeni Sarira lan
Rahipun Gusti
P : “Dhuh Cempening Allah ingkang ngrembat lan mbirat dosaning
jagad. Mugi kawula Paduka damel sembada nampeni Sarira lan
Rah Paduka. Suci, suci, kasucekna Gusti. Amin.”
e. Ngedum Roti
(sesampunipun roti kaedum lan katampi dening warga pasamuwan,
Palados ngendika)
P : “Iki SariraningSun kang kacuwil-cuwil kanggo kowe,
saiki panganen!”
g. Ngedum Anggur
(sesampunipun anggur kaedum lan katampi dening warga
pasamuwan, Palados ngandika)
P : “Iki rahingSun kang wus kawutahake kanggo kowe,
saiki ombenen!”
h. Pangutusan
P : “Para sadherek, Bujana Suci samangke sampun rampung,
sumangga samangke kita sami nglampahi gesang cundhuk
kaliyan sabdaniPun ingkang makaten: “nanging kula gesang,
namung kemawon sanes kula piyambak malih ingkang
gesang, namung Sang Kristus ingkang gesang wonten ing
kula.” (Galatia 2:20a)
91
9. Pangutusan (Umat Jumeneng)
P : “Swawi kita sami mengkeraken dalem pamujan punika kanthi
tentrem rahayu ingkang saking Gusti. Swawi kita enget bilih Gusti
Yesus sampun wungu, Panjenenganipun sampun ngawonaken
pati, lan kita sadaya dipun timbali dados saksi-saksi-Nipun.
Minangka saksi Sang Kristus, mangga kita wartosaken kabar
kabingahan punika, kabar wungunipun Gusti Yesus ing satengah-
tengahing gesang kita. Kita sami pitados Gusti Yesus ingkang
ngutus kita dados saksi-Nipun, Panjenenganipun ingkang tansah
nulungi, ngiyataken, lan nganthi kita.”
U : Memuji KPJ. 434 : 1 Gusti Mugi Sampun Ngantos Nilar
10. Berkah
Palados : Nglantaraken berkah
Umat : Memuji KPJ. 460 Tentrem Raharja
92
TATA IBADAH PENTAKOSTA
MINGGU, 19 MEI 2024 (STOLA MERAH)
I. Persiapan
1. Pelayan Ibadah, Penatua dan Diaken Jemaat membagi tugas dipimpin oleh
Koordinator Ibadah.
2. Koordinator Ibadah memimpin doa untuk persiapan melayani ibadah,
berdoa bagi Pelayan Ibadah dan para Petugas Ibadah.
3. Saat Koordinator Ibadah berdoa, semua anggota Majelis memegang stola,
bukan mengenakannya. Seusai memimpin doa, Koordinator Ibadah
mengatakan: “Mari kita kenakan stola kita dan kita layani umat Tuhan
dengan hati yang tulus dan rendah hati! Selamat melayani, kiranya
Tuhan memberkati dan dimuliakan!”
4. Koordinator Ibadah mengajak Pelayan, Penatua dan Diaken menyanyikan
KJ. 228 : 1 Datanglah, ya Roh Kudus
5. Pelayan, Penatua dan Diaken jemaat menuju pintu utama untuk prosesi
masuk.
94
4. Pertobatan
a. Panggilan Pertobatan
Pelayan Ibadah membacakan hukum kasih dari Matius 22:37-40,
kemudian mengajak umat untuk menyadari bahwa kita belum mampu
sepenuhnya melakukan hukum kasih seperti yang Tuhan kehendaki.
b. Pengakuan Dosa
Pelayan Ibadah mengajak umat mengungkapkan pengakuan dosa dengan
berdoa.
95
c. Ungkapan Bahagia
Pelayan : “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman
Allah dan yang memeliharanya.” (Luk. 11:28)
Umat : Amin… Amin…
d. Khotbah Minggu (Umat Duduk)
e. Saat Teduh
10. Berkat
P : “Allah Bapa Sumber Kehidupan senantiasa memberkati dan menyertai
saudara – saudara,
Tuhan Yesus Kristus Sumber Keselamatan senantiasa menolong dan
menuntun kehidupan saudara-saudara,
Roh Kudus Sumber Kekuatan senantiasa memampukan, menguatkan
dan memberikan damai sejahtera kepada saudara-saudara kini
sampai kekal selamanya. Amin.”
U : Menyanyikan KJ. 474 : 1 Kepada-Mu Puji-pujian
---ooo0ooo---
97
V. PENUTUP
Demikian uraian Panduan Masa Raya Paskah 2024. Kami berharap Majelis
Jemaat dapat mengembangkan kegiatan maupun Tata Ibadah di buku panduan
ini sesuai dengan konteks jemaat masing-masing. Kiranya Panduan Masa
Raya Paskah ini dapat dipergunakan jemaat-jemaat se-GKJW dalam
melaksanakan kegiatan Masa Raya Paskah 2024. Selamat Paskah. Tuhan
Yesus memberkati kita.
DPT MA
98